KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, July 10, 2019

IBADAH RAYA MINGGU, 24 MARET 2019



IBADAH RAYA MINGGU, 24 MARET 2019

KITAB WAHYU
(Seri: 88)

Subtema: “MEMERINTAH SEBAGAI RAJA”

Shalom saudaraku..
Selamat sore, salam sejahtera bagi kita sekalianya, kita bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan masih memberikan kita kesempatan untuk beribadah dan melayani Dia lewat Ibadah Raya Minggu. Kita juga bersyukur atas kemauan dan kesehatan yang diberikan oleh Tuhan sehingga kita boleh memeliharakan dan mengusahakan Ibadah Raya Minggu ini.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, youtube, facebook, dimanapun anda berada, Tuhan kiranya memberkati saudara. 

Mari kita memeriksa kemabli firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 10:3.
Wahyu 10:3
(10:3) dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.

Kesimpulannya; di dalam kitab Wahyu ada tujuh kali bunyi guruh terdengar, antara lain:
1. Wahyu 4:4
2. Wahyu 8:5
3. Wahyu 10:3
4. Wahyu 11:19
5. Wahyu 14:2
6. Wahyu 18:16
7. Wahyu 19:6

Sekarang kita akan memperhatikan,
Tentang: BUNYI GURUH YANG KETUJUH (SERI IV)
Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Suara himpunan besar orang banyak seperti deru guruh yang hebat. Katanya; “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.” Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.”
Demikianlah deru guruh yang ketujuh terdengar sebagai deru guruh yang terakhir. 
Deru guruh yang ketujuh ini dibagi menjadi dua bagian.
Yang pertama:Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.”
Yang kedua:Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.”

Saudaraku, dua minggu berturut-turut kita telah memasuki bagian yang kedua, tetapi oleh karena kemurahan Tuhan kita kembali memperhatikan bagian yang pertama. Saya kira tidak jadi soal kalau memang itu yang menjadi isi hati Tuhan bagi kita sekaliannya. 

Sekarang kita kembali memperhatikan kalimat.
Yang Pertama; “HALELUYA! KARENA TUHAN, ALLAH KITA, YANG MAHA KUASA, TELAH MENJADI RAJA.
Kita bersyukur Yesus Kristus telah menjadi Raja dan Ia memerintah sampai selama-lamanya. Ini berita sukacita dan bahagia bagi kita sekaliannya.

1 Korintus 15:24-26
(15:24) Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. (15:25) Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. (15:26) Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

Yesus Kristus memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya setelah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan, dan kekuatan. Saudaraku, Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya, musuh yang terakhir yang sudah dibinasakan adalah maut. 


1 Korintus 15:27-28
(15:27) Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan", maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya.
(15:28) Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.

Dua ribu sembilan belas tahun yang lalu, tumit Yesus telah meremukkan kepala ular di atas kayu salib. Berarti; kemenangan diperoleh karena Yesus telah menaklukkan diri-Nya kepada Bapa supaya Allah menjadi semua di dalam semua. 
Memang kita dalam melayani Tuhan tidak boleh berbangga diri dan tidak boleh bermegah. Yang benar di dalam mengikuti Tuhan adalah sangkal diri dan memikul salib, serta mengikut Tuhan
Di sini kita melihat, sebagai Anak, Yesus telah menaklukkan diri-Nya di bawah Dia yaitu Bapa. Artinya; Yesus telah mati dan bangkit pada hari yang ketiga kemudian naik dan dipermuliakan sebagai Raja sampai selama-lamanya.

1 Korintus 15:29-32 
(15:29) Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? 
(15:30) Dan kami juga — mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? (15:31) Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. (15:32) Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".

Di sini kita perhatikan, di dalam pelayanannya kepada Tuhan, Rasul Paulus telah menaklukkan dirinya kepada Allah. Setiap hari membawa dirinya ke dalam bahaya, tiap-tiap hari berhadapan dengan maut oleh karena sidang jemaat yang ia layani sebagaimana ia berjuang melawan binatang buas di Efesus. Semuanya ia lakukan karena Yesus telah menjadi Raja dan memerintah sampai selama-lamanya. 
Kalau kita berjuang hanya menurut pertimbangan-pertimbangan manusia, tetapi tidak bangkit dari maut maka marilah kita makan dan minum, marilah kita berpesta pora, marilah kita menuruti segala hawa nafsu dan keinginan daging karena besok kita mati, tidak bangkit. Namun sesungguhnya yang benar adalah Yesus Kristus sudah menjadi Raja sampai selama-lamanya karena Ia telah menaklukkan diri-Nya di bawah Bapa supaya Allah menjadi semua, di dalam semua. Maka kita tidak boleh bermegah di dalam melayani Tuhan, melainkan harus menaklukkan diri dihadapan Allah. 

Mazmur 99:1
(99:1) TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang.

Perhatikan kalimat; “Tuhan itu Raja, Dia duduk di atas kerub-kerub.”

Lebih rinci kita akan melihat di dalam..
Keluaran 25:16-17
(25:16) Dalam tabut itu haruslah kautaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu. (25:17) Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya.

Di sini ada suatu perintah untuk membuat suatu Tabut Perjanjian dari kayu penaga lalu membuat Tutup Pendamaian dari emas murni dengan dua kerub di atasnya. Kesimpulannya; Tabut Perjanjian itu terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. Tabut (Peti Perjanjian) -> tempat dua loh batu.
2. Tutup Pendamaian dengan dua kerub diatasnya -> Allah trinitas yaitu Tuhan Yesus Kristus.
 -  Tutup Grafirat = Allah Anak.
 -  Kerub pertama = Allah Bapa.
 -  Kerub kedua = Allah Roh Kudus.

Arti Rohani Tabut Perjanjian;
1. Takhta Allah.
2. Hubungan nikah antara Kristus sebagai Kepala dan Mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat sebagai tubuh dan Mempelai Wanita Tuhan berdasarkan kasih.

Keluaran 25:21-22
(25:21) Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu. (25:22) Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."

Selanjutnya perintah Tuhan kepada Musa supaya meletakkkan Tutup Pendamaian (tutup grafirat) di atas Tabut Perjanjian, berarti; Allah bertakhta di dalam Tabernakel. Jadi Tabernakel adalah wilayah kekusaan dan pemerintahan Allah, di luar Tabernakel Allah tidak memerintah sehingga di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa. 
Ketika Allah bertakhta di dalam Tabernakel, kemudian dari antara kerub-kerub yang di atas Tutup Pendamaian itu;
1. Allah bertemu dengan umat-Nya.
2. Ia berbicara kepada kita tentang segala sesuatu.
Itu sebabnya di atas saya katakan, ketika Yesus memerintah sebagai Raja, itu merupakan berita bahagia bagi kita supaya kehidupan kita ini menjadi indah dihadapan-Nya.

Tentang: ALLAH BERTEMU DENGAN UMATNYA.
Saudaraku, ini adalah pertemuan yang mengharukan disertai dengan keindahan dan kebahagiaan. Mengapa tidak? Sebab dahulu kita pernah meninggalkan Dia dan berpaling kepada yang lain itulah dosa kejahatan dan kenajisan sehingga banyak pelanggaran-pelanggaran dan banyak kekeliruan-kekeliruan yang terjadi. Namun ketika Yesus Kristus menjadi Raja tentu setelah Dia menaklukkan diri-Nya dihadapan Bapa, barulah kita bertemu kembali dengan Kristus sebagai Kepala, Dialah Mempelai Pria Sorga, Dialah kekasih jiwa kita, Dialah kekasih yang sejati sebab Dia tidak pernah meninggalkan kita dan tidak akan pernah melupakan kita sekalipun Dia tahu kita adalah debu tanah yang hina.

Yesaya 62: 1
(62:1) Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.

Karena Sion, Tuhan tidak dapat berdiam diri, karena Yerusalem Tuhan tidak akan tinggal tenang sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Pendeknya; Tuhan tidak meninggalkan kita sendirian dan tiak akan pernah melupakan kita sampai selama-lamanya. Dia selalu ingat Sion dan Dia selalu ingat Yerusalem walaupun dahulu kita pernah meninggalkan Dia, berbalik ke lain hati karena dosa kejahatan dan dosa kenajisan, Tuhan tidak ingat itu, Tuhan lupakan kehidupan masa lalu, Tuhan tidak ingat-ingat sebab Tuhan bukan si pendendam. 

Yesaya 60:2
(62:2) Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.

Tuhan mau memulihkan keadaan Sion dan Yerusalem supaya bangsa-bangsa melihat kebenaran dan semua raja akan melihat kemuliaan dari Sion dan Yerusalem serta Tuhan akan memberikan nama baru yang ditentukan oleh Tuhan sendiri.

Yesaya 62:3
(62:3) Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allahmu.

Ketika Sion dan Yerusalem dipulihkan, tujuannya supaya menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan menjadi serban kerajaan  di tangan Allah sebab mahkota dari seorang suami adalah ketundukan istrinya.
Inilah kerinduan Tuhan sehingga Sion dan Yerusalem dipulihkan. 

Yesaya 62:4
(62:4) Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.

Sidang Mempelai Tuhan tidak disebut lagi yang ditinggalkan dan tidak disebut lagi yang sunyi. Sebaliknya, sidang mempelai Tuhan akan dinamai yang berkenan kepada Tuhan dan yang bersuami. Kristus adalah Kepala, Dialah Mempelai Laki-laki Sorga, Dialah suami kita, suami yang tidak pernah melupakan dan meninggalkan kita, Dia senantiasa memulihkan keadaan Sion dan Yerusalem, memulihkan kehidupan kita semua, memulihkan ibadah,  pelayanan, serta nikah dan rumah tangga, segala sesuatu dipulihkan. Sehingga sidang mempelai-Nya tidak disebut lagi yang tidak bersuami dan yang sunyi, sebaliknya, akan disebut yang berkenan kepada Tuhan dan yang bersuami.
Seorang janda setiap hari bersusah hati, dan hal itu telah dilukiskan oleh Yeremia dalam tulisannya, di dalam kitab Ratapan. Ketika Yerusalem ditinggalkan, kota Yerusalem menjadi sunyi sepi, tidak ada lagi keramaian di dalam kota (ibadah dan pelayanan), tidak ada lagi kesukaan yang dari sorga, baik firman Pengajaran Mempelai, juga segala kegiatan Roh Tuhan, kasih tidak ada lagi di dalamnya, keadaan Yerusalem betul-betul dalam keadaan sunyi sepi. Tetapi di sini kita perhatikan, sebagai Suami dan Mempelai Pria Sorga, Yesus Kristus berusaha untuk memulihkan keadaan kita semua. 
Memang kita mungkin pernah meninggalkan Dia, kita berpaling ke lain hati oleh karena dosa kejahatan dan dosa kenajisan, tetapi rupa-rupanya Tuhan tidak bisa tinggal tenang, hati-Nya gelisah melihat sikap kita yang selalu berpaling ke lain hati, selalu meninggalkan Dia, tidak perduli dengan perasaan-Nya, tetapi Dia tidak tinggal diam, tidak tinggal tenang, Dia berusaha untuk memulihkan keadaan Sion supaya kita disebut sebagai yang berkenan dan yang bersuami.

Yesaya 62:5
(62:5) Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Seperti seorang muda belia menjadi seorang suami anak dara demikianlah Allah sebagai Mempelai laki-laki sorga menjadi Suami bagi Mempelai wanita-Nya. 
Itu sebabnya saya katakan, ketika Yesus memerintah sebagai Raja, di situ kita akan bertemu dengan Dia dan   pertemuan ini sangat mengharukan sekali, pertemuan yang penuh dengan kebahagiaan dan keindahan yang tidak bisa terkatakan. Rupa-rupanya Tuhan tidak tinggal diam, hati-Nya gelisah selama kita meninggalkan Dia, kita berpaling ke lain hati yaitu karena dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Sebab itu Yesus harus menjadi Raja supaya kita bertemu dengan Dia. 
Selama kita mendiami kemah tubuh ini, kita mengeluh karena banyaknya tekanan, maka kita rindu untuk beralih kepada kemah yang abadi, bertemu dengan Dia dalam bahagia sampai selama-lamanya. 

Yesaya 54:4-6
(54:4) Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu. (54:5) Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
(54:6) Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu.

Seperti istri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati, namun Tuhan memanggil sidang mempelai-Nya kembali. Inilah pertemuan yang mengharukan sekali.
Dahulu kita berpaling dari Dia, ketika kita meninggalkan Dia itulah aib kejandaan, tetapi begitu bertemu kembali dengan Kristus Kepala yang memerintah sebagai Raja, Tuhan melupakan malu keremajaannya dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaannya. 
Tuhan sangat baik, Tuhan mau kita menjadi mahkota di tangan Tuhan dan serban di tangan Allah. 
Mahkota kemuliaan seorang suami (Kristus Kepala, Dialah suami) adalah ketundukan istri-Nya. 
Maka yang menjadi Suami dari Mempelai Wanita Tuhan adalah Dia yang menjadikan kita dan yang menjadi penebus bagi kita yaitu Allah Israel sampai selama-lamanya. 
Betapa mulianya dan agungnya korban Kristus, Dia kepala tetapi mau merendahkan diri-Nya untuk menjemput kita kembali supaya kita ada di dalam kebahagiaan kekal. 

Yesaya 54:7
(54:7) Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.

Hanya sesaat lamanya kita ditinggalkan supaya kita betul-betul mau menaklukkan diri di bawah Dia, masuk dalam pengalaman kematian. Tetapi karena kasih sayang yang besar, Mempelai laki-laki sorga mengambil kita kembali untuk dijadikan Mempelai Wanita-Nya. Jadi bukan untuk selamanya Dia melupakan kita, tetapi untuk sesaat saja karena Tuhan mau ajar kita supaya kita betul-betul mau menaklukkan diri dihadapan-Nya. 

Yesaya 54:8
(54:8) Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu.

Tetapi oleh karena kasih sayang Tuhan yang besar, Tuhan mengambil kita kembali dan oleh karena kasih setia Tuhan yang abadi, Tuhan telah mengasihani kita kembali. Kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang menjadikan kita menjadi Mempelai Wanita-Nya. 

Tentang: TUHAN AKAN BERBICARA TENTANG SEGALA SESUATU KEPADA MEMPELAI WANITANYA.
Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."...Keluaran 25:22.

Mari kita perhatikan..
Matius 13:9-13
(13:9) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
(13:10) Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" (13:11) Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. (13:12) Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
(13:13) Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.

Intinya; Tuhan berkata-kata kepada orang banyak dalam bentuk perumpamaan. Karena mereka; 
1. Mempunyai mata, tetapi tidak melihat
  Ini sama artinya pura-pura tidak tahu. Kita bisa lihat contohnya di dalam injil Matius 23; dimana ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi mengajarkan salib, tetapi mereka sendiri tidak menyentuh salib itu. 
2. Mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar.
   Sama artinya tidak dengar-dengaran. Orang  yang tidak dengar-dengaran  suka  mendahului kehendak  Tuhan.   Kalau seseorang mendahului kehendak Tuhan maka ia akan banyak melakukan kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran. 

Matius 13:14-15
(13:14) Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
(13:15) Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya,
lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
Mereka tidak melihat dan tidak mendengar, penyebabnya adalah hati mereka telah menebal sehingga mereka tidak mengalami pertobatan. 
Tetapi mengapa tidak mengalami kesembuhan? Karena mereka tidak mempunyai mata yang melihat dan telinga yang mendengar, hati mereka sudah menebal sehingga Tuhan berbicara kepada mereka dalam bentuk perumpamaan saja. Tuhan tidak berbicara kepada mereka tentang segala sesuatu teramat lebih tentang rahasia kerajaan sorga, itu sebabnya mereka tidak memperoleh keselamatan. 

Matius 13:30-35
(13:30) Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." (13:31) Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
(13:32) Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya." (13:33) Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya." (13:34) Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatu pun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, (13:35) supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."

Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena dalam setiap pertemuan ibadah, Tuhan terus nyatakan pembukaan rahasia firman-Nya, dengan kata lain pintu sorga terbuka, berkat-berkat dicurahkan, tetapi sayang kepada orang banyak Tuhan berbicara dalam bentuk perumpamaan saja sehingga segala yang tersembunyi itu tidak tersingkap. Firman Tuhan berkata; “Umat-ku binasa karena tidak mempunyai pengertian.” dalam nats yang lain; “Liarlah rakyat kalau tidak memiliki Wahyu.” 
Tetapi Yesus memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya supaya Ia berbicara kepada kita tentang segala sesuatu terkhusus kepada Mempelai Wanita-Nya. Maka kita patut bersyukur kepada Tuhan sebab  kita telah menerima Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel akan menjadikan kita Mempelai Wanita Tuhan. 
Yesus Dialah Suami, Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga. Seorang suami hanya berbicara soal yang rahasia kepada istrinya, kepada yang bukan istrinya, dia tidak akan mengungkapkan hal-hal yang rahasia. Di situlah kebanggaan kita  di dalam menerima Pengajaran Mempelai. Maka orang yang menolak Pengajaran Mempelai suatu kali nanti, Dia akan menerima akibatnya. Jangan bermain-main dengan Pengajaran Mempelai sebab itu kemurahan bagi kita semua.

Matius 13:11
(13:11) Jawab Yesus:"Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.

Kepada murid-murid diberi karunia untuk mengetahui rahasia kerajaan sorga sedangkan kepada orang banyak hanya dalam bentuk perumpamaan. 
Adapun ketujuh perumpamaan tersebut, yaitu:
1. Tentang penabur.
2. Tentang ladang diantara gandum.
3. Tentang biji sesawi.
4. Tentang ragi.
5. Tentang harta terpendam.
6. Tentang mutiara yang berharga.
7. Tentang pukat.
Sedangkan, arti dari ketujuh perumpamaan ini diberutahukan kepada murid-murid. 

Ada dua rahasia besar yang harus kita ketahui selama kita mengikuti Tuhan di bumi ini, yaitu;
Yang Pertama:
Efesus 5:32
(5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

Rahasia besar pertama yang dimaksud adalah RAHASIA NIKAH, yaitu; hubungan antara Kristus dan jemaat. Untuk mengetahui rahasia nikah maka perlu untuk menikmati pembukaan rahasia firman lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Maka tidak mungkin kita mengerti tentang hubungan nikah kalau yang dibicarakan hanya soal berkat, yang dibicarakan hanya soal perkara lahiriah, perkara di bawah, itu sesuatu yang tidak mungkin. 

Efesus 5:33
(5:33) Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

Yang sudah mengerti tentang rahasia nikah maka di situ sudah ada dua praktek, yaitu: suami mengasihi istri dan istri tunduk kepada suami. 
Inilah rahasia besar pertama yang harus kita ketahui selama kita ada di bumi ini. 

Yang Kedua:
1 Timotius 3:16
(3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia,
dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Rahasia besar yang kedua adalah RAHASIA IBADAH. Lewat ibadah ini kita mengetahui tentang Dia yaitu Dia yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan diantara bangsa-banngsa yang tidak mengenal Allah dan dipercaya di didunia, diangkat dalam kemuliaan. 
Bagaimana kita bangsa Kafir bisa mengetahui tentang keberadaan Dia, hal ikhwal Dia, tentu karena kita boleh menerima rahasia besar yang kedua, itulah rahasia Ibadah. Maka kalau kita tidak beribadah, kita tidak akan mengenal Dia. Bagaimana mungkin kita mengenal Dia kalau kita tidak mengerti soal rahasia yang kedua, yaitu rahasia ibadah. 
Tetapi dari ibadah inilah kita mengerti, Dia yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia. 

Karena kalau secara ilmiah Tuhan tidak mungkin menjadi manusia, tetapi lewat ibadah ini kita boleh mengerti bahwa Dia telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh. Apa buktinya? Roh Allah membangkitkan Yesus dari maut, lalu Yesus menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat dan diberitakan diantara bangsa-bangsa termasuk bangsa Kafir yang tidak mengenal Allah, lalu yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan. 
Kita kan bangsa Kafir, bagaimana mungkin kita bisa mengerti tentang Dia? Bagaimana mungkin kita bisa mengenal tentang Dia? Bagaimana mungkin kita mengetahui tentang Dia? Tetapi oleh karena rahasia ibadah maka kita boleh mengerti tentang ke-Allahan. Maka sangat rugilah rasanya kalau orang tidak mau beribadah kepada Tuhan, sampai kapanpun dia tidak akan pernah mengenal Allah yang sesungguhnya, walaupun dia berkata “Aku percaya”, kalau soal percaya, setanpun percaya kepada Tuhan bahkan gemetar. 

Rahasia Kerajaan Sorga..
Wahyu 22:3-5
(22:3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya. (22:4) Dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. (22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

Ada tujuh rahasia di dalam Kerajaan Sorga, yaitu:
1. Tidak akan ada lagi laknat (kematian).
2. Takhta Allah dan Takhta Anak domba akan ada di dalamnya.
3. Hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya.
4. Mereka akan melihat wajah-Nya.
5. Namanya akan tertulis di dahi mereka.
6. Malam tidak akan ada lagi di sana.
7. Memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

Tujuh hal ini adalah rahasia Kerajaan Sorga yang Tuhan beritahukan kepada kita. Dari tujuh perkara ini ada dua hal penting yang harus kita pelajari dan kita praktekkan selama kita ada di bumi, yaitu perkara yang ketiga; “Hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya.” Kemudian perkara yang ketujuh; “Memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.” Berarti; beribadah dan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. 
Jadi betul-betul, beribadah dan melayani itu adalah bagian dari rahasia Kerajaan Sorga yang turun ke bumi. 
Kenapa Tuhan memberitahukan hal ini kepada kita? Karena Tuhan merindu supaya kita menjadi Mempelai wanita-Nya, menjadi istri di dalam keadilan, menjadi istri di dalam kebenaran, tidak lagi disebut yang ditinggalkan dan yang sunyi, tetapi yang berkenan dan yang bersuami. Tuhan Yesus baik..
Jadi rahasia sorga inilah yang akan membuat kita bahagia sampai selama-lamanya.

Ada tujuh kali perkataan bahagia di dalam kitab Wahyu;
1. Wahyu 1:3
2. Wahyu 14:13
3. Wahyu 16:15
4. Wahyu 19:9
5. Wahyu 20:6
6. Wahyu 22:7
7. Wahyu 22:14
Jadi rahasia kerajaan Sorga turun ke bumi itulah yang membuat kita bahagia sampai selama-lamanya. 

Ibrani 12:26-29
(12:26) Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga." (12:27) Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. (12:28) Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. (12:29) Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

Karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan itu, maka marilah kita:
1. Mengucap syukur.
2. Beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya dengan hormat dan takut.
Kita boleh mengalami kebahagiaan yang kekal karena Kerajaan Sorga adalah kerajaan yang tak tergoncangkan. Sesuatu yang tak tergoncangkan sifatnya kekal, berarti; kebahagiaan di dalamnya juga kekal. Amin. 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


 Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U Sitohang


No comments:

Post a Comment