KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, August 13, 2012

IBADAH RAYA MINGGU, 12 AGUSTUS 2012


IBADAH RAYA MINGGU, 12 AGUSTUS 2012

Tema:  BELAS KASIHAN YESUS TERHADAP ORANG BANYAK
            (seri 11)

Shalom!
Salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita dimungkinkan untuk beribadah melayani malam hari ini.
Biarlah lewat ibadah ini, betul-betul kita dikenyangkan dari rasa lapar dan dahaga, sehingga kita pulang membawa berkas-berkas, dengan penuh sukacita dan sorak sorai.

Kita kembali melanjutkan firman Tuhan dari injil Matius 9: 35-38, namun hanya membaca ayat 37 saja.
(9:37) Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit”.
Kalau tuaian lebih banyak dari pekerja, keadaan menjadi tidak seimbang, keadaan tidak menjadi lebih baik dari waktu-waktu yang lalu.

2 Tawarikh 29: 32-33
(29:32) Jumlah korban bakaran yang dibawa jemaah ialah: lembu tujuh puluh ekordomba jantan seratus ekor dan domba muda dua ratus ekor. Semuanya sebagai korban bakaran bagi TUHAN.
(29:33) Persembahan-persembahan kudus terdiri dari: lembu sapi enam ratus ekor dan kambing domba tiga ribu ekor.

Jumlah korban bakaran yang dibawa jemaah ialah;
-      Lembu 70 ekor.
-      Domba jantan 100 ekor.
-      Domba muda 200 ekor.

Kemudian, persembahan-persembahan kudus terdiri dari;
-      Lembu sapi 600 ekor.
-      Kambing domba 3000 ekor

Jumlah keseluruhan korban bakaran yang dibawa jemaah untuk dipersembahkan kepada Tuhan adalah 3970 ekor. Ini adalah jumlah yang sangat banyak tentunya.
Untuk mengerjakan 1 ekor lembu sapi, membutuhkan tenaga kerja 3-4 orang, berarti untuk mempersembahkan 3970 ekor, dibutuhkan kurang lebih 12.000 tenaga kerja.

2 Tawarikh 29: 34
(29:34) Tetapi jumlah imam terlalu sedikit, sehingga mereka tidak sanggup menguliti semua korban bakaran. Oleh sebab itu saudara-saudara mereka, orang-orang Lewi, membantu mereka sampai pekerjaan itu selesai dan sampai para imam menguduskan dirinya. Sebab orang-orang Lewi itu lebih bersungguh-sungguh menguduskan dirinya dari pada para imam.

Tetapi kalau kita perhatikan di sini saudaraku, jumlah imam / jumlah pekerja-pekerja untuk menguliti korban bakaran, terlalu sedikit, sehingga mereka tidak sanggup menguliti semua korban bakaran.

Saudaraku, jumlah yang sedikit memberi arti rohani;
-      Tidak sungguh-sungguh menguduskan diri di hadapan Tuhan.
-      Tidak sungguh-sungguh menyerahkan dirinya kepada Tuhan.
-      Tidak sepenuh hati beribadah melayani Tuhan.

Itulah arti jumlah yang sedikit, sehingga keadaan tidak menjadi lebih baik dari waktu-waktu sebelumnya.

Imamat 1: 6
(1:6) Kemudian haruslah ia menguliti korban bakaran itu dan memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu.

Korban bakaran itu memang harus dikuliti, selanjutnya potongan-potongan dari daging korban bakaran itu, dipersembahkan kepada Tuhan, di atas Mezbah Korban Bakaran. Berarti, kalau korban bakaran tidak dikuliti, tidak mungkin dipersembahkan kepada Tuhan.

Kejadian 3: 21
(3:21) Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk menutupi dosa ketelanjangan Adam dan Hawa.

Berarti, kalau para imam tidak sanggup menguliti seluruh korban bakaran, maka apa yang menjadi kerinduan dari Tuhan, tidak terwujud / tidak tercapai/
Kerinduan dari Tuhan adalah supaya dosa ketelanjangan tertutupi.

Jalan keluarnya.
Matius 9: 38
(9:38) Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Jalan keluarnya bagi kita; mintalah kepada tuan yang empunya tuaian itu, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu = meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian.
Tuan yang empunya tuaian adalah Tuhan Yesus Kristus.

Mintalah maka akan diberikan. Karena yang kita minta adalah untuk mendatangkan hormat dan kemuliaan bagi Tuhan, maka saya percaya, apa yang kita minta, akan diberikan oleh Tuhan. (Matius 7: 7)

Tetapi cara untuk meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian, tidak sama seperti meminta sesuatu hal kepada seseorang.

Lukas 10: 2-3
(10:2) Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
(10:3) Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

Cara meminta pekerja-pekerja kepada tuan yang empunya tuaian itu adalah; memberi diri untuk diutus, seperti Yesus Kristus mengutus 70 murid yang lain.

Mari kita lihat tindakan dari seorang utusan di tengah-tengah pengutusan.
TINDAKAN DI TENGAH-TENGAH PENGUTUSAN (Bagian III).

TINDAKAN KETIGA, bagian A;
Lukas 10: 8-9
(10:8) Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
(10:9) dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.

Ketika seorang utusan memasuki suatu kota, ia menyembuhkan orang-orang sakit yang ada di situ.

Mari kita lihat ketika Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang-orang lain yang menderita sakit.
Matius 8: 14-16
(8:14) Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
(8:15) Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia pun bangunlah dan melayani Dia.
(8:16) Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.

Demam = panas dingin.
Arti rohaninya;
-      panas, berarti; seperti orang yang kesetanan = bisa lupa diri.`
-      dingin, berarti; tidak mampu mengasihi Tuhan dan sesama.
Baik isteri kepada suami, suami kepada isteri, maupun kepada orang lain, ia tidak peduli.

Saya tidak menguraikan mengenai penyakit demam, tetapi saya hanya memberi tahu bahwa; Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dari sakit demam, juga menyembuhkan orang-orang lain yang menderita sakit.

Matius 8: 17
(8:17) Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."

Ketika seorang utusan memasuki suatu kota, dia harus menyembuhkan orang-orang di situ, supaya nubuatan Yesaya tergenapi, yaitu; Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.

Mari kita perhatikan nubuatan Yesaya tersebut.
Yesaya 53: 4-5
(53:4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
(53:5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Lewat penderitaan-Nya, Yesus telah menanggung segala kelemahan kita, penyakit kita, kesengsaraan kita di atas kayu salib.
Kelemahan kita memang telah ditanggung di atas kayu salib, selanjutnya, oleh bilur-bilur Yesus, penyakit kita telah disembuhkan.

Bilur-bilur itu tidak akan nyata di dalam daging / di sekujur tubuh Yesus kalau tidak melalui proses.

Selanjutnya, mari kita perhatikan; proses ketika bilur-bilur terjadi di sekujur tubuh Yesus.
Ulangan 25: 3
(25:3) Empat puluh kali harus orang itu dipukuli, jangan lebih; supaya jangan saudaramu menjadi rendah di matamu, apabila ia dipukul lebih banyak lagi.
Orang yang berlaku salah, dia harus dipukuli / dicambuk sebanyak 40 kali.
Memang, dalam peristiwa detik-detik penyaliban Yesus, tidak tertulis bahwa Yesus dipukuli sebanyak 40 kali.

Tetapi untuk menguatkan kita, mari kita perhatikan pengalaman Rasul Paulus.
2 Korintus 11: 24
(11:24) Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan,

Di tengah-tengah pengutusan, Rasul Paulus 5 kali disesah orang Yahudi, setiap kali disesah empat puluh kurang satu pukulan, berarti tiap kali disesah, Rasul Paulus harus menerima 39 kali pukulan / cambuk.

Kita telah diyakinkan bahwa bilur-bilur di sekujur tubuh Yesus sebanyak 40 bilur-bilur jumlahnya.
Jumlah bilur-bilur di seluruh tubuh Yesus, lebih banyak dari Rasul Paulus.
Bilur-bilur itu terjadi, ketika Yesus dipukul, disesah, dicambuk / Yesus harus menanggung penderitaan.

Kuasa bilur-bilur Yesus.
Yesaya 53: 4-5
(53:4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
(53:5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Bilur-bilur Yesus yang mampu memberi kesembuhan, bukan yang lain.
Kita patut bersyukur, karena kita memiliki seorang tabib, seorang penyembuh untuk menyembuhkan segala sakit penyakit yang kita derita; Dialah Yesus, Dialah yang sangat mengerti keadaan kita, mengerti perasaan kita, mengerti segala sesuatu yang sedang kita alami, intinya; Yesus merasakan apa yang kita rasakan.

Praktek supaya bilur-bilur terwujud, untuk menyembuhkan segala penyakit.
1 Petrus 2: 22-24
(2:22) Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
(2:23) Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
(2:24) Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Oleh bilur-bilur Yesus, kita telah disembuhkan.
Prakteknya;
1.    Ia tidak berbuat dosa.
= hidup suci di dalam seluruh kehidupan, sama seperti Allah, kudus adanya (1 Petrus 1: 15-16).

2.    Tipu tidak ada di dalam mulutnya.
= mulut tidak berdusta.

Hati-hati dengan dusta. Kalau seseorang suka berdusta, Roh kudus tidak akan mengurapinya, terlebih imam-imam yang menjadi tiang gereja. Oleh sebab itu, kalau mau menjadi penopang yang baik, mulut seorang imam tidak boleh ada perkataan dusta, sebab dari mulut yang satu tidak boleh keluar kutuk dan berkat, supaya doa didengar oleh Tuhan. Kalau “ya” katakan “ya”, kalau “tidak” katakan “tidak”, dengan demikian, kita dapat merasakan hadirat Tuhan, urapan Tuhan. Ini harus terjadi, demi kemajuan pelayanan.

3.    Ketika ia dicaci maki, ia tidak membalas dengan mencaci maki
= kejahatan tidak dibalas dengan kejahatan = tidak hidup di bawah hukum taurat.

4.    Ketika ia menderita, ia tidak mengancam tetapi menyerahkannya kepada Dia yang menghakimi dengan adil.
Serahkanlah seluruh persoalan kepada Tuhan, sebab Tuhan adalah hakim yang adil. Jangan mengambil alih, apa yang menjadi bagian dari Tuhan, sebab pembalasan itu adalah hak-Nya Tuhan (Roma 12: 19).

Kesimpulannya; masuk dalam pengalaman kematian, yaitu mulut / daging tidak bersuara.

Mari kita lihat gambaran dari pengalaman kematian.
Yesaya 53: 7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Digambarkan;
-      Seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian.
Berbeda dengan kambing, belum disembelih, sudah mengembek duluan, tetapi anak domba yang dibawa ke pembantaian untuk dibantai, tidak membuka mulutnya.

-      Seperti induk domba yang mulutnya kelu di depan orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Inilah tujuan, mengapa seorang utusan di tengah-tengah pengutusan harus menyembuhkan orang yang sakit, supaya tergenapilah nubuatan nabi Yesaya, dan orang-orang harus mengetahui bahwa Yesus sanggup menyembuhkan segala sakit penyakit oleh karena bilur-bilur-Nya, dan hanya Dia sajalah yang sanggup memberi kesembuhan.
Tetapi harus dengan praktek; masuk dalam pengalaman kematian, supaya bilur-bilur itu nyata bukan hanya pada diri Yesus tetapi pada diri kita semua, dan itulah yang menyembuhkannya.

Amsal 20: 30
(20:30) Bilur-bilur yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati.

Bilur-bilur dan pukulan adalah satu paket, yang tidak terpisahkan.
-      Bilur-bilur yang berdarah membersihkan kejahatan manusia.
-      pukulan membersihkan lubuk hati yang jahat.
Jadi, kita bersyukur bahwa Yesus telah menerima pukulan sampai ia diremukkan dan bilur-bilur-Nya memberi kesembuhan.

TINDAKAN DI TENGAH-TENGAH PENGUTUSAN (Bagian III).

TINDAKAN KETIGA, bagian B;
Lukas 10: 9
(10:9) dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.

Katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.

Matius 24: 32
(24:32) Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

Kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, tanda-tandanya sudah terlihat, oleh sebab itu, ketika memasuki suatu kota, seorang utusan harus berkata “Kerajaan Allah sudah dekat padamu”.

Kerajaan sorga sudah dekat, kita dapat mempelajarinya dari; perumpamaan tentang pohon ara.
Pelajaran yang kita terima dari pohon ara.
PELAJARAN PERTAMA.
Apabila RANTING-RANTINGNYA MELEMBUT dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

-      Ranting -> kehidupan anak-anak Tuhan.
-      Melembut -> rendah hati.
Berarti; ranting-ranting yang melembut -> kehidupan anak-anak Tuhan yang melembut dan rendah hati.

Matius 11: 29
(11:29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Lemah lembut = rendah hati.
Ciri-ciri orang yang rendah hati;
1.    memikul kuk = memikul salib = aniaya karena firman = sengsara salib = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

2.    Belajar kepada Yesus
Berarti; menempatkan diri sebagai murid di hadapan Tuhan.

Mari kita lihat kalau seseorang menempatkan diri sebagai murid di hadapan Tuhan.
Yohanes 8: 31-32
(8:31) Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
(8:32) dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Berpegang teguh kepada kebenaran firman Tuhan, disebut; murid.
Seorang murid mengetahui kebenaran, selanjutnya, kebenaran itu yang memerdekakan seorang murid dari segala dosa.

Itulah tentang ranting yang melembut.

PELAJARAN KEDUA.
Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai BERTUNAS, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

Yesaya 11: 1-2
(11:1) Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
(11:2) Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;

Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, itu menunjuk kepada pribadi Yesus Kristus, Ia memiliki 7 Roh Allah;
1.    Roh Tuhan ada padanya.    5. Roh keperkasaan.
2.    Roh hikmat.                       6. Roh pengenalan.
3.    Roh pengertian.                 7. Roh takut akan Tuhan.
4.    Roh nasihat

Mari kita lihat 7 Roh Allah.
Wahyu 4: 5
(4:5) Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

Ketujuh Roh Allah, itulah tujuh obor yang menyala-nyala, berarti; menjadi kesaksian, menjadi terang di tengah-tengah dunia yang gelap karena dosa.

Sebagai contoh;
Wahyu 1: 4
(1:4) Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,

Tujuh sidang jemaat di Asia kecil menjadi kesaksian, menjadi terang di tengah-tengah dunia yang gelap karena dosa, bagaikan tujuh obor yang menyala-nyala, karena Tuhan menyingkapkan / mengambil kelemahan-kelemahan, menyucikan dosa 7 sidang jemaat, sehingga kasih karunia, damai sejahtera menyertai tujuh sidang jemaat di Asia kecil.
Demikian halnya, kalau seseorang menjadi terang dunia, menjadi kesaksian di tengah-tengah dunia ini, kasih karunia, damai sejahtera menyertai senantiasa.

Oleh sebab itu, seorang utusan harus berkata “Kerajaan Allah sudah dekat padamu”.
Kalau kerajaan sorga sudah dekat, kita dapat tarik pelajaran dari pohon ara; apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment