KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, March 13, 2013

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 12 MARET 2013



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 12 MARET 2013

Tema:  HAL BERDOA
            (Seri 35)

Subtema: PENGAMPUNAN ITU BERARTI MENGENAKAN LIMA HAL

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Segera kita menikmati firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari Matius 6: 5-13, namun kita cukup membaca ayat 12 saja.
Matius 6: 12
(6:12) dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

Salah satu pokok doa yang harus kita naikkan kepada Tuhan, yaitu: “Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”.
Berarti, mengampuni sesama karena telah diampuni terlebih dahulu oleh Tuhan = mengampuni karena diampuni.
Tanpa pengampunan, tidak satu pun manusia mendapatkan keselamatan; oleh sebab itu, pokok doa ini harus kita naikkan kepada Tuhan dan tidak boleh diabaikan.

Kolose 3: 12-13
(3:12) Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
(3:13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Mengampuni sesama karena telah diampuni oleh Tuhan.
Jadi, mengampuni itu bukan karena ada kepentingan-kepentingan / motivasi-motivasi, dan tanpa syarat.

Praktek mengampuni adalah mengenakan lima hal, yaitu;
YANG PERTAMA: KENAKANLAH BELAS KASIH.
Matius 18: 24-27
(18:24) Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
(18:25) Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
(18:26) Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
(18:27) Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Raja itu menghapuskan / membebaskan hutang hambanya (sebesar 10000 talenta), OLEH KARENA BELAS KASIH.
Jadi, oleh karena belas kasih (mengenakan belas kasih), hutang dosa yang besar itu terhapuskan.

Kalau kita perhatikan di sini, hamba yang berhutang kepada raja itu, sangat besar hutangnya, sehingga supaya hutang itu lunas, ada tawaran dari raja itu, yaitu hamba itu harus menjual dirinya, beserta anak dan isterinya dan segala miliknya dijual.
Berarti, jumlah dari 10000 talenta -> hutang yang besar sekali.

Tetapi sekalipun hutang hamba ini besar, hutang hamba itu akhirnya dihapuskan oleh raja itu karena belas kasih. Oleh sebab itu, biarlah kita mengenakan belas kasih, yang mampu menghapuskan hutang dosa yang besar.

Praktek mengampuni adalah mengenakan lima hal, yaitu;
YANG KEDUA: KENAKANLAH KEMURAHAN.
2 Korintus 9: 11-12
(9:11) kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
(9:12) Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

Oleh karena kemurahan hati seseorang, maka akan membangkitkan ucapan syukur bagi orang lain / membangkitkan orang lain untuk senantiasa menaikkan ucapan syukur setinggi-tingginya kepada Tuhan.

2 Korintus 9: 7, 9
(9:7) Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
(9:9) Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."

Orang yang bermurah hati itu; suka membagi-bagikan / suka memberikan kepada orang yang membutuhkan, termasuk kebenarannya dibagi-bagi.
Arti rohani kebenaran dibagi-bagi adalah; kejahatan tidak dibalas dengan kejahatan = membagikan kebenaran kepada orang yang tidak memiliki kebenaran (orang yang berbuat jahat).

SYARAT MENJADI MURAH HATI; memberi dengan sukacita, bukan dengan terpaksa.
Jadilah murah hati dalam segala perkara, dalam hal jasmani, juga dalam hal rohani, tidak dengan terpaksa.

2 Korintus 9: 6
(9:6) Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.

CAMKANLAH / INGAT INI BAIK-BAIK: Orang yang menabur banyak, maka ia akan menuai banyak, sebaliknya menabur / memberi sedikit, akan menuai sedikit.

Matius 5: 7
(5:7) Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

Berbahagialah orang yang bermurah hatinya, karena mereka akan memperoleh kemurahan juga.

Praktek mengampuni adalah mengenakan lima hal, yaitu;
YANG KETIGA: KENAKANLAH KERENDAHAN HATI.
Filipi 2: 3
(2:3) dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

Kalau seseorang rendah hati, berarti;
-      menganggap orang banyak lebih utama dari pada diri sendiri,
-      tidak mencari kepentingan sendiri / tidak mencari puji-pujian yang sia-sia.
Berarti, seorang pelayan harus rendah hati, supaya mampu mengutamakan orang lain, dan tidak mencari kepentingan sendiri / tidak mencari puji-pujian yang sia-sia.

Lebih jauh kita perhatikan mengenai; KERENDAHAN HATI.
Filipi 2: 4
(2:4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

Jangan hanya mementingkan diri sendiri, melainkan juga harus memperhatikan kepentingan orang lain; perhatikan hati dan perasaan orang lain, itulah orang yang rendah hati.
Kalau tidak memperhatikan orang lain / sesamanya, maka ia bukanlah orang yang rendah hati.

Matius 5: 3
(5:3) "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Dalan ejaan lama dituliskan demikian:
Matius 5: 3
(5:3) “Berbahagialah segala orang yang rendah hatinya, karena itu yang empunya Kerajaan Sorga.

Berbahagialah orang yang rendah hati, karena mereka itulah yang empunya Kerajaan Sorga.
Barangsiapa merendahkan dirinya, maka ia akan ditinggikan oleh Tuhan, sebaliknya barangsiapa meninggikan diri, maka ia akan direndahkan oleh Tuhan. Tempat yang tinggi = Kerajaan Sorga.
Oleh sebab itu, sebagaimana yang sudah saya katakan; biarlah seorang imam melayani dengan segala kerendahan hati, sebab merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Kelebihan orang yang rendah hati.
Yesaya 57: 15
(57:15) Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

Tuhan memang bersemayam di tempat tinggi (sorga), tetapi perlu juga kita ketahui; Tuhan juga bersemayam / bersama-sama dengan orang yang remuk dan rendah hati.
Bersama-sama = tinggal diam.

Ketika seseorang merendahkan diri, ia akan remuk karena berada di tempat yang rendah, tetapi percaya saja, ketika Tuhan tinggal dalam kita, Ia akan memberi gairah / semangat yang baru, sehingga kita berkobar-kobar / berapi-api dalam ibadah pelayanan, maka dengan demikian kita akan menjadi contoh teladan, bahkan memberi gairah kepada orang lain.

Jadi, semangat itu datangnya dari Tuhan, bukan dari manusia, bukan dari uang, dan yang lain-lain.
Saat kapan Tuhan memberi semangat? Saat kita merendahkan diri dan remuk.

Praktek mengampuni adalah mengenakan lima hal, yaitu;
YANG KEEMPAT: KENAKANLAH KELEMAHLEMBUTAN.
1 Petrus 3: 4
(3:4) tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

Perhiasan dari gereja Tuhan (mempelai wanita Tuhan) adalah manusia batiniah yang tersembunyi, yang berasal dari roh yang LEMAH LEMBUT dan TENTERAM.

Kalau seseorang mengenakan kelemahlembutan, pasti dia tenteram, baik di rumah, di mana saja, pasti tenteram, segala sesuatu tenteram.
Oleh sebab itu, sebaiknya perempuan harus lemah lembut dan tenteram, sebab dari sanalah muncul perhiasan manusia batiniah. Jadi, perhiasan kita bukanlah karena memiliki emas, anting, kalung dan lain-lain.

Ciri-ciri gereja Tuhan yang mengenakan manusia batiniah yang tersembunyi.
1 Petrus 3: 5
(3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

Ciri-cirinya:
-      MENARUH PENGHARAPANNYA KEPADA ALLAH SAJA.
Berarti, tidak menaruh pengharapan kepada yang lain / kepada hal-hal yang lahiriah.
Coba saja perhatikan; kalau perempuan tidak menaruh pengharapan kepada Allah, pasti menaruh pengharapan kepada perkara-perkara di bawah / hal-hal lahiriah.

-      TUNDUK KEPADA SUAMI.
Efesus 5: 23-24
(5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
(5:24) Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Kita adalah tubuh, mempelai perempuan, harus tunduk kepada Kristus, yang adalah suami / kepala.

Jadi, kalau mempelai perempuan (yang disebut juga isteri) tunduk kepada suami, ada alasannya, yaitu; karena suami (Kristus) yang menyelamatkan tubuh, sebab gereja Tuhan tidak bisa melepaskan diri sendiri / tidak bisa menyelamatkan diri dari dosa.

Matius 5: 5
(5:5) Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Berbahagialah orang yang mengenakan kelemahlembutan, kenapa? Karena setiap orang yang mengenakan kelemahlembutan, ia akan memiliki bumi.
Terserah saudara mau lemah lembut atau tidak, tetapi saya himbau; jadilah lemah lembut supaya saudara menjadi penguasa di bumi.

SEDIKIT KESAKSIAN; dahulu, setiap saya mendapat kontrak / pekerjaan, saya ada keras hatinya, dengan kata lain tidak lemah lembut. Mungkin saya memiliki pengetahuan dan kemampuan, sehingga saya keras hati / tidak lemah lembut, oleh karena itu saya tidak mendapat kesempatan memiliki jabatan yang lebih tinggi (memiliki bumi).

Selama kita masih berpijak di bumi ini, jauh lebih baik kita menjadi pribadi yang lemah lembut, kalau ingin memiliki otoritas / kuasa dari Tuhan. Jadilah penguasa, karena saudara mengenakan kelemahlembutan.

Praktek mengampuni adalah mengenakan lima hal, yaitu;
YANG KELIMA: KENAKANLAH KESABARAN.
Kolose 3: 13
(3:13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Sabarlah seorang terhadap yang lain, termasuk kepada orang yang mendendam.

Kolose 3: 13
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Ternyata, kesabaran itu bekerja sama dengan kasih untuk memberi pengampunan kepada orang lain.
Dan memang, sabar itu adalah buah dari kasih.

Pengkotbah 10: 4
(10:4) Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar.

KESABARAN ITU MENCEGAH KESALAHAN-KESALAHAN YANG BESAR.
Itu sebabnya tadi saya katakan: ternyata, kesabaran itu bekerja sama dengan kasih, sehingga dengan demikian memberi kemampuan untuk mengampuni orang lain.
Sekali lagi saya katakan; sabar dan tenang saja, untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang besar, justru dengan sabar dan tenang, kesalahan itu akan berhenti.

KESIMPULANNYA:
Belas kasih, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran; lima hal tersebut menunjuk kepada ...
-      LIMA LUKA UTAMA YESUS KRISTUS, sebagai korban-Nya di atas kayu salib.
Memang, ketika kita mengenakan kelima hal tersebut, kita yang menjadi korban, bukan orang lain.
-      JUBAH YANG MAHA INDAH, sebagai pakaian dari imam besar.
Jubah yang maha indah / pakaian imam besar, terdapat lima warna;
·        disisipi benang emas,                merah / kirmizi,
·        ungu,                                    dan lenan halus.
·        biru,
Itulah yang harus kita pakai / kenakan, secara khusus bagi imam-imam / pelayan-pelayan.

Yohanes 3: 16
(3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Ketika Allah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, itu merupakan kasih Allah akan dunia ini.
Demikian halnya ketika seseorang mengenakan lima hal tersebut, mau tidak mau akan menjadi korban, itulah kasih Allah Bapa.

Yohanes 3: 17
(3:17) Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Kasih itu bukan untuk menghakimi, tetapi untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Kiranya jangan saling menghakimi satu dengan yang lain, sebab ketika seseorang menghakimi, maka orang lain akan menghakiminya dengan ukuran yang sama.

Kasih itu dipertegas kembali dalam ...
Kolose 3: 14
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Kasih itu;
-      Mempersatukan satu dengan yang lain, bukan untuk mencerai-beraikan.
-      Menyempurnakan manusia yang berdosa.

1 Pertus 4: 8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

Kasih menutupi banyak sekali dosa, menutupi banyak sekali pelanggaran, menutupi kelemahan sesama = menghapuskan hutang dosa, bahkan hutang dosa sebesar apapun.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment