KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, January 1, 2024

IBADAH SULUNG (AWAL TAHUN), 01 JANUARI 2024



IBADAH SULUNG (AWAL TAHUN), 01 JANUARI 2024

Tema: TUHAN MENJADIKAN SEGALA SESUATU BARU.

(Wahyu 21:5)

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN yang sudah memungkinkan kita untuk berada di tahun baru, tahun 2024 ini. Itu artinya TUHAN telah menyebrangkan kita dari tahun-tahun yang lama (2023). Dan sekarang kita ada di tahun 2024 tentu itu karena kemurahan TUHAN. Dan biarlah kiranya kemurahan TUHAN akan semakin dinyatakan kepada kita dalam segala kelimpahanNya lewat firman Allah yang akan kita terima. 

Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang sedang bergabung dengan penggembalaan GPT “BETANIA” lewat live streaming, YouTube, Facebook, baik anak-anak TUHAN yang terkasih di dalam negeri, maupun di luar negeri, dimanapun anda berada. Selamat tahun baru dan selamat menikmati sabda Allah. 

Damai sejahtera bahagian kita bukan hanya di ruangan ini, tetapi juga di tempat saudara dimanapun berada di tanah air sabang sampai Merauke, di tiap-tiap Provinisi, maupun di luar negeri, di mancanegara, di tiap-tiap negara. Biar damai sejahtera TUHAN ada di tengah-tengah saudara, TUHAN ada di tengah-tengah kita, TUHAN memerintah di hati kita, kita buka hati untuk diisi penuh oleh firman TUHAN dalam rangka menghadapi kedatangan TUHAN kembali yang kedua kali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga. 

Tema kita malam ini ibadah awal tahun (ibadah sulung) adalah: TUHAN MENJADIKAN SEGALA SESUATU BARU.

Kita awali dari Wahyu 21:5 Perikop: “Langit yang baru dan bumi yang baru

Wahyu 21:5

(21:5) Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."


TUHAN menjadikan segala sesuatu baru, tetapi diawali dengan kata lihatlah. Berarti kita dapat melihat ketika TUHAN menjadikan segala sesuatu baru, sebagaimana Adam dan Hawa di taman Eden sebelum jatuh dalam dosa.


Kejadian 2:25

(2:25) Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Adam dan Hawa telanjang, tetapi sekalipun demikian mereka tidak merasa malu oleh ketelanjangan itu, menunjukkan bahwa; Adam dan isterinya belum jatuh dalam dosa. Lebih tepatnya, mereka sama sekali tidak mengenal atau  tersentuh dosa (tidak jatuh dalam dosa).

Demikianlah pada mulanya TUHAN membentuk Adam dari tanah liat, juga membentuk Hawa dari tulang rusuk (dari dalam diri Adam). 

Jadi Hawa itu dibentuk dari dalam diri Adam, bukan dari tanah. Kalau binatang dari tanah. Itu sebabnya ketika Adam mencari pasangan untuk dirinya, dia tidak menemukan dari salah satu binatang itu untuk dijadikan sebagai pasangan yang seimbang. Barulah TUHAN mengambil dari diri Adam satu tulang rusuk, dari situ dibentuklah Hawa.

Jadi pada mulanya Adam dan Hawa tidak tersentuh dosa, pada mulanya mereka tidak mengenal dosa. Orang yang tidak mengenal dosa, orang yang tidak tersentuh dosa tidak jatuh dalam dosa, demikianlah keadaan Adam dan Hawa di taman Eden, itu sebabnya sekalipun telanjang mereka tidak merasa malu, tidak ada risih-risihnya.

Kejadian 3:6-7

(3:6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. (3:7 ) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.


Setelah Adam dan Hawa melanggar hukum Allah (jatuh dalam dosa), barulah mata mereka terbuka. Sesudah mata mereka terbuka, barulah mereka tahu bahwa mereka telanjang. Itu sebabnya mereka membuat cawat, dengan menyemat daun pohon ara. Mereka merasa malu dengan ketelanjangan itu. 


Kejadian 3:23

(3:23) Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.


Singkat kata, oleh karena dosa itu mereka diusir dari taman Eden, itulah sebabnya, kita berada pada langit dan bumi pertama ini.

Roma 5:12 Perikop: “Adam dan Kristus”

(5:12) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.


Dosa telah masuk ke dalam langit bumi pertama, disebut juga dunia, oleh karena satu orang itulah Adam. 

Dahulu Adam dan Hawa ada di taman Eden sebelum jatuh dalam dosa, tetapi begitu jatuh dalam dosa mereka diusir dari taman Eden,  itu sebabnya kita berada pada langit dan bumi yang pertama. 

Jadi singkat kata; dosa telah masuk ke dalam dunia, dosa masuk ke dalam langit dan bumi yang pertama oleh karena satu pribadi yaitu Adam

Dahulu Adam dan Hawa ada di taman Eden sebelum jatuh dalam dosa – ini kehidupan yang baru –. Tetapi begitu jatuh dalam dosa, mereka diusir dari taman Eden, bagaikan kita semua dilemparkan  ke dunia ini (langit dan bumi yang pertama).
Intinya, dosa telah menjalar kepada semua orang, termasuk anak yang baru lahir, buktinya: semua tanpa terkecuali besar kecil, laki-laki perempuan telah berbuat dosa.

Jadi sebetulnya hidup manusia kalau tidak mengenal salib ada di ujung tanduk sebetulnya, karena dosa sudah menjalar ke dalam langit dan bumi pertama. Sementara upah dosa adalah maut. 

Banyak orang kristen hidupnya ada di ujung maut, tetapi tetap saja merasa aman, tetap mempertahankan zona nyaman, dia tidak berusaha keluar dari zona nyaman itu, padahal zona nyaman bagi daging itu bagaikan lingkaran setan. Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. 

Roma 3:9

(3:9) Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa.

Kita tidak mempunyai kelebihan, kita tidak mempunyai keistimewaan dari orang lain, kita tidak lebih istimewa dari orang lain, kita tidak lebih baik dari orang lain, mengapa? sebab kenyataannya semua orang ada di bawah kuasa dosa, semua orang telah berbuat dosa. Jadi orang yang berdosa tidak mempunyai kelebihan dari orang lain. Jadi jangan pernah ada seseorang berkata aku lebih baik dari padamu, mengapa? karena pada dasarnya manusia telah berbuat dosa. 

Bahkan Rasul Paulus pun telah berbuat dosa. Nabi Elia dan Musa juga berbuat dosa, termasuk Henok sekalipun, tidak ada yang sempurna. Jadi kita tidak mempunyai kelebihan dari orang lain. Tidak ada yang harus disombongkan dari dalam diri ini apalagi imam-imam, perhatikan sungguh-sungguh. 

Roma 3:10

(3:10) seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.

Intinya kalau sudah jatuh dalam dosa, ayat ini tepat ditujukan kepada dia: Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.

Inilah kondisi dari dunia langit dan bumi yang pertama, yang sekarang ini kita ada. Tidak ada yang benar.

Jadi sangat ironis sekali sebetulnya, mengerikan, sudah di tepi maut. Sebab itu jangan kita menjadi Kristen yang santai di tahun 2024 ini, di tahun yang baru ini, berarti wadah yang baru, maka harus diisi dengan perkara-perkara yang baru. Di atas tadi kita sudah melihat TUHAN menjadikan segala sesuatu baru, dan kita sudah ada di tahun 2024, tahun yang baru, wadah yang baru, maka harus diisi dengan perkara-perkara yang baru pula, hidup rohani kita baru.


AKIBAT YANG DITIMBULKAN OLEH DOSA

Roma 3:11-12

(3:11) Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. (3:12) Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.


AKIBAT DOSA TIMBULAH:

  1. SESEORANG TIDAK BERAKAL BUDI.

Kalau tidak berakal budi = hewan / binatang. Mohon maaf, saya hanya mensejajarkan saja. Alkitab berkata dalam 2 Petrus 2:12: Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar. 

Ciri orang yang tidak berakal budi: menghujat ibadah dan pelayanan. Apalagi kalau ibadah dan pelayanan ini dihubungkan dengan salib.

Rupanya ada juga hamba TUHAN melihat apabila orang lain dengan giat di dalam kegiatan Roh yang dihubungkan dengan sangkal diri pikul salib berkata kamu adalah budak. Apa yang diucapkannya ini tidak masuk akal. Kalau hamba TUHAN berkata kepada seseorang kamu budak hanya karena kegiatan roh (ibadah dan pelayanan) di hubungkan dengan salib, lalu berkata kamu budak. Saya yakin kalau hamba TUHAN berkata seperti ini, dia tidak mau bertobat, sampai kiamat jauh kemurahan dari orang seperti ini. Terlalu berani saya mengatakan itu. 


  1. SESEORANG TIDAK MENCARI TUHAN.
    Banyak orang melayani hanya untuk kepentingannya sendiri, sibuk mencari puji-pujian.
    Kehidupan semacam ini tidak akan bisa menjadi pemersatu.

Kalau seseorang mencari TUHAN, dia otomatis melayani TUHAN menjadi pendamaian, menjadi pemersatu, bukan menjadi pemecah bela, bukan merusak orang lain, sampai terpisah jauh dari TUHAN, merusak jiwa orang lain sampai tinggalkan ibadah dan pelayanan. 


Inilah akibat dosa, menimbulkan: Seseorang tidak mencari TUHAN. 

Jadi ternyata banyak orang, banyak pelayan TUHAN, imam-imam datang menghadap TUHAN di tengah-tengahnya beribadah dan melayani TUHAN, tetapi kenyataannya sibuk mencari kepentingan sendiri, sibuk mencari puji-pujian, supaya nampak lebih rohani, bahkan lebih rohani dari gembala. Kehidupan yang semacam ini tidak akan bisa menjadi pemersatu, ini tidak mencari TUHAN namanya. 


  1. SESEORANG MENYELEWENG.

Menyeleweng berarti kebenaran diselewengkan, kesucian diselewengkan. 

Tapi kalau kita datang menghadap TUHAN secara khusus melayani TUHAN sesuai dengan tahbisan Lewi, kita melayani TUHAN dengan baik dan benar dalam kesucian, tidak akan mungkin menyeleweng, kebenaran tidak diselewengkan, kesucian tidak mungkin diselewengkan, tahbisan tidak diselewengkan, harta rohani tidak diselewengkan, termasuk harta jasmani (miliknya TUHAN sepersepuluh) tidak diselewengkan. 

Bendahara jujur tidak mencuri uang yang dia simpan. 

Tetapi kenyataannya  akibat dosa menyebabkan penyelewengan. Dan kalau orang sudah menyeleweng itu sangat menyakiti TUHAN. 

Jadi seorang bendahara harus jujur mulai dari sekarang ya, tidak boleh menyeleweng.


  1. MENJADI TIDAK BERGUNA.

Menjadi tidak berguna adalah sampah dan lumpur. Kenapa ada sampah dan lumpur?  itu hasil dari gelombang laut. 

Laut ini berarti air asin, berbicara soal kenajisan percabulan, hasilnya lumpur dan sampah, tidak berguna. 

Saya sering kali berjuang khususnya untuk imam-imam, artinya saya berjuang untuk memberi pengertian supaya dia ditinggikan TUHAN, berarti kelak menjadi kehidupan yang berguna. 

Manakalah ada satu kesalahan, ada sesuatu yang tidak baik, cepat-cepat diselesaikan.


  1. TIDAK ADA KEINGINAN UNTUK BERBUAT BAIK. 

Tidak ada keinginan berbuat baik berarti sama dengan tidak mau berdamai dengan TUHAN, juga tidak mau berdamai dengan sesama, jelas ini menunjuk kehidupan yang putus asa / patah arang / tidak ada harapan lagi.


Inilah kondisi kehidupan manusia pada langit dan bumi yang pertama, mengerikan sebetulnya. Tapi saya berdoa hal-hal yang mengeringkan semacam ini kiranya itu dijauhkan TUHAN dari kita. Kiranya pertolongan dari dua tangan TUHAN yang penuh kasih diulurkan menjangkau, menjamah setiap hati dan perasaan manusia kita sekaliannya. Kiranya malam ini jamahan TUHAN dinyatakan.


Pertanyaan: DOSA APA SAJA YANG TERJADI DI LANGIT DAN BUMI PERTAMA?

Kejadian 3:8-10

(3:8) Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. (3:9) Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" (3:10) Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."


Singkat kata, Adam dan Hawa menjadi takut. Takut artinya:

  1. Tidak mempunyai keberanian untuk percaya kepada Tuhan.

Tidak mempunyai keberanian untuk percaya kepada Tuhan adalah orang yang takut masa depan. Takut tidak makan, takut tidak minum, takut tidak punya pakaian, takut tidak punya uang, takut tidak punya masa depan, takut tidak punya rumah, takut tidak punya pekerjaan, takut tidak punya jodoh, takut miskin, dsb.

Kalau dia mempunyai keberanian kepada TUHAN niscaya dia tidak takut soal apa yang dimakan, soal apa yang akan diminum, soal apa yang dipakai, tidak takut soal masa depan, tidak takut tidak punya rumah, intinya tidak takut soal yang lahiria, karena dia mempunyai keberanian untuk percaya kepada TUHAN. 


  1. Tidak mempunyai keberanian menghadapi kedatangan Tuhan kembali untuk kedua kali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga (imamat rajani).

Kalau bicara soal Raja dan Mempelai laki-laki sorga berarti raja-raja dan imam-imam. Laki-laki itu kaitannya dengan imam-imam. Kalau anak sulung kaitannya dengan milik kepunyaan TUHAN. 


Tidak mempunyai keberanian untuk menghadapi kedatangan Tuhan kembali untuk kedua kali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga (imamat rajani). Itu sebabnya ia tidak berani melayani TUHAN, ini tanda orang ini tidak memiliki kasih. 

Kalau ia memiliki keberanian percaya hari kedatangan TUHAN berarti dia mengasihi TUHAN sesuai dengan 1 Yohanes 2:28: Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.

1 Yohanes 4:18: Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

Tidak mempunyai keberanian untuk percaya pada hari penghakiman berarti  ia tidak memiliki kasih. Tidak mempunyai keberanian untuk menghadapi kedatangan TUHAN kembali untuk yang kedua kali sebagai Raja dan Mempelai laki-laki Sorga.
Singkat kata: Hidup manusia dihantui dengan rasa takut, diserati dengan rasa kuatir yang sangat besar.


MARI KITA LIHAT EMPAT JENIS TABURAN

Matius 13:4-8 Perikop: “Pencobaan di padang gurun”

(13:4) Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. (13:5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. (13:6) Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. (13:7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. (13:8) Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.


ADA EMPAT JENIS TABURAN:

  1. Benih ditaburkan di pinggir jalan = mendengar tetapi tidak sampai mengerti.

Dampak negatifnya: si jahat (iblis) merampas benih Firman Allah dari hati seseorang. Sebab itu setiap kali mendengar firman usahakan untuk mengerti dan mantap di dalam hati, kalau tidak firman yang ditaburkan itu seperti benih yang ditaburkan di pinggir jalan, didengar tapi tidak mau mengerti (tidak mau tau). Nah ini akan dirampas iblis setan (si jahat)

  1. Benih ditaburkan di tanah berbatu-batu = keras hati = berhala.
    Dampak negatifnya: tidak tahan terhadap pencobaan, sebab benih yang ditaburkan itu tumbuh tetapi tidak berakar. Ketika matahari (kasih/pencobaan seizin TUHAN) datang dia layu, kenapa? karena tidak ada akarnya.

  2. Benih ditaburkan di semak duri.
    Benih ditaburkan di semak duri berbicara tentang; ketakutan dan kekuatiran, sehingga manakala benih Firman itu ditaburkan; tidak akan bertumbuh, justru terhimpit oleh rasa takut dan kuatir. Semak duri adalah kekuatiran. 

  3. Benih ditaburkan di tanah yang baik; berarti; sudah digemburkan.
    Ini gambaran dari; mendengar dan mengerti Firman Tuhan. Jadi bukan hanya sekedar mendengar, tetapi mendengar sampai mengerti (mantap) dan menjadi praktek dalam kehidupan sehari-hari. Itu tanah yang baik, maka tentu saja ketika benih itu ditaburkan ia akan bertumbuh dan berbuah, buah yang dihasilkan 30, 60, 100 kali lipat. 


Dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, dalam setiap pertemuan ketekunan 3 macam  ibadah kita datang menghadap TUHAN, seperti benih yang ditaburkan ditanah dimana? Apakah di pinggir jalan, mendengar tetapi tidak mengerti, lalu dirampas setan akhirnya? Apakah kita seperti benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, tanahnya tipis, akhirnya tidak mampu menghadapi ujian ? Apakah kita seperti benih yang ditaburkan di semak duri penuh dengan ketakutan dan kekuatiran, sehingga benih yang ditaburkan dihimpit rasa takut? Atau kita seperti benih yang ditaburkan di tanah yang baik, lembut sudah digemburkan?

Tetapi yang pasti takut dan kuatir ini berbicara soal benih yang ditaburkan disemak duri. Semak duri (onak duri) berbicara tentang ketakutan (kekuatiran). Ketika kekuatiran menguasai kehidupan manusia, maka sekalipun firman TUHAN disampaikan, firman itu tidak akan tumbuh, karena benih firman itu akan terhimpit dengan rasa takut, terhimpit dengan oleh rasa kuatir yang sangat mencekam.

Inilah dosa pada langit dan bumi pertama dan itu sudah dialami Adam dan istrinya. 

Ini satu pelajaran yang sangat baik untuk kita pelajari di ibadah awal (ibadah sulung) ini untuk secepatnya kita perhatikan dengan seksama, supaya semakin hari nampak dengan jelas pertumbuhan rohani yang sehat, sampai nanti tubuh dan kepala menyatu sesuai dengan Efesus 4:15: tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. 


Singkat kata; kekuatiran dapat menghimpit benih yang baik yakni firman Allah sehingga tidak dapat bertumbuh = tidak percaya kepada TUHAN

Kuatir itu tidak percaya kepada TUHAN. Orang kuatir itu lebih percaya kepada harta, kekayaan, uang yang melimpah, kedudukan, jabatan, pangkat yang tinggi.  

Tapi kita semua sedang berjuang menghilangkan rasa takut, rasa kuatir di dalam diri ini, karena itu sangat menghimpit firman yang ditaburkan. Ini momen (waktu) yang tepat, mari kita buktikan dari sekarang hari ini, malam ini, detik ini. Jangan kuatir, jangan takut masa depan. Hidup kita kalau sudah diserahkan kepada TUHAN jangan ganggu lagi, jangan seperti Petrus, nampaknya dia lebih tua dari yang 12 murid yang lainnya, tapi tidak percaya kepada TUHAN. Pertama-tama dia melihat Yesus hantu, tapi Yesus berkata “tidak, ini Aku TUHAN”  TUHAN berjalan di atas air. Kemudian Petrus berkata: “Kalau memang Engkau TUHAN, suruh aku berjalan kepadaMu”. Kemudian Yesus berkata: Ya sudah berjalan saja. Petrus keluar dari perahu, ia berjalan di atas air, untuk sesaat tapi. Tetapi begitu dirasa angin sepoi, rasa takut, rasa kuatir mulai timbul, sesudah timbul tenggelam lah ia ke dalam.

Sekarang kita berjuang untuk menghilangkan rasa takut (kuatir). Ini tahun perjuangan menghilangkan rasa takut (kuatir). Ini babak baru dalam hidup yang baru, yang lama sudah berlalu.

Amsal 12:25

(12:25) Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.


Kekuatiran (rasa takut) dalam hati itulah yang membungkukkan seseorang.
Bungkuk berarti; melihat hanya bagian di bawah. Orang bungkuk tidak dapat melihat bagian yang di atas, perkara di atas, perkara rohani, yakni ibadah dan pelayanan. Orang bungkuk itu orang kuatir. 


Orang bungkuk hanya melihat yang di bawah, tidak bisa melihat ke atas. Biar pesawat lewat ia tidak akan bisa lihat, mau bagaimanapun tidak bisa, dia hanya bisa melihat yang di bawah, dia tidak bisa melihat perkara yang di atas (perkara rohani, yaitu ibadah dan pelayanan).

Jadi apabila seseorang semakin kuatir akan semakin bungkuk (semakin takut masa depan semakin dia melihat perkara yang dibawah.) 


Orang yang tidak kuatir akan selalu melihat ke atas, dia sibuk mempercayakan hidupnya kepada TUHAN lewat ibadah dan pelayanan, itu saja yang disoroti. Jadi takut (kuatir) itu dosa besar


Kejadian 3:17-19

(3:17) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: (3:18) semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; (3:19) dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

Karena ketidaktaatan Adam akhirnya tanah, yakni langit dan bumi pertama terkutuk.
Bukti terkutuk: Semak duri dan rumput duri yang dihasilkan tanah, artinya; hati penuh dengan rasa takut dan kekuatiran.

Singkat kata kalau tanah terkutuk tandanya hati ini penuh dengan rasa takut (kuatir), maka sudah pasti cari berkat, cari rezeki susah

Seperti orang Israel dilepaskan dari tanah Mesir, dari perbudakan dosa oleh darah Anak Domba Paska, akhirnya berada di tanah Kanaan (tanah perjanjian) yang diwariskan oleh TUHAN.


Tanah Kanaan itu tanah yang bergunung dan berlembah, sebagaimana dengan Ulangan 11:11.

Kalau bergunung dan berlembah, akhirnya mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit = hidup dalam kemurahan, inilah kalau sudah mempercayakan diri kepada TUHAN

Tapi kalau penuh dengan rasa takut dan kuatir, susah mencari rezeki. 

Saudara, kita semua sudah mengalaminya; saya sudah mengalami, saudara juga tentu sudah mengalami, semua para pemirsa, anak TUHAN, siapapun saudara terkasih yang sedang mengikuti pemberitaan firman TUHAN sama-sama kita sudah mengalaminya. Kalau hati ini sudah diliputi rasa takut (rasa kuatir) sulit mencari rezeki. Tapi kalau hidup ini sudah dipercayakan kepada TUHAN, persis seperti bangsa Israel ada di tanah Kanaan; suasana bergunung dan berlembah akan mendapat air sebanayak hujan turun dari langit; hidup dalam kelimpahan kasih karunia TUHAN.

Orang yang sudah tulus dan murni mempercayakan hidupnya kepada TUHAN, dia tidak kuatir, bagi dia semua gampang aja. Karena ada uang atau tidak ada uang bukan jadi persoalan besar.

Yang ada ini nanti akan diambil ahli oleh antikris. Sementara anak-anak TUHAN nanti akan dipelihara di padang belantara. Semua aset yang dilangit dan bumi yang pertama itu akan dikuasai setan tritunggal (naga, antikris, nabi-nabi palsu), dan tanda-tanda itu sudah terlihat. Lalu mengapa rasa takut (rasa kuatir) mencekam di dalam hati, akhirnya susah mencari rezeki?


CIRI-CIRI TAKUT (KUATIR):

Kejadian 3:8

(3:8) Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.


Ciri-ciri takut (kuatir) Adam dan Hawa bersembunyi dibalik pohon-pohonan, artinya: Suka menyembunyikan dosa dan kesalahan-kesalahan dibalik sifat daging manusia = pandai mencari alasan untuk membela diri, padahal ia sudah menyembunyikan dosa sebagaimana Kejadian 3:7: Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Bersembunyi di balik pohon-pohonan artinya suka menyembunyikan dosa dan kesalahan kecil atau besar di balik sifat daging manusia, pandai mencari alasan untuk membela diri, sementara dosa sudah disembunyikan, sebagaimana dengan Kejadian 3:7: Adam dan Hawa menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. 

Inilah ciri orang kuatir. Dosa takut (kuatir) sudah diwariskan oleh Adam sampai sekarang ini, dosa itu sudah menjalar masuk ke dalam langit dan bumi pertama. 

BUKTI PANDAI CARI ALASAN:

Kejadian 3:11-13

(3:11) Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" (3:12) Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." (3:13) Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."


Adam mempersalahkan Hawa.  Sebenarnya kalau Adam mempersalahkan Hawa, itu sama saja Adam sedang mempersalahkan rencana-rencana Allah. Bukankah Hawa (istri Adam) diambil dari tubuh Adam dan TUHAN yang membentuk. Jadi kalau Adam mempersalahkan Hawa itu sama artinya Adam mempersalahkan rencana TUHAN. 

Apa rencana TUHAN yang terbesar: Membawa gereja TUHAN masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna. Ini rencana TUHAN yang paling besar, ini mega proyek Allah di hari-hari terakhir ini dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir ini.
Mega proyek Allah (rencana Allah) adalah membawa gereja Tuhan masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi milik kepunyaan TUHAN.  


Sayapun semakin hari semakin mengerti rencana TUHAN, walaupun masih banyak kekurangan.

Dahulu di awal pernikahan seringkali saya persalahkan istri saya. Saya merasa paling benar, apalagi saya merasa sebagai kepala (suami). Tetapi kenyataanya ketika Adam mempersalahkan Hawa, berarti dia sedang mempersalahkan rencana Allah di dalam dirinya.\

Mega proyek Allah adalah membawa gereja TUHAN masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna. Muara (akhir) dari perjalanan rohani kita adalah perjamuan malam pesta kawin Anak Domba. 

Singkat kata Adam mempersalahkan Hawa, ini bukti  pandai mencari alasan. Tanpa sadar Adam sedang mempersalahkan rencana TUHAN. Mega proyek TUHAN adalah membawa gereja TUHAN masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna (Wahyu 19:6-9)


BUKTI PANDAI MENCARI ALASAN DARI SISI HAWA:

Hawa mempersalahkan ular. Ular itu gambaran dari iblis setan. Bayangkan kalau gereja TUHAN mempersalahkan setan, siapa yang lebih bodoh dari orang bodoh? maka gereja Tuhan lebih bodoh, paling bodoh, paling idiot di dunia ini. 

Siapa yang tidak tau setan? Bukan setan kalau tidak mempersalahkan, menyudutkan, mendakwa, menggoda manusia, memelintir pikiran manusia, kita tau itu persis. 

Tapi Hawa gambaran dari gereja TUHAN justrus mempersalahkan ular, berarti lebih bodoh dari orang idiot. 


Ular itu gambaran setan, sudah salah sejak dari semula. Ada kata sejak semula dalam Yohanes 8:44.

Yohanes 8:44

(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Iblis dari semula memang sudah salah, mau pula kita mempersalahkan ular – gambaran dari iblis (setan) –, kan lebih bodoh dari orang idiot. 

Kejadian 3:14

(3:14) Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. (3:15) Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."


Sampai akhirnya di langit dan bumi yang pertama tidak ada lagi damai selain permusuhan antara Hawa dan keturunannya dengan ular dan keturunannya.

Kalau permusuhan terus berlangsung maka hasilnya adalah tidak mungkin ada damai. Pokoknya kalau orang pandai-pandai cari alasan, membenarkan diri pasti tidak ada damai disitu. 

Maka saya minta di tahun yang baru ini, khususnya untuk imam-imam kalau memang ada satu kekeliruan, langsung cepat-cepat mengakui kekeliruan itu. Kita harus mempunyai keberanian untuk mengakui kesalahan, mengakui kekeliruan, kalau tidak, tidak akan ada rasa damai, permusuhan akan terus terjadi. 

Kalau ada kekeliruan cepat-cepat diperdamaikan dengan Allah Bapa Sorgawi dan dibuktikan dengan sesama, karena masih ada gembala di bumi ini. Gembala memang bukan TUHAN, tetapi perlu ada yang menyaksikan. 

Inilah akibat mencari alasan; tidak ada rasa damai, permusuhan terus berlangsung. Harusnya seorang imam menjadi pendamai, tapi kenyataannya tidak bisa mempersatukan, karena hanya mencari alasan, mencari alasan, bela ini, bela itu, bahkan anak pun bisa disalahkan. 

Jadi bagaimana saudara memandang ini semua?  bagaimana saudara memandang suasana dalam langit dan bumi yang pertama ini, sungguh mengerikan bukan? wujud dari tubuh Kristus itu sungguh mengerikan, wujudnya itu tercerai berai, penuh dengan cacat cela atau kerut atau yang serupa dengan itu

Cacat berarti tidak bersatu, mengerikan wujudnya dan sudah ada di tepi (ujung) maut. Itulah keadaan langit dan bumi yang pertama. Tapi TUHAN berkata “Aku menjadikan segala sesuatu baru” TUHAN tidak menginginkan kebinasaan orang berdosa, tapi TUHAN menginginkan pertobatan dari orang berdosa (Yehezkiel 33:11)

Jadi suasana langit dan bumi yang pertama ada di tepi (ujung) maut. Dan perjalanan Gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini sudah diambang pintu kedatangan TUHAN, sudah di ujung kedatangan TUHAN.

Jadi kalau perjalan rohani kita ini dikaitkan dengan waktu, maka kita sudah berada di menit-menit yang terakhir, bahkan detik-detik terakhir. Kalau dikaitkan dengan kilometer atau mil jarak tempuh, maka kita sudah berada pada mil-mil terakhir dari perjalanan gereja TUHAN.

Tapi ingatlah, sekalipun kita berada pada detik-detik terakhir, menit-menit terakhir, mil-mil terakhir dari perjalanan gereja TUHAN, TUHAN tidak berkenan kepada kematian orang berdosa, TUHAN inginkan pertobatan orang berdosa, itu yang didambakan oleh TUHAN, walaupun sudah ada di tepi maut (Yehezkiel 33:11)

JALAN KELUAR

Wahyu 21:5

(21:5) Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."


Ketika TUHAN menjadikan segala sesuatu baru, itu dapat kita lihat prosesnya, karena TUHAN dapat membuktikannya. Perkataan dan perbuatan TUHAN sama. Jadi kalau TUHAN berkata lihatlah, maka TUHAN akan buktikan.  Lihat pembuktian TUHAN di Wahyu 21:6.


Wahyu 21:6

(21:6) Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.


Tuhan dapat menjadikan segala sesuatu baru. Apa buktinya? "Semuanya telah terjadi” – menyangkut mempelai perempuan –.

"Semuanya telah terjadi”  Ini terkait dengan pekerjaan TUHAN. 

Semuanya telah terjadi” artinya Gereja TUHAN sudah dibawa dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna atau TUHAN telah membentuk gereja TUHAN dengan lengkap dan sempurna, itulah mempelai perempuan TUHAN


"Semuanya telah terjadi”  Ini terkait dengan mempelai perempuan TUHAN. TUHAN sudah bentuk dengan lengkap dan sempurna, itulah mempelai perempuan TUHAN, bagaimana itu bisa terjadi?

Lihat cara  (proses) TUHAN:

Wahyu 21:6

(21:6) Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.


Ternyata prosesnya: Yesus adalah Alfa dan Omega = awal dan akhir.

Dengan Yesus berkata Alfa dan Omega itu adalah sebuah proses dari salib untuk menjadikan segala sesuatu baru.

Bagaimana proses membawa Gereja TUHAN masuk dalam pembentukan tubuh Kristus; prosesnya Alfa dan Omega, itu terkait dengan salib. Apa buktinya?

Wahyu 1:8

(1:8) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." 


Alfa (awal) dan Omega (akhir), terkait dengan Yang ada, Yang sudah ada, Yang akan datang.


Wahyu 1:17-18

(1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, (1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. 


Jadi Alfa (awal) dan Omega (akhir) pada Wahyu 1:8 terkait dengan Yang ada, Yang sudah ada dan Yang akan datang. Sedangkan Alfa dan omega di Wahyu 1:17-18 terkait dengan hidup, mati, hidup. Berarti dari awal sampai akhir jembatannya adalah salib.

Yesus datang = hidup, lalu kemudian mati di atas kayu salib = mati, lalu hari ketiga bangkit, hidup kembali = hidup. Itulah arti yang ada, yang sudah ada, yang akan datang. 

Inilah proses yang kita lihat, dan TUHAN bisa memperlihatkan proses ini kepada kita asal kita sungguh-sungguh mau masuk mengikuti langkah-langkah yang TUHAN beritahukan ini

Dari awal sampai akhir kita harus melalui proses salib, dibentuk oleh salib, tidak dibentuk oleh cara-cara duniawi. Ibadah  dan pelayan ini juga harus datang dari salib. Ibadah dan pelayanan ini juga harus dihubungkan dengan salib, itu proses untuk membawa hidup gereja masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, masuk dalam mega proyek Allah (rencana Allah yang besar).

Tiadalah kita masuk dalam pembentukan tubuh tanpa proses salib. Hidup yang pertama sia-sia; banyak kegagalan, banyak tangisan, banyak ratap tangis.

Petrus menyangkal Yesus, Tomas tidak percaya, dan lain sebagainya, itu hidup pertama

Tapi dalam hidup yang kedua lihatlah: Murid jadi Rasul ketika Roh TUHAN turun atas mereka, itu prosesnya. 


Hidup pertama sia-sia hidup ini, banyak air mata. Petrus menyangkali Yesus, murid-murid Yesus banyak mengalami kekeliruan yang lain. Pilipus kental dengan logika, Petrus menyangkali Yesus, itu hidup pertama. Tapi lihatlah yang ada = hidup, lalu yang sudah  = mati, kemudian yang akan datang = hidup.


Hidup pertama penuh dengan ratap tangis bukan? penuh kegagalan, pemberontakan, penyangkalan, kental dengan logika dari pada Pilipus. Tetapi sesudah proses salib: Mati, berarti yang sudah ini harus mati terus, kemudian hari ketiga bangkit = hidup lagi. Inilah hidup yang sudah dibaharui, ini prosesnya untuk akhirnya kita dibawa masuk dalam kesatuan tubuh menjadi satu = sempurna. Kalau terpisah itu masih cacat cela, atau kerut atau yang serupa denag itu. Tapi proses ini luar biasa. 

Kalau hanya kegerakan rohani; yang sakit sembuh, mujizat terjadi, tapi tanpa salib tidak ada artinya itu.

Kalau memang kerajaan sorga ukurannya kegerakan rohani, maka Yesus TUHAN tidak perlu turun ke bumi, mati di atas kayu salib. Cukup kegerakan itu saja, kan bisa TUHAN lakukan; bertiuplah roh kudus bagaikan angin yang bertiup, barulah tampil seperti lidah-lidah api, kan bisa TUHAN tiupkan itu dari Sorga. Kan itu yang terjadi setelah Yesus naik ke sorga, TUHAN tiupkan Roh Kudus, terjadilah kegerakan. 

Tapi apa arti kegerakan rohani, mujizat kesembuhan terjadi kalau Yesus tidak mati di atas kayu salib. Proses masuk dalam pembentukan tubuh ya salib, tidak ada cara lain. 

Hanya gereja yang bodoh dan mau dibodohi-bodohi hamba TUHAN ibadahnya hanya tertuju kepada kegerakan rohani , dia lupa Yesus mati di atas kayu salib, hari ketiga bangkit. 

APAKAH MUNGKIN SALIB MEMBENTUK MENJADI SATU? MUNGKIN. Efesus 2:11-13.

Sebelum menjadi satu, anggota tubuh itu  cacat cela, belum sempurna. Tetapi begitu anggota tubuh sempurna; dimulai dari dalam nikah; nikah dalam rumah tangga, nikah yang lebih besar dalam penggembalaan, kemudian lebih besar lagi antar kandang penggembalaan, lebih besar lagi antar denominasi gereja (organisasi), lebih besar lagi antar kafir dan Israel bersatu, ini namanya gereja sempurna, kenapa ini bisa terjadi? Prosesnya hidup, mati, hidup

Kita sudah melihat begitu dahsyatnya darah salib mempersatukan anggota tubuh sampai sempurna. Marilah kita lihat Wahyu 21:1; bukti TUHAN sudah menjadikan segala sesuatu baru:

Wahyu 21:1-2 Perikop: “Langit yang baru dan bumi yang baru”

(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. (21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

Langit yang pertama, bumi yang pertama telah berlalu diganti dengan langit bumi yang baru, itulah Yerusalem yang baru, turun dari surga dari Allah.

Kemudian Yerusalem baru itu berhias bagaikan pengantin perempuan berdandan untuk suaminya. Berarti oleh karena darah salib hidup gereja TUHAN dibawa dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, itulah Yerusalem baru, yang turun dari sorga, dari Allah, Berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya, itulah ganti dari langit dan bumi yang pertama. 

Kita sudah melihat langit dan bumi yang pertama mengerikan, mencekam, menakutkan sekali, wujudnya tidak nampak, bercacat, berkerut ataupun yang serupa dengan itu, terpisah satu dengan yang lain, apalagi kalau gereja banyak tidak bersatu lebih parah lagi, hati-hati. 

Tapi lihatlah TUHAN menjadikan segala sesuatu baru, yang lama sudah berlalu.  langit dan bumi yang pertama sudah berlalu, diganti dengan langit dan bumi yang baru yaitu Yerusalem baru.

Apa tanda langit bumi baru, apa tanda kita sudah masuk dalam pembentukan tubuh yang sempurna?  Lautpun tidak ada lagi.
Laut = air yang banyak, air asin → kenajisan percabulan. Berarti kenajisan percabulan tidak ada lagi.  

Apa itu kenajisan percabulan? Kenajisan percabulan adalah ingin berhasil, kaya, ingin diberkati, ingin berkelimpahan tetapi lewat jalur hawa nafsu.

Tapi dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna laut pun tidak ada lagi. Luar biasa TUHAN menjadikan segala sesuatu baru.


Lihatlah, berarti kita bisa melihat prosesnya dan harus kita lihat, tidak boleh tidak mau tau. Lihatlah pekerjaan TUHAN dalam penggembalaan ini. Lihatlah kegiatan Roh yang dihubungkan dengan salib. Lihat, jangan tutup mata, jangan tidak mau tau. 

Orang tua ajarkan anak, atau anak yang sudah terlebih dahulu, ajarkan orang tua dengan perbuatan, tidak dengan menggurui dengan perkataan.

Lihatlah pekerjaan TUHAN ini, jangan sampai tidak mau tau. Dengan kita melihat, TUHAN membawa kita dalam rencana Allah yang besar, masuk dalam pembentukan tubuh yang sempurna, sebagai mega proyek Allah, di hari terakhir-terakhir ini. 


Wahyu 21:3

(21:3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.


Singkat kata: Allah bertabernakel = tubuh dan kepala sudah menjadi satu = sempurna.

Selama tubuh dan kepala berpisah, berarti masih belum sempurna. Tapi Allah bertabernakel = Tubuh dan kepala bersatu, berarti sempurna. 

Kristus adalah kepala Gereja dan jemaat adalah tubuhNya (mempelai perempuan TUHAN) sudah bersatu, berarti sudah sempurna. Kualitas rohani dari mempelai wanita Tuhan sudah sederajat dengan kualitas rohani Mempelai Pria Sorga = sempurna.


Wahyu 21:4

(21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."


Kalau TUHAN jadikan segala sesuatu baru berarti:

  • TUHAN menghapus segala air mata,

  • maut tidak ada lagi,

  • tidak ada lagi perkabungan,

  • ratap tangis tidak ada lagi,

  • dukacita tidak ada lagi

sebab segala sesuatu yang lama sudah berlalu, TUHAN jadikan segala sesuatu baru.

TUHAN kita dahsyat di tempat kudusNya. Kalau kita ada di tahun yang baru sebagai wadah yang baru, harus diisi dengan perabotan yang baru, disi dengan perkara yang baru, itulah hidup yang baru. TUHAN jadikan segala sesuatu baru, yang lama sudah berlalu, tidak ada lagi perkabungan dan lain sebagainya.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment