KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, May 18, 2019

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 15 JANUARI 2019



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 15 JANUARI 2019

KITAB KOLOSE
(Seri: 39)

Subtema: DOMBA-DOMBA YANG DI SEBELAH KANAN.


Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia memehuhi tempat ini dan kehidupan kita pribadi lepas pribadi. Kita memohon kepada Tuhan supaya kiranya Tuhan membukakan firman-Nya bagi kita sekaliannya.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita.
Kita segera memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.

Kolose 3:1-4
(3:1) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. (3:2) Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. (3:3) Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. (3:4) Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Kalau kita satu di dalam kematian Yesus Kristus maka kita juga satu di dalam kebangkitan-Nya sampai kelak dipermuliakan bersama dengan Dia.

Berkaitan dengan itu kita segera memperhatikan injil..
Matius 25:31
(25:31) "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.

Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya, Ia akan bersemayam di atas tahkta kemuliaan-Nya.

Matius 25:32-33
(25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, (25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Selanjutnya, semua bangsa akan dikumpulkan dihadapan-Nya untuk mengadakan pemisahan seperti gembala memisahkan domba dari kambing. Sementara domba ditempatkan di sebelah kanan-Nya, sedangkan kambing ditempatkan di sebelah kiri-Nya.

Kita akan memperhatikan pengertian di sebelah kanan..
Matius 25:34
(25:34) Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Domba-domba yang di sebelah kanan sangat diberkati mereka menerima kerajaan yang telah disediakan bagi mereka sejak dunia dijadikan. Inilah bagian dari domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan-Nya.

Pertanyaannya, apa yang telahdiperbuat oleh domba-domba tersebut?
Matius 25:35-36
(25:35) Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; (25:36) ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

Di sini kita perhatikan, pengakuan langsung dari Tuhan kepada domba-domba itu:
1.         Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan.
2.         Ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum.
3.         Ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan.
4.         Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian.
5.         Ketika Aku sakit, kamu melawat Aku.
6.         Ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

Lalu kita lihat reaksi dari domba-domba yang di sebelah kanan setelah mendengarkan pernyataan dari Tuhan..
Matius 25:37-39
(25:37) Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? (25:38) Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? (25:39) Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?

Domba-domba itu berkata; “ ...bilamanakah kami melihat Engkau...” Kalimat ini mengandung arti bahwa domba-domba di sebelah kanan itu tidak merasa melakukan semua itu sesuai dengan yang dikatakan oleh Tuhan.
Pengertian lain dari “ ...bilamanakah kami melihat Engkau...” adalah; kapan kami melihat Engkau dalam keadaan lapar lalu kami memberi Engkau makan, kapan kami melhat Engkau haus lalu kami memberi Engkau minum dan seterusnya

Matius 25:40
(25:40) Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Tuhan berkata; “ ...segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku...”
Maka Melakukan segala sesuatu kepada seorang paling hina = melakukan untuk Tuhan.

Matius 6:3
(6:3) Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.

Pemberian tangan kanan jangan diketahui oleh tangan kiri. Hal semacam inilah yang dilakukan oleh domba-domba.

Matius 6:4
(6:4) Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Pemberian dengan cara yang tersembunyi akan dibalaskan dari tempat yang tersembunyi pula oleh Bapa di Sorga.
Jadi tanpa disadari apa yang dilakukan oleh domba-domba di sebelah kanan kepada salah seorang yang paling hina sama dengan melakukannya kepada Tuhan. Maka di dalam injil Matius 6:3; pemberian tangan kanan jangan diketahui oleh tangan kiri, lalu pada ayat 4; pemberian dengan cara tersembunyi akan dibalaskan dari tempat yang tersembunyi pula oleh Bapa di Sorga. 

Matius 6:2
(6:2) Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Saudaraku, jangan mencanangkan pemberian untuk dilihat oleh orang lain sebab sesungguhnya mereka sudah mendapatkan upahnya yaitu dari orang yang melihat itu sendiri.
Inilah kebenaran menurut hukum taurat, kebenaran semacam ini tidak berkenan kepada Tuhan. Yang Tuhan mau pemberian tangan kanan tidak diketahui tangan kiri seperti yang diperbuat oleh domba-domba yang ditempatkan di sebelah kanan.

Kita akan melihat persamaannya di dalam injil..
Matius 5:38
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.

Kebenaran menurut hukum Taurat yaitu mata ganti mata dan gigi ganti gigi Artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan.

Matius 5:39
(5:39) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

Sedangkan kebenaran menurut pengalaman salib adalah kejahatan tidak boleh dibalas dengan kejahatan melainkan apabila pipi kanan ditampar maka berilah juga kepadanya pipi kiri.
Saudaraku, kebenaran semacam ini hanya Tuhan yang tahu sedangkan kebenaran menurut hukum taurat semuanya diperlihatkan untuk manusia. Pendeknya; hanya manusia yang tahu.

Matius 25:37
(25:37) Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?

Saudaraku, pengalaman salib itulah yang membenarkan manusia. Berarti; mengikut Tuhan tidak boleh menolak sengsa salib dan aniaya karena firman. Sebab kebenaran yang dari salib Tuhan yang tahu, Tuhan yang melihat dari tempat yang tinggi, tetapi kebenaran yang diperlihatkan untuk manusia, manusia yang melihat dan manusia yang tahu.

Matius 16:24-25
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Sekarang kita akan melihat syarat-syarat mengikut Tuhan, antara lain;
1.         Menyangkal dirinya.
2.         Memikul salibnya.
3.         Mengikut Tuhan.
Persamaannya rela kehilangan nyawa untuk memperoleh hidup kekal.

Sekarang kita akan ikuti pengertian-pengertian dari hal di atas.
Tentang:MENYANGKAL DIRINYA.
Artinya; tidak mengakui kelebihan-kelebihan yang tedapat di dalam diri, sama artinya tidak bermegah.

Filipi 2:5-8
(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Saudaraku, tidak mempertahankan hak-Nya sebagai milik yang harus dipertahankan melainkan mengosongkan diri-Nya sendiri, sama artinya menyangkal diri.
Kelebihan menyangkal diri (tidak bermegah):
1.         Mengambil rupa seorang hamba.
2.         Menjadi manusia dalam keadaan merendahkan diri.
Inilah kelebihan orang yang menyangkal dirinya.

Sebaliknya kalau seseorang suka bermegah, dia tidak dapat mengambil rupa seorang hamba sekalipun dia berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dan dia tidak akan menjadi manusia dalam keadaan merendahkan diri, melainkan menjadi pribadi orang yang sombong. Memang orang yang sombong suka memegahkan diri, dengan kelebihan-kelebihannya.

Yang Pertama: RUPA SEORANG HAMBA.
Titus 2:9-10
(2:9) Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah, (2:10) jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

Seorang hamba hendaklah taat kepada tuannya. Inilah rupa dari seorang hamba.
Tanda ketaatan seorang hamba:
a.           Jangan membantah.  
    Banyak perkara yang Tuhan nyatakan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, kalau itu memang kehendak Tuhan jangan dibantah.
b.           Jangan curang.
    Berarti; hendaklah berlaku adil dan jujur dihadapan tuannya. Banyak diantara kita menghabiskan waktunya untuk perkara-perkara daging, tetapi untuk pekerjaan Tuhan, dia tidak perduli.
    Maka dari tempat ini saya himbau, imam-imam yang sudah melayani Tuhan, jangan berlaku curang, maksudnya, jangan mengahabiskan waktu untuk daging, tetapi waktu untuk pekerjaan Tuhan sedikit = itu curang.
   
Sebaliknya, seorang hamba hendaklah:
a.           Tulus.
    Berarti; bekerja dari hati bukan karena sebuah aturan. Kalau seorang hamba (imam-imam) melayani dengan ketulusan, berarti dia bekerja untuk Tuhan dari hatinya, bukan karena sebuah aturan. Beda dengan orang dunia, kalau bekerja sesuai dengan aturannya, misalnya masuk jam delapan, pulang jam empat sore, itu sebuah aturan, tetapi kalau di dalam Tuhan maka dia harus bekerja dari hatinya bukan karena sebuah aturan.
b.           Setia.
    Berarti bertanggung jawab. Tandanya; tidak lalai dalam pekerjaan Tuhan dan tidak suka menunda-nunda untuk melakukan kebenaran. Dengan demikian, seorang hamba dalam segala hal dapat memuliakan ajaran Allah.

Yang Kedua: DALAM KEADAAN MERENDAHKAN DIRINYA.

Yohanes 3:28,30
(3:28) Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. (3:30) Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Pada ayat 28, Yohanes berkata; “Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.”
Sedangkan pada ayat 30 Yohanes berkata; “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”
Maka kesimpulan dari ayat 28 dan 30; Yohanes Pembaptis telah merendahkan dirinya dihadapan Tuhan.

Lebih jauh kita memperhatikan Yohanes Pembaptis di dalam..
Yohanes 1:19-20
(1:19) Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" (1:20) Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: "Aku bukan Mesias."

Imam-imam dan orang-orang diutus Lewi untuk menanyakan tentang Yohanes Pembaptis yang sebenarnya, lalu Yohanes Pembaptis mengaku dan tidak berdusta katanya; "...Aku bukan Mesias..."

Yohanes 1:21-22
(1:21) Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" (1:22) Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" (1:23) Jawabnya: "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."

Jawab Yohanes Pembaptis kepada utusan-utusan (imam-imam dan orang-orang Lewi) dari Yerusalem; "...Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun...” Artinya; Yohanes Pembaptis adalah pribadi yang rendah hati, mau merendahkan dirinya dihadapan Tuhan. Tanda kerendahan hati, dari Yohandes pembaptis, adalah: lebih mengutamakan untuk menyuarakan Firman Tuhan dari pada menonjolkan dirinya dihadapan utusan-utusan orang-orang Yahudi.
Saudaraku, kalau kita melayani Tuhan dalam keadaan rendah hati maka firman Tuhan itu tergenapi di dalam kehidupan kita masing-masing. Sama seperti pribadi Yohanes Pembaptis, nubuatan Yesaya tergenapi di dalam kehidupannya. Bagi Yohanes pembaptis yang terpenting adalah menyuarakan firman Tuhan, itu tanda kerendahan hati dari seorang hamba Tuhan.

Tentang: MEMIKUL SALIBNYA.
Memikul salibnya artinya memikul tanggung jawab yang  Tuhan percayakan.

Matius 11:28-29
(11:28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
(11:29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Setiap hamba Tuhan (imam-imam) yang mau memikul salibnya/bertanggung jawab terhadap pekerjaan Tuhan:
-   Memberi kelegaan terhadap yang letih lesu dan berbeban berat.
-   Ia dapat memberikan ketenangan terhadapn jiwa orang lain.

Kalau saya memikul tanggung jawab saya sebagai seorang suami, menghormati nikah = dapat memberi ketenangan terhadap istri. Sebaliknya, kalau istri dapat memikul tanggung jawabnya, dia dapat menenangkan jiwa suaminya. Juga satu dengan yang lain, kalau kita sama-sama memikul tanggung jawab yang Tuhan percayakan maka, yang letih lesu dan berbeban berat mendapat ketenangan dan kelegaan.

Tentang: MENGIKUT TUHAN.
Yohanes 12:24
(12:24) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. (12:25) Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. (12:26) Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Saudaraku, mengikut Tuhan berarti; dimana Tuhan berada di situpun seorang pelayan Tuhan berada
Pendeknya; mengikut Tuhan sama artinya melayani Tuhan.

Lihat seorang pelayan Tuhan di dalam melayani Tuhan dalam..
Wahyu 1:5-6
(1:5) dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
(1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Setelah ditebus oleh darah Yesus selanjutnya Tuhan menjadikan kita sebagai suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah Bapa-Nya karena bagi Dialah kemulian dan kuasa sampai selama-lamanya.

Wahyu 5:10
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah kita dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi. Berarti; terlepas dari perhambaan dosa. Inilah kelebihan dari orang-orang yang melayani Tuhan.
Mengikut Tuhan, berarti dimana Tuhan berada di situpun seorang pelayan berada. Berarti; mengikut Tuhan sama artinya dengan melayani Tuhan, bebas dari perhambaan dosa.

Matius 19:27-28
(19:27) Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" (19:28) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Perhatikan kalimat; “apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.”
Inilah upah mengikut Tuhan yaitu duduk di atas dua belas takhta untuk menghakimi dua belas suku Israel sama artinya menghakimi dosa (dosa tidak berkuasa lagi).
Yesus adalah Raja di atas segala raja, tetapi oleh pengurapan-Nya Tuhan jadikan kita raja-raja kecil untuk menghakimi dosa.

Matius 19:29
(19:29) Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

Orang yang mengikut Tuhan berarti; meninggalkan segala sesuatunya. Antara lain;
1.         Rumahnya -> Penyangkalan terhadap diri sendiri.
2.         Saudara laki-laki / perempuan -> Daging yang sudah dimatikan.
3.         Bapa atau ibunya (orang tua) -> Kutuk nenek moyang terputus.
4.         Anak-anak -> Beban dosa.
5.         Ladangnya -> Perkara lahiria / kegiatan duniawi.
Itulah orang yang mengikut Tuhan harus meninggalkan segala miliknya maka pada saat Anak Manusia bersemayam di atas takhta kemulian-Nya, kita juga turut dipermuliakan bersama-sama dengan Dia sekaligus menghakimi dua belas suku Israel, berarti; dosa tidak berkuasa lagi. Amin


TUHAN YESUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI KITA


Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang








No comments:

Post a Comment