KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, July 19, 2018

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 06 JUNI 2018



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 06 JUNI 2018

KITAB KOLOSE
(Seri: 129)

Subtema: BERTAMBAH TEGUH DALAM IMAN.


Shalom saudaraku.
Selamat malam salam sejahtera bagi kita sekaliannya, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita berada dalam Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Tidak lupa juga saya menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti live streaming atau video internet Youtube dan Facebook dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita sekaliannya.

Segera saja kita perhatikan firman penggembalan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.

Kolose 2:6-7
(2:6) Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.
(2:7) Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Setelah menerima Kristus Yesus Tuhan kita maka akan dilanjutkan dengan empat hal atau empat perkara yaitu:
1.    Hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.
2.    Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia.
3.    Hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu.
4.    Hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Saya mempunyai kerinduan untuk kembali menyampaikan tentang hal yang ketiga; hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu.
Tetapi dari tadi malam sampai tadi berangkat saya tidak dapat menemukannya, tadi malam saya sudah baca sampai kepada kami berangkat juga belum menemukannya, tapi saya rindu untuk menyampaikannya sebetulnya. Tetapi saya sedikit ingin menambahkan saja tentang yang ketiga ini.

Tentang: HENDAKLAH KAMU BERTAMBAH TEGUH DALAM IMAN.
1 Korintus 16:13
(16:13) Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!

Berdirilah dengan teguh dalam iman berarti bersikaplah sebagai laki-laki dan tetap kuat, tidak goyah.

1 Korintus 15:58
(15:58) Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Berdirilah teguh jangan goyah dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan sebab dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payah tidak sia-sia.

Lebih jauh kita lihat tentang berdirilah teguh dalam iman ...
Yosua 1:5-7
(1:5) Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
(1:6) Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
(1:7) Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.

Kuat dan teguh hati berarti tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan.
Tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan berarti bertindak hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan Tuhan lewat Musa hamba-Nya.

Yosua 1:8
(1:8) Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

Bertindak hati-hati artinya: tidak lupa memperkatakan kitab Taurat, tetapi merenungkan firman Tuhan siang dan malam.
Merenungkan firman Tuhan siang dan malam, hati- hati dalam hal bertindak. Berbeda dengan orang yang tidak hati-hati, bertindak dengan seenaknya sebab ia, tidak merenungkan firman itu siang dan malam, itulah yang saya maksud dengan melamun rohani, tidak konsenterasi, tidak hati-hati.

Mazmur 1:1-2
(1:1) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
(1:2) tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

Merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam itu sama seperti binatang yang memamah biak, siang hari memakan rumput di malam hari dikunyah kembali sampai nanti memperoleh sari-sarinya, sampai nanti firman Tuhan betul-betul mendarah daging.
Yang merenungkan firman siang dan malam itu bisa dilihat dari sikap/perbuatannya setiap hari dia memperkatakan firman Tuhan itu.
Kalau firman itu sudah mendarah daging maka segala sesuatu yang kita perbuat sama artinya selalu memperkatakan firman Tuhan dimanapun berada baik perbuatannya, baik perkataan dari mulut, semuanya firman Tuhan, sehingga betul-betul terpisah dari orang fasik, terpisah dari jalan orang fasik, dan tidak berdiri dijalan orang fasik, dan tidak duduk di jalan pencemooh.

Imamat 11 berbicara tentang binatang yang haram dan binatang yang tidak haram.
Binatang yang berkaki empat yang tidak haram adalah binatang berkuku belah dua dan berselah panjang serta memamah biak.
Binatang yang berkuku belah dua dan yang memamah biak adalah lembu sapi, sedangkan pelanduk mewakili binatang yang haram walaupun memamah biak tetapi tidak berkuku belah dua, kemudian babi walaupun berkuku belah dua tetapi tidak memamah, itu haram hukumnya.
Tetapi binatang yang berkaki empat yang tidak haram adalah yang berkuku belah dua dan memamah biak itulah lembu sapi. Lembu sapi itu dapat dinikmati sekaligus dapat dipersembahkan sebagai korban persembahan kepada Tuhan.
Biarlah kiranya kita senantiasa mempersembahkan segenap hidup kita kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup kudus dan yang berkenan, memperkatakan firman Tuhan senantiasa, setiap saat setiap waktu. Persis seperti lembu sapi dapat dipersembahkan kepada Tuhan, segala seseuatu dari lembu sapi bermanfaat baik dari kulitnya bisa digunakan sebagai gendang, baik juga tenaganya untuk membajak di ladang, terlebih-lebih potongan-potongan dagingnya dari kepala sampai ke ekor dapat dipersembahkan di atas mezbah korban bakaran di hadapan Tuhan.
Korban bakaran berarti potongan daging itu dipersembahkan di atas mezbah sampai pagi, berarti sampai hangus, kepala sampai ekor hangus, tabiat daging tidak terlihat lagi.
Itulah tentang iman yang kuat dan teguh tidak goyah, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, karena bertindak hati-hati dan selalu memperkatakan firman Tuhan berarti merenungkan firman Tuhan siang dan malam.

Selanjutnya selain kuat dan teguh hati, tidak goyah tidak = menyimpang ke kiri dan ke kanan melainkan memperkatakan firman yaitu merenungkan siang dan malam.
Kemudin kita lihat lagi di dalam ...
1 Korintus 16:13
(16:13) Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!

Berdiri teguh dalam iman berarti bersikap sebagai laki-laki dan tetap kuat tidak mudah goyah, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, ada kaitaannya dengan sikap berjaga-jaga.
1 Korintus 16:13; Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat! Itu berkaitan dengan berjaga-jaga.
Berjaga-jaga itu kalau kita lihat dalam Matius 26; hidup di dalam doa penyembahan selama satu jam itu berjaga-jaga, minggu lalu telah saya sampaikan.

Kita lihat sikap berjaga-jaga ...
1 Petrus 5:8-9
(5:8) Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
(5:9) Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

Banyak orang menanggung penderitaan karena dosa yang ditimbulkan oleh iblis atau setan itulah roh jahat dan roh najis, juga dosa yang ditimbulkan oleh daging dengan segala keinginannya, dan dosa yang ditimbulkan oleh dunia dengan arusnya. Sementara dunia ini berada dalam kuasa si jahat, jadi setan memerintah di dalam dunia ini dan oleh karena dosa itu manusia banyak menanggung penderitaan.
Pendeknya; oleh karena dosa yang diperintah oleh setan orang Kristen banyak menanggung penderitaan juga banyak mencucurkn air mata, tertindas, terintimidasi, takut, kuatir dan lain sebagainya.
Sebab itu pada ayat 9 ini Tuhan berfirman; “Lawanlah dia dengan iman yang teguh”
Dia  -> iblis atau setan yang menimbulkan penderitaan atas manusia.
Lawanlah dia yaitu iblis setan dengan iman yang teguh. Tadi iman yang teguh itu berkaitan dengan berjaga-jaga hidup di dalam doa penyembahan.

Di dalam kitab Daniel 6:10-11; kita dapat melihat, dimana Daniel hidup di dalam doa penyembahan sekalipun ada suatu ketetapan dalam jangka satu bulan atau tiga puluh hari apabila seseorang menyembah dewa, manusia atau kepada yang lain-lain selain kepada Raja Darius maka akan dilemparkan ke dalam gua singa.
Singa itu gambaran dari Iblis / Setan yang berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya… 1 Petrus 5:8.
Tetapi sekalipun ada ketetapan (keputusan) Raja Darius namun Daniel tidak takut pada aturan yang ada, seperti biasa tiga kali sehari ia berlutut dan memuji Tuhan di atas lotengnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem.
Ibadah pelayanan ini kiblatnya adalah Yerusalem baru, kota mempelai. Sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas muka bumi ini adalah pesta nikah Anak Domba, menjadi pengantin perempuan mempelai Anak Domba.
Kita juga berada dalam doa penyembahan arahnya supaya nanti kita masuk dalam pesta nikah anak domba.
Jadi ada tingkap yang mengarah kepada Yerusalem di atas loteng itu disitulah dia berlutut tiga kali sehari memuji dan menyembah Allah yang hidup.
Kemudian karena dia melawan peraturan itu maka dia dilemparkan ke dalam gua singa sesuai ketetapan dan keputusan Raja Darius namun sekalipun demikian Tuhan mengirim malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa sehingga dia tidak diapa-apakan oleh singa itu (dia tidak ada di dalam mulut singa) karena Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa tersebut.

Untuk sementara ini kita berada di dalam dunia kemudian kita mendiami kemah yaitu tubuh kita ini yang sifatnya sementara, sehingga kita mengeluh karena banyak menanggung penderitaan, tetapi kita rindu pada tanah air surgawi kita rindu suatu kali nanti masuk dalam kerajaan sorga.
Memang kita saat ini sepertinya berada di dalam gua singa sebab yang berkuasa dalam dunia ini adalah Iblis atau Setan karena Setan telah dilemparkan ke dalam dunia ini, sehingga dunia ini mengalami banyak penderitaan.
Tetapi Tuhan mengirim malaikat-Nya untuk mengatup mulut singa tersebut, malaikat sidang jemaat adalah gembala sidang. Tugas malaikat sidang jemaat adalah untuk menggembalakan kerohanian kita masing-masing.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang berkuasa untuk mengatupkan mulut dari singa-singa itu, yaitu: mengatupkan mulut roh jahat dan roh najis agar tidak menguasai hidup kita.
Kita bersyukur Tuhan mengirimkan malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa tersebut.

Mazmur 78:23-25
(78:23) Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
(78:24) menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
(78:25) setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

Tuhan mengirimkan roti malaikat dengan berlimpah-limpah.
Roti malaikat itulah firman penggembalaan yang menggembalakan kehidupan kita sekaliaannya.
Sedangkan roti malaikat itu adalah perbekalan yang berlimpah-limpah tidak berkesudahan.
Firman penggembalaan adalah perbekalan yang berlimpah-limpah yang artinya  tidak berkesudahan.
Dan memang sampai pada hari ini saya merasa bahwa Tuhan mengirimkan roti malaikat yaitu; firman penggembalaan berlimpah-limpah atas kehidupan kita masing-masing, sehingga dengan demikian mulut singa itu juga dikatupkan yaitu; roh jahat dan roh najis tidak menguasai kehidupan kita.
Coba seandainya Tuhan tidak mengirimkan roti malaikat/firman penggembalaan berlimpah-limpah maka daging kita menggerogoti manusia rohani kita masing-masing. Pendeknya, kita patut bersyukur kepada Tuhan.

Kita berdoa selalu supaya Tuhan senantiasa membuka tingkap-tingkap langit bagi kita, supaya Tuhan selalu mencurahkan firman penggembalaan dengan limpah.
Kalau firman penggembalaan itu diberikan dengan limpah (bukan cukup tapi dengan limpah) maka bukan saja terlepas dari roh jahat dan roh najis tetapi akan meluap.
Kalau cukup yah cukup sesuai dengan takarannya misalnya wadah diisi air sampai penuh = cukup. Tapi kalau melimpah akan meluap dari kehidupan kita masing-masing.
Maka kalau sidang jemaat menikmati roti malaikat dari sorga bukan saja terlepas dari roh jahat roh najis tetapi firman itu meluap bagaikan roti sajian, selalu tersaji dimanapun kita berada baik di rumah, di tempat menuntut ilmu, di tempat bekerja, dimanapun komunitas kita firman itu melimpah ruah, tersaji dimanapun kita berada.
Dan itu memang tugas kita untuk menyajikan dua belas ketul roti di atas meja, itu tugas kita masing-masing.
Kita bersyukur kalau sampai pada hari ini kita bisa berdiri dengan tegak berarti berdiri teguh dalam iman itu karena kemurahan Tuhan, bersikap seperti laki-laki dan tetap kuat tidak goyah itu karena kemurahan hati Tuhan.
Kita berdoa supaya Tuhan kirimkan roti malaikat kepada kita semua, firman penggembalaan sebagai perbekalan yang melimpah, perbekalan kita sampai tiba di tapal batas seperti bangsa Israel tiba di tapal batas Kanaan.
Bangsa Israel setelah mendapat milik pusaka barulah mereka menanam, menabur dan menuai. Berdirilah dengan iman yang teguh berarti bersikap seperti laki-laki kuat dan tidak goyan ini akan tersembung dengan berjaga-jaga yaitu; hidup di dalam doa penyembahan.

1 Korintus 15:58
(15:58) Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Berdirilah teguh jangan goyah bersikaplah seperti laki-laki dan kuat. Kemudian giat selalu dalam pekerjaan Tuhan.

Giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan tersambung dengan Roma 12:11.
Roma 12:11
(12:11) Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan”
Saya merindukan ibadah yang kita jalani ini disertai dengan ibadah yang berapi-api serta pelayanan yang berapi-api.
Berarti giat selalu dalam pekerjaan Tuhan dan kerajinan tidak menjadi kendor bahkan menyala-nyala dalam melayani Tuhan. Amin.

YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U Sitohang




No comments:

Post a Comment