KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, November 20, 2012

IBADAH RAYA MINGGU, 18 NOVEMBER 2012



IBADAH RAYA MINGGU, 18 NOVEMBER 2012

Tema: SIAPA YANG TERBESAR DALAM KERAJAAN SORGA
           (Seri 07)

Subtema: BANGSA YANG KECIL ADALAH MILIK KEPUNYAAN ALLAH.

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan, itu semua karena kemurahan Tuhan tentunya.

Saudaraku, saat ini kita menikmati firman penggembalaan untuk ibadah raya minggu dari Matius 18: 1-5.
Dari Matius 18: 1-5 ini, tidak terlalu banyak yang bisa saya sampaikan, mungkin malam hari ini adalah yang terakhir, kalau Tuhan ijinkan.
Biarlah kiranya pada seri 07 ini, kembali kita diberkati oleh firman Tuhan, supaya kehidupan kita semua lebih baik.

Kembali kita perhatikan Matius 18: 1-5, secara khusus, kita hanya membaca ayat 1-2.
Matius 18: 1-2
(18:1) Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
(18:2) Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka

Pertanyaan murid-murid kepada Yesus adalah; “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan sorga?.
Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang baik, pertanyaan yang rohani, tetapi kalau kita perhatikan pada ayat 2, setelah murid-murid selesai bertanya, Yesus tidak segera memberi jawaban dan juga tidak menunjuk siapa-siapa yang terbesar di dalam Kerajaan Sorga, justru Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di antara mereka, di tengah-tengah mereka.

Saudaraku, lebih rinci kita perhatikan ayat yang sama, dalam INJIL MARKUS.
Markus 9: 33-36
(9:33) Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?"
(9:34) Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.
(9:35) Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya."
(9:36) Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:

Murid-murid menginginkan yang terbesar dengan cara-cara manusiawi / duniawi, sehingga ketika mereka menginginkan yang terbesar, terjadilah pertengkaran dan perselisihan.
Setiap kali seseorang menginginkan yang terbesar, di situ pasti terjadi pertengkaran / perselisihan satu dengan yang lain (sesama), baik antara suami-istri, baik antara sidang jemaat di dalam kandang penggembalaan.
Barangkali pertengkaran itu tidak terjadi dengan adu mulut atau adu fisik, tetapi jika seseorang menginginkan yang terbesar, di situ telah terjadi pertengkaran satu dengan yang lain, itu dapat dilihat dari suasana yang ada; suasana menjadi tegang, tidak tenang, tidak kondusif, sehingga menjadi serba salah, bahkan saat berbicarapun tidak teratur lagi.

Mari kita perhatikan; yang terbesar menurut ukuran manusiawi / duniawi.
Lukas 22: 24-25
(22:24) Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.

Kembali kita perhatikan, pada saat percakapan waktu perjamuan malam, terjadi pertengkaran di antara 12 murid, karena mereka menginginkan yang terbesar dengan cara-cara manusiawi / duniawi.
Perjamuan malam, berarti; ada jamuan makan dan minum, tetapi pada saat itu terjadi pertengkaran, karena
murid-murid menginginkan yang terbesar dengan cara-cara manusiawi / duniawi, tentu ini sangat disayangkan.
Demikian juga, dengan sidang jemaat di dalam kandang penggembalaan, pada saat menikmati makanan rohani, itulah firman Tuhan, dan minuman rohani, itulah Roh Kudus, namun di situ terjadi pertengkaran, ini sangat disayangkan tentunya.

Ukuran yang terbesar menurut manusiawi / duniawi:
-      Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka.
Berarti; yang terbesar menurut ukuran manusiawi / duniawi adalah raja-raja, pemerintah-pemerintah, di dalam satu kerajaan atau di dalam satu negara.
-      Orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
Jadi, yang menjalankan kuasa disebut pelindung-pelindung, inilah yang terbesar menurut ukuran manusiawi / duniawi.
Kalau menginginkan yang terbesar dengan cara-cara seperti ini, sidang jemaat tidak perlu datang kepada Tuhan, beribadah melayani Tuhan, tergembala dengan baik di dalam satu kandang penggembalaan, cukup memperbesar otot saja, dengan cara fitness, atau cara-cara yang lain, dengan demikian, maka ia akan menjadi yang terbesar dengan cara-cara manusiawi / duniawi.

Bandingkan dengan; yang terbesar menurut ukuran Kerajaan Sorga.
BAGIAN PERTAMA

Lukas 22: 26
(22:26) Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.

-      Yang terbesar di antara kamu hendaklah sebagai yang paling muda.
Berarti, yang terbesar hendaklah menjadi yang paling muda.
Tanda seseorang muda:
1.    Memberi penghormatan kepada yang tua.
2.    Selalu ingin diajar, karena orang muda selalu disamakan dengan minim pengalaman.
3.    Muda berarti memiliki hiasan, sedangkan hiasan orang muda terletak pada kekuatannya.
-      Pemimpin sebagai pelayan.
Berarti; untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil / sukses, hendaknya melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dalam segala sesuatu, baik atau tidak baik waktunya, layani Tuhan dengan sungguh-sungguh.

Mari kita lihat; yang terbesar menurut ukuran Kerajaan Sorga.
BAGIAN KEDUA

Markus 9: 34-35
(9:34) Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.
(9:35) Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya."

-      Yang terdahulu hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya.
Artinya; mengutamakan / menomorsatukan orang lain dari pada diri sendiri = mengutamakan kepentingan orang lain (orang banyak), dari pada kepentingan diri sendiri.
-      Yang terdahulu hendaklah menjadi pelayan dari semuanya.
Artinya; melayani semua orang di manapun berada, baik saat duduk dan berdiri.

Kemudian, kalau berbicara tentang yang terdahulu = yang terutama, berarti; supaya menjadi yang terutama (terdahulu) bagi Tuhan, hendaklah menjadi yang terakhir dan pelayan dari semuanya.
Supaya ini terwujud, mari kita lihat jalan keluarnya.

Jalan keluarnya.
Matius 18: 3
(18:3) lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Jalan keluar untuk menjadi seperti anak kecil; dimulai dari bertobat.
Bertobat, artinya; berhenti berbuat dosa, dan jangan mengulangi lagi seperti 2 tangan dan 2 kaki yang terpaku, dari sanalah darah mengalir. Jadi, orang yang bertobat, ada tanda pengorbanan (tanda darah).

Ciri-ciri menjadi sama seperti anak kecil.
Matius 18: 4
(18:4) Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.

Cirinya; merendahkan diri serendah-rendahnya.
Tempat yang paling terendah adalah titik nol.
Nol = kosong, tidak ada isinya = tidak merasa diri lebih benar, lebih baik, lebih hebat, lebih kuat dari orang lain dalam segala sesuatu.

Sebagai contoh.
Wahyu 4: 9-10
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
(4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

Saudaraku, kalau kita perhatikan di sini, setiap kali makhluk-makhluk mempersembahkan puji-pujian dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta itu, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu.
Berarti, 24 tua-tua merendahkan diri serendah-rendahnya = mau menjadi kecil.

Wahyu 4: 3-4
(4:3) Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
(4:4) Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.

Saudaraku, di sekeliling takhta Anak Domba ada 24 takhta, kemudian di atas takhta-takhta itu duduk 24 tua-tua, ini menunjukkan bahwa 24 tua-tua menjadi yang terbesar di dalam Kerajaan Sorga.
Berarti; kalau merendahkan diri serendah-rendahnya dan mau menjadi kecil di hadapan Tuhan, maka dialah yang terbesar di dalam Kerajaan Sorga, seperti 24 tua-tua duduk di atas takhta-takhta itu.

Barangsiapa merendahkan diri serendah-rendahnya dan mau menjadi kecil, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
Kita juga sudah melihat 4 binatang yang terkecil di bumi;
1.    Semut; pada waktu musim panas, menyediakan makanannya untuk sepanjang musim dingin, berarti; hidup benar sesuai FIRMAN TUHAN.
Hidup di dalam kebenaran firman Tuhan menjadikan kita kecil di hadapan Tuhan.
2.    Pelanduk; mendirikan rumah di atas bukit batu = berdiri di atas korban Kristus = hidup dalam KASIH ALLAH.
Hidup dalam kasih, pasti menjadikan kita kecil di hadapan Tuhan.
3.    Belalang; sekalipun tidak mempunyai raja tetapi tetap teratur berbaris = hidup dalam pengurapan ROH KUDUS.
Dalam 1 Yohanes 2: 27, kalau kita tetap dalam pengurapan Allah, kita tetap teratur dan terpimpin, tidak perlu diajar oleh orang lain.
4.    Cicak; berada di istana-istana raja.
Minggu lalu kita sudah memperhatikan, sang puteri berada di istana raja;
-      Sang puteri sujud menyembah kepada sang raja = hidup dalam doa penyembahan = rendah di kaki Tuhan.
-      Pakaian sang puteri berpakankan emas = hidup oleh Roh, dipimpin oleh Roh Kudus.
Pakaian -> kelakuan sehari-hari.
-      Sang puteri dibawa ke hadapan sang raja dengan pakaian yang berwarna-warna -> jubah yang maha indah = imamat yang rajani = melayani Tuhan yang adalah Raja.
Itulah sang puteri, pada saat berada di istana-istana raja.

Saudaraku, bantu dalam doa, supaya Tuhan terus menerus membukakan rahasia firman-Nya dalam setiap ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan, sehingga kita senantiasa menikmati firman penggembalaan untuk memelihara roh saya dan saudara.
-      Kalau seseorang tidak mau diubahkan = tidak mau menerima pembukaan rahasia firman.
-      Kalau seseorang tidak mau diubahkan = tidak mengakui pemakaian Tuhan, terhadap seorang gembala sidang.

Tadi, kita sudah melihat 4 binatang yang terkecil di bumi...
1.    SEMUT, mengumpulkan makanannya pada musim panas untuk sepanjang musim dingin, artinya; menghargai kebenaran firman Tuhan. setiap orang yang menghargai kebenaran firman Tuhan, dengan cara membaca, mendengar dan menurutinya, maka seseorang akan mengalami kebahagiaan (Wahyu 1: 3).
2.    PELANDUK, yang mendirikan rumahnya di atas bukit batu / mendirikan rumah di atas batu, arti rohaninya; menghargai pengorbanan Yesus Kristus = berdiri di atas korban Kristus.
Orang yang berdiri di atas korban Kristus, berarti ia tidak berdiri di atas kebenaran diri sendiri, kebenaran manusia = hidup di dalam kasih Allah.
3.    BELALANG, tidak mempuyai raja, tetapi belalang tetap teratur berbaris, artinya; kalau seseorang tetap di dalam pengurapan Roh-El Kudus, ia tetap teratur dan terpimpin, sekalipun tidak diajar, dipimpin oleh orang lain = hidup di dalam pimpinan Roh-El Kudus.
4.    CICAK, sekalipun mudah ditangkap tangan, tetapi ia berada di istana-istana raja.
Demikian juga anak-anak Tuhan, kelak berada di dalam istana raja (Kerajaan Sorga) menjadi mempelai perempuan Tuhan, asalkan memenuhi persyaratan, yaitu memiliki perhiasan rohani, seperti dalam kitab Wahyu 12: 1, “Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya”.
-      Berselubungkan matahari -> Allah Bapa, dengan tabiat-Nya; kasih.
-      Bulan di bawah kaki -> Allah Anak, dengan tabiat-Nya; hidup benar sesuai firman Tuhan.
-      Mahkota dari 12 bintang -> Allah Roh Kudus, dengan sifat tabiat-Nya; parakletos.

Hasilnya.
Ulangan 7: 6-9
(7:6) Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.
(7:7) Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu -- bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? --
(7:8) tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.
(7:9) Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan,

Bangsa Israel adalah bangsa yang kecil, bahkan yang terkecil dari semua bangsa, namun Tuhan menjadikan bangsa Israel:
-      Umat yang kudus bagi Tuhan Allah.
-      Umat pilihan bagi Tuhan Allah.
-      Umat kesayangan bagi Tuhan Allah.
Sesuai dengan 1 Petrus 2: 9, menjadi bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri.
Dengan tujuan:
Supaya memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.

Kalau kita perhatikan di sini (ayat 7), bangsa Israel bukanlah bangsa yang besar, melainkan YANG PALING KECIL DARI SEGALA BANGSA, itu bisa kita lihat di dalam kitab Kejadian 46: 6-27 / Kisah Para Rasul 7: 10-14.
Bangsa Israel tiba di Mesir, dimulai dari 12 orang anak-anak Yakub, itulah nenek moyang bangsa Israel, kemudian lahirlah bagi mereka (12 anak Yakub) anak-anak, sehingga seluruhnya berjumlah 70 jiwa.
Itulah sebabnya tadi, Allah berkata, bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang paling kecil dari semua bangsa, dimulai dari 12 anak Yakub, dan selanjutnya lahirlah anak-anak bagi mereka, sehingga jumlah keseluruhannya menjadi 70 jiwa.
Berarti; dengan jumlah 70 jiwa, menunjukkan bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang kecil, bahkan yang terkecil, kemudian kalau kita perhatikan mengenai jumlah yang ada, yaitu:
1.    12 jiwa.
Angka 12 -> persekutuan.

Sebagai contoh.
Seperti ranting yang melekat pada pokok anggur, sehingga menghasilkan buah anggur yang manis (Yohanes 15: 1-4).
Ranting yang melekat pada pokok anggur = persekutuan antara tubuh dengan kepala.
Buah anggur yang manis, adalah buah yang dapat dicicipi / dinikmati oleh Tuhan, lewat ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Pokok anggur -> pribadi Yesus Kristus, sebagai kepala.
Ranting -> tubuh Kristus (gereja Tuhan).

2.    70 jiwa -> angka murid-murid.

Yohanes 8: 31-32
(8:31) Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
(8:32) dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Seorang murid yang benar-benar dikatakan murid, bila ia berpegang teguh kepada kebenaran firman Tuhan.
Sisi positifnya bila seorang murid berpegang teguh pada kebenaran firman Tuhan: murid mengetahui kebenaran itu sendiri, dan kebenaran tersebut akan memerdekakan seorang murid.
Merdeka = terbebas, terlepas dari belenggu dosa.

Kesimpulannya: aktivitas dari pada bangsa yang paling kecil, umat yang kudus bagi Tuhan Allah, umat pilihan bagi Tuhan Allah, umat kesayangan bagi Tuhan Allah adalah: ADANYA PERSEKUTUAN ANTARA TUBUH DENGAN KEPALA (angka 12) dan menjadi murid, berarti BERPEGANG / TETAP DI DALAM KEBENARAN FIRMAN TUHAN, sampai dimerdekakan dari dosa. Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya. Amin.

TUHAN YESUS KRSTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment