KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, January 29, 2012

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 28 JANUARI 2012


Tema:  YUSUF
            (Seri 24)

Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, oleh karena kasih-Nya besar, kita dapat beribadah sore hari ini, semua karena kemurahan Tuhan.

Kita masih berada di pintu tirai atau yang disebut tabir Bait Suci.

Segera kita membuka kitab Keluaran
Keluaran 26:31-33
(26:31) Haruslah kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.
(26:32) Haruslah engkau menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas perak.
(26:33) Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kau bawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudus dan tempat maha kudus.

Pintu tirai / tabir Bait Suci dibuat dari;
·         Kain Ungu Tua = biru Laut
·         Kain Ungu Muda
·         Kain Kirmizi = warna merah
·         Lenan Halus = warna putih berkilau-kilauan

Pada tabir Bait Suci terdapat 4 tiang, sedangkan 4 tiang tersebut -> 4 pribadi yang sudah mengalami perobekan daging, sehingga dengan tubuh kemuliaan, mereka diangkat dibawa masuk ke dalam kerajaan sorga, berada di dalam takhta kerajaan Allah.
Sedangkan tabir Bait Suci itu sendiri digantungkan pada 4 tiang tersebut, sehingga tabir Bait Suci menjadi pemisah antara ruangan Suci dan ruangan Maha Suci.

4 tiang -> 4 pribadi yang sudah mengalami perobekan daging
Adapun 4 pribadi tersebut adalah
1.    Henokh
2.    Musa
3.    Elia
4.    Yesus Kristus

4 pribadi ini sudah mengalahkan maut, sehingga dengan tubuh kemuliaan mereka dibawa masuk kerajaan sorga.

4 tiang tersebut dibuat oleh Musa sesuai dengan petunjuk yang dia terima dari Allah di atas gunung Sinai.

Ibrani 8: 5
(8:5) Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

Musa mendirikan kemah, itu sesuai dengan petunjuk yang dia terima dari Allah di atas gunung Sinai.
Artinya: ibadah pelayanan di bumi adalah gambaran dan bayangan dari ibadah pelayanan yang ada di dalam kerajaan sorga.

Jadi ibadah kita ini, bukanlah ibadah yang dibuat-buat. Kalau kita beribadah dalam ibadah kaum muda remaja, itu karena kebutuhan dari kaum muda remaja, karena keadaan dunia sudah semakin gelap, karena dosa sudah semakin memuncak.  

Lalu mengapa ada 3 macam ibadah, sesuai dengan 3 macam alat yang ada di ruangan suci? Sebab itu adalah gambaran dan bayangan dari ibadah yang ada di sorga.

Mengapa ibadah pelayanan kita harus sama dengan ibadah pelayanan di sorga? Supaya ibadah pelayaan kita berkuasa di hadapan Tuhan.

Mari kita lihat sebagai perbandingan dari 4 tiang tersebut
Wahyu 4: 6
(4:6) Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
(4:7) Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

Ada 4 makhluk di hadapan takhta Anak Domba Allah, yang penuh dengan mata di sebelah muka dan di sebelah belakang.
4 makhluk ini tidak nampak dagingnya sebab 6 sayap sudah menutupi seluruh tubuhnya, sehingga yang terlihat hanyalah mata, artinya: sifat tabiat daging tidak terlihat, baik dalam tubuh, roh dan jiwa masing-masing.

Mari kita perhatikan 4 makhluk dengan 4 rupa yang berbeda, yaitu:
1.    Makhluk yang pertama, sama seperti singa
Menggambarkan kemuliaan Yesus sebagai Raja.

Berbicara raja, itu berbicara tentang kuasa dan otoritas.

Wahyu 1: 6
(1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Untuk memperoleh kuasa dan otoritas, berarti menjadi imam-imam bagi Allah.
Imam-imam = imamat yang rajani = suatu kerajaan bagi Allah.

Jadi untuk memiliki kuasa dan otoritas, harus menjadi imamat rajani, menjadi suatu kerajaan Allah.
Tidak mungkin kita berkuasa sementara kita jauh dari ibadah pelayanan, sebab kuasa terletak dari seorang raja, itulah imamat rajani, imam-imam bagi Allah / pelayan-pelayan Tuhan.

1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Tujuan menjadi imamat rajani adalah supaya memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah.

Kalau kita beribadah melayani, inilah yang disebut imamat yang rajani, bangsa yang terpilih, umat kepunyaan Allah.
Tidak mungkin kita melakukan perbuatan Allah yang besar sementara kita jauh dari Tuhan, itu tidaklah mungkin.

Syarat menjadi imamat yang rajani
Keluaran 19: 5-6
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Syarat menjadi imam-imam bagi Allah: mendengar firman Tuhan dan berpegang pada perjanjian firman Tuhan = mendengar dan  melakukan firman Tuhan.

2.    Makhluk yang kedua sama seperti anak lembu
Menggambarkan kebangkitan Yesus sebagai seorang hamba

Filipi 2: 7-9
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
(2:9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

Sebagai seorang hamba, Yesus telah mengosongkan diri-Nya sendiri.
Kosong = tidak merasa diri hebat, tidak merasa lebih baik, tidak merasa lebih dari yang lain dalam segala sesuatu.

Kalau kita sebagai seorang hamba, berarti harus mengosongkan diri, kalau tidak demikian, maka perumpamaan dunia akan berlaku dalam diri kita, yaitu tong kosong, nyaring bunyinya. Jangan biarkan perumpamaan ini berlaku, melainkan biarlah kita menghambakan diri dalam setiap pelayanan yang Tuhan percayakan.

3.    Makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia
Menggambarkan sengsara Yesus, sebagai manusia

Mari kita lihat sengsara Yesus
2 Korintus 5: 21
(5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Inilah sengsara Yesus Kristus di atas kayu salib, Dia yang benar dijadikan dosa, supaya kita yang berdosa dijadikan benar.

1 Petrus 2: 19-20
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
(2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Sengsara Yesus adalah sengsara salib, sengsara salib adalah Dia yang benar dijadikan dosa, dan kita yang berdosa dijadikan benar = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Dan untuk itulah saya dan saudara dipanggil, yaitu supaya mengikuti jejak-Nya.

4.    Makhluk yang keempat sama seperti burung nasar
Menggambarkan kebenaran, keadilan dan kesucian Yesus sebagai Anak Allah

Matius 17: 1-8
(17:1) Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
(17:2) Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
(17:3) Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
(17:4) Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
(17:5) Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
(17:6) Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan.
(17:7) Lalu Yesus datang kepada mereka dan menyentuh mereka sambil berkata: "Berdirilah, jangan takut!"
(17:8) Dan ketika mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.

Yesus sebagai Anak Allah;
-       “Inilah Anak yang Ku kasihi”
Artinya: sebagai Anak, yang hidup dalam kebenaran dan keadilan, memperoleh kasih dari Allah Bapa

Roma 9: 12-15
(9:12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"
(9:13) seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
(9:14) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!
(9:15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."

Tuhan mengasihi Yakub tetapi membenci Esau.
Mengasihi Yakub berarti menaruh belas kasih = Tuhan bermurah hati.

-       “Kepada-Nyalah Aku berkenan”
Artinya: sebagai Anak, yang hidup dalam kebenaran dan keadilan, tinggal dalam Tuhan dan Tuhan tinggal dalam kita, sebagai anak-anak Tuhan yang berkenan.

Jadilah anak-anak Tuhan, kita pasti memperoleh kasih dari Allah, serta kita di dalam Dia dan Dia di dalam kita.

Inilah 4 rupa dari 4 makhluk tersebut.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


No comments:

Post a Comment