KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, March 7, 2013

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 05 MARET 2013


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 05 MARET 2013

Tema:  HAL BERDOA
            (Seri 34)

Subtema: HUTANG DOSA YANG BESAR DIHAPUSKAN OLEH KARENA BELAS KASIH

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Segera kita menikmati firman penggembalaan dalam Ibadah Doa Penyembahan, untuk membawa kita rendah di bawah kaki Tuhan.

Matius 6: 12
(6:12) dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

Salah satu pokok doa yang harus kita naikkan kepada Tuhan adalah: “Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”.
Artinya; mengampuni sesama karena Tuhan telah terlebih dahulu mengampuni dosa kita.

Kita kaitkan dengan; PERUMPAMAAN TENTANG PENGAMPUNAN, dalam injil Matius 18.
Matius 18: 21
(18:21) Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"

Menurut Simon Petrus, pengampunan hanya sebatas tujuh kali = tujuh hari = satu minggu, atau tujuh tahun.
Sebab satu hari = satu tahun, berarti tujuh hari = tujuh tahun.
Kalau mengampuni hanya sebatas tujuh kali, berarti; pengampunan yang terbatas.
Kita tidak mungkin mengampuni sesama sebatas tujuh hari / seminggu, atau sebatas tujuh tahun saja.

Pengampunan terbatas, misalnya;
-      Mengampuni orang yang tertentu saja.
Contohnya; kalau dia kaya diampuni, kalau miskin tidak diampuni = mengampuni karena melihat muka.
-      Mengampuni dengan menggunakan jangka waktu.
= mengampuni kalau ada maunya.
Kalau ada maunya mengampuni, kalau tidak ada maunya tidak mengampuni, itulah pengampunan yang terbatas.

Mari kita lihat; PENGAMPUNAN YANG SESUNGGUHNYA, MENURUT PERNYATAAN YESUS KRISTUS.
Matius 18: 22
(18:22) Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Pengampunan itu tidak hanya sebatas tujuh kali, melainkan sampai TUJUH PULUH KALI TUJUH KALI.
Artinya; pengampunan itu tiada batasnya.
Inilah pengampunan yang benar, berbeda dengan pengampunan menurut Simon Petrus; pengampunan yang terbatas (daging).

CONTOH PENGAMPUNAN TIADA BATAS.
Matius 18: 24-25, 27
(18:24) Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
(18:25) Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
(18:27) Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Pengampunan tiada batas, contohnya; seperti seorang raja yang membebaskan hutang dari salah seorang hambanya, adapun hutang hambanya itu sebesar 10000 talenta.
Dalam kamus Alkitab, talenta itu ukuran timbangan sebesar 3000 syikal = ± 34 kg.
Dalam Perjanjian Baru, itu merupakan ukuran yang sangat besar nilainya, yaitu 6000 dinar (satu talenta = 6000 dinar).
Satu talenta saja, besarnya adalah 6000 dinar (dalam Perjanjian Baru), bagaimana kalau dengan 10000 talenta?
Ini adalah hutang yang besar -> dosa yang besar.

Tetapi di sini kita perhatikan; sang raja membebaskan hutang hambanya yang sangat besar itu, dan kalau hutang yang besar itu dibebaskan, ITU KARENA BELAS KASIH.
Hutang hamba tersebut sebesar 10000 talenta (hutang yang sangat besar sekali), berarti sampai kapan pun ia tidak akan bisa membayarnya / melunasinya, karena dia hanyalah seorang hamba saja.
Namun, supaya hutang yang besar itu lunas, maka hamba itu, isterinya, anaknya dan seluruh miliknya harus dijual kepada sang raja.

Coba kita renungkan firman ini; betapa banyaknya hutang dosa kita kepada Tuhan, tetapi oleh karena belas kasih-Nya, hutang dosa kita dibebaskan. Jangan gunakan ukuran / tenaga saudara dengan belas kasih Tuhan, itu tidak ada apa-apanya, sebab belas kasih Tuhan lebih dari segala-galanya (kemurahan Tuhan lebih dari pada hidup).

Mari kita lihat; BELAS KASIH.
Mazmur 103: 14
(103:14) Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu

Tuhan sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
Artinya; bahwa kita adalah manusia daging yang tidak luput dari dosa.
Namanya saja manusia, tidak akan luput dari dosa, bagaimana mungkin manusia berdosa tiba-tiba menjadi sempurna, itu tidaklah mungkin, kalau bukan Tuhan sendiri yang menyempurnakannya.

Mazmur 103: 12
(103:12) sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.

Selanjutnya, sejauh timur dari barat, dijauhkan-Nya pelanggaran kita = Tuhan menempatkan kita di suatu tempat, di mana jarak itu sangat jauh dari dosa, bahkan Tuhan mau tempatkan kita di tempat yang sempurna.
Dalam pola Tabernakel, barat -> ruangan maha suci, itu adalah tempat yang sangat jauh jaraknya dari dosa = sejauh timur dari barat.

Masakan kita tidak menghargai belas kasih, ibadah ogah-ogahan, pura-pura saat mendengar firman Tuhan, padahal posisi kita sudah dibuat jauh dari dosa.
Saudaraku, saya jadi teringat dengan kisah; ketika bangsa Israel berada di Gosyen, posisi Israel terpisah dari Mesir.
Tuhan menempatkan bangsa Israel di Gosyen terpisah dari Mesir, supaya bangsa Israel beranak cucu, bertambah banyak, kemudian ternak-ternak, peliharaannya tergembala dengan baik (Kejadian 45: 10), tetapi bagi orang Mesir gembala kambing domba adalah suatu kekejian (Kejadian 46: 34).

Malam ini, Tuhan menempatkan kita jauh dari dosa, sebab kita berada di dalam kandang penggembalaan. Kalau kita berada dalam kandang penggembalaan, tujuannya supaya kita tergembala dengan baik, sehingga jauh / terpisah dari dosa, sejauh timur dari barat. Seharusnya kita bersyukur, jangan seperti manusia duniawi; yang menganggap kandang penggembalaan adalah suatu kekejian, kalau saudara seperti itu, berarti sama seperti manusia duniawi (Mesir) yang tidak mengerti rencana Tuhan.
Menurut manusia dunawi (Mesir), kandang  penggembalaan adalah suatu kekejian, sehingga jangan heran, banyak orang Kristen (usia tua) yang tidak mengerti firman Tuhan, menjauhkan anak-anaknya dari ibadah pelayanan, karena menurut mereka ibadah itu cukup satu macam (ibadah raya minggu).
Tetapi sesungguhnya Tuhan hendak menempatkan kita jauh dari dosa, sejauh timur dari barat, ini harus kita syukuri, semua karena belas kasih Tuhan.

Bukti kasih Allah tanpa batas.
YANG PERTAMA
Mazmur 103: 8-11
(103:8) TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

KITA HARUS KETAHUI DENGAN JELAS, BAHWA TUHAN ADALAH PENYAYANG DAN PENGASIH, DENGAN BUKTI;
-      PANJANG SABAR.
Berarti; ketika ada orang yang berdosa, tidak langsung dihukum-Nya.
-      BERLIMPAH KASIH SETIA.
Artinya; kasih setia Tuhan tidak berkesudahan.
Saudaraku, kalau limpah, sama seperti ember yang terisi penuh air, kemudian diisi lagi sampai limpah ruah, sampai nanti akhirnya memberkati orang lain dengan kasih.

Bukti kasih Allah tanpa batas.
YANG KEDUA
Mazmur 103: 9
(103:9) Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.

-      TIDAK SELALU IA MENUNTUT.
Kalau Ia menuntut, kita tidak dapat berbuat apa-apa.
Kesalahan kemarin saja, kalau dituntut, kita tidak bisa berbuat apa-apa, ditambah lagi kesalahan hari ini, maka kita tidak akan bisa melunasi ketika Tuhan menuntutnya.
-      TIDAK UNTUK SELAMANYA IA MENDENDAM.
Allah kita bukan Allah pendendam, berbeda dengan manusia yang masih suka mendendam, bahkan sebelum kejahatannya terbalaskan, ia akan terus mengejar sampai dendamnya terbalaskan.

Bukti kasih Allah tanpa batas.
YANG KETIGA
Mazmur 103: 10
(103:10) Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,

Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita.
Artinya; kejahatan tidak dibalas dengan kejahatan.

Bukti kasih Allah tanpa batas.
YANG KEEMPAT
Mazmur 103: 11
(103:11) tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;

Setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia Tuhan.
Artinya; kasih setia Tuhan itu tiada batasnya, sehingga pengampunan-Nya bagi kita tanpa batas dan tidak bersyarat.
Kalau manusia, pengampunannya ada, tetapi bersyarat.

Kita patut bersyukur malam hari ini, firman-Nya senantiasa mengingatkan dan menasihatkan kita dengan baik.

Respon dari hamba yang berhutang kepada raja.
Matius 18: 28-30
(18:28) Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
(18:29) Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
(18:30) Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.

Hamba yang dibebaskan dari hutang yang besar itu, tidak membebaskan hutang sesamanya yang hanya sebesar 100 dinar.
Artinya; tidak menghargai belas kasih.

Sesungguhnya, sang raja telah membebaskan hutangnya yang sangat besar itu, yaitu 10000 talenta, tidak sebanding dengan hutang kawannya itu, yang hanya 100 dinar.

Ciri-ciri bila tidak menghargai belas kasih.
Matius 18: 28
(18:28) Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!

Ciri-cirinya;
-      MENANGKAP HAMBA YANG LAIN, YANG BERHUTANG 100 DINAR KEPADANYA.
Menangkap, berarti; tidak memberi kebebasan, tidak memberi kesempatan, dengan kata lain tidak ada pengampunan.
-      MENCEKIK KAWANNYA ITU.
Mencekik, berarti:
·         tidak dapat lagi bersuara = tidak dapat memuji Tuhan, tidak dapat memuliakan Tuhan.
·         tidak dapat bernafas = tidak hidup dalam doa penyembahan, sebab doa penyembahan adalah nafas kehidupan kita.

Akibatnya.
Matius 18: 32-34
(18:32) Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
(18:33) Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
(18:34) Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.

Akibatnya; hamba yang tidak menghargai belas kasih diserahkan kepada algojo-algojo.
Ketika hutang yang besarnya itu dibebaskan, itu karena belas kasih, berarti hutangnya dibebaskan / dilunaskan (diampuni) = dipelihara Tuhan.
Diserahkan kepada algojo-algojo, berarti; dia berada di luar belas kasih, sehingga akhirnya dia menderita karena pukulan, karena kesalahannya sendiri.
Algojo-algojo adalah gambaran dari iblis setan yang selalu membuat manusia menderita karena pukulan dan akhirnya terpuruk.
Ini harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh, jangan sampai kita berada di luar belas kasih. Kalau kita berada di luar belas kasih, itulah yang membuat kita terpuruk karena menderita pukulan, juga sakit dan sebagainya.

Selama Tuhan memberi pengampunan, seharusnya selama itu pula kita menghargai pengampunan-pengampunan-Nya.
Tuhan tidak mendendam, Tuhan tidak membalaskan kesalahan kita, justru Tuhan menjauhkan kita dari dosa, sejauh timur dari barat. Tidak ada orang yang berbuat dosa, merasakan belas kasih, tetapi biarlah kita yang memperoleh belas kasih juga mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment