KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, November 3, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 02 NOVEMBER 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 
02 NOVEMBER 2012

Subtema: JALAN YANG BENAR;
-   MELEWATI PEDANG MENYAMBAR-NYAMBAR
-  JANGAN MENABUR DUA JENIS BENIH DI KEBUN ANGGUR

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya besar, kita boleh beribadah malam hari ini dalam Ibadah Pendalaman Alkitab.
Biarlah kiranya lewat firman Tuhan yang kita dengar pada malam ini, cukup mengubah seluruh kehidupan kita semua, mulai dari hati, pikiran, seluruh kehidupan kita ini.

Kembali kita memeriksa Maleakhi 2: 6.
(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnyaDalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

Tuhan menyatakan 3 hal, sebagai kelebihan orang Lewi kepada imam-imam yang melayani di Tabernakel, antara lain;
I.     Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya.
II.    Kecurangan tidak terdapat pada bibirnya.
III.  Dalam damai sejahtera dan kejujuran, orang-orang Lewi mengikuti Tuhan.

Mari kita perhatikan keterangan yang pertama.
Keterangan:
I.     PENGAJARAN YANG BENAR ADA DALAM MULUTNYA.
Dikaitkan dengan; pelayanan Yesus Kristus.

Matius 7: 28
(7:28) Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,

Takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya.
Berarti; di dalam mulut Yesus terdapat pengajaran yang benar.
Itu sebabnya, mereka yang mendengar pengajaran yang keluar dari mulut Yesus sangat terkesan, bahkan mereka semua menjadi takjub.

Memang, kalau pengajaran mempelai dalam terangnya tabernakel di sampaikan dengan baik, akan membuat yang mendengarnya itu menjadi takjub, bahkan saya sendiri, sebagai pemberita firman Tuhan, takjub, karena ketika pengajaran mempelai dalam terangnya tabernakel disampaikan, pada saat itu terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan; bila tersingkap firman-firman Tuhan maka segala sesuatu yang terselubung dalam hati juga tersingkap, itulah yang membuat orang-orang takjub.

Adapun pengajaran-pengajaran itu, antara lain;
1.    Hal penghakiman (Matius 7: 1-5).
2.    Hal yang kudus dan berharga (Matius 7: 6).
3.    Hal pengabulan doa (Matius 7: 7-11).
4.    Jalan yang benar (Matius 7: 12-14).
5.    Hal pengajaran yang sesat (Matius 7: 15-23).
6.    Dua macam dasar (Matius 7: 24-27).

Sekarang, tiba saatnya untuk memperhatikan pengajaran yang keempat;
JALAN YANG BENAR

Matius 7: 12-14
(7:12) "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
(7:13) Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
(7:14) karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."

Jalan yang benar, dari pembacaan Matius 7: 12-14, dibagi menjadi 2 bagian;
JALAN YANG BENAR BAGIAN PERTAMA

Matius 7: 12
(7:12) "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.
Artinya; jika menginginkan yang baik, maka terlebih dahulu berbuat yang baik kepada orang lain = menabur yang baik, supaya menuai yang baik.

Mari kita lihat persamaan ayatnya...
Lukas 6: 31
(6:31) Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.

Menginginkan yang baik dari orang lain, maka terlebih dahulu berbuat baik kepada orang lain.

Saudaraku, ada hal yang harus kita perhatikan...
Lukas 6: 32-33
(6:32) Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
(6:33) Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.

Saudaraku, berbuat baik kepada orang lain = mengasihi sesama.
Tetapi, ada hal yang harus diperhatikan dengan baik, yaitu; kalau berbuat baik kepada orang yang berbuat baik, orang yang berdosapun / orang yang tidak mengenal Tuhanpun dapat melakukannya.
Berarti, berbuat baik itu bukan hanya kepada orang baik, tetapi kepada setiap orang, bahkan musuh sekalipun.

Galatia 6: 9
(6:9) Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

Oleh sebab itu, janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, apabila sudah tiba waktunya, kita akan menuai apa yang sudah kita tabur.
Kalau kita menabur yang baik, maka akan menuai yang baik.
Untuk masa sekarang, apa yang kita tabur, itulah yang kita tuai, dan untuk masa yang akan datang, apabila sudah tiba waktunya, kita akan berada dalam kerajaan sorga.

Galatia 6: 10
(6:10) Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Kawan-kawan seiman berarti mereka yang percaya kepada Yesus Kristus, lebih spesifik lagi; satu organisasi, lebih spesifik lagi; dalam satu kandang penggembalaan.

Saya terlebih dahulu memperhatikan kawanan domba dalam satu kandang satu penggembalaan, dibanding yang  lain, dan itu nyata dalam hidup saya sekarang, saya melakukannya bukan karena saya berlaku tidak adil / curang, tetapi karena saya berharap kepada firman Tuhan dan mempertanggungjawabkan tugas saya sebagai gembala sidang di hadapan Tuhan.
Oleh sebab itu, dalam segala kekurangan, saya tidak berharap pada manusia daging / saudara sedaging. Ini harus kita pahami.
Saya bisa terima firman Tuhan pada malam hari ini, karena firman Tuhan tidak pernah membodohi kita, sebab kalau kita mengasihi saudara seiman, lebih spesifik lagi; dalam satu kandang penggembalaan, itu jauh lebih baik karena mereka adalah anak-anak Tuhan yang takut akan Tuhan.

Galatia 6: 7-8
(6:7) Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
(6:8) Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Oleh sebab itu, jangan sesat -> jangan terlebih dahulu mengasihi manusia daging dari pada saudara seiman.
Memang kita sudah terlepas dari dunia ini, sebab yang kita cari adalah kerajaan sorga, bukan dunia dan kemegahannya, dan kalau kita hidup sesuai kebenaran firman Tuhan, kita menjadi mandiri, berarti tidak bergantung lagi kepada manusia daging, selain bergantung pada kemurahan Tuhan.

Syarat berbuat baik (mengasihi sesama).
Imamat 19: 17-18
(19:17) Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
(19:18) Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.

Syaratnya;
-    Janganlah engkau membenci saudara-saudaramu di dalam hatimu.
Membenci saudara di dalam hati, akan mendatangkan dosa atas diri sendiri.
Berarti ketika seseorang membenci sesamanya di dalam hati, sadar atau tidak sadar, ia sedang mendatangkan dosa di dalam dirinya, sekalipun orang lain tidak mengetahui dan tidak melihat kebencian yang ada di dalam hati, dan kita harus tahu bahwa; upah dosa adalah maut.
Oleh sebab itu, supaya kita dimampukan untuk berbuat baik kepada sesama, maka harus menegor dengan terang-terangan.
·    Harus ditegor dengan TERANG-TERANGAN, berarti; tidak ada yang terselubung = mengakui segala kekurangan = dosa di dalam hati terhadap sesama, harus diakui.
·     Harus ditegor dengan TERANG-TERANGAN, berarti; tidak membiarkan kebencian itu tetap tinggal di dalam hati.
-    Jangan menuntut balas terhadap orang lain.
Saudaraku, membalas kejahatan dengan kejahatan, berarti; berada di bawah hukum taurat.
Hukum taurat; tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang berlaku salah tidak luput dari penghukuman.
Berarti, jangan menuntut balas terhadap orang lain = terlepas dari hukum taurat.
-    Janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu
Saudaraku, dendam seharga / serupa dengan mengulangi dosa masa lalu.
Musuh yang menyimpan dendam, sebelum hasratnya terwujud / sebelum sakit hatinya terbalaskan, dia akan terus mengejar sampai dendamnya terbalaskan.
Itu sebabnya saya katakan; dosa dendam itu seharga dengan mengulangi dosa masa lalu.
Bukankah kesalahan itu berlangsung di waktu-waktu yang lalu?
Oleh sebab itu, biarlah firman Tuhan malam ini menerangi kehidupan kita dari dosa-dosa masa lalu, sama seperti 4 makhluk penuh dengan mata (Wahyu 4: 6);
·         di belakang ada mata, berarti; dosa masa lalu sudah diterangi,
·         di depan juga ada mata, berarti; ke depannya juga sudah diterangi.
Saudaraku perhatikan saja, setiap orang yang mengulangi dosa-dosa masa lalu, orang yang seperti ini, dendamnya sangat besar sekali.
Berarti, kalau kita melupakan dosa masa lalu = terlepas dari dendam / tidak menaruh dendam terhadap sesama.

Saudaraku, 3 hal tersebut adalah pekerjaan dari daging. Oleh sebab itu, biarlah kita memperhatikan 3 hal tersebut sebagai syarat mutlak supaya kita mampu berbuat baik kepada orang lain (mengasihi sesama).

Kembali kita memperhatikan...
Galatia 6: 7-8
(6:7) Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
(6:8) Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Saudaraku, barangsiapa menabur dalam daging, ia akan menuai kebinasaan dari daging = kalau hidup menurut daging, akan menuju kepada kematian.
Berarti, 3 syarat tadi, diawali dengan kata “jangan”, itu harus dituruti / diperhatikan, sebab kalau menuruti keinginan daging, akan menuju pada kematian.
Tetapi sebaliknya, jika menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu sendiri.

Kita lihat ayat yang sama...
Roma 8: 4-6
(8:4) supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

Hidup menurut daging, menuju pada kebinasaan = menuai kebinasaan.
Tetapi kalau hidup menurut Roh, akan hidup dan damai sejahtera.

Praktek berbuat baik kepada orang lain (mengasihi sesama).
Imamat 19: 18-19
(19:18) Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.
(19:19) Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

Prakteknya; berpegang kepada kebenaran firman Tuhan (ketetapan Tuhan).

Saudaraku, kalau berpegang kepada kebenaran firman Tuhan, berarti memperhatikan 3 perkara;
1.    Janganlah kawinkan dua jenis ternak
2.    Janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih
3.    Janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan

Untuk malam hari ini, mari kita perhatikan praktek YANG KEDUA; Janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih.
Mari kita perhatikan ayat yang sama...
Ulangan 22: 9
(22:9) Janganlah kautaburi kebun anggurmu dengan dua jenis benih, supaya seluruh hasil benih yang kautaburkan dan hasil kebun anggurmu jangan menjadi milik tempat kudus.

Supaya lebih jelas, dalam ejaan yang lama dituliskan;
Ulangan 22: 9
Jangan kamu menaburi kebun anggurmu hendak dapat dua jenis hasilnya, supaya jangan hilang hasil biji-bijian yang telah kamu taburkan dan hasil pokok anggurmu sekali.

Kalau dua jenis benih ditaburkan di ladang anggur, maka pokok anggur tidak akan menghasilkan buah anggur yang manis, kemudian benih yang lain yang ditaburkanpun tidak menghasilkan.
Berarti, kalau dua jenis benih ditaburkan di ladang; tidak menghasilkan apa-apa.
Saudaraku, kalau kita perhatikan dalam Yesaya 5, bukankah kita adalah kebun anggur Allah? Sebaiknya, kebun anggur itu hasilnya dapat dinikmati oleh Tuhan.

Yesaya 5: 1-2
(5:1) Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.
(5:2) Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.

Kalau kita perhatikan di sini; kebun anggur itu menghasilkan buah anggur yang asam. Berarti, buah anggur ini tidak dapat dinikmati, tidak menghasilkan buah anggur yang baik.

Yesaya 5: 7
(5:7) Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.

Seharusnya, kebun anggur menghasilkan buah anggur yang manis, tetapi di sini kita perhatikan; dua jenis benih menghasilkan dua buah dari dua jenis benih.
-      Buah anggur yang manis, digambarkan seperti KEADILAN, tetapi ada buah yang lain, yaitu KELALIMAN.
-   Buah anggur yang dinantikan, digambarkan seperti KEBENARAN, tetapi justru yang dihasilkan adalah KEONARAN.
Berarti, kelaliman dan keonaran, itulah buah / hasil dari benih yang lain. Ini sangat disayangkan tentunya.
Anggur -> sukacita = buah Roh Kudus.
Sedangkan KELALIMAN dan KEONARAN, itu adalah perbuatan daging yang berasal dari si jahat / roh jahat = buah dari benih si jahat.

Kembali kita perhatikan...
Ulangan 22: 9
(22:9) Janganlah kautaburi kebun anggurmu dengan dua jenis benih, supaya seluruh hasil benih yang kautaburkan dan hasil kebun anggurmu jangan menjadi milik tempat kudus.

Kalau menghasilkan buah dari dua jenis benih; tidak akan memperoleh apa-apa.

Sebagai contoh;
Kejadian 3: 11, 22
(3:11) Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
(3:22) Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."

Adam dan isterinya mengetahui yang baik dan yang jahat, ini adalah buah / hasil dari dua jenis benih;
-      YANG BAIK, itu adalah buah / hasil dari Roh-El Kudus,
-      sedangkan yang TIDAK BAIK itu adalah perbuatan daging dari benih si jahat.
Kalau kita perhatikan di sini; Adam dan isterinya dihalau dari taman Eden = tidak memperoleh apa-apa.

Tahu yang baik dan tahu yang jahat, itu adalah buah dari dua jenis benih, yang menyebabkan seseorang tidak memperoleh apa-apa. Sesungguhnya, dua jenis benih tidak boleh ditabur pada kebun anggur, artinya; manusia cukup mengetahui yang baik saja, tidak perlu menelusuri tentang / hal-hal yang jahat, sebab itu adalah buah dari benih si jahat.

Akibatnya.
Akibat pertama;
Kejadian 3: 22
(3:22) Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."

Allah tidak mengijinkan Adam dan isterinya mengulurkan tangan mereka dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya.

Akibat kedua;
Kejadian 3: 23-24
(3:23) Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
(3:24) Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Tuhan Allah menghalau / mengusir Adam dan isterinya itu dari taman Eden.
Saudaraku, kalau manusia diusir dari taman Eden, maka posisi manusia berada di dunia.
Taman Eden -> kebun anggur (suasana sorga).

1 Yohanes 5: 19
(5:19) Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

Dunia ini berada di bawah kuasa si jahat.

Yesaya 14: 17
(14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

Si jahat, itulah iblis setan, menimbulkan 3 hal, yaitu;
-      Membuat dunia ini seperti padang gurun; gersang, tidak menghasilkan apa-apa; siang hari panas, pada saat malam hari begitu dingin mencekam, itulah padang gurun.
Bayangkan, batu-batu yang keras saja bisa hancur berkeping-keping karena panas dingin, panas dingin.
-      Dan yang menghancurkan kota-kotanya.
Kalau menghancurkan kota-kota, keramaian menjadi sunyi sepi.
Keramaian itu bisa kita temukan di dalam kota, yaitu pada saat berada di rumah Allah Yakub, beribadah melayani Tuhan.
Tetapi di sini kita perhatikan, dunia ini sudah dihancurkan / diporak-porandakan oleh iblis setan.
Oleh sebab itu, kalau saudara perhatikan gaya dunia ini, sepertinya berada dalam keramaian, tetapi sesungguhnya mereka dalam kesunyian, jauh dari keramaian kota.
-      Tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah.
Terbelenggu dalam dosa, terikat, tidak dibebaskan dari ikatan dosa; sehingga mereka yang hidup dalam dosa kenajisan, tetap dalam kenajisan dan tetap dalam dosa-dosa yang lain.

Bukankah Adam dan isterinya Tuhan tempatkan di taman Eden untuk menikmati suasana taman Eden (gambaran dari buah anggur yang manis), tetapi akhirnya mereka telanjang setelah melanggar hukum Allah; mereka tahu yang baik juga tahu yang jahat, itulah buah dari dua jenis benih, sehingga akibatnya mereka diusir dari taman Eden, berarti berada di dunia yang baka ini.
Kalau di dunia ini, orang-orang berada di bawah kuasa si jahat, perhatikan gambar di bawah ini;
-      Kalau menabur benih dari daging, akan menghasilkan kebinasaan
-      kalau menabur dari roh maka akan menghasilkan kehidupan dari roh itu.
Ini harus kita pahami.

Bukankah kita adalah kebun anggurnya Allah? Allah mengharapkan kebun anggur itu menghasilkan buah anggur yang manis; setiap hari DIPERHATIKAN, DICANGKUL, MENGGALI LUBANG UNTUK PEMERASAN, DIGARAP, DIBUAT MENARA JAGA, tetapi yang dihasilkannya adalah buah anggur yang asam; KELALIMAN dan KEONARAN.


Hati-hati jangan senantiasa membuat onar, jangan membuat situasi yang baik menjadi gempar, sebab itu adalah perbuatan daging, benih dari si jahat (iblis setan), sehingga menuai kebinasaan. Jangan ijinkan dua jenis benih itu ditaburkan pada kebun anggur, itulah saya dan saudara.

Keadaan apabila ditaburkan dua jenis benih di kebun anggur.
Yesaya 5: 5-6
(5:5) Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;
(5:6) Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya.

Ada tiga hal yang harus kita perhatikan dari pemberitahuan Allah kepada kita;

Hal Pertama
a.     Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis
b.    melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak
Berarti; TIDAK ADA PENJAGAAN DARI TUHAN.

SEDIKIT KESAKSIAN.
Saya masih teringat; pada waktu saya masih kecil, bunda membuat suatu kebun di belakang rumah lalu dipagari dengan kayu di sekelilingnya, kemudian, pagar kayu itu dirusak oleh babi, ladang itu terbuka bebas, sehingga seisi ladang habis dimakan babi.
Saudaraku, kalau Tuhan tidak tampil menjadi tembok dan menjadi pagar duri, apa kekuatan saudara untuk menghadapi kuasa dari si jahat, sementara dunia ini berada di bawah kuasa si jahat, yang terjadi, adalah; segala milik kepunyaan akan habis, baik harta secara jasmani maupun secara rohani, setelah dimakan habis kemudian diinjak-injak = kehidupan yang tidak berdaya.
Kembali pada kesaksian tadi; setelah babi merusak pagar, menghabiskan semua hasil ladang, selanjutnya, babi itu, menginjak-injak ladang, akhirnya, setelah bangun di pagi hari, bunda melihat ladangnya dan menangis dengan sedihnya.
Tetapi anehnya banyak orang yang mengalami ratap tangis dukacita, namun tidak memperdulikan ibadah pelayanan, justru jauh dari ibadah pelayanan.

Hal Kedua
Ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput.
Berarti; TIDAK ADA PEMBELAAN DARI TUHAN.
Bayangkan, kalau kehidupan seseorang seperti onak duri; kehidupan yang selalu menusuk perasaan orang lain, itu menandakan bahwa tidak ada pembelaan dari Tuhan.

Hal ketiga
Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya
Berarti; TIDAK ADA PEMELIHARAAN DARI TUHAN.
Apa jadinya kebun anggur kalau kebun itu tidak dihujaninya? Tentu kebun anggur tidak akan menghasilkan apa-apa, tetapi justru keadaan kebun anggur itu akan bertambah parah.
Bukankah hujan awal dan hujan akhir adalah pemeliharaan dari Tuhan? tetapi karena kebun anggur menghasilkan buah anggur yang asam, maka tidak ada pemeliharaan dari Tuhan

Kesimpulannya; karena kebun anggur menghasilkan buah anggur yang asam, maka;
-      tidak ada penjagaan dari Tuhan
-      tidak ada pembelaan dari Tuhan
-      tidak ada pemeliharaan dari Tuhan, sehingga keadaan yang buruk semakin bertambah buruk.

Jalan keluarnya bagi kita sekarang.
Kejadian 3: 23-24
(3:23) Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
(3:24) Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Supaya kembali ke taman Eden, maka manusia dan isterinya itu, harus melewati kerub yang ditempatkannya di sebelah timur, dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar.
Saudaraku, pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar -> pedang yang tajam, yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, itulah pedang Allah = firman Allah.
-      Bernyala-nyala = hidup.
-      Menyambar-nyambar = kuat.

Ibrani 4: 11-13
(4:11) Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
(4:13) Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Pedang yang tajam, yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, itulah firman Allah.
Firman Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam dari pedang bermata dua manapun.
-      Hidup, berarti; tidak mati.
Yohanes 6: 63
(6:63) Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Perkataan-perkataan / firman Allah itu adalah roh dan hidup.
Saudaraku, roh dan hidup, berarti tidak mati; mampu bekerja, sekalipun tidak dapat dilihat mata manusia.
Setiap orang yang mau menerima firman Allah yang hidup, tanpa disadari dia dibawa ke satu titik perubahan.
Kalau saudara ingat, review kehidupan di masa yang lalu, bagaimana sikap kita di hadapan Tuhan, dan cara-cara kita yang kurang berkenan dalam ibadah pelayanan, tetapi karena pedang yang tajam itu, roh dan hidup, dia bekerja walaupun tidak terlihat, sehingga tanpa kita sadari, kita berada di satu titik yang Tuhan tentukan (mengalami keubahan).

-      Kuat, berarti; tidak lemah = mampu melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Yesaya 55: 11
(55:11) demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Firman Allah itu tidak kembali dengan sia-sia, melainkan;
·         Melaksanakan apa yang dikehendaki oleh Allah.
·         Berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Kalau saudara kuat mendengar firman Tuhan pasti berhasil, kalau saudara kuat mendengar firman Tuhan pasti firman Tuhan terlaksana.

Kalau saudara ingin kembali ke taman Eden, harus menanggung resiko, yaitu melewati beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, itulah firman Allah; hidup dan kuat.

Karena firman Allah hidup dan kuat, ia menusuk amat dalam / berkuasa, sampai memisahkan;
1.    Jiwa dan roh
Berarti; dapat menyelidiki setiap jiwa manusia, juga dapat menyelidiki setiap roh yang ada di dalam diri manusia itu sendiri.
Saya merindukan di dalam kandang penggembalaan ini, senantiasa kita menikmati firman penggembalaan, yang berguna untuk memelihara roh saya dan saudara.
2.    Sendi-sendi dan sumsum
Ini menunjuk kepada dosa yang tersembunyi di balik kekerasan hati, bersembunyi di balik kebenaran diri sendiri = mempertahankan dosa.
Sendi-sendi itu ada di antara daging dan tulang, sumsum itu berada di dalam tulang yang putih.
Tulang -> kekerasan.
Putih -> kebenaran diri sendiri.
3.    Sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati.
Kiranya  firman ini menusuk amat dalam supaya dapat membedakan pertimbangan-pertimbangan yang salah dan pemikiran-pemikiran hati kita yang salah.

Kalau firman Allah yang hidup dan kuat menusuk amat dalam, maka dosa di dalam jiwa, dosa di dalam roh pun akan terpisahkan, sekalipun tidak terlihat, kemudian dosa, yang tersebunyi, juga bisa dipisahkan, kemudian, dapat membedakan pertimbangan hati dan pikiran yang salah, inilah kedahsyatan firman Allah.
Kalau rahasia tersingkap, yang terselubung juga tersingkap.

Kita menginginkan taman Eden, suasana sorga, tetapi tidak mau menerima konsekuensinya, yaitu; dikoreksi lewat pedang yang tajam, dibedah oleh firman yang hidup dan kuat, itu tidak mungkin.
Kiranya pedang yang menyambar-nyambar itu menusuk amat dalam, memisahkan dosa yang tidak terlihat, memisahkan dosa yang tersembunyi, dan sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati, sehingga ke depan kita jauh lebih baik, menikmati suasana sorga, bagaikan berada di taman Eden.
Jadi, melewati dua kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, itulah JALAN KEBENARAN.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment