KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, January 4, 2019

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 18 OKTOBER 2018




IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 18 OKTOBER 2018

KITAB RUT
(Seri: 30)

Subtema: “EMAS TEMPAAN”

Shalom saudaraku,
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, kita patut bersyukur karena Tuhan masih memberi kesempatan bagi kita untuk menyelenggarakan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Kita berdoa supaya kiranya Tuhan menyatakan rahmat dan kasih karunia-Nya kepada kita lewat pembukaan rahasia firman Tuhan sehingga kehidupan kita bercahaya di tengah-tengah dunia yang gelap yaitu; orang yang sesat dan bengkok hati ini.
Tidak lupa juga saya menyapa anak-anak Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube maupun Facebook, di dalam negeri maupun di luar ngeri, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita dan kita mohonkan kemurahan Tuhan malam hari ini.

Kita segera memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Oleh karena perkenanan Tuhan kita telah dibawa sampai Rut 2, artinya kita telah melewati Rut 1:1-22 ini kemurahan dari pada Tuhan, kita juga berharap supaya Tuhan berkemurahan tetap di dalam Rut 2:1-23. Kemudian Rut 2 ini pada intinya adalah menceritakan tentang pribadi Rut dimana dia bekerja di ladang Boas.

Rut 2:1
(2:1) Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas.

Boas adalah seorang yang kaya raya, dia memiliki ladang yang luas.
Rut 2 dalam susunan Tabernakel terkena pada kaki dian emas, berarti untuk menjadi suatu kehidupan yang bercahaya seperti pelita emas terlebih dahulu berada di dalam tanda kerendahan hati. Jadi sebetulnya ketika Rut berada di ladang Boas menunjukkan bahwa Rut itu berada dalam tanda kerendahan hati.

Keluaran 25:31
(25:31) "Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya -- dengan tombolnya dan kembangnya -- haruslah seiras dengan kandil itu.

Kandil atau kaki dian emas seluruhnya dibuat dari emas murni emas tempaan.
Emas tempaan adalah emas yang dipanaskan terlebih dahulu supaya mudah dipukul dan dibentuk -> orang yang rendah hati dan lemah lembut.
Kalau seseorang rela menanggung penderitaan, rela di dalam sengsara salib, rela karena aniaya firman Allah -> orang yang rendah hati dan lemah lembut.

Matius 11:29-30
(11:29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (11:30) Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Yesus telah memberi teladan yang baik bagi kita di dalam hal memikul salib sebab Dia adalah seorang yang lemah lembut dan rendah hati.
Kesimpulannya; orang yang bekerja atau memikul salib di ladang Tuhan adalah orang yang lemah lembut dan rendah hati, hal ini tidak bisa dipungkiri.

1 Korintus 3:9
(3:9) Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Rasul Paulus adalah kawan sekerja Allah, sebab dia bekerja di ladang Allah.

Efesus 4:1-2
(4:1) Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. (4:2) Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

Rasul Paulus berada di dalam penjara karena dia bekerja atau memikul salib Tuhan Yesus Kristus, berarti ia seorang yang lemah lembut dan rendah hati.
Biasanya seorang yang lemah lembut dan rendah hati adalah orang yang penyabar, kalau tidak sabar tidak mungkin lemah lembut dan rendah hati. Jadi hanya orang yang lemah lembut dan rendah hati mau memikul salib, mau bekerja di ladang Tuhan.
Pendeknya; Rasul Paulus mengikuti contoh teladan yang ditinggalkan oleh Yesus Kristus. Tadi kita sudah melihat teladan yang ditinggalkan Tuhan Yesus kepada kita dalam hal memikul salib, mengerjakan apa yang menjadi kehendak Allah, sebab Dia rendah hati dan lemah lembut. Jadi Efesus 4:1-2 itu sama dengan Matius 11:29-30.

Mati kita lihat fakta yang otentik bahwa betul-betul Rasul Paulus mengikuti contoh teladan yang ditinggalkan oleh Yesus.
Kisah Para Rasul 20:18-19
(20:18) Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: (20:19) dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.

Rasul Paulus memikul salib atau melayani Tuhan dengan segala kerendahan hatinya di hadapan Tuhan.
Tanda kerendahan hati Rasul Paulus;
a.     Banyak mencucurkan air mata.
Orang yang mencucurkan air mata itu adalah tanda kerendahan hatinya kepada Tuhan.
Rasul Paulus banyak mencucurkan air mata menunjukkan bahwa Rasul Paulus sangat terbeban dengan jiwa-jiwa bukan saja terbeban pada orang Yahudi tetapi juga terbeban dengan jiwa yang ada di Asia kecil yaitu bangsa kafir.
Awal mula saya melayani Tuhan apabila saya melihat pemberitaan firman dalam suatu ibadah tidak sesuai dengan kebenaran salib seringkali hati saya menangis, hati saya miris. Dalam hati saya betul-betul menangis kalau melihat pelayanan dengan pemberitaan firman tidak sesuai dengan kebenaran salib.
Sekali waktu saya pernah memasuki suatu gereja di Jawa Timur (waktu saya masih pengerja) atas ajakan keluarga disana, keluarga dimana saya menjadi pengerja disana, saya diajak, dia mau menunjukkan gereja itu. Namun saat saya berada di gereja itu saya melihat pemberitaan itu tidak sesuai dengan pemberitaan salib waktu itu betul-betul hati saya menangis, karena pemberitaan tidak sesuai dengan kebenaran salib, menurut saya banyak jiwa yang tertipu.
Dan disini kita melihat tanda kerendahan hati Rasul Paulus banyak mencucurkan air mata, dia sangat terbeban dengan jiwa-jiwa, terbeban dengan sidang jemaat yang dipercayakan oleh Tuhan bukan saja orang Yahudi tetapi juga bangsa kafir yang ada di Asia kecil.
Bagaimana dengan kita apakah terbeban dengan jiwa-jiwa? Kalau terbeban dengan jiwa-jiwa pasti banyak mencucurkan air mata, hati tersentuh melihat jiwa yang tidak tergembala itulah janda-janda dan yatim piatu. Janda janda adalah gereja yang tidak memiliki kepala atau suami, dan yatim piatu -> kehidupan yang tidak tergembala. Ibu -> seorang gembala. Seharusnya kita banyak menangis dalam hal ini.
b.     Banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh dia.
Menunjukkan bahwa Rasul Paulus siap menghadapi ancaman maut atau rela mempertaruhkan nyawanya di dalam melayani Tuhan.

Kisah Para Rasul 20:20-21
(20:20) Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu; (20:21) aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.

Sekalipun menanggung banyak penderitaan namun Rasul Paulus tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi jiwa-jiwa atau bagi sidang jemaat yang dipercayakan oleh Tuhan.
Pendeknya; Rasul Paulus tidak lalai dalam menjalankan tugas:
1. Membritakan firman Allah.
2. Mengajarkan firman Allah.
3. Bersaksi dari hal firman Allah.
Jadi bukan menyaksikan hal-hal yang lahiriah, bukan menyaksikan berkat-berkat lahiriah.

Matius 12:35
(12:35) Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.

“Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik,” artinya; kalau hati seorang imam penuh dengan firman Allah maka dalam setiap kesempatan baik dalam perkataan, baik dalam perbuatannya selalu menyaksikan firman Allah. Itu tanda kerendahan hati, itulah Rasul Paulus di dalam segala kesempatan, entah itu di dalam tempat kediaman setiap orang, entah itu di rumah Tuhan dia selalu memberitakan, mengajarkan, dan bersaksi dari hal firman Allah, tanda bahwa Rasul Paulus hatinya penuh dengan firman Allah. Orang yang omong kosong itu tanda bahwa hatinya tidak diisi firman Allah, sehingga perkataannya kosong tidak dapat membangun menghibur menasihati, juga  kesaksiannya juga kosong tidak dapat juga menjadi kesaksian yang baik.

Baik kita kembali memperhatikan ...
Kisah Para Rasul 20:21
(20:21) aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.

Rasul Paulus melakukan semuanya itu karena dia mempunyai suatu kerinduan yang mendalam yaitu supaya setiap orang:
-   Bertobat kepada Allah.
-   Percaya kepada Tuhan kita Yesus Kristus.
Maukah saudara melihat sesama saudara bertobat kepada Allah? Maukah saudara melihat sesama percaya kepada Tuhan Yesus Kristus? Lakukanlah itu, jangan hanya bisa berdiri di altar tapi tidak menginginkan pertobatan orang lain, tidak menginginkan supaya orang lain percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, sungguh kehidupan yang seperti ini tidak ada artinya kecuali hanya memuaskan hawa nafsunya.
Hal ini dibenarkan oleh Rasul Yohanes dan Rasul Petrus ketika mereka berada di hadapan mahkamah agama.

Kisah Para Rasul 5:30-31
(5:30) Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. (5:31) Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.

Kalau Yesus Kristus yang disalibkan menjadi pemimpin dan Juruselamat maka Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan. Kalau Yesus Kristus yang disalibkan itu menjadi pemimpin dan Juruselamat maka bangsa kafir bertobat dan percaya kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Karena bangsa Israel bangsa pilihan.
Itulah sebabnya Rasul Paulus tidak lalai dalam memberitakan firman Allah, tidak lalai dalam mengajarkan firman Allah, tidak lalai dalam hal bersaksi terhadap firman Allah, dia tidak bersaksi dari hal-hal lahiriah, dia  tidak bersaksi hanya soal tanda-tanda heran ataupun mujizat-mujizat dan lain sebagainya.
Rasul Paulus ini suatu pribadi yang luar biasa, setelah dipanggil atau ditangkap oleh Tuhan betul-betul dia menyerahkan hidupnya seutuhnya menjadi seorang Rasul Tuhan, dia tidak menghiraukan sekalipun nyawa menjadi taruhannya, dia tidak memikirkan kepentingan dirinya selain memikirkan apa yang menjadi kepentingan Tuhan Yesus Kristus.

Kisah Para Rasul 20:22-23
(20:22) Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ (20:23) selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.

Sebagai tawanan Roh atau terikat dengan pekerjaan Tuhan, Rasul Paulus tidak perduli dengan dirinya, tidak perduli dengan apapun yang akan terjadi, sekalipun sesungguhnya sengsara dan penjara menunggu dia di Yerusalem.
Saudaraku yang sudah melayani Tuhan berikan diri menjadi tawanan roh, terikat dengan pelayanan di hadapan Tuhan, terikat dengan pekerjaan yang Tuhan percayakan, selanjutnya tidak lagi memikirkan kepentingan diri sama seperti Rasul Paulus sebagai tawanan Roh dia tidak memikirkan dirinya sendiri, sekalipun sesungguhnya sengsara dan penjara sudah menunggu dia, apabila dia sudah melewati setiap kota dari kota ke kota sampai nanti kembali ke Yerusalem sengsara dan penjara menunggu dia.
Mari semakin belajar dengar-dengaran, Tuhan yang benar hati dan pikiran manusia kita ini tidak benar, banyak belajar saja kepada Tuhan Yesus supaya tidak mengalami banyak kerugian, tetapi salib yang kita pikul itu membuat kita kuat dan terjadi percepatan dan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kita akan melihat kemuliaan Tuhan di tengah-tengah kita dan rumah tangga kita, juga di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Kisah Para Rasul 20:24
(20:24) Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

Jadi pada ayat 24 ini, Rasul Paulus semakin mempertegas dirinya bahwa ia betul-betul tidak menghiraukan nyawanya sedikitpun, asal saja dia dapat mencapai garis akhir atau dapat menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadanya, itu adalah kerinduannya.

Ada satu dua orang diantara kita makin hari makin merosot akhirnya terhilang, suatu kerugian yang besar.
Rasul Paulus tidak, dia tidak menghiraukan dirinya bahkan yang berkaitan dengan dirinya, bahkan nyawa sekalipun dipertaruhkan asal dia dapat mencapai garis akhir atau menyelesaikan pelayanan yang dipercayakan Tuhan Yesus kepadanya.
Jadi kepuasan batin Rasul Paulus ini letaknya disitu asal dia dapat mencapai garis akhir atau menyelesaikan tugas yang dipercayakan oleh Tuhan itu sudah menjadi kepuasan batinnya. Setiap orang mempunyai kepuasannya tersendiri, saya puas sekali rasanya kalau di dalam sengsara (dalam memikul salib) tapi hasil pelayanan itu diterima, itu rasanya puas sekali, sekalipun harus mengorbankan tidak sedikit hal yang harus dikorbankan baik tenaga, baik waktu, baik pikiran, baik keuangan, materi sekalipun, bagi saya kalau pelayanan itu berkenan kepada Tuhan itu menjadi kepuasan dalam batin saya. Itu sebabnya tadi saya katakan setiap orang mempunyai kepuasannya tersendiri, ada orang puas kalau dia punya Hp android mahal dan mempunya fitur-fitur yang lengkap mencapai seluruh dunia, ada orang yang puas kalau kenajisannya terlampiaskan, dan lain sebagainya, setiap orang mempunyai kepuasannya tersendiri. Sekarang pilih mana yang benar.

Kemudian ...
2 Timotius 4:5
(4:5) Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

Ayat 5 ini adalah pesan Rasul Paulus kepada Timotis anak yang terkasihi yaitu bahwa seorang imam dalam melayani Tuhan diawali dengan penguasaan diri dalam segala hal, kemudian sabar dalam menderita untuk pemberitaan injil dan menunaikan tugas pelayanan.
Rasul Paulus memberi nasihat kepada anak yang terkasih tentu dia sudah terlebih dahulu hidup di dalamnya sehingga ia dapat memberi nasihat dan memberi teladan.

2 Timotius 4:6-7
(4:6) Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. (4:7) Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

Kesimpulannya Rasul Paulus telah mempersembahkan darahnya sebagai korban curahan, dengan demikian ia telah mengakhiri pertandingannya yang baik, ia telah mencapai garis akhir.
Kalau kita mengikuti teladan yang baik maka keadaan kita juga menjadi baik seperti Rasul Paulus, itu sebabnya tadi saya sampaikan pilih mana yang baik, mana yang memuaskan batin saudara, karena android yang mahal dan fitur-fitur yang lengkap bisa menggapai seluruh dunia, atau kepuasan lain, pilih mana? Tetapi bagi Rasul Paulus kepuasan yang terbesar adalah apabila dia sudah mencapai garis akhir, mengakhiri pertandingan dengan baik. Pertandingan tidak akan berakhir sebelum semua berakhir, dia tidak akan berhenti di tengah jalan. Teladan ini juga harus menjadi kepuasan kita tentunya.

Filipi 2:8
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Yesus telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib. Pendeknya, Yesus telah mencapai garis akhir sebagaimana Rasul Paulus telah menyelesaikan pertandingan yang baik. Ia telah memikul dosa kita di atas kayu salib dan darah-Nya tercurah atas kita sehingga kita dapat bertobat dan diampuni (bagi Israel) sedangkan bagi bangsa kafir dapat bertobat dan percaya kepada Dia.

Saudaraku Rasul Paulus betul-betul mengikuti teladan dari apa yang telah ditunjukan oleh Yesus Kristus, Ia telah mempersembahkan darah-Nya sebagai korban curahan, darah yang tercurah dari atas kayu salib berkuasa untuk mengampuni dosa, menebus kehidupan yang berdosa, kemudian disucikan sampai sempurna.
Maka kalau imam-imam atau hamba-hamba Tuhan suka bersungut-sungut dalam melayani Tuhan karena sengsara salib, karena pengorbanan tenaga, pikiran, waktu, bahkan uang berarti tidak pantas untuk menjadi imam karena belum mencurahkan darah. Saat kapan darah itu tercurah? Saat kita mencapai garis akhir, itu berbicara tentang kematian. Jadi orang yang suka bersungut-sungut, menggerutu dan lain sebagainya, tidak akan selesai dalam melayani pekerjaan Tuhan, bahkan tidak dapat mengakhiri pertandingan yang baik. Kita bersyukur disini Yesus telah mempersembahkan kehidupan-Nya di atas kayu salib, darah-Nya tercurah atas kehidupan kita masing-masing.

Rut ternyata bukan pribadi seorang janda yang lemah, Rut adalah pribadi yang luar biasa, banyak janda yang mengeluh, setelah kehilangan suami mengeluh, tidak ada lagi nafkah akhirnya ambil jalan pintas, tetapi Rut tidak seperti itu dia pribadi yang fundamental yang sangat mendasar di dalam Tuhan, sebab itu dia kuat dan teguh hati tidak goyah, sampai akhirnya dia betul-betul menjadi suatu kehidupan yang bercahaya, seperti pelita emas, sebab tadi saya sudah katakan bahwa Rut 2 secara keseluruhan dari ayat 1 sampai ayat 23 Rut bekerja di ladang Boas. Kemudian kepribadian Rut ini dijabarkan dalam pribadi Rasul Paulus yang mengikuti teladan yang diberikan Yesus Kristus kepadanya. Maka kita juga harus mengikuti teladan yang ditinggalkan Yesus, tapak demi tapak yang dtinggalkan Yesus menjadi jejak dan tidak bergeser sedikitpun, itu kemurahan bagi kita kalau kita mengikuti teladan yang ditinggalkan oleh Tuhan Yesus Kristus itu kemurahan.
Yohanes 19:31-34
(19:31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. (19:32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; (19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, (19:34) tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Saudaraku disini kita melihat karena Yesus telah mati di atas kayu salib berarti telah mencapai garis akhir atau dengan kata lain mengakhiri pertandingan yang baik. Karena melihat Yesus telah mati, maka prajurit-prajurit tidak mematahkan kaki Yesus melainkan menikam lambung Yesus dengan tombak segera mengalir keluar darah dan air, artinya; terwujud kesatuan tubuh Kristus yang sempurna itulah sidang mempelai wanita Tuhan.
Dengan telah mencapai garis akhir maka kafir dan Israel bersatu, anggota tubuh tidak terpatah-patahkan, tidak terpisahkan, inilah garis akhir, inilah akhir pertandingan yang baik, terwujudnya kesatuan tubuh Kristus yang sempurna itulah sidang mempelai wanita Tuhan, itulah garis akhir, itulah akhir pertandingan yang baik.

Sebelum kesatuan tubuh bersatu maka Yesus tetap bekerja sampai mencapai garis akhir, kita sudah melihat mujizat kesembuhan telah diadakan oleh Yesus selama Ia melayani bersama dengan murid-murid, kemudian mengusir setan dari orang yang kerasukan setan, yang sakit sembuh, yang lumpuh berjalan, yang buta melihat, yang tuli mendengar, bahkan mujizat lima roti dan dua ikan untuk memberi makan lima ribu orang, mujizat tujuh roti dan beberapa ikan untuk memberikan makan empat ribu orang, namun tidak ada orang yang bertobat. Orang-orang Yahudi mengikuti Tuhan karena mujizat tetapi ketika Yesus bercerita tentang roti hidup roti yang turun dari sorga pada Injil Yohanes 6:66 mereka bersungut-sungut, mereka semua mengundurkan diri berarti mujizat dan berkat-berkat secara lahiriah bukanlah akhir dari sebuah pertandingan, belum mencapai garis akhir, maka mau tidak mau Yesus harus merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib dengan demikian terwujudlah kesatuan tubuh Kristus yang sempurna, sebab tulang-tulang-Nya tidak satupun dipatahkan, tidak ada anggota tubuh-Nya yang terpisah (tercerai berai), karena Yesus telah mati tulang-Nya tidak dipatahkan tetapi menikam lambung-Nya dengan tombak segeralah mengalir darah dan air, tanda suatu kelahiran baru terjadi itu kemurahan
Kalau anak lahir tandanya ada air ketuban dan darah, ini tanda suatu kehidupan yang baru. Sebab Yesus telah mencapai tujuannya, mencapai garis akhir, Ia telah mengakhiri suatu pertandingan yang baik.
Itulah Rut beda dengan Orpa mengundurkan diri di tengah jalan (Rut 1), tetapi Rut terus sampai kepada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi suatu kehidupan yang baru, dilahirkan baru oleh darah dan air. Kita bersyukur kita ikuti teladan yang ditinggalkan.

Sekarang kita perhatikan ...
Kejadian 2:21-22
(2:21) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. (2:22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

Allah membangun seorang perempuan dari tulang rusuk Adam lalu perempuan itu dibawanya kepada Adam.
Setelah terwujudnya pembangunan tubuh Kristus itulah sidang mempelai wanita Tuhan, Adam berkata; "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Itulah mempelai wanita Tuhan.
Jadi sasaran akhir dari ibadah pelayanan kita di atas muka bumi ini bukan soal berkat dan tanda-tanda heran atau mujizat tetapi untuk memasuki suatu nikah yang suci dimana Kristus sebagai mempelai laki-laki sorga.
Bagaimana hubungan kita? Nikah kita kepada Tuhan bagaimana? Hubungan kita dengan Tuhan sejauh mana? Sebab akhir dari ibadah dan pelayanan kita adalah memasuki suatu nikah yang suci, Kristus sebagai mempelai laki-laki sorga, Dia tidak mungkin bersanding dengan perempuan yang jorok, yang jahat, yang najis.
Perhatikan hubungan intim kita dengan Tuhan, hubungan nikah kita dengan Tuhan. Kita bersyukur kepada Tuhan, Tuhan Yesus baik kepada kita sekaliannya.

Sekarang kita lihat satu kehidupan yang sudah dipersatukan atau anggota tubuh yang berbeda-beda sudah dipersatukan ...
Filipi 2:1
(2:1) Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,

Di dalam Kristus ada antara lain:
1.   Ada nasihat.
2.   Ada penghiburan kasih.
3.   Ada persekutuan Roh.
4.   Ada kasih mesra.
Jadi kemesraan itu datangnya dari kasih agape, jangan ada kemesraan yang aneh-aneh supaya gerak gerik, perkataan tidak aneh-aneh.
5.   Ada belas kasihan.
Tidak tega melihat orang terpuruk karena dosa jahat dan dosa najis.
Tujuannya; supaya tetap bersatu dan kuat di dalam mengiringi dan mengikuti Tuhan, kalau kita bersatu kita kuat tetapi kalau kita tercerai berai kita goyah. Maka penting sekali “ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra, ada belas kasihan” yang ada dalam Kristus Yesus supaya dalam mengiringi Tuhan kita satu dan kuat, pekerjaan besar bisa kita kerjakan. Tetapi kalau kita sudah tidak lagi bersatu pekerjaan kecil rasanya susah sekali untuk dikerjakan.
Natal Persekutuan Pengajaran Tabernakel (PPT) sudah di depan mata tinggal tunggu hari, kita butuh biaya besar untuk mengadakan natal Persekutuan Pengajaran Tabernakel (PPT) kalau kita bersatu kita kuat, kalau bercerai berai goyah sebab itu dari tadi sudah saya sampaikan singkirkan kepentingan diri, kepuasan dalam bentuk daging.

Filipi 2:2
(2:2) karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

Tujuan dari kesatuan anggota-anggota tubuh adalah KESEMPURNAAN. Tandanya;
1.     Sehati sepikirlah.
2.     Satu kasih.
Kalau ada lagi kasih yang sumbernya bukan berasal dari kasih agape disitu ada kejahatan disitu ada kenajisan. Tapi biarlah kita satu kasih yaitu kasih dari Allah bukan kasih eros dan kasih fileo lagi,
3.     Satu jiwa.
4.     Satu tujuan.
Kalau tidak sehati sepikir, tidak satu kasih, tidak satu jiwa, tidak akan sampai kepada satu tujuan.
Jadi ending dari sehati sepikir, satu kasih, satu jiwa adalah satu tujuan yaitu terbentuknya tubuh Kristus yang sempurna itulah tubuh sidang mempelai wanita Tuhan, jadi dimulai dari nikah kemudian bergerak lebih besar ke kandang penggembalaan, kemudian bergerak lebih besar antar kandang penggembalaan berarti ada persekutuan, bergerak lagi antar denominasi gereja, kemudian bergerak lagi kafir dan Israel bersatu (itu bersifat internasional).
Jadi kabar mempelai adalah kabar yang luar biasa, tetapi kabar ini tidak menjadi luar biasa kalau kita tidak sambut dengan antusias dimulai dari sehati sepikir, satu hati, satu jiwa, sampai akhirnya satu tujuan. Jadi disini lah terlihat luapan hati itu, kobaran api Roh kudus itu terlihat dari sehati sepikir, satu hati, satu jiwa, sampai akhirnya satu tujuan, itulah pembentukan tubuh Kristus yang sempurna. Ayo terima dengan antusias kabar mempelai, kabar yang luar biasa, dapat mempersatukan anggota tubuh, kafir dan Israel menjadi satu.

Filipi 2:5
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

Ini kunci supaya terwujudnya kesatuan tubuh Kristus yang sempurna hendaklah kita menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus berarti menjadi suatu kehidupan yang rendah hati dan lemah lembut, tidak lagi mementingkan dirinya sendiri melainkan memperhatikan orang lain, mengutamakan orang lain.
Saudaraku kesimpulannya; Rut berada di dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi tubuh mempelai Tuhan itu suatu kemurahan yang besar.

Alasan saya mengatakan itu adalah kemurahan yang besar kita perhatikan ...
Rut 2:2
(2:2) Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku."

Kalimat ini perhatikan; “Maka Rut, perempuan Moab itu.” Berarti dalam hal ini Rut adalah bangsa kafir, bangsa Moab, Rut bukan bangsa Israel, Rut bukan bangsa pilihan tetapi dia masuk atau berada di dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itu kemurahan hati Tuhan.
Kita ini bangsa kafir tetapi kalau akhinrya kita bisa menerima kabar yang besar, kabar mempelai dalam terangnya Tabernakel itu kemurahan hati Tuhan, berada dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan itu kemurahan hati Tuhan.
Semata-mata dahulu kita masing-masing siapapun tidak pernah mengenal Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, tetapi kalau akhirnya kita bisa menerima kabar yang besar yaitu; Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel adalah kemurahan Tuhan, kabar yang besar ini yang akan membawa kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna menjadi sidang mempelai wanita Tuhan. Puji Tuhan ...

Dalam ayat ini kita akan semakin dikuatkan bahwa Rut adalah bangsa kafir.
Rut 1:15
(1:15) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
Bangsa kafir tidak mengenal Allah Israel yakni Allah yang hidup, pendeknya bangsa kafir hidup di dalam penyembahan berhala, persis seperti perkataan Naomi kepada Rut; "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya.”
Ada dua jenis berhala;
1.     Terikat dengan perkara lahiriah, misalnya; rela meninggalkan ibadah pelayanan, rela meninggalkan Tuhan hanya karena uang, pekerjaan, menuntut ilmu, karena bisnis, karena kedudukan dan jabatan.
2.     Kekerasan hati -> orang yang tidak mau bertobat.
Orang yang tidak mau bertobat menganggap rendah bahkan menganggap hina darah Yesus Kristus. Bukankah ketika Allah menjadikan Yesus sebagai pemimpin dan Juruselamat sehingga bangsa Israel bertobat dan menerima pengampunan? Sedangkan bagi bangsa kafir bertobat dan percaya?
Itu sebabnya saya katakan orang yang tidak mau bertobat adalah orang yang menganggap rendah bahkan menghina darah Yesus Kristus.
Rut ini mendapat kemurahan yang besar maka kita kalau mendapat kabar yang besar itu kemurahan yang besar. Sebab kabar yang besar ini membawa kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna menjadi sidang mempelai wanita Tuhan.

Kemudian bangsa kafir juga digambarkan seperti anjing dan babi, senantiasa mengulangi dosa yang sama sesuai dengan 2 Pertrus 2:22; babi yang mandi kembali lagi berkubang, sedangkan anjing kembali menjilat muntahnya. Itulah keadaan dari bangsa kafir senantiasa mengulangi kesalahan yang sama.
Pendeknya; noda kekafiran adalah hidup di dalam kenjisan.
Kesimpulannya; supaya kita dapat bercahaya seperti kaki dian emas terlebih dahulu berada di dalam kerendahan hati dan lemah lembut seperti Rut berada di ladang Boas.

Dampak positif menjadi orang yang rendah hati ada tiga:
1.     Mazmur 22:27
(22:27) Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya!

Orang yang rendah hati makan dan kenyang, kemudian orang yang mencari Tuhan (orang rendah hati) akan memuji-muji Tuhan, oleh sebab itu biarlah hati kita hidup untuk selamanya.
Hati yang hidup adalah orang yang rendah hati karena dengan kerendahan hati ini kita makan dan kenyang, kita memuji-muji Tuhan itu tanda (hidup orang mati tidak dapat memuji Tuhan). Biarlah hati kita hidup untuk selama-lamanya.

2.     Mazmur 37:11
(37:11) Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.

Oang yang rendah hati:
-       Mewarisi negeri.
-       Bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.
Itu yang dialami Rut dan Naomi setelah memasuki Betlehem, mereka memasuki Betlehem tepatnya pada permulaan musim menuai jelai gandum.

3.     Mazmur 149:4
(149:4) Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.

Orang yang rendah hati menerima mahkota keselamatan -> orang yang berkenan kepada Tuhan.
Jadi orang yang memikul salib adalah orang yang rendah hati dan lemah lembut berarti mau mengalah. Mengalah itu intinya adalah untuk memberi kesempatan bahwa Allah sendiri yang akan bekerja, Allah yang mengambil alih segala sesuatunya, itu orang yang rendah hati dan lemah lembut atau mau mengalah. Kalau orang yang tidak mau merendahkan diri, orang yang ngotot berarti dia mau mengambil alih pekerjaan Tuhan. Tapi sampai kapan kita dapat mengandalkan kekuatan manusia?
Mari kita mengerjakan apa yang menjadi bagian kita, bagian Tuhan memikirkan masa depan kita, bagian kita pikul salib di dalam tanda kerendahan hati dan lemah lembut, jangan khawatir soal makan minum dan pakaian, kesusahan sehari cukup sehari, hari esok mempunyai kesusahan sendiri, hari ini masalah belum selesai tetapi kita mengambil bagian dari apa yang menjadi bagian Tuhan, setengah mati kita (stress) jadinya.
Mari kita ikuti teladan Tuhan, Dia memikul salib karena Dia seorang yang rendah hati dan lemah lembut, megalahlah kepada Tuhan biar Tuhan mengambil alih segala sesuatunya. Jangan mengambil bagian yang bukan bagianmu setengah mati nanti, masa depan di tangan Tuhan, bagian kita rendah hati lemah lembut di dalam memikul salib, mengalahlah kepada Tuhan jangan keras hati lagi, beri kesempatan bagi Dia jangan khawatir soal apa yang dimakan diminum dipakai, kesusahan sehari cukup sehari, hari esok memiliki kesusahannya sendiri, jangan ambil bagiannya Tuhan supaya jangan stress, depresi, jangan gila.
Tuhan mau tolong kehidupan kita pribadi lepas pribadi, ikuti caranya Rut ini, kita juga bangsa kafir tetapi mau mengalah kepada Tuhan, mau memikul salib tanda dalam kerendahan hati dan lemah lembut supaya kita nanti bercahaya seperti kaki dian emas, sebab kaki dian itu terbuat dari emas murni, emas tempaan jadi terlebih dahulu dipanaskan untuk membentuk, itu kehidupan yang rendah hati. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment