KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, July 27, 2018

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 22 JUNI 2018



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 22 JUNI 2018

KITAB RUT
(Seri:17)

Subtema: TIDAK KEMBALI KEPADA DOSA MASA LALU.”


Shalom saudaraku.
Selamat malam salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti live streaming atau video internet, Youtube, Facebook dimanapun berada kiranya Tuhan memberkati kita malam ini, kiranya kebahagiaan dari sorga turun atas kita malam ini.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari Rut 1:15.
Rut 1:15
(1:15) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
Berkatalah Naomi: Pulanglah mengikuti iparmu itu" berarti kembali ke Moab dan kembali kepada para allahnya (menyembah berhala-berhala). Moab adalah bangsa kafir lahir karena perzinahan Lot dan puterinya setelah Allah membawa mereka keluar dari Sodom. Pendeknya; bangsa kafir adalah kehidupan yang penuh dengan kenajisan.
Kenajisan bangsa kafir itu terlihat dengan jelas dalam suratan 2 Petrus 2:22 yaitu “Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya." Artinya; kembali mengulangi dosa masa lalu.
Kemudian bangsa kafir adalah bangsa yang tidak mengenal Allah sehingga hidup di dalam penyembahan berhala sesuai dengan Rut 1:15Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya.”
Jadi betul sekali bahwa bangsa kafir adalah bangsa yang tidak mengenal Allah sehingga hidup di dalam penyembahan berhala.

1 Korintus 12:2
(12:2) Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu.
Bangsa kafir atau bangsa yang tidak mengenal Allah tanpa sadar ditarik kepada berhala-berhala yang bisu atau allah yang mati.
Orang yang tidak mengenal Tuhan lebih mengutamakan soal makan, minum, pakaian, lebih mengutamakan harta, kekayaan, uang, kemudian kedudukan, jabatan yang tinggi dan mengutamakan perkara-perkara lahiriah lainnya padahal semuanya itu adalah berhala-berhala yang bisu atau allah yang mati, tidak memberi jaminan untuk masa depan tidak memberi jaminan untuk hidup kekal.

1 Raja-Raja 18:21-22
(18:21) Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah kata pun.
(18:22) Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.

Pada zaman Raja Ahab bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala termasuk empat ratus lima puluh nabi-nabi Baal.
Itu sebabnya Elia berkata kepada bangsa itu:
-      Kalau Tuhan itu Allah ikuti Dia.
-      Dan kalau Baal ikuti dia.
Rakyat itu tidak menjawabnya, tidak meresponi sepatah katapun artinya; mereka tidak mau berubah/ bertahan dengan pendirian yang salah.

1 Raja-Raja 18:23
(18:23) Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Aku pun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api.

Untuk membuktikan bahwa Baal itu adalah berhala yang bisu atau allah yang mati maka Elia maupun empat ratus lima puluh nabi-nabi Baal itu akan mempersembahkan seekor lembu jantan sebagai korban bakaran di atas kayu tanpa api.

1 Raja-Raja 18:24-25
(18:24) Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan aku pun akan memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!" Seluruh rakyat menyahut, katanya: "Baiklah demikian!"
(18:25) Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: "Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh api."

Elia akan memanggil Allahnya, juga empat ratus lima puluh nabi-nabi memanggil allahnya maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah yang harus disembah.

1 Raja-Raja 18:26
 (18:26) Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu.

Empat ratus lima puluh nabi-nabi memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari namun tidak ada jawaban, bahkan mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah itu tetap saja tidak ada jawaban. Berjingkat-jingkat berarti mereka sedang berjuang memanggil nama Baal allah mereka.

1 Raja-Raja 18:27
(18:27) Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: "Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga."

Pada waktu tengah hari Elia mengejek dan berkata kepada nabi-nabi Baal itu: "Panggillah lebih keras, bukankah dia allah?”
Melihat bahwa Baal tidak dapat menjawab seruan-seruan dari empat ratus lima puluh nabi-nabi Baal itu.
Elia berkata; “Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga."
Seperti itulah keadaan orang yang hidup dalam penyembahan berhala sibuk tidak karu-karuan, sibuk tidak jelas di hadapan Tuhan, tidak menggunakan waktu dengan baik untuk Tuhan.

Mazmur 115:4-7
(115:4) Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,
(115:5) mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat,
(115:6) mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium,
(115:7) mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.

Berhala buatan tangan manusia:
-      Mempunyai mulut tapi tidak dapat berkata.
-      Mempunya mata tetapi tidak dapat melihat.
Tidak dapat melihat berarti tidak dapat memperhatikan mereka yang menyembah berhala.
-      Mempunyai telinga tetapi tidak dapat mendengar.
-      Mempunyai hidung tetapi tidak dapat mencium.
-      Mempunyai tangan tetapi tidak dapat meraba.
-      Mempunyai kaki tetapi tidak dapat berjalan.
-      Bahkan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongan.

Mazmur 115:8
(115:8) Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.

Seperti itulah jadinya oranng-orang yang membuatnya dan yang percaya kepadanya (berhala).
Jadi jangan keliru apalagi imam-imam yang sudah dipercayakan suatu tugas pelayanan yang mulia jangan terlalu bergantung kepada perkara lahiriah apapun bentuknya di atas muka bumi ini.
Berhala dan orang yang percaya kepada berhala sama-sama tidak dapat berbuat apa-apa.

Mazmur 115:9-11
(115:9) Hai Israel, percayalah kepada TUHAN! -- Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.
(115:10) Hai kaum Harun, percayalah kepada TUHAN! -- Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.
(115:11) Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN! -- Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.

Tuhan menghimbau dan mengingatkan tiga golongan, yaitu:
1.    Israel -> umat Tuhan.
2.    Kaum Harun -> orang yang melayani Tuhan (imam-imam).
3.    Orang-orang yang takut akan Tuhan.
Himbauan Tuhan kepada tiga golongan tersebut ialah:
-      Percayalah kepada Tuhan.
Berarti jangan lagi mempercayakan diri kepada berhala, baik umat Tuhan, maupun imam-imam bahkan orang-orang yang takut akan Tuhan.
-      Dialah pertolongan dan perisai.
Dalam masa kesesakan Dia menjadi pertolongan, ketika Petrus mulai tenggelam dia mengangkat dua tangan mohon pertolongan saat itu Tuhan mengulur dua tangan untuk mengangkat dia dari keterpurukan.
Kemudian sekaligus Dia juga perisai, Dia yang mengawasi kita.

Mazmur 115:1
(115:1) Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!

Kita memuliakan Tuhan;
-      Oleh karena kasih-Nya.
Kegunaan kasih menutupi banyak sekali dosa atau mengampuni dosa kemudian beguna juga sebagai pengikat yang mempersatukan dan yang menyempurnakan. Tanpa kasih manusia tidak bisa menjadi satu, anggota tubuh tidak menjadi satu, kemudian tanpa kasih tidak seorangpun manusia menjadi sempurna.
-      Oleh karena setia-Nya.
Tuhan kita setia sekalipun kita tidak setia Dia tetap setia, Dia tidak berubah, Dia tidak pernah meninggalkan kita. Kesetiaan ini membawa kita kepada kekekalan.
Manusia wajib menyembah dan memuliakan Tuhan tidak menyembah berhala karena kasih-Nya dan setia-Nya.

Mazmur 115:2-3
(115:2) Mengapa bangsa-bangsa akan berkata: "Di mana Allah mereka?"
(115:3) Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya!

 Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya!” Sebab Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup bukan allah yang mati.
Sedangkan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan, Allah yang hidup, berkata:”Dimana Allah mereka?”

Bandingkan dengan empat ratus lima puluh nabi-nabi Baal ...
1 Raja-Raja 18:28
(18:28) Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka.

Tindakan selanjutnya dari empat ratus lima puluh nabi-nabi Baal;
-      Mereka memanggil lebih keras.
Perhatikan Allah yang hidup ada di sorga Ia melakukan sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya sampai saat ini Dia tidak tertidur, Dia tidak terlelap, mata-Nya tidak pernah terpejam, Dia sedang bekerja, Dia sedang menyediakan tempat tinggal (rumah) bagi kita semua, Dia sedang memperbaiki kehidupan kita sampai hari ini.
Tetapi Baal allah dari bangsa kafir tadi tidak mempunyai telinga, tidak mempunyai mata sehingga empat ratus lima puluh nabi Baal itu memanggil Baal itu lebih keras, tetapi tidak menjawab.
-      Nabi Baal itu menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka -> pengorbanan yang sia-sia.
Itulah keadaan dari orang-orang yang ditarik kepada berhala-berhala, itulah keadaan orang yang tidak mengenal Allah yang hidup, tanpa sadar mereka ditarik kepada berhala.

1 Raja-Raja 18:29
(18:29) Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.

Puncaknya setelah lewat tengah hari mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, sekalipun demikian.
-        Tidak ada suara.
-        Tidak ada yang menjawab.
-        Tidak ada perhatian.
Mereka telah menderita karena menoreh-noreh tubuhnya dengan pedang dan tombak sehingga mencucurkan darah, puncaknya setelah lewat tengah hari mereka kerasukan setan, sampai petang tetap tidak ada jawaban bahkan tanda-tanda jawabanpun tidak ada, menyedihkan sekali.
Sebetulnya itulah yang terjadi terhadap bangsa kafir bangsa yang tidak mengenal Allah, tanpa disadari banyak menanggung penderitaan oleh karena berhala-berhala.

Sekarang giliran Elia untuk mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan ...
1 Raja-Raja 18:36-38
(18:36) Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
(18:37) Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
(18:38) Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.

Selanjutnya giliran Elia mempersembahkan korban bakaran pada waktu petang.
Elia memanggil Allah Abraham, Ishak, Yakub (Allah Israel) lalu turunlah api Tuhan menyambar habis korban bakaran, kayu, api, batu, dan tanah bahkan air di dalam parit habis dijilat api dari sorga berarti Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub yang dipanggil Elia adalah ALLAH YANG HIDUP, Dia mengerti dan mendengar permohonan kita sekaliaannya.
Korban bakaran berarti potongan-potongan daging itu dibiarkan di atas kayu api sampai hangus, daging dan tabiatnya tidak terlihat lagi dari kepala sampai ekor.
Jangan sampai ada dosa yang berbuntut-buntut (ekor) segera mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, sehingga tabiat daging itu semua hangus.

Itulah sekilas tentang Moab dan para allahnya atau berhala-berhala mereka.
Sebab pada akhirnya Orpa kembali ke Moab dan kepada para allahnya.

Sekarang kita maju memperhatikan ayat berikutnya ...
Rut 1:16-17
(1:16) Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
(1:17) di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"

Tadi Naomi berkata kepada Rut; “pulanglah mengikuti iparmu itu.”
Sekarang jawab Rut kepada Naomi; "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau.” Kalimat ini menunjukkan bahwa Rut tetap berpaut kepada Naomi = tidak terpisah dari kasih Allah.

Sejenak mungkin pengulangan namun tidak salah kita membaca Matius 16.
Matius 16:24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Mengikut Tuhan berarti;
1.    Menyangkal dirinya.
Berarti tidak mengakui kelebihan-kelebihan yang ada di dalam diri = tidak bermegah -> orang-orang yang rendah hati di tengah-tengah ibadah dan pelayanannya kepada Tuhan.
2.    Memikul salibnya.
Berarti memikul tanggung jawab yang Tuhan percayakan.
Tuhan mempercayakan tanggung jawab kepada setiap orang sehingga masing-masing harus memikul tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan.
Sebagai seorang isteri tanggung jawabnya kepada Tuhan tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan Yesus, tanggung jawab suami mengasihi isteri seperti mengasihi dirinya, tanggung jawab anak hormat kepada orang tua, tanggung jawab hamba taat kepada tuannya dengan tulus jadi tidak terlihat baik di depan di belakang tidak tetapi dengan tulus, kemudian tanggung jawab tuan-tuan adil kepada hamba-hambanya karena di atas tuan ada tuan yang lebih tinggi dari dia yaitu: Tuhan Yesus Kristus.
Tanggung jawab gembala memperhatikan domba-domba dalam kandang penggembalaan, bertanggung jawab untuk memberi makan minum domba-domba dan memperhatikan bahkan melibatkan dirinya untuk kawanan domba itu sendiri. Jadi jangan salah mengerti kalau seorang gembala melibatkan diri dengan segala perkara yang sedang dialami oleh sidang jemaat jangan tersinggung, memang itu tanggung jawab seorang gembala.
3.    Mengikut Tuhan.”
Kalau kita mengikut Tuhan berarti kita harus menjadi kesaksian seperti dua pohon zaitun itulah Musa dan Elia mereka itu adalah ketujuh mata Allah yaitu ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi untuk menjadi kesaksian untuk menjadi terang di tengah dunia ini, itu tujuan kita mengikut Tuhan bukan yang lain-lain.

Bukti bahwa Rut mengikuti atau berpaut kepada Naomi.
Rut 1:16-17
(1:16) Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
(1:17) di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"

Bukti bawa Rut tetap mengikuti/berpaut kepada Naomi, Rut berkata:
1.    Kemana engkau pergi kesitu jugalah aku pergi.
2.    Dimana engkau bermalam disitu jugalah aku bermalam.
3.    Bangsamulah bangsaku.
4.    Allahmulah Allahku.
5.    Dimana engkau mati akupun mati di sana dan di sanalah aku dikuburkan.
Tidak berhenti sampai disitu bahkan Rut telah berjanji di hadapan Tuhan bahwa ia tidak terpisahkan oleh apapun dan perkara apapun tidak bisa memisahkan dia dari Naomi selain dipisahkan oleh kematian. Pengikutan Rut mempertaruhkan segala-galanya.
Bagaimana pengikutan kita kepada Tuhan sudah sampai sejauh mana kita mempertaruhkan hidup dan segala sesuatu yang kita miliki? Hati kita apakah sudah menjadi milik Tuhan seutuhnya?
Pengikutan kita sudah sampai sejauh mana? Apa yang sudah kita pertaruhkan dalam pengikutan kita kepada Tuhan?

Tadi Rut berkata kepada Naomi; “Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
Rut telah berjanji di hadapan Tuhan bahwa pengikutannya tidak terpisahkan oleh apapun oleh perkara apapun, kekayaan, uang, kedudukan, jabatan selain kematian itulah janjinya kepada Tuhan bukan kepada Naomi, bahkan dia siap menerima hukuman apabila ia memisahkan dirinya dengan Naomi karena sesuatu hal.

Andaikata mempunyai kerinduan seperti kerinduan Rut maka kita tidak terpisahkan oleh apapun.
Bagi saya Pengajaran Mempelai ini sudah menjadi harga mati, tidak terpisahkan. Saudara lihat saya tidak mau mengubah cara-cara pelayanan dengan menggunakan pemanis-pemanis, bagaikan ajaran Nikolaus hanya untuk mengumpulkan banyak jiwa akhirnya pengikut Nikolaus bukan pengikut Kristus.

Markus 10:8, 11-12
(10:8) sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.
(10:11) Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.
(10:12) Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."

Kita belajar kepada Rut dia tidak terpisahkan oleh perkara apapun selain maut karena dia sadar dia adalah bangsa kafir bangsa yang tidak mengenal Allah selain berhala-berhala, yaitu: pekerjaan, (kesibukan) termasuk harta, kekayaan, kedudukan, jabatan.
Saya tidak bangga melihat orang yang sibuk dan memiliki pekerjaan yang bagus di mata manusia jikalau dia menduakan hati Tuhan, saya tidak bangga dan saya tidak silau melihat orang yang hartanya banyak uangnya banyak tetapi dia menduakan hati Tuhan (tidak mengerti ibadah dan pelayanan), saya tidak tertarik sedikitpun untuk mengikuti jejaknya.

Inilah sikap Rut yang telah ditampilkan malam ini bagi kita, ia tetap menyatu dengan Tuhan tidak dapat dipisahkan oleh apapun kecuali maut. Karena apabila ia terpisah oleh penyembahan berhala maka ia akan jatuh dalam dosa perzinahan, seperti bangsa Moab.

Kita kembali membaca ...
1 Korintus 12:1-3
(12:1) Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya.
(12:2) Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu.
(12:3) Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

Tidak ada seorangpun yang dapat mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan selain oleh Roh Kudus.
Hanya oleh karena Roh Allah itu saja kita dimampukan untuk mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan tidak mengutuki atau menghujat.
Kita bersyukur sampai sejauh ini Tuhan menyatakan Roh kasih karunia untuk mengenal Dia lebih dalam, kemudian memberikan kita karunia-karunia, karunia untuk hidup masa sekarang dan karunia untuk hidup di masa yang akan datang.

Amsal 1:20-22
(1:20) Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya,
(1:21) di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.
(1:22) "Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?

Seruan atau suara hikmat:
1.    Di jalan-jalan disuarakan.
2.    Di lapangan-lapangan disuarakan.
3.    Di atas tembok-tembok disuarakan.
4.    Di depan pintu-pintu gerbang kota disuarakan.

Amsal 2:23-24
(1:23) Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu.
(1:24) Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku,

Di hari-hari terakhir ini Tuhan mencari kehidupan yang mau dipersiapkan untuk menerima isi hati Tuhan yaitu firman Allah, itu sebabnya firman Allah itu disuarakan baik di jalan-jalan, di lapangan-lapangan, di atas tembok-tembok, di depan pintu-pintu gerbang karena Tuhan di hari-hari terakhir ini sedang mencari kehidupan yang dipersiapkan untuk menerima isi hati Tuhan yang paling dalam yaitu firman Allah.

Amsal 2:25-28
(1:25) bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,
(1:26) maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,
(1:27) apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu.
(1:28) Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.

Bagi yang menolak hikmat akan menghadapi kedahsyatan seperti badai, kemudian celaka seperti angin puyuh apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa. Kemudian mereka berseru tetapi Tuhan menertawakan inilah tembok yang sudah roboh tidak untuk dibangun kembali. Oleh sebab itu suara atau seruan hikmat bukan saja di jalan-jalan dan di lapangan tapi juga di atas tembok-tembok.
Jangan merasa kuat dan hebat bagaikan tembok, orang yang hidup atau orang yang berada di bawah hukum Taurat merasa diri kuat seperti tembok padahal tembok itu fungsinya menjadi pemisah antara yang di dalam dan di luar persis seperti tembok Yerikho, tetapi ketika Yesus disalibkan tembok-tembok pemisah itulah hukum Taurat, dirobohkan.

Saudaraku, hikmat dimiliki oleh Rut betul-betul kehidupan muda yang dipersiapkan untuk menerima isi hati Tuhan kelak akan tiba di Betlehem.
Kita menolak hikmat bagaikan tembok yang sudah roboh tidak untuk dibangun kembali -> orang-orang yang berada di bawah hukum Taurat, yang menjalankan ibadah Taurat (ibadah lahiriah) yakni: mulut memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Allah, merasa diri kuat tetapi lihat apabila kedahsyatan datang celaka melanda bagaikan angin puyuh dia rubuh.
Berjalan-jalan di tembok-tembok dan di pintu-pintu gerbang supaya akhirnya kehidupan anggota tubuh yang berbeda-beda dipersekutukan.

Lihat pintu gerbang ....




Hikmat juga diserukan di depan pintu-pintu gerbang untuk membawa kita sampai kepada kesempurnaan itulah gereja Tuhan yang sempurna/mempelai wanita Tuhan.

Malam ini kita akan menikmati tubuh dan darah Yesus lewat Perjamuan Suci, wujud dari korban Kristus yang adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Rut adalah kehidupan yang dipersiapkan untuk menerima isi hati Tuhan itulah firman Allah sebab Betlehem adalah rumah roti. Yesus adalah roti hidup roti yang turun dari sorga dan Ia telah memecahkan tubuh-Nya di atas kayu salib dan itulah hikmat Allah.

Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum…Amsal 29:18. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang





No comments:

Post a Comment