KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, March 6, 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 06 MARET 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 06 MARET 2012

Tema:  NASIHAT-NASIHAT DI AKHIR ZAMAN
           (seri 8)

Shalom !
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, karena kemurahan-Nya kita boleh beribadah dalam ibadah doa penyembahan.

Kembali kita memeriksa Filipi 4
Filipi 4: 4-7
(4:4) Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
(4:5) Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
(4:6) Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
(4:7) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Kembali kita memperhatikan ayat 6A, secara khusus, malam hari ini “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga”.
Banyak orang Kristen yang dilanda kekuatiran, baik soal makanan, soal minuman, soal pakaian, soal apa saja, sehingga membuat mereka jauh dari Tuhan, ini tentu tidak berkenan bagi Tuhan.

Mari kita perhatikan hal kekuatiran
Matius 6: 25
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Ada 2 hal yang harus kita perhatikan tentang hal kekuatiran;
1.   Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum
2.   Janganlah kuatir akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai

Mari kita perhatikan keterangan yang kedua
JANGANLAH KUATIR AKAN TUBUHMU, AKAN APA YANG HENDAK KAMU PAKAI
Saudaraku, hal yang kedua ini menunjukkan bahwa banyak orang Kristen yang kuatir tentang apa yang hendak dipakai = kuatir soal pakaian.
Kerohanian anak Tuhan semacam ini, tidak menghargai kematian Yesus di atas kayu salib.
Bukankah Yesus, setelah mati menyerahkan nyawa-Nya kepada Allah Bapa, selanjutnya tabir Bait Suci terbelah dua, artinya; lewat kematian Yesus di atas kayu salib, jalan yang baru terbuka bagi kita, yaitu berada di tempat kudus, sehingga kita memiliki keberanian untuk beribadah melayani kepada Tuhan
Berani berarti terlepas dari rasa takut, minder terlebih dari rasa kuatir.

Matius 6: 25E
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Jelas sekali dinyatakan bahwa tubuh lebih penting dari pada pakaian, berarti bukan pakaian yang lebih penting dari tubuh.
Pernyataan ini jangan dibalik, sebab kalau dibalik; maka pakaianlah yang lebih penting dari pada tubuh, dan ini mengandung resiko yang tinggi, seperti pemberitaan firman pada minggu-minggu yang lalu.

Kejadian 2: 15, 25
(2:15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
(2:25) Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Tuhan menempatkan manusia / Adam dan istrinya, di taman Eden dalam keadaan telanjang.
Telanjang tetapi mereka tidak merasa malu, ini menunjukkan bahwa tubuhlah yang lebih penting dari pada pakaian.
Itu sebabnya saudaraku, ketika Adam / manusia dan istrinya telanjang, mereka tidak merasa malu.

Kejadian 2: 8-9
(2:8) Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
(2:9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Selain menempatkan Adam dan istrinya di taman Eden, Tuhan Allah menumbuhkan;
·         Berbagai-bagai pohon dari bumi yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya.
·         Pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu.
·         Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Tujuannya; untuk memelihara manusia dan istrinya seutuhnya, jasmani maupun rohani.

Dalam keadaan telanjang, tidak berpakaian, Allah memberi perintah kepada manusia itu / Adam dan istrinya.
Kejadian 2: 15
(2:15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

Adam / manusia itu dan istrinya, harus mengusahakan dan memelihara taman Eden.
Mengusahakan = mengerjakan. Kata dasar mengusahakan berarti usaha, kata dasar mengerjakan berarti kerja.

Filipi 2: 12
(2:12) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar”, ini adalah nasihat Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Filipi.
Jadi, keselamatan itu harus dikerjakan dengan takut dan gentar.

Filipi 2: 13-14
(2:13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
(2:14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

Mengerjakan keselamatan itu dengan tidak bersungut-sungut dan tidak berbantah-bantahan.
Oleh sebab itu, sidang jemaat yang Tuhan kasihi, dalam setiap kita beribadah melayani Tuhan, jangan sampai ada persungutan dan perbantahan.
·         Jangan bersungut-sungut.
Persungutan itu menunjukkan bahwa seseorang masih dikuasai hawa nafsu dan keinginan daging. Itulah sebabnya, seseorang yang masih hidup menurut hawa nafsu keinginan daging, seringkali ditandai dengan persungutan.
Persungutan terjadi karena daging sudah tidak lagi nyaman.

·         Jangan berbantah-bantahan berarti jangan bertengkar mulut.
Kalau bertangkar mulut menunjukkan seseorang tidak mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar.
Kita melihat ketika bangsa Israel berbantah-bantah dengan Musa, justru bangsa Israel mengalami kematian sehingga mayat mereka bergelimpangan di padang gurun, tidak masuk di dalam rencana Allah yang besar.

Saya berharap, kita semua mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar, tanpa persungutan dan tanpa berbantah-bantah.

Filipi 2: 15
(2:15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,

Kalau kita mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar, maka kita sebagai anak-anak Tuhan, tidak beraib dan tiada bernoda, sehingga keberadaan kita diantara angkatan yang bengkok hatinya, bercahaya, seperti bintang-bintang di langit.

Cahaya bintang di langit adalah gambaran kehidupan anak-anak Tuhan yang begitu indah dan menarik.
Kalau melihat matahari, orang akan merasa silau, tetapi di tengah-tengah kegelapan malam, bintang-bintang bersinar memberi cahaya tetapi tidak membuat silau sehingga menarik untuk dipandang.

Oleh sebab itu, kalau Tuhan tempatkan kita dalam suatu kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan, biarlah kita melayani Tuhan / mengerjakan keselamatan dengan sungguh-sungguh.
Saya seringkali sampaikan, melayani itu tidak boleh ada motivasi dan kepentingan-kepentingan. Ketika tidak dipercaya melayani, menjadi pura-pura tidak tahu dan tidak mau tahu, ini adalah hal yang tidak indah dipandang.

Malam hari ini kita harus mengerti rencana Tuhan bagi kita semua. Tubuh lebih penting dari pada pakaian, kalau tidak, akan jatuh dalam dosa, akibatnya; berusaha mencari pakaian untuk menutupi ketelanjangan.
Selama Adam dan istrinya belum jatuh dalam dosa, mereka tidak berusaha mencari pakaian.
Oleh sebab itu, berusahalah mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar supaya tidak beraib dan tidak bernoda diantara angkatan yang bengkok ini.

Hati ini memang sukar dikalahkan, seperti bangsa Israel yang tidak bisa menahan hati sehingga mereka melawan Tuhan dan Musa, sampai berbantah dengan Musa dan Tuhan. Alangkah disayangkan, bila hal ini terjadi juga diantara kita semua.

Praktek mengerjakan / mengusahakan taman Eden.
Kejadian 2: 9
(2:9) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

1.  Tuhan Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya.
Ini -> zaman Allah Roh Kudus.

Hari-hari terakhir ini adalah zaman Allah Roh Kudus.
2000 tahun yang pertama, dimulai dari zaman Adam sampai Abraham. 2000 tahun yang kedua, adalah dari Abraham sampai Yesus Kristus. 2000 tahun yang ketiga, adalah zaman Yesus Kristus sampai sekarang.
Berarti sekarang ini adalah zamannya Roh Kudus, artinya anak-anak Tuhan harus hidup / dipenuhi oleh Roh–El Kudus.
Kalau kita hidup menurut Roh Kudus, kita tidak lagi hidup menurut keinginan daging.
Dan kita mengetahui keinginan daging adalah seteru Allah, karena daging tidak takluk kepada hukum Allah.

Wahyu 5: 6
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

Kalau kita hidup / dipenuhi Roh Allah maka kita menjadi mata Allah = menjadi saksi di tengah-tengah dunia ini, baik lewat perkataan, sikap, tingkah laku, gerak gerik sekecil apapun, bahkan cara berfikir, sudut pandangpun menjadi kesaksian.

Roma 8: 15-16
(8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
(8:16) Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Kalau Roh Allah / Roh Kudus tinggal di dalam kehidupan kita, kita menjadi kesaksian di tengah-tengah dunia yang gelap dan bengkok ini, karena kita adalah anak-anak Allah.

Roma 12: 11
(12:11) Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Menjadi kesaksian berarti roh kita terus menyala-nyala untuk melayani Tuhan, tidak kendor, tidak undur dari setiap pelayanan-pelayanan yang dipercayakan oleh Tuhan, karena Roh Kudus tinggal dalam kehidupan kita.
Roh Kuduslah yang membuat kita menjadi giat, menyala-nyala dalam melayani Tuhan.

Saya bersyukur dalam keadaan lelah, saya berusaha untuk melayani Tuhan.
Tuhan mempercayakan tanggung jawab di pundak saya, sekalipun saudara tidak melihat apa yang saya alami dan rasakan, bahkan saya kekurangan waktu setiap hari.

Keluaran 3: 2-3
(3:2) Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
(3:3) Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

Kalau kita giat melayani Tuhan, menjadi kesaksian dalam setiap ibadah-ibadah, dalam setiap pelayanan kepada Tuhan, ini adalah suatu penglihatan yang hebat yang dikerjakan oleh api Roh Kudus.

Semak yang menyala tetapi tidak dimakan api, tidak terbakar dan tidak hangus menjadi abu.
Artinya; kalau kita hidup / dipenuhi Roh Kudus, selain kita melayani, kita tidak berubah menjadi abu debu, tidak hidup menurut keinginan daging.
Daging itu abu / debu, sebab daging itu berasal dari tanah, dan kembali ke tanah.

Inilah keuntungannya di zaman Roh-El Kudus, kita menjadi kesaksian, bernyala-nyala, berkobar-kobar dalam setiap ibadah-ibadah, pelayanan-pelayanan yang kita kerjakan sesuai dengan kepercayaan Tuhan, ini adalah pohon yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya, yang Allah tumbuhkan di taman Eden.
Biarlah semakin hari kita semakin dewasa, tetap mempertahankan Roh Kudus, supaya ibadah pelayanan menjadi penglihatan yang hebat.
Bukankah semak, rumput, jerami mudah terbakar dan hangus oleh api? Tetapi sekalipun kita digambarkan seperti semak, rumput, jerami, tetapi kalau kita hidup / dipenuhi oleh Roh-El Kudus kita tidak kendor dalam setiap pelayanan kepada Tuhan, melainkan berkobar-kobar dan berapi-api.

2.  Tuhan Allah menumbuhkan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu.
Ini -> zaman Allah Anak, sebab pohon kehidupan itulah pribadi Yesus Kristus.

Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Anak Allah penuh kasih karunia dan kebenaran.
Berarti, kasih karunia berasal dari kebenaran yang sejati.

1 Petrus 2: 19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

Kasih karunia adalah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung = sengsara salib = aniaya karena firman.
Seperti Yesus, Dia yang benar dijadikan dosa, dengan kata lain Dia harus menanggung penderitaan di atas kayu salib, sehingga dengan demikian kita memperoleh kasih karunia.

Bukankah kasih karunia yang harus kita kejar selama ini?
Biarlah kita memperoleh kasih karunia yang datangnya dari kebenaran yang sejati, yaitu salib Kristus = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Seperti firman Tuhan, "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." (Roma 9: 14-15)
Dengan demikian kita dapat melihat kemuliaan yang diberikan Allah Bapa.

Oleh sebab itu kita harus mengetahui makna hidup, artinya tubuhlah yang lebih penting dari pada pakaian.
Hidup bukan hanya untuk penampilan, tetapi hidup harus bermakna di hadapan Tuhan.
Kita harus mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar, tanpa bersungut-sungut dan tanpa berbantah-bantah.

3.  Tuhan Allah menumbuhkan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Ini -> zaman Allah Bapa.
Sifat tabiat Allah Bapa adalah kasih.

1 Petrus 4: 8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

Kasih menutupi banyak sekali dosa.
Pada zaman Allah Bapa, yang berlaku adalah hukum taurat.

Ciri-ciri hukum taurat: tangan ganti tangan, mata ganti mata, artinya; kejahatan dibalas kejahatan dan orang yang berbuat jahat tidak luput dari hukuman, berarti jika hidup di bawah hukum taurat, tidak ada yang selamat. Itu sebabnya di taman Eden ditumbuhkan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat = mengetahui yang baik dan mengetahui yang jahat / berbuat jahat.

Yang benar adalah cukup mengetahui buah pohon pengetahuan yang baik saja, tetapi kenyatannya banyak anak-anak Tuhan masih hidup di bawah hukum taurat.
Oleh sebab itu, untuk menutupi dosa yang disebabkan oleh hukum taurat, kita membutuhkan kasih Allah Bapa.
Saudaraku, inilah yang harus kita usahakan, yang harus kita kerjakan di hari-hari terakhir ini supaya kita memperoleh keselamatan.

Mengapa seseorang berusaha mencari pakaian / yang lebih penting bagi dia adalah pakaian, jawabnya karena bahwa ia hidup di dalam dosa, sehingga pakaian tersebut digunakan untuk menutupi segala dosa, kekurangan, justru dengan sikap yang demikian ia menunjukkan kebenaran yang berasal dari diri sendiri.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment