KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, August 15, 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 AGUSTUS 2012


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 AGUSTUS 2012

Tema:  HAL BERDOA
           (seri 10)

Shalom.
Selamat malam, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita dapat beribadah pada malam hari ini, lewat ibadah doa penyembahan.
Biarlah kita menggunakan waktu yang Tuhan berikan untuk merendahkan diri di bawah kaki Tuhan, ini merupakan kesempatan yang baik. Tidak banyak orang mendapat kesempatan untuk merendahkan diri di bawah kaki Tuhan.
Kiranya Tuhan memberkati kita, lewat firman Tuhan malam hari ini.

Kembali kita memeriksa injil Matius 6: 5-13, namun kita cukup membaca ayat 5-6.
(6:5) "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
(6:6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Pertama-tama saya mau sampaikan bahwa; berdoa itu penting, bahkan berdoa itu adalah suatu keharusan, karena doa adalah nafas hidup. Berarti, jika seseorang tidak hidup di dalam doa = tidak bernafas = mati = binasa.

Syarat doa yang dikenan Tuhan; Masuklah ke dalam kamar, tutuplah pintu, artinya; melangsungkan doa secara tersembunyi. Inilah doa yang dikenan oleh Tuhan.
Berbeda dengan ahli Taurat dan orang Farisi, mereka berdiri di dalam rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang lain. Ini adalah doa yang tidak berkenan di hadapan Tuhan.

Ulangan 29: 29
(29:29) Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."

Perlu diketahui, hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita turun temurun sampai selama-lamanya.

Jadi, melangsungkan doa secara tersembunyi, itu berkenan bagi Tuhan, sebab hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan Allah kita.
Demikian juga dengan Yesus Kristus, Anak Allah, melangsungkan doa secara tersembunyi.

Matius 14: 23
(14:23) Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri, artinya; Yesus melangsungkan doa secara tersembunyi, sebab tidak seorangpun melihat Yesus ketika Yesus berdoa di atas bukit, Ia hanya sendirian di situ.

Yesus melangsungkan doa secara tersembunyi;
-      Setelah memberi makan 5000 orang
-      Sebelum berjalan di atas air

Sekarang, pertanyaan yang kedua; MENGAPA YESUS BERDOA SECARA TERSEMBUNYI SEBELUM BERJALAN DI ATAS AIR?

Markus 6: 45-46, 49-52
(6:45) Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
(6:46) Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.
(6:49) Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak,
(6:50) sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
(6:51) Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung,
(6:52) sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.

Kalau Yesus melangsungkan doa secara tersembunyi sebelum berjalan di atas air, itu karena hati mereka / murid-murid tetap degil.
Sesudah persitiwa 5 roti 2 ikan itu, mereka belum juga mengerti, apa yang menjadi rencana Allah dalam kehidupan mereka, apa yang menjadi kerinduan Tuhan bagi mereka, itu sebabnya hati mereka tetap degil.
Degil, artinya; keras hati = mempertahankan dosa-dosa kejahatan = menyukai dosa kejahatan.

Ibrani 4: 7
(4:7) Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"
Ibrani 3: 7-8
(3:7) Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
(3:8) janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,

Malam ini, jika saya dan saudara mendengarkan suara Tuhan, janganlah keraskan hati, baik lewat perantaraan firman yang disampaikan oleh para nabi, maupun lewat perantaraan Roh Kudus.
Mengeraskan hati, itu digambarkan seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, itulah bangsa Israel.

Ibrani 3: 9
(3:9) di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.

Bangsa Israel mengeraskan hati selama 40 tahun di padang gurun, sekalipun mereka sudah melihat perbuatan-perbuatan yang ajaib dari Allah.

Kita belihat 1 Korintus 10: 1-2
(10:1) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
(10:2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Untuk menjadi pengikut Musa, yaitu bangsa Israel, mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
-      Baptisan awan -> baptisan Roh Kudus.
-      Baptisan dalam laut -> baptisan air.
Baptisan awan dan baptisan laut, itu merupakan perlindungan dari Tuhan.
Oleh sebab itu, biarlah kita betul-betul mengalami baptisan ini, supaya nyata perlindungan Tuhan bagi kita semua.

1 Korintus 10: 3-4
(10:3) Mereka semua makan makanan rohani yang sama
(10:4) dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

Bangsa Israel makan makanan rohani yang sama dan minum minuman rohani yang sama.
-      Makan makanan rohani yang sama.
Makanan rohani itulah firman Tuhan.

-      Minum minuman rohani yang sama.
Minuman rohani, itulah Roh-El Kudus, untuk memuaskan rasa dahaga.
Kalau rasa dahaga tidak dipuaskan, manusia menjadi tamak, cinta akan uang, tidak ada rasa puas terhadap segala sesuatu yang ada di dunia ini.

Kalau rasa dahaga dipuaskan oleh kuasa Roh Kudus, maka itu merupakan penyertaan dari Tuhan bagi kita, dimana Kristus senantiasa mengikuti kita, Dialah batu karang.
Saat Kristus mengikuti / menyertai perjalanan rohani kita, kita mendapat kekuatan, bagaikan batu karang.

Kalau ada perlindungan dan ada kekuatan dari batu karang, maka otomatis, ada pemeliharaan terhadap bangsa Israel, namun mari kita perhatikan ayat 5.
1 Korintus 10: 5
(10:5) Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.

Tetapi sungguhpun demikian, Allah tidak berkenan kepada bangsa Israel, sehingga mereka ditewaskan di padang gurun, mayat mereka bergelimpangan di padang gurun, tidak satupun dari mereka tiba di tanah Kanaan, kecuali Yosua bin Nun, dan Kaleb bin Yefune. Dengan kata lain, janji Allah tidak tergenapi dalam kehidupan mereka.
Pengorbanan yang setengah-setengah, tidak akan mendapat hasil. Mereka sudah berada di padang gurun, namun pada akhirnya mereka tewas, mayat mereka bergelimpangan di padang gurun, sehingga mereka tidak masuk ke tanah Kanaan / tanah perjanjian.

Sekarang, tiba saat memperhatikan; bukti kekerasan hati bangsa Israel.
BUKTI KEEMPAT

1 Korintus 10: 9
(10:9) Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular.

Bangsa Israel mencobai Tuhan.
Ini sangat disayangkan tentunya, sebab ini adalah sikap yang tidak terpuji. Siapakah kita, manusia, yang begitu berani mencobai Tuhan? Manusia begitu hina karena dosa, sedangkan Tuhan begitu mulia.

Kita perhatikan kisahnya dalam Bilangan 21.
Bilangan 21: 4-5
(21:4) Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

Bangsa Israel berkata-kata melawan Allah dan Musa = mencobai Tuhan.

Kalau kita perhatikan di sini, bangsa Israel tidak dapat lagi menahan / menjaga hati mereka.
Tidak dapat menjaga hati = tidak dapat mengekang diri.

2 Timotius 3: 3
(3:3) tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,

Ada 18 macam dosa di akhir zaman, salah satunya adalah tidak dapat mengekang diri / tidak dapat menjaga hati.
Mengekang diri adalah dosa yang ke 12, selanjutnya dosa garang, dosa yang ke 13.
Garang artinya; marah lagi bengis.
Berarti, kalau bangsa Israel mencobai Tuhan / berkata-kata melawan Allah dan Musa, itu karena mereka tidak dapat menahan hati / mengekang diri, selanjutnya menjadi garang di hadapan Tuhan.

Sekarang kita membaca Amsal 4: 23
(4:23) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Jaga hati dengan segala kewaspadaan, sebab dari sanalah terpancar kehidupan.
Kalau hati tidak bisa dijaga, terlihat sekali; akhirnya bangsa Israel binasa, mereka semua tewas di padang gurun.
Hidup mati seseorang terpancar dari hati seseorang. Itu sebabnya tadi saya katakan, letak kelangsungan hidup, ada di dalam hati, tergantung hati; keras atau tidak.

Sekarang kita maju melangkah; penyebab bangsa Israel mencobai Tuhan.
Bilangan 21: 5
(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

Bangsa Israel telah muak terhadap manna, sebagai makanan yang sudah Tuhan sediakan bagi mereka.
Muak terhadap manna, arti rohaninya untuk kita sekarang adalah; bosan / jemu mendengar dan menerima firman Tuhan yang disampaikan, baik lewat Ibadah Pendalaman Alkitab, Ibadah Doa Penyembahan, Ibadah Raya Minggu, maupun ibadah-ibadah yang lain.
Manna -> firman Tuhan.

Bagaimana dengan kita malam ini, apakah ada rasa bosan mendengar firman Tuhan? jangan bosan saudaraku, itu berbahaya!

Keluaran 16: 14-15
(16:14) Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.
(16:15) Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.

Manna adalah roti yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel, yang menjadi makanan mereka.

Keluaran 16: 31
(16:31) Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.

Roti yang turun dari sorga, sebagai makanan bagi bangsa Israel, itulah; manna.

Berarti, kalau bosan / muak terhadap manna yang menjadi makanan bagi bangsa Israel, itu sama artinya; bosan terhadap pemeliharaan Tuhan, sebab makanan mereka, itulah manna, yang memelihara mereka selama 40 tahun di padang gurun.

Banyak anak-anak Tuhan tidak menyadari hal ini; bosan mendengar, menerima firman Tuhan, tetapi menginginkan pemeliharaan Tuhan, mendambakan berkat-berkat Tuhan. Bukankah itu menunjukkan sikap yang tidak adil, saudaraku?

Keluaran 16: 35
(16:35) Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.

Tuhan memelihara bangsa Israel sebab Tuhan memberikan mereka manna, selama 40 tahun di padang gurun, sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.

Hati-hati, kita seringkali merindukan supaya keadaan lebih baik, lebih menyenangkan, lebih indah, tapi ternyata kita bosan mendengar dan menerima firman Tuhan. ini menunjukkan sikap yang tidak adil di hadapan Tuhan.

Dampak negatif kalau muak terhadap manna.
Bilangan 21: 5
(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

Bangsa Israel muak terhadap manna, sehingga rasa manna menjadi hambar bagi mereka.
Hambar = tidak ada rasa, arti rohaninya; firman Tuhan yang didengar tidak berkuasa untuk mengubah, membentuk sampai menyucikan dosa manusia dari kejahatan = segala sesuatu yang terselubung dalam hati tidak tersingkap, sekalipun telah terjadi penyingkapan rahasia firman Tuhan.

Bagaimana dengan kita saudaraku, apakah kita muak terhadap manna, sehingga firman itu tidak berkuasa, dianggap angin lalu saja?

Padahal sesunguhnya kalau kita perhatikan dalam Keluaran 16: 31 ....
(16:31) Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.

Sesungguhnya, manna itu, rasanya seperti kue madu, berarti; rasanya manis, itulah yang benar.
Kalau firman Tuhan kita dengar dengan baik, sesungguhnya rasanya manis, tidak pahit, dan tidak hambar, sebab firman Tuhan dapat mengubah, membentuk kita menjadi pribadi yang manis, memiliki karakter yang manis.

Saudaraku, kalau firman Tuhan mendarah daging dalam kehidupan kita, itu menunjukkan kehidupan yang sudah diubahkan oleh firman Tuhan, sehingga kehidupan menjadi manis.
Sebelum kita diubahkan oleh firman Tuhan, kehidupan yang pahit tetap pahit; susah, sengsara, ratap tangis, duka cita, itu merupakan kepahitan yang ditimbulkan oleh dosa.

Tetapi bagi mereka yang muak terhadap firman Tuhan, meskipun firman Tuhan rasanya seperti kue madu, tetap dirasa hambar.

Sekarang, mari kita perhatikan; ciri-ciri ketika bosan / muak terhadap manna.
Bilangan 21: 5
(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
Cirinya; mencari roti makanan dan air minuman, yang bukan berasal dari Tuhan.

Ulangan 8: 2-3
(8:2) Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
(8:3) Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.

Ini harus kita sadari;
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan Tuhan / dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah, itulah firman Tuhan, itulah manna yang turun dari sorga, yang memelihara bangsa Israel di padang gurun, itulah roti hidup. Itu yang menjamin hidup saya dan saudara.
Roti hanya memberi kepuasan bagi tubuh / daging, namun tidak menjamin keselamatan jiwa manusia. Oleh sebab itu, jangan suka mencari makanan yang lain, yang tidak menjamin keselamatan!

Ketika Tuhan membiarkan manusia lapar dan haus, tujuannya;
-      Supaya manusia menjadi rendah hati.
-      Tuhan ingin tahu, apakah hati manusia terpaut pada Tuhan atau tidak / apakah tetap berpegang pada firman Tuhan atau tidak.

Kalau menjadi pribadi yang rendah hati dan tetap berpegang pada firman Tuhan, maka ia adalah pribadi yang mampu menghadapi pencobaan = kuat terhadap cobaan.

Akibat mencobai Tuhan.
Bilangan 21 : 6
(21:6) Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
Bangsa Israel mati dipagut oleh ular-ular tedung.
Artinya; kalau mencobai Tuhan, maka iblis setan yang berkuasa atas diri seseorang, sampai ia mengalami kematian rohani, bahkan kematian yang kekal = binasa.

Hati-hati! Saya ingatkan; jangan pernah mencobai Tuhan. Jangan berkata-kata melawan hamba Tuhan, itu adalah bagian dari mencobai Tuhan.

Jalan keluar supaya tetap hidup.
Bilangan 21: 7-9
(21:7) Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
(21:8) Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
(21:9) Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Jalan keluarnya; membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang, sehingga setiap orang yang dipagut ular, memandang kepada ular tembaga itu, maka ia tetap hidup = selamat.

Yohanes 3: 14-15
(3:14) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
(3:15) supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Anak Manusia, Yesus Kristus, harus ditinggikan, dengan cara; memandang korban Kristus, jangan memandang yang lain-lain, apalagi kebenaran diri sendiri.
Yang menjadi tolak ukur dalam hidup kita maupun di tengah-tengan ibadah pelayanan, adalah korban Kristus.

Tembaga, arti rohaninya adalah hukuman yang diterima karena dosa.
Yesus Kristus telah menerima hukuman di atas kayu salib, karena dosa-dosa manusia, inilah yang harus kita pandang.
Untuk menjadikan korban Kristus sebagai tolak ukur dalam kehidupan kita, itu memang tidak mudah, tetapi itu harus, percaya saja, supaya kita hidup.

Syaratnya;
Terlebih dahulu mengakui dosa, seperti bangsa Israel mengakui dosa mereka terhadap Tuhan, melalui perantaraan Musa, hamba Tuhan.
Mengakui dosa = bertobat = berhenti berbuat dosa dan tidak mengulangi lagi, baik dosa di dalam, itulah manusia batiniah, maupun dosa di luar, itulah perbuatan-perbuatan yang terlihat.
Setelah mengaku dosa; selanjutnya menaikkan doa permohonan kepada Tuhan, memohonkan kemurahan-kemurahan Tuhan / belas kasih Tuhan.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment