KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, January 28, 2019

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 01 NOVEMBER 2018




IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 01 NOVEMBER 2018

KITAB RUT
(Seri:32)

Subtema: HIDUP YANG INDAH DI DALAM TUHAN.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, oleh kemurahan Tuhan kita diijinkan untuk mengusahakan dan memelihara Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Kita berdoa memohon belas kasih Tuhan supaya kiranya Tuhan memberkati kita dengan kasih dan kemurahan-Nya dinyatakan dengan limpah lewat pengajaran firman yang akan segera kita terima.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab, dari kitab Rut 2.
Rut 2:2
(2:2) Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku."

Pembacaan firman Tuhan dari ayat 2 ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Rut meminta ijin kepada Naomi dan ia pun diijinkan oleh Naomi. Dalam hal ini Rut benar-benar menghormati Naomi (mertuanya) sebagai orang tua.

Yang berkaitan dengan itu mari kita perhatikan ...
Kolose 3:20
(3:20) Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
“Taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.”
Kehidupan anak-anak menjadi indah di dalam Tuhan kalau ia taat dan hormat kepada orang tuanya.

Segera kita memperhatikan HIDUP YANG INDAH DI DALAM TUHAN ...
Keluaran 20:12
(20:12) Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

Kalau anak-anak hormat kepada orang tua maka lanjut umurnya (umurnya panjang) -> Hidup yang indah.

Ulangan 5:16
(5:16) Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
Kalau seorang anak hormat dan taat kepada orang tuanya selain lanjut umurnya juga baik keadaannya-> Hidup yang indah.

Kemudian kita lihat kembali anak yang hormat kepada orang tua ...
Efesus 6:1-3
(6:1) Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. (6:2) Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: (6:3) supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

Selanjutnya disini ditambahkan lagi bahwa seorang anak yang hormat dan taat kepada orang tuanya dia juga akan berbahagia dan panjang umurnya (lanjut umurnya) -> Hidup yang indah.
Itulah beberapa ayat yang akan meneguhkan kehidupan kita supaya sebagai seorang anak betul-betul menunjukkan rasa hormat dan taat kepada orang tuanya masing-masing.
Kesimpulannya apabila seorang anak hormat kepada orang tuanya;
1. Baik keadaannya.
2. Berbahagia.
3. Umur panjang (lanjut umurnya).
Itu kesimpulan dari rangkaian ayat per ayat yang sudah disampaikan di atas tadi, tentang hormat kepada orang tua.

Sekarang mari kita akan memperhatikan ketiga hal tersebut, dimulai dari ...
Tentang: BAIK KEADAANNYA.
Baik keadaannya kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel itu terkena kepada MEZBAH KORBAN BAKARAN. Berarti
supaya baik keadaannya harus menghargai korban Kristus.

1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Kita telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia yang disebut juga dengan dosa warisan atau kutuk nenek moyang, dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Wahyu 5:9-10
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. (5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Setelah ditebus selanjutnya Tuhan membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi. Tujuannya; supaya baik keadaannya.
Jadi jangan merasa rugi kalau seorang imam melayani pekerjaan Tuhan sekalipun ditandai banyak pengorbanan baik itu tenaga, pikiran, waktu, bahkan materi dan uang sekalipun, tidak akan rugi. Justru sebaliknya lepas dari perhambaan dosa sama artinya baik keadaannya.

1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilihimamat yang rajanibangsa yang kudusumat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Disini kita perhatikan ada dua kali penyebutan bangsa;
1.   Bangsa yang terpilih -> imamat yang rajani.
Yesus adalah Raja di atas segala raja, Dia turun ke bumi dan mengambil rupa seorang hamba, untuk melayani kehidupan kita yang berdosa ini.
2.   Bangsa yang kudus -> umat kepunyaan Allah sendiri.
Umat kepunyaan Allah sendiri itu persis seperti bangsa Israel waktu berada di Gosyen, mereka dipelihara oleh Tuhan jauh dari sepuluh tulah, jauh dari kutuk dosa. Bangsa yang kudus, dipelihara dan dibela oleh Tuhan bahkan jauh dari kutuk dosa.
Keadaan dari imamat rajani tadi;  keluar dari kegelapan kepada terang yang ajaib, berarti baik keadaannya.

Tentang: BERBAHAGIA.
Berbahagia -> tiga alat yang terdapat di dalam RUANGAN SUCI.
1. Meja roti sajian, artinya; berbahagia karena dikuduskan oleh firman Allah.
2. Pelita emas, artinya; berbahagia karena dikuduskan oleh Roh El Kudus.
3. Mezbah dupa, artinya; berbahagia karena dikuduskan oleh kasih Allah.
Jadi seseorang berbahagia karena dia hidup di dalam kekudusan. Kalau seseorang tidak hidup di dalam kekudusan kehidupan semacam ini tidak akan pernah mengalami kebahagiaan. Oleh sebab itu Tuhan menuliskan hukum yang keempat sebanyak dua kali, satu kali di dalam Keluaran 20 dan yang kedua (diulang lagi) dalam kitab Ulangan 5; adapun hukum yang keempat berbicara tentang, kuduskanlah hari Sabat, hari perhentian Tuhan Allah.
Hari perhentian yang menjadikan kehidupan kita bahagia. FIRMAN ALLAH dan ROH ALLAH serta KASIH ALLAH adalah hari perhentian sehingga kitapun berbahagia oleh-Nya.

Wahyu 19:8-9
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.] (19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

“Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba."
Kebahagiaan disini ada kaitannya dengan lenan halus yaitu, pakaian putih yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih.
Lenan halus artinya; perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.

Keluaran 28:4
(28:4) Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.

Membuat pakaian kudus bagi Harun dan bagi anak-anaknya supaya mereka layak memegang jabatan imam untuk memperhatikan tiga perabotan yang ada di dalam Ruangan Suci.

Bandingkan dengan ...
Matius 22:10-13
(22:10) Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. (22:11) Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta(22:12) Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. (22:13) Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.

Dikuduskan oleh firman Allah, dikuduskan oleh kasih Allah, dikuduskan oleh Roh Allah, itu adalah suatu kebahagiaan seperti imam-imam yang memegang jabatan imam memperhatikan tiga peralatan di dalam Ruangan Suci.
Berada dalam perjamuan kawin tetapi tidak menggunakan pakaian pesta (lenan halus) yaitu perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus. Dua tangan dan dua kaki orang itu selanjutnya dilemparkan ke dalam kegelapan disana ada ratap dan kertak gigi, pendeknya tidak ada kebahagiaan.
                                                                                                                                                                                   
Jadi sangat jelas sekali kebahagiaan itu ada kaitannya dengan lenan halus , dikuduskan oleh firman Allah, dikuduskan oleh kasih Allah, dikuduskan oleh Roh Allah. Harun dan anak-anaknya memegang jabatan imam maka harus memakai pakaian kudus. Tugas mereka adalah harus memperhatikan segala perkara yang ada di dalam Tabernakel terang kasih tiga alat (perabotan) yang ada di dalam Ruangan Suci.
Saudaraku tidak ada kebahagiaan yang melebihi kebahagiaan mempelai yang digambarkan seperti seorang imam yang memperhatikan tiga perabotan di Ruangan Suci. Maka yang dahulu suka bersungut-sungut karena mungkin terlalu berat bagi dia untuk melayani pekerjaan Tuhan, sekarang saya ingatkan kembali, tidak ada kebahagiaan yang melebihi kebahagiaan dari seorang imam yang melayani pekerjaan Tuhan, itu sama seperti kebahagiaan Mempelai.

Tentang: UMUR PANJANG/LANJUT UMURNYA.
Umur panjang atau lanjut umurnya -> kemuliaan Tuhan, kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada RUANGAN MAHA SUCI. Ukuran ruangan maha suci ialah: panjang  lebar  tinggi  10  10  10 = 1000 hasta, itulah ukuran dari Ruangan Maha Suci, itu bisa dibaca di dalam Keluaran 28.

Wahyu 20:3-4
(20:3) lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. (20:4) Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

Berada di dalam kerajaan seribu tahun damai = umur panjang atau lanjut umurnya.
Bayangkan kalau tidak ada kerajaan seribu tahun damai maka umurnya pendek, umurnya tidak lanjut. Tetapi puji Tuhan mereka yang dipenggal kepalanya atau leher digorok karena kesaksian (Roh Allah) dan karena firman Allah, mereka hidup kembali, inilah kebangkitan yang pertama. Sesudah bangkit mereka berada di dalam kerajaan seribu tahun damai, berarti umurnya panjang (lanjut umurnya).

Berkenaan dengan itu, kita lihat dahulu DAFTAR KETURUNAN ADAM YANG BERUMUR PANJANG (sepuluh keturunan) sebelum terjadinya air bah di dalam Kejadian 5;
1.   Adam mencapai 930 tahun (Kejadian 5:5).
2.   Set mencapai 912 tahun (Kejadian 5:8).
3.   Enos mencapai 905 tahun (Kejadian 5:11).
4.   Kenan mencapai umur 910 tahun (Kejadian 5:14).
5.   Mahalalel mencapai umur 895 tahun (Kejadian 5:17).
6.   Yaret mencapai umur 962 tahun (Kejadian 5:20).
7.   Henokh mencapai umur 365 tahun, memang tidak sampai 900 tahun tetapi dia diangkat oleh Allah = umur
panjang/panjang umurnya (Kejadian 5:23).
8.   Metusalah mancapai umur 969 tahun (Kejadian 5:27).
9.   Lamekh mencapai umur 770 tahun (Kejadian 5:31).
10. Nuh mencapai 950 tahun (Kejadian 9:29).
Inilah daftar sepuluh keturunan Adam mencapai umur panjang, memang tidak mencapai 1000 tahun namun itu memberi arti bagi kita bahwa tidak ada manusia yang sempurna.

Kejadian 6:1-2
(6:1) Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, (6:2) maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

Namun setelah Kejadian 6:1-2, pada akhirnya anak-anak Allah jatuh dalam dosa kenajisan, sebab anak-anak Allah melihat anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu siapa saja yang disukai mereka. Melihat wanita cantik lalu dijadikan isteri, sesudah bosan kawin lagi dengan wanita cantik, terus menerus. Pendeknya jatuh di dalam dosa kawin mengawinkan, dosa kenajisan.

Lalu setelah itu kita lihat apakah umurnya panjang???
Kejadian 6:3
(6:3) Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."

“Umurnya akan seratus dua puluh tahun saja." Berarti umurnya menjadi pendek karena dosa kenajisan.
Jadi oleh karena dosa kenajisan itu umur manusia menjadi seratus dua puluh tahun saja, berarti jarak antara manusia dengan Tuhan sangat jauh.
Bayangkan kalau jarak kita dengan Tuhan begitu jauh sekali lalu dengan umur yang pendek ini bagaimana kita dapat menggapai kerajaan seribu tahun  damai. Adapun ukuran dari Ruangan Maha Suci panjang x lebar x tinggi  10  10  10 = 1000 hasta, kerajaan seribu tahun damai.
Umur pendek menggapai kerajaan seribu tahun, ini adalah sesuatu yang sangat sukar untuk digapai, sangat sukar untuk dijangkau oleh kemampuan manusia, oleh kecanggihan teknologi, oleh apa saja. Bahkan oleh karena kenajisan manusia, Tuhan mengambil Roh-Nya dari manusia.
Kesimpulannya; untuk mempertahankan umur panjang memperhatikan kemuliaan yang dari Allah.

Sekarang kita memperhatikan dari SISI HENOKH dimana dia memperhatikan kemuliaan yang dari Allah.
Kejadian 5:23-24
(5:23) Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. (5:24) Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

Kesimpulannya; Henokh bergaul dengan Tuhan lalu dia diangkat dibawa di dalam kemuliaan-Nya.

Kita lihat tentang bergaul di dalam ...
Amsal 8:27-30
(8:27) Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya(8:28) ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras(8:29) ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi(8:30) aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya;

Ketika Allah;
-   Mempersiapkan langit.
-   Menggaris kaki langit.
-   Menetapkan awan-awan di atas.
-   Menetapkan air samudera raya.
-   Menentukan batas kepada laut.
-   Menetapkan dasar-dasar bumi.
Anak berkata; “anak selalu bersama-sama dengan Bapa setiap hari, sebagai anak kesayangan, setiap hari menjadi kesayangan-Nya.”

Yohanes 1:2-3
(1:2) Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah(1:3) Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

Jadi Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah, segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

Kita lanjut dahulu ...
Ibrani 1:2-3
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. (1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Jadi saudaraku, firman Allah penuh dengan kekuasaan menopang segala yang ada.
Saudaraku ibadah ini terselenggara karena ditopang oleh firman Allah, kita melayani pekerjaan Tuhan karena ditopang oleh firman Allah, kita hidup juga karena ditopang oleh firman, bahkan firman itu juga mengadakan penyucian dosa.
Tadi Allah mempersiapkan segala sesuatu itu karena Anak ada disitu, Yohanes 1:14firman itu telah menjadi manusia, itulah pribadi Tuhan Yesus Kristus, jadi segala sesuatu ditopang oleh firman Allah dan Anak Allah senantiasa bergaul dengan Allah.
Kalau tidak bergaul dengan firman Allah kita tidak mungkin mengalami penyucian terhadap dosa, baptisan air adalah tanda pertobatan, tetapi pertobatan itu bukan hanya berhenti sampai di kolam baptisan tetapi harus lanjut sampai penyucian oleh air dan firman, bergaul dengan Allah.

BERGAUL DENGAN ROH ALLAH.
Kejadian 1:1-2
(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. (1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

“Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air” artinya; orang yang rendah hati adalah orang yang mau bergaul dengan Roh Allah. Tadi orang yang ditopang dan disucikan dengan firman adalah orang yang bergaul dengan Allah, sekarang orang yang rendah hati adalah orang yang bergaul dengan Roh Allah.
Permukaan air laut adalah titik terendah (titik nol), disitulah Roh Allah melayang-layang, berarti kehidupan yang rendah hati adalah kehidupan yang senantiasa bergaul dengan Roh Allah.
Roh Allah itu bagaikan aliran sungai yang datang dari hulu akan mengalir ke hilir, selalu mencari dataran rendah. Semua sungai akan bermuara ke laut, dan permukaan air laut adalah titik nol, titik terendah.
Kenapa sungai berliku-liku? Karena dia selalu mencari dataran rendah. Ketika dia berhadapan dengan situasi yang tinggi dia mencari yang rendah, maka dia berliku-liku. Ini kehidupan yang bergaul dengan Allah.
Kita bersyukur jangan sampai bergaul dengan orang yang tidak mengenal firman Allah, jangan sampai bergaul dengan orang yang tidak rendah hati supaya hubungan kita dengan Tuhan tidak dirusak.

BERGAUL DENGAN KASIH.
Yohanes 15:5, 9
(15:5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (15:9) "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
Berbuah banyak berarti tinggal di dalam kasih atau bergaul dengan kasih Allah. Setiap orang yang melayani Tuhan yang dilihat adalah buah dari pelayanannya. Umur panjang berarti memperhatikan kemuliaan Allah.

Sekarang dari SISI NUH.
Kejadian 6:9
(6:9) Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.

Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela diantara orang-orang sezamannya, sebab Nuh bergaul dengan Allah.

Kejadian 6:10-12
(6:10) Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet. (6:11) Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan(6:12) Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

Pada akhirnya bumi rusak karena manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
Kenapa hutan gundul? Karena manusia menjalankan hidup yang rusak. Kenapa lautan menjadi limbah sampah? Karena manusia menjalankan hidup yang rusak. Kenapa bumi ini menjadi rusak? Karena manusia menjalankan hidup yang rusak, segalanya menjadi rusak. Tetapi Nuh tidak, dia hidup benar, tidak bercela.

PRAKTEK BERGAUL DENGAN ALLAH DARI SISI NUH.
Kejadian 6:14
(6:14) Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
Nuh harus membuat bahtera;
-   Bahtera itu harus dibuat berpetak-petak.
-   Bahtera itu harus ditutup dengan pakal dari luar dan dari dalam.

Tentang: Berpetak-petak -> Yerusalem baru.
Wahyu 21:16
(21:16) Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnyaDan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.

Kota itu bentuknya empat persegi = berpetak-petak, sebab panjang dan lebarnya sama. Kemudian ketika kota Yerusalem baru itu diukur dengan tongkat ialah: dua belas ribu stadia.

Kita melihat tentang DUA BELAS RIBU...
Wahyu 7:4-8
(7:4) Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel(7:5) Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu, (7:6) dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu, (7:7) dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu, (7:8) dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.

Jadi dua belas ribu -> kehidupan yang dimeteraikan.
Dua belas ribu dari dua belas suku Israel seluruhnya seratus empat puluh empat ribu orang, yang dimeteraikan.
Meterai itu penting, meterai itu jaminan, dari segala sesuatu yang akan datang.
Meterai dari kerendahan hati adalah ketundukan dan dengar-dengaran. Jadi sesuatu diakui dan menjadi sah kalau ada meterainya tetapi sesuatu menjadi kurang berharga kalau tidak ada tanda atau meterainya.

Sekarang kita akan melihat ...
2 Korintus 1:21-22
(1:21) Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, (1:22) memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

Kesimpulannya; tanda milik kepunyaan Allah adalah dimeteraikan dengan Roh Kudus.
Jadi kehidupan manusia yang tidak ada meterai Roh Kudus, dia bukan milik kepunyaan Allah. Maka dengan jelas di ayat 21 Rasul Paulus berkata: Allah yang telah mengurapi memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.
Kita butuh pengurapan tetapi pengurapan tidak akan terjadi kalau tidak mengalami sengsara, semakin besar sengsara maka pengurapan akan semakin besar pula, dari situlah kita bisa melihat pemakaian Tuhan.

Lebih rinci ...
Efesus 1:13-14
(1:13) Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. (1:14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Roh Kudus itu adalah tanda atau jaminan yang menjadikan kita sebagai milik kepunyaan Allah.
Jadi tanpa meterai kita bukanlah siapa-siapa, kita bukanlah milik kepunyaan Allah, jadi lewat sengsara salib kita mendapatkan pengurapan.

Efesus 4:30-31
(4:30) Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. (4:31) Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.

Jangan sampai pada hari-hari terakhir ini anak-anak Tuhan mendukakan Roh Kudus, justru sebaliknya pengurapan itu harus semakin nyata karena memang kita rela memikul salib, berada dalam sengsara yang besar supaya kita merasakan pengurapan yang besar, jangan sampai mendukakan Roh Kudus yang telah memeteraikan kita menjelang hari penyelamatan-Nya, menjelang kedatangan-Nya pada kali kedua. Kedatangan Tuhan sudah diambang pintu tetapi kebanyakan orang Kristen sangat memprihatinkan, sebab anggap enteng dengan tanda-tanda. Bagaimana rasanya kalau suami, isteri kita, anak-anak kita, keluarga kita akhirnya binasa?
Jangan mendukakan Roh Kudus Allah yang telah dimeteraikan.

Oleh sebab itu ada hal yang harus diperhatikan supaya Roh Kudus jangan berduka, maka;
-   Segala kepahitan.
-   Kegeraman.
-   Kemarahan.
-   Pertikaian.
-   Fitnah.
-   Segala kejahatan.
Semua itu hendaklah dibuang dari kehidupan kita masing-masing.
Nuh hidup bergaul dengan Tuhan, sedangkan orang-orang pada masa itu sibuk dengan dosa makan minum sibuk dengan dosa kawin mengawinkan (pasal 6). Nuh hidup benar tidak bercela pada zamannya.

Tentang: Dipakal dari luar dan dalam.
Pakal -> kasih.
1 Petrus 4:8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

“Kasih menutupi banyak sekali dosa.” Pendeknya kasih itu berfungsi untuk menutupi kelemahan-kelemahan.
Dipakal dari luar artinya; dosa dari luar ditutupi sehingga tidak masuk ke dalam, tetapi bukan dengan cara kekerasan bukan dengan cara siapa yang lebih hebat.
Praktek di pakal dari luar; tidak membalas kejahatan dengan kejahatan sehingga dosa dari luar tidak akan masuk, maka cara memakal itu bukan dengan kemampuan manusia tetapi dengan kasih Allah.
Kemudian dipakal dari dalam artinya; dosa dari dalam tidak keluar, tidak meluap, tidak diumbar. Praktek dipakal dari dalam; tidak ada iri hati, tidak ada dengki, tidak ada benci. Apa yang keluar itu dari dalam hati, itulah yang menajiskan seseorang, maka dari dalam juga harus dipakal, supaya iri hati, benci, dengki tidak boleh keluar.

Yakobus 3:14, 16
(3:14) Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! (3:16) Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

Dimana ada iri hati dan kepentingan diri sendiri disitu ada kekacauan dan disitu ada segala macam perbuatan jahat keluar. Jadi harus dipakal bukan hanya dari dalam tapi juga dari luar. Pendeknya mencegah dosa bukan dengan pengetahuan, harus dengan kasih.
Saya berharap kita semua sungguh-sungguh dilawat oleh Tuhan, kita sungguh-sungguh digarap dikerjakan oleh firman Tuhan, sampai akhirnya kita bergaul erat dengan Tuhan sesuai dengan kesaksian dari sisi Nuh.

Sekarang persamaan dipakal dari luar dan dari dalam ...
Wahyu 21:18
(21:18) Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni.

Jadi tembok Yerusalem seperti bahtera Nuh terbuat dari permata yaspis..

Wahyu 21:11
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Bahtera Nuh dipakal dari luar dan dari dalam sama seperti Yerusalem baru bercahaya kemuliaan, cahayanya sama seperti permata yaspis, jernih seperti kristal. Kristal berarti transparan luar dan dalam sama, kenapa? Karena luar sudah dipakal dengan kasih, andaikata ada kebencian sudah dipakal dengan kasih, kemudian dipakal juga bagian dalam sehingga kebencian tidak keluar, luar dan dalam sama. Itulah tembok Yerusalem bagaikan bahtera Nuh, bagian  luarnya dipakal dan pada bagian dalamnya juga dipakal.

Kita kembali membaca ...
Wahyu 21:18
(21:18) Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni.

Kota itu sendiri dari emas tulen bagaikan kaca murni. Emas tulen itu berarti tidak ada lagi campuran karat-karat, dosa.
Kemudian tulen berarti murni. Kaca murni berarti bening, transparan, terlihat ke dalam, tembus pandang, semua tertulis disitu, dihatinya tertulis ada kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama, tertulis di dalam loh-loh daging, ditukik oleh jari Tuhan.
Pakal -> kasih, kegunaan kasih menutupi banyak sekali dosa ditulis,
ditukik oleh jari Tuhan di dalam loh-loh daging, di hati.
Mungkin dulu kita hina sama seperti perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari terlalu banyak dosa masa lalu, tetapi malam ini kita mendapat kemurahan dari Tuhan, sampai memancarkan kemuliaan Allah seperti emas tulen tidak ada lagi karat karatnya, bagaikan kaca yang murni tembus pandang terlihat tulisan kasih kepada Tuhan dan kasih kepada Allah, dosa diluar dan di dalam sudah dipakal oleh kasih Tuhan, sampai akhirnya memancarkan kemuliaan Allah.
Kalau kaca tidak murni ada campuran warna biru dan warna yang lain sehingga bagian dalam tidak terlihat dengan jelas. Sedangkan kaca murni tembus pandang di dalam hatinya ditulis kasih kepada Tuhan, kasih kepada sesama memancarkan kemuliaan Allah.
Jangan sampai terlihat mulia tapi hina, seperti ahli Taurat dan orang Farisi, terlihat rapi diluar seperti dipakal diluar tetapi dalamnya tidak dipakal dengan kasih, memalukan hati Tuhan.
Kalau dulu kita pandai pandai menyembunyikan dosa sekarang kita belajar jujur saja, tulus tampil apa adanya saja.

Saudaraku saya berbahagia telah menyampaikan pribadi Rut untuk pergi memungut jelai gandum saja dia harus meminta ijin, memohon doa restu dari orang tua atau mertuanya Naomi, akhirnya dia direstui dan diijinkan, tanda bahwa Rut betul-betul hormat kepada orang tua.
Kalau hormat kepada orang tua berarti baik keadaannya, umur panjang/lanjut umur, serta berbahagia. Mari kita belajar hormat kepada orang tua, ada bapa jasmani di bumi, ada bapa rohani, ada Bapa di sorga yaitu; Tuhan Yesus Kristus, Dia Bapa yang baik. Tidak usah kita berpura-pura hormat kepada orang tua tetapi harus dengan ketulusan, supaya ada restu, ijin untuk beroleh berkat hidup selama-lamanya. Bagaimana kita memperoleh umur panjang jikalau tidak ada restu, dari orang tua, jadi sebagai anak tunjukkan rasa hormat itu. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang





No comments:

Post a Comment