KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, October 18, 2020

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 15 OKTOBER 2020

 


 
IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 15 OKTOBER 2020
 
KITAB RUT
(Seri: 112)
 
Subtema: PENYUCIAN TERHADAP NODA KEKAFIRAN DAN KEJANDAAN
 
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita masing-masing. Segala puji dan segala hormat hanya bagi Dia dari sekarang sampai selama-lamanya. Biarlah damai sejahtera Kristus memerintah di tengah perhimpunan ibadah ini, memerintah kehidupan kita masing-masing.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada. Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan hati TUHAN supaya firman itu keluar, supaya TUHAN membukakan firman-Nya bagi kita di malam ini, sehingga ibadah ini betul-betul menjadi berkat yang heran dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi seberapa kita yang hadir.
 
Untuk yang kesekian kali, saya sudah menyampaikan Rut 3. Adapun isi pokok dari Rut 3:1-18 dibagi dalam dua kisah:
1.      Rut 3:1-7 adalah Rut berada di bawah kaki Boas.
2.      Rut 3:8-18 adalah Rut memohon supaya Boas rela menjadi penebusnya.
 
Singkatnya, kita sudah melihat pribadi yang membawa kehidupannya berada di bawah kaki salib Kristus dua minggu berturut-turut, bukan? Lalu, untuk kita ketahui bersama-sama: Setiap kehidupan yang mau masuk ke dalam penebusan, sudah selayaknya membawa segenap hidupnya untuk berada di bawah kaki TUHAN Yesus Kristus, sebagaimana Rut berada di kaki Boas -- itulah inti dari Rut 3:1-7 --.
Tetapi untuk sampai berada di kaki Boas, kita harus ingat Rut 1, di mana Rut setia di dalam hal pengikutannya kepada Naomi. Bukti kesetiaan Rut ialah sekalipun Rut menghadapi ujian, namun Rut tidak mau mundur selangkahpun. Pendeknya; Rut berkeras untuk tetap mengikuti Naomi.
 
Sejenak kita melihat Rut 1.
Rut 1:18
(1:18) Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia, berhentilah ia berkata-kata kepadanya.
 
Sekalipun menghadapi ujian berkali-kali dalam bentuk apapun, namun Rut tidak mau mundur selangkahpun. Pendeknya: Rut tetap berkeras untuk tetap mengikuti Naomi, sampai pada akhirnya tiba di Betlehem bersama dengan Naomi.
 
Kemudian, pada Rut 2, setelah tiba di Betlehem, Rut berada di ladang Boas sampai ia diberkati dengan limpah.
Rut 2:2,7
(2:2) Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: “Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku.” Dan sahut Naomi kepadanya: “Pergilah, anakku.” (2:7) Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia tidak berhenti.” 
 
Rut berada di ladang Boas sampai ia diberkati dengan limpah. Pendeknya: Oleh karena kerendahan hati Rut, akhirnya ia terpelihara dengan kelimpahan jasmani dan rohani.
 
Namun soal kerendahan hati ini tidak bisa diukur dengan penampilan bagian luarnya saja. Kalau kita perhatikan ayat 7: “Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit.
Rut bekerja di ladang Boas untuk mengumpulkan jelai di ladang Boas, namun ia tetap berada di belakang para penyabit-penyabit jelai. Jadi, di dalam hal bekerja di ladang TUHAN, di dalam hal melayani pekerjaan TUHAN; tidak perlu menonjolkan diri. Inilah kerendahan hati dari pada Rut di hadapan TUHAN.
 
Jadi, soal kerendahan hati ini tidak bisa diukur dari penampilan bagian luarnya saja. Perlu untuk diketahui: Manusia melihat apa yang ada di depan matanya, tetapi TUHAN melihat hati manusia, TUHAN memperhatikan manusia dalam. TUHAN mengetahui segala sesuatu karena TUHAN yang menyelidiki hati manusia. Pendeknya: TUHAN mengenal siapa yang menjadi milik kepunyaan-Nya.
 
Sekalipun sudah diberkati dengan segala kelimpahan, namun Rut hidup di dalam dengar-dengaran kepada Naomi; itulah kerendahan hati dari pada Rut kepada Naomi.
Lewat ibadah-ibadah yang TUHAN percayakan ini, TUHAN ajarkan kita untuk beribadah dan melayani dengan segala kerendahan di hati. Mata manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat isi hati manusia, pendeknya; TUHAN mengetahui siapa yang menjadi milik kepunyaan-Nya.
 
Sekarang, kita akan memasuki lebih dalam lagi untuk memperhatikan Rut 3:1-4, namun kita terlebih dahulu melihat bagian yang pertama, yaitu ayat 1.
Rut 3:1
(3:1) Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: "Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia?
 
Dari pembacaan ayat 1 ini, kita dapat melihat: Naomi adalah gambaran dari seorang gembala yang memiliki pandangan rohani, yakni tentang nikah, sebagai tempat perlindungan yang abadi, supaya Rut pada akhirnya mengalami kebahagiaan untuk selama-lamanya.
Memang, sasaran akhir perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini ialah pesta nikah Anak Domba, kelak berada dalam perjamuan malam kawin Anak Domba, sesuai dengan yang tertulis pada Wahyu 19:6-9. Hal ini telah disampaikan dua minggu berturut-turun.
 
Sekarang, kita akan melihat: LANGKAH-LANGKAH untuk berada di bawah kaki Boas (perlindungan) -- sebab perlindungan itu berbicara soal nikah, sebagai tempat perlindungan --.
Rut 3:2-4
(3:2) Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan; (3:3) maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum. (3:4) Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."
 
Sebagai seorang gembala yang memiliki pandangan rohani, maka Naomi berkata kepada Rut, antara lain:
1.      Mandilah.
2.      Beruraplah.
3.      Pakailah pakaian bagus.
4.      Pergilah ke tempat pengirikan.
5.      Perhatikan baik-baik tempat ia berbaring.
Berbahagialah anak-anak TUHAN sebagai sidang jemaat Allah kalau ia memiliki gembala sidang yang memiliki pandangan rohani, yakni; tentang nikah, sebagai tempat perlindungan, supaya gereja TUHAN berbahagia untuk selama-lamanya.
 
Sesudah menyatakan 5 (lima) perkara itu sebagai langkah-langkah untuk berada di kaki Boas, sebagai tempat perlindungan, selanjutnya kita perhatikan ayat 5 sebagai tanggapan dari Rut terhadap pernyataan Naomi, mertuanya itu.
Rut 3:5
(3:5) Lalu kata Rut kepadanya: "Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan."
 
Tanggapan Rut terhadap pernyataan Naomi: "Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan."
Jawaban Rut tersebut merupakan bukti ketaatan Rut kepada Naomi. Sekalipun Rut sudah mengalami berkat yang besar, baik kelimpahan secara jasmani, maupun kelimpahan secara rohani, namun Rut tetap saja mendengarkan nasihat dari Naomi dengan segala kerendahan hatinya.
 
Kalau imam-imam diperlengkapi oleh karunia-karunia Roh Kudus, kemudian diperlengkapi juga dengan jabatan-jabatan yang dari sorga, dari Allah, singkatnya; diberkati secara jasmani, dan diberkati secara rohani dengan limpah, seharusnya akan semakin dengar-dengaran kepada TUHAN dengan segala kerendahan di hati.
 
Soal ketaatan yang disertai kerendahan hati, itu adalah teladan yang ditinggalkan oleh Yesus bagi kita, supaya kita juga boleh taat kepada TUHAN dengan segala kerendahan hati.
 
Filipi 2:8
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
 
Sebagai manusia, Yesus telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Pendeknya: Ketaatan Yesus kepada Bapa dalam kesetiaan-Nya sebagai hamba.
 
Ibrani 5:8
(5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
 
Sekalipun Ia adalah Anak, namun Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya. Hal ini berbicara tentang ketaatan Yesus sebagai Anak dalam segala penderitaan yang dialami-Nya.
 
Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
 
Dalam doa-Nya Yesus berkata: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!” Pendeknya; Yesus harus meminum cawan Allah = menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung, sehingga dengan demikian jadilah kehendak Allah atau kehendak Allah terlaksana oleh-Nya.
Namun, dalam doa-Nya diawali dengan berkata: “Ya Bapa-Ku” Hal ini berbicara tentang ketaatan Yesus sebagai Manusia yang dengar-dengaran.
 
Kesimpulan dari tiga ayat yang sudah kita perhatikan di atas ialah:
-          Sebagai hamba, Ia taat.
-          Sebagai Anak, Ia taat terhadap apa yang diderita-Nya.
-          Sebagai Manusia, Ia taat disertai dengan dengar-dengaran.
Kesimpulannya: Yesus sebagai Hamba, Yesus sebagai manusia, dan Yesus sebagai Anak, yang taat, setia, dengar-dengaran, disertai segala kerendahan di hati.
 
Jangan kita terlihat dengar-dengaran karena ada kepentingan, tetapi biarlah kita taat, setia, dengar-dengaran, disertai dengan segala kerendahan di hati. Dan hal ini dilakukan tanpa ada batas waktunya, tidak ditentukan oleh karena situasi, kondisi, dan keadaan, tetapi seorang hamba memang harus taat, setia, dengar-dengaran dengan segala kerendahan di hati dalam segala keadaan, situasi, dan kondisi apapun. Demikianlah kita melihat pribadi Rut dalam ketaatannya kepada Naomi.
 
Selanjutnya, kita akan melihat; TUJUAN Naomi menyuruh rut untuk “mandi, berurap dan memakai pakaian bagus” ialah supaya Rut betul-betul mengalami penyucian, sebab, YANG PERTAMA: Rut ini adalah bangsa kafir yang ditandai dengan kenajisannya.
Rut berasal dari bangsa Moab, bangsa Kafir, yang ditandai dengan segala kenajisannya, berasal dari kehidupan Kafir yang tidak suci.
 
2 Korintus 6:14-16
(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? (6:15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? (6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini:  "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka  dan hidup di tengah-tengah mereka,  dan Aku akan menjadi Allah mereka,  dan mereka akan menjadi umat-Ku.
 
Di sini kita melihat: Menjadi pasangan yang tidak seimbang oleh karena noda kekafiran, dengan lain kata; noda kekafiran menjadikan kita pasangan yang tidak seimbang dengan TUHAN. Jadi, noda kekafiran inilah yang menajiskan gereja TUHAN.
 
Contoh pasangan yang tidak seimbang, antara lain;
1.      Kebenaran dengan kedurhakaan (pemberontakan).
2.      Terang dengan gelap. Berarti, masih banyak dosa yang disembunyikan dalam gelap.
3.      Kristus dengan Belial (Iblis atau Satan).
4.      Orang-orang yang percaya dengan orang-orang tidak percaya.
5.      Bait Allah dengan berhala.
Inilah yang disebut pasangan yang tidak seimbang karena noda kekafiran itu masih melekat, dan itulah yang menajiskan hidup gereja TUHAN sehingga menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan TUHAN.
 
Yesus Kristus adalah Kepala Gereja, serta Mempelai Pria Sorga, sedangkan gereja TUHAN adalah tubuh-Nya atau sidang mempelai-Nya. Tetapi kalau noda kekafiran masih melekat, itulah yang menajiskan bangsa kafir, sehingga menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan TUHAN; itulah contoh pasangan yang tidak seimbang oleh karena masih melekat dengan noda kekafiran dan kenajisan bangsa kafir.
 
Sementara Naomi sedang mencari tempat perlindungan lewat nikah bagi Rut, supaya kelak Rut mengalami kebahagiaan untuk selama-lamanya. Itu sebabnya, Naomi memerintahkan Rut supaya segera mandi, berurap, memakai pakaian bagus, supaya Rut mengalami penyucian, supaya nanti menjadi pasangan yang seimbang, sebab Rut ini memiliki latar belakang yang tidak baik, di mana ia adalah bangsa kafir, bangsa Moab.
 
Sebenarnya, TUHAN sangatlah mendambakan supaya kita mencari tempat perlindungan, dengan lain kata; masuk dalam pesta nikah Anak Domba. Pendeknya; TUHAN sangat mendambakan supaya kita menjadi milik kepunyaan Allah sendiri. Berarti, harus menjadi pasangan yang seimbang; noda kekafiran yang menajiskan itu tidak melekat di dalam diri kita masing-masing.
Kerinduan TUHAN dapat kita lihat dari ungkapan-ungkapan Rasul Paulus yang disampaikan secara langsung kepada sidang jemaat di Korintus.
 
2 Korintus 6:14-16
(6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini:  "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka  dan hidup di tengah-tengah mereka,  dan Aku akan menjadi Allah mereka,  dan mereka akan menjadi umat-Ku.
 
Kerinduan TUHAN yang diungkapkan oleh Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Korintus, yakni:

1.      Aku akan diam bersama-sama dengan mereka.” à Pribadi Yesus = Anak Allah.

2.      Hidup di tengah-tengah mereka.à Pribadi Kristus = Allah Roh Kudus. Daging itu mati, tetapi yang menghidupkan adalah Roh Allah (Kristus).

3.      Aku akan menjadi Allah mereka.à Pribadi TUHAN = Allah Bapa.

4.      Mereka akan menjadi umat-Ku. - > Gereja Tuhan yang sempurna / Sidang Mempelai Tuhan = milik kepunyaan Allah.

Pendeknya:

-          Hal 1-3 = Allah Trinitas, yakni TUHAN Yesus Kristus; Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus.

-          Sedangkan hal 4 à Gereja TUHAN yang sempurna atau sidang mempelai TUHAN.

 
Kalau dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel, hal ini terkena pada TABUT dengan TUTUP PENDAMAIAN = tubuh dan kepala menyatu.
Tutupan pendamaian dengan dua kerub di atasnya à Allah Trinitas yakni; Tuhan, Yesus, Kristus.

-          Tutupan pendamaian yang terbuat dari emas murni, itulah pribadi Yesus, Anak Allah, Mempelai Pria Sorga.

-          Kerub yang pertama (I), itu adalah Allah Bapa.

-          Kerub yang kedua (II), itulah Allah Roh Kudus.

Itulah hal yang pertama sampai hal yang ketiga, yakni TUHAN Yesus Kristus.
Sementara hal yang keempat, itu menunjuk kepada; tabut dari peti perjanjian, itulah gereja TUHAN yang sempurna, sidang mempelai TUHAN, milik kepunyaan Allah sendiri.
 
Sebenarnya, itulah yang menjadi kerinduan TUHAN, yaitu supaya kehidupan kita menyatu dengan Allah, sama seperti tubuh dengan kepala, sama dengan tutup pendamaian yang tepat berada di atas peti dari tabut perjanjian itu sendiri. Itulah kerinduan TUHAN.
 
Ibu Naomi adalah gambaran dari seorang gembala sidang yang memiliki pandangan rohani; dia sedang mencari tempat perlindungan, yakni; masuk dalam nikah, supaya nanti Rut mengalami kebahagiaan untuk selama-lamanya. Oleh sebab itu, langkah-langkah untuk sampai berada di sana, sudah saya sampaikan di atas tadi, di mana Naomi menyuruh (menyampaikan) supaya Rut mandi, berurap, memakai pakaian bagus, supaya dia mengalami penyucian, karena Rut ini adalah bangsa kafir, yang mana noda kekafiran ini masih melekat di dalam dirinya, dan itulah yang menajiskan.
 
2 Korintus 6:17
(6:17) Sebab itu:  Keluarlah kamu dari antara mereka,  dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan,  dan janganlah menjamah apa yang najis,  maka Aku akan menerima kamu.
 
Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka ... Rut ini juga adalah pribadi yang memiliki pandangan rohani, bahkan memiliki pandangan nubuatan yang memandang jauh ke depan; betul-betul dia mengerti tentang pesta nikah Anak Domba. Rut telah meninggalkan bangsanya, dia telah meninggalkan allahnya -- itulah allah bangsa Moab serta meninggalkan ayah dan ibunya --, dia keluar dari bangsa Moab, dia keluar dari noda kekafiran, supaya dia tidak mengalami kenajisan.
 
Kemudian, “ ... Pisahkanlah dirimu dari mereka, firman TUHAN ...” Sebaiknya, mulai dari sekarang, baik seorang hamba TUHAN (pelayan Tuhan) sampai kepada seluruh sidang jemaat, sudah seharusnya memisahkan diri dari noda kekafiran. Biarlah kehidupan kita terpisah jauh dengan jarak yang jauh dari noda kekafiran yang menajiskan itu.
 
Lalu, “ ... Janganlah menjamah apa yang najis ...”, termasuk mayat orang tua, mayat ayah dan mayat ibu, jangan dijamah. Tabiat daging dari orang tua, jangan ikuti, sebab itulah yang menajiskan.
 
-          Keluarlah kamu dari antara mereka = Keluar dari noda kekafiran.
-          Pisahkanlah dirimu dari mereka = Terpisah jauh dari noda kekafiran.
-          Janganlah menjamah apa yang najis = Jangan menjamah tabiat daging yang menajiskan.
Tujuannya adalah supaya TUHAN menerima kita menjadi sidang mempelai TUHAN, milik kepunyaan-Nya. Kita diterima sebagai milik kepunyaan-Nya, itulah sidang mempelai TUHAN.
 
Ingat, hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, di mana tanda-tanda zaman sudah terlihat dengan jelas; oleh sebab itu, jangan bermasa bodoh, jangan mengabaikan apa yang baik, yang benar, yang suci dan yang mulia dari TUHAN. Yang ada ini sifatnya fana, akan berlalu; oleh sebab itu, perhatikanlah apa yang baik, yang benar, yang suci dari Allah, supaya keadaan kita baik.
 
Demikianlah tujuan Naomi menyuruh Rut untuk mandi, berurap, dan memakai pakaian bagus ialah supaya Rut betul-betul mengalami penyucian, sebab Rut adalah bangsa Moab, bangsa Kafir, di mana noda kekafiran yang menajiskan itu masih melekat di dalam dirinya, itulah yang menajiskan. Sementara TUHAN rindu supaya kita menjadi milik kepunyaan-Nya, menjadi pasangan yang tidak seimbang.
 
Sekarang, kita akan memperhatikan: TUJUAN Naomi menyuruh Rut untuk mandi, berurap dan memakai pakaian bagus ialah supaya Rut betul-betul mengalami penyucian, sebab YANG KEDUA: Rut adalah seorang janda.
Rut adalah seorang janda, sebab ia ditinggal mati oleh suaminya, yang adalah anak Naomi sendiri.
Sinonim dari janda adalah tidak mempunyai suami = tidak mempunyai kepala atas tubuh.
 
Sejenak kita melihat TUBUH TANPA KEPALA.
Matius 8:20
(8:20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
 
Kalau gereja TUHAN tidak menempatkan Kristus sebagai Kepala atas tubuh atau tidak mendudukkan kepala atas tubuh, maka otomatis tubuh menjadi;
1.      Menjadi liangnya serigala. Berarti, yang menjadi kepala atas tubuh adalah serigala.
2.      Menjadi sarangnya burung. Berarti, yang menjadi kepala atas tubuh adalah burung.
 
Tentang: SERIGALA.
Serigala à roh jahat. Adapun pekerjaan dari serigala adalah menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba sehingga domba-domba menjadi liar, tidak tergembala ... Yohanes 10:12.
Kalau liar, berarti mengambil jalannya masing-masing. Mengapa mengambil jalannya masing-masing? Karena hanya menuruti keinginan di hati, itulah yang disebut liar, tidak tergembala. Jadi, kalau menuruti keinginan di hati, pasti mengambil jalannya sendiri-sendiri, itulah yang membuat domba-domba menjadi sesat, tidak tergembala, liar = diterkam dan dicerai-beraikan oleh serigala (roh jahat).
 
Sedangkan kehidupan yang tidak tergembala dapat dilihat dalam Ayub 39:8-11.
Ciri-ciri kehidupan domba yang liar tidak tergembala:

1.      Menertawakan keramaian kota. Artinya, mengecilkan ibadah dan pelayanan = mengecilkan tempat penggembalaan.

2.      Tidak mendengarkan suara si penggiring. Artinya, tidak mendengarkan suara gembala = tidak dengar-dengaran kepada gembala.

3.      Menjelajah gunung-gunung padang rumputnya. Artinya, beribadah di sembarang tempat = beribadah di tempat di mana ia suka (beribadah sesuka hati) atau beribadah menurut selera daging, bukan sesuai kehendak TUHAN lagi.

 
Banyak juga anak-anak TUHAN, bahkan pelayan-pelayan TUHAN yang mendengar firman sesuai selera daging, bukan menurut kehendak TUHAN. Contohnya;

-          Mencari seorang hamba TUHAN yang suka guyon-guyon.

-          Akan cari hamba TUHAN yang tidak berani menunjuk dosa / mengoreksi dosa.

-          Cari hamba TUHAN yang pandai bercerita tentang; si kancil, si kura-kura, dan si buaya.

-          Kalau dia cinta uang, maka dia pasti cari hamba TUHAN yang pandai mengadakan KKR yang membahas tentang keuangan.

Jadi, mencari ibadah hanya sesuai dengan selera daging.
 
Bagaimana dengan kita? Apakah kita datang beribadah hanya karena selera daging atau karena kehendak TUHAN? Hal ini harus menjadi PR (tugas) bagi kita semua.
 
Sebaliknya, BILA ANAK-ANAK TUHAN TERGEMBALA DENGAN BAIK DAN BENAR, maka keuntungan (dampak positif) yang nyata adalah, YANG PERTAMA.
1 Tesalonika 2:7
(2:7) Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
 
Bila anak-anak TUHAN tergembala dengan baik dan benar, maka dampak positifnya, YANG PERTAMA adalah anak-anak TUHAN mendapat:

-          Hak asuh dari TUHAN = Mendapat nasihat didikan firman yang mendewasakan kehidupan gereja TUHAN.

-          Hak rawat dari TUHAN = Mendapat kesembuhan dan pemulihan dari TUHAN, baik secara jasmani maupun secara rohani, disembuhkan dan dipulihkan oleh TUHAN.

 
Itulah yang terjadi kalau kita tergembala. Sekali lagi saya ingatkan dengan cerita saya beberapa waktu lalu: Dahulu ada seorang gadis dari Sumatera datang ke tempat ini. Kemudian, ketika dilihatnya penggembalaan ini tidak sesuai dengan seleranya -- seperti contoh di atas tadi --, tidak cocok di hatinya, maka setelah beberapa bulan, dia tinggalkan tempat ini. Tetapi saya sudah melihat kondisinya, baik secara jasmani maupun secara rohani, dia menderita karena sakit. Lalu saya sampaikan: Kamu harus berada di sini, maksud saya; kalau dia tergembala dengan baik, maka tentu saja;

-          Dia akan mendapat hak asuh dari TUHAN, dia akan diasuh oleh Firman TUHAN, berarti mendapat nasihat dan didikan dari Firman TUHAN.

-          Selain itu, dia juga akan mendapat hak rawat dari TUHAN, supaya ia mengalami kesembuhan dan pemulihan, baik secara jasmani maupun secara rohani.

Namun rupanya, dia tidak mengerti maksud hati saya, dia hanya menuruti apa kata hatinya. Saya tidak bisa memaksa dia untuk tetap tergembala di sini, sekalipun maksud dan tujuan saya adalah baik. Dan TUHAN pun tidak pernah memaksa kita untuk memikul salib, walaupun TUHAN mendambakannya supaya kelak kita menjadi milik kepunyaan-Nya.
 
Tetapi kalau kita tidak liar, tidak beredar-edar, tidak mengambil jalannya sendiri, tidak menuruti keinginan di hati, dengan lain kata; kalau kita betul-betul tergembala, maka;

-          Hak asuh dari TUHAN akan kita alami masing-masing; diasuh oleh nasihat firman, diasuh oleh didikan firman, supaya kita menjadi bijaksana, bahkan lebih dari pada itu menjadi dewasa, tidak kanak-kanak secara rohani.

-          Kemudian, dirawat oleh TUHAN supaya kita mengalami kesembuhan, supaya kita boleh mengalami pemulihan, baik secara jasmani -- segala penyakit disembuhkan --, baik secara rohani -- yaitu luka-luka batin disembuhkan, termasuk akar kepahitan yang mengakar di hati akan disembuhkan dan dipulihkan --. Inilah hak rawat yang kita alami, kita terima langsung dari TUHAN, bila tergembala dengan baik dan benar. 

 
Biarlah kita anak-anak TUHAN sebagai kawanan domba betul-betul tergembala dengan baik dan benar di dalam satu kandang, dan digembalakan oleh satu gembala sidang -- tidak dua, tidak banyak --, karena hanya satu gembala, itulah Gembala Agung, Dialah Gembala yang mengerti dan merasakan apa yang dirasakan oleh domba-domba-Nya.
 
Jika kita tekun untuk terus mendengar firman TUHAN, maka pelan-pelan TUHAN akan bawa kita sampai benar-benar ada di dalam hadirat-Nya / berada pada kedudukan yang tinggi.
 
Ayub 5:17
(5:17) Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
 
Berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah kita menolak didikan firman Allah = Mendapat hak asuh dari TUHAN.
Jadi, kehidupan yang diasuh oleh TUHAN akan berbahagia. Siapa yang berbahagialah? Dialah yang mau menerima teguran-teguran, itulah didikan TUHAN.
 

-          Kalau didikan secara rohani, itulah nasihat firman. 

-          Didikan secara lahiriah, misalnya; sekali waktu kita bisa jatuh sakit, sekali waktu bisnis bisa bangkrut, sekali waktu bisa jatuh celaka di pinggir jalan, sekali waktu ada sesuatu yang tidak enak bagi daging ini.

Tetapi itu semua merupakan teguran-teguran. Berbahagialah manusia yang ditegur Allah.
 
Kita sudah menerima teguran secara rohani, itulah nasihat firman, didikan firman, supaya kita semakin dewasa, supaya semakin arif bijaksana, semakin mengerti memilah-milah tentang situasi, kondisi, keadaan, mana yang tidak baik dan mana yang baik, kita bisa memilah-milah segala sesuatu, sehingga kita bisa melakukan sesuatu yang baik dan benar, yang berguna, baik untuk diri sendiri, terlebih untuk TUHAN.
Banyak anak TUHAN yang tidak bersikap dewasa; sudah waktunya untuk istirahat, tetapi tidak istirahat, terus saja main android, tetapi biarlah kita banyak menyembah. Kalau engkau punya kucing, cukup kasih makan kucing, pelihara; jangan bermain-main dengan kucing, habis waktumu dari pagi sampai malam, tetapi gunakan waktu untuk berada di ujung kaki TUHAN, tempat perlindungan, supaya berbahagia untuk selama-lamanya.
 
Berbahagialah manusia yang ditegur Allah. Jadi, kalau sidang jemaat tidak mendapat teguran, atau sebaliknya kalau gembala tidak menegur sidang jemaat ketika melihat jemaat salah, maka tidak akan ada kebahagiaan di dalam penggembalaan, tidak ada kebahagiaan dalam hidup, sebab teguran itulah yang membuat kita bahagia.
Jadi, jangan saudara senang kalau saya diam terhadap saudara. Kalau saya sudah diam, berarti saudara sudah bebal; itu sebabnya saya diam, tidak mau tegor lagi. Tetapi kalau saya sudah tidak menegur, berarti saudara tidak mau menerima teguran. Apalagi kalau sudah terlalu bebal, ya sudah, dari pada dia salah mengerti lebih baik saya diam, saya biarkan dan saya lihat sampai dimana dia; apakah dia bisa bertahan? Syukur, kalau bertahan. Tetapi kalau akhirnya terhilang? Bukankah yang rugi diri sendiri?
 
Kembali saya sampaikan: Berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah kita menolak didikan firman Allah = Menerima hak asuh dari TUHAN.
 
Ayub 5:18
(5:18) Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
 
Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula = Menerima hak rawat dari TUHAN.
 
Jadi, kalau kita tergembala dengan baik, maka TUHAN merawati kehidupan kita, TUHAN menyembuhkan luka-luka, TUHAN menyembuhkan penyakit baik secara jasmani maupun secara rohani.
Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula. Yesus sudah terlebih dahulu menerima pukulan-pukulan itu di atas kayu salib sehingga Ia sanggup merawati kehidupan kita secara jasmani maupun secara rohani. Demikian juga TUHAN yang melukai, dalam setiap pembukaan firman, hati kita terlukai, tetapi oleh pembukaan firman itu jugalah yang menyehatkan dan menyembuhkan kita segala jenis penyakit rohani, yaitu; dosa dan kejahatan.
Maka, kalau seseorang tidak mengerti pembukaan firman dengan kuasa yang mengoreksi dosa, orang semacam ini adalah orang yang belum mengerti rencana TUHAN, orang semacam ini tidak pernah mengalami kesembuhan, baik jasmani maupun rohani; hari-hari bersungut-sungut, hari-hari ngomel, hari-hari menggerutu manakala ada teguran firman yang memang melukai hati. Tetapi ingat, teguran firman yang melukai itu, itulah yang menyembuhkan kita.
 
Belajarlah dewasa; jangan turuti pikiran dan perasaan hati, lalu dituangkan di media sosial: Aku terluka, bukankah itu bodoh namanya? Bertahan saja, terima saja semua teguran firman walaupun melukai hati. Firman penyucian itu sifatnya mengoreksi dosa; memang, kalau teguran firman itu mengoreksi, hal itu tidak enak bagi daging, tidak enak di hati, namun itu yang menyembuhkan. Cerita si kancil, si kura-kura, si buaya tidak bisa menyehatkan rohani kita; jangan keliru.
 
Betapa leluasanya TUHAN berbicara kepada kita; malam ini Dia datang menghampiri kita, Dia datang menyatakan isi hati-Nya yang sesungguhnya, sehingga ibadah ini jelas bukan kamuflase, bukan ibadah yang semu, tetapi nyata. TUHAN dan hati-Nya dinyatakan kepada kita; dengan kata lain; sorga itu nyata, sorga itu ada di depan mata, tinggal kita mau melangkah sesuai ketetapan firman atau tidak.
Kalau tidak mempunyai Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel, maka banyak hamba TUHAN yang membuat-buat keadaan supaya kita bisa melihat keadaan atau tentang sorga, hamba TUHAN yang menceritakan sorga tetapi membuat sorga sendiri;

-          Misalnya, menceritakan mimpi.

-          Kemudian bersama dengan Tuhan dalam roh, lalu dibawa oleh TUHAN ke sorga, lalu sorga diperlihatkan dan neraka diperlihatkan.

-          Masih banyak lagi, misalnya; dia membuat sorganya, supaya sidang jemaat mengetahui sorga itu, di mana seorang hamba TUHAN mengaku bahwa TUHAN berkata kepada dia, dan kata TUHAN kepadanya: “Kembalikan kuasa perjamuan dan kuasa minyak urapan.” Kalau manusia masih hidup di dalam daging, kuasa apa yang dapat dia kembalikan soal perjamuan suci dan soal minyak?

Inilah contoh-contoh, di mana hamba-hamba TUHAN mengada-ngada tentang sorga, supaya seolah-olah jemaat itu melihat sorga, padahal jemaat tidak melihat sorga. Tetapi kalau TUHAN berbicara secara gamblang, maksudnya TUHAN menyatakan isi hati-Nya lewat pembukaan rahasia firman, yakni di dalam pimpinan Roh Kudus, itulah ayat firman satu menjelaskan ayat firman lain, terus ayat satu menjelaskan ayat lain sampai terjadi pembukaan rahasia firman, berarti TUHAN berbicara langsung, isi hati TUHAN dinyatakan langsung kepada kita, dengan kata lain, sorga nyata di dalam kehidupan kita, sorga ada di depan mata kita, dan kita tinggal melangkah sesuai dengan langkah-langkah ketetapan firman yang kita terima. Sorga tidak diada-adakan, tetapi sudah nyata.
Semoga para pemirsa, anak-anak TUHAN, umat TUHAN, sidang jemaat yang saya kasihi, Bapa Ibu di mana pun anda berada, perhatikanlah hal ini. Jangan keliru lagi dengan kelicikan-kelicikan hamba TUHAN yang palsu; sorga dibuat-buat selalu, ditambah lagi dengan bahasa-bahasa roh yang tidak jelas. Belum apa-apa sudah berbahasa lidah. Setahu saya, tunggu dulu di kaki salib, di loteng, dengan penyembahan yang luar biasa. Tetapi yang sekarang ini terjadi; tidak ada air mata, tetapi tiba-tiba bahasa lidah. Dia membuat sorganya sendiri supaya sidang jemaat melihat sorga, padahal sidang jemaat sedang dimanipulasi, karena sesungguhnya jemaat tidak akan melihat suasana sorga seperti itu.
 
Kembali saya sampaikan: Dalam penggembalaan, kita mendapat hak asuh dari TUHAN dan mendapat hak rawat dari TUHAN. Jadi, hak asuk dan hak rawat akan kita terima langsung dan kita rasakan langsung dari TUHAN, karena Dia adalah Gembala Agung; kalau kita betul-betul tergembala dalam satu kandang penggembalaan yang baik dan benar dengan satu gembala / tidak banyak.
 
HASIL bila domba-domba, kehidupan nak-anak TUHAN diasuh dan dirawat dalam penggembalaan:..
Ayub 5:19-22
(5:19) Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka. (5:20) Pada masa kelaparan engkau dibebaskan-Nya dari maut, dan pada masa perang dari kuasa pedang. (5:21) Dari cemeti lidah engkau terlindung, dan engkau tidak usah takut, bila kemusnahan datang. (5:22) Kemusnahan dan kelaparan akan kautertawakan dan binatang liar tidak akan kautakuti.
 
Hasilnya bila kita betul-betul tergembala dengan baik dan benar di dalam satu kandang penggembalaan yang baik dan benar dengan satu gembala, maka kehidupan kita sebagai kawanan domba diluputkan dari masa kesesakan dan tidak kena malapetaka. Percayalah kepada TUHAN, percayalah kepada Firman TUHAN.
 
Diluputkan dari masa kesesakan dan tidak kena malapetaka, yakni:
YANG PERTAMA: Pada masa kelaparan, dibebaskan TUHAN dari maut.
Hal itu dituliskan oleh nubuatan Amos 8:11, "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. Sekali waktu memang, TUHAN akan mengirimkan kelaparan atas negeri ini, bukan kelaparan akan makanan, bukan kehausan akan minuman, tetapi lapar dan haus akan Firman TUHAN, sehingga teruna-teruna, anak-anak dara yang cantik -- itulah gereja yang masih muda rohani -- akan rebah dan tidak bangkit-bangkit. Inilah jaminan bila tergembala dengan baik dan benar.
 
Kelaparan yang hebat nanti akan terjadi pasa masa aniaya antikris. Tujuh tahun kelaparan yang hebat itu akan terjadi, di mana puncaknya adalah 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua. Dan kelaparan yang terjadi pada saat itu akan mengarah kepada maut (kebinasaan). Sekarang ini TUHAN masih memberi kesempatan dengan luas kepada kita untuk menikmati kelimpahan dari pembukaan firman; selama ada kesempatan, biarlah itu kita manfaatkan, karena itu adalah kemurahan TUHAN. Mengapa kita tidak gunakan waktu yang ada ini?
 
YANG KEDUA: Pada masa perang dari kuasa pedang.
Hal ini mengingatkan kita dengan Wahyu 6:2-3, di mana pada saat meterai yang kedua dibuka, maka majulah kuda merah padam untuk mengambil damai sejahtera dari dalam bumi, dan pada saat itulah setiap orang saling membunuh dengan pedang. Jadi, pada masa perang dari kuasa pedang, hal ini terkait dengan meterai yang kedua; kuda merah padam mengambil damai sejahtera, sehingga antara satu dengan yang lain terjadi pertikaian, terjadi perang dengan menggunakan senjata pedang.
Tetapi ingat; kalau tergembala, maka kita boleh mengalami hak asuh dan hak rawat, lepas dari meterai yang kedua.
 
YANG KETIGA: Dari cemeti lidah engkau akan dilindungi.
Cemeti lidah = perkataan-perkataan yang pedas yang penuh dengan keangkuhan. Kalau orang angkuh berbicara, itu seperti cemeti lidah, sakitnya minta ampun.
 
Mari kita lihat cemeti lidah dalam Wahyu 13.
Wahyu 13:5-7
(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. (13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. (13:7) Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.
 
Setan (naga) memberikan mulut kepada binatang itu (antikris); mulut yang penuh kesombongan dan hujat; ia akan melakukannya selama 42 (empat puluh dua) bulan atau 3.5 (tiga setengah) tahun, sehingga pada saat itu, antikris akan membuka mulutnya untuk;
-          Menghujat Allah.
-          Menghujat nama-Nya.
-          Menghujat kemah kediaman-Nya.
-          Menghujat semua mereka yang diam di sorga.
Kata-kata hujatan keluar dari mulut antikris, kata-kata sombong keluar dari mulut orang yang angkuh, itulah cemeti lidah, dan itu akan terjadi selama 3.5 (tiga setengah) tahun atau selama 42 (empat puluh dua) bulan, dan mereka akan berkuasa atas suku, kaum, bahasa, dan bangsa. Antikris yang disebut juga Pembinasa keji menjadi diktator yang ganas dan buas, tidak punya hati nurani. Binatang yang keluar dari dalam laut, itu adalah antikris; binatang itu memang tidak mempunyai hati nurani, termasuk antikris tidak mempunyai hati nurani. Tetapi TUHAN lindungi kita dari cemeti lidah.
 
Sebaliknya, cemeti lidah dari TUHAN (cambuk) disebut juga dengan; dua tiga tali yang terjalin, itulah ayat-ayat firman yang dibukakan untuk mengadakan penyucian di Bait Allah, sehingga;
-          Tidak terdapat lagi pedagang-pedagang lembu, kambing domba, dan merpati.
-          Tidak ada lagi meja-meja penukar uang, itulah cinta akan uang.
-          Tidak ada lagi tempat duduk, itulah keakuan, harga diri dan kebenaran diri sendiri.
 
YANG KEEMPAT: Tidak usah takut bila kemusnahan datang.
Memang nanti pada akhirnya, yang ada ini akan berlalu; langit, bumi, dan segala sesuatu yang ada, itu semua bersifat fana, tidak kekal, dan itu semua akan berlalu, diganti dengan langit bumi yang baru, itulah mempelai TUHAN. Oleh sebab itu, kemusnahan memang akan datang, akan terjadi, sesuai dengan Wahyu 16:17-21, lewat penghukuman dari cawan murka Allah yang ketujuh, barulah genap (selesai) penghukuman dari Allah Trinitas.
 
Bayangkan, saudara, bagaimana hebatnya TUHAN memelihara kehidupan kita. Tetapi saya akan membawa saudara ke dalam suasana itu, supaya jangan saudara menganggap enteng ibadah ini.
Wahyu 16:17-21
(16:17) Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana." (16:18) Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu. (16:19) Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya. (16:20) Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung. (16:21) Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.
 
Singkatnya: Oleh karena penghukuman dari cawan murka Allah ketujuh ini, maka langit bumi akan berlalu. Tetapi mereka yang tergembala dengan baik akan mendapat hak asuk dan hak rawat dari TUHAN sampai kepada tidak usah takut bila kemusnahan datang.
 
YANG KELIMA: Binatang liar tidak akan kau takuti.
Sesuai Wahyu 13:1,11, binatang liar itu ada dua jenisnya:
1.      Binatang yang keluar dari dalam laut, itulah antikris.
2.      Binatang yang keluar dari dalam bumi, itulah nabi-nabi palsu.
Yang namanya binatang tidaklah punya hati nurani. Tetapi kalau kita tergembala, diasuh dan dirawat, maka binatang liar tidak akan ditakuti, sekalipun binatang liar tidak punya hati nurani.
 
Betapa baiknya TUHAN kepada kita, bukan? Siapa yang mengerti rencana ke depan, siapa yang tahu apa yang akan terjadi ke depan? Tetapi TUHAN sudah memperlihatkannya kepada kita malam ini. Lalu, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menyerahkan diri kepada TUHAN, supaya kita benar-benar dibawa, dipimpin, dituntun dalam sebuah rencana Allah yang besar dan heran.
Oleh sebab itu, kalau kita perhatikan Ayub 39:30,  Atas perintahmukah rajawali terbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi? Siapa yang memerintahkan rajawali terbang tinggi di langit, mengatasi segala persoalan, segala perkara, termasuk kemusnahan dunia ini? Selanjutnya, siapa yang memerintahkan sehingga rajawali (burung nasar) itu membuat sarangnya di atas bukit batu yang tinggi? Artinya, TUHANlah yang memimpin kehidupan rohani kita sampai kepada penyembahan. Tidak ada seorang pun yang dapat membuat dirinya menjadi suci, apalagi sempurna; TUHAN yang memimpin kita sampai kepada puncak ibadah, itulah penyembahan, yakni penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah.
 
Maka, kalau kita perhatikan pemaparan firman malam ini, kita bisa mengerti dan mengenal pribadi Rut, bangsa kafir, bangsa Moab, tetapi luar biasa. Namun, TUHAN tidak pernah pilih-pilih kasih, TUHAN juga mengasihi kita, sehingga kita bisa meneladani apa yang telah dikerjakan oleh Yesus, sebagaimana Rut telah meneladani ketaatan Yesus Kristus, sehingga sekalipun telah diberkati secara jasmani dan secara rohani dengan limpah, namun ia tetap taat, setia, dengar-dengaran, disertai dengan kerendahan hatinya kepada Naomi; ia tidak lantas sombong dan merasa di atas angin.
 
BILA ANAK-ANAK TUHAN TERGEMBALA DENGAN BAIK DAN BENAR, maka keuntungan (dampak positif) yang nyata adalah, YANG KEDUA.
1 Petrus 2:25
(2:25) Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
 
Kalau tergembala dengan baik dan benar, maka anak-anak TUHAN sebagai kawanan domba Allah terpelihara dengan baik, sesuai dengan pengakuan Daud di dalam Mazmur 23. TUHAN adalah gembalaku, selanjutnya Daud berkata: takkan kekurangan aku, baik secara jasmani maupun secara rohani.

-          Secara jasmani; soal makan, minum, pakaian, sandang, dan pangan dicukupkan.

-          Secara rohani; TUHAN mengambil aib dan menutupi dosa kita semua, sehingga tidak nampak / tidak ada kekurangan. 

Itulah pemeliharaan dari gembala.
 
Memang, dahulu kita sesat, karena mengambil jalannya masing-masing, menuruti kata hati saja, tetapi setelah kembali dan berada dalam penggembalaan GPT “BETANIA”, TUHAN pelihara baik secara jasmani maupun secara rohani.
 
Kita bersyukur, karena TUHAN Yesus baik kepada kita semua. Kita berdoa, supaya kita bisa melihat 5 (lima) perkara tadi lebih konkrit, yang tentu saja diawali dengan “mandi.” Ini barulah pendahuluan dari 5 (lima) perkara ini, supaya Rut ini mengalami penyucian, karena dia ini adalah bangsa kafir, kemudian dia adalah seorang janda; sementara TUHAN mendambakan supaya kita semua menjadi milik kepunyaan-Nya, bukan? Menjadi pasangan yang seimbang dengan Dia.
 
Kita kembali membaca Matius 8:20.
Matius 8:20
(8:20) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
 
Kalau gereja TUHAN tidak menempatkan Kristus sebagai Kepala atas tubuh atau tidak mendudukkan kepala atas tubuh, maka otomatis tubuh menjadi;
1. Menjadi liangnya serigala. Berarti, yang menjadi kepala atas tubuh adalah serigala.
2. Menjadi sarangnya burung. Berarti, yang menjadi kepala atas tubuh adalah burung.
 
Tentang: BURUNG = roh najis.
 
Wahyu 18:2
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
 
Tubuh Babel adalah sarangnya burung; tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang paling dibenci oleh TUHAN.
 
Kemudian, dalam Wahyu 19:6-9, jelas itu berbicara tentang perjamuan kawin Anak Domba, itu berbicara tentang pesta nikah Anak Domba.
 
Kesimpulan antara Wahyu 18:2 dan Wahyu 19:6-9 ialah, bahwa; pekerjaan dari roh najis adalah menghambat pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Itulah kerugian dari roh najis; merusak pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Lihat, kerugian dari roh najis, dampak negatif dari roh najis adalah menghambat pembangunan tubuh Kristus.

-          Wahyu 18:2 itu berbicara tentang tubuh Babel yang dikuasai oleh roh najis.

-          Sedangkan Wahyu 19:6-9 itu berbicara tentang pesta nikah Anak Domba, sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini, masuk dalam pesta nikah, menjadi sidang mempelai TUHAN, milik kepunyaan TUHAN, itulah sasaran akhir.

Berarti, kesimpulannya; roh najis ini menghambat pembangunan tubuh Kristus.
 
Bukan saja hal itu berlaku di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dalam sebuah penggembalaan, tetapi di luar penggembalaan, hal itu pun berlaku.

-          Kalau nikah sudah dirusak oleh karena kenajisan, maka pastilah di dalam nikah itu tidak ada kebahagiaan. Bukti nikah tidak ada kebahagiaan: ekonomi, keuangan, damai sejahtera hilang dari nikah itu, tidak ada di dalam nikah itu, percayalah.

-          Baik juga anak-anak TUHAN di dalam karirnya, sebagai pembisnis, sebagai pengusaha, sebagai seorang pegawai di dalam sebuah instansi, kalau dia sudah dirusak oleh kenajisan, maka semua pekerjaannya, semua usahanya, bisnisnya, apapun yang dikelolanya pasti rusak, hancur. Percayalah dengan apa yang saya sampaikan ini.

-          Termasuk baik olahragawan, kalau dia sudah dikuasai kenajisan, maka hancurlah karirnya di situ. 

Jadi, jelas; kenajisan ini merusak pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
 
Jadi, inilah kenajisan sebagai noda kekafiran yang masih melekat di dalam diri bangsa kafir, itulah bangsa Moab, bangsanya Rut, sehingga tadi kita melihat; Naomi menyuruh (memerintahkan) Rut supaya ia segera mandi, berurap, memakai pakaian bagus, sehingga Rut mengalami penyucian, karena dia ini adalah bangsa kafir. Selain itu, Rut juga adalah seorang janda. Janda = tidak memiliki suami, tubuh tanpa kepala; menjadi liangnya serigala dan sarangnya burung = serigala menjadi kepala dan burung menjadi kepala = kejahatan dan kenajisan menjadi kepala (pemimpin), maka rusaklah masa depan. Apa itu masa depan? Pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
 
Tetapi, TUHAN dengan kebaikan dan kemurahan-Nya, TUHAN menyatakan kasih-Nya kepada kita malam ini. Kita belajar dari Naomi yang menyuruh Rut supaya segera mandi, berurap dan memakai pakaian bagus, supaya Rut mengalami penyucian, karena dia adalah bangsa kafir dan seorang janda.
 
Biarlah kita ikuti pemberitaan firman ini dengan sungguh-sungguh. Kalau saudara mengikuti, maka firman itu akan mendapat tempat di hati, dan itulah yang membuat hati kita hancur, sehingga tanpa terasa, air mata mengalir (menetes) di pipi ini. Tanda kerendahan hati kita di hadapan TUHAN adalah dengan kita mau menghargai firman; jangan ibadah namun tidak pernah hancur hati, sebab itu adalah tanda bahwa ia tidak pernah berubah. Tetapi mulai dari sekarang, bukan hanya di tengah ibadah kita menghargai pembukaan firman, tetapi di luar ibadah pun kita terus ingat firman, itulah yang disebut memamah biak (mengunyah kembali).
 
Yesaya 54:4
(54:4) Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu.
 
TUHAN Yesus baik. Jikalau kita taat, setia, dengar-dengaran dengan segala kerendahan hati, maka Allah tidak akan mengingat-ingat masa lalu kita, yaitu aib keremajaan dan aib kejandaan kita.
-          Aib keremajaan itu bagaikan noda kekafiran yang menajiskan.
-          Aib kejandaan, berarti; tubuh tanpa kepala.
Namun di sini TUHAN berkata:
-          Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu.
-          Janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu.
TUHAN lupakan aib malu keremajaan dan aib kejandaan. Noda kekafiran dan kejandaan dilupakan TUHAN. TUHAN Yesus baik, sehingga kita tidak perlu malu dan tersipu-sipu. Yang lalu biarlah berlalu, dan sekarang kita melayani dengan segala kepercayaan diri.
 
Yesaya 54:5
(54:5) Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
 
Yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau. Dia mau menjadi suami kita dalam kasih sayang dan kasih setia.
Kemudian, yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel. Yang menjadi Penebus adalah Yesus yang mengerjakan penebusan di atas kayu salib.
 
Kita sudah ditebus oleh darah salib Kristus, maka kita tidak perlu ragu. Banyak orang Kristen berani dan yakin karena mempunyai uang, berani dan yakin karena mempunyai kedudukan, tetapi kita yakin, kita berani untuk beribadah dan melayani karena yang menjadi Penebus kita adalah TUHAN Yesus Kristus. Uang, harta, kedudukan, tuhan kecil di bumi atau yang disebut ilah zaman tidak punya darah. Tetapi karena kita sudah ditebus dengan darah salib, kita tidak perlu malu, maka kita mempunyai keyakinan.
 
Yesaya 54:7
(54:7) Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.
 
TUHAN meninggalkan Israel untuk sesaat lamanya.
-          TUHAN pernah tinggalkan Israel di Mesir selama 430 tahun.
-          Juga bangsa Israel pernah dibuang ke Babel selama 70 tahun.
Tetapi 70 x 7 tahun, itulah pengampunan TUHAN; pengampunan tiada batas. Puji Tuhan, Haleluya..
 
Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. TUHAN mempunyai alasan untuk mengatakan hal ini, mari kita lihat di dalam Injil Matius 27.
Matius 27:45-46
(27:45) Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. (27:46) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
 
Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Berarti, tiga jam lamanya bukit Golgota diliputi kegelapan.
 
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Yesus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung untuk menebus dosa; Ia ditinggalkan untuk sesaat lamanya. Inilah alasan sehingga Ia menebus kita kembali; Ia telah ditinggalkan seorang diri. Oleh sebab itu, biarlah kita bersyukur kepada TUHAN.
 
Roma 15:16
(15:16) yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
 
Yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi, itulah bangsa kafir, termasuk bangsa Moab, termasuk kita semua bangsa Indonesia, bangsa kafir (bukan bangsa Yahudi) dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa kafir dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada TUHAN, yang disucikan oleh Roh Kudus.
 
Naomi memerintahkan Rut untuk mandi, berurap dan, memakai pakaian bagus, supaya ia boleh mengalami penyucian, karena;
1.      Rut adalah bangsa kafir, kenajisan itu masih melekat.
2.      Rut adalah seorang janda.
Tetapi oleh karena kemurahan TUHAN, Rasul yang ketigabelas, itulah Rasul Paulus, diutus kepada orang yang bukan Yahudi (bangsa kafir), supaya kita boleh disucikan oleh Roh Kudus dan kita diterima oleh TUHAN sebagai milik kepunyaan-Nya.
 
2 Tesalonika 2:13
(2:13) Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.
 
Kehidupan kita dikuduskan oleh Roh Kudus karena TUHAN yang memilih kita untuk selanjutnya diselamatkan menjadi milik kepunyaan Allah sendiri. Amin.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment