KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, July 23, 2018

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 15 JUNI 2018



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 15 JUNI 2018

KITAB RUT
(Seri:16 )

Subtema: MENGIKUT TUHAN”

Shalom saudaraku.
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semua, salam dalam kasih-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena rahmat-Nya oleh karena kemurahan hati-Nya kita dimungkinkan kembali untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa umat Tuhan, anak-anak Tuhan ataupun hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman lewat live streaming, video internet di dalam maupun di luar negeri kiranya Tuhan memberkati kita, salam bahagia kami ucapkan.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Rut 1.
Sebelum kita melihat ayat 15 kita awali dahulu dalam pembacaan ayat 14.

Rut 1:14
(1:14) Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
Perhatikan kalimat pada ayat ini; “lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.”
Pendeknya; Orpa dan Rut adalah gambaran dari dua gereja yang berbeda.
-      Orpa adalah gambaran dari gereja yang tidak setia, sebab Orpa mencium mertuanya itu minta diri atau Orpa berhenti mengikuti mertuanya di tengah jalan.
Inilah kehidupan yang membuang-buang waktu dan menyia-nyiakan segala perngorbanan sebab dia berhenti mengikuti Naomi di tengah jalan.
-      Rut adalah gambaran dari gereja yang setia, sebab Rut tetap berpaut kepada Naomi.
Berpaut artinya; terikat erat-erat sehingga menyatu tidak terpisahkan.

Kolose 3:14
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Jadi kasih itu fungsinya bukan saja sebagai pengikat yang mempersatukan tetapi berfungsi juga untuk menyempurnakan gereja Tuhan.

Roma 8:35
(8:35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Tidak terpisah dari kasih Kristus sekalipun mengalami atau menghadapi tujuh perkara, antara lain;
(1) Penindasan, (2) Kesesakan, (3) Penganiayaan, (4) Kelaparan, (5) Ketelanjangan, (6) Bahaya, (7) Pedang.

Roma 8:36
(8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
Sekalipun ada dalam bahaya maut sepanjang hari bahkan telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan, namun tetap tidak terpisahkan dari kasih Kristus, seperti Rut kepada Naomi.
Kita belajar dari Rut berpaut kepada Naomi artinya: tidak terpisah dari kasih Kristus.

Sekarang kita kembali memperhatikan Kolose 3 ...
Kolose 3:13-15
(3:13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
(3:15) Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.

Kalau kesatuan yang diikat oleh kasih Kristus tercipta, maka damai sejahtera Kristus memerintah di dalam hati.
Tanda adanya damai sejahtera:
-      Sabar terhadap orang lain.
-      Mengampuni kesalahan orang lain.
Ini tanda adanya damai sejahtera.

Pertanyaannya; Apakah sudah teruji ketika Rut berpaut kepada Naomi?
Rut 1:15
(1:15) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
Berkatalah Naomi kepada Rut: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya”.
Kalimat tersebut dibagi menjadi dua bagian;
1.    PULANG KEPADA BANGSANYA.
Berarti kembali ke Moab. Moab adalah bangsa kafir yang lahir oleh karena kenajisan Lot dan puterinya, setelah Allah melepaskan Lot dari kota Sodom.

Kita melihat kenajisan bangsa kafir ...
2 Petrus 2:22
(2:22) Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
"Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya." Artinya; kembali mengulangi kesalahan yang sama, inilah kenajisan bangsa kafir.

2.    PULANG KEPADA PARA ALLAHNYA.
Berarti kembali menyembah kepada berhala.
1 Korintus 12:2
(12:2) Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu.
Bangsa kafir adalah bangsa yang tidak mengenal Allah sehingga tanpa sadar bangsa kafir akan ditarik kepada berhala-berhala.
Jangan heran melihat negara-negara atau bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah tanpa sadar mereka telah ditarik kepada berhala-berhala yang bisu, mengutamakan segala perkara yang ada di atas muka bumi ini melebihi dari Tuhan melebihi dari ibadah dan pelayanan, itu berhala.

1 Korintus 12:3
(12:3) Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Kalau seseorang hidup dalam Roh Allah ia tidak mungkin mengatakan; "Terkutuklah Yesus!”
Kemudian hanya apabila seseorang dikuasai oleh Roh Kudus mengakui bahwa "Yesus adalah Tuhan".
Jadi bangsa kafir tidak mengenal Roh Allah sebab itu mereka tidak mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, apalagi bangsa komunis.

1 Korintus 12:4-6
(12:4) Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
(12:5) Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
(12:6) Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.

Akibat tidak mengenal Roh Allah dan tidak hidup di dalamnya:
-      Tidak mengenal rupa-rupa karunia.
Ada sembilan karunia Roh Kudus sumbernya dari Roh yang satu dan yang sama.
-      Tidak mengenal rupa-rupa pelayanan.
Pelayanan dari setiap hamba-hamba Tuhan itu berbeda-beda tetapi sekalipun berbeda-beda hamba Tuhan tetap melayani Tuhan, tidak melayani perut, tidak melayani yang lain-lain.
-      Tidak merasakan keajaiban Tuhan.
Berarti dari ketiga perkara ini kita mengambil kesimpulan tidak mengenal Roh Allah; tidak mengerti kegiatan Roh, jauh dari ibadah, jauh dari pelayanan, itulah keadaan dari bangsa kafir.

Imamat 26:1-2
(26:1) "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
(26:2) Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.

Inti dari pembacaan ayat ini adalah; orang yang mengerti untuk memelihara hari-hari Sabat (hari perhentian) serta mengerti untuk menghormati tempat kudus Allah (bait Allah) adalah orang-orang yang terlepas dari penyembahan berhala.
Kalau masih terikat dengan berhala ia tidak akan pernah mengerti untuk memelihara hari Sabat yaitu hari perhentian dan tidak akan mengerti untuk menghormati tempat kudus Allah yaitu bait Allah, ia jauh dari bait Allah dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.

Dari pemaparan di atas tadi kita dapat mengambil kesimpulan tentang bangsa kafir:
-      Bangsa kafir hidup di dalam penyembahan berhala.
-      Bangsa kafir hidup di dalam kenajisan.
Itulah kondisi atau keadaan dari bangsa kafir, bangsa Moab.

Bilangan 25:1-2
(25:1) Sementara Israel tinggal di Sitim, mulailah bangsa itu berzinah dengan perempuan-perempuan Moab.
(25:2) Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke korban sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban itu dan menyembah allah orang-orang itu.

Di sini kita melihat pada waktu perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, yang terjadi ada dua:
1.    Israel berzinah dengan perempuan-perempuan Moab = dikuasai roh kenajisan.
2.    Israel turut menyembah allah orang-orang Moab = penyembahan berhala.
Itulah yang terjadi waktu perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir.

Bilangan 25:5
(25:5) Lalu berkatalah Musa kepada hakim-hakim Israel: "Baiklah masing-masing kamu membunuh orang-orangnya yang telah berpasangan dengan Baal-Peor."
Pendeknya; Israel berpasangan dengan Baal-Peor, terikat dengan penyembahan berhala orang-orang Moab.

2 Korintus 6:14-16
(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
(6:15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
(6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini:  "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka  dan hidup di tengah-tengah mereka,  dan Aku akan menjadi Allah mereka,  dan mereka akan menjadi umat-Ku.

Pasangan yang tidak seimbang atau yang disebut juga noda kekafiran antara lain;
1.    KEBENARAN dengan KEDURHAKAAN.
Kebenaran yang sejati berasal dari salib Kristus di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
Sedangkan kedurhakaan -> orang-orang pemberontak, seperti bani Korah dan kroni-kroninya memberontak kepada Musa.
Biasanya orang yang memberontak adalah orang yang merasa diri bisa dan mampu, merasa lebih baik dari orang lain, merasa lebih layak.
Kalau seandainya ia tidak memiliki perasaan itu, ia tidak mungkin memberontak, ia tidak mungkin dikuasai oleh roh pendurhakaan, camkanlah itu karena ini noda kekafiran.
2.    TERANG dengan GELAP.
Terang -> orang-orang yang tidak menyimpan dosa di dalam gelap = penuh dengan Roh Kudus.
Kalau kita perhatikan empat makhluk di dalam Wahyu 4; empat makhluk ini penuh dengan mata masing-masing bersayap enam sekelilingnya (sayap-sayapnya menutupi daging), jadi orang yang hidup di dalam terang tidak hidup menurut daging dengan segala tabiat-tabiatnya.
Kemudian gelap -> orang-orang yang tidak mau datang kepada terang, berarti masih banyak yang terselubung, masih banyak dosa yang disembunyikan.
Perlu untuk diketahui; semua dosa dapat diampuni Tuhan kecuali satu dosa yaitu dosa yang tidak diakui.
3.    KRISTUS dengan BELIAL.
Kristus = Mesias, artinya: Yang diurapi Roh Kudus dan Kristus -> kepala dari tiap-tiap gereja.
Maka kehidupan yang diurapi Roh Kudus tidak perlu diajar manusia sebab Roh itu yang mengajar, sebab Roh itu yang memimpin dalam seluruh kebenaran… 1 Yohanes 2:27.
Sama seperti empat binatang yang terkecil namun cekatan salah satunya adalah belalang, sekalipun tidak ada pemimpinnya belalang tetap berbaris dengan teratur, ini kehidupan yang diurapi…Amsal 30:27.
Belial itu roh jahat, roh si dajjal, roh antikris yang suka memberontak.
4.    ORANG-ORANG PERCAYA dengan ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA.
Kalau kita kaitkan dengan Pelajaran Tabernakel pintu gerbang artinya; percaya.
Setelah melewati pintu gerbang maka akan memasuki halaman tentu akan melihat dua alat di dalamnya;
1.    Mezbah korban bakaran -> pertobatan oleh darah salib.
2.    Kolam pembasuhan -> baptisan air.
Sedangkan halaman -> iman percaya.
Kesimpulannya; orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bertobat senantiasa meninggikan korban Kristus.
Kemudian, ada di dalam tanda pengalaman kematian dan ada di dalam tanda pengalaman kebangkitan (baptisan air).
Sedangkan orang-orang yang tidak percaya tidak mempercayakan hidupnya kepada Tuhan, selain kepada harta, kekayaan dan segala perkara-perkara yang di atas muka bumi ini, persis seperti jemaat di Laodikia bergantung kepada harta dan kekayaan sehingga mereka merasa kaya tidak kekurangan apa-apa, tapi sebaliknya di mata Tuhan mereka itu melarat, malang, miskin kemudian buta dan telanjang.
5.    BAIT ALLAH dengan BERHALA.
Bait Allah atau Tabernakel berarti tempat kediaman Allah di dalam Roh = takhta Allah.
Allah bertakhta dan memerintah di dalam Tabernakel, di luar Tabernakel Allah tidak berhadirat, Allah tidak bertakhta, Allah tidak memerintah sebagai Raja.
Setelah pintu sorga terbuka Tuhan memperlihatkan kepada Rasul Yohanes suatu takhta terdiri di dalamnya…Wahyu 4:1-3.
Perlu untuk diketahui; seindah-indahnya sorga tidak ada artinya kalau suatu tahkta tidak terdiri di dalamnya, kemudian sehebat-hebatnya manusia dan sepintar-pintarnya manusia bahkan sekalipun ia memiliki harta, kekayaan, kedudukan, jabatan yang tinggi kalau Allah tidak memerintah dan bertakhta di dalam hidupnya, kehidupan orang semacam ini tidak berarti di hadapan Tuhan, itu pengertian bait Allah.
Sedangkan berhala adalah benda mati dan bisu tidak memberi jaminan hidup, berhala tidak mempunyai darah tidak dapat menebus dosa manusia.
Sekalipun seseorang memiliki harta kekayaan atau apapun di atas muka bumi ini atau sesuatu yang berharga dalam bentuk lahiriah ia tidak akan menjamin keselamatan manusia karena berhala tidak memiliki darah, ia tidak bisa memberi jaminan kepada hidup manusia.
Sebab itu sidang jemaat jangan bergantung kepada berhala karena tidak dapat menjamin hidup manusia dan tidak dapat menjamin masa depan.
Saya sudah melihat orang kaya, sebentar kaya besok habis setelah habis melarat tidak bisa berbuat apa-apa.
Pendeknya; menjadi pasangan yang tidak seimbang itulah noda kekafiran. Itulah keadaan dari bangsa Moab secara singkat.

Kita kembali melihat pernyatan Naomi kepada Rut.
Rut 1:15
(1:15) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
Perkataan Naomi berikutnya kepada Rut: “pulanglah mengikuti iparmu itu."
Di dalam Rut 1:1-15 ada empat kali Naomi berkata “pulanglah” kepada Rut, sedangkan Orpa akhirnya kembali ke Moab setelah Naomi berkata pulanglah untuk yang ketiga kalinya.
Berarti desakan Naomi kepada Rut lebih berat dan lebih besar dibanding Orpa.

Perjalanan hidup rohani kita bersama dengan Tuhan banyak desakan-desakan dari sana, dari sini, dari situ, (sana sini banyak desakan) tapi sekalipun ada desakan Rut tetap berpaut kepada Naomi.
Tentu kita semua mengalami desakan itu, mungkin  ada desakan karena pekerjaan, karena ekonomi, karena uang, ada desakan karena kejahatan dan lain sebagainya. Tapi sekalipun desakan itu ada, Rut tetap berpaut kepada Naomi, dia tetap terikat erat dengan Naomi = tidak terpisahkan dari kasih Kristus.

Kita akan memperhatikan JAWABAN RUT atas desakan Naomi ...
Rut 1:16
(1:16) Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
Jawab Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan TIDAK MENGIKUTI ENGKAU.”

Matius 16:24-25
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Ada tiga arti mengikut Tuhan, yaitu:
1.    Menyangkal dirinya.
2.    Memikul salibnya.
3.    Mengikut Tuhan.
Kesimpulan dari ketiga hal tersebut; rela kehilangan nyawanya = rela mati untuk Tuhan -> orang-orang yang mati sahid atau mati martir.

Kita bersyukur kepada Tuhan oleh karena orang-orang yang mati martir banyak juga orang tertolong seperti misionaris, tidak sedikit misionaris yang masuk ke Indonesia mati martir.
Seperti misionaris dari Jerman masuk ke tanah Batak, berapa banyak misionaris yang datang dari Jerman mati dan dimakan oleh orang batak dan yang terakhir misionaris yang bernama Nomensen dipakai Tuhan dengan luar biasa untuk memenangkan jiwa-jiwa di tanah Batak di Sumatera Utara pada umumnya.

Wahyu 6:9
(6:9) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.

Jiwa-jiwa yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian Yesus Kristus, inilah orang-orang yang mati martir (mati di dalam Tuhan).

Wahyu 6:10
(6:10) Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"
Di sini kita melihat jiwa-jiwa yang sudah mati itu berseru dengan suara nyaring.
Seperti Habel sekalipun telah mati dipukul oleh Kain kemudian darahnya tercurah (tertumpah) ke tanah namun darah itu tetap berbicara kepada Tuhan, berarti di dalam darah terletaklah jiwa manusia, ada kehidupan.

Rut adalah sosok yang luar biasa, sekalipun ia didesak ia tetap berpaut dengan Naomi.

Rut 1:16-17
(1:16) Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
(1:17) di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"

Rut berkata kepada Naomi: “Di mana engkau mati, aku pun mati di sana,  pendeknya, jika anak-anak Tuhan rela mati untuk Tuhan itu pengikutan yang benar.
Itu sebabnya saya katakan bahwa pribadi Rut ini adalah pribadi yang luar biasa, jangan sampai ada diantara kita yang bernama Rut tetapi tidak rela memikul salibnya, namanya Rut tetapi di tengah jalan kembali lagi kepada noda kekafiran, itu buang-buang waktu, menghabiskan tenaga, pikiran, segala pengorbanan sia-sia.
Kita belajar dari Rut malam ini dan seterusnya.

Kita kembali melihat mati martir ...
Wahyu 6:11
(6:11) Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.
Mereka yang mati karena firman Allah dan kesaksian Yesus Kristus kepada mereka diberikan sehelai jubah putih menunjukkan bahwa mereka layak untuk duduk di atas dua belas takhta.

Matius 19:27-29
(19:27) Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
(19:28) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
(19:29) Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

Syarat untuk mengikuti Tuhan ialah meninggalkan segala sesuatu, antara lain:
1.    Rumahnya -> kehidupannya.
Berarti seluruh kehidupannya termasuk segala sesuatu yang ada di dalamnya sudah ditinggalkan. Itu kehidupan rumah Tuhan secara rohani.
2.    Saudara laki-laki dan saudara perempuan -> daging dengan segala tabiat-tabiatnya, itu juga sudah dilepaskan, sudah ditinggalkan.
3.    Bapak atau ibunya, sama seperti seorang laki-laki dan seorang perempuan ketika mereka menjadi satu mereka harus meninggalkan bapak dan ibunya, berarti takut akan Tuhan.
4.    Anak-anak -> perasaan.
Berarti perasaan manusia daging sudah dilepaskan, sudah ditinggalkan.
5.    Ladang -> hati.
Berarti hati dengan segala keinginan hati itu sudah ditanggalkan.
Upah mengikut Tuhan syaratnya melepaskan segala sesuatu termasuk lima hal yang mendasar tadi ia layak duduk di atas dua belas takhta, tujuannya; untuk menghakimi dua belas suku Israel = menghakimi dosa.


Pedang Roh yang disandang akan menghakimi dosa termasuk dosa yang ditimbulkan oleh tabiat daging.  Tabernakel sorgawi Wahyu 4  ada dua puluh empat tua-tua di sekeliling takhta itu terkena pada MEJA ROTI SAJIAN, di atas meja ada dua belas ketul roti. Dua belas ketul roti itulah dua belas rasul gereja hujan awal dan dua belas rasul gereja hujan akhir.


Dan firman Allah sebagai pedang Roh berfungsi untuk menghakimi dosa.
Oleh sebab itu berpegang teguhlah kepada dua perkara di atas tadi, yaitu:
1.    Berpegang pada firman Allah.
2.    Tetap hidup di dalam kesaksian Yesus Kristus.

Kita akan melihat sedikit mengenai orang-orang yang mati martir karena firman Allah dan hidup dalam kesaksian Yesus Kristus.
Tentang: FIRMAN ALLAH -> makanan rohani kita.
Yohanes 4:34
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Yesus berkata; "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”
Melakukan kehendak Allah dan menyelesaikan pekerjaan-Nya, itu makanan rohani kita.

Tentang: KESAKSIAN YESUS.
Kesaksian Yesus selama tiga tahun setengah melayani di atas muka bumi ini tidak hanya mengadakan mujizat tetapi Dia juga mati dan bangkit, ini puncak kesaksian Yesus selama tiga tahun setengah melayani di atas muka bumi disaksikan oleh kedua belas murid.
Kemudian kesaksian Yesus memang harus diinventarisir maksudnya kesaksian yang kecil tetap dipertahankan, jangan segera dilupakan sebaliknya terus dikumpulkan sampai nanti kita dimampukan kepada kesaksian yang jauh lebih besar yaitu rela mati untuk Tuhan.

Perhatikan baik-baik di sini kesaksian Yesus, melakukan kehendak Allah Bapa dan menyelesaikan pekerjaannya.
Tidak salah bekerja, tidak salah melakukan apapun termasuk menuntut ilmu tetapi jangan sampai karena perkara lahiriah kita berhenti beribadah, berhenti melayani Tuhan, itu mengandung resiko tinggi, sebab darah Yesus tidak berlaku pada orang semacam ini sesuai dengan Ibrani 10:25-26.
Kesaksian kecil dipertahankan sampai nanti Tuhan memberi kemampuan kepada kita untuk menjadi kesaksian yang lebih besar yaitu rela mati untuk Tuhan.

Wahyu 6:9
(6:9) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.

Lihat jiwa-jiwa itu sampai berada di bawah mezbah berarti rela mati karena pelayanan, ini adalah puncak kesaksian Yesus (kesaksian yang terbesar).
Mezbah -> pelayanan, untuk mempersembahkan segala korban kepada Tuhan.

Namun malam ini kita bisa merasakan Roh kasih karunia, yaitu firman Allah yang disampaikan oleh Ilham Roh Kudus memberi pengertian kepada kita semua tujuannya untuk mengenal Allah lebih dalam juga untuk memberi karunia-karunia kepada kita.
Kita kagum melihat sosok Rut ini, mengikuti Tuhan sampai sangkal diri pikul salib, sebab Rut berkata: “dimana engkau mati akupun mati di sana.
Tapi saya berdoa untuk , isteri, anak-anak saya dan untuk sidang jemaat supaya kita tetap mempertahankan  kesaksian Yesus.

Kita lihat kesaksian Yesus ...
Wahyu 19:9-10
(19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
(19:10) Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."

Maka kita tidak perlu ragu untuk mengikuti dan mengiringi Tuhan dengan segala kesaksian yaitu firman Allah dan kesaksian Yesus. Kesaksian Yesus adalah roh nubuat, nubuatan yang terbesar adalah menjadi mempelai wanita Tuhan (gereja yang sempurna) dan itu harus tergenapi, tidak ada nubuatan yang tidak tergenapi, setiap nabi bernubuat semuanya digenapi.
Jadi jangan sampai ada diantara kita berfikir; Tuhan apa aku bisa berubah Tuhan? Tuhan apa aku bisa suci? Tuhan apa aku bisa sempurna? Itu pekerjaan Tuhan yang penting ikuti saja, tetap berpaut dengan Dia jangan terpisah dari kasih Kristus, ikuti saja. Haleluyah…

Sekali lagi saya sampaikan mungkin saja ada desakan dari ekonomi, keuangan, pekerjaan, sakit penyakit, dosa kejahatan, dosa kenajisan, pergumulan karena orang tua, pergumulan karena anak, pergumulan karena ini dan itu tetap berpaut kepada Tuhan.
Kita belajar bercermin kepada firman, kita bisa melihat keadaan kita seperti apa jangan bercermin kepada diri sendiri kita tidak akan temukan wujud kita disitu, kita bersyukur.

Matius 16:24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Mengikut Tuhan berarti;
1.    Menyangkal dirinya.
2.    Memikul salibnya.
3.    Mengikut Tuhan.

Tentang: MENYANGKAL DIRI.
Menyangkal diri, artinya; tidak bermegah atau tidak mengakui sekalipun ada kelebihan-kelebihan di dalam diri ini.
Seperti Rasul Paulus ia tidak bermegah sekalipun ia memiliki kelebihan-kelebihan yang luar biasa yaitu diangkat ke tingkat yang ketiga yang disebut juga Firdaus, disitu ia menerima penyataan-penyataan dan penglihatan-penglihatan yang luar biasa yang tidak bisa diucapkan manusia -> suatu persekutuan yang indah dengan Tuhan. Kalau ada persekutuan yang indah dengan Tuhan akan menghasilkan nyanyian baru itulah yang disebut bahasa lidah, bahasa roh atau logat ganjil.
Logat ganjil (bahasa roh) hasil dari persekutuan yang indah dengan Tuhan. Tetapi sekalipun demikian Rasul Paulus tidak bermegah, tidak ada sesuatu yang dapat disombongkan sekalipun memiliki kelebihan. Dan orang yang suka bermegah itu adalah perbuatan yang bodoh, justru atas seijin Tuhan ada duri di dalam dagingnya yaitu utusan setan menggocoh hidupnya, tujuannya supaya dia tidak menjadi sombong, atau meninggikan diri karena penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang luar biasa itu…2 Korintus 12:1-10.

Hari-hari ini saya semakin menyadari diri, setelah saya melihat sesuatu yang sifatnya sengsara salib aniaya karena firman, saya tarik kembali kepada kebenaran bahwa Tuhan hendak menyatakan suatu rencana yang indah, hari-hari ini saya mau belajar disitu.
Pada saat saya menghadapi masalah atau yang disebut sengsara karena salib saya langsung teringat kepada firman, teringat kepada penyataan Tuhan.
Setelah Yesus ditangkap dan mati di atas kayu salib, Yesus pernah berkata; saatnya Anak Manusia dipermuliakan.
Jangan kecil hati saat menghadapi sengsara karena salib atau aniaya karena firman, dibalik salib Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya, sebaliknya ketika berada di dalam kemuliaan Tuhan pasti nyatakan salib supaya jangan sombong.
Dibalik salib ada kemuliaan supaya jangan putus asa, belajar untuk menyangkal diri.

Tentang: MEMIKUL SALIBNYA.
Memikul salib -> orang-orang yang memikul tanggung jawab di atas pundaknya masing-masing.
Kita bisa melihat orang-orang yang bertanggung jawab di dalam Kolose 3:18-25.
Kolose 3:18-23, 25
(3:18) Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
(3:19) Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
(3:20) Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
(3:21) Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
(3:22) Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
(3:23) Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
(3:25) Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.

Kolose 4:1
(4:1) Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga.

Orang-orang yang memikul tanggung jawab di atas pundaknya masing-masing, antara lain;
1.    ISTERI-ISTERI, tanggung jawabnya: tunduk kepada suaminya dan ketundukan itu persis kepada Tuhan Yesus.
2.    SUAMI-SUAMI, tanggung jawabnya: mengasihi isteri, berarti tidak berlaku kasar.
3.    ANAK-ANAK, tanggung jawabnya: taat kepada orang tua supaya hidupnya indah.
Tidak ada artinya berkat kalau umurnya pendek, tidak ada artinya umur panjang kalau hidupnya tidak diberkati. Itu sebabnya supaya hidup seorang anak itu indah hormat saja kepada orang tua pasti ujungnya indah.
Itu sebabnya saya katakan umur panjang tidak ada artinya kalau hidupnya susah, melarat, malang, miskin atau sebaliknya tidak ada artinya berkat kalau umurnya pendek, tidak indah. Jadi yang indah itu umur panjang dan diberkati.
4.    BAPAK-BAPAK, tanggung jawabnya: jangan menyakiti hati anak.
Tujuannya; supaya anak jangan tawar hatinya.
5.    HAMBA-HAMBA, tanggung jawabnya: taat kepada tuannya yang di dunia ini dalam segala hal.
Caranya; melayani dengan segenap hati dan tulus.
Kalau melayani tidak segenap hati terlihat baik di depan di belakang tidak. Kenapa harus melayani dengan segenap hati? Karena semua hamba-hamba mendapat upah dari Tuhan bukan dari manusia.
Sebab itu dalam segala perkara seorang imam (seorang hamba Tuhan) harus jujur kepada Tuhan jujur kepada hati nurani, jangan terlihat baik di depan manusia tapi di belakang tidak. Ingat, orang jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya.
Jujur kepada Tuhan jujur kepada hati nurani, sebab dari Tuhan kita mendapat upah.
6.    TUAN-TUAN, tanggung jawabnya; berlaku adil dan jujur kepada semua hamba-hambanya.
Di atas tuan masih ada tuan yaitu Yesus Kristus. Maka seorang tuan juga harus adil.
Saya belajar menjadi pribadi yang adil belajar dan belajar terus tidak berhenti untuk belajar disitu, tidak boleh memandang muka, tidak boleh membeda-bedakan satu dengan yang lain.
Itulah arti tentang memikul salibnya.

Tentang: MENGIKUT TUHAN.
Yohanes 12:25-26
(12:25) Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
(12:26) Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

Mengikut Tuhan berarti dimana Tuhan berada disitupun pelayan Tuhan berada, orang-orang yang mengikuti Tuhan berada, ini pengikutan yang benar.

Kita lihat contohnya ...
Zakharia 4:12-14
(4:12) Untuk kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?"
(4:13) Ia menjawab aku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?" Jawabku: "Tidak, tuanku!"
(4:14) Lalu ia berkata: "Inilah kedua orang yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi!"

Kedua pohon zaitun yang di sebelah kanan dan di sebelah kiri kandil kemudian dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas -> kedua orang yang diurapi (Musa dan Elia) berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi.
Inilah pengikutan yang benar, dimana Aku berada disitupun pelayanKu berada, ini pengikutan yang tepat dan benar… Yohanes 12:26.
Musa dan Elia menjadi kesaksian, menjadi tujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi, mereka itu berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi, ini kesaksian yang benar.
Jadilah kesaksian yakni, tujuh mata Allah yang diutus ke seluruh bumi. Kita ini diutus di bumi provinsi Banten untuk menjadi terang karena kita berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi.
Sekalipun kita berada di dunia ini tetapi kalau kita menjadi kesaksian bagaikan dua pohon zaitun itulah Musa dan Elia berdiri dekat Tuhan seluruh bumi, ini pengikutan yang benar.

Inilah pribadi Rut dia tetap mengikuti Naomi, dia tetap berpaut kepada Naomi sekalipun ada desakan-desakan. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment