KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, April 15, 2021

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 12 APRIL 2021

 


IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 12 APRIL 2021
 
STUDY YUSUF
(Seri: 228)
 
Subtema: SEGUDANG PENGALAMAN YUSUF
 
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan kita masing-masing.
Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN, yang senantiasa memberikan dirinya digembalakan oleh GPT “BETANIA” Serang Cilegon, Banten Indonesia lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada.
Mari kita berdoa, kita mohonkan kemurahan hati TUHAN, supaya kiranya firman yang dibukakan itu betul-betul menjangkau setiap kehidupan kita, meneguhkan setiap kehidupan kita, sehingga kehidupan kita semua menjadi suatu kehidupan yang fundamental. Gereja TUHAN yang berdiri di atas dasar yang sudah diletakkan, itulah korban Kristus.
 
Selanjutnya, mari kita memperhatikan STUDY YUSUF sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Pemuda Remaja dari Kejadian 41, dengan perikop: “Yusuf di Mesir sebagai penguasa”.
Kejadian 41:37-40
(41:37) Usul itu dipandang baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya. (41:38) Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?" (41:39) Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau. (41:40) Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu."
 
Dari apa yang sudah kita baca: Firaun mempunyai suatu keyakinan yang sangat besar, bahwasanya Yusuf layak untuk menjadi kuasa atas istana Firaun dan seluruh rakyat akan taat kepada perintah Yusuf.
 
Apa alasan Firaun sehingga ia mempunyai keyakinan yang besar?
Jawabnya, karena Yusuf adalah ...
-          Seorang yang penuh dengan Roh Allah.
-          Seorang yang berakal budi dan bijaksana.
 
Berarti, untuk menjadi seorang hamba TUHAN yang berkuasa, haruslah;
-          Penuh dengan Roh Allah yang suci.
-          Berakal budi dan bijaksana = penuh dengan Firman Allah.
Untuk menjadi seorang hamba TUHAN, untuk menjadi seorang pelayan TUHAN, imam-imam yang berkuasa, syaratnya ialah haruslah penuh dengan Roh Allah yang suci, kemudian haruslah berakal budi dan bijaksana (penuh dengan Firman Allah).
 
Kejadian 41:41
(41:41) Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
 
Di sini kita melihat: Yusuf dilantik untuk menjadi penguasa atas seluruh tanah Mesir.
Perlu untuk kita ketahui bersama-sama, baik yang di rumah masing-masing, yang mengikuti live streaming lewat Facebook atau pun Youtube di dalam maupun di luar negeri, perlu untuk diketahui bersama-sama: Apabila seorang hamba TUHAN atau pun pelayan TUHAN datang menghadap TUHAN dalam tahbisan yang benar, dalam tahbisan yang suci, seyogyanya, TUHAN sudah melantik dia sebagai imamat rajani, dengan kata lain; sebagai hamba TUHAN yang berkuasa memerintah di atas muka bumi ini.
 
Jadi, kalau Yusuf dilantik untuk menjadi penguasa atas seluruh tanah Mesir, itu bukanlah tanpa alasan, sebab ia datang dengan kekayaan rohani yang sangat besar. Sekali lagi sampai sampaikan: Bukan tanpa alasan dia dilantik menjadi penguasa atas seluruh tanah Mesir, sebab ia datang dengan kekayaan rohani yang sangat besar. Biarlah kiranya kita menjadi kaya dalam segala perkara, diperkaya oleh kekayaan sorgawi.
 
Kemudian, di atas tadi kita sudah melihat; ia pun seorang yang penuh dengan Roh-El Kudus dan seorang yang penuh dengan Firman Allah, dan yang tidak kalah penting; Yusuf mempunyai segudang pengalaman yang heran, segudang pengalaman yang besar bersama dengan Allah.
 
Pengalaman yang dialami Yusuf bersama Allah dibagi dalam beberapa fase, antara lain, FASE YANG PERTAMA: KETIKA YUSUF TINGGAL BERSAMA-SAMA DENGAN SAUDARA-SAUDARANYA DI RUMAH YAKUB.
Kemudian, Yusuf sangat dibenci oleh saudara-saudaranya, tetapi bukan karena sebuah kesalahan, melainkan hanya karena sebuah kebajikan, yaitu, Yang pertama: Karena jubah yang maha indah yang datangnya dari Roh Pengasihan ... Kejadian 37:1-4.
Namun, jubah itu telah kena mengena darah kambing domba.
 
Jadi, Yusuf ini bukan tanpa alasan ia dilantik menjadi penguasa atas seluruh tanah Mesir, sebab ia datang dengan segudang pengalaman bersama dengan TUHAN Yesus, di mana pengalaman itu dibagi dalam beberapa fase, dan fase yang pertama ialah ketika Yusuf tinggal bersama-sama dengan saudara-saudaranya di rumah Yakub. Lalu pada saat itu, Yusuf sangat dibenci oleh saudara-suadaranya, tetapi bukan karena sebuah kesalahan, melainkan karena sebuah kebajikan.
 
Marilah kita lihat peristiwa itu di dalam Kejadian 37:1-4, dengan perikop: “Yusuf dan saudara-saudaranya” di rumah Yakub, ayah mereka.
Kejadian 37:1-3
(37:1) Adapun Yakub, ia diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan. (37:2) Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun -- jadi masih muda -- biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya. (37:3) Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. (37:4) Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.

Kebencian dari pada saudara-saudara Yusuf, yang pertama adalah karena jubah yang maha indah, yang datangnya dari Roh pengasihan -- sebab Yakub itu adalah gambaran dari Roh pengasihan --. Namun, jubah itu telah kena mengena dengan darah kambing domba.
 
Kejadian 37:31-33
(37:31) Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya. (37:32) Jubah maha indah itu mereka suruh antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: "Ini kami dapati. Silakanlah bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?" (37:33) Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: "Ini jubah anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam."
 
Sesungguhnya, jubah Yusuf, itulah jubah yang maha indah telah dicelupkan ke dalam darah kambing domba; jadi, bukan dicelupkan ke dalam darah binatang buas.
Oleh sebab itu, untuk kita sekarang, ini merupakan suatu gambaran dan bayangan dari apa yang dikerjakan oleh Yesus Kristus, Anak Allah, di mana Dia telah mengerjakan penebusan itu di atas kayu salib 2021 tahun yang lalu.
 
Jadi, kembali saya sampaikan: jubah yang maha indah itu tidak dicelupkan ke dalam darah binatang buas, tetapi sudah kena mengena dengan darah kambing domba; ini merupakan bayangan dari pekerjaan Penebusan yang telah dikerjakan oleh Yesus, Anak Allah, di atas kayu salib 2021 tahun yang lalu. Oleh sebab itu, kita patutlah mengucap syukur kepada Allah, sebab Kristus Yesus, Anak-Nya itu, telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian atas dosa manusia.
 
Kita bersyukur karena TUHAN Yesus baik kepada kita, bukan? Sebab jubah itu tidak dicelupkan ke dalam darah binatang buas, melainkan ke darah kambing domba, sebab Dialah Anak Domba Allah yang telah disembelih untuk menebus dosa manusia.
 
Kita akan membaca Roma 3.
Roma 3:23
(3:23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
 
Ingat: Semua orang, semua yang hidup telah berbuat dosa, dan oleh karena dosa itu, manusia telah kehilangan kemuliaan Allah.
 
Roma 3:24-25
(3:24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (3:25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.

Tetapi, lihatlah Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, di dalam darah-Nya. Jadi, jubah Yusuf itu tidak dicelupkan ke dalam darah binatang buas, tetapi jubah yang maha indah, jubah Yusuf yang datangnya dari Roh pengasihan telah kena mengena dengan darah kambing domba; Yesus, Anak Domba Allah yang telah disembelih, Dia telah mengerjakan penebusan dan pendamaian 2021 tahun yang lalu di atas kayu salib.
 
Manusia telah kehilangan kemuliaan Allah. Kalau manusia kehilangan kemuliaan, berarti kedudukan manusia itu berada di dalam maut; tetapi oleh karena kasih karunia Allah, Kristus Yesus ditentukan Allah menjadi pendamaian dosa. Inilah jalan untuk kita dibawa kepada kemuliaan.
 
Jadi, sekali lagi: Yesus Kristus tampil sebagai Imam Besar untuk melayani, berdoa dan memperdamaikan dosa manusia.
Singkat kata; Yesus Kristus tampil sebagai Imam Besar, tugasnya adalah;
Yang Pertama: Untuk MELAYANI, sesuai dengan apa yang tertulis di dalam Matius 20:28, sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.. Oleh sebab itu;
-          Yang terbesar hendaklah menjadi sebagai yang paling muda,
-          Kemudian pemimpin menjadi pelayan.
Yang Kedua: Kemudian, dia juga tampil sebagai Imam Besar untuk BERDOA bagi kita semua, sesuai dengan Ibrani 5:6-7, sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek." Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Jadi, sebagai Imam Besar, Ia telah menaikkan doa dan permohonan kepada Allah, disertai dengan ratap tangis.
Yang Ketiga adalah mengadakan PENDAMAIAN terhadap dosa, sesuai dengan 2 Korintus 5:19-21, Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Yesus datang sebagai Imam Besar untuk memperdamaikan dosa manusia. Demikian juga hamba TUHAN yang diutus di atas muka bumi ini harus tampil sebagai pendamaian terhadap dosa. Jadi, untuk memperdamaikan dosa manusia, seorang imam harus rela menjadi korban.
 
Dengan demikian;
-          Binatang buas tidak pernah mengadakan pendamain terhadap dosa manusia.
-          Binatang buas tidak pernah mengadakan pekerjaan penebusan terhadap dosa manusia.
Jadi, sudah sangat jelas; jubah Yusuf, jubah yang maha indah itu tidak dicelupkan dengan darah binatang buas, melainkan jubah yang maha indah itu telah kena mengena dengan darah kambing domba.
 
Sebaliknya, tentang binatang buas itu kita bisa melihat penampilannya di dalam Daniel 7:1-6. Suatu kali nanti, atas seizin TUHAN, dunia ini akan mengalami suatu guncangan yang hebat. Sesudah guncangan yang hebat itu, dari dalam dunia ini akan keluar 3 (tiga) jenis binatang yang pertama, itulah;
1.      Singa.
2.      Beruang.
3.      Macan tutul.
 
Kita lihat kombinasi dari 3 (tiga) binatang tetapi berada di dalam satu tubuh, itu kelak akan nyata di hari-hari terakhir, sesuai dengan Wahyu 13, dengan perikop: “Binatang yang keluar dari dalam laut”.
Suatu kali nanti, lautan dunia ini akan mengalami suatu guncangan yang hebat; lalu sesudah terjadi guncangan yang hebat itu, dari dalam lautan dunia ini akan keluar 3 (tiga) jenis binatang yang pertama.
 
Wahyu 13:1-2
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. (13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
 
Tiga jenis binatang atau kombinasi dari 3 (tiga) jenis binatang namun berada dalam satu tubuh, itu adalah gambaran dari antikris yang keluar dari dalam lautan dunia ini, sesudah terjadi guncangan yang hebat suatu kali kelak nanti.
 
Jadi, binatang buas ini tidak pernah menebus dosa manusia, binatang buas ini tidak pernah mengadakan pendamaian terhadap dosa manusia. Justru pada Wahyu 13:3 kita melihat: Tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Berarti, antikris mengadakan mujizat kesembuhan. Kemudian, dampak dari mujizat kesembuhan yang diadakan oleh antikris itu seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
 
Jadi, antikris tidak pernah mengadakan penebusan terhadap dosa manusia, antikris tidak pernah mengadakan pendamaian terhadap dosa manusia; binatang buas tidak pernah mengadakan pendamaian terhadap dosa manusia.
Justru di sini kita melihat; binatang buas yang keluar dari dalam laut ini justru sibuk mengadakan mujizat kesembuhan, justru sibuk mengadakan mujizat palsu, dengan satu tujuan; supaya seluruh dunia heran, dan pada akhirnya dunia pun mengikuti binatang tersebut.
 
Anak-anak TUHAN baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang memberikan dirinya digembalakan oleh GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon lewat live streaming video internet Youtube, Facebook, camkanlah; Jubah Yusuf, jubah yang maha indah itu tidak dicelupkan ke dalam darah binatang buas, karena antikris tidak pernah menebus dosa manusia, justru antikris sibuk mengadakan mujizat, sibuk mengadakan sensasi-sensasi di dalam rumah TUHAN, dengan satu tujuan; supaya dunia ini terheran-heran, dan selanjutnya dunia ini pun mengikuti antikris.
 
Jangan hamba TUHAN sibuk dengan hatinya. Keinginan di hati dari manusia duniawi adalah hanya untuk mencari kepentingan dirinya; melayani untuk mencari keuntungan, sibuk mengadakan sensasi supaya ia menjadi seorang hamba TUHAN yang top dan terkenal. Kalau itu orientasi dari seorang gembala sidang atau hamba TUHAN, maka ia sedang dikuasai oleh roh antikris.
Pada dasarnya, jubah yang maha indah, yang telah dipercayakan oleh TUHAN kepada seorang hamba TUHAN, yang dipercayakan oleh Roh pengasihan kepada seorang gembala sidang adalah sibuk untuk mengadakan pendamaian terhadap dosa, sibuk untuk menceritakan pekerjaan penebusan yang telah dikerjakan oleh Yesus di atas kayu salib 2021 tahun yang lalu.
Maka sidang jemaat, umat TUHAN, orang-orang Kristen di hari-hari terakhir ini tidak boleh terkecoh, tidak boleh bodoh, dan tidak boleh dibodoh-bodohi oleh roh antikris yang melekat di dalam diri seorang hamba TUHAN.
 
Saya menyatakan ini bukan karena emosi kepada saudara, bukan karena saya benci kepada saudara, tetapi karena saya terlalu mengasihi nyawa saudara. Apalagi engkau yang orang kaya; jangan engkau puas dengan kekayaanmu, jangan puas dengan roh antikris yang menguasa dirimu, perhatikan itu; jangan engkau terlena di atas muka bumi ini. Itu sebabnya TUHAN kirim firman ini untuk saya sampaikan kepadamu.
 
Ingat itu: Jubah Yusuf tidak pernah kena mengena dengan darah binatang buas, maka seorang hamba TUHAN harus ditandai dengan darah.
Kehidupan seorang hamba TUHAN yang ditandai dengan darah, itu bisa terlihat dengan jelas; di tengah ibadah dan pelayanannya, dia datang sebagai pendamaian terhadap dosa, sebagaimana dengan Rasul Paulus dalam pelayanannya di tengah-tengah setiap ibadah yang TUHAN percayakan, dia datang sebagai pendamaian terhadap dosa, dan pengalaman itu dituliskan dengan jelas di dalam 2 Korintus 5:19-21. Bersyukurlah, kalau TUHAN menyatakan hal ini sebagai tanda kemurahan-Nya bagi kita semua.
 
Itu adalah fase yang pertama. Jadi, jelas; hanya karena kebajikan, karena jubah yang diterima oleh Yusuf yang datangnya dari Roh pengasihan, sehingga saudara-saudara Yusuf benci kepada dia.
 
Yusuf sangat dibenci oleh saudara-saudaranya, tetapi bukan karena sebuah kesalahan, melainkan hanya karena sebuah kebajikan, yaitu: Hanya karena mimpi.
Kejadian 37:5-10
(37:5) Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya. (37:6) Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: (37:7) Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu." (37:8) Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu. (37:9) Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku." (37:10) Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?"
 
Kebencian dari saudara-saudara Yusuf yang kedua adalah hanya karena mimpi, yaitu nubuatan besar, tentang:
A. Sebelas berkas gandum mengelilingi dan sujud menyembah kepada satu berkas gandum tegak berdiri.
Hal ini pun sebetulnya dinubuatkan oleh Yesaya 2:2-3, Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
B. Matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepada Yusuf.
Hal ini penggenapannya tertulis di dalam Wahyu 12:1, Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Jadi, nubuatan yang besar ini jelas berbicara tentang gunung Sion dan mempelai wanita TUHAN yang akan bersanding dengan Mempelai Pria Sorga, sebab Dia adalah Raja di atas segala raja.
-          Yang pertama, tentang; tampilnya mempelai wanita TUHAN, yang diceritakan di dalam Wahyu 12, yang memuncak pada ayat 1.
-          Nubuatan nesar yang kedua, yang jauh lebih besar lagi adalah pesta nikah Anak Domba, yang dituliskan di dalam Wahyu 19:6-9.
Inilah dua nubuatan yang besar. Jadi, dua nubuatan ini suatu kali kelak akan dinyatakan ke atas gereja TUHAN di atas muka bumi ini.
 
Jadi, kita patut bersyukur kepada TUHAN, sebab kita semua digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel ...
-          Untuk membawa kita masuk dalam kesatuan tubuh Kristus yang sempurna, di mana wujudnya ialah Wahyu 12:1.
-          Kemudian, wujud yang kedua adalah masuk dalam pesta nikah Anak Domba, Wahyu 19:6-9.
Inilah dua nubuatan besar akan dinyatakan ke atas gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini.
 
Setelah kedua mimpi Yusuf -- sebagai nubuatan besar -- dinyatakan kepada saudara-saudaranya, mari kita lihat reaksi dari kebencian saudara-saudara Yusuf.
Kejadian 37:11
(37:11) Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.
 
Oleh karena ...
1.      jubah yang maha indah yang datang dari Roh pengasihan,
2.      dan mimpi sebagai nubuatan besar,
Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepada Yusuf.
 
Hari-hari ini saya sudah melihat dengan jelas di depan mata saya: Terlalu banyak saudara-saudara rekan-rekan hamba TUHAN yang kebakaran jenggot hanya karena pemberitaan dari firman Pengajaran Mempelai yang sifatnya mengadakan penyucian terhadap dosa untuk mewujudkan nubuatan yang besar;
-          Nubuatan yang pertama; tampilnya mempelai wanita TUHAN, dalam Wahyu 12:1.
-          Nubuatan yang kedua; pesta nikah Anak Domba, dalam Wahyu 19:6-9.
Tidak sedikit hamba-hamba TUHAN sangat benci dengan ajaran ini, bahkan ditolak mentah-mentah. Dan saya juga sebagai hamba TUHAN sudah siap ditolak oleh hamba-hamba TUHAN yang kebakaran jenggot hanya karena sebuah kesucian dari pengajaran Mempelai, dan kita juga sudah harus siap ditolak.
Lebih baik ditolak dunia, asal kita diterima oleh TUHAN, dari pada ditolak TUHAN karena diterima dunia, sebab itu adalah roh antikris. Kalau dunia menerima tetapi ditolak TUHAN, itu adalah roh antikris, sesuai dengan 1 Yohanes 4:1-6.
 
Kisah Para Rasul 7:9
(7:9) Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
 
Karena iri hati, maka Yusuf pun akhirnya dijual oleh saudara-saudaranya ke tanah Mesir.
 
Kejadian 37:28
(37:28) Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
 
Yusuf dijual kepada saudagar-saudagar dari Midian dengan seharga 20 (dua puluh) syikal perak. Sebetulnya, hal ini juga sudah digenapi, dan ini juga merupakan sebagai nubuatan besar, karena Yesus telah menggenapinya di atas kayu salib, di mana Yudas, satu dari 12 (dua belas) murid telah menjual Yesus kepada imam-imam kepala dari pada orang-orang Yahudi, seharga dengan 30 (tiga puluh) keping perak.
 
Apa yang dialami oleh Yusuf, di mana ia dijual seharga 20 (dua puluh) syikal perak, juga merupakan nubuatan besar yang sudah digenapi oleh Yesus 2021 tahun yang lalu, di mana Yesus dijual seharga 30 (tiga puluh) keping perak.
Mengapa Yusuf dijual seharga 20 (dua puluh) syikal perak, sementara Yesus dijual seharga 30 (tiga puluh) keping perak? Sebab korban Kristus jauh lebih besar dari pada korban manusia. Itulah fase yang pertama.
 
Pengalaman yang dialami Yusuf bersama Allah dibagi dalam beberapa fase, antara lain, FASE YANG KEDUA: KETIKA YUSUF DI RUMAH POTIFAR.
Kisah Para Rasul 7:9B
(7:9) Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
 
Sekalipun Yusuf dijual ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai Yusuf.
 
Kejadian 39:1-2
(39:1) Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ. (39:2) Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.

Singkat kata: TUHAN menyertai Yusuf. Tanda penyertaan TUHAN kepada Yusuf ialah Yusuf menjadi orang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya, selama ia tinggal di rumah Potifar, seorang kepala pengawal raja Firaun.
 
TUHAN tetap menyertai Yusuf sekalipun ia dijual ke tanah Mesir, kepada Potifar, dialah kepala pengawal raja Firaun. Adapun tanda penyerataan TUHAN terhadap Yusuf ialah Yusuf menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya. 
Biarlah kiranya penyertaan TUHAN juga berlaku kepada kita semua. Bukti penyertaan TUHAN terhadap seorang anak TUHAN ialah ia berhasil dalam semua pekerjaannya, ia berhasil dalam segala aktivitasnya:
-          Baik dalam aktivitas secara lahiriah; pemuda remaja dalam menuntut pendidikannya berhasil, pemuda remaja dalam bekerja di mana pun ia ditempatkan ia berhasil, karena TUHAN mengertainya.
-          Apalagi dalam ibadah pelayanan, TUHAN membuat dia berhasil dalam setiap pekerjaannya, sebab TUHAN menyertai dia.
 
Jadi, seorang pelayan TUHAN akan nyata penyertaan TUHAN di dalam dirinya, karena TUHAN membuat dia berhasil, TUHAN memakai dia dengan berhasil, dengan luar biasa.
Biarlah kiranya TUHAN memakai kita dengan luar biasa, itu adalah tanda penyertaan TUHAN, itu adalah tanda pengurapan TUHAN; kita dibuat berhasil. Biarlah pengurapan itu semakin hari semakin bertambah-tambah dan berlimpah ruah, supaya kita berhasil dalam segala aktivitas kita semua, selama kita hidup di atas muka bumi ini.
 
Kejadian 39:10-11
(39:10) Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia. (39:11) Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorang pun tidak ada di rumah.
 
Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorang pun tidak ada di rumah. Ini menunjukkan bahwa Yusuf adalah seorang yang bertanggung jawab.
Seorang yang bertanggung jawab tidak perlu dipantau oleh orang lain, tidak perlu dipantau oleh majikannya. Jadi, jelas, TUHAN menyertai Yusuf, TUHAN mengurapi Yusuf; itu sebabnya Yusuf berhasil dalam segala pekerjaannya, sebab ternyata dia adalah seorang yang bertanggung jawab.
Apa buktinya dia adalah seorang yang bertanggung jawab? Seorang yang bertanggung jawab, hamba TUHAN yang bertanggung jawab; dia diurapi oleh TUHAN, penuh dengan Roh Allah, sebab Roh itu akan mengajari dia dalam segala hal, dan ajarannya itu adalah benar, tidak dusta, sehingga ia tidak perlu diajar oleh orang lain.
 
Jadi, seorang hamba TUHAN yang bertanggung jawab adalah seorang hamba TUHAN yang diurapi oleh TUHAN. Seorang hamba TUHAN yang diurapi oleh TUHAN adalah seorang hamba TUHAN yang bertanggung jawab, seorang yang berhasil dalam pekerjaannya.
 
Kejadian 39:12
(39:12) Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.
 
Namun, dibalik keberhasilan Yusuf dalam segala pekerjaannya, Yusuf harus menghadapi ujian yang begitu berat, ujian yang tidak ringan, yaitu godaan dari isteri Potifar (tante Potifar). Tetapi di sini kita melihat: Dengan tegas, Yusuf menolak isteri Potifar untuk tidur, dengan cara melepaskan diri dari perempuan itu, dengan cara melepaskan bajunya.
Ingat: Dibalik keberhasilan dari seorang hamba TUHAN, ia harus menghadapi ujian yang begitu berat, ia harus menghadapi ujian yang tidak ringan, itulah kenajisan dari isteri Potifar. Tetapi di sini kita melihat: Sekalipun ia dibujuk dari sehari ke sehari, namun Yusuf tetap bertahan terhadap godaan yang begitu berat.
 
Secara rohani, godaan yang berat yang harus dihadapi oleh seorang hamba TUHAN adalah kenajisan percabulannya, kenajisan percabulan dari perempuan Babel, yang dituliskan di dalam Wahyu 17:1-5, di mana di tangan perempuan Babel ada sebuah cawan emas, tetapi isinya ada 2 (dua):
-          Yang pertama adalah kekejian.
-          Tetapi selain kekejian, isi yang kedua adalah kenajisan percabulan.
Kenajisan percabulan, jelas itu berbicara soal kelimpahan, jelas itu berbicara soal keberkatan. Jadi, kalau seorang hamba TUHAN sibuk berbicara soal kelimpahan di tengah-tengah ibadah dan pelayanannya, itu adalah gambaran dari seorang hamba TUHAN yang mudah sekali digoda oleh kenajisan dari isteri Potifar.
 
Tetapi kita melihat: Yusuf dalam keberhasilannya, ia adalah seorang hamba TUHAN yang sangat kuat, pengurapan itu begitu kuat. Yusuf tidak mau mendukakan Roh Kudus, sebab Roh Kudus itu sangat sensitif sekali, tetapi;
-          ia tidak mau mendukakan Roh Kudus,
-          ia tidak mau memadamkan Roh Kudus,
-          ia tidak mau menghujat Roh Kudus,
karena Roh Kudus itu begitu berharga bagi dia.
 
Bagi hamba TUHAN, bagi pelayan TUHAN yang berhasil, perhatikan: Roh Kudus itu harus lebih berharga bagimu, Roh Kudus itu lebih mulia di dalam dirimu, dan lebih berharga lebih mulia dari pada kenajisan percabulan, itulah kelimpahan-kelimpahan, itulah soal keberkatan-keberkatan yang disuguhkan oleh Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur, yang dituliskan dalam Wahyu 17.
Tetapi sekalipun godaan itu beasr, godaan yang tidak ringan itu menggoda Yusuf, namun Yusuf tetap menolak dengan sikap yang tegas; Yusuf melepaskan bajunya, dan baju itu ada di tangan isteri Potifar.
 
Kalau memang kita mau mempertahankan kemuliaan Allah, mempertahankan pengaruh yang besar dari Roh Allah, maka yang harus kita lepaskan dari diri ini adalah keakuan, egosentris, kepentingan, termasuk harga diri. Dan itu terjadi, kita akan lihat pada ayat 17-20.
Kejadian 39:17-19
(39:17) Perkataan itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada Potifar, katanya: "Hamba orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu datang kepadaku untuk mempermainkan aku. (39:18) Tetapi ketika aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannya bajunya padaku, lalu ia lari ke luar." (39:19) Baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya.
 
Lihatlah: Harga diri dari pada Yusuf sudah diinjak-injak oleh isteri Firaun. Harga diri dari pada Yusuf ini betul-betul jelas sudah dikoyak-koyak oleh isteri Potifar;
-          Yusuf dipermalukan di hadapan Potifar, suaminya.
-          Yusuf juga dipermalukan, dikoyak-koyak di hadapan pegawai-pegawai rumah Potifar.
 
Jadi, jelas; harga diri dari pada Yusuf ini sudah diinjak-injak oleh isteri Potifar di hadapan Potifar, sudah diinjak-injak di hadapan para pekerja-pekerja di rumah Potifar, tetapi Yusuf rela, tidak sedikit pun ia membuka mulut.
Dan itu pun sudah digenapi oleh Yesus, itu adalah gambaran dari ketika Yesus ditelanjangi di atas kayu salib;
-          di mana pakaian-Nya dibagi menadi 4 (empat) bagian supaya kita hidup di dalam kebenaran sebagai keadilan Allah bagi manusia,
-          dan kemudian kita boleh menikmati pelayanan dari Imam Besar, itulah jubah yang maha indah, yang tidak berjahit dari atas sampai ke bawah.
Dan kita menikmati pelayanan Imam Besar, jelas itu karena undian (diundi), itulah kemurahan.
 
Kalau malam ini kita boleh menikmati pelayanan Imam Besar Agung, yang berdoa dan memperdamaikan dosa kita, itu adalah kemurahan hati TUHAN bagi kita, sebab jubah yang maha indah, jubah yang tidak berjahit dari atas ke bawah, itu diperoleh lewat undian (kemurahan).
Jadi, kita perlu untuk melepaskan harga diri. Kalau pun sampai harga diri itu diinjak-injak, silahkan saja.
 
Kejadian 39:20
(39:20) Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.
 
Pada akhirnya, Yusuf pun dimasukkan ke dalam penjara, bukan karena kesalahan, tetapi oleh karena kebajikan.
 
Kejadian 39:21
(39:21) Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
 
Tetapi lihatlah; TUHAN tetap menyertai Yusuf, sekalipun ia telah dijebloskan ke dalam penjara. TUHAN tetap menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan akhirnya Yusuf menjadi kesayangan bagi kepala penjara itu.
 
Itulah fase yang kedua, yaitu berada di rumah Potifar.
 
Pengalaman yang dialami Yusuf bersama Allah dibagi dalam beberapa fase, antara lain, FASE YANG KETIGA: KETIKA YUSUF BERADA DI DALAM PENJARA.
Kejadian 39:22-23
(39:22) Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya. (39:23) Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.
 
Singkat cerita, pada fase yang ketiga ini, Yusuf berada di dalam penjara. Inilah pengalaman Yusuf bersama dengan TUHAN, yang dibagi dalam 3 (tiga) fase, di mana fase yang ketiga adalah Yusuf berada di dalam penjara.
 
Saya berharap, kita harus dengan bijaksana untuk menerima firman ini, supaya kita juga mempunyai pengalaman yang sama seperti Yusuf, pengalaman bersama dengan TUHAN, supaya kerohanian kita diperkaya oleh kekayaan sorgawi.
 
Kita hubungkan dengan Kisah Para Rasul 7.
Kisah Para Rasul 7:10
(7:10) dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.

Namun di sini kita perhatikan: Oleh karena hikmat, akal budi dan kebijaksanaan, Yusuf diangkat menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Pendeknya: Hikmat pembukaan rahasia firman itu merupakan kasih karunia, kemurahan hati TUHAN bagi kita, sebab oleh karena hikmat inilah nanti, akhirnya Yusuf keluar dari dalam penjara.
 
Pengkotbah 4:12
(4:12) Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

Kita perhatikan kalimat: Tali tiga lembar tidak mudah diputuskan. Tali tiga lembar, itulah cemeti Allah, itulah pengajaran Firman Allah yang benar dan murni; inilah yang membuat kita tetap kuat dan bertahan sekalipun kita berada di dalam penjara dunia ini sekarang.
Hikmat, akal budi dan kebijaksanaan yang datangnya dari pengajaran Firman Allah yang benar dan murni, yang disebut juga dengan cemeti Allah, itulah tali tiga lembar, itu yang membuat kita kuat menghadapi ujian selama kita ada di dalam penjara dunia ini.
 
Pengkotbah 4:13
(4:13) Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.

Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat oleh karena cemeti Allah, karena penuh dengan pengajaran Firman Allah yang benar, dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tidak mau diberi peringatan lagi.
 
Biarlah kiranya dengan cemeti Allah, dengan tali tiga lembar -- atau dengan kata lain; kita penuh dengan pengajaran Firman Allah yang benar --, sehingga kita menjadi seorang muda yang berakal budi, seorang muda yang penuh hikmat, akal budi dan kebijaksaan, dari pada raja tua, tetapi bodoh, tidak mau dengar firman TUHAN.
 
Lihat, sekalipun kita tidak mempunyai apa-apa, sekalipun kita miskin oleh karena sengsara Salib ...
Pengkotbah 4:14
(4:14) Karena dari penjara orang muda itu keluar untuk menjadi raja, biarpun ia dilahirkan miskin semasa pemerintahan orang yang tua itu.

Lihatlah: Karena dari penjara orang muda itu keluar untuk menjadi raja, dengan kata lain; Yusuf datang, Yusuf keluar dari segudang pengalaman yang sudah dilalui bersama dengan TUHAN, sehingga ia tampil menjadi penguasa yang besar atas seluruh tanah Mesir, dan menjadi kuasa atas istana Firaun.
 
Biarlah kita semua menjadi orang muda tetapi memiliki hikmat, memiliki akal budi dan kebijaksanaan karena kita semua penuh dengan firman, dididik oleh TUHAN, sehingga kita memiliki segudang pengalaman, dan oleh pengalaman yang kita miliki ini, kita datang menghadap TUHAN dan membawa segala kekayaan sorgawi, sehingga dianggap layak dan pantas menjadi imamat rajani, pantas menjadi pelayan TUHAN yang berkuasa di atas muka bumi ini. Camkanlah ini dengan baik.
Jadi, jangan kita segera lantas bersungut-sungut apabila kita dituntun oleh TUHAN, dibawa oleh TUHAN untuk masuk bersama-sama berada di dalam pengalaman TUHAN Yesus Kristus.
 
Kalau seorang hamba TUHAN memiliki segudang pengalaman bersama dengan TUHAN, lihat DAMPAK POSITIFNYA.
Pengkotbah 4:15-16
(4:15) Aku melihat semua orang yang hidup di bawah matahari berjalan bersama-sama dengan orang muda tadi, yang akan menjadi pengganti raja itu. (4:16) Tiada habis-habisnya rakyat yang dipimpinnya, namun orang yang datang kemudian tidak menyukai dia. Oleh sebab itu, ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
 
Pemerintahan dari seorang hamba TUHAN yang memiliki segudang pengalaman bersama dengan TUHAN, maka ia dipakai oleh TUHAN untuk memimpin bangsa yang tidak ada habis-habisnya, itu gambaran dari pribadi Yesus, sebagai Raja di atas segala raja, yang akan memimpin umat-Nya di dalam kerajaan yang kekal.
 
Efesus 4:7-8
(4:7) Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. (4:8) Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
 
Yesus Kristus, Dia adalah hamba TUHAN yang berkuasa untuk membawa tawanan-tawanan dari dalam penjara dunia ini; Dialah hamba TUHAN yang berkuasa, Dia memiliki segudang pengalaman, Dia dianggap layak untuk menjadi penguasa atas seluruh tanah Mesir.
 
Kita kembali membaca Kejadian 41.
Kejadian 41:41
(41:41) Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
 
Singkat cerita; Yusuf dilantik menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir dan kuasa atas istana Firaun, dan seluruh rakyat taat kepada perintah Yusuf. Jadi, Yusuf dilantik menjadi kuasa.
 
Mazmur 2:6
(2:6) "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"
 
Allah telah memilih seorang raja dan melantiknya di Sion, yakni di gunung Allah yang kudus.
 
Terkait dengan hal ini, kita baca kembali Mazmur 48, dengan perikop: “Sion Kota Allah
Mazmur 48:2-3
(48:2) Besarlah TUHAN dan sangat terpuji di kota Allah kita! (48:3) Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar.
 
Singkatnya: Gunung Sion adalah kota Raja Besar. Sebagai bukti:
a.       Gunung Sion menjulang permai.
b.      Gunung Sion menjadi kegirangan bagi seluruh bumi.
 
PERSAMAANNYA juga dapat kita temukan dalam Yesaya 2.
Yesaya 2:2-23
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, (2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
 
Di hari-hari terakhir, akan terjadi 2 (dua) hal terhadap gunung Sion:
-          Yang pertama: Gunung Sion berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit = Menjulang permai.
-          Yang kedua: Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi ke gunung Sion = Menjadi kegirangan bagi seluruh bangsa.
Dengan demikian, terlihatlah dengan jelas adanya kesamaan yang sangat akurat antara Yesaya 2:2-3 dengan Mazmur 48:2-3.
 
Dari Yesaya 2:2-3 dan Mazmur 48:2-3, kita dapat mengambil suatu kesimpulan, bahwasanya;
-          Gunung Sion menjadi kesaksian yang besar.
-          Gunung Sion mengundang, sebab pada Yesaya 2:2-3 di situ ada himbauan dengan kata: Mari.
 
Mari kita lihat PENGGENAPANNYA di hari-hari terakhir dalam Wahyu 22:17
Wahyu 22:17
(22:17) Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!
 
Tugas utama dari mempelai perempuan (mempelai TUHAN) di hari-hari terakhir adalah bersaksi dan mengundang.
 
Oleh sebab itu, gereja TUHAN harus penuh dengan Firman Allah sebab dalam Yesaya 2:2-3, jelas di situ dikatakan; Mengapa bangsa-bangsa berduyun-duyun ke gunung Sion? Alasannya hanya 2 (dua):
1.      Karena dari Sion keluar pengajaran.
2.      Firman TUHAN dari Yerusalem.
Jadi, tugas dari sidang mempelai TUHAN di hari-hari terakhir adalah bersaksi dan mengundang.
 
Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas untuk kita perhatikan: Gereja TUHAN harus penuh dengan Firman Allah, karena dalam Yesaya 2:2-3, dari Sion keluar pengajaran, Firman TUHAN dari Yerusalem. Jadi, sudah seharusnya gereja TUHAN di hari-hari ini penuh dengan pengajaran Firman Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus, itulah kesaksian salib, pengorbanan-Nya di atas kayu salib.
Jadi, hamba TUHAN harus ditandai dengan darah, gereja TUHAN harus penuh dengan Firman Allah, tujuannya; supaya oleh kesaksian yang keluar dari kita, maka orang-orang akan menerima Dia sebagai Mempelai Pria Sorga.
 
Kejadian 41:41
(41:41) Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
 
Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
Bukan tanpa alasan Yusuf dilantik menjadi penguasa; selain penuh dengan Roh Allah, Dia juga penuh dengan Firman Allah, penuh dengan akal budi dan kebijaksanaan. Dan tidak kalah penting: kita memiliki segudang pengalaman bersama dengan TUHAN.
Kita harus penuh dengan firman, kita harus menjadi kesaksian, supaya orang lain juga bisa menerima Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga.
 
Kejadian 41:42
(41:42) Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus dan digantungkannya kalung emas pada lehernya.
 
Bukti Yusuf dilantik menjadi penguasa atas seluruh tanah Mesir:
-          Kepadanya dikenakan cincin meterai.
-          Kepadanya dikenakan pakaian dari kain halus.
-          Kepadanya digantungkannya kalung emas pada leher Yusuf.
Inilah 3 (tiga) bukti utama bahwa Yusuf sudah dilantik menjadi penguasa, menjadi perdana menteri atas seluruh tanah Mesir.
 
-          Kita semua harus penuh dengan firman, menjadi orang yang berhikmat, berakal budi dan bijaksana.
-          Kita harus memiliki kesaksian, dan kesaksian itu harus keluar dari kehidupan kita.
Itu adalah tugas kita di hari-hari terakhir ini supaya orang lain menerima TUHAN Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga. Gereja TUHAN harus mengerti hal ini, sebab banyak anak TUHAN belum mengenal Yesus sebagai Kepala Gereja dan Mempelai Pria Sorga.  Jadi, tugas mempelai TUHAN di hari-hari terakhir ini adalah bersaksi dan mengundang.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment