KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, August 3, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 03 AGUSTUS 2012


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 03 AGUSTUS 2012


Subtema:

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Pada malam hari ini kita patut bersyukur, Tuhan memberi kesempatan kepada saya dan kita semua untuk beribadah melayani Tuhan bersama-sama.
Biarlah kiranya kedua tangan Tuhan diulurkan bagi kita semua untuk menolong, menguatkan kita, sampai akhirnya diselamatkan.

Kita kembali memperhatikan Maleakhi 2.
Maleakhi 2: 1-2
(2:1) Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!
(2:2) Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.

Firman Allah secara khusus ditujukan kepada para imam yang melayani di Tabernakel, tetapi mereka tidak mendengarkan dan tidak memberi perhatian terhadap firman Tuhan yang disampaikan = tidak menghormati nama Tuhan, sedangkan kita tahu bahwa nama Tuhan itu besar dari terbitnya sampai terbenamnya matahari ( Mazmur 113: 1-4).

Akibatnya; Tuhan mengirimkan kutuk, bahkan berkat-berkat berubah menjadi kutuk.
Jadi saudaraku, jika tidak mendengarkan dan tidak memperhatikan firman Tuhan yang disampaikan lewat ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan, jelas sekali di sini dikatakan, bahwa; Tuhan mengirimkan kutuk, bahkan berkat-berkat berubah menjadi kutuk.

Minggu lalu saya sudah menyampaikannya dengan jelas. Biarlah kita memahami berkat firman Tuhan yang sudah kita terima pada minggu yang lalu, supaya kutuk ini tidak menjadi bagian kita, pribadi lepas pribadi.
Barangkali diantara kita masih ada yang kurang sungguh-sungguh beribadah melayani Tuhan, biarlah kita merubah sikap yang demikian.

Saudaraku, Tuhan bukan hanya mengirimkan kutuk dan merubah berkat menjadi kutuk, sebagai akibat tidak mendengar dan memperhatikan firman Tuhan.

Kita perhatikan Maleakhi 2: 3
(2:3) Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.

Tuhan tidak hanya mengirim kutuk dan merubah berkat menjadi kutuk, tetapi Tuhan mematahkan lengan para imam yang melayani di Tabernakel.
Kalau kedua lengan dipatahkan, maka seseorang tidak dapat berbuat apa-apa, sehingga dengan demikian, ia tidak dapat melayani Tuhan; jauh dari ibadah pelayanan.
Apa yang bisa diperbuat seseorang kalau lengannya dipatahkan?

Mematahkan lengan para imam, itu menunjukkan hukuman yang diterima sesuai dengan apa yang mereka perbuat; sama seperti hukuman yang diterima oleh orang-orang fasik.

Mazmur 37: 17
(37:17) sebab lengan orang-orang fasik dipatahkan, tetapi TUHAN menopang orang-orang benar.

Lengan orang-orang fasik dipatahkan = Tuhan mematahkan lengan orang-orang fasik.

Lebih rinci ...
Mazmur 10: 15
(10:15) Patahkanlah lengan orang fasik dan orang jahat, tuntutlah kefasikannya, sampai Engkau tidak menemuinya lagi.

Lengan yang dipatahkan adalah hukuman bagi orang fasik, bahkan mereka dituntut sampai tidak ditemukan lagi = binasa.

Saudaraku, dari tadi kita mendengar tentang kefasikan dan hukumannya; lengan mereka dipatahkan.
Sekarang kita perhatikan dosa kefasikan.

Mazmur 10: 2-4
(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntutTidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.

Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas; Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!.
Batang hidungnya ke atas -> kesombongan / keangkuhan dan kecongkakan orang-orang fasik, dan sinisme dari orang-orang fasik.

Secara khusus, ada 2 hal di dalam pemikiran orang-orang fasik.
PEMIKIRAN PERTAMA: “Allah tidak akan menuntut”
Artinya; sekalipun berbuat dosa kejahatan dan berlaku fasik, Allah tidak akan menuntut = bebas untuk berlaku kefasikan dan bebas untuk berbuat dosa.
Bebas untuk berlaku kefasikan dan bebas untuk berbuat dosa = manusia bebas = liar tidak terkendali, bagaikan keledai liar.

Secara khusus, ada 2 hal di dalam pemikiran orang-orang fasik.
PEMIKIRAN KEDUA: “Tidak ada Allah!”
Berarti; tidak mengakui adanya Allah; ini adalah golongan atheis.

Kalau tidak mengakui adanya Allah, disebut;
1.    Mereka adalah; antikris.
Antikris adalah musuh dari pada Yesus Kristus, itulah binatang yang keluar dari dalam laut.
2.    Mereka adalah; bukan Bait Suci Allah.
Sebab, bila mereka mengakui adanya Allah, mereka menjadi tempat kediaman Allah / 3 oknum Allah berdiam di dalam mereka.

Mari kita lihat Bait Suci Allah.
Wahyu 11: 1
(11:1) Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

Kalau ia adalah Bait Suci Allah, dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya, sebagai ukuran bagi Tuhan, yaitu;
a.   Mezbah -> doa penyembahan.
Doa penyembahan, artinya; hanyut dan tenggelam dalam kasih Allah.
Tetapi kalau ia tidak mengakui adanya Allah; ia tidak hidup di dalam doa penyembahan.
Jika saudara mengakui adanya Allah, namun tidak hidup di dalam doa penyembahan / tanpa doa penyembahan, berarti ia adalah bagian dari antikris.

b.   Beribadah di dalamnya
= tidak jauh dari pertemuan-pertemuan ibadah = berada di dalam kandang penggembalaan / tekun dalam 3 macam ibadah utama.

Tekun dalam 3 macam ibadah utama, antara lain;
1.   Ibrani 10: 22-24
(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, disertai perjamuan suci.
Dalam pola Tabernakel, terkena pada meja roti sajian, yang berada di dalam Ruangan Suci.

Ibadah Pendalaman Alkitab menghasilkan; iman.
Kuasa Ibadah Pendalaman Alkitab;
-      Dibersihkan dari hati nurani yang jahat.
= manusia batiniah / manusia di dalam telah dibersihkan oleh air firman Tuhan yang murni.
-      Tubuh telah dibasuh.
= manusia lahiriah / tampilan luar, telah dibasuh dengan air firman Tuhan yang murni.

Firman yang murni berarti; firman yang tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan.

2.   Ibrani 10: 23
(10:23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

Tekun dalam Ibadah Raya Minggu, disertai dengan kesaksian.
Dalam pola Tabernakel, terkena pada pelita emas.
Ibadah Raya Minggu menghasilkan; pengharapan.

3.   Ibrani 10: 24
(10:24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Dalam pola Tabernakel, terkena pada mezbah dupa.
Ibadah Doa Penyembahan menghasilkan; kasih.
Dengan kasih, kita saling mendorong satu dengan yang lain dalam pekerjaan-pekerjaan yang baik, lewat pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita

Gambar
Nama Alat
Arti Rohani


Meja Roti Sajian
Tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, disertai perjamuan suci.


Pelita Emas
Tekun dalam Ibadah Raya Minggu, disertai kesaksian.


Mezbah Dupa
Tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan.

Ibrani 10: 25
(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Jangan menjauhkan diri dari setiap pertemuan-pertemuan ibadah, berarti; tekun dalam 3 macam ibadah utama, dimana kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.

Ciri-ciri orang fasik.
1.   Mazmur 10: 2A
(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindasmereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.

a.   Congkak orang fasik giat memburu orang tertindas
Artinya; bersukacita di dalam penderitaan orang lain.
Berarti, orang fasik tidak peduli dengan orang-orang yang tertindas, sebab yang terpenting bagi mereka adalah; apa yang menjadi keinginan hati mereka, tercapai / terwujud.
Congkak = sombong, tinggi hati dan angkuh.

b.   Rancangan orang fasik adalah tipu daya
Orang fasik penuh dengan rancangan tipu daya. Tetapi, orang fasik terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan, sebab apa yang ditabur itu yang dituai.

2.   Mazmur 10: 3
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.

a.   Orang fasik memuji-muji keinginan hatinya / keinginan hati dipuji dan dipuja.
Memuji hati sendiri adalah sikap yang salah.

Sikap yang benar ...
Mazmur 117: 1-2
(117:1) Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
(117:2) Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanyaHaleluya!

Yang benar adalah; segala bangsa dan suku bangsa memuliakan Tuhan, sebab;
-      Kasih-Nya hebat atas kita.
-      Kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Jika malam hari ini kita boleh beribadah melayani Tuhan, itu adalah karena kasih dan kesetiaan Tuhan kepada kita.

Lebih rinci kita memperhatikan tentang; memuji Tuhan.
Mazmur 150: 1-6
(150:1) Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
(150:2) Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
(150:3) Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
(150:4) Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
(150:5) Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
(150:6) Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!

Diawali dengan kata; haleluya, dan diakhiri pula dengan kata; haleluya.
Berarti; memuji Tuhan kekal sampai selama-lamannya, tidak ada henti-hentinya, sampai Tuhan datang untuk yang kedua kalinya.
Haleluya, artinya; hai jiwaku pujilah Tuhan. Inilah yang benar, bukan memuji-muji keinginan hati.

Saudaraku, kalau kita memuji-muji Tuhan, tidak ada kesempatan untuk memuji yang lain-lain, termasuk memuji hati.

Orang tua harus hati-hati! jangan memuji-muji anak!
Sedikit kesaksian;
Suatu ketika, ada orang tua yang menceritakan segala kebaikan anaknya. Setelah anak ini lulus dari SD, anak ini melanjutkan ke jenjang SMP, dan masuk pendidikan agama Kristen di tempat saya mengajar. Saya melihat sikap, tingkah laku, perbuatan anak ini tidak sesuai dengan apa yang diceritakan orang tuanya, bahkan sikapnya jauh dari kebenaran.

Kalau memuji hati, tidak ada kesempatan untuk memuji Tuhan, sebaliknya, jika kita memuji Tuhan, tidak ada kesempatan untuk memuji yang lain.
Oleh sebab itu, biarlah kita memuji keperkasaan Tuhan, karena kehebatan Tuhan dan segala sesuatu yang diperbuat oleh Tuhan.

b.   Orang fasik berlaku loba di hadapan Tuhan.
Loba, artinya; mencari keuntungan dalam setiap ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Sehingga, orang yang mencari keuntungan dalam ibadah pelayanan; mengutuki dan menista Tuhan.
Inilah yang disebut orang fasik, berlaku fasik.
Berarti, para imam yang melayani di Tabernakel, memiliki sifat tabiat seperti orang fasik.

2 Petrus 2: 3
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

Karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung.
Loba = serakah

Mazmur 9: 17
(9:17) TUHAN telah memperkenalkan diri-Nya, Ia menjalankan penghakimanorang fasik terjerat dalam perbuatan tangannya sendiri. H i g a y o n. S e l a

Pada akhirnya, Tuhan tampil dan menjadi hakim bagi orang fasik, dan orang fasik terjerat dalam perbuatan tangannya sendiri.
Saudaraku, perbuatan tangan orang fasik ini harus dipatahkan karena mereka berlaku fasik di hadapan Tuhan. Perbuatan tangan orang fasik adalah perbuatan yang tidak baik. Oleh sebab itu, perbuatan mereka harus dipatahkan.

Jalan keluar supaya tangan tidak dipatahkan.
-      H i g a y o n’ artinya; petunjuk untuk memainkan alat musik.
Oleh sebab itu, biarlah kita senantiasa mengikuti petunjuk-petunjuk dari Tuhan, untuk kita dapat senantiasa memuji dan memuliakan Tuhan, seperti pemain musik yang memainkan alat musiknya sesuai dengan petunjuk.

Ulangan 8: 11, 16
(8:11) Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
(8:16) dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.

Menuruti petunjuk-petunjuk Tuhan Allah, berarti; berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya = berpegang teguh kepada kebenaran firman Tuhan, sehingga menjadi pribadi yang rendah hati dan kuat saat dicobai, dengan kata lain, keadaan menjadi lebih baik.

-      S e l a’ artinya; berhenti sampai di sini.
Kalau kita memuji dan memuliakan Tuhan dengan mengikuti petunjuk dari Tuhan, maka dosa kejahatan dan segala kefasikan berhenti.

Saudaraku, biarlah kita memperhatikan firman dengan sungguh-sungguh, jangan sampai Tuhan mengirimkan kutuk, dan berkat menjadi kutuk, bahkan Tuhan mematahkan lengan orang fasik. Biarlah higayon dan sela berlaku untuk kita semua.

Kembali kita perhatikan Maleakhi 2: 3
(2:3) Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.

Selain lengan para imam dipatahkan, Tuhan melemparkan kotoran ke muka para imam, yakni kotoran korban-korban yang dipersembahkan oleh imam.

Minggu yang akan datang, kita akan memperhatikan; kotoran korban-korban yang dipersembahkan oleh imam.
Ini cukup menjijikkan sekali. Perhatikanlah firman Tuhan dengan baik, jangan dengan sikap acuh tak acuh.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment