KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, September 7, 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 31 AGUSTUS 2016

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 31 AGUSTUS 2016


“KITAB KOLOSE”

(SERI: 92)


Subtema : MAKAN DAN MINUM SEMEJA DENGAN DIA.

Shalom saudaraku...

Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasih Kristus. Dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.

Kembali kita memperhatikan Firman Penggembalaan dalam Ibadah Doa Penyembahan dari kitab yang dituliskan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
 
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

“Yang dahulu hidup jauh dari Allah” menunjuk kepada:
-     Bangsa kafir = orang-orang yang tidak bersunat.
-     Orang fasik dengan segala kefasikannya.
Orang yang dahulu hidup jauh dari Allah memusuhi Allah dalam hati dan pikiran, itu terlihat dari setiap perbuatan jahat.
Pendeknya: setiap perbuatan jahat seseorang menunjukkan bahwa dia masih hidup jauh dari Allah sekalipun dia berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Orang yang dahulu hidup jauh dari Allah banyak melakukan pelanggaran dan dosa, sedangkan upah dosa adalah maut.

Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa:
-     “Mengikuti jalan dunia ini.”
Dunia ini memiliki arus yang sangat mempengaruhi kehidupan dari anak-anak Tuhan, yang dapat menghanyutkan kerohanian anak-anak Tuhan sampai puncaknya mengalami kematian rohani.
-     “Mentaati penguasa kerajaan angkasa.”
Siapakah orang yang mentaati penguasa kerajaan angkasa?
Jawabnya: Mereka adalah orang yang dikuasai roh pendurhakaan.
Orang-orang durhaka = orang-orang yang memberontak kepada Allah.
-     “Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.”
Perlu untuk diketahui:
1.   Hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging, berarti; tidak memikirkan hal-hal yang dari Roh, yaitu ibadah dan pelayanan, termasuk segala kegiatan-kegiatan di dalamnya = tidak memikirkan perkara rohani... Roma 8:5.
2.   Hidup menurut daging menunjukkan seseorang sedang berada di bawah hukum Taurat.
Hukum Taurat berarti; “mata ganti mata, gigi ganti gigi.”
Arti rohaninya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berbuat salah tidak luput dari penghukuman  = jauh dari kasih karunia/tanpa belas kasih Tuhan.

Efesus 2:11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah, berarti: “tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” = binasa.

Kita patut bersyukur sekarang kita berada di dalam Tuhan: Dipanggil dari kegelapan dosa dan sekarang berada di dalam terang-Nya yang ajaib, itulah orang-orang yang melayani Tuhan/dipilih, tetapi harus setia, berapapun harga yang harus kita bayar (sakit/pedihnya ikut Tuhan)  harus tetap setia.

Keterangan: TIDAK MENDAPAT BAGIAN DALAM KETENTUAN-KETENTUAN YANG DIJANJIKAN OLEH ALLAH.
Sekarang kita akan melihat ketentuan-ketentuan yang dijanjikan...
Lukas 22:29-30
(22:29) Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku,
(22:30) bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Kristus Yesus menentukan hak-hak Kerajaan Sorga bagi kita, yaitu:
YANG PERTAMA: MAKAN DAN MINUM SEMEJA DENGAN DIA. 
= sehidangan dalam perjamuan makan.
Malam ini lewat Ibadah Doa Penyembahan, kita makan dan minum semeja/sehidangan dengan Dia.

1 Korintus 11:23-28
(11:23) Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
(11:24) dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
(11:25) Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
(11:26) Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
(11:27) Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
(11:28) Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.

Makan tubuh Yesus dan minum darah Yesus, berarti; ada persekutuan dengan tubuh dan darah Yesus.

Mari kita memperhatikan: Persekutuan dengan tubuh Kristus= menikmati roti yang dipecah-pecahkan.
Ada dua kali pemecahan roti:
Matius 14:16-19
(14:16) Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
(14:17) Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
(14:18) Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
(14:19) Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.

PEMECAHAN ROTI YANG PERTAMA:
Yesus memberikan 5000 orang makan dengan 5 roti dan 2 ikan.

Syaratnya:
Matius 14:19
(14:19) Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.

Duduk di atas rumput, artinya: berada dalam penggembalaan.
Rumput -> Firman penggembalaan.

Mari kita lihat kawanan domba dalam kandang penggembalaan....
Yohanes 10:3-4
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Sejauh ini kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai, biarlah kita senantiasa mengikuti geraknya Firman Pengajaran Mempelai = tergembala dengan baik dan benar.
Kita semua adalah kawanan domba Allah, dan kalau kita adalah kawanan domba maka kita harus mengikuti gembala.

Kalau domba tergembala, berarti; domba-domba dengar-dengaran/mendengar suara gembala, berarti: tidak mendengarkan suara asing, yaitu: suara daging dan suara Iblis/Setan.
Ikuti saja geraknya Firman Pengajaran Mempelai ke mana saja kita dibawa, yang pasti Tuhan tidak pernah menipu kita.
Firman Pengajaran Mempelai membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, yaitu pesta nikah Anak Domba, kelak bersanding dengan Dia.
Kalau domba-domba dengar-dengaran, berarti; taat pada Firman = patuh pada ajaran yang benar = tidak liar/tidak mengambil jalannya masing-masing.

Matius 14:14
(14:14) Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit

Yesus memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan itu karena belas kasihan.
Jadi, persekutuan dengan roti yang dipecah-pecahkan adalah tanda belas kasihan Tuhan.
Kita dapat melangsungkan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok adalah belas kasihan Tuhan, serta menikmati pembukaan rahasia Firman Tuhan itu karena belas kasihan Tuhan.
-     Ibadah Pendalaman Alkitab; kita digembalakan dari kitab Maleakhi.
-     Ibadah Doa Penyembahan; kita digembalakan dari surat yang dikirim rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
-     Ibadah Raya Minggu; kita digembalakan dari kitab Wahyu.
Semuanya oleh karena belas kasihan Tuhan.
Sebab itu kita harus setia dari awal sampai akhir, dari Alfa sampai Omega, di tengahnya ada salib sebagai jembatan, dan oleh karena belas kasih inilah kita bisa memperoleh kesembuhan.

Sedikit kesaksian:
Beberapa waktu yang lalu saya melihat tangan kiri saudari Rut persis di atas jari telunjuk ada berwarna hitam, kemudian jari telunjuknya itu agak bengkok, saya katakan: ini adalah penyakit, sungguh-sungguhlah beribadah pasti akan sembuh. Beberapa waktu kemudian saya melihat tangannya sudah sembuh, juga di tangan saudara Pendi ada benjolan namun sekarang telah hilang, asal sungguh-sungguh beribadah, pasti Tuhan sembuhkan.

Amsal 3:7-8
(3:7) Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;
(3:8) itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.

Kesembuhan terhadap tubuh terjadi dengan syarat:
-     Janganlah menganggap diri sendiri bijak.
-     Takutlah akan TUHAN, berarti; jauhilah kejahatan bahkan membenci segala kejahatan.

PEMECAHAN ROTI YANG KEDUA:
Matius 15:34-37
(15:34) Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
(15:35) Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
(15:36) Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.
(15:37) Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh.

Yesus memberi makan 4000 orang dengan 7 roti dan beberapa ikan.
Syarat makan roti yang dipecah-pecahkan: Duduk di tanah, berarti; merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat.
Kalau kita merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat; tidak ada gejolak, perselisihan/keributan dengan orang lain.
Ketika 12 murid berusaha saling membesarkan diri, di situ terjadi keributan... Lukas 22:24-25. Lalu Yesus memberi perumpamaan, yaitu: yang terbesar hendaklah menjadi yang paling muda, pemimpin sebagai pelayan.
Tetapi berbeda dengan ukuran dunia, yang terbesar di dalam dunia adalah: Raja-raja bangsa-bangsa = yang berkuasa yang disebut pemimpin.

Biarlah kita, seorang terhadap yang lain saling merendahkan diri supaya jangan ada gejolak, seperti air bertekanan di dalam pipa, apabila ditutup dengan tangan maka akan ada gejolak dan airnya akan muncrat ke sana dan ke sini, tetapi kalau di dalam pipa tersebut tidak ada tekanan (tidak ada daya) maka ia akan turun sendiri = tidak terjadi gejolak.

Orang yang merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat, perkataan dan sikap/perbuatannya selalu berada di bawah.
Kemudian, orang yang merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat adalah orang yang selalu menyadari diri bahwa ia berasal dari tanah liat/menyadari diri sebagai manusia berdosa.
Orang yang tidak mau merendahkan diri adalah orang yang sombong= tidak sadarkan diri.

Matius 15:32
(15:32) Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."

Yesus memberi makan 4000 orang makan dengan 7 roti dan beberapa ikan itu karena belas kasihan.
Kalau kita menerima Firman Pengajaran sampai kita mengerti itu karena belas kasih, jadi tidak ada yang perlu untuk disombongkan.
Oleh karena belas kasih inilah Yesus tidak menyuruh mereka pulang dengan lapar, tujuannya adalah: supaya mereka jangan pingsan di jalan.
Pingsan = tidak mati tetapi tidak hidup = tidak sadarkan diri.
Tidak sadar, berarti; tidak menyadari diri sebagai orang yang berdosa.
Banyak orang Kristen tidak sadarkan diri bahwa hidup karena kemurahan hati Tuhan dan bahwa segala yang dia punya itu berasal dari Tuhan.
Orang yang tidak sadarkan diri = orang yang lupa diri. Orang yang lupa diri suka memegahkan diri, merasa segala sesuatu karena dia, dan karena dia saja, bukan karena kemurahan hati Tuhan, orang yang seperti ini susah untuk diajak kerja sama di dalam pembangunan tubuh Kristus.

Melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia yang diperoleh tiap-tiap orang, itu semua karena kemurahan hati Tuhan, saya pun dipercaya melayani karena kemurahan hati Tuhan.

Mari kita memperhatikan: Persekutuan dengan darah Yesus = minum darah Yesus.
1 Korintus 11:25
(11:25) Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"

Minum darah Yesus, berarti; ada persekutuan dengan darah Yesus.
Tujuannya: Yesus membuat suatu perjanjian yang baru.
Kalau ada perjanjian yang baru, maka perjanjian yang lama telah dibatalkan, yang menjadi meterainya adalah darah Yesus Kristus.

Ibrani 10:1-4
(10:1) Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
(10:2) Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.
(10:3 )Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.
(10:4) Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.

Perjanjian yang pertama berarti hidup/berada di bawah hukum Taurat dan mereka yang mengambil bagian di dalamnya.
Untuk menghapus dosa maka seorang Imam besar harus memperdamaikan dosanya dan dosa bangsanya dengan membawa darah lembu jantan muda dan darah domba jantan muda ke dalam Ruangan Maha Suci lalu mengadakan pendamaian dosa dengan 7 kali percikan darah di atas tutup pendamaian dan di depan peti tabut perjanjian.

Matius 6:38,43,47
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
(5:43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
(5:47) Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?

Hukum Taurat, berarti; “mata ganti mata, gigi ganti gigi.”
Arti rohaninya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berbuat salah tidak luput dari penghukuman = tidak memperoleh kasih karunia/belas kasih Tuhan.

Sesungguhnya kita ini adalah bangsa kafir, namun kalau kita dipercaya melayani Tuhan di tengah-tengah ibadah, ini semua karena kasih karunia.
Membenarkan yang benar dan mempersalahkan yang salah inilah hukum Taurat.
Kelemahan dari hukum Taurat, yaitu:
-     Mengasihi sesama namun membenci musuh.
= menjadi hakim, suka mempersalahkan.
Orang yang suka mempersalahkan orang lain berarti suka membela diri di dalam kesalahannya, sesungguhnya hakim Agung adalah Tuhan.
-     Memberi salam kepada saudara saja, hanya berbuat baik kepada orang yang dianggap saudara.

Ibrani 10:3
(10:3) Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.

Justru oleh korban yang dipersembahkan menurut hukum Taurat, seseorang diperingatkan akan adanya dosa.
Kesimpulannya: hukum Taurat merangsang dosa karena orang yang berada di bawah hukum Taurat terus menerus mengulangi dosa, karena ia percaya bahwa dosanya akan dihapuskan apabila ia membawa korban persembahan kepada Tuhan.

Roma 7:5
(7:5) Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut.

Hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum Taurat, berkuasa terhadap mereka yang hidup menurut daging.
Pendeknya: hukum Taurat tidak berkuasa (lemah) terhadap daging dengan segala keinginannya, dan tidak dapat menyelesaikan masalah.
Buktinya: hawa nafsu dosa berkuasa terhadap anggota-anggota tubuh.
Kalau kita berusaha menyelesaikan masalah dengan hukum Taurat, maka yang terjadi adalah perselisihan/keributan = masalah tidak selesai.
Hukum Taurat berlaku bagi mereka yang hidup menurut daging, bukan kepada mereka yang hidup menurut Roh.

Ibrani 10:1
(10:1) Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.

Berada di bawah hukum Taurat, maka seseorang menjalankan ibadah secara Taurat/liturgis/lahiriah, seperti seorang imam besar yang sedang mempersembahkan darah lembu jantan dan darah domba jantan.

Matius 15:7-9
(15:7) Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
(15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

Menjalankan ibadah lahiriah = mulut/bibir memuji Tuhan, tetapi hatinya jauh dari pada Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani namun manusia batiniahnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
Ibadah yang seperti ini adalah ibadah yang sia-sia = ibadah yang tidak mengandung janji maupun kuasa Tuhan baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Seseorang yang tidak sungguh-sungguh beribadah, ia tidak pernah tersentuh Firman, sebab ia beribadah hanya secara lahiriah atau untuk dilihat oleh manusia.
Bukan setiap keturunan Israel yang disebut anak-anak Allah melainkan yang disebut anak-anak Allah adalah anak janji, anak yang dilahirkan dari Ishak.

Ibrani 10:4
(10:4) Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.

Kesimpulannya: darah lembu jantan dan darah domba jantan tidak dapat memperdamaikan dosa manusia kepada Allah, walaupun dikerjakan setiap tahunnya oleh seorang imam besar.
Pendeknya: Orang yang berada di bawah hukum Taurat, ibadahnya tidak mengandung janji dan kuasa, dan orang yang berada di bawah hukum Taurat tetap dalam dosanya.
Justru karena korban tersebut, seseorang dirangsang untuk melakukan dosa sebab untuk tahun depan masih ada hari raya pendamaian.

JALAN KELUARNYA:
Ibrani 10:7-9
(10:7) Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
(10:8) Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat --.
(10:9) Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.

Yesus datang ke dunia untuk melakukan kehendak Allah Bapa.

Mari kita melihat; KEHENDAK ALLAH BAPA.
Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Kehendak Allah Bapa adalah: Yesus harus minum cawan Allah, artinya: Yesus harus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib supaya kehendak Allah terlaksana.
Tujuan melakukan kehendak Allah Bapa: Untuk menghapuskan perjanjian yang pertama dan menegakkan perjanjian yang kedua, artinya: melenyapkan hukum Taurat dan menyatakan kasih karunia, yang menjadi meterai ialah: darah Yesus Kristus.

Yohanes 1:14-17
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
(1:15) Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Karena dari kepenuhan-Nya. kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.
Kasih karunia = kemurahan hati Tuhan = yang tidak layak menjadi layak oleh karena anugerah Allah.
Kita telah merasakan kasih karunia demi kasih karunia sampai akhirnya kita memperoleh keselamatan.
Selain penuh kasih karunia, Anak Tunggal Bapa juga penuh dengan kebenaran.
Kebenaran yang sejati terletak pada salib, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
Ibadah yang mengandung janji adalah ibadah oleh kasih karunia, itulah perjanjian yang kedua.

Yohanes 1:18
(1:18) Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Berada dalam pangkuan Bapa oleh karena kasih karunia sampai masa tua rambut putih/selama-lamanya.

 Yesaya 46:3-4
(46:3) "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
(46:4) Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu.Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

Kalau berada di dalam gendongan tangan Tuhan, berarti: ditanggung, dipikul, diselamatkan oleh Tuhan. Sebab itu, jangan ragu-ragu untuk tergembala dengan sungguh-sungguh, jangan ragu-ragu untuk melayani Tuhan.
Jangan berpikir panjang (berpikir 2 kali) untuk melayani Tuhan, sekalipun salib ditegakkan.

Yohanes 6:53-58
(6:53) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
(6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
(6:55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
(6:56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
(6:57) Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
(6:58) Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati.Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."

Duduk makan minum dengan Yesus = makan tubuh Yesus dan minum darah Yesus, mengandung janji 3 hal, yaitu:
-     Mempunyai hidup yang kekal karena ia dibangkitkan pada akhir zaman.
-     Tinggal di dalam Tuhan karena Tuhan di dalam kita = ada kesatuan.
-     Barangsiapa yang makan tubuh dan minum darah Yesus, ia akan hidup selama-lamanya.

Inilah bagian yang ditentukan Allah, yaitu: duduk makan sehidangan dengan Allah, namun bagi yang dahulu hidup jauh dari Allah, tidak mendapatkan hal ini. Minggu depan kita akan melihat bagian yang ditentukan oleh Allah yang kedua di dalam kitab Lukas ini. Amin.





TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberitaan Firman:
Gembala sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment