KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, May 20, 2019

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 24 JANUARI 2019




IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 24 JANUARI 2019


KITAB RUT
(Seri:39)

Subtema: PENYERTAAN TUHAN ATAS PEKERJA-PEKERJA DI LADANG TUHAN.

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semuanya, kita bersukur Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kita malam ini untuk mengusahakan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan Perjamuan Suci. Kita mohonkan kemurahan Tuhan supaya kiranya Tuhan nyatakan kasih dan kemurahan-Nya lewat pembukaan firman Tuhan.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, youtube, facebook, di dalam dan di luar negeri, di manapun anda berada, kita mohonkan kemurahan Tuhan malam ini dinyatakan lewat perhimpunan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan Perjamuan Suci.

Kita segera memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari Rut 2:2-3.
Rut 2:2-3
(2:2) Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku." (2:3) Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh.

Kesimpulannya; Rut berada di ladang Boas. Sedangkan Boas ini adalah seorang yang kaya raya, berasal dari kaum Elimelekh.

Rut 2:4
(2:4) Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati tuan!"

Boas sangat memperhatikan pekerja-pekerja/orang-orang yang bekerja di ladangnya dalam hal penyertaan Tuhan.
Saudaraku, banyak orang Kristen sibuk dengan pekerjaannya, sibuk dengan usahanya, sibuk dengan bisnisnya, tetapi tidak memikirkan penyertaan Tuhan.
Beda dengan Boas, Kepada pekerja-pekerjanya, dia berkata; "...TUHAN kiranya menyertai kamu..." Jadi Boas berdoa kepada pekerja-pekerja di dalam hal penyertaan Tuhan.
Kesimpulannya; sekalipun Boas seorang yang kaya, tetapi dia senantiasa bergantung kepada penyertaan, bergantung kepada kemurahan Tuhan bukan kepada kekayaannya.

Yeremia 9:23
(9:23) Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,

Kerinduan Tuhan terhadap manusia ada tiga hal:
1.  Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya.
2.  Janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya.
3.  Janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya.

Jangan bermegah karena kebijaksanaan, jangan bermegah karena kekuatan, dan jangan bermegah karena kekayaan. Itu kerinduan Tuhan terhadap sidang jemaat (gereja Tuhan) di hari-hari terakhir ini. Sebagaimana keadaan Boas, dia sangat memperhatikan pekerja-pekerja di ladangnya dalam hal penyertaan Tuhan, dia tidak bermegah terhadap harta dan kekayaannya.

Yeremia 9:24
(9:24) tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."

Sebaliknya, biarlah kiranya kita bermegah;
Yang Pertama:
a. Karena ia memahami Tuhan.
    Saudaraku, orang yang memahami Tuhan adalah orang yang mau memahami sesamanya.
    Jadi untuk saling memahami satu dengan yang lain, terlebih dahulu memahami hati Tuhan, menyelami hati Tuhan.
    Tidak mungkin seseorang dapat menyelami hati sesamanya kalau dia tidak terlebih dahulu memahami hati Tuhan. Sebab itu biarlah kita bermegah di dalam hal memahami Tuhan.

b. Karena ia mengenal Tuhan.
    Dalam hal mengenal, mari kita baca dalam injil..
    Yohanes 10:14
    (10:4) Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

    Untuk mengenal Tuhan harus terlebih dahulu menjadi kehidupan yang tergembala.
    Keuntungan menjadi domba yang tergembala ialah dikenal Tuhan dan mengenal Tuhan.


    Efesus 4:15
    (4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

    Dari saling kenal mengenal selanjutnya akan meningkat sampai pada hubungan kasih.

Bermegah…       
Yang Kedua:
Yeremia 9:24
(9:24) tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."

a. Tuhan menunjukkan kasih setia.
    Saudaraku, sekalipun kita tidak setia kepada Tuhan, tetapi Tuhan tetap menunjukkan kasih setianya kepada kita.

b. Tuhan menunjukkan keadilan-Nya
    Roma 3:25-26
    (3:25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. (3:26) Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.

    Tuhan Yesus telah mengadakan pendamaian dosa oleh darah-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa sekarang ini. Saudaraku, pada saat orang melakukan dosa langsung dihukum, itu bukan keadilan Tuhan, tetapi Yesus Kristus mengadakan pedamaian dosa oleh darah-Nya dengan satu tujuan untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa sekarang ini. Oleh darah-Nya kita dibenarkan, itulah yang disebut dengan kebenaran iman sehingga nyatalah keadilan Tuhan di masa sekarang ini.

    Roma 3:27
    (3:27) Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!

    Jadi tidak ada dasar kita untuk bermegah selain bermegah atas dasar iman. Kebenaran iman adalah kebenaran karena darah salib. Jadi, kita bermegah atas dasar iman, bukan atas dasar kemampuan, kelebihan, kecakapan kita.

c. Tuhan menunjukkan kebenaran.
    Saudaraku, kebenaran yang sejati terletak pada salib, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.

Sejenak kita membaca..
Yohanes 18:37, 19:15-16
(18:37) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."  (19:15) Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!" (19:16) Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.

Yesus lahir dan datang ke dunia ini untuk memberikan kesaksian tentang kebenaran lewat sengsara salib.
Orang yag tidak mau memikul salib adalah orang yang menjauhkan diri dari kebenaran, sebab kebenaran yang sejati terletak pada salib, di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
Maka, lewat ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan ini, Tuhan memperkenalkan kepada kita salib yaitu suatu tanggung jawab yang harus kita pikul di atas pundak kita masing-masing sebab di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
Menolak salib yang harus dipikul oleh setiap orang adalah orang yang tidak mengenal kebenaran. Sebab orang yang mengenal kebenaran, dalam hal memikul salib di atas bahu, tidak asing bagi dia.

Yohanes 18:37
(18:37) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

Perlu untuk diketahui; setiap orang yang berasal dari kebenaran, mendengarkan suara Tuhan, tidak mendengarkan suara asing. Pendeknya, menjadi suatu kehidupan domba yang tergembala. Yesus adalah Gembala Agung, Dia yang membaringkan domba-domba-Nya di atas rumput yang hijau, dan yang membimbing ke air yang tenang, Dia adalah gembala yang baik.
Maka kalau kita menjadi suatu kehidupan domba-domba yang tergembala, kita harus mendengarkan suara Tuhan sesuai dengan Yohanes 18:30; “...setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku..."

1 Timotius 6:17
(6:17) Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.


Peringatan yang pertama terhadap orang kaya di bumi ini:
a. Jangan tinggi hati.
    Jadi sekalipun memiliki harta, kekayaan yang banyak, yang limpah jangan tinggi hati.
b. Jangan berharap pada sesuatu yang tidak tentu seperti kekayaan.

Sejenak kita memperhatikan..
Yakobus 5:1
(5:1) Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!

Sekali waktu orang kaya akan menangis dan meratap atas sengsara yang akan menimpa mereka.

Yakobus 5:2-3
(5:2) Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat! (5:3) Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.

Teguran Tuhan trerhadap orang kaya, supaya tidak bergantung kepada:
a.   Kekayaan, sebab kekayaan sudah busuk.
b.   Pakaian, sebab pakaian telah dimakan ngengat.
c.    Emas dan perak, sebab emas dan perak sudah berkarat.
Kesimpulannya;
Boleh saja disebut orang yang bijaksana, tetapi orang yang bijaksana tidak boleh bermegah terhadap kebijaksanaannya. Dan orang kuat tidak boleh bermegah kepada kekuatannya serta orang kaya jangan bermegah terhadap kekayaannya.

Jadi kita harus mencontoh pribadi Rut, dia datang di ladang Boas, seorang yang kaya raya, tetapi senatiasa bergantung kepada penyertaan Tuhan.
Orang yang bergantung kepada penyertaan Tuhan, dia sangat memperhatikan orang lain sebab dia memahami hati Tuhan, orang yang memahami hati Tuhan pasti memahami hati orang lain, kemudian mengenal Tuhan, orang yang mengenal Tuhan pasti dikenal Tuhan. Tidak ada sesuatu yang tersembunyi di dalam dirinya, di sangat dikenal Tuhan. Inilah orang kaya yang rendah hati yang senantiasa berharap dalam doa dalam hal penyertaan Tuhan.
Jangan datang ke ladang yang tidak berharap kepada penyertaan Tuhan, jangan melayani di ladang Tuhan yang tidak berharap kepada penyertaan Tuhan.
Kalau salib ditegakkan di tengah ibadah dan pelayanan ini, itu artinya berharap kepada penyertaan Tuhan.

Sekarang kita kembali memperhatikan..
1 Timotius 6:17
(6:17) Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.

Jadi jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaaan, sebaliknya, berharaplah kepada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Kekayaan Tuhan akan diberikan kepada kita untuk dinikmati.

1 Timotius 6:18-19
(6:18) Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi (6:19) dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

Peringatan yang kedua bagi orang kaya di bumi ini adalah
a. Agar berbuat baik.
b. Menjadi kaya dalam kebajikan.
c. Suka memberi.
d. Suka membagi.

Orang yang tidak mengerti berbuat baik, tidak mengerti berbuat kebajikan, tidak mengerti memberi, tidak mengerti berbagi, dia adalah orang miskin, sebab itu perlu untuk diperhatikan peringatan yang kedua ini terkhusus bagi mereka yang kaya di bumi.
Biarlah kita betul-betul kaya karena kemurahan Tuhan, penyertaan Tuhan. Dengan demikian ia sedang mengumpulkan harta di sorga. Semakin kita banyak memikul salib semakin kita diperkaya oleh kekayaan, kemurahan Tuhan.
Apa artinya kita mengumpulkan harta di bumi ini, tetapi binasa di dalam api neraka. Tuhan sendiri berkata; kekayaanmu sudah busuk, perak dan emasmu sudah berkarat. Berarti; harta, kekayaan tidak bisa diharapkan, tidak menjamin keselamatan jiwa. Setahu saya benda-benda logam seperti; Emas, perak tidak mungkin berkarat, tetapi Tuhan berkata; Emas, perak sudah berkarat. Jangan sampai kita yang hadir pada saat malam ini masih bergantung kepada harta yang tidak menjamin hidup, itu celaka besar.

Lukas 12:13-14
(12:13) Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." (12:14) Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"

Yesus tidak akan menjadi hakim atau pengantara hanya karena warisan, hanya karena harta dan kekayaan.
Tadi Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." Pernyataan ini menunjukkan bahwa dia sedang mengajari Yesus tentang harta dan kekayaan di bumi. Sebab itu Yesus berkata; "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
Jadi orang ini hanya berbicara soal harta dan kekayaan di bumi, bukan kekayaan sorgawi. Perlu saya tandaskan, harta kekayaan jangan dikait-kaitkan dengan salib, jangan dikait-kaitkan dengan Roh Kudus, jangan dikait-kaitkan dengan kasih Allah, itu semua tidak bisa dibayar dengan harta dan kekayaan.
Maka harus diperhatikan peringatan pertama dan peringatan kedua bagi orang kaya di bumi, sebab itu adalah perbuatan bodoh. Oleh karena kebodohan ini lalu Tuhan memberi suatu respon (tanggapan) supaya orang banyak ini mengerti tentang hal kerajaan sorga.

Lukas 12:15
(12:15) Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Yang terpenting adalah berjaga-jagalah dan waspadalah dengan segala ketamakan (keinginan untuk kaya).
Perlu untuk diketahui, walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari kekayaan itu.
Ayo yang sedang kuliah, (sedang menuntut ilmu) memiliki kedudukan, memiliki jabatan sehingga punya pengaruh dan kekuatan, juga yang memiliki harta, uang yang banyak, jangan bermegah dengan semuanya itu, tetapi berjaga-jagalah, waspadalah terhadap ketamakan, keserakahan, cinta akan uang, sebab orang tidak bisa bergantung kepada kekayaannya, sebab kekayaan tidak menjamin hidup keselamatan.

Lukas 12:16
(12:16) Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.

Respon Tuhan terhadap orang yang berbicara tentang harta kekayaan itu, dengan mengatakan suatu perumpamaan yaitu; "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.” Kita patut bersyukur dengan segala berkat-berkat yang dilimpahkan oleh Tuhan, tetapi jangan sampai hati kita terganggu sehingga hubungan kita terputus dengan Tuhan.

Lukas 12:17-18
(12:17) Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. (12:18) Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.

Disini terlihat dengan jelas kebodohan dari orang kaya ini, dia bertanya kepada hatinya dia tidak bertanya kepada Tuhan dalam hal mengelola kekayaan tanahnya yang berlimpah-limpah hasilnya.
Selanjutnya jawaban dari hatinya; merombak lumbung-lumbungnya  dan mendirikan yang lebih besar lagi, tujuannya;
1. Untuk menyimpan gandum.
2. Untuk menyimpan harta benda.

Sekarang kita melihat tentang MENYIMPAN GANDUM:
Lukas 6:43
(6:43)"Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.

Kesimpulannya; pohon yang baik menghasilkan buah yang baik dan pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Sebab itu hati-hati, jangan menyimpan gandum

Lukas 6:44
(6:44)Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.

Perhatikan, setiap pohon di kenal dari buahnya, misalnya;
a. Dari semak duri orang tidak memetik buah ara.
b. Dari duri-duri tidak memetik buah anggur.

Lukas 6:45
(6:45)Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."

Menyimpan gandum (menimbun gandum) artinya menyimpan kebaikan, dan apabila kebaikan di tahan-tahan maka yang keluar dari perbandaharaan hatinya adalah yang jahat saja. Pertanyaannya, kenapa yang keluar dari perbendaharaan hatinya sesuatu yang jahat? Jawabannya ialah karena dia menimbun gandum, menahan yang baik.
Ini adalah sikap yang bodoh, dari orang kaya yang bodoh. Sedangkan orang yang baik akan mengeluarkan dari perbendaharaannya hal-hal yang baik. Tetapi karena dia menimbun gandum (mengumpulkan gandum) di dalam lumbung/perbendaharaannya maka yang keluar adalah yang jahat. Dia menahan yang baik, keluar yang jahat, banyak diantara kita seperti itu, tau yang baik tapi dia menahan yang baik, sehingga yang keluar dari perbendaharaan hatinya adalah yang jahat. Menyimpan, berarti menahan kebaikan, digambarkan seperti onak dan duri saja tidak menghasilkan buah yang baik.
Rut berada di ladang Boas, seorang yang kaya raya, memiliki ladang yang luas, hasil tanahnya berlimpah-limpah, dia berada di ldang yang tepat karena Boas seorang yang kaya, tetapi tidak bermegah dengan kekayaannya, dia memperhatikan pekerja-pekerja dalam hal penyertaan Tuhan, sebab dia bergantung kepada kemurahan hati Tuhan.

Tentang: menyimpan HARTA BENDANYA..
2 Timotius 1:14
(1:14)Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

“Peliharalah harta yang indah yang telah dipercayakan Tuhan kepada kita oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.” Saudaraku, harta yang indah itulah karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El-Kudus. Di dalam 1 Korintus 12, di situ terdapat rupa-rupa karunia, (sembilan karunia), semuanya itu dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama. Kemudian juga ada sembilan jabatan Roh El-Kudus yang dirampingkan menjadi lima jabatan, yaitu, rasul, nabi, penginjilgembala, dan guru. Semuanya itu adalah harta yang indah dan Tuhan mempercayakan harta yang indah untuk dipelihara bukan untuk disimpan (ditahan-tahan).
Kalau Tuhan mempercayakan harta yang indah (karunia-karunia dan jabatan Roh Kudus) dipeliharalah dengan baik, berarti bertanggung jawab di dalam melayani pekerjaan Tuhan sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan yang Tuhan percayakan.
Tetapi orang kaya bodoh tadi bukannya memelihara, tetapi menyimpan hartanya dalam lumbung persis seperti Esau, jubah yang maha indah itu disimpan di dalam lemari sehingga ia menjadi seorang yang pandai berburu daging, kesukaannya tinggal di padang, ia tidak tinggal di kemah. Sebaliknya, Yakub seorang yang tenang, dia suka tinggal di kemah, pada akhirnya dia memperoleh hak kesulungan itu lalu mengambil jubah yang maha indah milik Esau kakaknya, menjadi miliknya. Menyimpan jubah yang maha indah akibatnya, ia seorang yang pandai berburu daging, ia suka tinggal di padang, ia tidak suka tinggal di kemah.
Sekarang ini banyak orang melayani Tuhan tetapi juga berburu daging sehingga harta rohani, karunia-karunia dan jabatan Roh kudus disimpan di dalam lemari. Kenapa? Karena dia tinggal di padang dan sibuk berburu daging saja.
Kalau saja Esau tidak berburu daging di padang, dia tidak akan menyimpan harta rohani di dalam lemari. Dipercaya untuk melayani pekerjaan Tuhan sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan dari Roh Kudus itu kemurahan yang besar, kesempatan hanya datang satu kali, tidak datang dua kali, sebab itu jangan bodoh.

Ibrani 12:15-17
(12:15) Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. (12:16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan (12:17) Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Saudaraku, di sini kita perhatikan, ketika Esau menerima berkat yang satu itu, dia ditolak sebab dia tidak diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya sekalipun dia mencarinya dengan mencucurkan air mata. Kenapa? Sebab dia menolak kesempatan yang ada, dia menolak kasih karunia, kesempatan hanya datang satu kali.
Selagi masih ada kesempatan belajar untuk menghargai harta yang indah, karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus, tidak boleh disimpan di dalam lemari, seperti Esau.
Kalau kita mengerti kasih karunia, tidak akan pernah melepaskan diri dari kasih karunia itu.
Saudaraku, ini suatu pelajaran penting, kita belajar dari pribadi Rut, dia berada di ladang Boas, sedangkan Boas ini seorang yang kaya raya, memiliki hasil tanah yang banyak, tetapi dia tidak bergantung kepada harta dan kekayaannya, dia bergantung kepada penyertaan Tuhan.

Ciri-ciri menyimpan gandum dan harta benda di dalam lumbungnya..
Lukas 12:19
(12:19)Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

Orang kaya yang bodoh ini bergantung kepada harta bendanya. Ciri-cirinya;
1. Beristirahatlah. Artinya; tidak ada aktivitas untuk Tuhan.
2. Makanlah, minumlah, bersenang-senanglah. Artinya; hanya mencari kepuasan daging.

Sekarang kita akan melihat ketika jiwanya bergantung kepada hartanya, tanpa ativitas, dan hanya mencari kepuasan daging maka..
Lukas 12:20
(12:20)Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? (12:21)Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Kalau seseorang tidak mengumpulkan harta di sorga, dia sibuk mengumpulkan harta di bumi maka ia binasa.
Inilah kesalahan yang sangat besar dari orang kaya apabila ia bodoh.
Yesus mempercayakan ladang yang luas kepada murid-murid di dalam injil Yohanes 4, Sebab Dia sudah menabur maka murid-murid akan menuai, Dialah benih gandum yang sudah mati…Yohanes 12:24-25.
Boas seorang penebus, memiliki ladang yang luas dengan hasil tanah yang luar biasa, tanpa disadari Rut ada di ladang  Boas.
Saudaraku, kalau malam ini kita memperhatikan semua yang sedang terjadi, dimana Tuhan menegakkan salib di tengah-tengah penggembalan yang disebut ladang Tuhan ini, itu kekayaan sorgawi yang harus kita pelihara.
Jangan sampai kita beraktivitas tanpa penyertaan Tuhan. Tetapi Boas tidak, dia sangat memperhatikan pekerja-pekerja di ladangnya di dalam hal penyertaan Tuhan.

Rut 2:4
(2:4)Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati tuan!"

Saudaraku, Yesus Kristus adalah tuan dari hamba-hamba Tuhan sehingga kalau hamba-hamba Tuhan bekerja di ladang Tuhan maka akan semakin diberkati dan semakin kaya di dalam kebajikan, kaya di dalam kemurahan, kaya di dalam kebaikan, kaya oleh karena kasih karunia. Amin

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang







No comments:

Post a Comment