KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, November 6, 2016

IBADAH PEMUDA REMAJA, 05 NOVEMBER



IBADAH PEMUDA REMAJA, 05 NOVEMBER 2016
(Seri 105)
Subtema: YESUS, NABI DAN RAJA YANG TERLUPAKAN.

Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Kaum Muda Remaja seperti biasanya.

Segera saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja tentang study Yusuf dari Kejadian 40.
Kejadian 40: 23
(40:23) Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya.

Yusuf tidaklah diingat oleh juru minuman itu, melainkan dilupakannya.

Kejadian 40: 14
(40:14) Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini.

Setelah menceritakan arti mimpi dari juru minuman itu, Yusuf mengadakan perjanjian antara Yusuf dengan juru minuman itu sebagai tanda terimakasih juru minuman itu kepada Yusuf dengan menceritakan hal ihwal Yusuf kepada Firaun.

Kejadian 40: 15
(40:15) Sebab aku dicuri diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di sini pun aku tidak pernah melakukan apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam liang tutupan ini."

Adapun hal ihwal Yusuf adalah ia dicuri, diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani, yaitu Betlehem, lalu dibawa ke Mesir.
Betlehem turun ke Mesir itu berbicara tentang sengsara salib, aniaya karena firman, sebab Yusuf harus menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, sesuai dengan perkataannya kepada juru minuman itu, yaitu: “... aku tidak pernah melakukan apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam liang tutupan ini
Demikian halnya dengan Yesus Kristus; dari sorga, Ia turun ke bumi untuk menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung, Dia yang benar dijadikan dosa, supaya kita yang berdosa dijadikan benar.

Filipi 2: 6-8
(2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Dari sorga turun ke bumi dan menjadi manusia untuk menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib. Taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib, karena menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung, itulah sengsara salib.

Kembali kita memperhatikan ...
Kejadian 40: 23
(40:23) Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya.

Tetapi kenyataannya, Yusuf tidak diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya.
Hal yang sama dialami oleh Yesus Kristus dalam injil Yohanes 6.

Yohanes 6: 1-2
(6:1) Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias.
(6:2) Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.

Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia karena melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.

Yohanes 6: 11-13
(6:11) Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
(6:12) Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."
(6:13) Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.

Kembali Yesus mengadakan mujizat, yaitu memberi makan lima ribu orang laki-laki dengan lima roti dan dua ikan, sampai akhirnya sisa dua belas bakul.

Sekarang kita lihat;
Tanggapan orang banyak terhadap mujizat-mujizat yang diadakan Yesus.
Yohanes 6: 14-15
(6:14) Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."
(6:15) Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Tanggapan orang banyak terhadap mujizat yang diadakan Yesus Kristus: mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia."
Ini adalah tanggapan yang salah, tanggapan yang keliru dari orang banyak yang berbondong-bondong mengikuti Yesus.

Kita bandingkan dengan PEREMPUAN SAMARIA.
Yohanes 4: 15-19
(4:15) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
(4:16) Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
(4:17) Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
(4:18) sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
(4:19) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.

Setelah disucikan dari dosa kenajisannya, perempuan Samaria berkata: “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi”, inilah pandangan dari perempuan Samaria terhadap pribadi Yesus Kristus setelah dosa kenajisannya disucikan, berbanding terbalik dari tanggapan orang-orang banyak yang berbondong-bondong mengikuti Yesus, tanggapan mereka menyebut Yesus sebagai nabi setelah mengadakan mujizat, ini adalah kekeliruan, sebab tugas seorang nabi adalah bernubuat, menyingkapkan segala sesuatu rahasia yang terkandung dalam hati atau yang disebut dengan penyucian terhadap dosa kejahatan ataupun penyucian terhadap dosa kenajisan.
Jadi, sekali lagi saya katakan; pandangan orang banyak itu keliru.

1 Korintus 14: 24-25
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Tugas nabi adalah untuk bernubuat, artinya menyingkapkan segala sesuatu yang terkandung di dalam hati, mengadakan penyucian dosa.
Sedangkan di atas tadi, Yesus hanya mengadakan mujizat, kesembuhan terhadap orang yang sakit dan mujizat memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan, bukan mengadakan penyucian dosa, itu sebabnya saya sampaikan bahwa tanggapan orang banyak yang berbondong-bondong tadi keliru, salah.

Pendeknya; perkataan mereka yang menyebut Yesus seorang nabi setelah mengadakan mujizat itu adalah pernyataan yang salah dan keliru.

Yohanes 6: 15
(6:15) Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Kemudian, tindakan orang banyak terhadap mujizat yang diadakan Yesus Kristus: hendak membawa Yesus dengan paksa untuk menjadikan Dia raja. Ini adalah tindakan yang salah.

Setelah pandangan/tanggapan mereka salah, juga tindakan mereka salah, sebab mereka hendak membawa Yesus dengan paksa untuk menjadikan Dia Raja.

Wahyu 19: 6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Yesus mau menjadi raja bahkan sekaligus Mempelai laki-laki terhadap Mempelai perempuan-Nya saja.
Yesus tidak akan tampil sebagai Raja kepada orang-orang yang hanya pengikutan-Nya karena mujizat.

Alasan Yesus tampil sebagai Raja terhadap pengantin perempuan-Nya.
Wahyu 21: 9-11
(21:9) Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
(21:10) Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Pengantin perempuan, Mempelai Anak Domba terlihat dalam dua hal, yaitu:
YANG PERTAMA: KOTA YANG KUDUS, YERUSALEM BARU, TURUN DARI SORGA, DARI ALLAH.
Inilah wujud dari pada pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.

Lebih jauh kita melihat; KEBERADAAN DARI PENGANTIN PEREMPUAN.
Wahyu 21: 2
(21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Berdandan berarti memiliki perhiasan.

1 Petrus 3: 3-5
(3:3) Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
(3:4) tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
(3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

Perhiasan rohani atau yang disebut perhiasan manusia batiniah yaitu ketundukan seorang perempuan kepada suaminya.
Itu adalah perhiasan rohani dari pada pengantin perempuan, Mempelai Anak Domba.
Jadi, wajar saja kalau Yesus akhirnya tampil dan mau menjadi Raja terhadap mempelai perempuan.
Ketundukan itu yang membuat kita semakin berharga. Perhiasan yang Tuhan inginkan bukanlah perhiasan lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi yang Tuhan inginkan adalah perhiasan manusia batiniah atau yang disebut perhiasan rohani, yaitu tunduk kepada Kristus sebagai Kepala, seperti seorang isteri tunduk kepada suaminya.

Jadi, saudara jangan pernah salah berasumsi atau salah tanggap kepada gembala saudara, kalau misalnya gembala sangat memperhatikan ketundukan, saudara jangan merasa berpikir gila hormat, tidak, karena saya pun harus menunjukkan ketundukan saya kepada Kristus sebagai Kepala, harus saya tempatkan juga Kristus sebagai kepala dalam kehidupan saya.
Tempatkanlah Kristus sebagai Kepala tanda bahwa kita memiliki perhiasan rohani, Tuhan tidak inginkan perhiasan lahiriah.

1 Petrus 3: 6
(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Ketundukan anak-anak Tuhan kepada Kristus adalah sama seperti Sara taat kepada Abraham, suaminya.
Taat, artinya; patuh pada ajaran yang benar.

Ibrani 5: 7-9
(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
(5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
(5:9) dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,

Sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.
Ketaatan dari Yesus Kristus sebagai Anak tunggal Bapa adalah Dia harus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib.
Kemudian, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, dan oleh karena kesalahan-Nya, Ia telah didengarkan oleh Bapa.
Dia taat, oleh sebab itu Dia berkata: “Ya Bapa”, Dia taat kepada Firman, Dia tunduk kepada Firman, sehingga oleh karena ketaatan itulah, segala doa, segala permohonan yang dinaikkan, didengar oleh Tuhan.
Tuhan mendengar doa-doa orang yang tunduk, takluk kepada firman, tetapi sebaliknya, doa menjadi kekejian bila kita tidak taat kepada firman, tidak melakukan kehendak Allah Bapa…Amsal 28:9.

1 Petrus 3: 6
(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Kemudian, Sara menamai Abraham, suaminya, sebagai tuannya.
Kalau menamai Abraham suaminya tuannya, berarti Sara mengambil rupa seorang hamba, dia tidak mengambil rupa sebagai tuan.
Siapa yang terbesar dalam Kerajaan Sorga, yaitu yang terbesar hendaklah menjadi yang paling muda, pemimpin menjadi seorang pelayan.

Filipi 2: 6-7
(2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
(2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Untuk mengambil rupa seorang hamba, di mulai dari mengosongkan diri”.
Kosong = nol = tidak berisi, artinya; tidak merasa diri bisa/mampu, tidak merasa diri hebat dan kuat = tidak bermegah di hadapan Tuhan = merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan.

Matius 11: 7-11
(11:7) Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?
(11:8) Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.
(11:9) Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
(11:10) Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
(11:11) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.

Barangsiapa mau menjadi kecil, dialah yang menjadi terbesar dalam Kerajaan Sorga, sesuai dengan apa yang dikatakan Yesus: “Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis”.
Yohanes Pembaptis mau mengosongkan diri, dia mau mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Persiapkanlah jalan bagi Tuhan, berarti tidak terlihat lagi jalan yang berliku-liku. Jalan yang berliku-liku diluruskan, yang berbukit-bukit diratakan (artinya tidak ada lagi dosa kesombongan), yang berlubang-lubang ditimbun (artinya tidak lagi berkubang dalam dosa).
Yohanes Pembaptis adalah orang yang rendah hati. Orang yang rendah hati mempermudah Kerajaan Sorga hadir di bumi, sebab dengan kesaksiannya itulah membuat banyak orang percaya, bertobat, dan memberi diri dibaptis.

Yohanes 3: 29-30
(3:29) Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
(3:30) Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Yohanes Pembaptis berkata: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil”, sebaliknya Dia harus semakin bertambah-tambah, maka kita harus semakin berkurang-kurang, sampai akhirnya kosong.
Kalau kita kosong, maka seutuhnya Dia akan tampil sebagai Raja yang berkuasa dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi.

1 Petrus 3: 4
(3:4) tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

Perlu untuk diketahui: perhiasan rohani/manusia batiniah sumbernya adalah dari roh yang lemah lembut dan tenteram.

Kita lihat sejenak; ROH YANG LEMAH LEMBUT DAN TENTERAM.
Matius 11: 28-29
(11:28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
(11:29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Orang yang lemah lembut pasti diikuti dengan kerendahan hati, dan orang yang seperti ini adalah orang yang senantiasa memikul kuk, memikul salib di tengah ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan.
Jadi salib itu yang membuat kita lemah lembut, salib itu yang membuat kita rendah hati, salib itu yang membuat kita tenteram dan tertib.
Kalau daging tidak mengalami penyaliban, daging menjadi liar, akhirnya menjadi binatang buas, suka menerkam.

1 Petrus 3: 6
(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Kita juga akan menjadi keturunan Abraham yang berasal dari Allah kalau kaum muda remaja taat kepada firman Tuhan.

Pengantin perempuan, Mempelai Anak Domba terlihat dalam dua hal, yaitu:
YANG KEDUA: KOTA ITU PENUH DENGAN KEMULIAAN ALLAH.
Berarti, bercahaya, memancarkan cahaya = memancarkan terang. Adapun cahayanya sama seperti permata yaspis, jernih seperti kristal.

Wahyu 22: 1
(22:1) Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

Sungai air kehidupan yang jernih bagaikan kristal, artinya: firman Allah yang menjadikan seseorang jernih bagaikan Kristal.
Jadi, kalau pengantin perempuan bercahaya, memancarkan terang, itu karena firman Allah berkuasa dalam kehidupannya, sebab sungai air kehidupan -> firman Allah.
Kristal itu berarti transparan, luar dalam sama, seperti orang yang jujur, tulus, polos, tampil apa adanya.
Kalau kita jujur, tulus, polos, tampil apa adanya, inilah yang disebut dengan permata yaspis, dan ini adalah motor penggerak sehingga seseorang berkobar-kobar, berapi-api melayani Tuhan. Kalau seseorang masih tetap dalam kemunafikannya, masih menyembunyikan dosa kejahatan dan kenajisan, orang-orang yang seperti ini sangat sukar sekali melayani Tuhan. Kalau pun mereka berada di tengah-tengah ibadah pelayanan, itu karena kekuatannya sendiri.

Sungai air kehidupan ini disebut dengan dua hal, yaitu:
a.     Injil kerajaan = mengalir keluar dari takhta Allah.
Ibrani 6: 1-2
(6:1) Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
(6:2) yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

Asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus, antara lain; percaya, bertobat, dan dibaptis air.
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel;
-         Percaya -> pintu gerbang.
-         Bertobat -> mezbah korban bakaran.
-         Baptisan -> bejana kolam pembasuhan tembaga.

Tetapi di sini ada nasihat supaya kita meninggalkan asas-asas pertama dan beralih kepada perkembangannya yang penuh.
Apa itu perkembangannya yang penuh?
Ibrani 5: 12-14
(5:12) Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
(5:13) Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
(5:14) Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Makanan keras itulah yang disebut dengan injil kerajaan untuk orang-orang dewasa, bukan kanak-kanak rohani.
Kalau kita masih memerlukan susu, dari tahun ke tahun, berapa lama pun kita mengikuti Tuhan, kita tidak akan menjadi dewasa rohani, oleh sebab itu, kita membutuhkan makanan keras itulah Injil kerajaan untuk mendewasakan rohani.
Bukti kedewasaan rohani: memiliki panca indera yang terlatih, antara lain;
1.     Telinga yang terlatih = dengar-dengaran.
2.     Mata yang terlatih = berada dalam terang.
3.     Hidung yang terlatih -> doa penyembahan.
4.     Kulit/pipi yang terlatih, berarti tinggal/hidup di dalam kasih Allah.
5.     Mulut yang terlatih -> senantiasa memuji dan memuliakan Tuhan. 
Kegunaan panca indera yang terlatih: dapat membedakan mana yang baik dari pada yang jahat = memiliki hikmat.
Jadi, hikmat yang benar itu kita peroleh dari Injil Kerajaan, itulah makanan keras bukan dari yang lain.

b.     Cahaya injil tentang kemuliaan Kristus = yang mengalir dari takhta Anak Domba”.
2 Korintus 4: 3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, artinya; firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan.

Ibrani 1: 1
(1:1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,

Zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang bangsa Israel dengan perantaraan nabi-nabi, menunjukkan bahwa bangsa Israel itu bebal dan keras hati, tidak mau berubah, sehingga Allah harus berulang kali berfirman kepada nenek moyang bangsa Israel dengan perantaraan para nabi.

Ibrani 1: 2-3
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Sedangkan firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan berkuasa untuk mengadakan penyucian terhadap dosa karena firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan itu berkuasa dan menopang segala yang ada.
Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan menciptakan yang tidak ada menjadi ada, yang mati dihidupkan kembali, sampai berkuasa mengadakan penyucian terhadap dosa.
Kalau terjadi Pembukaan rahasia firman;
-         Memberi terang, berarti tidak lagi menyembunyikan dosa dalam kegelapan.
-         Memberi pengertian terhadap orang bodoh, tujuannya supaya tidak lagi mengulangi kesalahan sebagai perbuatan bodoh di hadapan Tuhan.
Kita bersyukur, sampai malam ini kita diajar oleh firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang berkuasa mengadakan penyucian terhadap dosa.
Lewat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus (rahasia firman disingkapkan), maka segala yang terselubung akan tersingkap, dosa yang terselubung akan terbongkar habis.
Jadi, wajar saja, Yesus Kristus tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria sorga bagi pengantin perempuan, Mempelai Anak Domba.

2 Korintus 4: 4
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus adalah gambaran Allah, artinya firman Pengajaran yang rahasia-Nya dibukakan itu berkuasa mengadakan penyucian terhadap dosa sampai membawa kita kembali kepada wujud semula, segambar dan serupa dengan Allah, sama mulia dengan Allah.

Yohanes 6: 38-40
(6:38) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
(6:39) Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
(6:40) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Di sini kita melihat, Yesus berkata: Aku adalah roti yang hidup, roti yang turun dari sorga.
Tujuannya: untuk melakukan kehendak Allah Bapa, bukan untuk melakukan kehendak sendiri.
Itulah keberadaan Yesus Kristus sebagai roti hidup, roti yang turun dari sorga.

Berbicara tentang melakukan kehendak Allah Bapa ...
Matius 26: 42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Yesus Kristus sebagai Anak Tunggal Bapa, Dia harus minum dari cawan Allah, artinya; Yesus harus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib, dengan demikian Anak telah melakukan kehendak Allah Bapa = kehendak Allah terlaksana.
Itulah keberadaan Yesus Kristus sebagai roti hidup turun ke bumi; untuk melakukan kehendak Allah Bapa.

Setelah melihat mujizat yang diadakan Yesus Kristus, mereka berkata Yesus adalah seorang nabi. Selain pandangan mereka keliru, tindakan mereka juga keliru, sebab orang banyak hendak membawa Dia dengan paksa dan menjadikan Dia Raja.
Oleh karena kekeliruan inilah, Yesus menyatakan dirinya sebagai roti hidup, roti yang turun dari sorga, untuk melakukan kehendak Allah Bapa,  berarti menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib.

Sekarang kita lihat ...
Respon mereka ketika Yesus menyatakan diri-Nya sebagai roti hidup.
Yohanes 6: 40-43
(6:40) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
(6:41) Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga."
(6:42) Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapa-Nya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?"
(6:43) Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan kamu bersungut-sungut.

Ketika Yesus menyatakan diri-Nya sebagai roti hidup, roti yang turun dari sorga, orang banyak bersungut-sungut.
Penyebab mereka bersungut-sungut adalah karena pandangan mereka terhadap Yesus masih salah, juga tindakan mereka menjadikan Yesus sebagai raja secara paksa juga salah.
Mereka yang melihat Yesus sebagai anak tukang kayu, menunjukkan bahwa mereka adalah manusia lahiriah, yang selalu bersungut-sungut.
Mereka menolak roti hidup, roti yang turun dari sorga, mereka menolak pemberitaan firman tentang salib Kristus.
Orang banyak yang berbondong-bondong hanya melihat mujizat semata, sedangkan roti hidup, roti yang turun dari sorga, itulah pemberitaan firman tentang salib, mereka tolak mentah-mentah, karena mereka hidup secara lahiriah.

Yohanes 6: 53-58
(6:53) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
(6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
(6:55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
(6:56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
(6:57) Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
(6:58) Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."

Wujud dari roti hidup, roti yang turun dari sorga adalah tubuh dan darah Yesus Kristus yang dipersembahkan di atas kayu salib. Itu sebabnya Dia harus melakukan kehendak Allah Bapa, yaitu menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib, sehingga dengan demikian Dia dapat mempersembahkan tubuh dan darah-Nya kepada saya dan saudara.
Tubuh-Nya benar-benar makanan, sedangkan darah-Nya adalah benar-benar minuman.
Inilah yang mereka tolak, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Yesus hanya karena mujizat, sementara salib Kristus (proses) tempat untuk mempersembahkan tubuh dan darah-Nya mereka tolak.
Bagaimana dengan pengikutan kita, kita ikut Tuhan apakah karena perkara lahiriah, apakah karena ada kepentingan di dalamnya, apakah murni rindu membutuhkan roti hidup, roti yang turun dari sorga, yang di serahkan kepada kita di atas kayu salib, supaya kita turut juga melakukan apa yang menjadi kehendak Allah Bapa.

Yohanes 6: 60
(6:60) Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

Orang banyak berbondong-bondong tidak sanggup menerima firman tentang salib Kristus, tidak sanggup melakukan apa yang menjadi kehendak Allah Bapa, tidak sanggup memikul salib di tengah ibadah pelayanan.
Orang yang tidak sanggup memikul salib di tengah ibadah pelayanan suka bersungut-sungut, suka ngomel dan jengkel hati, mempersalahkan Tuhan dan sesamanya.
Kita bersyukur, mata rohani kita dicelikkan oleh Tuhan sebab Dialah roti hidup, roti yang turun dari sorga, Dia persembahkan itu bagi kita di atas kayu salib. Tubuh-Nya benar-benar makanan, darah-Nya benar-benar minuman, itulah yang disebut pemberitaan firman tentang salib. Sebetulnya itulah yang kita butuhkan di hari-hari terakhir ini.
Orang yang menghendaki perkara lahiriah otomatis mengecilkan pemberitaan firman tentang salib.

Yohanes 6: 61
(6:61) Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

Yesus berkata: “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
Iman mereka (orang banyak itu) tergoncang oleh karena pemberitaan firman tentang salib.
Pemberitaan firman tentang salib menggoncang iman mereka, ini pernah terjadi ketika Yesus Kristus ditangkap di taman Getsemani, dua belas murid terpecah (tercerai berai) meninggalkan Yesus Kristus, menunjukkan bahwa iman mereka tergoncang.

Yohanes 6: 62
(6:62) Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?

Salib adalah pengantara manusia dengan Allah.
Jadi, mujizat tidak dapat menghantar kita untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga, selain salib Kristus.
Berarti yang kita butuhkan saat ini adalah pemberitaan firman tentang salib Kristus, tanpa menolak mujizat kesembuhan.

Yohanes 6: 63
(6:63) Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Sesungguhnya pemberitaan firman tentang salib Kristus adalah roh dan hidup, sedangkan daging sama sekali tidak berguna, termasuk perkara-perkara yang lahiriah.
Kita membutuhkan mujizat, tetapi salib Kristus jauh lebih penting, sebab salib Kristus adalah jalan, kebenaran dan hidup manusia. Salib adalah jembatan bumi dengan sorga.
Pemberitaan firman tentang salib adalah roh kita, hidup kita, itu adalah nyawa kita, itu adalah masa depan kita. Jadi, jangan garansikan nyawa terhadap pemberitaan firman yang lain.
Untuk apa kita memiliki perkara-perkara lahiriah yang memuaskan daging tetapi pada akhirnya binasa karena menolak salib Kristus.

Yohanes 6: 64-66
(6:64) Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
(6:65) Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
(6:66) Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Mulai dari sejak itu, banyak di antara murid-murid Yesus mengundurkan diri, tidak lagi mengikut Dia, sebab memang syarat mengikut  dan melayani Yesus adalah sangkal diri, pikul salib.
Jadi, harus kita ketahui dengan pasti, salib adalah pengantara antara bumi dengan langit. Kalau salib tidak dikaruniakan kepada kita, maka kita tidak akan sampai kepada Bapa.

Yohanes 6: 67-68
(6:67) Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
(6:68) Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;

Pemberitaan firman tentang salib Kristus adalah perkataan hidup yang kekal.

Kuasa dari pemberitaan firman tentang salib.
1 Yohanes 4: 1-4
(4:1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
(4:2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
(4:3) dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
(4:4) Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.

Pemberitaan firman tentang salib Kristus berkuasa untuk mengalahkan nabi-nabi palsu, sebab roh yang ada dalam diri kita lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia, karena kita memiliki pemberitaan firman tentang salib.
Tetapi jangan salah, kalau seseorang tidak memiliki pemberitaan firman tentang salib, roh yang ada padanya tidak lebih besar dari pada roh-roh yang ada di dunia ini.
Simon Petrus mempercayakan hidupnya terhadap pemberitaan firman tentang salib, sesuai dengan perkataannya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal”.

Yohanes 6: 70
(6:70) Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."
Kalau kita tetap bertahan dalam firman tentang salib, kita semua orang-orang pilihan dan kita semua adalah murid.

Yohanes 5: 54-58
(6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
(6:55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
(6:56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
(6:57) Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
(6:58) Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."

Makan tubuh dan minum darah Yesus;
-       Dibangkitkan pada akhir zaman.
-       Tinggal dalam Tuhan dan Tuhan dalam dia.
-       Hidup selama-lamanya.

Yohanes 6: 39-40
(6:39) Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
(6:40) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Yesus melakukan kehendak Bapa supaya semua yang diberikan kepada Dia (Anak) jangan ada yang hilang, melainkan dibangkitkan pada akhir zaman. Pendeknya; beroleh hidup yang kekal. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment