KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, April 26, 2021

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 22 APRIL 2021


 
IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 22 APRIL 2021
 
KITAB RUT
(Seri:134)
 
Subtema: PERLINDUNGAN & PENEBUSAN BAGI GEREJA SUNDAL
 
Segala puji, segala hormat hanya bagi Dia, yang duduk di atas takhta kemuliaan-Nya, yang sekarang sedang menyoroti ibadah kita masing-masing. Dia Maha tahu, Dia melihat setiap keberadaan kita, ibadah dan pelayanan kita. Biarlah kiranya segalanya berkenan dan menyukakan hati TUHAN.
Saya tidak lupa menyapa sidang jemaat di Bandung, di Malaysia, bahkan umat TUHAN yang tekun memberikan diri-Nya untuk digembalakan oleh GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon, Banten, Indonesia, di mana pun anda berada, TUHAN memberkati kita sekaliannya. Dan selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan TUHAN, belas kasihan TUHAN, supaya lewat pembukaan rahasia Firman TUHAN, kehidupan kita diteguhkan oleh TUHAN, dan kehidupan kita ini betul-betul menjadi suatu kehidupan fundamental, gereja yang mempunyai dasar yang kuat, kokoh, sama seperti Rut, dia adalah gereja yang setia, yang menyerahkan dirinya untuk diasuh ibu Naomi, mertuanya, bahkan menyerahkan dirinya untuk berada di bawah pengawasan dari pada Boas.
 
Segera kita melihat Rut 3.
Rut 3:11
(3:11) Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik.
 
Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu. Pendeknya: Apa yang dikatakan oleh Boas kepada Rut -- pada ayat 11 ini -- merupakan jawaban atas permohonan Rut kepada Boas, pada ayat 9.
 
Rut 3:9
(3:9) Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."
 
"Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami." Perkataan Rut ini kepada Boas, menunjukkan bahwa Rut merindukan dan mendambakan seorang suami.
Memang, adapun tugas dari seorang suami adalah memberi perlindungan dan penebusan, sesuai perkataan Naomi kepada Rut, pada Rut 1:9, kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya.
 
Singkatnya: Rut 3:9 jika dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel terkena pada Tabut Perjanjian.
Tentang Tabut Perjanjian, itu dituliskan dalam Keluaran 25:10-25. Tabut Perjanjian merupakan alat yang terutama dari semua alat-alat atau perabotan-perabotan yang ada di dalam Tabernakel; mulai dari halaman, kemudian di dalam Ruangan Suci, sampai memuncak Tabut Perjanjian, itulah satu alat di dalam Ruangan Maha Suci.
Kemudian, adapun Tabut Perjanjian itu terdiri dari 2 (dua) bagian:
1.      Peti dari Tabut Perjanjian.
2.      Tutup pendamaian (tutupan grafirat) dengan 2 (dua) kerub di atasnya.
 
Perlu untuk diketahui: Mengenai Tabut Perjanjian yang tertulis di dalam Keluaran 25:10-22, dibagi menjadi 2 (dua) bagian.
-          Bagian yang pertama, ayat 10-16, itu berbicara tentang peti dari Tabut Perjanjian yang terbuat dari kayu penaga, namun sudah disalut dengan emas murni bagian dalam maupun luarnya.
-          Bagian yang kedua, ayat 17-22, itu berbicara soal tutupan pendamaian dengan 2 (dua) kerub di atasnya.
 
Mari kita lihat kedua bagian tersebut, dimulai dari: TABUT atau PETI PERJANJIAN.
Kita perhatikan Keluaran 25, dengan perikop: “Mengenai Tabut Perjanjian
Keluaran 25:10-11
(25:10) "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya. (25:11) Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.
 
Peti dari Tabut Perjanjian dibuat dari kayu penaga. Kemudian, disalut dengan emas murni dari dalam -- itulah manusia batiniah -- dan dari luar -- manusia lahiriah --.
Ini adalah bayangan dari sidang mempelai TUHAN dalam keadaannya yang paling suci atau sempurna, sebab tabiat daging sudah dengan jelas-jelas ditutupi oleh tabiat Ilahi.
-          Kayu penaga à Daging dengan segala tabiat-tabiatnya.
-          Emas yang murni à Kemuliaan dan kekudusan dari Roh-El Kudus.
 
Kemudian, pada ayat 11, di sini kita perhatikan: “Dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya
Kepada Musa, TUHAN perintahkan supaya Musa jangan lupa untuk membuat bingkai emas atau mahkota emas di atas peti dari Tabut Perjanjian. Jadi, bingkai emas itu bukan pada tutupan pendamaian, tetapi persis di atas peti dari Tabut Perjanjian itu sendiri.
Bingkai emas di sekelilingnya di atas tabut itu, menggambarkan bagi kita sekarang tentang; persekutuan yang suci antara sidang mempelai TUHAN dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.
 
Biarlah kiranya kita masuk dalam suatu persekutuan yang suci dengan Mempelai Laki-Laki Sorgawi. Itulah yang sedang kita perhatikan, itulah yang sedang kita perjuangkan.
 
Sekarang mengenai TUTUP PENDAMAIAN atau TUTUPAN GRAFIRAT.
Keluaran 25:17-18
(25:17) Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya. (25:18) Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.
 
Tutup pendamaian terbuat dari emas murni, bukan dari kayu penaga. Tutup pendamaian terbuat dari emas murni seluruhnya, di mana dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya; jadi, sesuai dengan panjang dan lebar dari pada peti dari Tabut Perjanjian itu sendiri. Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.
 
Singkat kata: Tutup pendamaian dengan 2 (dua) kerub di atasnya, semuanya (seluruhnya) terbuat dari emas murni.
Hal ini merupakan gambaran dari Allah Trinitas atau Allah Tri Tunggal, yakni TUHAN Yesus Kristus.
-          Tutup pendamaian à Yesus, Anak Allah.
-          Kerub pertama à Allah Bapa.
-          Kerub kedua à Allah Roh-El Kudus, Roh Allah yang suci.
 
Keluaran 25:19-20
(25:19) Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya. (25:20) Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu.
 
Di sini kita melihat: Kedua muka dari kerub-kerub itu dihadapkan kepada tutup pendamaian.
Artinya: Perhatian TUHAN dipusatkan sepenuhnya kepada Yesus dan pekerjaan pendamaian yang telah dikerjakan-Nya untuk mempelai perempuan-Nya. Singkat kata: Oleh pendamaian yang dikerjakan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib di bukit Golgota, maka penghukuman tidak berlaku atas gereja-Nya = Tutup pendamaian sudah menutupi (menaungi) peti dari tabut perjanjian itu sendiri.

Jadi, Tabut Perjanjian ini betul-betul suatu alat yang paling utama dari semua alat (perabotan) di dalam Tabernakel ini.
Kita bersyukur, dan apa yang melambangkan Tabut Perjanjian, itu dinyatakan bagi sidang mempelai-Nya di hari-hari terakhir ini; sungguh, itu adalah kemurahan yang besar bagi kita.
 
Singkat kata: Oleh pendamaian yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib di bukit Golgota, maka penghukuman tidak berlaku atas gereja-Nya. Ini merupakan suatu perbuatan yang heran, yang telah dikerjakan oleh Yesus, Anak Allah, 2021 tahun yang silam. Oleh sebab itu, kita patut menghormati, kita patut menjunjung tinggi korban Kristus lebih dari segala-galanya.
Dengan demikian, permohonan yang disampaikan oleh Rut kepada Boas di dalam Rut 3:9, yakni hal perlindungan dan penebusan, tentu saja dapat disanggupi oleh Boas rohani, yakni TUHAN Yesus Kristus, dan Ia telah mengerjakannya di atas kayu salib, 2021 tahun yang silam di bukit Golgota, sebagai perlindungan dan penebusan bagi kita.
 
Kita akan melihat dengan seksama, suatu peristiwa yang mungkin akan menggetarkan hati kita masing-masing, di dalam hal menjawab permohonan dari gereja Rut di hari-hari terakhir ini, yaitu supaya Dia tampil sebagai suami yang memberi perlindungan bagi kita masing-masing. Kiranya itu betul-betul menggugah hati kita malam ini.
 
Sungguh besar kasih TUHAN bagi kita semua, dan itu diakui langsung oleh 4 (empat) makhluk yang ada di dalam Wahyu 4, dan itu nyata dari seruan mereka. Setelah seruan yang pertama: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa”, selanjutnya seruan kedua adalah: “yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.” Artinya, untuk kita sekarang adalah kemurahan TUHAN lebih dari pada hidup.
 
Kemurahan TUHAN ini akan kita perhatikan dengan sungguh-sungguh di dalam Yehezkiel 16, dengan perikop: “Allah memungut Yerusalem menjadi isterinya”.
Apa istilah memungut? Berarti, diambil. Tetapi, yang diambil itu adalah sesuatu yang tidak berharga, itulah yang namanya “dipungut”, ibarat sampah yang tercecer, lalu dipungut, dikumpulkan. Mengumpulkan (mengambil) sesuatu yang tidak berharga, itulah arti dipungut.
 
Yehezkiel 16:5
(16:5) Tidak seorang pun merasa sayang kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu dari rasa belas kasihan; malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu.
 
Tidak seorang pun merasa sayang kepada Israel, lalu orang-orang berlaku sesuka hati kepada dia, tidak menghargai Israel; malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu. Orang lain menganggap enteng, memandang ringan, tidak menghargai umat Israel.
 
Sementara ada di ladang, dibuang di ladang, lihatlah ayat 6-7.
Yehezkiel 16:6-7
(16:6) Maka Aku lalu dari situ dan Kulihat engkau menendang-nendang dengan kakimu sambil berlumuran darah dan Aku berkata kepadamu dalam keadaan berlumuran darah itu: Engkau harus hidup (16:7) dan jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang! Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur, bahkan sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil.
 
Maka Aku lalu dari situ dan Kulihat engkau menendang-nendang dengan kakimu sambil berlumuran darah ... Langkah-langkah yang tidak baik, akhirnya berdarah-darah. Tetapi lihatlah, dalam keadaan penderitaan yang hebat, TUHAN berkata kepada Israel: “Engkau harus hidup” Tidak hanya berkata itu, tetapi TUHAN juga selanjutnya berkata: “Jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang!
 
Betapa besar perhatian dan belas kasihan TUHAN kepada umat Israel, kepada kehidupan yang tidak berharga tadi, yang dianggap ringan (enteng) oleh orang lain. Tetapi TUHAN berkata: “Engkau harus hidup” Kemudian, TUHAN berkata: “Jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang!
Kita semua ada di ladang TUHAN; biarlah kita semua bertumbuh dan menjadi besar. Walaupun bagi ukuran dunia, kita tidak ada apa-apanya, dipandang sebelah mata, tetapi manakala kita tetap ada di ladang TUHAN, itu adalah anugerah. Kiranya kita bertumbuh dan besar di ladang TUHAN.
 
Yehezkiel 16:6-7 berbicara tentang; langkah-langkah kaki atau perjalanan hidup gereja TUHAN, yang ditandai dengan sengsara dan penderitaan yang hebat dan luar biasa.
Namun TUHAN berkata: “Engkau harus hidup” Walaupun kita berada di dalam langkah-langkah atau perjalanan yang ditandai dengan penderitaan yang hebat, TUHAN tetap berkata kepada umat Israel: “Engkau harus hidup”. Lalu, harapan Allah selanjutnya kepada umat Israel ialah bertumbuh besar sampai dewasa rohani. Itulah harapan TUHAN kepada kita sekaliannya.
 
Memang, nampaknya, sudah dewasa, buah dada sudah montok -- tanda bahwa sudah dewasa rohani --, namun rupanya; masih telanjang. Artinya, masih nampak kelemahan-kelemahan yang sangat memalukan itu di hadapan TUHAN.
 
Saudara jangan berpikir negatif, tetapi kita harus berpikir secara rohani, supaya kita jangan menyalah-gunakan ayat-ayat Firman TUHAN yang tertulis dalam kitab suci.
Banyak pengajaran-pengajaran di hari-hari terakhir ini yang memutar-balik fakta. Ada orang yang berkata bahwa Kidung Agung itu adalah ayat-ayat firman yang porno, padahal itu karena dia tidak dapat memahami arti rohani dari kitab itu; akhirnya, dia beralih haluan. Hal ini sangat disayangkan sebetulnya.
Masih banyak lagi ayat-ayat Firman TUHAN yang tidak dipahami oleh banyak hamba TUHAN. Ada lagi, suatu kali hamba TUHAN di Jawa Timur berkata kepada saya, bahwa semua ayat-ayat firman yang tertulis di dalam Alkitab, tidak semuanya Firman TUHAN. Saya bilang “itu Firman TUHAN”, lalu dia berkata “itu tidak semuanya Firman TUHAN”. Lalu saya tanya: “apa buktinya?” Dia bilang “ada buktinya” Lalu dia buka kitab Kejadian pasal 3:1-6, ada kalimat yang berkata: “ ... berkatalah ular itu kepada Hawa ...” Lalu hamba TUHAN itu berkata: “Ini perkataan TUHAN atau perkataan Setan?” Saya bilang: “Ini adalah perkataan Setan, tetapi semua yang tertulis di dalam Alkitab, itu adalah Firman TUHAN.” Jadi, itu sangat menyesatkan sekali.
 
Kembali saya sampaikan: Memang, nampaknya sudah terlihat dewasa, pada ayat 7, namun masih telanjang, artinya; masih nampak kelemahan-kelemahan yang sangat memalukan itu di hadapan TUHAN.
 
Yehezkiel 16:8
(16:8) Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan dengan itu engkau Aku punya.
 
Maka Aku lalu dari situ, TUHAN melewati tempat itu, dan Aku melihat engkau, TUHAN melihat kondisi dari umat Israel, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu, dan itu sudah dilakukan oleh Yesus di atas kayu salib, di mana pakaian-Nya dibagi 4 (empat), jubah-Nya diberikan secara undi. Kemudian, dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, TUHAN mengadakan perjanjian dengan gereja-Nya, demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan dengan itu engkau Aku punya. Pada akhirnya, Allah memungut Israel menjadi isteri-Nya.
 
-          Pada ayat 6, bangsa Israel penuh dengan penderitaan.
-          Pada ayat 7, harapan TUHAN supaya tumbuh besar dewasa. Namun, nampaknya dewasa, tetapi masih terlihat ketelanjangan.
-          Tetapi pada ayat 8, pada akhirnya, Allah memungut Israel menjadi isteri-Nya, menjadi milik kepunyaan Allah sendiri.
Itulah yang menjadi doa kerinduan kita, supaya kita semua menjadi milik kepunyaan Allah, tanpa terkecuali, besar kecil, tua muda, laki-laki perempuan.
 
Kemudian, sebagai suami, Allah menjadi perlindungan dan penebus bagi isteri-Nya, umat Israel, sebab Allah sendiri berkata:
YANG PERTAMA: Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu= Perlindungan oleh kasih Kristus. Dan TUHAN sudah buktikan di atas kayu salib, di bukit Golgota, 2021 tahun yang lalu, di mana;
-          Pakaian-Nya dibagi menjadi 4 (empat) bagian oleh tentara Romawi.
-          Kemudian, jubah-Nya yang tidak berjahit dari atas sampai ke bawah diberikan dengan cara diundi; ini adalah kemurahan. Yang tidak layak menjadi layak, itu adalah kemurahan, bagaikan diberikan secara undi.
Itu sama dengan; perlindungan oleh kasih Allah.
Kemudian, Allah kembali berkata, YANG KEDUA: Aku mengadakan perjanjian dengan engkau = Penebusan yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib.
-          Perjanjian yang pertama; hukum Taurat dibatalkan.
-          Lalu, perjanjian yang kedua ditegakkan, sebagai Penebusan.
Itulah penebusan yang telah dikerjakan oleh Yesus di atas kayu salib.
Jadi, sudah sangat jelas, sudah sangat nyata, dengan mata batin kita sudah melihat pekerjaan penebusan yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus, Anak Allah, 2021 tahun yang lalu, di atas kayu salib, di bukit Golgota.
 
Dia melihat bangsa Israel dengan kondisinya yang memprihatinkan dalam sengsara dan penderitaan yang hebat, dan orang menganggap enteng kepadanya, tetapi TUHAN berkata: “Engkau harus hidup”. TUHAN tidak mengharapkan kebinasaan dari orang berdosa, sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Rasul Paulus di dalam surat Roma dan Korintus.
Selanjutnya, bukan hanya sekedar hidup, TUHAN juga mengharapkan: “Jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang!” TUHAN berharap supaya kita bertumbuh di ladang TUHAN, pertumbuhan itu menjadi besar dan dewasa secara rohani, dan itu pun terjadi. Nampaknya memang sudah dewasa, namun masih terlihat ketelanjangan. Tetapi lihatlah pada ayat 8, sekalipun demikian kondisi dari pada umat Israel, namun pada akhirnya, Allah memungut Israel yang tidak berharga di pemandangan manusia, Allah menjadikan Israel menjadi isteri-Nya, Allah menjadikan Israel menjadi milik kepunyaan Allah sendiri.
Ingat segala dosa, segala kelemahan-kelemahan yang memalukan di dalam diri kita masing-masing; kalau TUHAN masih memberi kesempatan bagi kita untuk berada di tengah ibadah ini, itu semua adalah kemurahan TUHAN.
 
Dan selanjutnya, sebagai seorang Suami, Allah betul-betul menjadi perlindungan bagi sidang mempelai TUHAN dan juga menjadi penebusan bagi sidang mempelai TUHAN, sebab Allah sendiri berkata:
-          Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu = Perlindungan Allah kepada sidang mempelai TUHAN. Selama kelemahan-kelemahan itu masih nampak, maka kita belum terlindungi dengan baik. Tetapi TUHAN kain-Nya kepada kita dan menutupi segala kelemahan-kelemahan kita = Perlindungan dari Allah oleh kasih-Nya.
-          Kemudian, Allah kembali berkata: Aku mengadakan perjanjian dengan engkau. Di dalam Ibrani 10, Rasul Paulus menuliskan kepada orang Ibrani, bahwa TUHAN menghapuskan perjanjian yang pertama, itulah hukum Taurat, tetapi menegakkan perjanjian yang kedua = Penebusan yang telah dikerjakan oleh Yesus di atas kayu salib. Jadi, kita ditebus bukan dengan darah binatang lembu atau kambing domba, tetapi dengan darah Anak Domba itu sendiri, sebab Ia sudah menghapuskan perjanjian yang pertama, menegakkan perjanjian yang kedua di atas kayu salib.
 
Kita patut bersyukur kepada TUHAN. Jadi, betul-betul;
-          Allah adalah seorang suami yang menjadi perlindungan bagi sidang mempelai TUHAN, sehingga tidak nampak lagi aurat.
-          Allah juga menjadi penebusan bagi sidang mempelai TUHAN, sebab Kristus telah mengadakan penebusan di atas kayu salib; Dia menghapuskan perjanjian yang pertama, menegakkan perjanjian yang kedua.
Apakah saudara tidak sibuk memperhatikan pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh TUHAN Yesus Kristus? Apakah saudara masih sibuk dengan perasaan saudara? Apakah saudara masih sibuk dengan pikiran saudara? Kalau kita sudah melihat apa yang sudah dikerjakan oleh Allah, seharusnya hati ini sibuk memperhatikan apa yang sudah dinyatakan oleh TUHAN kepada kita masing-masing.
 
Lihat, sesudah Dia memberikan perlindungan dan penebusan kepada sidang mempelai TUHAN, APA YANG TERJADI SELANJUTNYA yang dinyatakan oleh Allah kepada sidang mempelai TUHAN, yang juga disebut isteri-Nya? Kiranya hal itu menggetarkan hatimu, hatiku, hati kita masing-masing.
Yehezkiel 16:9-10
(16:9) Aku membasuh engkau dengan air untuk membersihkan darahmu dari padamu dan Aku mengurapi engkau dengan minyak. (16:10) Aku mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera.
 
Tindakan selanjutnya dari Sang Suami kepada sidang mempelai TUHAN ialah, YANG PERTAMA: Dibasuh dengan air dan Firman Allah yang limpah.
Kita butuh pembukaan rahasia Firman TUHAN, itulah air yang limpah, tujuannya adalah untuk membersihkan noda yang mengalir di dalam darah kita masing-masing.
Jangan sampai noda mengalir di dalam diri kita, mencemari darah yang mengalir di dalam tubuh kita masing-masing. Oleh sebab itu, kita butuh disucikan oleh air firman yang limpah.
 
Tindakan selanjutnya dari Sang Suami kepada sidang mempelai TUHAN ialah, YANG KEDUA: Diurapi dengan minyak.
Jadi, sesudah disucikan dengan air dan Firman yang limpah untuk membersihkan noda darah, selanjutnya adalah diurapi dengan minyak, yakni Roh Allah yang suci.
Kita memang membutuhkan pengurapan dari Roh Allah yang suci untuk menolong, menyertai, menghibur, mengajar, mengingatkan, menginsafkan, dan memimpin kehidupan kita masing-masing. Kalau TUHAN mengurapi kita, maka kita tidak perlu diajar oleh orang lain, sebab Roh TUHAN yang mengajar kita tentang segala sesuatu, dan ajaran dari Roh TUHAN itu tidak salah, semuanya benar, tidak dusta. Kita butuh pengurapan dari minyak urapan Roh-El Kudus untuk mengajar kita tentang segala sesuatu, sehingga kita tidak perlu diajar oleh orang lain. Apalagi seorang imam sangat membutuhkan pengurapan dari minyak Roh Allah yang suci, sehingga seorang imam, seorang pelayan TUHAN tidak perlu diajar untuk mengerjakan pekerjaan TUHAN; tidak perlu diajar untuk mengangkat kursi, menarik kabel, bongkar pasang sound system, semuanya tidak perlu diajar.
Inilah yang terjadi sesudah kita menerima perlindungan dan penebusan. Kita memang butuh pengurapan dari Roh Allah yang suci.
 
Tindakan selanjutnya dari Sang Suami kepada sidang mempelai TUHAN ialah, YANG KETIGA: Lalu TUHAN mengenakan pakaian yang berwarna-warni kepada sidang mempelai-Nya.
Jelas itu menunjuk kepada; pakaian Imam Besar. Berarti, sidang mempelai-Nya dijadikan sebagai imamat rajani; suatu kedudukan yang sangat tinggi sekali, dan itu sangat sinkron dengan apa yang ditulis oleh Rasul Yohanes kepada 7 (tujuh) sidang jemaat di Asia Kecil, di dalam Wahyu 1:6 dan Wahyu 5:9-10. Sesudah ditebus, selanjutnya dijadikan sebagai imamat rajani untuk memerintah di atas muka bumi ini, suatu kedudukan yang sangat tinggi, itulah pakaian yang berwarna-warni, pakaian imam besar, berarti; dijadikan suatu imamat rajani, dan ini merupakan suatu kedudukan yang sangat tinggi dan mulia.
Hargailah kedudukanmu sebagai imamat rajani, supaya orang tidak memandang enteng kepada kita semua, melainkan kita berharga dan dihormati oleh orang lain. Kalau sikap kita bersahaja, maka kita dihargai oleh manusia dan dihormati oleh TUHAN. Kalau perkataan kita rapi tersusun, maka kita dihargai oleh manusia dan dihormati oleh TUHAN. Kalau perbuatan kita rapi tersusun, maka kita dihargai oleh manusia dan dihormati oleh TUHAN. Itu adalah suatu kedudukan yang sangat tinggi. Hargai kedudukanmu sebagai imamat rajani.
 
Sebagai imamat rajani atau umat pilihan, selanjutnya imam-imam diperlengkapi dengan 3 (tiga) hal, antara lain;
1.      Diperlengkapi dengan sandal-sandal atau kasut, artinya; melangkah dengan segala kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.
2.      Diperlengkapi dengan tutup kepala atau serban dari lenan halus, artinya; nama Allah dan nama-Nya, serta Firman Allah termeterai di pikiran kita masing-masing. Jadi, sudah seharusnyalah seorang imamat rajani, di dalam hati dan pikirannya dikuasai oleh Allah, Anak-Nya dan Firman Allah. Pada serban, terdapat patam emas yang termeterai di dahi seorang imam besar, berarti; di dalam hati dan pikiran ini hanya ada nama Bapa, nama Anak, dan Firman-Nya, tidak ada yang lain. Jangan sampai di dalam pikiran ini hanya ada pikiran yang aneh-aneh, pikiran yang hanya mementingkan diri sendiri, tetapi ingat; di dalam pikiran seorang imam hanya ada nama Bapa, nama-Nya (nama Anak) dan Firman Allah, itulah yang menguasai seluruh hati dan pikiran dari seorang pelayan TUHAN, dari seorang hamba TUHAN, dari seorang imamat rajani. Kita harus memahami hal ini, supaya kita jangan sibuk dengan perkara-perkara lain.
3.      Diperlengkapi dengan selendang dari sutera. Kain sutera ini pada dasarnya terbuat dari serat sutra yang dihasilkan dari kepompong ulat sutra murbei, di mana ulat itu membentuk (membuat) kepompong dari air liurnya, yang berbentuk seperti benang, yang selanjutnya dijadikan sebagai kain sutra. Jadi, selendang dari sutera, artinya; seorang pelayan TUHAN, imam-imam, hamba TUHAN diperlengkapi dengan perhiasan rohani, yakni karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh-El Kudus, bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.
 
Tiga hal ini merupakan perlengkapan yang dikhususkan bagi imam-imam, dan ini sangat diperlukan oleh seorang imam.
1.      Sendal-sendal atau kasut à Melangkah dengan segala kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.
2.      Tutup kepala atau serban dari lenan halus à Nama Allah dan nama-Nya, serta Firman Allah termeterai dalam hati dan pikiran dari seorang hamba TUHAN. Hati dan pikiran seorang hamba TUHAN dikuasai oleh nama Allah dan nama-Nya, dan Firman Allah, tidak ada yang lain.
3.      Selendang dari sutera à Seorang hamba TUHAN, imam-imam atau imamat rajani diperlengkapi dengan perhiasan rohani, yakni karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh-El Kudus.
 
Imam-imam, secara khusus pelayan-pelayan TUHAN, hamba-hamba TUHAN, sudah diperlengkapi dengan 3 (tiga) hal tersebut, maka tentu saja kita bersyukur kepada TUHAN.
-          Berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.
-          Kemudian, di hati dan pikiran ini betul-betul dikuasai oleh pribadi Allah Bapa, pribadi Allah Anak dan firman-Nya.
-          Diperlengkapi dengan selendang sutera.
kalau saudara yang adalah seorang imam, seorang hamba TUHAN merenungkan hal ini, maka saudara tidak hanya bersyukur, tetapi hatinya pastilah hancur, karena tiadalah mungkin seorang hamba TUHAN dapat melayani TUHAN, dapat melayani pekerjaan TUHAN kalau ia tidak diperlengkapi dengan 3 (tiga) hal tersebut, termasuk saya sendiri.
 
Selanjutnya, kita akan melihat penebusan dan perlindungan terhadap umat-Nya, sidang mempelai TUHAN, dengan perantaraan Hosea di dalam Hosea 1, dengan perikop: “Keluarga Hosea sebagai gambaran Israel yang tidak setia”.
Jadi, keluarga Hosea, isteri dan anaknya ini, merupakan bayangan dari gereja TUHAN yang tidak setia. Mari kita lihat gereja TUHAN yang tidak setia.
 
Hosea 1:2-3
(1:2) Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN." (1:3) Maka pergilah ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, lalu mengandunglah perempuan itu dan melahirkan baginya seorang anak laki-laki.
 
Di sini kita melihat: Nabi Hosea kawin dengan perempuan sundal -- perempuan yang membelakangi TUHAN Yesus --, namanya ialah Gomer binti Diblaim. Dan Hosea mengawini perempuan sundal ini atas perintah TUHAN. Jadi, TUHAN yang memerintahkan supaya Hosea memperisterikan perempuan sundal.
Sebenarnya, ini adalah gambaran dari pribadi TUHAN Yesus Kristus, yang mau menerima keadaan kita sebagai perempuan sundal, mau menerima kehidupan kita yang seringkali membelakangi TUHAN oleh karena banyaknya kenajisan persundalan percabulan.
 
Sepintas, sebelum kita memahami Hosea 1:2-3 ini, kita katakan bahwa Hosea ini adalah nabi bodoh, yang mengawini wanita sundal, tetapi Hosea ini adalah gambaran dari pribadi TUHAN Yesus Kristus, Dialah Kepala Gereja, Dialah Mempelai Pria Sorga, yang sangat memperhatikan gereja TUHAN yang suka bersundal dan membelakangi TUHAN.
Kita bersyukur, Yesus datang ke dunia ini, menyerahkan diri-Nya untuk taat kepada kehendak Allah di atas kayu salib, itu bukan kehendak Anak, itu adalah kehendak Allah Bapa. Hosea mengawini perempuan sundal, itu bukan karena kehendaknya, tetapi itu adalah kehendak Allah Bapa.
TUHAN mau menerima keadaan kita, sekalipun sudah nampak tertulis “perempuan sundal”. TUHAN Yesus baik, bukan? Seringkali kita membelakangi TUHAN, tidak peduli dengan hati TUHAN, tetapi TUHAN perintahkan supaya Hosea menikah dengan perempuan sundal tersebut.
 
Hosea 1:3-14
(1:3) Maka pergilah ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, lalu mengandunglah perempuan itu dan melahirkan baginya seorang anak laki-laki. (1:4) Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: "Berilah nama Yizreel kepada anak itu, sebab sedikit waktu lagi maka Aku akan menghukum keluarga Yehu karena hutang darah Yizreel dan Aku akan mengakhiri pemerintahan kaum Israel. (1:6) Lalu perempuan itu mengandung lagi dan melahirkan seorang anak perempuan. Berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: "Berilah nama Lo-Ruhama kepada anak itu, sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka. (1:7) Tetapi Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah mereka. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan panah atau pedang, dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda." (1:9) Lalu berfirmanlah Ia: "Berilah nama Lo-Ami kepada anak itu, sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu."
 
Mengandunglah perempuan sundal itu, lalu melahirkan seorang anak laki-laki. Kemudian, TUHAN berkata: “Berilah nama Yizreel kepada anak itu, sebab sedikit waktu lagi maka Aku akan menghukum keluarga Yehu karena hutang darah Yizreel dan Aku akan mengakhiri pemerintahan kaum Israel.” TUHAN akan menghukum Yehu karena hutang darah Yizreel, kemudian Allah akan mengakhiri pemerintahan kaum Israel.
 
Lalu perempuan sundal itu mengandung anak kedua, dan melahirkan seorang anak perempuan. Lalu, berfirmanlah TUHAN kepada Hosea, sang suami: “Berilah nama Lo-Ruhama kepada anak itu, sebab Aku tidak akan menyayangi lagi kaum Israel, dan sama sekali tidak akan mengampuni mereka” TUHAN tidak menyayangi kaum Israel, bahkan rencananya TUHAN tidak akan mengampuni mereka lagi. Bayangkan, itulah alasan TUHAN sehingga memberi nama Lo-Ruhama.
Sebaliknya, Aku akan menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka demi TUHAN, Allah mereka ... Yesus Kristus adalah Singa dari suku Yehuda. Aku akan menyelamatkan mereka bukan dengan panah atau pedang, dengan alat perang atau dengan kuda dan orang-orang berkuda, tetapi dengan darah salib Kristus.
Tidakkah hati saudara bergetar mendengarkan hal ini? Gereja TUHAN yang membelakangi TUHAN adalah perempuan sundal. Seringkali kita membelakangi TUHAN dengan ego kita, karena banyaknya persundalan-persundalan kita. Kalau nikah itu dibelakangi, tentu sakit rasanya.
 
Sesudah menyapih Lo-Ruhama, anak yang kedua, mengandunglah perempuan itu lagi dan melahirkan seorang anak laki-laki. Lalu Allah berfirman: "Berilah nama Lo-Ami kepada anak itu, sebab kamu ini bukanlah umat-Ku dan Aku ini bukanlah Allahmu", dengan lain kata, Allah berkata: “Hai, Israel engkau bukan umat-Ku lagi. Aku Allah yang Esa tidak mau lagi menjadi Allahmu.” Bayangkan, luar biasanya hal ini.
 
Sesudah Hosea menikahi perempuan sundal, itulah Gomer binti Diblaim, lalu mengandunglah perempuan sundal itu dan melahirkan 3 (tiga) orang anak:
Anak yang pertama adalah anak laki-laki bernama YIZREEL.
Mengapa anak yang pertama harus disebut bernama Yizreel? Sebab TUHAN akan mengakhiri pemerintahan kaum Israel.
Kita seringkali membelakangi TUHAN karena banyaknya persundalan, bukan? Apa itu membelakangi? Membelakangi, berarti tidak peduli, padahal di depan mata banyak pekerjaan TUHAN. Banyak pekerjaan yang terbengkalai, kita belakangi Dia; tidak peduli dengan hati TUHAN, tidak peduli dengan perasaan-Nya. Mengapa? Karena sudah bersundal dengan keinginan hatinya.
Ingat: Segala sesuatu diizinkan TUHAN untuk dikerjakan, tetapi tidak selamanya membangun dan berguna. Seringkali hamba TUHAN memutar-balikkan fakta, membenarkan dirinya dengan menggunakan ayat firman; tidak selamanya itu membangun dan berguna untuk menghalalkan pekerjaannya.
Itulah mengapa anak yang pertama, anak laki-laki diberi nama Yizreel.
Anak yang kedua adalah anak perempuan, diberi nama LO-RUHAMA.
Mengapa diberi nama Lo-Ruhama? Sebab TUHAN tidak menyayangi lagi kaum Israel, tetapi TUHAN sangat menyayangi kaum Yehuda dan menyelamatkan kaum Yehuda. Yesus adalah Singa dari suku Yehuda, Dia rela mati di atas kayu salib untuk menyelamatkan kita semua, orang sundal ini.
Kalau berbicara tentang Yehuda, itu berbicara tentang raja-raja. Yesus adalah Raja Agung, tetapi oleh karena pengurapan-Nya, oleh karena minyak urapan yang dituangkan di atas kepala, maka kita dilayakkan menjadi raja-raja kecil di bumi ini untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN.
Anak yang ketiga adalah anak laki-laki, diberi nama LO-AMI.
Mengapa diberi nama Lo-Ami? Sebab Israel tidak lagi diakui sebagai umat Allah, dan Allah sendiri menolak untuk dijadikan sebagai Allah Israel.
 
Israel telah membangkitkan cemburunya Allah, sehingga Allah memberi nama Yizreel, Lo-Ruhama dan Lo-Ami.
Terlalu banyak persundalan dari bangsa Israel; oleh sebab itu, ketika perempuan sundal itu melahirkan anak, maka 3 (tiga) anak itupun diberi nama sesuai dengan apa yang dialami oleh TUHAN, sesuai dengan perasaan hati TUHAN yang begitu sakit oleh ulah persundalan dari bangsa Israel itu sendiri.
 
Namun, sejenak kita perhatikan Hosea 2, dengan perikop: “Israel ditolak dan dipulihkan”.
Hosea 2:15-19
(2:15) Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku: Baalku! (2:16) Lalu Aku menjauhkan nama para Baal dari mulutmu, maka nama mereka tidak lagi disebut. (2:17) Aku akan mengikat perjanjian bagimu pada waktu itu dengan binatang-binatang di padang dan dengan burung-burung di udara, dan binatang-binatang melata di muka bumi; Aku akan meniadakan busur panah, pedang dan alat perang dari negeri, dan akan membuat engkau berbaring dengan tenteram. (2:18) Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. (2:19) Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN.
 
Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku: Baalku!
Jadi, dahulu Allah dijadikan berhala, sehingga berhala dijadikan tuhan mereka. Ini sama dengan membelakangi TUHAN, bukan? Tetapi pada akhirnya, engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Allah: Baalku!
Lalu Aku menjauhkan nama para Baal dari mulutmu, maka nama mereka tidak lagi disebut. Selanjutnya, TUHAN menjauhkan nama para Baal dari mulut umat Israel, maka nama atau sebutan Baal tidak keluar lagi dari mulut umat Israel.
 
Sesudah umat Israel berbalik kepada Allah -- di mana Allah menjadi suaminya, dan umat Israel menjadi isteri-Nya --, selanjutnya TUHAN mengikat perjanjian bagi umat Israel pada saat itu dengan binatang-binatang di padang, dengan segala binatang buas,  dan dengan burung-burung di udara, termasuk binatang-binatang melata di muka bumi; Aku akan meniadakan busur panah, pedang dan alat perang dari negeri, tidak ada lagi alat-alat perang, dan akan membuat engkau berbaring dengan tenteram.
 
Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN.
Pada akhirnya, perempuan sundal (gereja sundal) itu dijadikan sebagai isteri-Nya:
-          Isteri dalam keadilan dan kebenaran.
-          Isteri dalam kasih setia dan kasing sayang.
 
Kemudian, sebagai seorang Suami, Allah telah memberi:
-          Allah memberi perlindungan kepada umat Israel, pada ayat 17.
-          Allah memberi penebusan kepada umat Israel, pada ayat 19.
 
Pada ayat 17, Aku akan mengikat perjanjian bagimu pada waktu itu dengan binatang-binatang di padang dan dengan burung-burung di udara, dan binatang-binatang melata di muka bumi; Aku akan meniadakan busur panah, pedang dan alat perang dari negeri, dan akan membuat engkau berbaring dengan tenteram. Berarti, sebagai seorang Suami, Allah memberi perlindungan bagi umat Israel.
Kemudian, pada ayat 19, sebagai seorang Suami, Allah juga memberikan penebusan kepada umat Israel, Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN. Sekalipun kita tidak setia, namun TUHAN tetap setia kepada kita, sehingga dengan demikian, kehendak Allah terlaksana di atas kayu salib di bukit Golgota; itu adalah penebusan.
 
Jadi, sudah sangat jelas:
-          Sebagai Allah, Ia memberi perlidungan; rasa nyaman, rasa tenteram, ada damai.
-          Sebagai Suami, Allah memberikan penebusan.
 
Jadi, betul-betul: Muka kedua kerub itu betul-betul saling berhadapan dan fokus tertuju kepada tutup pendamaian. Perhatian dari Allah Bapa dan Allah Roh Kudus tertuju kepada Yesus dan pekerjaan pendamaian yang dikerjakan Yesus di atas kayu salib untuk menebus umat ketebusan-Nya.
 
Roma 9:20-21
(9:20) Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" (9:21) Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?
 
Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Kita ini adalah tanah liat, dan Dialah penjunan. Jadi, kita ini ada di tangan penjunan, maka TUHAN berhak membentuk kita. Mau kita dijadikan apapun, itu adalah hak TUHAN.
 
Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya, apakah tanah liat berani (berhak) berkata kepada penjunan: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
Hati-hati seorang anak; jangan sesekali memberontak kepada orang tua, kepada mamanya, sebab engkau sudah dibentuk dari sejak rahim ibumu. Jadi, manakala ada pergumulan, manakala ada kesulitan, persoalan, jangan pernah engkau berkata: Aku menyesal lahir ke muka bumi ini. Itu adalah perkataan orang bodoh yang tidak mengerti apa-apa. TUHAN berhak membentuk kita, TUHAN berhak menjadikan kita sebagai apa saja. Hal ini terkait dengan soal pembentukan, tidak ada kaitannya dengan perasaan daging.
 
Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?
TUHAN berhak membentuk bejana tanah liat untuk dipakai;
-          Guna tujuan mulia.
-          Guna tujuan yang biasa.
TUHAN membentuk kita guna tujuan yang mulia dan guna tujuan yang biasa, itu adalah haknya TUHAN. Kita tidak bisa memilih-milih, kita tidak bisa memaksa haknya TUHAN. Itulah kehidupan yang hina, namun bisa dibentuk guna tujuan yang mulia dan guna tujuan yang biasa.
 
Roma 9:22-24
(9:22) Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan -- (9:23) justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan, (9:24) yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain,
 
Allah menyatakan panjang sabarnya untuk kita, orang berdosa, gereja sundal. Jadi, ini jelas berbicara tentang; panjang sabarnya TUHAN untuk kita orang yang berdosa, untuk kita gereja yang bersundal.
Tujuannya adalah untuk menyatakan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan, yaitu kita yang telah dipanggil-Nya, baik bangsa kafir maupun bangsa Israel. Jadi, TUHAN menyatakan panjang sabar-Nya untuk kita orang berdosa -- itulah gereja sundal tadi -- untuk menyatakan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya, yang dipersiapkan untuk kemuliaan nama TUHAN, baik bangsa kafir maupun juga bangsa Israel.
 
Roma 9:25
(9:25) seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih."
 
Perhatikan, tanah liat tidak berharga, gereja sundal tidak berharga, namun Allah menjadikan mereka sebagai isteri, bagaikan perabot-perabot guna tujuan yang mulia dan perabot-perabot guna tujuan yang biasa. Lalu pada ayat 25 ini dikatakan, seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea:
-          Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku.
-          Yang bukan kekasih: kekasih.
 
Inilah hebatnya TUHAN, panjang sabarnya TUHAN membentuk kehidupan dari pada gereja sundal, lalu dijadikan sebagai sidang mempelai wanita-Nya, dan Allah sendiri menjadi sang Suami, lalu kita kembali dibentuk untuk menjadi alat yang mulia bagi TUHAN dan menjadi alat yang biasa bagi TUHAN. Singkat kata:
-          Yang bukan umat Allah, akan Allah sebut: “Umat Allah”, dengan lain kata; diakui sebagai umat Allah.
-          Yang bukan kekasih Allah, maka akan dijadikan sebagai “kekasih Allah”.
 
Ipar saya, isterinya memanggil dia sebagai “kekasih” setiap hari di rumahnya. Ketika suami di depan dan dia berada di belakang, atau sebaliknya, untuk mempersingkat sebutan “kekasih”, maka disebutlah “seihh ... ”, singkatan dari “kekasih.
 
Yang bukan umat TUHAN dijadikan “umat TUHAN”, itulah panjang sabarnya TUHAN terhadap perempuan sundal, yang dibentuk kembali seperti tanah liat di tangan penjunan untuk dipakai guna tujuan yang mulia, untuk dipakai guna tujuan yang biasa. Bersyukurlah.
Yang bukan umat TUHAN dijadikan “umat TUHAN”. Yang bukan kekasih dijadikan “kekasih”, TUHAN berkata: “Seihh ...” Bersyukurlah. Tidakkah bergetar hatimu, hai gereja sundal?
 
Awalnya dilahirkan dalam dosa, akhirnya umat Israel dipandang enteng, dibuang ke ladang, tidak ada harganya. Tetapi untung TUHAN lewat dari situ, untung TUHAN melihat kondisi kita yang begitu hina; perhatian-Nya besar. Yang luar biasa; sesudah ditebus, kemudian dijadikan imamat rajani, lalu diperlengkapi. Siapalah kita ini?
Kisah Yehezkiel dan Hosea itu sama;
-          Dia suami sebagai tempat perlindungan.
-          Dia adalah suami sebagai penebusan, yang menebus kehidupan kita, membentuk kehidupan kita kembali.
Kehidupan yang bersundal ini seringkali membelakangi TUHAN.  Maka, seorang imam-imam, biarlah sungguh-sungguh menghargai kedudukanmu itu, jangan bermain-main, jangan sibuk dengan perasaan sendiri.
 
Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku. Yang bukan kekasih dijadikan kekasih. Jika hatimu tidak bergetar dengan hal ini, saya tidak mengerti mengapa. Padahal engkau lahir dalam dosa, dibuang ke ladang, dipandang enteng oleh orang lain, tetapi untung TUHAN lewat di situ.
 
Roma 9:26
(9:26) Dan di tempat, di mana akan dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," di sana akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup."
 
"Kamu ini bukanlah umat-Ku" Hal ini sesuai dengan 3 (tiga) nama anak Hosea yang dilahirkan oleh isterinya, perempuan sundal itu:
-          Yizreel; karena TUHAN mau menghentikan pemerintahan kaum Israel.
-          Lo-Ruhama; karena TUHAN tidak lagi menyayangi Israel, sebaliknya menyayangi Yehuda.
-          Lo-Ami; karena TUHAN tidak mengakui Israel sebagai umat-Nya lagi, dan TUHAN yang esa itu tidak mau disebut sebagai Allah dari umat Israel.
 
Tetapi lihatlah ayat 26: di tempat, di mana akan dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," tetapi pada akhirnya di sana akan dikatakan kepada mereka, dikatakan kepada umat Israel: "Anak-anak Allah yang hidup." Sesuai dengan Yehezkiel 16, Engkau harus hidup dan jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang! TUHAN tidak mau melihat kebinasaan dari orang berdosa (perempuan sundal).
 
Kita bersyukur kepada TUHAN, sebab Dia begitu mulia, Dia suami yang mulia, sedangkan kita ini hina karena banyaknya persundalan, tetapi kita akhirnya diakui sebagai anak-anak Allah yang hidup.
Terima kasih TUHAN untuk panjang sabar-Mu. Terima kasih TUHAN untuk kasih sayang dan kasih setia-Mu. Terima kasih TUHAN, Engkau menjadi suami dalam keadilan dan kebenaran. Entah apa jadinya hidup kami kalau Engkau bukan menjadi suami dalam keadilan, kalau Engkau bukan suami dalam kebenaran, kalau Engkau bukan suami dalam kesetiaan dan kasih sayang, maka kami yang adalah perempuan sundal ini binasa, ya TUHAN. Engkau akui kami kembali, itu semua karena panjang sabar-Mu, TUHAN.
Tidakkah engkau bergetar, karena panjang sabar TUHAN sudah dinyatakan pada malam ini? Ingatlah kesalahanmu di masa lalu, persundalan-persundalanmu itu, sampai engkau membelakangi TUHAN, tidak menghiraukan hati-Nya, tidak menghiraukan perasaan-Nya, tidak peduli; punya mata tetapi tidak melihat, punya telinga tetapi tidak mendengar, karena terlalu tebal hati.
Hati-hati dengan tebal hati; jangan pertahankan itu, sebab itu merugikan diri sendiri. Jangan biarlah noda tebal hati itu mengalir di dalam darah, di dalam raga ini. Tetapi oleh darah salib tadi, sudah menebus kita, sehingga noda yang melekat pada darah sudah ditebus; oleh air firman ini kita dibersihkan dari darah kita yang kotor.
 
Kita kembali membaca Rut 3.
Rut 3:11
(3:11) Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik.
 
Permohonan yang disampaikan oleh Rut dapat disanggupi oleh Boas rohani, yakni TUHAN Yesus Kristus, Dialah Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga, Dialah suami dalam keadilan dan kebenaran, Suami dalam kasih sayang dan kasih setia, Dialah Penebusku, Dialah Penebus kita masing-masing.
 
Mengapa demikian; MENGAPA BOAS MENYANGGUPI PERMOHONAN RUT KEPADANYA?
Sebab dari sisi gereja Rut nampak dengan jelas bingkai emas (mahkota emas) pada bagian atas sekeliling peti tabut perjanjian. Itu adalah gambaran dari suatu persekutuan yang suci antara mempelai perempuan dengan Mempelai Laki-Laki Sorga -- itulah tutup pendamaian --. Buktinya ialah setiap orang yang di kota Betlehem tahu bahwasanya Rut adalah seorang perempuan yang baik-baik.
 
Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu, karena ada bingkai emas di sekeliling atas dari pada peti dari tabut perjanjian -- berbicara soal persekutuan yang suci antara gereja TUHAN dengan Mempelai Laki-Laki Sorga --, apa buktinya? Setiap orang dalam kota kami -- setiap orang di dalam kota Betlehem -- tahu, bahwa engkau, Rut, adalah seorang perempuan baik-baik.
Jelas, ini adalah mahkota emas; inilah bingkai emas yang mengelilingi bagian atas dari peti dari tabut perjanjian, itulah persekutuan yang indah, persekutuan yang suci antara mempelai perempuan dengan Mempelai Laki-Laki Sorga. Apa buktinya? Setiap orang di dalam kota Betlehem tahu bahwa Rut adalah seorang perempuan yang baik-baik.
 
Biarlah kiranya nama kita tetap baik di luar ibadah, di mana pun kita ada, baik di lingkungan rumah, di lingkungan pekerjaan, di lingkungan tempat bisnis, di lingkungan di mana pun kita bersosialisasi; biarlah nama kita tetap terjaga dengan baik. Nama baik itu perlu. Itu artinya, ada suatu persekutuan yang suci antara gereja TUHAN Mempelai Laki-Laki Sorga.
 
Rut 3:10
(3:10) Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya.
 
Rut adalah gambaran dari hidup gereja TUHAN yang tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, sehingga dia tetap mempertahankan nama baik di luar ibadah; ada suatu persekutuan yang suci dengan Kristus sebagai Kepala, sebagai suami.
 
Amsal 22:15
(22:15) Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.
 
Sudah sangat jelas, bahwa; kebodohan itu melekat pada hati orang muda.
Orang muda ini berbicara tentang orang yang tidak mempunyai pengetahuan dan minim pengalaman.
 
SEBAGAI CONTOH hamba TUHAN yang minim pengetahuan dan minim pengalaman, yang tidak mempunyai pengertian dari sorga.
2 Timotius 2:20-21
(2:20) Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. (2:21) Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
 
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat ... Penyucian yang kita alami oleh air firman, itu adalah panjang sabarnya TUHAN. Kehidupan kita dibawa masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, itu adalah panjang sabarnya TUHAN, sehingga kita semua menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
 
Kita bersyukur kepada TUHAN, karena kita semua disucikan oleh air firman, kita semua dibentuk untuk dibawa masuk dalam kesatuan tubuh, untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia di dalam rumah TUHAN.
 
2 Timotius 2:22-23
(2:22) Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. (2:23) Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
 
Untuk menjadi perabot yang disediakan untuk pekerjaan mulia, SYARATNYA ADA 2 (DUA):
Yang Pertama: JAUHILAH nafsu orang muda, karena kebodohan melekat pada hati orang muda.
Siapa yang mau dipakai untuk melayani pekerjaan TUHAN? Maka, jauhilah nafsu orang muda, karena kebodohan melekat pada hati orang muda.
Sebaliknya, KEJARLAH, antara lain; (1) keadilan, (2) kesetiaan, (3) kasih, (4) dan damai, damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
 
Yang Kedua: HINDARILAH, antara lain;
-          soal-soal yang dicari-cari.
-          soal-soal yang bodoh.
-          dan soal-soal yang tidak layak.
Mengapa hal itu dihindari? Karena perkara-perkara itu menimbulkan pertengkaran.
 
Sekarang pertanyaannya: APA YANG MELATAR-BELAKANGI sehingga Rasul Paulus dengan tegas berpesan untuk menjauhi nafsu orang muda dan menghindari soal-soal yang dicari-cari, bodoh dan tidak layak?
2 Timotius 2:14-15
(2:14) Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya. (2:15) Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
 
Hamba TUHAN tidak boleh bersilat kata di dalam hal pemberitaan Firman TUHAN. Kemudian, pelayan TUHAN, hamba TUHAN, gembala sidang tidak boleh berdusta (bersilat kata), karena hal itu sama sekali tidak berguna, bahkan mengacaukan orang yang mendengarnya.
 
Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
Siapakah hamba TUHAN yang tidak malu dan yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu? Dialah hamba TUHAN ...
-          yang menjauhkan diri dari nafsu orang muda,
-          dan yang menghindarkan diri dari soal-soal yang dicari-cari, soal-soal yang bodoh dan tidak layak.
Biarlah kiranya kita semua dipakai oleh TUHAN, guna tujuan yang mulia.
 
2 Timotius 2:16
(2:16) Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
 
Inilah nafsu orang muda: Hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.
 
APAKAH OMONGAN YANG KOSONG DAN YANG TAK SUCI ITU?
2 Timotius 2:17-19
(2:17) Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, (2:18) yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang. (2:19) Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
 
Contoh omongan yang kosong dan tak suci adalah sama seperti Himeneus dan Filetus, yang mengajarkan bahwa kebangkitan itu sedang berlangsung, tetapi tanpa mengajarkan kematian sebagai dasar yang teguh, sengsara dan kematian Yesus Kristus di atas kayu salib tidak diberitakan. Tiadalah mungkin ada kebangkitan tanpa kematian.
 
Inilah nafsu orang muda yang harus dihindari, yaitu omongan yang kosong dan yang tak suci seperti Himeneus dan Filetus mengajarkan kebangkitan berlangsung, tetapi tanpa mengajarkan sengsara dan kematian Kristus sebagai dasar yang teguh. Inilah omongan yang kosong dan yang tak suci.
Dan perkataan yang seperti ini adalah perkataan yang bisa menimbulkan penyakit kanker, karena menjalar ke sel-sel tubuh, merusak sel-sel tubuh, merusak iman dari pada sidang jemaat.
 
Jadi, sudah jelasm bahwa Rut ini adalah gambaran dari gereja TUHAN yang masuk di dalam persekutuan yang suci dengan Kristus sebagai Kepala; dia tidak mengejar-ngejar orang-orang muda. Biarlah kiranya kita senantiasa berada dalam persekutuan yang suci dengan Kristus sebagai Kepala, dengan lain kata; kita tidak mengejar-ngejar nafsu orang-orang muda, sebab kebodohan melekat pada hati orang muda.
Kita sudah melihat kebodohan itu, seperti Himeneus dan Filetus yang mengajarkan kebangkitan, tanpa kematian, tanpa dasar yang teguh. Hindarilah nafsu orang muda semacam ini, sebab perkataan mereka seperti penyakit kanker yang merusak iman orang lain.
Oleh sebab itu, biarlah kita bersyukur kalau ibadah ini dihubungkan dengan salib, kita menerima didikan oleh hikmat dari sorga, dari Allah, dan itulah yang menyelamatkan kita masing-masing.
 
Ingat: Gereja sundal, perempuan sundal dibentuk kembali. Dahulu, umat Israel tidak diakui sebagai umat, tetapi akhirnya diakui sebagai “umat TUHAN”, dan TUHAN berkata: “Engkau harus hidup dan jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang!” Engkau harus tetap hidup dan bertumbuh dewasa. Dan kalau pun masih terlihat ketelanjangan, TUHAN tutupi, TUHAN ampuni.
Kita bersyukur kepada TUHAN; kalau kita bisa diterima, itu semua karena kemurahan TUHAN.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment