KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, October 6, 2020

IBADAH RAYA MINGGU, 04 OKTOBER 2020

 
 



IBADAH RAYA MINGGU, 04 OKTOBER 2020
 
WAHYU PASAL 12
(Seri: 25)
 
Subtema: PENYUCIAN CEMETI TERHADAP ROH JUAL BELI
 
Shalom.
Selamat sore, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita pribadi lepas pribadi. Segala puji, segala hormat hanyalah bagi Dia dari sekarang sampai selama-lamanya.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN, bahkan hamba-hamba TUHAN (rekan kerja) di ladang TUHAN yang terkasih, bapak/ibu di mana pun anda berada, baik dalam maupun luar negeri; TUHAN memberkati, salam dalam kasih Kristus.
 
Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan hati TUHAN supaya kiranya TUHAN membukakan firman-Nya bagi kita sore ini, sehingga kita boleh merasakan lawatan TUHAN lewat uluran dua tangan kasih TUHAN untuk segera memberi pertolongan, memberi jalan keluar, mengurai kekusutan-kekusutan, mengurai pergumulan-pergumulan yang kita alami di hari-hari ini sehingga ada jalan keluarnya.
 
Segera saja kita memperhatikan Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Kitab Wahyu. Sekarang kita memperhatikan Wahyu 12:13.
Wahyu 12:13A
(12:13) Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
 
Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi ...” Ini adalah sebuah gambaran bahwasanya setiap kali malaikat-malaikat di sorga berbuat kesalahan, langsung saja berubah menjadi Setan, berarti;
Yang Pertama: Tidak mendapat kesempatan untuk memperbaiki kesalahan atau bertobat, menunjukkan bahwa; malaikat tidak mempunyai wadah untuk menampung darah salib Kristus. Saat ini kita masih mendapat kesempatan seluas-luasnya manakala hari ini ada sesuatu yang khilaf, sesuatu yang keliru terjadi, maka darah Yesus masih berkuasa untuk mengampuni dosa kita. Tubuh (daging) dan darah kita ini merupakan wadah yang sempurna untuk menampung darah salib, sehingga dengan demikian kita masih mendapat kesempatan untuk bertobat (diampuni) oleh TUHAN, tetapi jangan kita menyalahgunakan kesempatan yang luas ini.
Yang Kedua: Tidak mendapat tempat lagi di sorga, menunjukkan bahwa; malaikat yang berbuat kesalahan tidak diberi kesempatan untuk melayani TUHAN dalam setiap ibadah-ibadah yang dipercayakan oleh TUHAN. Sementara, saya dan saudara, kita masih diberi kesempatan untuk berada di dalam rumah TUHAN, mengusahakan ibadah dan pelayanan yang TUHAN percayakan ini; itu adalah kemurahan yang besar.
 
Wahyu 22:3-5
(22:3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, (22:4) dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. (22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
 
Di dalam Kerajaan Sorga terdapat 7 (tujuh) perkara, yaitu:
1.      Laknat tidak ada lagi.
2.      Takhta Allah dan takhta Anak Domba ada di sana.
3.      Beribadah di dalam-Nya.
4.      Melihat wajah-Nya.
5.      Nama-Nya tertulis di dahi mereka.
6.      Malam tidak ada lagi.
7.      Memerintah sebagai raja (melayani TUHAN) dalam kekekalan.
Itulah 7 (tujuh) perkara yang terdapat di dalam kekekalan atau di dalam Kerajaan Sorga.
 
Namun, dari 7 (tujuh) perkara tersebut, hanya ada 2 kegiatan yang terdapat di dalam Kerajaan Sorga, yakni:

1.      Beribadah di dalamnya -- merupakan perkara ketiga dari 7 (tujuh) perkara --.

Sementara puncak dari ibadah di bumi -- atau ibadah yang tertinggi -- ialah doa penyembahan, yang sanggup merobek tirai dari atas sampai ke bawah, sehingga terbukalah jalan lebar-lebar untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

2.      Memerintah sebagai raja -- merupakan perkara ketujuh dari 7 (tujuh) perkara --.

Memerintah sebagai raja = melayani TUHAN. Kemudian, melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN terhubung langsung dengan sengsara salib, dengan kata lain; penyerahan diri sepenuh untuk taat pada kehendak Allah.

 
Kesimpulannya: Kerajaan Sorga atau kerajaan kekal berbicara tentang dua hal, yakni;
1.      Penyembahan.
2.      Penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah.
 
Sehingga, oleh karena rahmat TUHAN, oleh karena kasih karunia TUHAN, oleh karena kemurahan hati TUHAN yang besar, akhirnya kita dapat bersama-sama mengambil suatu kesimpulan tentang kerajaan kekal yang kita jadikan sebagai yel-yel, di mana;

-          Setiap kali saya atau pemimpin pujian menyebut: “KEKEKALAN”, maka untuk yang pertama dijawab: “PENYEMBAHAN.”

-          Kemudian, ketika saya kembali mengatakan: “KEKEKALAN”, maka jawaban saudara untuk yang kedua kali ialah: “PENYERAHAN DIRI.”

Ini adalah kemurahan TUHAN bagi kita. “Kekekalan: Penyembahan. Kekekalan: Penyerahan diri”, ini adalah puncak ibadah. Dan TUHAN masih beri kesempatan kepada kita untuk berada di takhta Allah, bukan? Kemurahan TUHAN, panjang sabar TUHAN jangan disia-siakan lagi mengingat hari-hari ini adalah hari-hari terakhir; oleh sebab itu, di ujung abad ini kita harus lebih sungguh-sungguh lagi untuk beribadah dan melayani pekerjaan TUHAN.
 
Corona (Covid-19) ini merupakan tanda bagi kita semua, merupakan penghukuman untuk menggoncang, antara lain; langit, bumi, dan segala isinya, termasuk pemerintahan, ekonomi, politik, semua digoncang, bahkan nikah-nikah di bumi ini digoncang sebagai penghukuman atas bumi, tetapi itu merupakan tanda positif sebagai kelepasan dari anak-anak TUHAN dari bumi.
 
Sekarang, kita akan kembali memperhatikan Wahyu 12:13.
Wahyu 12:13
(12:13) Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
 
Selanjutnya, di sini dikatakan: “ ... Ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
Hal ini akan tergenapi pada masa aniaya antikris atau pada masa antikris berkuasa sebagai diktator yang kejam selama 3.5 (tiga setengah) tahun di atas muka bumi ini. Dan hal ini sudah disampaikan pada minggu yang lalu, bukan?
Naga disebut juga Iblis atau Satan memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. Setan itu berbentuk roh, lalu bagaimana Setan bersinggungan langsung dengan manusia? Hal ini telah disampaikan pada minggu yang lalu. Kiranya hal itu masih jelas dalam ingatan kita masing-masing dan menjadi berkat besar bagi kita untuk menghadapi hari-hari terakhir ini.
 
Sekali lagi saya sampaikan: “ ... Ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.” Hal ini akan tergenapi pada masa aniaya antikris atau pada masa antikris berkuasa selama 3.5 (tiga setengah) tahun di atas muka bumi ini. Antikris disebut juga dengan pembinasa keji.
 
Pertanyaannya: MENGAPA ANTIKRIS DISEBUT JUGA PEMBINASA KEJI?
Jawabnya: Ketika antikris berkuasa di bumi selama 3.5 (tiga setengah) tahun, mereka akan menghentikan korban sehari-hari.
Sesuai dengan Daniel 9, Daniel 11, Daniel 12, ada 2 (dua) korban sehari-hari, yaitu;
Yang Pertama: Korban santapanà Firman Allah -- yang kita dengar sore ini --.
Mengapa mereka menghapuskan korban santapan? Karena mereka mengecilkan derajat dari firman Allah itu sendiri, demi;
-          Demi dagang mereka. Artinya, melayani demi keuntungan.
-          Demi perkara-perkara lahiriah atau perkara-perkara duniawi.
Yang Kedua: Korban sembelihan à Ibadah dan pelayanan yang terhubung dengan sengsara salib; itu akan dihentikan, itu sebabnya antikris disebut dengan pembinasa keji.
 
Kiranya pemberitaan firman ini diikuti dengan baik, sebab ini adalah kekuatan kita untuk lepas dari penjara dunia ini, sebagaimana nubuatan Yusuf -- dalam Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja --. Yusuf berada di dalam penjara selama dua tahun, itu adalah nubuatan penuh yang akan kita alami, yaitu 2000 (dua ribu) tahun penuh yang akan kita alami, barulah nanti oleh hikmat atau pembukaan firman kita dibebaskan dari penjara dunia ini. Oleh sebab itu, biarlah kita sungguh-sungguh memperhatikan Firman TUHAN.
 
Tadi, dalam kesaksian, seorang pemuda berkata: Saya ditetapkan TUHAN di sini bukan karena saya adalah orang baik, sebab masih banyak orang baik di luaran sana. Tetapi oleh kemurahan TUHAN, saya ditetapkan di sini untuk boleh mengerti pengajaran sorga, pengajaran Tabernakel.
Tabernakel adalah miniatur Sorga; itu adalah pola, sehingga kita bisa mengukur hidup rohani kita. Manusia tidak bisa mengukur rohaninya, siapa pun tidak bisa, bahkan seorang pendeta (gembala sidang) pun tidak bisa; hanya TUHAN yang bisa. Mata TUHAN dan hati TUHAN yang mengukur hidup rohani kita, penyerahan diri kita.
 
Berkaitan dengan korban sembelihan à Ibadah pelayanan yang terhubung langsung dengan sengsara salib, kita akan memperhatikan 2 Timotius 3, dengan perikop: “Iman bertumbuh dalam penganiayaan dan dalam pembacaan Kitab Suci.” Ingatlah hal ini, bahwa; iman tumbuh dalam aniaya sengsara salib, tidak bisa karena berkat-berkat, tidak bisa karena mujizat-mujizat. Kita semua harus mengerti hal ini.
Jadi, jangan buang salib yang sudah TUHAN percayakan di atas pundak; pegang, jangan dilepaskan, jangan sia-siakan Pengajaran Mempelai ini supaya jangan mengandung resiko yang besar di kemudian hari, jangan menyesal di kemudian hari.
 
2 Timotius 3:12
(3:12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
 
Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya. Jangan ubah ayat ini.
Jadi, jelas; ibadah dan pelayanan terhubung langsung dengan sengsara salib, bukan dengan berkat perkara lahiriah dan perkara duniawi, tidak, melainkan terhubung langsung dengan sengsara salib.
 
Tetapi sayangnya, Setan sudah masuk di dalam rumah TUHAN, menyusup di dalamnya. Mengapa saya katakan demikian? Sebab di hari-hari ini banyak hamba-hamba TUHAN tidak berani mengajarkan berita salib, tidak berani mengajarkan sidang jemaat untuk memikul salibnya. Buktinya; hamba TUHAN tersebut tidak berani menyatakan yang benar, misalnya; tidak berani menyampaikan firman penyucian. Pendeknya;
Yang Pertama: Tidak berani menunjuk dosa. Sudah melihat dosa, tetapi tidak berani menunjuk dosa. Contoh: Melihat sidang jemaat merokok, namun tidak berani menunjuk dosanya. Dulu ada di antara kita yang merupakan seorang rentenir, tetapi puji TUHAN, sekarang sudah tertolong; bukan saya kejam, tidak, tetapi itu merupakan kasih TUHAN, itu adalah tanda penyucian. Tetapi di hari-hari terakhir ini Setan masuk di dalam rumah TUHAN dan memutar balik fakta kebenaran. Itu sebabnya, banyak hamba-hamba TUHAN di hari-hari terakhir ini tidak berani menyampaikan berita penyucian, tidak berani menunjuk dosa.
Yang Kedua: Tidak berani membongkar dosa dengan tuntas. Padahal, kalau kita pahami dengan baik lewat Pengajaran Tabernakel, kita ini adalah takhta Allah, dan TUHAN mau bertakhta di atasnya, kasih karunia dan kebenaran mau didudukkan di atasnya, sampai nanti pada Wahyu 4:3, TUHAN sebagai permata yaspis, permata zamrud, dan permata sardis duduk di atas takhta itu, dengan lain kata; dipermuliakan.
 
Pertanyaannya: MENGAPA SEORANG HAMBA TUHAN TIDAK BERANI MENYAMPAIKAN FIRMAN PENYUCIAN?
Jawabnya sederhana saja, yakni karena hamba TUHAN tersebut takut kehilangan jemaat, takut kehilangan jemaatnya yang adalah orang kaya, takut kehilangan jemaatnya yang adalah pengusaha, dan lain sebagainya.
Biarlah sidang jemaat dalam penggembalaan GPT “BETANIA” bersyukur kepada TUHAN. Para pemirsa, bapak/ibu, saudara/saudari yang terkasih, jangan mau disesatkan oleh ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan pola Kerajaan Sorga.
 
2 Timotius 3:13A
(3:13) sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.
 
Perhatikan: “Sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat.” Di hari-hari terakhir ini, orang jahat dan penipu akan bertambah jahat.
-          Orang jahat à Sidang jemaat yang tidak mau bertobat.
-          Penipu à Hamba TUHAN (gembala sidang) yang dikuasai roh dagang = percabulan = roh antikris.
 
Ikutilah pembukaan firman. Dari mana kita tahu pembukaan firman? Ayat menjelaskan ayat, tidak ada emosi daging. Kita harus rendah hati, membuka hati selebar-lebarnya, sebagaimana himbauan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, supaya kita jangan menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan kenajisan kekafiran.
 
2 Timotius 3:13B
(3:13) sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.
 
Mereka menyesatkan dan disesatkan.” Suatu kali nanti, hal ini akan tergenapi, sehingga rumah TUHAN yang seharusnya rumah doa akan beralih fungsi menjadi sarang penyamun, di mana di dalamnya akan terjadi yaitu: menyesatkan dan disesatkan.
 
Mari kita lihat perkara itu; BENTUK MENYESATKAN dan DISESATKAN.
Yohanes 2:13-14
(2:13) Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. (2:14) Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
 
TUHAN Yesus mendapati 3 (tiga) perkara di dalam Bait Suci, antara lain:
YANG PERTAMA: Pedagang-pedagang, yakni pedagang lembu, kambing domba, dan merpati.
Arti rohaninya ialah melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN hanya untuk mencari keuntungan semata. Sebab, 3 (jenis) binatang tersebut, di dalam Perjanjian Lama, itu digunakan sebagai korban persembahan, lalu dipersembahkan di atas Mezbah Korban Bakaran untuk mendamaikan dosa, tetapi sekarang, korban itu sudah diperjual-belikan, artinya; melayani hanya untuk mencari keuntungan semata.
YANG KEDUA: Meja penukar-penukar uang.
Artinya ialah hati ini dibuka lebar-lebar dan dijadikan (digunakan) sebagai tempat untuk menyimpan uang = cinta uang. Seharusnya, hati ini digunakan sebagai tempat untuk menyimpan Firman Allah, seperti yang tertulis dalam;

-          Amsal 3:3, “Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu.

-          Amsal 7:1-3, “Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu. Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu. Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.”

YANG KETIGA: Tempat duduk.
Artinya ialah rumah TUHAN atau kehidupan manusia (anak-anak TUHAN) telah dikuasai oleh;
-          Roh egosentris atau kepentingan diri.
-          Keakuan yang dipertahankan.
-          Harga diri juga dipertahankan di dalamnya.
Ciri-ciri apabila seseorang masih mempertahankan keakuan dan harga dirinya ialah tidak mau diusik. Kita datang ke tempat ini dengan hati yang terbuka; oleh sebab itu, relakan hati dibongkar-bangkir, diusik oleh pembukaan firman. Itulah tujuan kita datang untuk beribadah dan melayani; jadi, bukan untuk pamer-pamer. Secara khusus yang melayani; jangan melayani untuk unjuk gigi, jangan melayani untuk pamer.
Itulah ciri-ciri apabila seseorang masih mempertahankan harga dirinya atau keakuannya, yaitu; tidak mau diusik, tidak mau diganggu, dengan kata lain; tetap dalam zona kenyamanannya, berusaha mempertahankan zona kenyamanannya. Kalau dalam nikah -- antara suami dan isteri -- masih mempertahankan zona kenyamanannya, maka repotlah sudah untuk mempertahankan nikah semacam ini. Kalau hubungan intim kita secara pribadi dengan TUHAN berada dalam hubungan nikah yang suci, maka;

-          Hubungan nikah dalam rumah tangga pasti bagus.

-          Bertambah besar, itulah nikah dalam penggembalaan, yaitu hubungan antara yang satu dengan yang lain pun pasti bagus.

-          Semakin besar, yaitu di luar penggembalaan ini, hubungan kita dengan sesama dalam berjejaring juga pasti bagus, di dalam komunitas pasti bagus. 

 
Siapa yang mau diusik malam ini? Biarlah dengan rendah hati, dengan rela hati menerima firman. Jangan sampai kita mempertahankan zona kenyamanan, tetapi malam ini marilah kita belajar untuk menyerahkan diri kepada TUHAN: Inilah saya, TUHAN, bentuklah. Karena memang kehidupan kita ini bagaikan tanah liat di tangan penjunan. Dua kali ujung jari TUHAN menulis di hati kita, kemudian kita dibentuk segambar serupa dengan Dia.
 
SEBAGAI CONTOH tidak mau diusik.
Matius 2:1-3
(2:1) Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem (2:2) dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." (2:3) Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
 
Perikop ayat ini ialah “Orang-orang Majus dari Timur.” Siapa yang mengetahui alamat rumah dari orang Majus? Tidak ada yang tahu; Alkitab pun tidak mencatatnya. Artinya, tidak perlu sibuk dengan alamat yang ada di dalam diri kita masing-masing, entah itu gelar, entah itu pangkat, jabatan, kedudukan, entah itu harta dan kekayaan; sekalipun alamat ini ada di dalam diri kita, tetapi tidak usah sibuk dengan itu. Yang penting adalah menyerah saja kepada TUHAN; itulah pengertian yang TUHAN berikan kepada saya dan saudara sore ini tentang orang Majus.
Kemudian di sini dikatakan: “Datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem.” Pembangunan tubuh itu dimulai dari Timur sampai ke Barat; oleh sebab itu, biarlah kita menyerahkan diri untuk dibentuk oleh TUHAN.
 
Lalu ketika orang Majus tiba di Yerusalem, mereka bertanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu?” Selanjutnya, mereka berkata: “Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” Kalau saat ini kita berada di dalam rumah TUHAN, tentu itu karena bintang Timur, yang menjadi penunjuk, itulah orang bijaksana yang menuntun kita kepada kebenaran.
 
Begitu raja Herodes mendengar berita tentang kelahiran Yesus Kristus, raja orang Yahudi, maka “terkejutlah” raja Herodes beserta seluruh Yerusalem.
Istilah terkejut di sini ialah terusik atau terganggu. Mengapa demikian? Sebab baik raja Herodes maupun Yerusalem tidak mau dan tidak rela diusik, tidak mau diganggu kedudukannya sebagai raja, dengan lain kata; masih mempertahankan keakuannya, masih mempertahankan harga dirinya, masih mempertahankan egosentrisnya, masih mempertahankan zona kenyamanannya, sehingga ketika diusik, maka terkejutlah ia.
Kalau mendengar firman, tetapi masih terkejut, itu merupakan sinyal ... (titik titik titik); sinyal bagi seseorang ... (titik titik titik) -- saudara bisa isi titik tersebut --.
 
Kita sudah melihat, bahwa; yang tekejut (terusik) tadi ialah raja Herodes beserta Yerusalem. Yerusalem itu tidak lain tidak bukan adalah imam-imam kepala, tua-tua, dan ahli-ahli Taurat orang Yahudi.
Biasanya, yang seringkali menjadi musuh di tengah-tengah pelayanan adalah imam-imam; oleh sebab itu, hati-hati. Melayani harus dengan rendah hati; jangan pertahankan zona kenyamanan masing-masing.
 
Matius 2:4
(2:4) Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
 
Raja Herodes mengumpulkan semua imam kepala, semua ahli Taurat bangsa Yahudi. Artinya; terciptalah kelompok yang merasa dirinya benar sendiri, yang tidak mau menerima perbedaan, tidak mau menerima kelemahan-kelemahan orang lain = tidak mau menjadi kecil dan tidak mau menjadi hina di tengah-tengah ibadah pelayanan.
Sementara Yesus turun ke bumi, dengan rela menjadi korban pendamaian, tujuannya; supaya antara yang satu dengan yang lain berdamai (menyatu), itulah yang disebut dengan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi sidang mempelai TUHAN. Salib itulah yang membuat kita rendah sehingga menyatu.
 
Jadi, orang yang melayani, tetapi masih mempertahankan harga diri, maka kehidupan yang semacam ini tidak akan membawa gereja masuk dalam pembangunan tubuh Kristus (kesatuan tubuh). Seperti apapun hebatnya seorang hamba TUHAN yang dipakai TUHAN dalam pembukaan firman, tetapi kalau hamba TUHAN masih memiliki roh keakuan, masih mempertahankan harga diri, maka hamba TUHAN semacam ini tidak dipakai untuk membangun tubuh Kristus.
 
Matius 2:7-8
(2:7) Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. (2:8) Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia."
 
Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus = ibadah diam-diam.
Ada dua jenis ibadah diam-diam;

1.      Ibadah diam-diam yang positif. Misalnya; tangan kanan memberi, tangan kiri tidak mengetahui, seperti yang dilakukan oleh Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea diam-diam menurunkan bangkai Yesus, lalu mengapaninya dengan kain lenan dan mempersembahkan persembahan yang harum.

2.      Ibadah diam-diam yang negatif. Tandanya; penyembahan atau penyerahan dirinya kepada TUHAN adalah palsu, seperti Herodes berkata: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia."

Ibadah diam-diam; seperti melayani tetapi palsu, seperti beribadah tetapi palsu, sesungguhnya kehidupan yang seperti ini bukan beribadah untuk TUHAN melainkan beribadah hanya untuk dilihat oleh orang lain. Seseorang yang menjalankan ibadah diam-diam penuh dengan kelicikan seperti Herodes

Hati-hati, kita semua harus memperhatikan dengan seksama.
 
Kesimpulannya, kalau tiga perkara tadi ada di dalam Bait Suci = menyesatkan dan disesatkan. Dengan demikian, 2 Timotius 3:13 sama dengan Yohanes 2:14.
 
Kita kembali menilik Injil Yohanes 2.
Yohanes 2:14
(2:14) Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
 
Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba, dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ = menyesatkan dan disesatkan.
 
Yohanes 2:15-16
(2:15) Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. (2:16) Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
 
Singkatnya: Yesus mengusir tiga perkara tersebut dari dalam Bait Suci, dengan lain kata; Yesus mengadakan penyucian di Bait Allah. Dan berkata: "Jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Singkatnya, rumah TUHAN dikuasai oleh roh jual beli = dagang = nafsu cabul = roh antikris. Inilah yang disebut sarang penyamun, tempat berjualan dan membeli.
Kalau kita mendapat pengertian dari TUHAN; itulah pengertian yang benar, pengertian yang suci, pengertian yang mulia, maka tidak ada suatu apapun yang dapat menyesatkan kita karena di depan mata kita Sorga sudah terlihat jelas, tinggal dari kita mau melangkah menuju Sorga atau tidak. Oleh sebab itu, jangan mempertahankan harga diri. Rumah TUHAN tidak boleh ada didalamnya: menyesatkan dan disesatkan.
 
Mari kita melihat lebih rinci mengenai sarang penyamun, di dalam Wahyu 13.
Wahyu 13:16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. (13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
 
Yang penting di sini ialah hikmat, yakni; pembukaan rahasia Firman, itulah hikmat sorga dari salib. Salib adalah hikmat Allah dan kekuatan Allah.
Terlalu aneh rasanya apabila sidang jemaat dicekoki oleh seorang gembala sidang dengan satu dua ayat Firman, lalu ditambah cerita isapan jempol, dongeng nenek tua, takhayul, filsafat-filsafat kosong, cerita tentang dunia disertai guyon-guyon, lalu sidang jemaat berkata: hebat pendetaku. Hal ini terlalu aneh bagi saya, tetapi kita tidak bisa dikelirukan oleh ajaran apa saja, termasuk ajaran bumi dan ajaran laut.
 
Orang bijaksana memiliki hikmat untuk menghitung bilangan binatang itu, yang merupakan bilangan manusia (daging), itulah 666.
 
Antikris dikuasai oleh roh jual beli = roh dagang. Jika roh ini menguasai hidup gereja TUHAN (anak TUHAN), maka tanpa disadari cap meterai antikris 666 sudah melekat:
-          Pada tangan kanan = perbuatan hidup.
-          Pada dahi = pikiran dikuasai oleh antikris
 
Kemurahan TUHAN bagi kita sehingga TUHAN bukakan firman-Nya bagi kita, sebab itu sidang jemaat tidak boleh berhenti mendoakan supaya dalam setiap pertemuan ibadah, TUHAN terus bukakan firman-Nya. Oleh sebab itu jangan tunggu dari saya guyon-guyon, jangan tunggu dari saya cerita isapan jempol.
 
Mari kita bandingkan dengan 2 Timotius 3.
2 Timotius 3:12
(3:12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
 
Memang -- kalau ia sadar -- setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya = rela terhubung langsung dengan sengsara salib (pengalaman kematian).
 
2 Timotius 3:13
(3:13) sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.
 
Orang jahat dan penipu akan bertambah jahat.
-          Orang jahat à Sidang jemaat yang tidak mau bertobat.
-          Penipu à Hamba TUHAN (gembala sidang) yang dikuasai oleh roh antikris/roh jual beli = dagang.
Kalau kita perhatikan dengan seksama di dalam suratan Tesalonika maupun dalam Injil Matius 7:22; sekalipun nabi-nabi palsu mengadakan tiga perkara yang ajaib, namun pada Matius 7:23 TUHAN berkata: “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Yang terpenting -- dalam Matius 7:21 -- adalah melakukan kehendak Allah sebagaimana Yesus menaklukan diri-Nya di atas kayu salib, lalu berkata jadilah kehendak-Mu.
 
Ayo buka pikiran dan hati untuk kebenaran yang hakiki ini, jangan bertahan dengan zona kenyamanan. Darah daging ini merupakan wadah yang luar biasa dari TUHAN untuk menampung darah Yesus (salib) sebanyak-banyaknya. Itulah yang namanya Yesus baik. Sedangkan kerohanian kanak-kanak begitu diberkati dengan perkara lahiriah akan segera berkata di tengah ibadah pelayanan: Yesus baik, namun kebaikan semacam ini (diberkati dengan perkara lahiriah) belum sempurna. Sebab, berkat dan mujizat hanya bagian dari ibadah pelayanan saja. Sesungguhnya kasih yang sempurna adalah taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib. Jangan keliru lagi.
 
2 Timotius 3:14
(3:14) Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
 
Pesan Rasul Paulus kepada Timotius (anak rohani dari Rasul Paulus): hendaklah engkau tetap ...

1.      Berpegang pada kebenaran yang telah diterima dan diyakini = percaya dan yakin = termeterai pada tangan kanan.

2.      Mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu = termeterai pada dahi.

Kebenaran yang sejati (hakiki) harus termeterai pada tangan kanan dan pada dahi, dengan demikian kita berpegang teguh dan ingat akan sengsara salib. Pada dahi (ingatan) ini hanya ada sengsara salib, kasih dan kemurahan TUHAN, tidak ada yang lain.
 
Pertanyaannya: APA KEBENARAN YANG SEJATI YANG TERMETERAI DI TANGAN KANAN DAN DI DAHI?
Jawabnya ...
2 Timotius 3:14
(3:14) Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.
 
“Selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.”
Kebenaran sejati diajarkan kepada Timotius. Siapa yang mengajarkan itu kepada Timotius?
 
2 Timotius 3:10-11
(3:10) Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. (3:11) Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya.
 
Timotius telah mengikuti tujuh perkara dari Rasul Paulus, yakni:
1.      Ajaran Rasul Paulus.
2.      Cara hidup Rasul Paulus.
3.      Pendirian Rasul Paulus.
4.      Iman Rasul Paulus.
5.      Kesabaran Rasul Paulus.
6.      Kasih Rasul Paulus.
7.      Ketekunan Rasul Paulus.
 
Kemudian, tujuh perkara tersebut terkait erat dengan sengsara dan penderitaan karena salib. Inilah kebenaran yang sejati yang harus termeterai pada tangan kanan dan pada dahi (ingatan) kita masing-masing.
Biarlah kebenaran yang sejati termeterai pada tangan kanan dan pada dahi. Inilah doa saya untuk saya, isteri, anak saya, untuk kita semua, seluruh keluarga Allah sidang jemaat GPT “BETANIA” supaya kebenaran yang sejati ini termeterai pada dahi dan pada tangan kanan kita masing-masing.
 
Tolak ajaran asing yang hanya berbicara soal jual beli, hanya melayani mencari keuntungan. Jangan sampai ajaran asing yang termeterai pada tangan kanan dan pada dahi. Jadilah bijaksana, karena hanya orang yang bijaksana yang memiliki hikmat, itulah pembukaan rahasia Firman yang memberi pengertian yang luar biasa dan heran, yang dari Sorga, dari Allah, untuk kita dapat menghitung bilangan binatang itu yaitu 666, itulah cap meterai dari antikris.
Kalau di tengah ibadah pelayanan seorang gembala sidang (pemimpin rumah TUHAN) sibuk berbicara soal berkat-berkat lahiriah, dagang, dan perkara duniawi, kemudian sibuk mengadakan KKR tentang manajemen keuangan, itu adalah roh antikris. Tolak roh antikris. Jangan sampai termeterai pada tangan kanan; jangan sampai roh antikris menjadi perbuatan yang dianggap benar atau tabiat yang dianggap benar. Tolak, jangan ada dalam ingatan.
 
Baik juga kepada saudara sidang jemaat, umat TUHAN, hamba-hamba TUHAN yang saya kasihi dalam Kristus Yesus tolak roh antikris. Hari-hari ini adalah hari-hari yang jahat, ayo bawa keluarga masing-masing ke jalan yang benar. Tabernakel sudah ditandai dengan darah salib, itulah jalan yang benar, karena Yesus yang berkata: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.” Namun syaratnya: harus mau diusik dari zona kenyamanan.
Lebih baik hari ini kita menderita tetapi bahagia kekal untuk selama-lamanya, oleh sebab itu saya semangat sekali tanpa ragu dan takut, karena TUHAN yang akan pelihara kehidupan kita. Ingat: Kekekalan; Penyembahan. Kekekalan; Penyerahan diri
 
Kurang apa baiknya TUHAN kepada kita? Dia sudah terlebih dahulu dipukuli supaya rohani kita sehat. Kenapa kita tidak mau kerohanian kita sehat dengan cara menerima berita salib? Kenapa masih bertahan di zona kenyamanan?
Saya tidak membenci saudara ketika saya menyampaikan Firman yang tegas, justru saya mengasihi saudara. Jangan sampai hanya karena satu orang dibiarkan dengan dosanya lalu saya dituntut TUHAN (Yehezkiel 33:4) dan karena satu orang yang tidak masuk dalam Sorga. Tanggung jawab dari seorang hamba TUHAN itu berat dan seorang hamba TUHAN itu harus jujur, imam juga harus jujur dan tulus melayani TUHAN. Jangan mau disesatkan oleh ibadah bumi dan ibadah laut.
 
Kita bersyukur dan berterima kasih kepada TUHAN, Mempelai Pria Sorga yang mengasihi kita, Dia mengerti kita, Dia mengasihi kita seperti mengasihi diri-Nya sendiri.
 
Kita akan memperhatikan Yehezkiel 9, dengan perikop “Orang fasik di Yerusalem dibunuh.
TUHAN sudah membawa kita ke kota kudus (Yerusalem) untuk beribadah dan melayani TUHAN, tetapi jangan sampai ada di tengah ibadah dan pelayanan, tetapi akhirnya kita binasa dibunuh, ini adalah kerugian. Kalau memang harus binasa dan tidak mengalami kebangkitan seperti Rasul Paulus berkata: “Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati". Tetapi karena kita memiliki kerinduan yang luar biasa untuk memperoleh keselamatan, maka kita mau berada di tengah-tengah kota Yerusalem, kota kudus, di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Biarlah kita rela terhubung langsung dengan sengsara salib lewat ibadah ini, dengan suatu harapan yang mendalam yaitu supaya kita memperoleh hidup kekal.
Jangan sampai kita di Yerusalem tetapi kita binasa, lepaskanlah segala kefasikan-kefasikan itu; menyerahlah mulai sore ini kepada TUHAN.
 
Kita akan memperhatikan ayat 1-3.
Yehezkiel 9:1-3
(9:1) Lalu aku mendengar Dia berseru dengan suara yang nyaring: "Maju ke mari, hai, yang harus menjalankan hukuman atas kota ini! Masing-masing dengan alat pemusnah di tangannya!" (9:2) Lihat, enam orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan alat pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga. (9:3) Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai alat penulis di sisinya.
 
Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga.” Alat-alat di dalam Tabernakel yang pertama kali ditemukan setelah percaya (yakin) -- (itulah pintu gerbang, di mana Yesus adalah pintu gerbang sorga) -- adalah Mezbah Korban Bakaran, yang terbuat dari kayu penaga dilapisi tembaga. Di situlah posisi dari enam orang ini, tetapi satu  dari antara enam orang ini ada seorang laki-laki yang berpakaian lenan.
 
Lihat, enam orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara.” Allah memberi perintah kepada 6 (enam) orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang Atas, menghadap ke utara.
Utara à Takhta Iblis atau Setan dengan segala ajarannya, yaitu roh dagang (antikris) dan kesombongannya.
Di dalam Yesaya 14, Lucifer, dia adalah salah satu malaikat -- yang sebetulnya adalah malaikat yang dikasihi --, padanya ada gambus ada kecapi, ia adalah seorang pemimpin pujian yang dipercaya oleh TUHAN, tetapi suatu kali terdapat kesalahan, maka berubah menjadi Setan. Kemudian terdapat 5 (lima) kali kata dari Lucifer dengan kata “aku”, itu semuanya berbicara tentang kesombongannya, salah satunya ialah aku hendak mendirikan takhtaku jauh di sebelah utara, itulah takhta Setan dengan ajaran antikris dan ajaran kesombongannya.
 
Satu orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu alat penulis.” Satu orang dari antara enam orang laki-laki tersebut berpakaian lenan, di sisinya terdapat suatu alat penulis, dengan lain kata; memiliki alat penulis.

Kemudian, “Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga.” Menunjukkan bahwa posisi dari enam orang laki-laki ini adalah berdiri di samping mezbah tembaga.
Mezbah tembaga à penghukuman karena dosa. Mezbah Korban Bakaran terbuat dari kayu penaga yang dilapisi tembaga. Alat-alat di dalam Tabernakel yang pertama kali ditemukan setelah pintu gerbang (yakin, percaya) adalah Mezbah Korban Bakaran, yang terbuat dari kayu penaga dilapisi tembaga. Jadi, mezbah tembaga à penghukuman karena dosa.

Kemudian, peristiwa itu terjadi, ayat 3 mengatakan: “Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula”, sesuai dengan Keluaran 25:22, tempat Allah bertakhta adalah di antara kerub. Tetapi pada ayat 3 ini kita melihat; sudah terangkat kemuliaan Allah dari antara umat Israel.
Jelas, peristiwa ini terjadi pada saat aniaya antikris berlangsung, yang disebut juga dengan pembinasa keji, karena mereka harus menyingkirkan korban santapan -- itulah Firman Allah -- dan korban sembelihan -- itulah ibadah pelayanan -- yang terhubung langsung dengan salib = kemuliaan Allah telah terangkat dari Bait Suci.

 
Yehezkiel 9:4
(9:4) Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."
 
Lalu, firman TUHAN kepada satu dari antara enam orang laki-laki yang memakai pakaian lenan -- perhiasan kemuliaan; pakaian pengantin; perbuatan benar orang kudus -- ialah “Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf “T” pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah -- orang-orang yang ibadahnya terhubung langsung dengan sengsara salib, itulah pengalaman kematian -- karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana -- di mana pada waktu itu pembinasa keji sedang berlangsung --.
 
Lihat, Firman TUHAN sebagai perintah kepada orang yang memakai lenan yang memiliki alat penulis, YANG PERTAMA: “Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem.” Saya yakin, TUHAN hadir di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, kota Yerusalem sore ini sebagai Imam Besar untuk melayani, berdoa, memperdamaikan dosa kita, supaya ibadah ini tidak menjadi percuma. Jangan sampai kita beribadah, tetapi tidak ada pendamaian. Biarlah kiranya giring-giring emas itu berbunyi di tengah-tengah ibadah, di ujung jumbai Imam Besar.
 
Kemudian, Firman TUHAN sebagai perintah kepada orang yang memakai lenan yang memiliki alat penulis, YANG KEDUA: “Tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah”, itulah orang-orang yang beribadah dan melayani, yang terhubung langsung dengan sengsara salib, atau menyangkal diri dan memikul salibnya pada masa pembinasa keji berlangsung, pada masa aniaya antikris menjadi penguasa (diktator) selama 3.5 (tiga setengah) tahun di atas muka bumi ini.
Pendeknya: TUHAN membela, TUHAN memelihara, TUHAN melindungi, TUHAN telah memelihara, membela, melindungi kehidupan kita, kehidupan yang telah menerima meterai Allah, yaitu huruf T di dahi. Jangan lepaskan sengsara salib kalau itu kehendak TUHAN, sebab itu merupakan sarana untuk kita mendapat meterai Allah, tidak ada cara lain. Biar sehebat apapun seorang hamba TUHAN, gembala sidang, pemimpin sidang jemaat, dengan segala gelar yang ia miliki, namun dia tidak akan mampu memberi meterai pada dahi anak-anak TUHAN.
Hanya satu cara, seperti yang dialami oleh orang-orang yang berkeluh kesah, jelas itu menunjuk kehidupan anak-anak TUHAN di tengah ibadah dan pelayanannya yang terhubung langsung dengan sengsara salib (pengalaman kematian).
 
Huruf T di dahi à Sengsara dan penderitaan karena salib, disebut juga dengan pengalaman kematian.
Tetapi kalau kita tolak salib (berita salib), mereka yang lebih menyukai berita yang lain, maka tanpa disadari yang termeterai pada tangan kanan dan pada dahi adalah 666 (enam ratus enam puluh enam). Ayo, berpeganglah pada kebenaran yang sejati (sengsara salib), ingat ajaran yang benar.
 
Mari lebih jauh kita melihat KEHIDUPAN YANG DIMETERAIKAN.
Wahyu 7:2-3
(7:2) Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, (7:3) katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
 
Seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit.
-          Seorang malaikat itulah hamba TUHAN yang memiliki jabatan gembala sidang.
-          Muncul dari tempat matahari terbit, itu merupakan kasih Allah.
Doakan, supaya penggembalaan ini nyata seorang malaikat Allah yang muncul dari tempat matahari terbit. Saya rindu TUHAN yang utus saya, jangan daging saya dan perasaan saya; biarlah TUHAN yang utus saya kepada sidang jemaat di GPT “BETANIA.”
 
Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut.” Bukankah kisah ini sama dengan Yehezkiel 9:1-3, di mana ada enam laki-laki; yang satu untuk memberi meterai, yang lima lagi untuk merusak (membinaskan) orang-orang fasik yang tidak menghargai salib (korban Kristus), sama dengan pada Wahyu 7 ini, ada malaikat yang merusak bumi, laut, dan pohon-pohon.
 
Kemudian ayat 3 mengatakan: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Dari seruan ini kita mengambil kesimpulan; seorang malaikat yang jelas muncul dari tempat matahari terbit, Dia diutus karena kasih Allah. Matahari à Allah, dengan tabiat-Nya adalah kasih.
 
Singkatnya: Seorang malaikat lain membawa meterai Allah yang hidup lalu berseru dengan suara nyaring: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami -- hamba TUHAN, hamba kebenaran -- pada dahi mereka!" Artinya; ada jaminan pemeliharaan, ada jaminan perlindungan, ada jaminan pembelaan bagi mereka yang menjadi milik kepunyaan Allah, yakni kehidupan yang mendapat meterai dari Allah yang hidup. Kehidupan sudah dimeterai; dipelihara, dilindungi, dibela oleh TUHAN pada masa kesesakan itu, pada saat kemuliaan Allah terangkat nanti dari Bait Allah.
Itulah jaminan bagi kehidupan yang dimeterai; oleh sebab itu, jangan bermain-main dengan nyawa. Manusia berbeda dengan hewan (binatang) yang hidup untuk dimusnahkan, tetapi manusia hidup untuk diselamatkan, karena tubuh dan darah kita ini adalah wadah untuk menampung darah salib Kristus, sehingga kita boleh mengalami penebusan dan pendamaian.
 
Wahyu 7:4
(7:4) Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
 
Jumlah yang dimeteraikan itu ialah 144.000 orang dari 12 suku Israel,
144.000 = inti dari mempelai TUHAN. Sedangkan bayangan dari inti mempelai datang dari tiap-tiap suku, kaum, bahasa dan bangsa, itulah kehidupan dari bangsa kafir -- ayat 9 dan ayat 14 --.
Ada dua perikop pada Wahyu 7 ini:

-          Ayat 1-8, perikop yang pertama: Orang-orang yang dimeteraikan dari bangsa Israel, itulah 144.000 orang yang merupakan inti dari mempelai TUHAN.

-          Ayat 9-17, perikop yang kedua: Orang banyak yang tidak terhitung banyaknya, yang merupakan bayangan dari inti mempelai yang datang dari berbagai suku, kaum, bahasa, dan bangsa, itulah bangsa kafir, dan itu merupakan kemurahan TUHAN.

 
Biarlah kita bersyukur kepada TUHAN. Entah apa jadinya bila kita tidak mempunyai Pengajaran Tabernakel dalam Terang Mempelai. Entah apa jadinya kalau kita tidak memiliki Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel, tentu kita semua berada dalam gelap, binasalah kita; beribadah tetapi tidak tahu arah tujuan ibadah. Mohon maaf, saya tidak bermaksud menghakimi ibadah-ibadah yang lain, tetapi kita berpola, terukur, tidak boleh tambah dan tidak boleh kurang, itulah Wahyu 22:18. Bukankah sepatutnya kita bersyukur, berterima kasih kepada TUHAN?
Pemeliharaan hidup bukan dari gaji, tetapi oleh kemurahan TUHAN, oleh pemeliharaan TUHAN. Jangan berbangga dengan yang ada ini, sebab kelak yang ada ini, laut, bumi, pohon akan dihancurkan, tetapi ada jaminan bagi mereka yang memiliki meterai Allah; dipelihara, dilindungi, dibela. Apakah kita tidak bersyukur dengan ini semua?
Saudara jangan tertipu hanya dengan kata-kata: Diberkati! Diberi kemuliaan! Penghiburan apa dari kata-kata seperti itu? Tidak ada penghiburan dari situ. Ayo, bijaksana, hanya orang bijaksana yang memiliki hikmat, mengerti untuk menghitung. Biarlah kiranya kita masuk dalam bilangan (hitungan) TUHAN, berarti terdaftar di sorga, nama dikenal oleh TUHAN. Hanya ini satu-satunya cara; jangan ikuti cara-cara lain. Jangan ikuti cara ibadah di bumi; jangan ikuti cara ibadah laut; bumi, laut, dan pohon-pohonan akan dirusak, tetapi kehidupan yang dimeterai mendapat pemeliharaan, perlindungan, jaminan TUHAN luar biasa. Sungguh heran TUHAN kita, bukan?   
 
Pemberitaan firman ini baru satu jam ya? Kita bisa bertahan menonton TV, kita bisa bertahan dengan android sampai berjam-jam, lebih lagi untuk TUHAN, untuk menerima firman TUHAN. Oleh sebab itu, saya berupaya untuk tidak memiliki android; doakan, sampai TUHAN datang. Itulah ketulusan saya kepada TUHAN dan kepada saudara. Mungkin kalau saya berdoa, ada saja yang mengirim android kepada saya, tetapi saya tidak berupaya untuk itu, karena saya tahu diri saya ini lemah. Hanya TUHAN, darah salib yang menguatkan saya. Itulah cinta saya kepada saudara, itulah cinta TUHAN yang sudah terlebih dahulu kita rasakan. Jangan dimain-mainkan, tetapi sungguh-sungguhlah beribadah.
Terimakasih untuk doa-doa saudara, sehingga saya dapat melayani sore malam hari ini dalam keadaan sehat. Saya tidak bisa bayangkan, bagaimana TUHAN sidang jemaat-Mu? Mereka butuh makanan yang sehat, itu adalah tanggung jawab saya.
 
Kembali kita memperhatikan Injil Yohanes 2, supaya kita LEPAS DARI MENYESATKAN dan DISESATKAN.
Yohanes 2:15-16
(2:14) Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. (2:15) Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. (2:16) Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
 
TUHAN Yesus mengadakan penyucian di Bait Allah dengan membuat cambuk dari tali, yang disebut cemeti. Inilah yang disebut penyucian oleh cemeti. Penyucian oleh cemeti ini luar biasa, itulah pembukaan firman.
Dua tiga tali yang terjalin menjadi satu; dua tiga ayat Firman Allah dan seterusnya, sehingga rahasia-Nya dibukakan; itulah yang kita butuhkan, bukan berita-berita yang lain.
 
Pengkotbah 4:12
(4:12) Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
 
Dan bilamana seorang dapat dialahkan, berarti; satu orang dapat dikalahkan. Tetapi dua orang akan dapat bertahan, artinya; kalau dua orang terjalin, bersatu, maka dapat bertahan (kuat). Nikah suci kuat, pasti bertahan.
Bandingkan dengan kalimat berikutnya: “Tali tiga lembar tak mudah diputuskan”, itulah cemeti. Dua tiga tali yang dianyam (dijalin), itulah cemeti, itulah cambuk, itulah pembukaan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, sehingga kita boleh mengalami penyucian, tidak mudah goyah dan kalah dengan pengaruh yang tidak suci, termasuk menyesatkan dan disesatkan, itulah roh jual beli, roh dagang, roh antikris, nafsu cabul.
 
Kita butuh pembukaan firman yang rahasianya dibukakan, supaya kita boleh mengalami penyucian cemeti. Penyucian itu bukan akhir, penyucian adalah langkah awal untuk menuju kesempurnaan.
 
Yesaya 28:17
(28:17) Dan Aku akan membuat keadilan menjadi tali pengukur, dan kebenaran menjadi tali sipat; hujan batu akan menyapu bersih perlindungan bohong, dan air lebat akan menghanyutkan persembunyian."
 
-          Tali yang pertama, itulah tali pengukur = Keadilan.
-          Tali yang kedua, itulah tali sipat = Kebenaran.
Kalau keadilan dan kebenaran dijalin terus lewat pembukaan firman, itulah penyucian cemeti, sampai membawa kita kepada kesempurnaan.
 
Keadilan adalah tali pengukur. Kebenaran adalah tali sipat. Pendeknya, dua tiga tali terjalin, itulah pembukaan rahasia firman, itulah cemeti, itulah penyucian yang kita alami di Bait Suci supaya lepas dari roh antikris sebagai keadilan dan kebenaran dari Allah.
 
Wahyu 12:13
(12:13) Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
 
Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi.” Saudara masih ingat apa pengertian bagian A ini, bukan? Ia sudah tidak diberi kesempatan untuk bertobat, sehingga akhirnya ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. Untuk melampiaskan dendam kekalahan yang dialaminya, naga itu memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu, itulah kehidupan gereja yang sempurna (mempelai TUHAN) yang sudah dimeteraikan menjadi milik kepunyaan Allah.
 
Wahyu 12:14
(12:14) Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
 
Tetapi, perhatikan: Kepada perempuan itu -- inilah inti mempelai yang sudah dimeteraikan, yaitu milik kepunyaan Allah -- diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun (padang belantara, pengasingan) supaya dipelihara, jauh dari tempat ular, selama 1 masa dan 2 masa dan 1/2 masa  = 42 bulan = 3.5 tahun = 1.260 hari. Dipelihara, dilindungi, dibela oleh TUHAN.
 
Dan tanda yang mencolok sekali bahwa kita dipelihara oleh TUHAN, dengan lain kata; tanda pemeliharaa TUHAN adalah di mana sekarang ini Wabah Corona sudah mendunia di empat penjuru bumi, tetapi sampai hari ini keluarga Allah GPT “BETANIA” Serang Cilegon dipelihara dilindungi, lepas dari Virus Corona (Covid-19), itu merupakan tanda pemeliharaan TUHAN, tidak usah ragu lagi.
Darah salib Kristus memelihara kehidupan kita. Tidak bisa kemampuan dan kepintaran memelihara kehidupan kita. Biar bagaimana pun hebatnya seorang dokter melindungi dirinya, kalau memang ia harus mati ya mati.
Saya sudah katakan kepada saudara; kalau satu dari antara kita kena dengan Virus Corona (Covid-19) ini, maka saya juga akan kena. Tetapi saya selalu berdoa; kuatkan saya di tengah ibadah dan pelayanan ini supaya terhubung langsung dengan sengsara salib, jangan buang salib. Darah salib yang memelihara, darah salib yang melindungi, darah salib merupakan jaminan utuh; tidak usah ragu.
 
Sekarang kita akan melihat PERBANDINGAN antara kehidupan yang sudah dimeterai (inti mempelai, milik kepunyaan TUHAN) dengan ORANG FASIK yang di Yerusalem tadi.
Yehezkiel 9:5-6
(9:5) Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: "Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan. (9:6) Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.
 
Dan kepada yang lain-lain ...” Tadi ada 6 (enam) orang laki-laki, di mana satu di antaranya memakai lenan halus, berarti yang lain-lain yang dimaksud di sini ialah yang lima orang laki-laki. Kepada mereka Dia berfirman: "Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Jadi, kalau ada anak TUHAN nanti teraniaya oleh pembinasa keji, oleh antikris, itu sudah seizin TUHAN, sebab itulah kehidupan yang tidak mengalami meterai Allah yang hidup.
Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan, jangan berkemurahan, baik yang tua, pemuda-pemudi, bahkan sampai anak kecil, perempuan, bunuh habisi. TUHAN tidak sayang, TUHAN tidak menaruh belas kasihan, kepada mereka yang ibadahnya di Yerusalem hanya soal ibadah fasik, ibadah sombong, menolak salib, hanya bicara berkat dan mujizat kesembuhan. Berjuta kali mujizat kesembuhan terjadi di depan mata, tetapi bila berita salib diabaikan, hanya diizinkan rubuh-rubuh, muntah-mutah, teler, itu adalah kefasikan, itu adalah ibadah sombong; TUHAN tidak menaruh belas kasih, TUHAN tidak sayang.
TUHAN hanya menaruh belas kasih kepada ibadah yang terhubung langsung kepada sengsara salib. Jadilah kehidupan yang betul-betul merasakan kasih sayang dan belas kasihan TUHAN saat ini.
 
Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Itu sebabnya TUHAN pelihara kita hari ini dari wabah Corona dan pemeliharaan ini berlangsung sampai maranatha.
 
Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, aniaya itu mula-mula (pertama) di rumah TUHAN. Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.
 
TUHAN Yesus baik, bukan? Lalu mengapa kita hanya sibuk memperhatikan hati ini, tidak sibuk memperhatikan hati TUHAN, rencana TUHAN?
 
Yehezkiel 9:8-9
(9:8) Sedang mereka memukuli orang-orang sampai mati -- waktu itu aku tinggal di belakang -- aku sujud dan berseru, kataku: "Aduh, Tuhan ALLAH, apakah Engkau memusnahkan seluruh sisa Israel di dalam mencurahkan amarah-Mu atas Yerusalem?" (9:9) Jawab-Nya kepadaku: "Kesalahan kaum Israel dan Yehuda sangat banyak, sehingga tanah ini penuh hutang darah dan kota ini penuh ketidakadilan; sebab mereka berkata: TUHAN sudah meninggalkan tanah ini dan TUHAN tidak melihatnya
 
Aduh, Tuhan ALLAH.” Inilah seruan yang keluar dari mulut seorang hamba TUHAN bertanggung jawab... tidak bisa diungkapkan. Kalau misalnya sidang jemaat tidak mengerti 3 (tiga) macam ibadah pokok, tidak mengerti aturan-aturan gereja, tidak mengerti aturan firman, mengabaikan sengsara salib, itu bagaimana rasanya ... “Aduh, TUHAN ...”, padahal toh juga untuk keselamatannya.
Aduh, TUHAN, tidak mengerti tiga macam ibadah pokok”, padahal di situ darah salib tercurah luar biasa, bahkan puncak ibadah bukanlah Ibadah Raya Minggu, melainkan doa penyembahan. Itu sebabnya, saya selalu berkata: “Aduh, TUHAN. Kok tidak mengerti keselamatan jiwa?” Tetapi itu kan perasaan saya sebagai manusia, tetapi lihat perasaan TUHAN.
 
Mereka berkata: TUHAN sudah meninggalkan tanah ini dan TUHAN tidak melihatnya.” Lihat, orang yang tidak mau diusik memiliki banyak alasan dengan berkata; TUHAN tidak mengerti, TUHAN tidak peduli, tidak mau tahu dengan saya, padahal sebetulnya dia tidak mau menanggung salib, tidak mau menanggung penderitaan di tengah ibadah pelayanan, tetapi alasannya banyak. Disalahkan gembala, disalahkan sidang jemaat yang lain, disalahkan suami, disalahkan isteri, disalahkan anak, disalahkan orang tua, disalahkan disalahkan dan disalahkan, semua disalahkan, padahal ibadahnya tidak terhubung langsung dengan sengsara salib, akhirnya mau tidak mau dia harus menggunakan alasan.
 
Yehezkiel 9:10-11
(9:10) Karena itu Aku juga tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan; kelakuan mereka akan Kutimpakan atas kepala mereka." (9:11) Lihat, orang yang berpakaian lenan itu dan yang mempunyai alat penulis di sisinya memberikan laporan, katanya: "Aku sudah kerjakan seperti Engkau perintahkan kepadaku."
 
Aku juga tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan; kelakuan mereka akan Kutimpakan atas kepala mereka, itu tidak bisa tidak, kelak harus terjadi.
Oleh sebab itu, biarlah kita bersyukur saat ini, dan kita bertahan dalam kebenaran. Biarlah kebenaran sejati termeterai pada tangan kanan dan pada dahi kita, menjadi milik kepunyaan Allah. Biarlah kiranya lewat ibadah pelayanan dalam penggembalaan ini, Firman TUHAN itu dituliskan (dimeteraikan) dalam loh daging dan ditukik dalam hati kita. Kebenaran sejati termeterai pada dahi dan pada tangan kanan.
 
Lihat, orang yang berpakaian lenan itu dan yang mempunyai alat penulis di sisinya memberikan laporan, katanya: "Aku sudah kerjakan seperti Engkau perintahkan kepadaku." Itulah tugas saya, tidak yang lain-lain. Tetapi mohon doa juga, karena saya masih tinggal di kemah (tubuh) ini, masih ada rasa, doakan supaya TUHAN berikan kekuatan.
Inilah laporan saya nanti kepada TUHAN. Inilah tanggung jawab saya. Jadi, tidak main-main.
 
Maka, kalau sidang jemaat hanya melihat hamba TUHAN dari sisi gelarnya tinggi, itu salah. Seperti perempuan Samaria yang berkata: “Tuhan, Engkau tidak punya timba”, hanya sibuk dengan timba. Timba itu adalah alat, itulah hamba TUHAN. Hanya melihat apakah hamba TUHAN itu sudah punya gelar, sudah masuk Televisi, apakah sudah terkenal, tetapi tidak melihat pembukaan dari cemeti. Seharusnya, yang kita cari adalah cemetinya (pembukaan Firman) sebagai keadilan dan kebenaran dari Allah
Inilah laporan saya nanti kepada TUHAN. Oleh sebab itu, biarlah kita bekerja sama. Amin.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 
 
 

No comments:

Post a Comment