KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, May 8, 2019

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 19 JANUARI 2019



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 19 JANUARI 2019

STUDY YUSUF
(Seri: 151)

Subtema: BINATANG BUAS DAN SUMUR KOSONG.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dihimpunkan di dalam  rumah Tuhan lewat Ibadah Pemuda Remaja, semua oleh karena kemurahan Tuhan.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan, pemuda remaja, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja dari Kejadian 41:50-52.
Kejadian 41:50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On.  (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku."  (41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."

Sebelum datang  tujuh tahun kelaparan, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak. Laki-laki yang sulung bernama Manasye, sedangkan yang kedua bernama Efraim.
Selanjutnya kita akan memperhatikan arti rohani kedua nama anak laki-laki Yusuf, dimulai dari anak yang sulung yaitu: Manasye.
Manasye artinya; Allah membuat Yusuf lupa sama sekali kepada dua perkara, yaitu:
1.           Yusuf lupa kepada kesukarannya.
2.         Yusuf lupa kepada rumah bapanya.

KETERANGAN: YUSUF LUPA KEPADA KESUKARANNYA.
Kesukaran Yusuf pada masa mudanya terbagi atas tiga fase.
Fase pertama: SAAT YUSUF BERSAMA-SAMA DENGAN SAUDARA-SAUDARANYA.
Kisah itu ditulis di dalam Kejadian 37 yang dibagi atas:
a.         Kejadian 37:1-11 : Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya.
b.         Kejadaian 37:12-36: Yusuf dijual ke tanah Mesir.

Sekarang kita akan melihat,
Kejadian 37:18
(37:18) Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.

Saudara-saudara Yusuf bermufakat mencari daya upaya untuk membunuh Yusuf.
Saudara-saudara Yusuf adalah gambaran dari gembala-gembala yang tidak memiliki kasih, dengan lain kata; krisis kasih.
Saudaraku, kalau kehidupan muda remaja krisis kasih maka dia akan selalu berusaha untuk mencari kesalahan orang lain, selalu berusaha untuk mencari kekurangan orang lain, persis seperti saudara-saudara Yusuf berusaha mencari daya upaya untuk membunuh Yusuf.

Kejadian 37:3-4
(37:3) Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. (37:4) Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.

Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain. Pendeknya; kasih Yakub lebih besar kepada Yusuf dari pada anak-anaknya yang lain.
Saudaraku, kalau memiliki kasih yang lebih besar maka kejahatan dan kebencian akan lebih kecil. Sebaliknya, kalau memiliki kasih yang lebih kecil di dalam diri seseorang maka kejahatan dan kebencian di dalam dirinya yang akan lebih besar, seperti halnya Yakub lebih mengasihi Yusuf dari anak-anaknya yang lain. Jadi kasihnya Yakub itu lebih besar kepada Yusuf dari pada saudara-saudaranya.

Kejadain 37:19-20
(37:19) Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang! (37:20) Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"

Saudaraku, di sini kita perhatikan; saudara-saudara Yusuf berkata satu dengan yang lain; “...Lihat, tukang mimpi kita itu datang!...” Kemudian pada ayat 20 mereka berkata; “...Marilah kita bunuh Dia...”

Kesimpulannya; hanya karena mimpi saja saudara-saudara Yusuf berusaha untuk membunuh Yusuf, adik mereka sendiri.

Yeremia 23:28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.

Saudaraku, nabi yang beroleh mimpi dan beroleh firman Tuhan harus menceritakannya dengan benar.
Demikianlah Yusuf terhadap saudara-saudaranya. Dia beroleh mimpi dan dia menceritakan mimpi itu dengan benar, tetapi hanya karena mimpi itu saduara-saudara Yusuf berusaha untuk membunuh Yusuf. Padahal dalam Yeremia 23:28 telah dikatakan bahwa nabi yang beroleh mimpi dan yang beroleh firman Tuhan harus menceritakannya dengan benar. Berarti firman Tuhan yang kita terima tidak boleh ditahan-tahan atau dikurang-kurangkan atau tidak boleh dilebih-lebihkan dan ditambah-tambahkan.
Pendeknya; Yusuf tampil untuk membawa pangajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.

Saudaraku, Yusuf adalah pribadi yang jujur sehingga kepadanya Tuhan percayakan pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel. Semakin kita jujur, semakin kita tampil apa adanya dihadapan Tuhan maka Tuhan akan semakin bukakan rahasia firman-Nya.
Maka jelas, di sini Yusuf adalah seorang pribadi yang jujur sehingga Tuhan percayakan kepadanya Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Jadi Pengajaran Mempelai ini ada dalam terangnya Tabernakel, sebaliknya Pengajaran Tabernakel ini ada dalam terangnya Mempelai yaitu; berselubungkan matahari, bulan di bawah kaki, dan bermahkotakan dua belas bintang di atas kepala.
Jadi hanya kepada orang yang jujur saja Tuhan mempercayakan Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel.

Saudaraku, ukuran untuk menjadi Mempelai adalah terwujudnya Tabernakel atau terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna itulah Mempelai Wanita Tuhan, sebaliknya ukuran dari Pengajaran Tabernakel adalah Pengajaran Mempelai. Jadi dua pengajaran ini adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Tabernakel sendiri terdiri dari tiga daerah;
Yang Pertama: DAERAH HALAMAN.
Ini berbicara tentang IMAN. Praktek iman sesuai dengan dua alat yang ada di halaman, antara lain:
1.           Mezbah Korban Bakaran -> Pertobatan.
    Tanda orang bertobat; berhenti berbuat dosa dan tidak mengulanginya lagi.
2.           Kolam Pembasuhan Tembaga -> Babtisan Air.
    Tanda di dalam pengalaman kematian dan pengalaman kebangkitan Yesus Kristus.
    Jadi berhenti berbuat dosa, kemudian satu di dalam kematian dan satu di dalam kebangkitan Tuhan Yesus Kristus itulah iman.

Yang Kedua: DAERAH RUANGAN SUCI.
Ini berbicara tentang PENGHARAPAN. Prakteknya sesuai dengan tiga alat yang ada di dalam Ruangan Suci, antara lain:
1. Meja Roti Sajian -> Persekutuan dengan firman Allah serta persekutuan dengan tubuh dan darah Yesus Kristus lewat Ibadah Pendalaman Alkitab. Itu sebabnya dalam setiap Ibadah Pendalaman Alkitab senantiasa disertai dengan Perjamuan Suci.
2. Pelita Emas -> Persekutuan dengan Roh El-Kudus lewat Ibadah Raya Minggu yaitu kehidupan yang diurapi menjadi terang dan menjadi kesaksian.
3. Mezbah Dupa -> Persekutuan dengan kasih Allah lewat Ibadah Doa Penyembahan.
    Inilah tiga praktek di dalam pengharapan kepada Tuhan.
    Jadi ada persekutuan dengan firman Allah, ada persekutuan dengan Roh Allah, ada persekutuan dengan kasih Allah.

Yang Ketiga: DAERAH RUANGAN MAHA SUCI.
Ini berbicara tentang KASIH. Prakteknya sesuai dengan alat yang ada di dalamnya yaitu Tabut Perjanjian.
Jadi Tabut Perjanjian ini adalah alat yang paling utama dari semua peralatan, dan perabotan-perabotan yang ada di dalam Tabernakel.
Tabut perjanjian terdiri dari dua bagian yaitu:
a.           Peti/tabut -> Mempelai wanita Tuhan.
b.         Tutup Pendamaian dengan dua kerub -> Allah trinitas yaitu Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga.
Adapun arti rohani dari Tabut Pejanjian adalah:
1.         Takhta Allah.
2.         Hubungan nikah antara Kristus sebagai mempelai Pria dengan sidang jemaat sebagai Mempelai Wanita.

Jadi jelas, ukuran untuk menjadi Mempelai Wanita adalah Tabernakel, dimulai dari HALAMAN; berbicara tentang IMAN, kemudian meningkat berada di daerah kedua itulah RUANGAN SUCI yaitu; PENGHARAPAN, kemudian meningkat lagi berada pada RUANGAN MAHA SUCI; berbicara tentang hubungan nikah antara gereja Tuhan sebagai Mempelai Wanita dan Kristus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga berdasarkan KASIH.
Jadi tidak bisa dipungkiri yaitu ukuran untuk menjadi Mempelai adalah Tabernakel yaitu terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, dimulai dari daerah Halaman, Ruangan Suci, sampai pada berada dalam Ruangan Maha Suci, itu berbicara tentang hubungan nikah, hubungan mempelai.

Kita kembali membaca..
Yeremia 23:29
(23:29) Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

Saudaraku, Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel diumpamakan seperti:
1.         Api berarti HIDUP.
2.         Palu berarti KUAT.

Ibrani 4:12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Firman Allah itu HIDUP dan KUAT. Maksudnya; Firman Allah itu lebih tajam dari pedang bermata dua manapun.
Bukti bahwa firman Allah itu hidup dan kuat? Ia menusuk amat dalam, artinya; berkuasa memisahkan tiga perkara yang tidak bisa ditembusi oleh apapun (mata manusia) yaitu:
1.         Jiwa dan Roh.
2.         Sum-sum dan sendi-sendi.
3.         Sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati.

Saudaraku, tiga perkara tersebut tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel hidup dan kuat. Buktinya; dia menusuk amat dalam, berkuasa menyucikan dosa yang tidak dapat disucikan oleh mata manusia.
1. Memisahkan jiwa dan Roh berarti; membuat kita menjadi manusia yang rohani.
2. Memisahkan sum-sum dan sendi-sendi berarti; melepaskan kita dari dosa yang disembunyikan.
3. Membedakan pertimbangan dan pikiran hati manusia artinya; pertimbangan dan pikiran hati menjadi sama dengan pertimbangan dan pikiran hati yang terdapat di dalam Kristus Yesus.
    Jadi tiga perkara ini tidak bisa dilihat oleh mata manusia, tetapi firman Allah hidup dan kuat, itulah Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, mampu menyusuri sampai kehidupan yang terdalam.

Kemudian kegunaan dari firman Allah yang hidup dan kuat adalah untuk
Yeremia 23:28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.

Jadi Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel hidup dan kuat berguna untuk memisahkan gandum dari jerami.
-   Gandum -> Kehidupan yang penuh dengan firman Allah.
-   Jerami   -> Kehidupan yang tanpa persekutuan dengan firman Allah.

Ibrani 4:13
(4:13) Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan Tuhan sebab segala sesuatu terbuka di mata Tuhan maka setiap orang harus memberikan pertanggungan jawab kepada Tuhan.
Mengapa Tuhan berkata seperti itu? Karena Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel hidup dan kuat. Apa buktinya? Menusuk amat dalam, artinya; berkuasa menyucikan dosa yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia.
Maka korelasi ayat 12 dan ayat 13 adalah tidak ada suatu makhluk yang tersembunyi dihadapan Tuhan/tidak ada suatu dosa yang tersembunyi dihadapan Tuhan, baik di dalam jiwa dan roh, baik di dalam sum-sum dan sendi-sendi, maupun dalam pertimbangan dan pikiran hati manusia.
Maka selanjutnya, setiap orang harus memberikan pertanggungan jawab dihadapan Tuhan. Demikian juga firman yang kita terima ini akan kita pertanggung jawabkan kepada Tuhan sejauh mana kita hidup di dalam firman dan firman hidup di dalam kehidupan kita.
Pendeknya, kita tidak bisa menutup-nutupi dosa, semuanya terbuka di mata Tuhan.

Matius 3:12
(3:12) Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Gandum dikumpulkan di dalam lumbung sedangkan debu jerami dibakar dalam api yang bernyala-nyala.
Jadi jelas setiap orang akan memberikan pertanggunganjawab  kepada Tuhan kelak.
Sebab itu kita patut bersyukur kepada Tuhan, sebab Tuhan memberikan kesempatan, Tuhan memberikan kesehatan, Tuhan memberikan kemauan yang dari Tuhan sehingga kita bisa mengadakan Ibadah Pemuda Remaja ditengah-tengahnya firman Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel kita terima.

Kejadian 37:19
(37:19) Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang!

Saudara-saudara Yusuf berkata; “...Lihat tukang mimpi kita itu datang...”
Saudaraku, banyak orang Kristen salah paham terhadap Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel sebab Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel itu hidup dan kuat. Artinya; berkuasa untuk mengadakan penyucian terhadap dosa, sekalipun dosa itu disembunyikan amat dalam.
Kebanyakan orang Kristen tidak mau dosanya disinggung, tidak mau kejahatannya disinggung, tidak mau disinggung kenajisannya sehingga mereka sering salah paham terhadap Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel.
Ketika dosa kejahatan dan dosa kenajisan disucikan mereka tidak suka sehingga persis seperti saudara-saudara Yusuf, mereka berkata; “...Lihat tukang mimpi kita itu datang. Sekarang, marilah kita bunuh dia...”
Saudaraku, kalau Yusuf bermimpi itu bukan kemauan dari Yusuf, karena mimpi itu dari Tuhan. Demikian juga saya, harus menyampaikan firman Tuhan dalam Pengajaran Tabernakel sesuai dengan maunya Tuhan sekalipun pemuda remaja banyak yang salah paham,  tetapi seorang hamba Tuhan yang jujur harus menyampaikan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel dengan benar, apapun resikonya.

Kejadian 37:20
(37:20) Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"

Di sini kita melihat Yusuf bermimpi dua kali.
Mimpi yang pertama : Satu ikat berkas gandum milik Yusuf tegak berdiri (Kejadian 37:7).
Mimpi yang pertama ini kaitannya dengan Raja (Kejadian 37:8).
Mimpi yang kedua    : Tampak matahari, bulan, dan sebelas bintang sujud menyembah kepada Yusuf.
Maka kesimpulan dari kedua mimpi tersebut adalah pesta nikah Anak Domba. Berarti mereka (saudara-saudara Yusuf) berusaha menggagalkan rencana Allah yang besar yaitu pesta nikah Anak Domba.

Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Di sini kita melihat, ketika Yesus datang pada kali yang kedua, Dia akan tampil sebagai Raja dan Pengantin Laki-laki. Jadi pembangunan tubuh Kristus yang sempurna itu adalah rencana Allah yang besar. Itu sebabnya tadi, saudara-saudara Yusuf berkata; mari kita bunuh Dia lalu kita lempar ke sumur, nanti kita katakan kepada ayah kita bahwa dia telah dimakan oleh binatang buas.
Adapun kedua mimpi Yusuf itu;
1.         Satu ikat berkas gandum milik Yusuf tegak berdiri kaitannya dengan raja.
2.         Tampaklah matahari, bulan, dan sebelas bintang sujud menyembah kepada Yusuf kaitannya dengan Mempelai Pria Sorga.
Maka kalau kita melihat tiga benda penerang ini di dalam Wahyu 12:1, itu sudah menjadi milik gereja Tuhan yang sempurna itulah Mempelai Wanita Tuhan.
Maka kalau kita melihat dalam Wahyu 19:6-7; kedatangan Yesus kembali untuk kedua kalinya, Dia akan tampil sebagai Raja dan sebagai Pengantin Laki-laki.
Inilah rencana Allah yang besar yang berusaha digagalkan oleh setan, sebab itu saudara-saudara Yusuf berkata; “...Mari, apa jadinya nanti mimpinya itu...”

PRAKTEK MENGAGALKAN RENCANA ALLAH (PESTA NIKAH ANAK DOMBA)
Kejadian 37:20
(37:20) Rencana saudara-saudara Yusuf; setelah dibunuh selanjutnya dilemparkan ke dalam sumur lalu mereka akan mengatakan kepada Yakub seekor binatang buas telah menerkamnya. Inilah prakteknya.

Kesimpulannya; ada dua praktek setan untuk menggagalkan pesta nikah Anak Domba:
1.         Sumur.
2.         Binatang buas.
Kedua hal ini adalah alat setan untuk mengagalkan pesta nikah Anak Domba.

Marilah kita ikuti dua hal ini satu persatu,
Tentang: SUMUR.
Kejadian 37:24
(37:24) Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.

Adapun keadaan sumur itu; sumur itu kosong dan tidak berair, berarti sumur kering.

2 Petrus 2:17
(2:17) Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.

Guru-guru palsu sama seperti mata air yang kering, dengan kata lain sumur kosong.
Kalau malam ini kita berada di dalam sumur penggembalaan, lalu dari dalam sumur ini kita bisa minum, kita bisa memuaskan rasa dahaga kita dan kita bisa menikmati air dari sumur penggembalaan ini dengan limpah ruah, itu merupakan kemurahan hati Tuhan. Tetapi guru-guru palsu sama seperti sumur kosong, kering-kering.
Maka kalau terjadi pembukaan rahasia firman dalam setiap pertemuan ibadah, termasuk pertemuan Ibadah Pemuda Remaja, itu kemurahan Tuhan supaya rencana Allah yang besar ini terlaksana yaitu; terbentuknya tubuh Kristus yang sempurna, menjadi Mempelai Wanita Tuhan, sebab ketika Yesus datang kembali untuk kali yang kedua, Dia akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria sorga.

Mari kita melihat ciri-ciri sumur kering
2 Petrus 2:1-3
(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. (2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. (2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

Ciri-ciri guru-guru palsu: memasukkan pengajaran-pengajaran sesat, yaitu; menyampaikan satu dua ayat firman Tuhan lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, dan takhayul-takhayul. Itulah keadaan dari sumur kosong, tidak berarair, kering-kering.
Maka supaya terlihat berair, dia harus tambahkan cerita isapan jempol, dia harus tambahkan dongeng nenek-nenek tua, harus menceritakan dunia ini dan lain sebagainya, namun sebetulnya dia adalah guru-guru palsu, sumur kosong, tidak berair, kering-kering. Pendeknya, guru-guru palsu tidak mampu memberi kepuasan dalam setiap ibadah.
Jadi jangan bangga melihat suatu kotbah yang disampaikan satu dua ayat lalu ditambahkan dengan cerita isapan jempol, itu ajaran yang menyesatkan dan membinasakan.

Yudas 1:16
(1:16) Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.

Guru-guru palsu (nabi-nabi palsu) hidup menurut hawa nafsu, mereka menyangkal salib Kristus yang menebus dosa mereka. Pertanyaannya, apa tandanya mereka menyangkal salib? Jawabnya ialah; Mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan = firman yang ditambahkan/menyampaikan firman Tuhan dengan satu dua ayat lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol. Tujuannya; menjilat orang untuk mencari keuntungan berarti sama dengan 2 Petrus 2:2-3. Kemudian, mereka hidup menurut hawa nafsu sehingga mereka menyangkal salib yang menebus dosa mereka. Mengapa mereka melakukan itu? Karena mereka adalah guru-guru palsu, menyampaikan firman Tuhan yang ditambahkan dengan jalan itu mereka mendapatkan keuntungan karena mereka adalah penjilat. Sehingga nanti akan banyak orang yang menghujat kebenaran dan menyebabkan kebinasaan.
Itulah sumur kosong, guru-guru palsu, menyampaikan firman yang ditambahkan, itu ajaran yang menyesatkan, jadi jangan bangga dan mengagung-agungkan seorang hamba Tuhan karena pandai bercerita, karena pandai melucu (guyon-guyon) dan lain sebagainya. Tetapi berbahagialah hai pemuda remaja jika seorang hamba Tuhan menegakkan salib di tengah penggembalaan, perhimpunan ibadah dan pelayanan.
Sebab Yesus bekata; “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.” Jadi salib adalah jalan dan kebenaran dan hidup.

Akibat sumur kosong..
Yeremia 14:1-4
(14:1) Firman TUHAN yang datang kepada Yeremia mengenai musim kering. (14:2) Yehuda berkabung, pintu-pintu gerbangnya rebah dan dengan sedih terhantar di tanah; jeritan Yerusalem naik ke atas. (14:3) Pembesar-pembesarnya menyuruh pelayan-pelayannya mencari air; mereka sampai ke sumur-sumur, tetapi tidak menemukan air, sehingga mereka pulang dengan kendi-kendi kosong. Mereka malu, mukanya menjadi merah, sampai mereka menyelubungi kepala mereka. (14:4) Pekerjaan di ladang sudah terhenti, sebab hujan tiada turun di negeri, maka petani-petani merasa kecewa dan menyelubungi kepala mereka.

Akibat dari sumur kosong (kering):
1. Kendi-kendi menjadi kosong.
    Kalau hati ini tidak penuh dengan firman Allah maka akibatnya mereka menjadi malu.
    Malu -> Perbuatan-perbuatan dosa yang memalukan.
    Ayo, biarlah hati kita (kendi-kendi) diisi dengan firman Tuhan supaya tidak ada perbuatan dosa yang mengakibatkan kita menjadi malu.
    Saya yakin sepandai-pandainya guru palsu menceritakan cerita isapan jempol, tidak akan bisa mengadakan penyucian terhadap dosa, tidak mungkin hatinya penuh dengan firman.
    Kalau hanya menyampaikan satu dua ayat firman lalu ditambah dengan cerita-cerita isapan jempol, ditambah dengan dongeng nenek-nenek tua, ditambah dengan cerita lucu maka otomatis kendi kosong, hati tidak penuh dengan air firman, akibatnya; seseorang akan melakukan perbuatan dosa yang memalukan.
2. Pekerjaan di ladang berhenti.
    Akibatnya; petani kecewa -> orang-orang yang patah semangat.
    Bukankah saat ini kita sedang berada di ladang Tuhan untuk senantiasa menikmati kemurahan hati Tuhan? Tetapi kalau tidak ada air hujan turun maka yang kecewa adalah petani, di situ terjadi kekecewaan, putus asa, patah semangat, undur dari ibadah, undur dari pelayanan. Inilah yang terjadi, masalah tidak selesai.
    Kenapa ada kekecewaan? Kenapa ada patah semangat? Karena dia tidak sanggup menyelesaikan masalahnya. Kenapa masalahnya tidak selesai? Jawaban yang pasti adalah: Karena dia hanya berada di sumur kosong.
    Inilah akibatnya, inilah cara setan untuk menggagalkan rencana Allah yang besar.

Tentang: BINATANG BUAS.
Yohanes 10:10;12
(10:10) Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. (10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

Suadaraku, pekerjaan dari pada si serigala adalah menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba = domba-domba liar tidak tergembala, tidak terkendali lagi.

Sejenak kita akan memperhatikan..
Ayub 39:8-11
(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?
(39:9) Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya. (39:10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring; (39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.

Keadaan bila domba-domba liar tidak tergembala adalah
1.         Ia menertawakan keramaian kota, artinya; mengecilkan ibadah dan pelayanan.
2.         Tidak mendengarkan teriak si penggiring, artinya; domba-domba tidak dengar-dengaran kepada gembala.
3. Menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, artinya; beribadah di sembarang tempat ibadah.
    Kita berdoa supaya jangan ada keluarga kita yang mempengaruhi kita untuk beribadah di sembarang tempat, baik itu orang tua, baik saudara, baik siapa saja.
4.         Mencari apa saja yang hijau.
    Tidak semua yang hijau itu makanan, tidak semua firman Allah itu disampaikan oleh hamba Tuhan dengan Roh yang benar. Persis tadi seperti guru-guru palsu, menyampaikan satu dua ayat yang disertai dengan cerita isapan jempol. Jadi itulah kondisi kalau domba-domba liar tidak tergembala.

Matius 7:15
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Nabi-nabi palsu disebut juga serigala berbulu domba (binatang buas). Tadi pekerjaan dari binatang buas adalah menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba sehingga domba-domba liar tidak tergembala.
Hati-hati dengan ajaran-ajaran palsu, hati-hati dengan firman yang ditambahkan dengan cerita isapan jempol, jangan sampai kita termakan dengan berita firman yang semacam itu sebab mereka itu adalah binatang buas.

Mengapa mereka disebut binatang buas?
Matius 7:22-23
(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? (7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Nabi-nabi palsu yang disebut dengan serigala berbulu domba mengadakan tiga perkara ajaib demi nama Tuhan:
1.         Bernubuat demi nama Tuhan.
2.         Mengusir setan demi nama Tuhan.
3.         Mengadakan banyak mujizat demi nama Tuhan.
Tetapi pada pada ayat 23 Tuhan mengatakan; “...Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada ku, kamu semua pembuat kejahatan...”
Kalau hanya bernubuat, mengusir setan, dan mengadakan banyak mujizat, sekalipun dilakukan demi nama Tuhan, tetapi salib tidak ditegakkan di dalamnya, itu adalah nabi-nabi palsu, serigala yang buas.

Malam ini kita bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena Tuhan sudah memberikan pengertian kepada kita tentang pribadi Yusuf. Mungkin apa yang dialami oleh Yusuf saat ini sedang kita alami, tetapi kita tidak perlu putus asa, kalaupun hari ini kita ditolak, Pengajaran Mempelai ditolak, kita tidak perlu putus asa, tidak perlu menggerutu, tidak perlu bersungut-sungut, Tuhan sudah menaruh suatu beban di atas pundak untuk kita pikul yaitu untuk membawa Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel dari timur sampai ke barat.

Kalau kita perhatikan kisah Yusuf, ketika dia bersama-sama dengan saudara-saudaranya di dalam Kejadian 37:1-11; Dia dibenci, tetapi tidak satu kalipun dia membalas kejahatan dengan kejahatan, tidak sedikitpun mulutnya terbuka, kemudian pada Kejadian 37:12-36; dia dijual ke tanah Mesir, kemudian tadi kita sudah melihat pada Kejadian 37: 18-20; Yusuf diperlakukan dengan tidak wajar, tetapi sekalipun demikian, Yusuf tetap berdiam diri, tidak satu katapun yang keluar dari mulutnya untuk membalas kejahatan dengan kejahatan.
Mengapa Yusuf tidak melakukan hal tersebut? Karena Yusuf tau bahwa dia dipercaya oleh Tuhan untuk membawa Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, Tuhan juga tau keluarga GPT “Betania” memikul suatu tanggung jawab di atas pundak yaitu membawa Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Maka biarlah kehidupan kita menjadi sama seperti Yusuf-Yusuf di akhir jaman.
Sekalipun susah, sekalipun diperhadapkan dengan situasi yang tidak enak, namun tetaplah bertahan, Tuhan yang akan membela kehidupan kita, kalau Tuhan yang mengangkat maka tidak ada yang dapat merendahkan, kalau Tuhan yang merendahkan maka tidak ada seorangpun yang dapat mengangkat dirinya sebab Tuhan yang menentukan masa depan hidup kita masing-masing.
Saya merasa Tuhan sedang menaruh suatu beban di atas pundak kita, saya yakin kita bertanggung jawab di situ, maka jadilah Yusuf-yusuf yang tidak mudah putus asa, yang tidak mudah kecewa, yang tidak mundur dari ibadah, tidak mundur dari pelayanan, tetapi maju terus bersama dengan Tuhan, kita pasti berkemenangan. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang






No comments:

Post a Comment