KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, August 10, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 10 AGUSTUS 2012


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 10 AGUSTUS 2012

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kita kembali memeriksa Maleakhi 2.
Maleakhi 2: 3
(2:3) Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.

Tuhan akan melemparkan kotoran ke muka para imam yang melayani di Tabernakel.
Ini berkaitan dengan Maleakhi 2: 1-2; dimana firman Tuhan yang ditujukan secara khusus kepada para imam yang melayani di Tabernakel, tetapi para imam yang melayani di Tabernakel, tidak mendengar dan tidak memperhatikan firman Tuhan yang ditujukan kepada mereka, sehingga akibatnya setelah Tuhan mematahkan lengan para imam, selanjutnya Tuhan akan melemparkan kotoran ke muka para imam yang melayani di Tabernakel, ini merupakan murka Tuhan terhadap imam yang melayani di Tabernakel.

2 Petrus 2: 12-13
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,
(2:13) dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.

Di mata Tuhan, nabi-nabi palsu / guru-guru palsu dianggap kotoran + noda.
Kalau nabi-nabi palsu / guru-guru palsu dianggap kotoran, berarti kotoran tersebut telah melekat pada muka mereka.

Sekarang pertanyaannya; APA YANG MENYEBABKAN MEREKA DISEBUT KOTORAN?
2 Petrus 2: 13
(2:13) dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.

Jawabannya; berfoya-foya pada siang hari = mabuk dalam hawa nafsu / mabuk dalam keinginan daging, sebab hawa nafsu = keinginan daging.

Kalau kita perhatikan di sini; ketika mereka berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap itu adalah suatu kenikmatan, padahal itu adalah suatu kebodohan, oleh sebab itu, jangan terjebak dengan hawa nafsu, keinginan daging.

Kita lihat hawa nafsu / keinginan daging.
Galatia 5: 19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Siang hari, mereka hidup menurut hawa nafsu, perbuatan daging.

Ada 15 perbuatan daging, yang juga disebut hawa nafsu.
1
Percabulan
6
Perseteruan
11
Percideraan
2
Kecemaran
7
Perselisihan
12
Roh pemecah
3
Hawa nafsu
8
Iri hati
13
Kedengkian
4
Penyembahan berhala
9
Amarah
14
Kemabukan
5
Sihir
10
Kepentingan diri sendiri
15
Pesta pora

Kalau melayani dengan 15 hawa nafsu, perbuatan daging, itu adalah suatu kebodohan.

Lebih rinci kita perhatikan dalam 1 Tesalonika 5.
1 Tesalonika 5: 5-7
(5:5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
(5:6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
(5:7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.

Anak-anak siang disebut anak-anak terang, tetapi anak-anak malam disebut anak-anak kegelapan, yang hidup dalam kegelapan dosa.

Seharusnya kalau mabuk, mabuk pada waktu malam.
Tetapi tadi kita melihat bahwa; mereka berfoya-foya / mabuk dalam hawa nafsu pada waktu siang hari, berarti di tengah-tengah ibadah pelayanan, mereka tidak menjadi kesaksian, tidak menjadi terang di tengah-tengah dunia yang gelap karena dosa.

Ciri-ciri guru-guru, nabi-nabi palsu di tengah-tengah pelayanan mereka.
2 Petrus 2: 14
(2:14) Mata mereka penuh nafsu zinah dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat orang-orang yang lemah. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan. Mereka adalah orang-orang yang terkutuk!

Ada 5 hal perbuatan guru-guru palsu / nabi-nabi palsu, sebagai ciri-ciri di tengah-tengah pelayanan mereka.
1.    Mata mereka penuh nafsu zinah
Kalau mata penuh dengan nafsu zinah, berarti pandangan mereka di tengah-tengah pelayanan, tidak mengarah pada pribadi Yesus Kristus yang disalibkan, tetapi mata mereka hanya tertuju pada perkara-perkara yang ada di bawah / lahiriah.
Kalau mata mereka selalu tertuju pada Yesus Kristus yang disalibkan, pasti mata mereka tidak akan penuh dengan nafsu zinah / tidak menduakan hati Tuhan.

Pandangan yang benar adalah;
-  Lihatlah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia = memandang Yesus di dalam pengorbanan-Nya (Yohanes 1: 29).
-   Lihatlah anak domba Allah = memandang Yesus sebagai Raja, sekaligus Mempelai Pria Sorga (Yohanes 1: 36).

Tetapi pandangan guru-guru palsu / nabi-nabi palsu adalah pandangan yang belum disucikan, karena pandangan mereka hanya tertuju pada perkara yang di bawah.

2.    Mereka tidak pernah jemu berbuat dosa
Tidak jemu berbuat dosa, berarti; tidak ada rasa bosan, tidak ada rasa lelah saat melakukan dosa kejahatan, dengan kata lain; tidak mau bertobat, tidak mau meninggalkan dosa kejahatan.
Bayangkan kalau imam-imam melayani dengan cara seperti ini, jelas saja Tuhan mematahkan kedua lengan mereka.

Bagaimana dengan kita, adakah rasa jenuh dalam berbuat dosa? Tidak ada arti ibadah pelayanan ini jika saudara tidak pernah jenuh berbuat dosa.

3.    Mereka memikat orang-orang yang lemah
Ini persis seperti Yanes dan Yambres; melayani dan memasuki rumah-rumah ibadat, tetapi memikat perempuan-perempuan yang lemah, yang sarat dengan dosa (2 Timotius 3: 6-8). Ini sangat berbahaya tentunya.

4.    Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan.
Serakah = tamak = cinta akan uang, sehingga orang-orang yang serakah / cinta akan uang, suka mencuri milik-Nya Tuhan, yaitu sepersepuluh, dan juga merampas milik orang lain (Maleakhi 3: 8-10).

Sedikit kesaksian.
Sejak tahun 2001, saya sudah memulai perintisan / melayani Tuhan, namun saya belajar mengembalikan milik Tuhan, yaitu sepersepuluh, dengan setia, sejak tahun 2005 sampai sekarang. Itu adalah kemurahan Tuhan bagi saya, karena saya dimampukan oleh Tuhan untuk mengembalikan milik Tuhan.

2 Petrus 2: 2-3
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

Karena serakahnya guru-guru palsu, nabi-nabi palsu, mereka berusaha mencari untung lewat ibadah pelayanan, ini adalah cara hidup yang dikuasai oleh hawa nafsu, sehingga banyak orang nantinya akan menghujat jalan kebenaran. Inilah yang tidak disadari imam-imam yang melayani di Tabernakel.

5.    Mereka adalah orang-orang yang terkutuk.
Orang-orang yang terkutuk adalah orang-orang yang tidak terlepas dari hukum dosa, yang turun dari nenek moyang, turun dari orang tua, sampai pada keturunan yang keempat.
Bayangkan kalau dosa dari nenek moyang turun terus menerus, mengerikan sekali tentunya.

Hanya karena tidak mendengar dan tidak memperhatikan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, mereka menerima semua ini. Andai saja mereka mendengar dan memperhatikan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, saya kira mereka tidak akan menerima hal seperti ini.

Demikian juga dengan kita malam hari ini, andai saja kita semua mendengar dan memperhatikan setiap firman Tuhan lewat ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan, hal ini pasti tidak akan terjadi kepada saya dan saudara.

Dampak negatif di tengah-tengah pelayanan.
2 Petrus 2: 15
(2:15) Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.

Dampak negatifnya; meninggalkan jalan yang benar = tersesat.
Kalau seseorang meninggalkan jalan yang benar, pasti ia tersesat di tengah-tengah perjalanan.
Kesesatan mereka terlihat jelas, yaitu mengikuti jalan Bileam bin Beor, yaitu suka menerima upah kejahatan.

Apa kejahatan Bileam bin Beor?
Kejahatannya adalah memberi nasihat kepada Balak, sehingga bangsa Israel jatuh di dalam dosa perzinahan.
Setelah jatuh dalam perzinahan dengan perempuan-perempuan Moab, selanjutnya bangsa Israel berpasangan dengan Baal-Peor, dewa orang Moab, dewa keaiban. Ini adalah jalan yang sesat.

Saya banyak melihat hamba-hamba Tuhan, anak-anak Tuhan yang melayani Tuhan sesat di jalan, yaitu menerima upah di tengah-tengah pelayanan.
Hati-hati bagi imam-imam yang melayani, jangan menginginkan upah di tengah-tengah pelayanan, sebab itu merupakan upah kejahatan!
Biarlah kita, sebagai imam-imam yang melayani Tuhan, apa yang bisa kita persembahkan kepada Tuhan, kita persembahkan kepada Tuhan, apa yang bisa kita persembahkan kepada sesama, kita persembahkan kepada sesama, sesuai dengan gambar yang ada pada uang keping, yang Tuhan nyatakan kepada orang banyak / orang Farisi (Matius 22: 19-21).

Akibatnya.
2 Petrus 2: 12
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,

Akibatnya; mereka sama dengan hewan yang tidak berakal budi = binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan selanjutnya dibinasakan / dimusnahkan.
Hewan dilahirkan untuk ditangkap dan dibinasakan, bukan untuk diselamatkan.

Oleh sebab itu, sebagai jalan keluarnya bagi kita malam hari ini.
Jalan keluar.
1 Tesalonika 5: 5-7
(5:5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
(5:6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
(5:7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.

Jalan keluarnya; berjaga-jaga dan sadar.
Kalau berjaga-jaga dan sadar, disebut anak-anak terang / anak-anak siang, sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam, mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.

Keterangan.
-      Berjaga-jaga
Matius 26: 40-41
(26:40) Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
(26:41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Berjaga-jaga = hidup dalam doa penyembahan selama satu jam.
Kalau seseorang berjaga-jaga, hidup dalam doa penyembahan selama satu jam, kerohaniannya pasti tidak tidur.

Mengapa harus berjaga-jaga / menyembah selama satu jam?
Supaya jangan jatuh dalam pencobaan.
Bayangkan kalau setiap hari seseorang menghadapi ujian / cobaan yang berat, saya kira tidak ada seorangpun yang sanggup menghadapinya, tanpa doa penyembahan, itu sudah pasti.

Itu sebabnya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya; “Roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Kita berkeinginan untuk menjadi pribadi yang benar, tetapi daging lemah, daging ini sukar sekali untuk diajak kompromi.
Itu sebabnya harus berjaga-jaga, supaya terlepas dari segala ujian dan cobaan. Jangan malas-malas untuk menyembah. Kalau malas, berarti roh sedang tidur.

Keterangan.
-      Sadar
= tidak pingsan.

Matius 15: 32, 34, 36
(15:32) Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."
(15:34) Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
(15:36) Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.

Yesus memberi makan 4000 orang dengan 7 roti dan 2 ikan, supaya mereka tidak pingsan di jalan.
Saudaraku, di hari-hari terakhir ini, Tuhan menyediakan makanan rohani, itulah firman Tuhan, dengan limpah bagi kita semua, lewat ibadah yang Tuhan percayakan, supaya kita tetap sadar, tidak lapar dan tidak pingsan di tengah-tengah perjalanan rohani kita, menuju rumah Bapa di sorga, yaitu Yerusalem yang baru.

Pingsan berarti; tidak hidup, tidak mati. Orang yang demikian tidak bisa berbuat apa-apa, tidak dapat berjalan.
Oleh sebab itu, biarlah kita mengenyangkan diri dengan setiap firman yang kita terima, lewat ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan, itu merupakan belas kasih Yesus Kristus bagi kita semua.

Dampak positif berjaga-jaga dan sadar.
1 Petrus 5: 7-8
(5:7) Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
(5:8) Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Orang yang sadar dan berjaga-jaga, mampu menghadapi iblis setan, itulah roh jahat dan roh najis, yang digambarkan seperti; singa yang mengaum-aum, yang mencari mangsa yang dapat ditelannya.

1 Petrus 5: 9
(5:9) Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

Mereka yang sadar dan berjaga-jaga, melawan musuh dengan iman yang teguh.
Ayo, hadapilah musuh dengan iman yang teguh, iman yang teguh berarti; hati percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan dari kematian dan mulut mengaku = memuliakan Tuhan.

Ciri-ciri orang yang sadar.
1 Tesalonika 5: 8
(5:8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.

1.    Berbajuzirahkan iman.
2.    Berbajuzirahkan kasih.
3.    Berketopongkan pengharapan keselamatan.

-      Baju zirah adalah pakaian perang.
Berarti, akan berkemenangan di dalam peperangan karena mengenakan baju zirah, itulah iman dan kasih.

-      Ketopong adalah pelindung bagian kepala = topi, inilah yang memberi pengharapan dan keselamatan.
Sehingga, apa yang ada di dalam kepala kita / pemikiran kita, tidak ditunggangi oleh iblis setan.

Hasilnya;
1 Tesalonika 5: 9
(5:9) Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,

Hasilnya; memperoleh keselamatan oleh karena Yesus Kristus Tuhan kita, sebab Tuhan tidak menginginkan kita ditimpa kebinasaan. Ini adalah kasih karunia Tuhan bagi kita semua.
Biarlah kita semua memperhatikan hal ini. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

No comments:

Post a Comment