KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, July 25, 2018

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 20 JUNI 2018



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 20 JUNI 2018.

KITAB KOLOSE
(Seri: 131)
Subtema: DIA YANG MENYEDIAKAN ROTI UNTUK DIMAKAN.


Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekaliannya, salam di dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena kemuarahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan.
Sebelum kita membawa hidup kita rendah di bawah kaki salib Tuhan sujud menyembah Allah yang hidup terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose.
Saya juga menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan, yang sedang mengikuti live streaming video internet, facebook, ataupun youtube, dimanapun anda berada kiranya Tuhan memberkati kita.

Kolose 2:6-7
(2:6) Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.
(2:7) Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Setelah menerima Kristus Yesus Tuhan kita maka dilanjutkan dengan empat tindakan, yaitu:
1. Hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.
2. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia.
3. Hendaklah kamu bertambah teguh di dalam iman.
4. Hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Keterangan: HENDAKLAH HATIMU MELIMPAH DENGAN SYUKUR (SERI II).
Malam ini kita akan melihat, hendaklah hatimu melimpah dengan syukur seri yang kedua.

2 Korintus 9:12
(9:12) Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

Disini kita perhatikan kalimat; “Limpah ucapan syukur kepada Allah.”
Kalimat ini sebetulnya singkat dan padat, maka kita akan melihat makna yang lebih luas lagi yang berkenaan dengan kalimat ini.

1 Tesalonika 5:18
(5:18) Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Mengucap syukurlah dalam segala hal. Dalam segala hal, berarti dalam segala bentuk dan segala perkara, baik susah maupun senang.
Ucapan syukur dalam segala hal ini ada kaitannya dengan salib.  Itulah ucapan syukur dalam bentuk yang luas.

Sekarang kita kembali memperhatikan limpah ucapan syukur kepada Allah.
2 Korintus 9:13-15
(9:13) Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang,
(9:14) sedangkan di dalam doa mereka, mereka juga merindukan kamu oleh karena kasih karunia Allah yang melimpah di atas kamu.
(9:15) Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!

Oleh karena kasih karunia dan kemurahan Allah yang melimpah dan yang tak terkatakan maka ada ucapan syukur kepada Allah dengan limpah juga.

2 Korintus 9:10-11
(9:10) Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
(9:11) kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.

Kasih karunia dan kemurahan Allah di dalam hati akan membangkitkan syukur kepada Allah.
Jadi yang membangkitkan syukur kepada Allah adalah kasih karunia dan kemurahan Allah di dalam hati.
Adapun kasih karunia dan kemurahan Allah di dalam hati, antaralain:
1. Dia yang menyediakan benih bagi penabur.
2. Dia yang menyediakan roti untuk dimakan.

Dalam kesempatan minggu yang lalu telah saya sampaikan tentang; Dia telah menyediakan benih bagi penabur.”
Sekarang kita akan memperhatikan; Dia yang menyediakan roti untuk dimakan.

Tentang: DIA YANG MENYEDIAKAN ROTI UNTUK DIMAKAN.
Yesus adalah roti hidup yang turun dari sorga dan Dia telah menyerahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib.
Berarti Dia telah menyediakan roti untuk dimakan.

Yohanes 6:9-11
(6:9) "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
(6:10) Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
(6:11) Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.

Yesus memberi makan lima ribu orang laki-laki dengan lima roti jelai dan dua ikan, tidak termasuk anak-anak dan perempuan-perempuan. Pendeknya; Yesus menyediakan roti untuk dimakan.

Yohanes 6:12-13
(6:12) Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."
(6:13) Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
Setelah lima ribu orang laki-laki makan dan kenyang, murid-murid mengumpulkan potongan-potongan roti jelai yang tersisa ada dua belas bakul. Ini adalah kasih karunia dan kemurahan.
Lima tambah dua hasilnya baru tujuh, tetapi kenyataannya dari lima roti dan dua ikan tersisa dua belas bakul. Maka kalau kita mengikuti Tuhan jangan gunakan akal pikiran manusia daging.

Kemudian kita sejenak memperhatikan injil.
Matius 7:7-11
(7:7) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
(7:8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
(7:9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
(7:10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
(7:11) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Bapa yang di sorga adalah Bapa yang baik, sebagai bukti;
-  Dia memberi roti bukan batu.
-  Dia memberi ikan bukan ular.

Sekarang kita akan memperhatikan satu persatu.
Tentang: DIA MEMBERI ROTI BUKAN BATU.
Yohanes 1:16-17
(1:16) Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;
(1:17) sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Roti  -> Kasih karunia dan kebenaran.
Dari kepenuhan-Nya lah kita menerima kasih karunia demi kasih karunia, dari kasih karunia yang satu kita dibawa kepada kasih karunia yang lain sampai kepada kesempurnaan. Dulu kita banyak kesalahan, banyak kejahatan, banyak pelanggaran, tetapi satu persatu dosa itu dIsucikan
Jadi dari kasih karunia yang satu kita dibawa kepada kasih karunia yang lain sampai sempurna.

Batu  -> Hukum taurat, yaitu sepuluh hukum tertulis pada dua loh batu, itu berasal dari Musa.
Saudaraku, ibadah taurat = ibadah lahiriah. Misalnya; mulut memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan = mempersembahkan tubuh jasmani kepada Tuhan tetapi manusia batin tidak dipersembahkan kepada Tuhan, itulah model ibadah taurat bersifat lahiriah.
-    Ibadah Taurat atau pelayanan tubuh (ibadah lahiriah) sama seperti huruf-huruf yang tertulis pada dua loh batu, itu bersifat daging dan mematikan, tidak mengandung janji.
-    Ibadah atau pelayanan Roh  berarti firman Allah itu telah dimateraikan/ditukik di dalam hati = firman Allah telah mendarah daging. Berarti firman Allah itu berkuasa di dalam hati, berkuasa mengubahkan kehidupan setiap pribadi lepas pribadi.
Itulah penjelasan secara singkat tentang roti dan batu.

Sekarang kita akan memperhatikan.
Tentang: DIA MEMBERI IKAN BUKAN ULAR.
Ikan -> Kuasa Roh El-Kudus.

1 Yohanes 2:27
(2:27)Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

Apabila Roh El-Kudus berkuasa di dalam diri seseorang maka orang itu tidak perlu diajar oleh orang lain, Roh Kudus akan mengajar dia tentang segala sesuatu dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta.

Tujuh fungsi Roh El-Kudus di dalam diri seseorang;
1. Menolong.
2. Menyertai.
3. Menghibur.
4. Mengingatkan.
5. Mengajar.
Semuanya itu tertulis di dalam injil Yohanes 14:16-17;26.
6. Mengisyafkan.
7. Memimpin.
Semuanya itu tertulis di dalam injil Yohanes 16: 8;13.

Sekarang kita akan memperhatikan.
Yehezkiel 36: 26-27
(36:26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
(36:27) Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Kita patut bersyukur sebab Tuhan memberikan hati yang baru dan roh yang baru yaitu hati yang taat, kemudian Tuhan memberikan Roh Kudus diam di dalam batin kita masing-masing dan Roh itu berkuasa untuk membantu kita di dalam dua perkara.
1.  Untuk hidup dalam segala ketetapan-ketetapan Tuhan.
Berarti tidak satupun dibiarkan satu dari firman itu gugur.
2.  Membantu kita untuk berpegang kepada peraturan-peraturan Tuhan dan melakukannya.
Tuhan menempatkan Adam dan Hawa di taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden tapi mereka harus mematuhi segala  aturan yang ada, yaiti: perintah, dan larangan.
Yang pasti pengajaran daripada Roh Kudus itu benar dan tidak dusta. Berbanding terbalik dengan tabiat setan.

Sekarang kita perhatikan.
Ular -> Iblis atau setan dengan segala tabiat-tabiatnya.

Yohanes 8:44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Tabiat yang paling mendasar dari iblis atau setan ada tiga, yaitu:
1.  Pembunuh manusia sejak semula (taman Eden).
Tabiat ini bertolak belakang dari tabiat Allah Bapa yaitu kasih.
Kegunaan Kasih yaitu selain menutupi banyak sekali dosa atau mengampuni orang yang bersalah, serta sebagai pengikat yang mempersatukan dan yang menyempurnakan.
2.  Tidak hidup di dalam kebenaran.
Bertolak belakang dengan tabiat Allah Anak yaitu hidup benar sesuai dengan firman Allah. Dan perlu untuk diketahui kebenaran yang sejati terletak pada salib diluar salib tidak ada lagi kebenaran.
Berarti iblis atau setan ini sangat bertentangan dengan salib Kristus.
Kalau melayani Tuhan tanpa sangkal diri dan pikul salib berarti dia tidak melayani sesuai dengan ajaran  Kristus tetapi dia melayani dengan mengikuti ajaran setan.
3.  Bapa pendusta.
Bertolak belakang dengan tabiat dari Allah Roh Kudus yaitu pengajarannya itu benar tidak dusta.

Perlu untuk diketahui, makan lima roti jelai dan dua ikan itu berhubungan erat dengan meminta, mencari, dan mengetok.
1. Meminta maka akan diberikan.
2. Mencari maka akan mendapat.
3. mengetok maka pintu akan dibukakan baginya.
Kesimpulannya; meminta, mencari, dan mengetok adalah usaha untuk menikmati roti dan ikan.

Maka kita perlu juga meminta pembukaan rahasia firman Tuhan supaya Tuhan senantiasa membukakan rahasia firman-Nya (menyediakan roti untuk dimakan).
Kemudian, supaya kita semua hidup dalam kuasa Roh El-Kudus dan dipimpin oleh Roh Tuhan sepenuhnya maka harus juga ada usaha yaitu meminta, mencari, dan mengetok. Sebab Tuhan telah menjanjikannya maka Tuhan akan mengaruniakannya.
Sebelum Yesus terangkat ke sorga Dia sudah menjanjikan penghibur untuk menyertai kita selama-lamanya. Pekerjaan Roh Kudus yang terakhir menginsyafkan kita. Sebab itu yang disebut dengan usaha bukanlah seperti orang yang malas, sebentar tidur, sebentar lagi melipat tangan dan mengantuk untuk segera tidur kembali. Ia yang akan menyediakan roti dan ikan untuk dimakan. Berarti harus ada usaha dari sidang jemaat teristimewa imam-imam yang melayani Tuhan.

Saya berharap pengertian ini sebetulnya akan melengkapi pengertian-pengertian yang sebelumnya tentang usaha.
Jadi pengertian ini jangan diabaikan lagi. Melayani tidak harus lihat situasi, kondisi, dan keadaan. Karena kita rindu untuk menikmati roti dan ikan yang disediakan.

Syarat makan roti dan ikan.
Yohanes 6: 10
(6:10) Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.

Syarat makan roti dan ikan yang disediakan ialah duduk di atas rumput. Artinya tergembala dengan baik di dalam satu kandang penggembalaan dengan satu gembala. Berarti tidak liar.
Rumput-> Penggembalaan.

Kita lihat domba-domba  dalam penggembalaan yang benar.
Yohanes 10:3-4
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Keadaan bila domba-domba tergembala:
1.   Domba-domba mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
Dengar-dengaran seperti Samuel sebab tidak satupun firman Allah itu yang gugur.
Kalau tidak dengar-dengaran pasti mengabaikan firman Tuhan.
2.   Domba-domba mengikuti gembala.

1.   Dampak positif domba-domba mendengar suara gembala, yaitu:
-    Gembala memanggil domba-dombaNya masing-masing menurut namanya = namanya terdaftar di sorga = namanya tertulis di dalam kitab kehidupan -> jemaat anak-anak sulung.
Ibadah dan pelayanan ini adalah hak kesulungan untuk senantiasa diusahakan dan dipelihara. Dan kalau nama terdaftar, akan menerima berkat-berkat kesulungan.
-    Menuntun domba-domba itu keluar.
Domba-domba dituntun keluar berarti menjadi kesaksian.

2.   Dampak positif domba-domba mengikuti gembala, yaitu:
Sejauh ini kita telah mengikuti geraknya Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Tujuannya untuk membawa kita dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan. Kita patut bersyukur kalau kita ada di tengah kandang penggembalaan ini digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel. Kegerakan Roh Kudus hujan akhir membawa gereja Tuhan masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan.
Kegerakan Roh Kudus hujan akhir bukan berbicara soal yang lahiriah tetapi soal pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Jangan keliru. Sebab sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan di atas muka bumi ini adalah pesta nikah Anak Domba, bukan yang lain-lain…Wahyu 19:6-8.

Jadi dapat kita mengambil kesimpulan; Tuhan tidak menipu kita, tidak membodoh-bodohi kita.
Jadi mereka yang digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel adalah kehidupan yang sangat diberkati oleh Tuhan dan tanpa sadar kita telah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai. Apa yang tidak timbul di dalam hati, tidak pernah di dengar oleh telinga, dan yang tidak pernah dipikirkan, itu yang Tuhan sediakan bagi kita. Dulu kita tidak mengerti tentang Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel tetapi kenyataannya kita telah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel. Sungguh besar kemurahan Tuhan bagi kita sekaliannya. Dari kepenuhan-Nya kita menerima kasih karunia demi kasih karunia, dari kasih karunia yang satu kita dibawa kepada kasih karunia yang lain sampai sempurna sama mulia dengan Tuhan, dari Pintu Gerbang sampai kepada Ruangan Maha Suci = menjadi sempurna = mempelai wanita Tuhan. Itu dampak positif apabila domba-domba mengikuti gembala.

Beberapa waktu lalu saudara Grace Florita Marganda bertanya kepada saya; “Om sepertinya tahun ini sepi panggilan”. Kemudian saya jawab:tenang Tuhan lebih tahu.” Kita menunggu waktunya Tuhan untuk membawa Pengajaran Mempelai dan Pengajaran Tabernakel. Waktu kita bukan waktu Tuhan, tetapi waktunya Tuhan adalah waktu kita. Itu yang terbaik.

Yohanes 10:16
(10:16) Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Perhatikan kalimat; “Adalagi padaku domba-domba yang lain yang bukan dari kandang ini” -> Bangsa Kafir.
Di luar Israel itulah bangsa Kafir yaitu saya dan saudara. Sampai akhirnya kita dibawa dalam satu penggembalaan yang besar itulah yang disebut penggembalaan yang bersifat dan berskala internasional, kafir dan Israel bersatu sampai akhirnya kita berada di dalam penggebalaan yang kekal, Yerusalem yang baru. Biarlah kiranya dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir ini kita dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan berada di dalam pesta nikah Anak Domba. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


















No comments:

Post a Comment