KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, May 14, 2019

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 22 JANUARI 2019



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 22 JANUARI 2019

KITAB KOLOSE
(Seri:40)

Subtema:MENCARI DAN MEMIKIRKAN PERKARA YANG DI ATAS.


Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, kita bersyukur karena kemurahan-Nya besar kita diijinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan dan sebentar kita akan tersungkur di kaki salib-Nya. Namun terlebih dahulu Tuhan menyatakan kemurahan hati-Nya lewat pembukaan firman Tuhan.
Tidak lupa juga saya menyapa umat Tuhan, hamba Tuhan, dan anak-anak Tuhan yang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, youtube, facebook, di manapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita lewat pemberitaan firman Tuhan malam ini.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose.
Kolose 3:1-3
(3:1) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. (3:2) Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. (3:3) Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.

Dua hal yang harus kita perhatikan dan dilakukan:
1.         Carilah perkara yang di atas.
2.         Pikirkanlah perkara yang di atas.

Pertanyaannya: Mengapa kita harus memperhatikan dua hal tersebut?
Jawabnya: Karena kita telah mati dan bangkit bersama dengan Dia.

Roma 6:10
(6:10) Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

Dampak kematian dan kehidupan Yesus terhadap manusia.
-   Kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa satu kali dan untuk selama-lamanya.
-   Kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

Ibrani 9:26
(9:26) Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.

Yesus hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya yaitu untuk menghapuskan dosa manusia oleh korban-Nya.
Berarti; cukup satu kali Ia berkorban bagi kita.
Kemudian pengorbanan-Nya walaupun satu kali namun sangat berkuasa.

Ibrani 9:27-28
(9:27) Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
(9:28) demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.

Kematian-Nya hanya satu kali untuk menanggung dosa banyak orang, tidak perlu berkali-kali seperti imam pada zaman hukum taurat yang mangadakan pendamaian dosa dengan darah binatang.
Kemudian kehidupan-Nya untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia.
Jadi kematian dan kebangkitan Yesus sungguh sangat berarti bagi kita sekaliannya.
Biarlah kiranya kehidupan kita juga menjadi kehidupan yang berarti dihadapan Tuhan. Sebab kalau kehidupan kita berarti dihadapan Tuhan maka kehidupan kita juga jelas berarti bagi sesama, lewat ibadah dan pelayanan. Itulah kematian dan kehidupan Yesus Kristus dihadapan Allah.

Roma 6:11
(6:11) Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Kita mati bagi dosa, dan hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Demikianlah kiranya kita memandang kematian dan kehidupan Yesus Kristus supaya kita juga menjadi berarti.

2 Korintus 5:15
(5:15) Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.

Saudaraku, Kristus telah mati untuk semua orang, baik bagi bangsa Kafir maupun bagi bangsa Yahudi. Tujuannya adalah supaya kita yang hidup ini tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tidak lagi hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tidak lagi dikuasai oleh roh egosentris.
Kalau dahulu sebelum kita mengenal kebenaran maka manusia identik hanya untuk memikirkan dirinya sendiri, sibuk untuk kepentingan diri sendiri, lelah untuk kepentingan diri sendiri, bahkan lelah karena dosa, yang penting memuaskan hawa nafsu, tetapi sekarang kita sudah memperoleh pengertian dari kebenaran yang berasal dari sorga bahwa Kristus telah mati untuk semua orang supaya kita yang hidup ini tidak lagi hidup untuk diri sendiri.

Saudaraku, inilah yang saya perjuangkan dari awal saya merintis penggembalaan Gpt “Betania” Serang & Cilegon ini.
Dengan seiringnya pembukaan firman, kita belajar untuk mengerti orang lain, mengerti pekerjaan Tuhan, mengerti yang Tuhan mau walaupun ditandai dengan korban. Dan itulah yang saya alami, tetapi puji Tuhan korban Kristus tidak sia-sia bagi semua orang, baik bagi bangsa Kafir maupun bagi bangsa Israel.

Roma 14:7
(14:7) Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri.

Perlu untuk diketahui; “tidak ada seorangpun diantara kita yang hidup untuk diri sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri.” Sebab memang kematian manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.

Roma 14:8
(14:8) Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.

Kita hidup untuk Tuhan dan mati untuk Tuhan sebab kita miliknya Tuhan.
Jadi inilah kehidupan yang berarti yaitu mereka yang menjadi miliknya Kristus.

Galatia 2:20
(2:20) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Tanda-tanda milik Tuhan ada dua:
Yang Pertama: Kita hidup, tetapi bukan lagi kita yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam kita.
Kristus berarti kehidupan yang diurapi.

Galatia 5:24
(5:24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Barangsiapa mennjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Dua tangan yang terpaku dan dua kaki yang terpaku tidak dapat berbuat apa-apa lagi, dosa telah dihapuskan di atas kayu salib, daging dan keinginannya juga telah dipakukan di atas kayu salib, itu yang disebut milik Kristus.
Jadi kita dapat mengambil kesimpulan bahwa salib adalah sarana yang mulia untuk mematikan segala hawa nafsu dan segala keinginan daging. Maka kalau seseorang tidak mengerti tentang salib, orang yang semacam ini suka bersungut-sungut. Beda dengan orang yang menjadi milik Kristus, dia tidak akan bersungut-sungut walaupun susah dan berat, walaupun sukar dan sakit bagi daging, bagi dia salib adalah sarana yang mulia untuk mematikan dan memakukan segala hawa nafsu dan keinginan daging.
Kalau daging dan hawa nafsunya telah dipakukan maka dosa tidak berkuasa lagi karena daging sudah mati.

Galatia 5:25-26
(5:25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
(5:26) dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Persamaan menyalibkan daging adalah hidup oleh Roh. Berarti; baiklah kehidupan kita juga dipimpin oleh Roh.
Malam ini lewat pertemuan Ibadah Doa Peyembahan menandakan kita hidup oleh Roh karena kita berada di dalam kegiatan Roh. Maka kalau kita berada di dalam kegiatan Roh seharusnya memberi diri dipimpin oleh Roh, tidak dipimpin oleh daging dengan segala keinginannya, tidak dipimpin oleh daging dengan segala hawa nafsunya, apalagi seorang imam yang sudah melayani dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh kudus, seharusnya memberi diri dipimpin oleh Roh.

Syarat memberi diri dipimpin oleh Roh:
-   Jangan kita gila hormat.
    Sadar tidak sadar sering sekali keberadaan kita ingin diakui oleh orang lain.
    Ini adalah gejala dari seseorang yang gila hormat.
-   Jangan kita saling menentang.
    Kalau itu memang maunya Tuhan, kehendak Tuhan maka jangan kita saling menentang.
    Kalau itu memang sesuatu yang mulia, yang baik, yang suci bagi Tuhan maka jangan kita saling menentang, harus jujur. Gambaran dari Roh Kudus adalah burung merpati, tulus dan jujur dihadapan Tuhan.
-   Jangan kita saling mendengki.
    Kalau memang orang lain mempunyai kelebihan maka kita turut bersyukur, tidak perlu saling mendengki, tidak perlu saling iri hati, justru kita saling bersyukur dengan segala apa yang dia miliki. Apalagi kalau orang yang memiliki kelebihan itu mengabdi kepada Tuhan maka tidak perlu kita mendengki, justru kita bersyukur sebab beban berat itu semakin ringan. Inilah tanda-tanda milik Tuhan yang pertama.

Galatia 2:20
(2:20) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Yang Kedua: Hidup oleh iman.

Ibrani 11:1
(11:1) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Defenisi iman adalah:
-   Dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan/dasar kita berharap kepada Tuhan.
-   Bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat/percaya walaupun tidak melihat.
Itulah defenisi orang yang beriman kepada Tuhan.

Ibrani 11:2
(11:2) Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.

Oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang bangsa Israel, termasuk bapa Abraham.

Roma 4:16
(4:16) Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, --

Kebenaran karena iman adalah merupakan kasih karunia. Sedangkan kebenaran menurut hukum taurat itulah mengandalkan kekuatan, tidak akan memperoleh kasih karunia. Maka kalau kita dibenarkan oleh iman itu kasih karunia oleh darah salib.
Jadi janji Tuhan tidak lagi berlaku hanya bagi yang melakukan hukum taurat, tetapi bagi semua keturunan Abraham yang memiliki iman seperti Abraham.  Itulah kasih karunia, kemurahan Tuhan.
Jadi kalau bangsa Kafir dibenarkan oleh iman, itu kasih karunia, itu kemurahan oleh darah salib.

Roma 4:17-18
(4:17) seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" --di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. (4:18) Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap namun Abraham berharap juga dan percaya.
Berarti; Abraham memiliki iman, dia yakin dengan janji Tuhan, dia percaya dengan janji Tuhan.
Sebetulnya tidak ada dasar untuk berharap namun dia tetap berharap dan percaya terhadap janji firman Tuhan.
Dalam hal ini Tuhan berjanji akan menjadikan Abraham Bapa banyak bangsa. Untuk menjadi Bapa banyak bangsa maka dia harus memiliki keturunan, sedangkan ketika janji itu dinyatakan kepada Abraham, tidak ada dasar untuk berharap.

Mengapa saya ketakan tidak ada dasar untuk berharap?
Roma 4:19-20
(4:19) Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. (4:20) Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,

“Terhadap janji Allah Abraham tidak bimbang karena ketidak percayaan, malahan ia diperkuat oleh imannya dan ia memuliakan Allah.”
Sebetulnya tidak ada dasar untuk berharap sebab waktu janji itu Tuhan nyatakan kepada Abraham, umur Abraham sudah seratus tahun, sudah tua, lanjut usia, istilah medis lemah syawat. Kemudian rahim Sara telah tertutup/mandul, tetapi dia tetap berharap juga dan percaya terhadap janji Tuhan.
Jadi, jelas sesuai dengan Ibrani 11:2; oleh imanlah telah diberikan kesaksian yang luar biasa, kesaksian yang ajaib kepada nenek moyang bangsa Israel dimulai dari Abraham.

Roma 4:21
(4:21) dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

Abraham yakin dengan janji Allah karena firman Allah itu berkuasa menjadikan yang tidak ada menjadi ada dan yang mati dihidupkan kembali. Jadi kuasa firman itu melenyapkan segala kemustahilan.
Kita bersyukur malam ini kita diajar supaya menjadi kehidupan yang berarti, baik hidup maupun mati, masing-masing kita menjadi suatu kehidupan yang berarti dihadapan Tuhan.

Kita kembali membaca..
Kolose 3:1-2
(3:1) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. (3:2) Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

Jadi kalau kita telah dibangkitkan bersama dengan Kristus maka dua hal yang harus kita perbuat, yaitu:
1.         Carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada duduk di sebelah kanan Allah.
    Saudaraku, kita bersyukur setelah mengadakan penyucian terhadap dosa, Yesus naik dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa, Dia tampil sebagai pembela di dalam kehidupan kita dalam segala perkara. Karena Dia duduk di sebelah kanan Allah Bapa, Dia telah mengalahkan maut, Dia telah mengadakan penyucian terhadap dosa.
    Jadi kedudukan ini adalah kedudukan yang memberi pembelaan bagi kita supaya kehidupan kita berkemenangan senantiasa sebab Dia telah mengalahkan musuh yang terakhir yaitu maut.
2.         Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
    Bukan perkara yang di bawah, bukan perkara-perkara lahiriah.

Kita sejenak melihat ayat terakhir..
Roma 8:5-7
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. (8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. (8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Mereka yang hidup menurut daging memikirkan perkara yang dari daging, memikirkan perkara di bawah, memikirkan perkara-perkara lahiriah. Sedangkan mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan perkara-perkara yang dari Roh, itulah perkara di atas, perkara rohani, ibadah dan pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan di dalamnya.
Ayo, biarlah kiranya kita senantiasa mencari perkara di atas, juga memikirkan perkara di atas, tidak lagi mencari dan memikirkan perkara di bawah.
Maka, perlu juga untuk saya tandaskan malam ini, kalau sudah melayani Tuhan, bulatkan hatimu untuk memikirkan perkara yang di atas, bukan perkara di bawah, singkirkan ambisimu untuk perkara yang lahiriah supaya engkau berhasil, hidup benar, suci, kudus, dan berkenan dalam melayani Tuhan.
Kalau seseorang masih dikuasai oleh roh ambisi untuk segala perkara di bawah maka kehidupan semacam ini tidak ada artinya bagi Tuhan, seujung kuku pun tidak ada artinya bagi Tuhan.

Inilah pergumulan saya sekarang kepada sidang jemaat, masih banyak kehidupan sidang jemaat yang masih sangat ambisi dengan perkara di bawah sehingga susah sendiri.
Namun sekalipun engkau menganggap dirimu kecil, kalau senantisa mencari dan memikirkan perkara yang di atas, engkau sangat berarti, sangat berharga, sangat didambakan oleh Tuhan.

Roma 8:6-7
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh senantiasa memikirkan perkara yang di atas, hidup dan memberi damai sejahtera.  Sebab orang yang hidup menurut daging, orang yang hidup menurut perkara di bawah, ia tidak tunduk dan taat terhadap firman Allah.
Kalau kita memang dibangkitkan bersama dengan Dia maka dua tindakan penting yang harus kita perhatikan, yaitu:
1.         Carilah perkara yang di atas, maka semuanya akan ditambahkan.
2.         Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan perkara lahiriah, agar kita melayani dengan sistem Kerajaan Sorga; damai sejahtera dan sukacita, itulah pekerjaan Roh Kudus. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI KITA


Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment