KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, January 29, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 27 JANUARI 2024



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 27 JANUARI 2024

Study Yusuf

Subtema: TAAT MENGUMPULKAN GANDUM.


Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasihNya TUHAN kita yang sudah menghimpunkan kita diatas TUHAN.


Saya tidak lupa menyapa anak TUHAN umat ketebusan TUHAN yang sedang bergabung dengan penggembalaan GPT BETANIA Serang & CIlegon, Banten, Indonesia lewat live streaming, Youtube, Facebook, dimanapun berada. 


KIta sambut Study Yusuf sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah pemuda remaja. Namun biarlah kiranya kita semua anak TUHAN berdoa dalam Roh, kita mohon supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita masing-masing.


Kita kembali untuk membaca Kejadian 43:1-2.

Kejadian 43:1-2 Perikop: “Sauadara-saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk kedua kalinya”

(43:1) Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu. (43:2) Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis dimakan, berkatalah ayah mereka: "Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita."


Seluruh bumi mengalami kelaparan yang hebat, termasuk negeri Kanaan. Berarti; keluarga Yakub juga mengalami kelaparan yang hebat. Sementara gandum yang dibawa anak-anak Yakub dari Mesir telah habis dimakan, sampai butir-butir gandum yang terakhir. 

Oleh sebab itu, Yakub menyuruh anak-anaknya pergi ke Mesir untuk membeli gandum (bahan makanan), walau hanya sedikit. Namun, walaupun hanya sedikit itu sangat berarti untuk kelangsungan hidup keluarga Yakub di tanah Kanaan.

Dari sini kita dapat melihat;

- Gandum menjadi sangat berharga bagi keluarga Yakub di negeri Kanaan.

- Gandum menjadi sangat mahal karena langka (sulit diperoleh)


Sesuatu perkara yang sulit untuk ditemukan harganya menjadi mahal, seperti yang terjadi dialami rakyat indonesia; bila beras menjadi langka, harganya menjadi naik melambung tinggi. Demikian juga minyak goreng juga sempat langka ditemukan, harganya menjadi naik 

Begitu juga telur dan bahan-bahan makanan yang lain, kalau sulit ditemukan harganya menjadi mahal.


Kita akan lihat peristiwa yang sama dimana bahan makanan sulit ditemukan, bahan makanan menjadi mahal harganya, dan peristiwa itu akan kembali terjadi.

Wahyu 6:5 Perikop: “Keenam meterai pertama dibuka”

(6:5) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. (6:6) Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."



Anak Domba membuka meterai yang ketiga. Yang dibuka tentu saja; gulungan kitab, sehingga kita dapat melihat dan membaca apa isi dari gulungan kitab tersebut.

Jadi manakala gulungan kita itu dibuka maka tentu saja kita dapat melihat dan membaca apa isi dari gulungan kitab itu, berarti kita tau apa yang menjadi rencana TUHAN (kehendak Allah)


Hosea 4:6

(4:6) Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.


Umat Tuhan binasa karena tidak mengenal Allah, lebih tepatnya; binasa karena menolak pengajaran Firman Allah.

Jadi kalau menolak Pengajaran firman Allah, maka kita ditolak sebagai umat TUHAN. Kalau ditolak sebagai umat TUHAN, inilah kehidupan yang akan binasa.

Orang yang muak terhadap pengajaran Firman Allah akan ditolak Tuhan, inilah kehidupan yang akan binasa.


Amsal 29:18

(29:18) Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.


Bila tidak ada Wahyu liarlah rakyat. Pendeknya, bila tidak terjadi pembukaan rahasia Firman Allah, maka otomatis; manusia hidup dengan sesuka hati = liar tidak terkendali.

Jadi sangat sayang sekali, sementara firman Allah saat ini  disampaikan dengan cuma-cuma.

Rahasia firman sudah dibukakan tanpa bayaran, tetapi banyak ternyata orang kristen tidak mau tau dengan firman yang dibukakan, akhirnya dalam Hosea 4:6: Binasa karena menolak pengajaran firman Allah. Jadi kebodohan yang seperti ini jangan dipertahankan.


Ibrani 10:5-7 dengan perikop: "Persembahan yang sempurna." 

(10:5) Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --.


Anak Domba telah disembelih, sehingga ia berkuasa untuk membuka gulungan kitab dengan ketujuh meterainya. Dengan demikian, kita dapat mengetahui apa isi dari gulungan kitab itu, apa yang menjadi kehendak Allah untuk kita lakukan dihadapan-Nya.



Wahyu 5:7

(5:7) Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.


Anak Domba sudah menerima gulungan kitab, dimana ketujuh meterainya sudah dibukakan. Ini  kerinduan kita bukan; menerima gulungan kitab yang terbuka?

Sebab itu bantu doa supaya dua tangan kita ini menerima gulungan kitab tersebut, dengan lain kata; dalam setiap pertemuan ibadah kita menikmati pembukaan rahasia Firman



Wahyu 5:8-9

(5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. (5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. (5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."



2000 tahun yang lalu TUHAN Yesus sudah menerima gulungan kitab dan TUHAN Yesus sudah membuka ketujuh meterainya. Dan sekarang Yesus sudah naik ke Sorga, tetapi TUHAN sudah mempercayakan gulungan kitab dengan ketujuh meterainya yang sudah dibukakan itu kepada murid-murid; kepada dua belas Rasul, supaya semua bangsa dijadikan murid yaitu kehidupan yang taat, setia, dengar-dengaran. Lalu selanjutnya Yesus berkata supaya mereka semua diajar untuk melakukan kehendak Allah (Matius 28:19-20)


Jadi, rela menjadi kecil dina hina karena salib Kristus sepintas seperti kebodohan, tetapi sesungguhnya, itu adalah hikmat dan kekuatan Allah, (1 Korintus 1:24: 1:24): tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. 


Jadi andaikata Yesus tidak disembelih (mati di kayu salib), Dia tidak mungkin datang dalam bentuk gulungan kitab, Dia tidak mungkin dapat membuka gulungan kitab. Tetapi puji TUHAN Ia sudah menerima gulungan kitab dengan ketujuh meterai yang sudah dibukakan, dan itu sudah disampaikan kepada kita semua, sehingga kita tau isi hati TUHAN, kita tau rencana TUHAN, kita tau melakukan apa yang jadi kehendak TUHAN. 

Itu sebabnya saya katakan rela menjadi kecil hina dina papah karena salib Kristus itu sepintas memang suatu kebodohan, namun sesungguhnya merupakan hikmat dan kekuatan Allah. 


Matius 11:25

(11:25) Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.


semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.

  • Orang bijak dan orang pandai adalah orang yang senantiasa mengandalkan kekuatannya.

  • Orang kecil adalah orang yang senantiasa bersandar pada salib Kristus.

Pendeknya; orang yang senantiasa bersandar pada salib adalah orang yang berhak menerima gulungan kitab (pembukaan rahasia Firman Allah), sehingga tahu kehendak Allah dan tau isi hati Tuhan.

Kita bersyukur kepada TUHAN  jikalau sampai hari ini kita dilayakkan untuk menerima gulungan kitab yang dibukakan itu jelas karena kemurahan TUHAN.


Jadi orang yang bersandar kepada salib Kristus berhak menerima pembukaan rahasia firman  Allah. Kalau kita tidak menerima pembukaan rahasia firman itu sama seperti orang yang berduka cita, atau “berduka citalah rasanya kalau kita tidak menikmati pembukaan rahasia firman Allah” tandanya; air mata tidak bisa dibendung, dan itulah pengakuan Rasul Yohanes dalam Wahyu 5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

Orang akan berdukacita senantiasa kalau tidak ada pembukaan rahasia firman. Tetapi pada ayat 5:5: Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

Jadi Kalau ada pembukaan rahasia Firman Tuhan, masalah selesai, buktinya; Tuhan menghapus air mata. 


Selama manusia dalam pergumulan yang berat karena dosa dan kesalahan pelanggarannya, maka orang tersebut akan terus mengalami penderitaan, ratap tangis, dukacita. Tetapi manakala terjadi pembukaan rahasia firman maka segala masalah selesai, apa buktinya? TUHAN menghapus air mata. 


Kembali kita baca Wahyu 6:5

Wahyu 6:5

(6:5) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.


Pembukaan meterai yang ketiga, disertai dengan tampilnya makhluk yang ketiga.

Makhluk yang ketiga; mukanya seperti muka manusia dan itu menjadi saksi saat meterai yang ketiga dibuka.

Pendeknya, pembukaan meterai yang ketiga menyangkut kebutuhan manusia sehari-hari, karena manusia melupakan Tuhannya.

Dalam kitab Wahyu ada 21 kali penghukuman dari Allah Trinitas.

  • 7 meterai, penghukuman dari Allah Roh Kudus.

  • 7 sangkakala, karena menolak firman Allah.

  • 7 cawan murka Allah, penghukuman bagi yang menolak kasih Allah.


Jadi pembukaan meterai yang ketiga jelas penghukuman dari ALLAH karena manusia itu melupakan TUHANnya. Kenapa saya katakan menyangkut kebutuhan manusia, karena yang menjadi saksinya adalah makhluk yang ketiga mukanya seperti muka manusia. 

Jadi penghukuman yang ketiga ini menyangkut kebutuhan manusia sehari-hari, kenapa? karena manusia melupakan TUHANnya, akhirnya Anak domba membuka meterai yang ketiga, itu penghukuman. 


Wahyu 6:6A

(6:6) Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."


Terdengar suara di tengah-tengah empat makhluk, berkata; secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar.

Singkat kata, pada masa kelaparan yang hebat, harga Firman Allah disebut juga gandum rohani, menjadi sangat mahal.


Di atas tadi kita sudah membaca Kejadian 43:1: Seisi dunia mengalami kelaparan yang hebat, termasuk negeri Kanaan. 

Kalau negeri Kanaan mengalami kelaparan, berarti keluarga Yakub juga mengalami kelaparan kenapa? karena gandum dari Mesir yang mereka dapat sudah habis, sampai butir yang terakhir. 

Kalau gandum langka, maka harganya menjadi naik:  secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar, pada masa kelaparan harga gandum dan jelai jadi mahal. Demikianlah penghukuman dari meterai yang ketiga jatuh atas dunia ini, secara khusus menimpa orang-orang yang tidak menghargai kegiatan Roh (ibadah dan pelayanan).

Jadi disini kita dapat melihat kuda hitam berbicara tentang kematian, oleh karena kelaparan yang hebat terjadi

Oleh sebab itu, anak-anak Tuhan di hari-hari terakhir ini kiranya memiliki sikap yang bijaksana, sebab hanya orang yang bijaksana saja yang mau menghargai Firman Allah Matius 7:24-25"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.


Hanya orang bijaksana yang mau menghargai firman Allah dan selanjutnya melakukannya, orang bodoh menolak untuk melakukan firman. Itu sebabnya di hari-hari terakhir ini anak-anak TUHAN sebaiknya memiliki sifat bijaksana, mengapa? sebab hanya orang bijaksanalah mau menghargai firman Allah, orang bodoh tidak suka menghargai firman Allah

Orang bodoh lebih suka membesarkan kebodohannya. Biar sudah diberi pengertian tidak mau, tidak peduli, tapi kita tidaklah demikian. Milikilah sikap bijaksana artinya mau menghargai firman yang disampaikan. Jangan pertahankan kebodohan, orang bodoh suka membesarkan kebodohannya. Orang lain sudah melihat kebodohannya, tetapi dia merasa itu kehebatannya, itu sebabnya saya katakan orang bodoh suka membesarkan kebodohannya, tapi orang bijaksana sangat menghargai firman Allah.  


Sekarang ini bukankah Firman Allah disampaikan dengan cuma-cuma tanpa bayaran? Tetapi sayangnya, banyak orang Kristen yang tidak menghargainya. Padahal kalau kita lihat pada zaman Yusuf pada Kejadian 41:33-35, 40-41.

Kejadian 41:33

(41:33) Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir. (41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir. (41:35) Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.

Kejadian 41:40-41

(41:40) Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu." (41:41) Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir." 


Dalam tujuh tahun kelimpahan, seluruh rakyat Mesir, tanpa terkecuali; mengumpulkan gandum seperlima (dua kali lipat). Kemudian, mereka mengumpulkan gandum tersebut dalam lumbung yang sudah disediakan.


Siapa yang menghargai gandum? siapakah mereka yang mengumpulkan gandum tersebut? mereka adalah orang yang berakal budi dan bijaksana, sedangkan orang yang bijaksana adalah orang yang taat.


Jadi saudara, kalau rakyat Mesir taat kepada akal budi dan kebijaksanaan, maka kita juga taat kepada akal budi dan kebijaksanaan, artinya kita mau mengumpulkan gandum di tahun-tahun kelimpahan ini. Kita memang harus mengumpulkan gandum dengan jumlah 1/5 (dua kali lipat) banyaknyaknya. 

Orang bijaksana adalah orang yang taat seperti seluruh rakyat Mesir, mereka taat kepada perintah Yusuf. Kalau bodoh tidak taat. Orang bodoh cenderung membesarkan kebodohannya. 

Jadi sebaiknya di tahun-tahun kelimpahan ini mari kita memiliki sikap bijaksana, sebab hanya orang yang bijaksana orang yang taat. Dan orang yang taat mengumpulkan gandum sebanyak-banyaknya; mengumpulkan gandum dua kali lipat. Kita kumpulkan dan menimbun gandum dalam lumbung Saya teringat dengan pernyataan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus: 2 Korintus 6:11-13


2 Korintus 6:11-13

(6:11) Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu. (6:12) Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.  (6:13) Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya


Rasul Paulus merindukan  supaya jemaat di Korintus menjadikan hati mereka sebagai lumbung gandum untuk menjadi tempat untuk menyimpan gandum rohani (firman Allah).

Mari kita buka hati lebar-lebar untuk pemberitaan firman Allah, maksudnya disini hati kita harus dijadikan lumbung untuk menyimpan dan menimbun gandum rohani itulah firman Allah.


Kejadian 41:36

(41:36) Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu."


Jadi singkat kata, gandum yang dikumpulkan pada akhirnya menjadi bahan makanan untuk persediaan selama tujuh tahun kelaparan yang akan terjadi

Memang hari ini sepertinya kita tidak membutuhkan gandum yang dikumpulkan dua kali lipat banyaknya, tapi satu kali gandum yang kita kumpulkan dan timbun di dalam lumbung hati ini satu kali itu dibutuhkan sekali pada saat terjadi 7 (tujuh) tahun kelaparan yang dahsyat terjadi menimpah dunia ini. 

Jadi saudara jangan pernah merasa aku tidak butuh firman, tanpa firman hidup ku sudah dipelihara oleh berkat satu bulan.


Memang nampaknya sekarang tidak dibutuhkan, tetapi nanti satu kali akan sangat dibutuhkan.

Jadi, berjaga-jaga itu bukan pada saat tujuh tahun kelaparan, tetapi berjaga-jaga itu pada saat tujuh tahun kelimpahan, berarti sudah seharusnya kita sekarang ini berjaga-jaga.

Kalau kita berjaga-jaga  berarti: seakan besok TUHAN akan datang.

Jadi jangan kita bodoh. Orang yang bijaksana taat kepada firman, seperti penduduk Mesir taat kepada Yusuf di dalam hal mengumpulkan gandum  banyaknya 1/5 (dua kali lipat).


Jadi sudah nampak dengan jelas pada saat kelaparan yang dahsyat akhirnya harga firman Allah begitu mahal: Secupak gandum sedinar, tiga cupak jelai sedinar. Pembukaan rahasia firman satu kali sulit didapatkan. Jadi jangan merasa hari ini terpelihara karena gaji, karena berkat-berkat, tetaplah berjaga-jaga, bijaksana lah. 


Amos 8:11-14

(8:11) "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. (8:12) Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya. (8:13) Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus; (8:14) mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."



Satu kali akan terjadi kelaparan atas negeri ini. Untuk mengantisipasi hal ini, mulai dari sekarang kita harus berjaga-jaga dan harus menjadi kehidupan yang bijaksana; taat mengumpulkan gandum, walaupun nampaknya saat ini tidak dibutuhkan.


Orang yang tidak menghargai gandum hari ini, satu kali nanti, saat tujuh tahun kelaparan itu terjadi: tidak akan pernah bangkit-bangkit = binasa untuk selamanya.


Sekarang ini bagaikan nubuatan Yesaya 55:1: Gulungan kitab yang dibukakan itu disampaikan dengan cuma-cuma, tanpa uang pembeli, tanpa bayaran.

Kalau kita diberi kesempatan untuk membayar (membeli) firman, katakan satu kali pemberitaan firman dihargai satu triliun, berati harga firman itu terlalu murahan, TUHAN tidak mau. Firman itu mahal, sebab itu diberikan dengan cuma-cuma, diberikan tanpa bayaran, tanpa uang pembeli, sebab itu hargailah Firman Allah.


Andaikata orang untuk mendapatkan berita keselamatan dihargai satu triliun, begitu banyak orang rela menyediakan uangnya, walaupun dihargai sangat mahal, tapi harga firman tidak bisa dihitung dengan uang. 


Sekarang ini firman Allah disampaikan dengan cuma-cuma, tanpa bayaran, mari kita hargai dengan sungguh-sungguh, supaya tidak rebah (tidak akan bangkit-bangkit) seperti anak dara dan teruna-teruna.

Jadi apa yang dialami keluarga Kanaan  satu kali akan terjadi di hari-hari terakhir ini. Oleh sebab itu mulai dari sekarang milikilah sikap bijaksana (berakal budi); taat mengumpulkan gandum sebanyak-banyaknya. 



Wahyu 6:6B

(6:6) Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."


Di hari-hari terakhir, dua hal yang tidak boleh dirusakkan;

1. Minyak, itulah Roh Allah dan kegiatan-Nya.

2. Anggur, berbicara kasih Allah.


Pada saat firman TUHAN sulit ditemukan, pembukaan rahasia firman sulit ditemukan, justru pada saat itu kita berada dalam kegiatan Roh = minyak jangan dirusak, menghargai kasih dan kemurahan TUHAN = anggur jangan dirusak.

Semakin hari nanti pembukaan rahasia firman sulit untuk ditemukan, jadi dua hal itu jangan dirusak; minyak itu berbicara tentang Roh Allah dan kegiatanya jangan dirusak, anggur berbicara tentang kasih dari Allah jangan dirusak, supaya kita tetap hidup dalam kasih dan kemurahanNya.

TUHAN sudah himpunkan kita di gunung TUHAN yang kudus, itu kemurahan TUHAN, bagaikan tingkap-tingkap yang terbuka dari sorga, hargailah, amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment