KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, November 18, 2012

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 17 NOVEMBER 2012

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 17 NOVEMBER 2012

Tema:  STUDY YUSUF
(seri 50)

Subtema: AJARAN PALSU TIDAK DAPAT MENYELAMATKAN MANUSIA DARI KEBINASAAN.

Shalom!
Selamat malam, salah sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita dapat kembali beribadah kepada Tuhan, dan biarlah kemurahan-Nya itu kita rasakan, lewat pembukaan rahasia firman Tuhan, sehingga ibadah ini tidak menjadi sia-sia.

Kembali kita memeriksa Kejadian 37; ayat demi ayat sudah kita lalui, dan ayat demi ayat yang kita lalui cukup memberkati kita semua, termasuk saya, sebagai pemberita firman.

Tiba saatnya kita memperhatikan ayat 21.
Kejadian 37: 21
(37:21) Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka, sebab itu katanya: "Janganlah kita bunuh dia!"

RUBEN, ANAK YANG TERTUA, BERUSAHA MELEPASKAN YUSUF DARI RENCANA-RENCANA JAHAT SAUDARA-SAUDARANYA.

Adapun RENCANA-RENCANA JAHAT DARI SAUDARA-SAUDARANYA itu, dapat kita perhatikan pada ayat 20.
Kejadian 37: 20
(37:20) Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"

Rencana-rencana jahat saudara-saudara Yusuf adalah untuk MENGGAGALKAN MIMPI YUSUF, lewat 3 hal, yaitu;
-      Hendak membunuh Yusuf.
-      Hendak melemparkan ke dalam salah satu sumur.
-      Hendak berencana dengan kata-kata dusta terhadap Yakub, ayah mereka.
Inilah rencana jahat dari saudara-saudara Yusuf.

Sekarang, kembali kita memperhatikan tentang Ruben, pada ayat 21; RUBEN BERUSAHA MELEPASKAN YUSUF DARI RENCANA-RENCANA JAHAT SAUDARA-SAUDARANYA.
Sepintas, usaha dari pada Ruben ini terlihat baik, tetapi mari kita perhatikan lebih jauh lagi tentang Ruben dan usahanya, pada ayat 22.
Kejadian 37: 22
(37:22) Lagi kata Ruben kepada mereka: "Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia" -- maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya.

Satu sisi, usaha Ruben ini kelihatan baik, itu sebabnya Ruben berkata; “JANGANLAH KITA BUNUH DIA! JANGANLAH TUMPAHKAN DARAH".
Tetapi usaha dari Ruben untuk melepaskan Yusuf dari rencana jahat saudara-saudaranya tidaklah baik, karena apa? Ruben berusaha melepaskan Yusuf dengan cara; HENDAK MELEMPARKAN YUSUF KE DALAM SUMUR.

Kejadian 37: 24
(37:24) Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.

Kalau kita perhatikan ayat 24 ini, adapun “SUMUR ITU KOSONG, TIDAK BERAIR” = KERING.

2 Petrus 2: 17
(2:17) Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.

GURU-GURU PALSU itu adalah seperti mata air yang kering” = sumber air yang kering / kosong.
Jadi, sumur kosong yang tidak berair itu adalah gambaran dari guru-guru palsu.

Sekarang, mari kita perhatikan; KEADAAN PADA SAAT KEKERINGAN.
Yeremia 14: 1
(14:1) Firman TUHAN yang datang kepada Yeremia mengenai musim kering.

Firman Tuhan yang datang kepada Yeremia mengenai musim kering.

Mari kita lihat mengenai; MUSIM KERING.
Keadaan pada saat musim kering.
YANG PERTAMA.
Yeremia 14: 2
(14:2) Yehuda berkabung, pintu-pintu gerbangnya rebah dan dengan sedih terhantar di tanah; jeritan Yerusalem naik ke atas.

Kekeringan yang pertama menimpa; YEHUDA dan YERUSALEM.
-      Yehuda berkabung.
Berkabung, berarti; TANDA DUKACITA.
-      Pintu-pintu gerbangnya rebah
= TIDAK LAGI PERCAYA, KARENA PENDERITAAN.
-      Dengan sedih terhantar di tanah.
Berarti; MENGALAMI KESEDIHAN, SAMPAI TERPURUK.
-      Jeritan Yerusalem naik ke atas.
Berarti; DI TENGAH-TENGAH IBADAH dan PELAYANAN ADA JERITAN KARENA PENDERITAAN.
Yerusalem -> ibadah pelayanan.

Mari kita lihat mengenai; MUSIM KERING.
Keadaan pada saat musim kering.
YANG KEDUA.
Yeremia 14: 3
(14:3) Pembesar-pembesarnya menyuruh pelayan-pelayannya mencari air; mereka sampai ke sumur-sumur, tetapi tidak menemukan air, sehingga mereka pulang dengan kendi-kendi kosong. Mereka malu, mukanya menjadi merah, sampai mereka menyelubungi kepala mereka.

Kekeringan yang kedua menimpa; PEMBESAR-PEMBESARNYA.
Pelayan-pelayan mencari air, tetapi tidak menemukan air, karena sumur-sumurnya kering, sehingga mereka pulang dengan kendi-kendi yang kosong = DATANG DENGAN KOSONG, PULANG DENGAN KOSONG, inilah yang disebut SUASANA KERING-KERING.

Kita datang beribadah melayani Tuhan, barangkali dalam keadaan kosong, dan tentu ingin diisi oleh air firman Tuhan, itulah tujuan kita beribadah, tetapi kalau sumurnya / sumber airnya / mata airnya kering, maka mereka yang datang dengan kosong, sudah pasti pulang pun dengan kosong, dengan kata lain, masalah tidak akan terselesaikan = tidak mengalami pemulihan = tetap kering-kering. Ini sangat merugikan kehidupan sidang jemaat, terlebih kehidupan muda-mudi remaja.
Oleh sebab itu, doakan terus supaya dalam kandang penggembalaan ini, tidak terjadi kekeringan, sehingga Tuhan selalu membukakan rahasia firman-Nya, dengan demikian, bagi kita yang datang dengan keadaan kosong, pulang tidak dengan keadaan kosong (dipenuhkan / diisi firman Tuhan) = dipulihkan sampai berkat berkelimpahan.

Tandanya datang dengan kosong, pulang dengan kosong.
1.    MEREKA MALU.
Biasanya orang yang malu disebabkan karena kesalahan, karena dosa-dosa yang sedang terjadi / yang dialami oleh orang-orang yang belum mengalami pemulihan.
2.    MENYELUBUNGI KEPALA MEREKA.
Berarti; tidak menempatkan Kristus sebagai kepala.
Kalau tubuh berjalan tanpa kepala, justru yang terjadi akan bertambah masalah; sebab tubuh yang berjalan tanpa kepala; tabrak sana, tabrak sini, tidak tahu arah tujuan.
Saudara perhatikan saja mereka yang mengalami kekeringan, mereka yang tidak menempatkan Kristus sebagai kepala; mereka tidak terkendali, melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendak sendiri.

Kalau dalam kandang penggembalaan kering-kering (tanpa pembukaan rahasia firman Tuhan);
-  domba-domba tidak menyukai / tidak mengakui pembukaan rahasia firman Tuhan, yang sifatnya mengoreksi dosa.
-    tidak mengakui pemakaian gembala sidang dalam pembukaan rahasia firman Tuhan = tidak dengar-dengaran.
Tetapi untung saja, dalam kandang penggembalaan ini, kita menikmati firman pengajaran yang rahasianya dibukakan. Bayangkan saja kalau tidak ada pembukaan rahasia firman Tuhan, yang terjadi adalah; tabrak sana, tabrak sini, bahkan memberontak kepada gembala.
Oleh sebab itu, setiap kali kita mendengarkan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, kita belajar untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan, supaya roh kita dipelihara oleh Tuhan.

Kemudian, kalau kita perhatikan pada ayat 3 ini; PARA PEMBESAR-PEMBESAR JUGA TURUT MERASAKAN KEKERINGAN.
Jadi, seluruh orang-orang di Yehuda, di Yerusalem turut merasakan kekeringan, tanpa terkecuali.

Mari kita lihat mengenai; MUSIM KERING.
Keadaan pada saat musim kering.
YANG KETIGA.
Yeremia 14: 4
(14:4) Pekerjaan di ladang sudah terhenti, sebab hujan tiada turun di negeri, maka petani-petani merasa kecewa dan menyelubungi kepala mereka.

Kekeringan yang ketiga menimpa; LADANG / TANAH.
Karena hujan tiada turun, seluruh negeri / tanah / ladang menjadi kering, sehingga pekerjaan di ladang sudah terhenti, artinya; IBADAH PELAYANAN TIDAK BERJALAN LAGI / BERHENTI.
Saudara dapat membayangkan, jika ibadah pelayanan tidak berjalan lagi / berhenti karena kekeringan, maka kehidupan muda-mudi remaja menjadi liar, tidak terkendali.

Menurut kesaksian yang saya dengar dari hamba-hamba Tuhan; di Eropa dan di Amerika, banyak gereja-gereja yang kosong, itu menandakan bahwa ibadah pelayanan berhenti.
Seandainya di dalam satu gereja / di dalam satu kandang penggembalaan tidak mengalami kekeringan, pasti ibadah pelayanan terus berjalan, sehingga dengan demikian banyak jiwa-jiwa yang dimenangkan, atau sekalipun jiwa tidak bertambah, paling tidak domba-domba tergembala, domba-domba terpelihara, karena senantiasa diisi oleh air firman Tuhan yang benar.

Oleh karena ladang / tanah / negeri kekeringan (hujan tidak turun), menimbulkan dua hal:
-      PETANI-PETANI MERASA KECEWA.
Artinya; para pekerja-pekerja di ladang Tuhan (itulah pelayan-pelayan Tuhan / hamba-hamba Tuhan) merasa kecewa.
Orang yang kecewa, pasti mudah putus asa, sebaliknya, orang yang putus asa, pasti mudah kecewa, dan ujung-ujungnya mempersalahkan Tuhan dan akhirnya menolak Tuhan.
-      MENYELUBUNGI KEPALA MEREKA.
Artinya; tidak menempatkan Kristus sebagai kepala.
Kalau tidak menempatkan Kristus sebagai kepala, maka tubuh berjalan tanpa dikendalikan oleh kepala = tidak terkendali, sehingga tabrak sana, tabrak sini, dan keadaan pun semakin bertambah parah.

Mari kita lihat mengenai; MUSIM KERING.
Keadaan pada saat musim kering.
YANG KEEMPAT.
Yeremia 14: 5
(14:5) Bahkan rusa betina di padang meninggalkan anaknya yang baru lahir, sebab tidak ada rumput muda.

Kekeringan yang keempat menimpa; ANAK RUSA YANG BARU LAHIR.
Rusa betina di padang, meninggalkan anaknya yang baru lahir.
Artinya; ANAK-ANAK TUHAN YANG BARU MENGENAL TUHAN (LAHIR BARU) TIDAK TERPELIHARA, SEBAB TIDAK ADA RUMPUT MUDA.
-      Rumput muda -> pemberitaan firman Tuhan yang selalu baru = firman Tuhan yang terus menerus baru / rahasianya dibukakan.
Rumput muda itu rasanya segar (menyegarkan jiwa), berbeda dengan rasa makanan yang dihangat-hangatin / dipanaskan kembali (firman Tuhan yang diulang-ulang), itu rasanya tidak segar lagi.
Sebaliknya, kalau terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan; rasanya segar sekali dan kita menikmatinya = jiwa disegarkan (Mazmur 23: 2-3).
Kesimpulannya: kalau tidak ada rumput muda, jiwa-jiwa dalam kandang penggembalaan tidak terpelihara (jiwanya tidak disegarkan).
-      Rusa betina -> gembala sidang.
Berarti, gembala sidang akan meninggalkan sidang jemaatnya karena tidak mampu menyediakan rumput muda, itulah pembukaan rahasia firman Tuhan yang menyegarkan jiwa.

Mari kita lihat mengenai; MUSIM KERING.
Keadaan pada saat musim kering.
YANG KELIMA
Yeremia 14: 6
(14:6) Keledai-keledai hutan berdiri di atas bukit gundul, mengap-mengap seperti serigala, matanya menjadi lesu, sebab tidak ada rumput.

Kekeringan yang kelima menimpa; KELEDAI-KELEDAI HUTAN.
Keledai-keledai hutan berdiri di atas bukit gundul, artinya; DI DALAM RUMAH TUHAN TIDAK LAGI TERSEDIA FIRMAN TUHAN, SEBAGAI MAKANAN ROHANI.
Kalau bukit menjadi gundul, berarti; tidak ada lagi rumput yang hijau, sebagai makanan bagi keledai-keledai hutan.

Keadaannya / tandanya;
-      Mengap-mengap seperti serigala = setengah mati.
Jadi, orang yang setengah mati = orang yang mengap-mengap.
-      Matanya menjadi lesu.
Artinya; tidak berada di dalam terang.
Itulah keadaan bila sumber airnya kering.

Sekarang, mari kita perhatikan ....
Dampak negatif bila sumber airnya kering.
1 Petrus 1: 24
(1:24) Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,

Saudaraku, rumput menjadi kering, maka bunga pun gugur.
Jadi, kalau menerima ajaran dari guru-guru palsu, yang disebut sumber / mata air yang kering, dampak negatifnya; AKAN BANYAK ANAK-ANAK TUHAN, SECARA KHUSUS KAUM MUDA/MUDI-REMAJA YANG BERGUGURAN.
Sebelum tiba waktunya aniaya antikris (puncak kesesakan), akan banyak anak-anak Tuhan yang berguguran.
Saya melihat banyak kehidupan muda-remaja yang berguguran di hari-hari terakhir ini; mereka undur dari ibadah pelayanan, karena pergaulan bebas dan gaya hidup yang bebas.

Saudaraku, kalau rumput menjadi kering, bunganya pun akan gugur.
Oleh sebab itu, doakan terus supaya selalu terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan (tidak mengalami kekeringan), supaya kehidupan muda/mudi-remaja tidak berguguran di hari-hari terakhir ini, di mana kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.

Wahyu 6: 13
(6:13) Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.

Sama seperti bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, karena diguncang angin yang kencang.
-      Angin yang kencang -> pengajaran-pengajaran palsu dari guru-guru palsu.
-      Buah yang mentah -> kerohanian yang belum dewasa / kanak-kanak, yang mudah diombang-ambingkan angin-angin pengajaran palsu dari guru-guru palsu.

2 Petrus 2: 17
(2:17) Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.

Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, SEPERTI KABUT YANG DIHALAUKAN TAUFAN.
Seperti kabut yang dihalaukan taufan, artinya; TIDAK BERTAHAN LAMA = berguguran = MENUJU KEBINASAAN.

Akibat menerima ajaran-ajaran palsu dari guru-guru palsu.
Wahyu 16: 12-13
(16:12) Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur.
(16:13) Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.

Menerima ajaran-ajaran palsu dari guru-guru palsu, itu bagaikan sungai Efrat yang kering, akibatnya; TUBUH, JIWA, ROH DIKUASAI ROH NAJIS, yang keluar dari mulut naga, dari mulut binatang itu, dan dari mulut nabi-nabi palsu.
Itulah akibat kalau menerima ajaran-ajaran palsu dari guru-guru palsu; itu sebabnya, guru-guru palsu digambarkan seperti sumur yang kosong, tidak berair = kering.

Wahyu 16: 14
(16:14) Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.

Dan mereka, nabi-nabi palsu, juga mengadakan PERBUATAN-PERBUATAN / TANDA-TANDA YANG AJAIB, TANDA-TANDA YANG LUAR BIASA di tengah-tengah ibadah pelayanan, tetapi saudaraku, jangan terkecoh dengan tanda-tanda ajaib (misalnya; yang sakit disembuhkan), sebab sesungguhnya yang terpenting adalah KEUBAHAN HIDUP, itulah mujizat yang pertama (air berubah menjadi anggur), dalam pesta nikah di Kana (Yohanes 2: 7-9).

Mari kita lihat; KEJADIAN YANG SAMA, YANG MENIMPA MESIR.
Keluaran 8: 2-3
(8:2) jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan menulahi seluruh daerahmu dengan katak.
(8:3) Katak-katak akan mengeriap dalam sungai Nil, lalu naik dan masuk ke dalam istanamu dan kamar tidurmu, ya sampai ke dalam tempat tidurmu, ke dalam rumah pegawai-pegawaimu, dan rakyatmu, bahkan ke dalam pembakaran rotimu serta ke dalam tempat adonanmu.

Saudaraku, tulah kedua menimpa Mesir, yaitu; katak-katak akan mengeriap dalam sungai Nil, naik dan masuk:
-      Ke dalam istana Firaun, kamar tidur Firaun, sampai tempat tidur Firaun.
-      Ke dalam rumah pegawai-pegawai istana raja.
-      Ke dalam rumah rakyat Mesir.
-      Ke dalam pembakaran roti, serta ke dalam tempat adonan.

Artinya; roh najis itu menguasai ...
-      mulai dari pada raja Firaun dan seluruh istana,
-      sampai pada pegawai istana raja,
-     dan sampai pada seluruh rakyat Mesir, tanpa terkecuali (besar kecil, tua muda, laki-laki perempuan, kaya dan miskin)
-      bahkan ke dalam pembakaran roti dan tempat adonan pun dikuasai oleh katak.
·      Ke dalam pembakaran roti -> pemberitaan firman Tuhan.
Berarti; dalam pemberitaan firman Tuhan, disertai dengan roh najis.
·      Ke dalam tempat adonan -> tempat ibadah pelayanan, kandang penggembalaan.
Berarti; dalam tempat ibadah pelayanan pun dikuasai roh najis.

Saudaraku, jika ini terjadi, itu tidak terlepas dari tulah yang pertama; AIR MENJADI DARAH.
Berarti; air tidak dapat dinikmati oleh Firaun, pegawainya dan juga rakyatnya.

Keluaran 7: 23-25
(7:23) Firaun berpaling, lalu masuk ke istananya dan tidak mau memperhatikan hal itu juga.
(7:24) Tetapi semua orang Mesir menggali-gali di sekitar sungai Nil mencari air untuk diminum, sebab mereka tidak dapat meminum air sungai Nil.
(7:25) Demikianlah genap tujuh hari berlalu setelah TUHAN menulahi sungai Nil.

Seluruh rakyat Mesir tidak lagi menemukan air, sekalipun mereka menggali sumur, mereka tidak mendapatkan air untuk dikonsumsi, sehingga terjadilah tulah yang kedua, yaitu katak / roh najis menguasai, mulai dari pada raja, sampai pada pegawai istana raja, dan sampai pada seluruh rakyat Mesir, yang ironisnya lagi, sampai ke dalam pembakaran roti, juga ke dalam tempat adonan.

Itu sebabnya saudaraku, dalam kandang penggembalaan ini, saya memperhatikan sidang jemaat tanpa terkecuali,  mulai dari sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik, bahkan cara berbicara sekalipun, supaya kandang penggembalaan (tempat adonan) tidak dikuasai roh najis dan tempat pembakaran roti (firman yang disampaikan) tidak dikuasai roh najis.

Jalan keluarnya.
Kejadian 37: 21-22
(37:21) Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka, sebab itu katanya: "Janganlah kita bunuh dia!"
(37:22) Lagi kata Ruben kepada mereka: "Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia" -- maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya.

Saudaraku, usaha dari pada Ruben ini TIDAK SESUAI DENGAN RENCANA dan JALANNYA TUHAN, sebab MENERIMA AJARAN PALSU DARI GURU-GURU PALSU UNTUK MEMBEBASKAN DARI KEBINASAAN, itu TIDAKLAH MUNGKIN.

Saya terharu dengan kedahsyatan firman ini, oleh sebab itu, kepada seluruh sidang jemaat di tempat ini, juga kepada anak-anak Tuhan yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, yang tergembala lewat Buli Buli Emas Berisi Manna (dengan alamat http://gptserangcilegon.blogspot.com/), saya menghimbau;
-  Tetaplah berpegang teguh pada pengajaran mempelai dalam terangnya tabernakel, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, murni (tidak ditambahkan dan tidak dikurangkan), karena ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain, sampai rahasianya terbuka.
-      Dan biarlah kita sekalian diteguhkan oleh firman pengajaran, sehingga kita mantap dalam satu kandang satu gembala, tergembala di dalam kandang penggembalaan, digembalakan oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, sebab kalau kita perhatikan di sini, ajaran palsu dari nabi-nabi palsu tidak mampu membebaskan seseorang dari kebinasaan.

Amsal 19: 21
(19:21) Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana.

Banyak rancangan di hati manusia, tetapi KEPUTUSAN TUHAN-LAH YANG TERLAKSANA, seperti Ruben anak yang tertua, berusaha melepaskan Yusuf dari rencana-rencana jahat saudara-saudaranya yang mau menggagalkan mimpi Yusuf (firman para nabi, firman nubuatan, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan), tetapi dengan cara yang tidak baik (dengan cara melemparkan Yusuf ke dalam sumur).
Namun, sekalipun Ruben mempunyai rencana yang seperti itu, tetapi keputusan Tuhan-lah yang terlaksana; itu sebabnya, Yusuf harus berada di Mesir untuk menyelamatkan dunia (Mesir).

Mazmur 94: 11
(94:11) TUHAN mengetahui rancangan-rancangan manusia; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka.

RANCANGAN MANUSIA, sesungguhnya SIA-SIA BELAKA, tidak ada yang terwujud.

Pertanyaannya; MENGAPA RANCANGAN-RANCANGAN MANUSIA ITU SIA-SIA BELAKA?
Yesaya 55: 8
(55:8) Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Satu hal yang harus kita ketahui;
-      rancangan Tuhan bukanlah rancangan manusia.
-      jalan manusia bukan jalan Tuhan.
Jadi yang benar; kitalah yang harus BERADA DALAM RANCANGAN TUHAN dan MENGIKUTI JALAN-NYA TUHAN.

Yesaya 55: 9
(55:9) Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Saudaraku, seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan Tuhan dari jalan manusia, demikian juga rencana Tuhan dari rencana manusia; SUNGGUH BERBEDA JAUH. Itu terlihat dari rencana Ruben, anak tertua Yakub, jauh berbeda dengan rencananya Tuhan untuk melepaskan manusia dari kebinasaan.

Tuhan punya rencana yang luar biasa untuk kita; biarlah saya dan saudara berada dalam rancangan Tuhan, tetap mengikuti rancangan Tuhan, tidak membuat rancangan sendiri, tidak membuat jalan sendiri, sebab rancangan manusia dan rancangan Tuhan, seperti langit dan bumi; begitu jauh berbeda.
Rancangan manusia mendatangkan kesia-siaan / tidak ada artinya, oleh sebab itu;
-      biarlah cara berpikir kita sama dengan cara berpikir Tuhan,
-      biarlah hati kita sama dengan hati Tuhan,
-      biarlah keinginan kita sama dengan keinginan Tuhan,
Berarti, kita yang mengikuti Tuhan, bukan Tuhan yang mengikuti kita.
Oleh sebab itu, doakanlah terus supaya terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan dalam ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan, dengan kata lain, senantiasa menikmati rumput muda.
Kita patut bersyukur kepada Tuhan karena dalam kandang penggembalaan ini, kita senantiasa digembalakan oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan. Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;

Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment