KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, January 4, 2019

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 OKTOBER 2018





IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 OKTOBER 2018

KITAB KOLOSE

(Seri: 124)

Subtema: JANGAN MENGHAKIMI DAN JANGAN CURANG.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera, salam bahagia di dalam Tuhan kita Yesus Kristus, kita bersyukur malam ini Tuhan masih ijinkan kita untuk mengusahakan dan memelihara Ibadah Doa Penyembahan dan sejenak kita akan tersungkur di kaki salib Tuhan, tersungkur di hadapan takhta Tuhan, sujud menyembah Allah yang hidup, Allah Abraham Ishak Yakub, Allah Israel, Allah yang berkuasa, Tuhan dan Juruselamat yang berdaulat atas kehidupan kita sekaliannya.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube maupun Facebook, di dalam negeri maupun di luar negeri, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari Kolose 2.
Pada minggu yang lalu kita sudah memperhatikan pendahuluannya sebab Kolose 2:16-23 dalam susunan pola Tabernakel terkena pada Pintu Kemah.

Sekarang langsung saja kita memasuki ayat 16.
Kolose 2:16
(2:16) Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
Saudaraku jangan sampai kehidupan kita dianggap bersalah hanya karena;
1. Mengenai makanan dan minuman.
2. Mengenai hari raya, bulan baru, atapun hari Sabat.

Yang berkaitan dengan hal itu kita perhatikan ...
Roma 14:1-3
(14:1) Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. (14:2) Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. (14:3) Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.

Saudaraku disini ada orang sibuk dalam hal saling menghakimi dan saling mempersalahkan hanya karena soal makanan dan minuman.

Roma 14:4
(14:4) Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.

Bagaimanapun keadaan seseorang Tuhanlah yang berurusan dengan dia, berarti kita tidak berhak menghakimi orang lain apalagi dalam hal makanan.

Roma 14:5
(14:5) Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri.
Kemudian pada ayat ini ada sekelompok yang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, atau ada satu hari tertentu yang dianggap penting. Dalam satu minggu ada tujuh hari, dalam satu bulan ada tiga puluh hari, jadi pada minggu atau pada bulan itu ada satu hari tertentu yang diaggap penting.
Kemudian kelompok yang lain menganggap semua hari sama saja.

Roma 14:6
(14:6) Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah.
Kesimpulannya; siapa yang berpegang pada hari tertentu lakukanlah itu untuk Tuhan disertai dengan ucapan syukur, kemudian siapa yang makan atau siapa yang tidak makan lakukanlah juga itu untuk Tuhan disertai dengan ucapan syukur kepada Allah, entah orang itu makan ataupun tidak makan semuanya itu kita lakukan untuk Tuhan disertai dengan ucapan syukur.

Roma 14:10, 12
(14:10) Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. (14:12) Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.

Kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah berarti setiap orang memberi pertanggungan jawab kepada Allah. Kalau kita harus memberi pertanggungan jawab kepada Allah maka kita tidak perlu harus mempersalahkan  (menghakimi orang lain) soal aturan tentang makan, juga tentang hari.

Kolose 2:17
(2:17) semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
Sebetulnya mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru, serta hari Sabat (tahun, bulan, dan hari) hanyalah bayangan dari apa yang harus datang sedang wujudnya ialah Kristus.
Berarti soal siapa yang makan dan siapa yang tidak makan, tidak terlalu penting, juga tidak terlalu penting untuk mempersoalkan tentang hari.

1 Korintus 8:6
(8:6) namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.

Hal penting untuk kita ketahui dengan pasti yaitu;
a.   Hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, maka:
-   Segala sesuatu berasal dari pada-Nya.
-   Kita hidup untuk Dia.
b.   Hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, maka:
-   Segala sesuatu telah dijadikan oleh Yesus Kristus, Dia Tuhan satu-satunya.
-   Kita hidup karena Dia
Kesimpulannya, kita hidup karena Dia, maka kita hidup untuk Dia, artinya; segala sesuatu yang kita perbuat hanya karena Dia dan untuk Dia sampai selama-lamanya.

Selanjutnya mari kita ikuti penjelasan tentang makanan dan tentang hari, diawali dari ...
Tentang: MAKANAN.
1 Timotius 4:2-3
(4:2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. (4:3) Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.

Perlu untuk diketahui; melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah itu adalah aturan-aturan yang dibuat oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

1 Timotius 4:4-5
(4:4) Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, (4:5) sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa.

Jadi segala sesuatu yang dicipatakn oleh Allah boleh dimakan dengan bebas tidak haram, sebab segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah telah dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa, sehingga dengan demikian dilanjutkan dengan ucapan syukur.
Berarti kalau ada aturan soal makanan dan soal minuman itu adalah aturan yang dibuat oleh pendusta-pendusta dengan tipu daya oleh hati nurani dengan cap mereka, pada hakikatnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah boleh dimakan dengan bebas tidak haram sebab semuanya itu telah dikuduskan oleh firman Allah dan doa.

1 Korintus 8:8
(8:8) "Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."

Jadi seperti apapun aturan yang dibuat oleh pendusta-pendusta dengan tipu daya tentang makanan tidak ada faedahnya, sebab makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Tuhan.
Kemudian perhatikan; manusia hidup bukan karena makanan tetapi dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah...Matius 4:4.
-   Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan.
-   Kita juga tidak untung apa-apa, kalau kita makan.
Jadi apakah makanan itu boleh dimakan atau tidak boleh dimakan tidak ada faedahnya, sebab makanan tidak membawa kita untuk menjadi dekat kepada Allah.

1 Korintus 8:9
(8:9) Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.

Yang terpenting disini adalah MENJAGA KEBEBASAN, maksudnya disini adalah supaya orang lain jangan tersandung hanya karena soal makanan (peraturan-peratruran).

Saudaraku supaya kita jangan terjebak dengan segala aturan-aturan tentang makanan yang dibuat oleh pendusta-pendusta dengan segala tipu daya mereka maka kita baca 1 Timotius 4:7.
1 Timotius 4:7
(4:7) Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

Jadi supaya bebas dari aturan-aturan tentang makanan harus memperhatikan dua hal;
1. Jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua.
2. Latihlah dirimu beribadah.

Alasan untuk menjauhi takhayul-takhayul dan dongeng nenek-nenek tua, karena itu adalah;
a. Ajaran asing/ajaran lain, (tertulis dalam 1 Timotius 1:3-4).
b. Ajaran yang tidak sehat, (tertulis di dalam 2 Timotius 4:3-4).
c. Omongan yang kosong dan yang tak suci sama seperti penyakit kanker, (tertulis di dalam 2 Timotius 2:16-17).
Perlu untuk diketahui; takhayul-takhayul dan dongeng nenek-nenek tua adalah firman yang ditambahkan maka di dalamnya juga ditambahkan aturan-aturan tentang makanan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka itulah nabi-nabi palsu tadi.
Contoh firman yang ditambahkan menyampaikan satu dua ayat firman Tuhan lalu ditambahkan dengan dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, filsafat kosong, di dalamnya juga ditambahkan aturan-aturan tentang makanan.
Dalam hal menyampaikan firman Tuhan harus terkait dengan ayat-ayat firman Tuhan, jadi ayat satu terkait nanti dengan ayat lain, sehingga saling memberi pengertian kepada kita.

Sekarang alasan melatih diri untuk beribadah:
1 Timotius 4:7-8
(4:7) Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. (4:8) Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Latihan badani terbatas gunanya, latihan badani berarti pemupukan terhadap otot atau raga (daging), sama artinya memperbesar yang lahiriah sedangkan yang rohani yaitu segala yang berkaitan dengan ibadah dan pelayanan diperkecil.

Maka kalau hanya melatih badani saja itu curang, yang lahiriah diperbesar yang rohani diperkecil curang di hadapan Tuhan, sementara Tuhan itu adil dan setia kepada kita.

Kita lihat hal ini dalam ...
Ulangan 25:13-16
(25:13) "Janganlah ada di dalam pundi-pundimu dua macam batu timbangan, yang besar dan yang kecil. (25:14) Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam efa, yang besar dan yang kecil. (25:15) Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan tepat; haruslah ada padamu efa yang utuh dan tepat -- supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. (25:16) Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."

Disini kita temukan ada dua macam hal timbangan dan takaran atau sukatan (efa);
1. Janganlah ada di dalam pundi-pundimu dua macam batu timbangan, yang besar dan yang kecil.
Untuk hal yang lahiriah menggunakan batu timbangan besar, untuk yang rohani menggunakan batu timbangan yang kecil, tidak jujur, curang, tidak adil.
Yang untuk daging diperbesar untuk memuaskan hawa nafsunya, untuk ibadah dan pelayanan diperkecil.
2. Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam efa atau takaran, yang besar dan yang kecil.
Takaran besar untuk hal-hal yang tidak baik, sedangkan takaran kecil untuk hal-hal yang baik (kebenaran).

Amsal 20:10
(20:10) Dua macam batu timbangan, dua macam takaran, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN.

Sama dengan ayat 23; dua macam batu timbangan dan dua macam takaran, kedua-keduanya adalah kekejian bagi Tuhan.

Imamat 19:35-37
(19:35) Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan, mengenai ukuran, timbangan dan sukatan.
(19:36) Neraca yang betul, batu timbangan yang betul, efa yang betul dan hin yang betul haruslah kamu pakai; Akulah TUHAN, Allahmu yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir.

Jadi kalau kita menyadari bahwa Tuhanlah yang membebaskan kita dari perbudakan dosa dunia ini. Tuhan yang sudah memanggil kita, Tuhan yang sudah membawa kita dekat dengan Dia oleh dua tangan yang kuat, maka kita perlu berlaku adil di tengah ibadah pelayanan kita, di tengah nikah dan rumah tangga. Perlu berlaku adil karena Tuhan yang memanggil kita dari kegelapan dosa.
Berarti dengan menggunakan (memakai):
-     Neraca yang betul.
-     Batu timbangan yang betul.
-     Efa yang betul.
-     Hin yang betul.

Kemudian sekarang yang Tuhan mau adalah ...
1 Timotius 4:7
(4:7) Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

Jadi yang Tuhan mau adalah latihlah dirimu beribadah.
Tadi kita sudah melihat latihan badani justru ada dua jenis batu timbangan yaitu: yang besar dan kecil, ada juga dua takaran atau efa yang besar dan kecil, berarti tidak adil. Latihan badani memupuk, memperbesar otot atau badan, jadinya curang tidak adil.

2 Timotius 3:12
(3:12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
“Setiap orang yang mau hidup beribadah dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.”
Timotius anak rohani dari pada Rasul Paulus juga turut menderita dalam hal menyertai.
Yang mau hidup beribadah pasti banyak menderita. Karena di dalam ibadah di tengah-tengahnya salib ditegakkan.

1 Korintus 1:22-24
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

Memang orang yang mau hidup beribadah banyak menderita tetapi ingat oleh sengsara salib dan aniaya karena firman yang kita alami maka kita memiliki kekuatan dan hikmat dari Allah. Ketika kita lemah, menderita, sengsara karena salib disitu kita kuat, tetapi saat kita merasa kuat saat itulah kita lemah.
Oleh sebab itu juga kembali dinyatakan dalam 1 Timotius 6:6-8; ibadah kalau disertai dengan rasa cukup akan memberikan keuntungan yang besar, apa rasa cukup? Asal ada makanan dan pakaian cukuplah, lebih dari pada cukup.
Kita membutuhkan makanan sebagai asupan yang memberi suatu energi baru, kekuatan baru, untuk menghadapi hal-hal yang tidak suci, pengaruh-pengaruh yang tidak suci.
Kemudian pakaian berguna untuk menutupi dosa ketelanjangan yang memalukan -> kasih Allah.

Saudaraku kita bersyukur kepada Tuhan, kita lanjut dengan hari.
Tentang: HARI.
Galatia 4:8-10
(4:8) Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah. (4:9) Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya? (4:10) Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun.

Meneliti tentang hari, tentang bulan, dan tahun, sesungguhnya sedang dikuasai oleh roh-roh dunia.
Jadi kalau ada seorang menganggap satu hari tertetu dianggap penting itu roh dunia. Maka kalau kita perhatikan dengan Zerubabel dalam rangka pembangunan bait Allah di Yerusalem, dia menganggap kecil menganggap hina hari-hari apa saja yang ada di atas dunia ini, tidak ada hari tertentu dianggap penting, semua hari penting bagi Tuhan. Sampai akirnya Zerubabel dalam Zakharia 4 sanggup menyelesaikan pembangunan rumah Tuhan yang di Yerusalem.

Zakharia 4:6
(4:6) Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam. (4:7) Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!" (4:8) Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian: (4:9) "Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu. (4:10) Sebab siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka akan bersukaria melihat batu pilihan di tangan Zerubabel. Yang tujuh ini adalah mata TUHAN, yang menjelajah seluruh bumi."

Intinya disini ayat 6 sampai ayat 10, Zerubabel menyelesaikan suatu tugas yaitu membangun bait Allah di Yerusalem dan tugas itu ditunaikan dengan baik sampai selesai.
Namun disini ada satu perkara yang sangat penting kita perhatikan yaitu pada ayat 10; “siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka akan bersukaria melihat batu pilihan di tangan Zerubabel.”
Jadi kalimat ini memberi arti bahwa tidak ada suatu hari tertentu dianggap penting.
Tidak salah merayakan hari ulang tahun pernikahan, hari ulang tahun kelahiran, hari ulang tahun ini itu, tidak salah, tapi kecenderungannya terlalu membesarkan hari-hari peristiwa yang ada di muka bumi ini, itu yang menjadi salah, itu roh dunia.
Maka bukan untuk membela diri, saya tidak terlalu mengingat hari ulang tahun siapa saja termasuk anak saya sendiri. Tidak salah merayakan hari ulang tahun tapi jangan sampai itu yang lebih besar dari hari untuk ibadah.
Zerubabel dapat menyelesaikan tugasnya karena dia menanggap bahwa semua hari itu penting untuk dilakukan di hadapan Tuhan.
Apa ciri-ciri orang yang menghargai semua hari dilakukan untuk Tuhan? Senantiasa meninggikan korban Kristus sebab dia mengangkat batu utama, itulah dasar dari bait Allah -> korban Kristus.

Biarlah senantiasa meninggikan korban Kristus, senantiasa memandang kepada salib, jangan memandang yang lain-lain, supaya semua hari kita lakukan untuk Tuhan.
Tujuh hari selama seminggu semuanya kita lalui untuk Tuhan, tiga puluh hari dalam sebulan semuanya kita lalui untuk Tuhan, inilah kehidupan yang menghargai korban Kristus dan kehidupan yang menghargai korban Kristus akan membangun dirinya di atas korban Kristus sampai selesai di hadapan Tuhan dan tidak terpengaruhi oleh ha-hal yang tidak suci.
Apa buktinya? Gunung yang besar semuanya rata dihadapan Zerubabel, sebesar apapun dosa yang berusaha untuk menghalangi perjalanan rohaninya semuanya menjadi rata, entah itu dosa kejahatan dan dosa kenajisan semuanya menjadi rata. Karena Zerubabel menangkat batu utama sekaligus menjadi dasar bait Allah, itulah korban Kristus.
Semua hari baik dan kiranya hari demi hari kita lalui untuk Tuhan, dari Tuhan, oleh Tuhan, untuk memuji kemuliaan Tuhan. Jadi janganlah kita biarkan orang menghukum kita mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat, semuanya ini hanyalah bayangan yang harus datang sedangkan wujudnya adalah Kristus. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment