KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, April 1, 2021

IBADAH RAYA MINGGU, 28 MARET 2021


 
IBADAH RAYA MINGGU, 28 MARET 2021
 
KITAB WAHYU
(Seri: 18)
 
Subtema: POLA HIDUP & IBADAH YANG BENAR SUPAYA NAMA TERTULIS DALAM KITAB KEHIDUPAN ANAK DOMBA
 
Pertama-tama saya mengucapkan terimakasih kepada TUHAN; biarlah kiranya segala puji, segala hormat, hanya bagi Dia yang berada di dalam kekekalan, yang sudah melayakkan kehidupan kita untuk berada di tengah-tengah perhimpunan Ibadah Raya Minggu yang disertai dengan kesaksian.
Selanjutnya, saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video intenet Youtube, Facebook, baik di dalam maupun di luar negeri di mana pun anda berada. Mari kita berdoa, kita mohon kemurahan TUHAN, supaya kiranya lewat pembukaan Firman TUHAN meneguhkan setiap hati kita masing-masing, sehingga kehadiran kita tidak menjadi percuma, kita tidak datang beribadah dengan ibadah Taurat, ibadah yang dijalankan secara lahiriah, di mana mulut terlihat memuji TUHAN, tetapi hatinya jauh dari TUHAN, sama artinya; mempersembahkan tubuh jasmani di tengah ibadah ini, tetapi batinnya jauh merantau ke mana-mana -- lama-lama, kehidupan semacam ini akan terhilang --. Oleh sebab itu, mari giatkan ibadah dan pelayananmu di hari-hari terakhir ini. Biarlah roh pemberontakan lepas dari hati kita masing-masing.
 
Mari kita sambut kembali Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 13, dan saat ini kita masih berada pada ayat yang ke-8, dengan perikop: Binatang yang keluar dari dalam laut.
Binatang yang keluar dari dalam laut, tentunya itu menunjuk kepada; Antikris. Sementara Wahyu 13 ini, kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel (Pengajaran Tabernakel) terkena kepada Pintu Gerbang. Jadi, Wahyu 13 ini adalah Pintu Gerbang Maut. Sementara Wahyu 1, itu Pintu Gerbang juga, tetapi Pintu Gerbang Sorgawi.
Kitab Wahyu ini terbagi menjadi dua bagian:

-          Bagian yang pertama: Wahyu 1-Wahyu 12, yang berbicara tentang gereja TUHAN, Mempelai TUHAN.

-          Sedangkan bagian yang kedua: Wahyu 13-Wahyu 22, itu berbicara tentang pribadi Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga. 

Tetapi pintu gerbang di dalam Wahyu 13 ini diawali dengan pintu gerbang maut, karena berbicara soal Antikris.
 
Wahyu 13:8
(13:8) Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
 
Kita awali untuk memperhatikan kalimat: Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya ...
 
Jadi, akan terjadi suatu keheranan yang luar biasa, karena di hari-hari terakhir ini, semua orang yang diam di atas bumi pada akhirnya akan menyembah binatang yang keluar dari dalam laut, yaitu antikris. Hal ini menunjukkan betapa besarnya kuasa yang dimiliki oleh antikris  tersebut, sehingga semua orang yang diam di bumi ini satu kali kelak akan datang untuk menyembah Antikris.
Oleh sebab itu, sudah seharusnya dari sejak sekarang, orang-orang Kristen, anak-anak TUHAN memperhatikannya; jangan sampai kita ikut turut menyembah antikris di kemudian hari, sesuai dengan apa yang tertulis di dalam Wahyu 13:8 ini.
 
Dengan demikian, gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini harus lebih sungguh-sungguh lagi menyerahkan dirinya kepada TUHAN, dengan kata lain; ibadahnya harus memuncak sampai kepada doa penyembahan. Berarti, untuk sampai kepada puncak ibadah, perhatian kita harus senantiasa tertuju kepada perkara-perkara di atas, perhatian kita bukan lagi tertuju kepada perkara-perkara di bawah, maksudnya; jangan sampai kita terlena oleh daya darik bumi, yakni kemegahan-kemegahan dan kemewahan-kemewahan yang disuguhkan oleh dunia ini.
 
Pada Minggu yang lalu, kita sudah melihat tentang; anak-anak TUHAN yang hidup dari iman Abraham, di mana sampai mati pun mereka selalu berpikir bahwa mereka adalah pendatang dan orang asing di dunia ini, karena mereka rindu tanah air sorgawi. Sehingga, sekalipun ada akses besar atau terbuka jalan lebar-lebar untuk menjadi kaya, terbuka jalan lebar-lebar untuk menjadi orang top, orang hebat, cendikiawan, untuk menjadi bangsawan, bahkan orang yang terkenal seantero dunia ini, kalau memang harus meninggalkan TUHAN, mereka tolak, mereka tidak mau menjadi orang yang terlena di dunia ini, karena tanah air mereka adalah tanah air sorgawi.
Pada Minggu yang lalu telah disampaikan di dalam surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada orang Heber atau Ibrani 12; kiranya apa yang sudah kita terima pada Minggu yang lalu, itu jelas dalam ingatan kita masing-masing dan menjadi berkat untuk persiapan di masa yang akan datang.
 
Di hari-hari ini, memang Setan begitu gencarnya menarik anak-anak TUHAN untuk berada di dalam genggaman tangan Setan, sehingga tidak sedikit dari anak-anak TUHAN berusaha dan berlomba-lomba untuk menjadi orang yang terkenal, untuk menjadi orang kaya, untuk menjadi orang top, bahkan mendambakan supaya keberadaannya itu diakui oleh orang banyak, bahkan berkeinginan supaya keberadaannya diakui oleh dunia ini, tanpa sedikitpun menghiraukan hati TUHAN; itu keinginan manusia di akhir zaman ini, dan itu cara Setan untuk menarik anak-anak TUHAN supaya berada di dalam genggaman yang erat di dalam genggaman tangan Setan, supaya nanti anak-anak TUHAN melupakan TUHAN, tidak menghiraukan hati TUHAN sedikitpun. Kiranya hal ini dapat kita pahami dengan secepat mungkin; jangan kita terlena dengan dunia dan segala apapun yang disuguhkan bagi kita semua.
 
Sekarang kita akan melihat; POLA HIDUP DAN POLA IBADAH DARI TUHAN YESUS KRISTUS.
Mari kita simak, dengan hati yang terbuka lebar-lebar disertai dengan rendah hati, sebagai gambaran dari tanah yang baik, tanah yang subur, yang diawali dari Injil Matius 4, dengan perikop: Pencobaan di padang gurun.
Matius 4:1
(4:1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
 
Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis ... Di sini kita melihat, bahwasanya; Yesus dikuasai oleh Roh Allah sepenuhnya, dan selanjutnya Dia dibawa ke padang gurun untuk dicobai.
Berarti, setiap orang yang dikuasai oleh Roh Allah sepenuhnya, maka orang yang semacam ini rela masuk dalam ujian, rela masuk dalam cobaan atau ujian-ujian yang terjadi di atas muka bumi ini atas seizin TUHAN; itu tanda kehidupan yang diurapi oleh Roh Kudus dengan sepenuhnya. Jangan sampai kita lari dari kenyataan hidup.
 
Matius 4:2-10
(4:2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. (4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." (4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai TUHAN, Allahmu!" (4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah TUHAN, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
 
Setelah berpuasa 40 (empat puluh) hari 40 (empat puluh) malam, akhirnya laparlah Yesus; ini merupakan kesempatan emas bagi Iblis atau Satan untuk mencobai Yesus, dan akhirnya Yesus pun dicobai oleh Iblis sebanyak tiga kali.
 
Ujian yang pertama: Iblis meminta supaya batu-batu menjadi roti.
Tetapi lihatlah jawaban Yesus: Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti (makanan) saja, tetapi dari setiap firman (perkataan-perkataan) yang keluar dari mulut Allah.” Jadi, kita hidup bukan dari makanan, tetapi kita hidup dari perkataan Allah, kita hidup dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Jadi, jangan keliru, jangan keluar dari pengertian itu.
Alasan Yesus mengatakan hal itu adalah karena ujian yang pertama ini terhubung langsung dengan daging dengan segala keinginan-keinginannya.
 
UjiaN yang kedua: Iblis membawa Yesus ke kota Suci -- kota Yerusalem yang sekarang --, lalu ditempatkan di bubungan Bait Allah (menara gereja), suatu kedudukan yang sangat tinggi, dan dari sana Iblis atau Satan berkata: Jatuhkanlah diri-Mu ke bawah.”
Adapun alasan Iblis menyatakan Yesus untuk menjatuhkan diri ke bawah ialah: Sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”
Tetapi jawab Yesus: “Janganlah engkau mencobai TUHAN, Allahmu!” Alasan Yesus mengatakan hal ini ialah karena ujian yang kedua ini terhubung langsung dengan keangkuhan hidup.
 
Singkatnya:

-          Batu menjadi roti (makanan), sebagai ujian pertama terhubung langsung dengan daging dan keinginannya.

-          Ujian yang kedua ini terhubung langsung dengan keangkuhan hidup. 

Jadi, kalau seseorang mempertahankan dirinya di dalam ketinggian, tanpa sadar, itu adalah keangkuhan hidup.
 
Keangkuhan hidup adalah awal dari kejatuhan. Jadi, sebelum jatuh sudah ada tanda-tanda kejatuhan, itulah keangkuhan hidup. Hati-hati; sangat disayangkan sekali nanti kalau sampai akhirnya jatuh.
 
Namun, perlu untuk diketahui untuk kita bersama-sama sore (petang) ini: Untuk ujian yang pertama dan ujian yang kedua tersebut, perkataan Iblis selalu diawali dengan: Jika Engkau Anak Allah, artinya;

-          Sekalipun kita sekaliannya adalah anak-anak Allah, janganlah hidup menurut hawa nafsu daging dan keinginan-keinginannya yang jahat itu.

-          Sekalipun kita sekaliannya adalah anak-anak Allah, janganlah hidup di dalam keangkuhan hidup.  

Hati-hati. Inilah hebatnya Setan memelintir kebenaran, tetapi untuk menjerumuskan; hati-hati kalau tidak dengar-dengaran. Sepertinya kita sudah di pihak yang benar, padahal kalau tidak dengar-dengaran, itu cara Setan untuk menjerumuskan. Jadi, jauh lebih baik menjadi domba yang tergembala, maka nanti TUHAN yang menuntun sampai selamat.
 
Jadi, sekalipun kita adalah anak-anak Allah ...
-          jangan hidup di dalam hawa nafsu daging dengan segala keinginannya,
-          kemudian jangan hidup di dalam keangkuhan, sebab keangkuhan adalah awal kejatuhan manusia.
Kejatuhan yang pertama adalah kesombongan. Jadi, bukan Hawa yang pertama jatuh ke dalam dosa; tetapi dosa yang pertama adalah kesombongan, jatuhnya Setan dari langit ke bumi.
Perhatikan hal ini dengan baik; hati-hati, saya sudah ingatkan. Saya tidak tahu mengapa setiap kali saya mengatakan ini, hal itu akan terjadi ke depan, sebagaimana yang seringkali saya sampaikan pasti terjadi; itu artinya, mulut ini dipelihara untuk mengatakan yang baik, yang benar, yang suci.
 
Ujian yang ketiga: Yesus dibawa ke atas gunung yang sangat tinggi. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan kerajaan dunia dan untuk memperlihatkan kemegahan-kemegahan, serta kemewahan-kemewahan yang ada di dalam dunia ini.
Tetapi kalau TUHAN membawa kita ke atas gunung yang sangat tinggi, kalau TUHAN membawa kita ke gunung Sion, kota Allah yang kudus, Yerusalem yang Baru, tujuannya hanya satu, yaitu untuk memperlihatkan kerajaan sorgawi, untuk memperlihatkan kemegahan dan kemewahan dari kerajaan sorgawi; berbeda dengan Setan.
Jadi, kerajaan dunia dan kemegahan serta kemewahan-kemewahan yang ada di dalam dunia ini merupakan daya tarik bumi yang sangat kuat untuk menarik anak-anak TUHAN, sehingga ...
-          tanpa sadar dia pun melepaskan dirinya dari ibadah,
-          tanpa sadar ia akan melepaskan dirinya dari pelayanan di hadapan TUHAN.
Hati-hati dengan kepentingan diri.
 
Kemudian, setelah Iblis memperlihatkan kerajaan dan kemegahan dan kemewahan dunia, kemudian Iblis berkata bahwa semuanya itu akan diberikan Iblis kepada Yesus dengan syarat mutlak bahwa Yesus harus menyembah Iblis atau Satan.
Kalau pikiran seseorang hanya tertuju kepada daya tarik bumi, kerajaan bumi, kerajaan dunia dan kemegahannya, sebetulnya dia sedang menyembah Setan.
 
Hati-hati gereja TUHAN, sidang jemaat di Malaysia, di Bandung, umat TUHAN yang senantiasa memberikan dirinya digembalakan lewat live streaming GPT BETANIA Serang dan Cilegon, baik di dalam dan luar negeri, perhatikan: Hati dan pikiran jangan semata-mata tertuju kepada daya tarik bumi, hati dan pikiran dan perasaan ini jangan semata-mata tertuju kepada kerajaan dunia dengan segala kemegahan-kemegahannya, dengan segala kemewahan-kemewahannya, sebab itu berasal dari Setan, bukan berasal dari TUHAN.

-          Kalau kita berada di gunung TUHAN, maka TUHAN memperlihatkan Kerajaan Sorga dan kemegahannya.

-          Tetapi kalau anak TUHAN berada di atas gunung yang tinggi, sekalipun ada di tengah ibadah, tetapi perhatiannya hanya tertuju kepada kerajaan dunia dan kemegahannya, berarti dia sedang menyembah Setan. Walaupun engkau berkata tidak menyembah Setan, tetapi berhala-berhala di dunia, itu adalah roh-roh dunia. 

 
Kembali saya sampaikan: Semuanya itu akan diberikan kepada Yesus, dengan satu syarat mutlak, Yesus harus menyembah Setan. Lalu, apa kata Yesus kepada Iblis terhadap tawaran itu? Apakah Yesus tergiur? Apakah Yesus tergoda? Apakah Yesus kepincut dengan daya tarik bumi, kerajaan dunia dan kemegahannya?
 
Matius 4:10
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah TUHAN, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Kalau dunia dan kerajaannya sudah mulai menggoda, kalau dunia dengan kemewahan, kemegahannya sudah mulai menggoda, katakan; “Enyahlah Iblis!, sebab itu adalah ajaran Setan.
 
Kita ini sedang melangsungkan ibadah sorgawi di bumi, bukan melangsungkan ibadah bumi dan ibadah laut.

-          Ibadah bumi; sibuk dengan sensasi, sibuk dengan mujizat yang dikerjakan oleh nabi palsu.

-          Sementarra ibadah laut; sibuk dengan kemegahan, sibuk dengan kemewahan, sibuk dengan kelimpahan. 

Tetapi di bumi ini kita sedang mengerjakan dan sedang mengusahakan ibadah yang turun dari sorga; kiranya hal ini kita pahami dengan sungguh-sungguh.
 
Alasan Yesus untuk menolak tawaran Setan yang menggiurkan itu adalah setiap yang diciptakan oleh TUHAN Allah, dia hanya menyembah kepada TUHAN Allah, dan hanya kepada Dia sajalah kita berbakti.
TUHAN tidak pernah menciptakan Setan; Setan adalah malaikat yang jatuh oleh karena pemberontakan; tetapi TUHAN yang menciptakan malaikat.
Jadi, setiap yang diciptakan oleh dua tangan TUHAN wajib hukumnya menyembah TUHAN Allah yang hidup, dan hanya kepada Dia sajalah kita berbakti, hanya kepada Dia sajalah kita beribadah, kita melakukan segala sesuatu di dalam kandang penggembalaan ini hanya untuk kepentingan TUHAN, tidak ada kepentingan diri.
 
Semoga hati dan pikiran saya dan kita semua diterangi oleh Firman Allah. Saya tahu, tidak mudah meluruskan pikiran yang bengkok. Nabi palsu sekalipun salah, tetapi ia tidak mau dan tidak bisa diluruskan. Lihat ajaran Setan, contohnya; saksi Jahowa, biar sudah salah, tetapi selalu merasa paling benar. Itu bagaikan daging yang sudah kena selar besi panas; susah dihapus, sebab sudah termeterai. Hati-hati.
 
Inilah pola hidup dan pola ibadah yang benar.
-          Pola hidup yang benar; kita hidup dari Firman.
-          Pola ibadah yang benar; kita menyembah dan berbakti hanya kepada TUHAN.
Ini pola hidup dan pola ibadah yang benar, supaya jangan berada di dalam keangkuhan, sebab itu merupakan awal dari kejatuhan, DP (Down Payment) dari kejatuhan.  
 
Jikalau kita hidup dan bertekun di dalam pola hidup dan pola ibadah yang benar tadi, maka nyata pembelaan TUHAN, dan kita pasti berkemenangan oleh karena TUHAN, sebab TUHAN yang memberikan kemampuan untuk melewati segala cobaan, TUHAN yang memberikan kemampuan untuk melewati ujian-ujian yang terjadi atas seizin TUHAN, yang kita hadapi di atas muka bumi ini. Biarlah kita bertekun dengan pola hidup dan pola ibadah yang benar, supaya kita berkemenangan.
 
Matius 4:11
(4:11) Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
Di sini kita melihat:Lalu Iblis meninggalkan Dia ...” Berarti, kekalahan terjadi di pihak setan, sebaliknya kemenangan terjadi di pihak pribadi Anak Domba Allah.
 
Kemudian, dalam kesempatan yang lain, malaikat-malaikat sorgawi datang melayani Yesus Kristus. Allah mengutus malaikat-Nya untuk melayani anak-anak Allah yang berkemenangan.
Anak-anak Kerajaan, anak-anak berkemenangan mendapatkan pelayanan yang istimewa dan dikhususkan oleh TUHAN; oleh sebab itu, jangan sampai kita tidak mengerti pola hidup dan pola ibadah yang benar.
 

-          Pada ayat 1, Yesus sepenuhnya dikuasai oleh Roh Allah yang suci; awalnya begitu.

-          Lalu di akhirnya, pada ayat 11, Allah memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melayani Yesus. 

Tentu ada maksudnya awal dan akhir ini.
Singkat kata: Kita sangat membutuhkan Roh Allah, kita juga sangat membutuhkan malaikat-malaikat Allah untuk menjaga tahbisan, untuk menjaga hidup kita masing-masing.
 
Setiap kali berdoa, ingat sungguh-sungguh: Minta supaya Roh TUHAN memenuhi hati kita, minta malaikat-Nya menjagai kita, sehingga imam-imam, hamba-hamba TUHAN, anak-anak TUHAN senantiasa berada dalam tahbisan yang benar, dalam tahbisan yang suci, tahbisannya hanya kepada TUHAN Yesus Kristus, tidak lagi kepada kepentingan diri.
Itu pola hidup, itu pola ibadah yang bekenan kepada TUHAN, sehingga sampai kapan pun tidak ada kesempatan bagi dia untuk ditarik oleh daya tarik bumi, dan selanjutnya menyembah Setan dan antikris.
 
Tadi kita sudah melihat pola hidup dan pola ibadah yang benar yang disuguhkan oleh pribadi Yesus Anak Allah kepada kita di hari-hari terakhir ini, biarlah itu betul-betul nyata dalam kehidupan kita masing-masing. TUHAN Yesus baik sekali loh; kurang apa cara TUHAN untuk menyatakan isi hati-Nya yang paling dalam itu? Janganlah kita mengambil jalan sendiri, dengan menggunakan pola hidup dan pola ibadah dengan cara sendiri. Jangan sampai kita terkena dengan ayat yang tertulis di Amsal 14:12, banyak orang menyangka jalannya lurus, tetapi ujungnya binasa, maut sedang menanti.
Lihat, orang-orang yang di luar TUHAN; dia menyangka jalannya lurus, dia menyangka pola hidup dan pola ibadahnya sudah benar, sehingga dia ...
-          tidak mau terikat dengan penggembalaan,
-          tidak mau terikat dengan pelayanan,
-          tidak mau terikat dengan Roh Allah sepenuhnya,
dia hanya mau pelayanan dari dunia ini, sehingga tidak dalam tahbisan yang benar kepada TUHAN.
 
Saya sangat bersyukur kepada TUHAN, dari pengertian ini saya sangat bersyukur. Jadi, yang menjagai tahbisan seorang hamba TUHAN, pelayan TUHAN supaya tahbisannya benar-benar tertuju kepada TUHAN dalam tahbisan yang benar dan yang suci ialah; dijaga oleh Roh Allah dan malaikat-malaikat-Nya.
Setiap kali kita melangkah keluar dari rumah, biarlah kita senantiasa ingat TUHAN, ingat Roh TUHAN. Minta kepada Allah: Kirim malaikat-Mu TUHAN, kirim Roh-Mu TUHAN, jagai hati ini. Kirim malaikat-Mu, jagai hamba-Mu ini, supaya tetap tahbisan ini terjaga, tidak ternodai, tidak dirusak oleh apa pun.
Tahbisan kita hanyalah kepada TUHAN, setiap kali kita datang kepada TUHAN lewat ibadah-ibadah yang TUHAN percayakan di atas bumi ini.
 
Kita perhatikan Keluaran 29, dengan perikop: “Mengenai pentahbisan Harun dan anak-anaknya”.
Sekiranya nanti di tahun-tahun yang akan datang, jika TUHAN izinkan, akan ada seleksi ketat untuk masuk dalam golongan imam-imam. Saya sudah berdoa kepada TUHAN, harus ada seleksi ketat, supaya tahbisan itu hanya tertuju kepada TUHAN, sedikit pun tidak ada kepentingan diri lagi, yang penting Gembala Agung senang; maka, kita semua harus diajar tentang tahbisan. Sedikit kita kulik, kita korek, mengenai tahbisan imam di hadapan TUHAN.
 
Keluaran 29:1
(29:1) "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

Untuk tahbisan imam-imam, di sini kita melihat; TUHAN menentukan dan menuntut tiga korban binatang yang harus dipersembahkan kepada TUHAN, sebagai syarat untuk memegang jabatan imam bagi TUHAN. Ada tiga korban binatang yang harus dipersembahkan, yaitu adalah satu ekor lembu jantan muda + dua ekor domba jantan yang tidak bercela.
 
Adapun arti ketiga korban binatang yang dituntut untuk dipersembahkan sebagai syarat untuk memegang jabatan imam:
Yang Pertama: Lembu jantan muda à Korban pendamaian (grafirat) terhadap dosa, sesuai dengan yang tertulis di dalam 2 Korintus 5: 19-21.
Jadi, setiap imam-imam yang memegang jabatan imam bagi TUHAN harus menjadi korban pendamaian; rela menjadi korban untuk memperdamaikan sidang jemaat di hadapan TUHAN, itulah tugas seorang imam. Jadi, di dalam melayani, tidak ada sedikit pun kepentingan di situ.
Oleh sebab itu, kalau diajar yang benar, tidak usah merasa difitnah; sebaliknya kalau tidak mau diajar, maka kita pasti salah terus sampai kapanpun.
-          Mana mungkin Bapa yang baik memberikan ular kalau anaknya minta ikan.
-          Mana mungkin Bapa yang baik memberikan batu kalau anaknya minta roti.
Camkan dengan sungguh-sungguh, dengan pikiran yang cerdas. Saya pun belajar; apa yang saya dapat dan mengerti dari TUHAN, itu yang saya sampaikan. Kalau saya tidak mengerti, saya diam, supaya jangan salah-salah, sebab bahaya nanti kalau salah dalam pemberitaan Firman, sebab pemberitaan ini sifatnya sudah mendunia.
Jadi, setiap imam yang sudah ditahbiskan, tugasnya ialah harus menjadi korban untuk memperdamaikan sidang jemaat di hadapan TUHAN. Ayat referensinya ialah 2 Korintus 5: 19-21.
 
Yang Kedua: Domba jantan yang pertama à Penyerahan diri imam untuk taat sepenuhnya kepada kehendak TUHAN, bukan taat kepada kehendak daging, bukan taat kepada kepentingan diri, tidak, melainkan sepenuhnya taat kepada kehendak Allah. Ayat referensinya dapat saudara perhatikan dalam Filipi 2:5-8 dan Ibrani 5:7-9.
 
Yang Ketiga: Domba jantan yang kedua à Kekudusan imam untuk diteladani oleh sidang jemaat. Sebagai ayat referensinya mulai dari Injil Yohanes 17:17,19.
Doakan saudara, kita harus saling mendoakan, supaya kami tetap dalam nikah yang suci, itu doa saya untuk menjadi teladan bagi sidang jemaat. Tetapi kalau memang ada teladan itu, biarlah itu diikuti, tetapi yang tidak baik jangan diikuti; dengar saja Firman TUHAN.
 
Jadi, dari sejak semula, TUHAN telah memperingatkan bangsa Israel tentang pola hidup dan pola ibadah yang benar ini, di mana tujuannya adalah supaya bangsa Israel jangan mengikuti allah lain dan menyembahnya.
 
Kesimpulannya: Matius 4:1-11, Injil Lukas 4:1 dst, itu merupakan penggenapan Firman, penggenapan hukum Taurat, penggenapan Firman para nabi yang digenapkan oleh Yesus di atas kayu salib.
 
Sebelum kita melihat penggenapan terhadap hukum Taurat yang sudah digenapkan oleh Yesus di atas kayu salib, mari kita melihat sejenak Ulangan 6, dengan perikop: “Kasih kepada Allah adalah perintah yang utama”.
Inti dari hukum taurat hanya satu, yaitu kasih.
-          Yang mewakili loh batu pertama; kasih kepada TUHAN, itu hukum yang terutama.
-          Yang mewakili loh batu yang kedua; kasih kepada sesama, itu hukum yang kedua.
Apakah betul Matius 4 merupakan penggenapan hukum Taurat yang sudah digenapi di atas kayu salib? Mari kita perhatikan Ulangan 6:11-12.
 
Ulangan 6:11-12
(6:11) rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami -- dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, (6:12) maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
 
Rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik ... Sebagaimana di dalam Pola Tabernakel -- rumah TUHAN, itulah Tabernakel, hidup kita ini -- ...
Di HALAMAN, ada dua alat:

1.      Mezbah Korban Bakaran à Pertobatan.

2.      Kolam Pembasuhan Tembaga à Baptisan air; baptisan di dalam kematian Yesus Kristus untuk mengubur hidup yang lama, sehingga kita berada di dalam suasana kebangkitan, hidup dalam hidup yang baru di tengah ibadah dan pelayanan.

Itu juga merupakan alat yang baik, perabotan yang baik.
 
Lalu, masuk berada di DALAM RUANGAN SUCI, tentu terlebih dahulu melewati pintu kemah, terlebih dahulu mengalami kepenuhan Roh Kudus. Jadi, imam-imam harus penuh dengan Roh Kudus, tidak boleh dengan keinginan daging dalam melayani TUHAN, barulah nanti masuk dalam Ruangan Suci, di situ ada alat-alat yang baik:

1.      Meja Roti Sajian (Meja Roti Pertunjukan) à Pengajaran Firman Allah, disertai dengan perjamuan suci.

2.      Kaki Dian Emas dengan 7 (tujuh) pelita yang menyala di atasnya à Roh Allah supaya menjadi terang. Ini juga alat yang baik yang harus kita miliki di dalam diri kita masing-masing.

3.      Mezbah Dupa à Doa penyembahan.

Mezbah dupa merupakan satu dari tiga alat yang ada di dalam Ruangan Suci yang sangat dekat dengan tirai, dekat dengan perobekan daging, untuk selanjutnya menembusi takhta Allah. Hanya satu perkara yang dapat menembusi takhta Allah, yaitu doa penyembahan.
 
Selanjutnya, di dalam RUANGAN MAHA SUCI ada tabut, itu berbicara tentang hubungan nikah. Sedangkan tabut terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama itulah Tutupan Grafirat (Tutupan Pendamaian atau tutup peti) yang seluruhnya terbuat  emas dengan dua kerub di atasnya à Allah Trinitas, TUHAN Yesus Kristus.
-          Tutupan Grafirat itu adalah; TUHAN Yesus Kristus.
-          Kerub pertama; Allah Bapa.
-          Kerub kedua; Allah Roh Kudus.
Lalu, bagian kedua adalah peti dari tabut perjanjian yang dilapisi bagian luar dan bagian dalam.
 
Ini semua alat-alat yang baik di dalam di rumah TUHAN, Tabernakel rohani, hidup kita; biarlah itu semua kita miliki, tanda bahwa kita diberkati secara limpah, diberkati secara rohani dengan limpah. Kalau seseorang diberkati, rumahnya pasti berisi, tidak mungkin kosong.
 
Lalu, kalau sudah diberkati dengan berbagai-bagai barang barang (perabotan peralatan) yang baik, selanjutnya di sini dikatakan: “ ... yang tidak kau isi ...Dari mana semua peralatan itu? Jelas, dari TUHAN datangnya. Itu semua bukan kita yang isi, tetapi itu diberikan kepada kita, maka bersyukurlah.
 
Selanjutnya di sini dikatakan: ... sumur-sumur yang tidak kau gali ...  Hamba-hamba TUHAN, sumber air, sumber pembukaan firman diutus, lima jabatan diutus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembagunan tubuh Kristus.
Bersyukur kalau kita mendapatkan pembukaan rahasia firman yang digali rahasianya, sampai kita menikmati kelimpahannya, dipuaskan oleh pembukaan firman.
 
“ ... kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kau tanami ...

-          Tumbuh kebun anggur untuk menikmati air anggur yang manis.

-          Kemudian, tumbuh juga pohon zaitun untuk selanjutnya mengalami pemerasan buah zaitun, mengalami pengurapan.

 
Jadi, selain menikati kasih (anggur yang manis), juga menikmati pengurapan dari Allah Roh Kudus, itu harus terjadi. Dan kalau terjadi, itu bukan karena kita hebat, bukan karena kecakapanmu, tetapi itu terjadi karena kemurahan TUHAN.
 
“ ... dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang ..., berarti limpah berkat, “ ... maka berhati-hatilah ...Kalau sudah diberkati dengan limpah, baik jasmani maupun rohani; hati-hati, mawas diri, prihatin.
Dalam bentuk apa kita harus hati-hati? ... supaya jangan engkau melupakan TUHAN...” Kalau sudah diberkati dengan limpah, jangan lupa TUHAN; hal ini berlaku untuk yang jasmani maupun rohani.

-          Kalau jasmani sudah diberkati, hati-hati; jangan lupa TUHAN.

-          Kalau sudah diberkati secara rohani dan dipakai dengan luar biasa, hati-hati; jangan lupa TUHAN, tetap rendah hati. 

 
Ternyata, di luar pemikiran saya, tidak saya duga, banyak hamba-hamba TUHAN sedang berdoa untuk kita, saya tidak menyangka itu. Mengapa saya bilang banyak? Ya, karena memang banyak; di luar pemahaman saya, lalu disampaikan kepada saya lewat telepon: Pak, hati-hati, ya” Saya menjawab: “Kenapa bapak berkata seperti itu?Kemudian beliau menjawab:Tetap rendah hati, karena saya melihat anugrah TUHAN dalam pembukaan firman semakin limpah. Hati-hati, ya pak.”
Tentu dia mengatakan itu berdasarkan pengalaman yang dia lihat; maka, saudara juga perlu doakan saya. Tetapi “hati-hati” itu bukan saja ditujukan kepada saya, melainkan juga pada kita semua. Kalau sudah di berkati dengan limpah baik jasmani maupun rohani; hati-hati, mawas diri, jangan lupa TUHAN.
Hal ini sering terjadi: Waktu susah, hamba TUHAN nangisnya minta ampun luar biasa, tetapi setelah diberkati nangisnya ... yaa titik-titik.
 
Selanjutnya, di sini dikatakan: “ ... jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
Jadi, jangan lupa kepada TUHAN, mengapa? Sebab TUHAN yang membawa bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan, tanah perhambaan. Pendeknya: Bangsa Israel ditebus oleh darah Anak Domba Paskah, dibebaskan dari tanah Mesir karena Anak Domba Paskah telah disembelih pada waktu senja. Jadi, benar-benar umat Israel ini sudah dibeli, dan harganya sudah di bayar dengan lunas oleh Anak Domba Paskah, tepatnya sesudah melewati sembilan tulah, lalu untuk masuk kepada tulah yang kesepuluh.
 
Di dalam Keluaran 12:1-7, di situ di perintahkan supaya Anak Domba Paskah itu di sembelih pada waktu senja. Lalu nanti dari darahnya itu disapukan pada ambang pintu dan kedua tiang pintu yang menopang ambang pintu, artinya; harus ada tanda darah pada tubuh, jiwa, dan roh, sebab malam itu Allah turun dan melewati setiap perkemahan.
Kalau dilihat-Nya ada tanda darah, maka tulah pemusnah tidak masuk dalam kemah-kemah Israel. Tetapi jika tidak ada tanda darah di dalam kemah, pada tubuh, jiwa dan rohnya, maka tulah pemusnah masuk ke dalam rumah itu, sehingga mengalami kematian anak sulung dari bangsa Mesir, sampai kepada kematian anak sulung dari binatang orang Mesir. Sesudah tulah kesepuluh ini, barulah Israel keluar.
 
Jadi, jelas; bangsa Israel dibawa keluar, itu karena darah Anak Domba Paskah telah disembelih pada waktu senja. Juga kita dibawa keluar dari dunia ini, jelas oleh karena darah Anak Domba Paskah yang disembelih. Berarti, tidak ada alasan untuk lupa kepada TUHAN.
Kalau diberkati, puji TUHAN; kalau dipakai untuk melayani sesuai dengan perabotan peralatan yang ada di dalam rumah TUHAN, puji TUHAN; tetapi hati-hati, jangan lupa TUHAN, karena TUHAN yang membebaskan kita dari perbudakan dosa dunia ini, sesuai dengan Keluaran 12:1-7.
 
Sebagai ayat referensinya mari kita perhatikan ayat yang lazim kita baca dan dengar, namun hal ini sangat perlu untuk mengingatkan kita.
1 Petrus 1:16-17
(1:16) sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. (1:17) Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.

Kuduslah kamu, sebab Aku kudus ... Siapakah yang dapat melihat Allah? Yaitu orang yang suci hatinya. Berarti, kalau tidak suci hatinya, maka tidak dapat melihat Allah.
Percayalah dengan Firman, jangan percaya kepada pemikiran manusia daging, apalagi kotbah-kotbah yang tidak jelas. Seseorang tidak akan sampai ke sorga kalau hatinya tidak suci. Jadi, jangan karena melihat kemewahan, karena sensasi yang ada di dalam gereja, mujizat atau keberkatan, tidak; hati ini perlu suci, karena yang dapat melihat TUHAN hanyalah hati yang suci, sesuai dengan Injil Matius 5, yang berbicara tentang kotbah di bukit.
 
Intinya: Kalau kita hidup kudus, menunjukkan bahwa; kita hidup dalam ketakutan selama kita menumpang di dunia ini. Takut akan TUHAN benci kejahatan, keangkuhan, kesombongan, ketinggian dan dusta tipu daya, sesuai dengan Amsal 8:13. Itulah maksud dari “kekudusan”, maka biarlah kita takut TUHAN saja.
 
Mengapa hal itu dinyatakan pada ayat 16-17? Mari kita membaca ayat 18-19 ...
1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
 
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu... Jadi, kita harus tahu dengan pasti; kita semua telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia, itulah dosa warisan.
Kalau yang diwariskan kepada anak cucu adalah harta, itu enak; kalau yang diwariskan adalah batangan emas, ya praise the Lord. Tetapi ini yang diwariskan adalah dosa, itulah dosa nenek moyang (dosa warisan).
 
Namun sekalipun demikian, kita ini ditebus dari cara hidup yang sia-sia atau dosa warisan nenek moyang, bukan dengan barang fana. Harta, kekayaan, uang yang banyak tidak bisa menebus dosa manusia. Jadi, jangan saudara berpikir; untuk masuk surga harus kaya, punya uang banyak lalu kita sogok TUHAN dengan bertriliun-triliun milyar, tidak bisa.
Kita ditebus dari cara hidup yang lama bukan dengan barang fana, bukan dengan harta kekayaan, uang yang banyak, bukan dengan batangan emas, bukan dengan batangan perak, melainkan dengan darah yang mahal. Kita semua ditebus dengan darah Anak Domba Paskah yang disembelih.
 
Dengan demikian, kita ini bukan milik kita lagi, kita sudah miliknya TUHAN Yesus. Maka, kalau kita sadar bahwa kita ini benar-benar milik TUHAN, maka kita tidak boleh semena-mena, tidak boleh sesuka hati dengan hidup ini,  dengan berkata:Ah, tidak mau lagi ikut TUHAN. Ah, tidak mau lagi melayani TUHAN. Ah, tidak mau beribadah.”
Hal itu menunjukkan bahwa kamu semena-mena dengan hidupmu. Kita harus sadar, bahwa kita sudah ditebus dari dosa warisan, bukan dengan barang fana, tetapi dengan darah Anak Domba Paskah yang disembelih.
Jadi, jangan sesuka hati untuk datang beribadah, kadang datang beribadah, kadang tidak datang; jangan sesuka hati juga melayani. Engkau berurusan dengan darah Yesus, bukan berurusan dengan saya; engkau sedang mengecilkan darah Yesus, dan itu yang tidak disadari.
 
Jadi, tahbisan ini sangat perlu kepada TUHAN, bukan untuk diri sendiri; lebih baik tergembala sungguh-sungguh, dari pada terpisah dengan kasih Yesus Kristus hanya karena kerajaan dunia. Banyak orang ingin terkenal, viral, tetapi akhirnya lupa kesucian, tahbisan tidak dijaga dengan rapi. Kiranya hal ini dapat dipahami dengan baik.
 
Kita perhatikan 1 Petrus 2, dengan perikop: “Yesus Kristus batu penjuru
1 Petrus 2:8
(2:8) Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.
 
Mereka tersandung padanya ... Ahli-ahli bangunan, itulah orang-orang Farisi, imam-imam kepala dan tua-tua dari umat Israel, orang Yahudi, mereka tersandung padanya, tersandung kepada salib Kristus, mengapa? Karna tidak taat kepada Firman.
 
Lihatlah pribadi Yesus, Anak Allah: Untuk menghadapi ujian, Ia selalu menggunakan Firman TUHAN.

-          Baik ujian yang pertama Yesus selalu berkata: ada tertulis”, itulah firman yang tertulis di Kitab Suci, mulai dari perjanjian lama dan perjanjian baru.

-          Baik ujian yang kedua, juga berkata: “ada tertulis.

-          Juga untuk menghadapi ujian ketiga, juga berkata: “ada tertulis.

Jadi, bukan menggunakan feeling, kemampuan, pengertian manusia tidak, tetapi selalu ikutin aturan TUHAN.
 
Saya banyak di ajar oleh TUHAN: Dahulu, dalam hal berkotbah, saya tidak pakai penolong-penolong berupa catatan; saya anggap kecil saja semua. Tetapi lama kelamaan saya belajar; saya gunakan catatan kecil. Rupanya, TUHAN ajar lagi; supaya lebih baik dari yang baik, saya harus menggunakan tulisan dalam buku.
Memang, TUHAN yang benar; kalau TUHAN yang mengajar, TUHAN yang benar, ajaran-Nya benar, tidak ada yang salah. Tinggal kita yang dengar-dengaran saja, ikuti maunya TUHAN saja.
 
1 Petrus 2:9-10
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: (2:10) kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
 
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri ... Ini jelas imam-imam, pelayan-pelayan TUHAN, hamba-hamba TUHAN.
 
... Supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia ... Adapun tugas dari hamba-hamba TUHAN adalah untuk memberitakan salib. Di mana pun kita berada, beritakan salib. Karya Allah yang terbesar adalah salib di golgota.
Jadi, tugas dari hamba hamba TUHAN, imam-imam, pelayan-pelayan TUHAN adalah untuk memberitakan salib di mana pun berada, dalam keadaan situasi kondisi apapun.
 
... Yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib ... Karena TUHAN yang sudah melepaskan kita dari perbudakan dosa (tempat gelap), lalu dilepaskan dan sekarang berada dalam terang yang ajaib, itulah ibadah dan pelayanan dalam pengembalaan ini. Oleh sebab itu, bersyukurlah ... bersyukurlah ... Ibadah pelayanan ini adalah terang ajaib.
 
... Kamu, yang dahulu bukan umat Allah ... Dahulu bangsa Israel pernah diperbudak di Mesir, bangsa kafir dahulu bukan umatnya Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, umat ketebusan-Nya oleh darah Anak Domba Paskah tadi.
 
... Yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. Bangsa kafir dahulu tidak dikasihani, tetapi sekarang telah beroleh belas kasihan, oleh karena darah Anak Domba Paskah telah disembelih; itu belas kasihan TUHAN.
Yang kita butuhkan  di hari-hari terakhir ini adalah belas kasihan TUHAN. Kita tidak mampu untuk berbuat apa-apa, maka yang kita butuhkan hanyalah belas kasihan.
 
Kalau kita sekarang berada di tengah ibadah dan pelayanan, berada di dalam terang-Nya yang ajaib, itu semua hanya oleh karna belas kasihan TUHAN.
Ingat kondisi dan keadaan kita sebelum kita dipanggil oleh TUHAN; betapa bejatnya, betapa bodohnya, betapa jahatnya, betapa najisnya, betapa pendurhakaan itu nyata dalam setiap hari, mengambil jalannya masing-masing, tidak menuruti keinginan hati TUHAN, tetapi oleh karena darah Anak Domba Paskah kita ditebus, kita berada di dalam terangnya yang ajaib malam ini.
 
Oleh sebab itu, kalau sudah diberkati, hati-hatilah. Kalau sudah dipercayakan sebuah pelayanan, hati hatilah. Kalau sudah diberkati jasmani maupun rohani, hati hati, berarti; takutlah akan TUHAN.
Penjelasan ini berawal dari Ulangan 6, yang digenapi oleh Yesus di kayu salib, dan sudah nyata di injil Matius 4 dan injil Lukas 4 juga.
 
Setelah tadi kita memperhatikan Ulangan 6:11-12, sekarang kita perhatikan Ulangan 6:13-16.
Ulangan 6:13-15
(6:13) Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. (6:14) Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu, (6:15) sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di tengah-tengahmu, supaya jangan bangkit murka TUHAN, Allahmu, terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi.
 
Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu ... Takut akan TUHAN benci kejahatan, kesombongan, keangkuhan, kecongkakan, dan tipu daya dusta, sesuai dengan Amsal 8:13.
 
... Kepada Dia haruslah engkau beribadah ... Jadi, sudah dinubuatkan, bahwa; kepada Dia engkau harus beribadah, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. Jadi, kita harus pegang teguh kepada nama TUHAN, bukan nama lain.
Hal itu sudah dinyatakan kepada bangsa Israel, dan kita sudah melihat penggenapannya di atas kayu salib, yang dibuktikan dengan sikap Yesus ketika menghadapi ujian yang ketiga di Injil Matius 4, di mana ketika Ia di bawa ke gunung yang sangat tinggi, dalam sekejap mata Setan memperlihatkan kerajaan dunia, dari situ juga Setan memperlihatkan kemegahan dan kemewahan dunia sebagai daya tarik bumi (medan magnet bumi).
Tetapi biarlah kita takut akan TUHAN, kepada Dialah kita harus beribadah, dan berpegang teguh kepada nama TUHAN, nama Yesus Kristus adalah nama yang luar biasa, tidak ada nama yang lebih hebat dari nama Yesus.
 
Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu... Jangan mengikuti allah lain, jangan tunduk kepada roh-roh dunia, jangan tunduk kepada berhala-berhala dunia.
 
... Sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di tengah-tengahmu ... TUHAN itu cemburu kalau kita jatuh ke dalam penyembahan berhala ... supaya jangan bangkit murka TUHAN, Allahmu, terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi.
Jadi, sudah digenapi oleh Yesus di kayu salib, bukan? Dan sudah dibuktikan dalam praktek pola hidup dan pola ibadah yang benar. Sekalipun ada tawaran yang menggiurkan dari kerajaan dunia dan kemegahan dunia, tetapi Yesus berkata: “Enyahlah, Iblis!
 
Kalau hati kita mulai tertarik kepada ajaran-ajaran roh-roh dunia, berhala-berhala di dunia, katakan: “Enyahlah engkau, Iblis! Jangan tergoda lagi, sebab hanya kepada Dia sajalah kita berbakti.  
Setiap ciptaan TUHAN, maka ia harus terus berbakti kepada Dia, dan hanya kepada Dia sajalah kita beribadah, berpegang teguh kepada nama Yesus, nama yang berkuasa. Nama Yesus adalah nama yang berkemenangan, yang memberi kemenangan.
 
Barulah, kalau kita sudah betul-betul beribadah kepada TUHAN, lihat DUA HAL YANG LAIN.
Ulangan 6:16
(6:16) Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa.
 
Lalu, pesan Musa kepada bangsa Israel:Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu
Jangan mencobai TUHAN Allah. Kesombongan, keangkuhan, ketinggian hati bagaikan berada di bubungan Bait Allah, itu adalah awal dari kejatuhan. Jangan suka mencobai TUHAN.
Kalau sudah jatuh, malaikat tidak bisa menatang apa pun. Kalau manusia jatuh, hanya darah Yesus yang bisa mengangkat kita dari lembah kekelaman, lembah yang paling kelam itu, tetapi malaikat tidak bisa melakukannya. Apa yang dikatakan Setan kepada Yesus: “Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu”, itu adalah tipu muslihat dari Setan untuk memutar balik fakta.
Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas: Jangan mencobai TUHAN Sekalipun berada pada kedudukan yang tinggi, sebab keangkuhan awal dari kejatuhan.
 
Lalu lihat HAL BERIKUTNYA.
Ulangan 6:17
(6:17) Haruslah kamu berpegang pada perintah, peringatan dan ketetapan TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu;

Manusia hidup bukan dari roti makanan, tetapi manusia hidup dari perintah ketetapan TUHAN yang keluar dari mulut Allah.
 
Ulangan 6:18
(6:18) haruslah engkau melakukan apa yang benar dan baik di mata TUHAN, supaya baik keadaanmu dan engkau memasuki dan menduduki negeri yang baik, yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu,

Kalau kita memiliki pola hidup yang benar dan pola ibadah yang benar, maka TUHAN memberkati kita sampai selama-lamanya; janji-janji TUHAN menjadi bagian kita.
 
Bersyukur sajalah kepada TUHAN; tidak cukup lagi kata-kata selain Terimakasih ... terimakasih ..., puji syukur kepada TUHAN, sebab kita bukanlah siapa-siapa.
Jadi, seandainya kerajaan dunia dan kemegahannya sudah mulai disuguhkan kepadamu, dengan cara; ingin terkenal, ingin diakui oleh dunia, sampai banyak uang, banyak penggemar-penggemar mengikuti, katakan: Enyahlah Iblis!. Ini adalah sesuatu yang tidak disadari oleh banyak umat Kristen di hari-hari terakhir ini. Kalau tujuan hamba TUHAN beribadah dan melayani hanya untuk terkenal mulai menggoda, seharusnya hamba TUHAN berkata: Enyahlah Iblis!”, sebab itu adalah kerajaan dunia, kemegahan dunia, kemewahan dunia.
 
Itulah tentang pola hidup dan pola ibadah yang benar. Maka, setelah kita melihat perbandingannya, tentu kita bersyukur supaya kita tidak jatuh kepada pennyembahan berhala, tidak menyembah binatang yang keluar dari dalam laut, itulah antikris.
 
Lalu, kita kembali kita membaca Wahyu 13:8.
Wahyu 13:8
(13:8) Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya ... Semua orang yang diam di atas bumi akan menyembah binnatang itu, itulah antikris.
 
Pertanyaannya: Siapakah mereka yang diam di bumi ini yang menyembah antikris?
Jawabnya ialah yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih. Jadi, yang akhirnya turut menyembah antikris adalah orang-orang yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba yang telah disembelih.
 
Pada seri pertama pada Minggu yang lalu, telah diuraikan, yang dikaitkan dengan Musa dan bangsa Israel. Ketika bangsa Israel jatuh dalam penyembahan berhala -- sebab dari api itu tiba-tiba keluarlah patung anak lembu emas tuangan --, oleh karena dosa itu, TUHAN marah sekali dan TUHAN mau membinasakan umat Israel.
Tetapi oleh karena itulah, Musa memohon, mengadakan pendamaian terhadap dosa itu, bahkan berkata: “kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu -- dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis”. Tetapi TUHAN mengerti hati seorang hamba TUHAN yang murni; memang gereget melihat kejahatan, gereget melihat umat Israel dalam penyembahan yang salah itu. Namun itu kan dalam emosi manusiawi, tetapi TUHAN tahu itu.
Akhirnya, dengan sabar TUHAN berkata:Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.” Pada akhirnya, nama bangsa Israel yang keluar dari Mesir sudah terhapus dari kitab kehidupan Anak Domba, namun sekalipun demikian, TUHAN tetap memerintahkan Musa untuk menuntun bangsa Israel di padang gurun.
Pertanyaannya: Apa TUHAN itu bodoh menuntun orang yang binasa? Tidak. TUHAN mau menyelamatkan next generation, generasi selanjutnya yang lahir di padang gurun. Inilah yang akan mewarisi tanah perjanjian yang diwariskan, yang akhirnya menjadi milik pusaka bangsa Israel atas pimpinan Yosua.
Jadi, yang sanpai tiba di tanah perjanjian hanyalah Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun, bersama generasi yang lahir di padang gurun, sementara generasi pertama yang lahir di Mesir, mayat mereka begelimpangan di padang gurun.
 
Jadi, sudah sangat jelas; siapa yang berdosa, nama itu yang dihapuskan dari kitab kehidupan. Sekalipun Musa sudah menyerahkan hidupnya, rela untuk binasa demi umat Israel, tetapi TUHAN itu adil,Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang Kuhapuskan dari dakam kitab-Ku.Siapa yang berdosa, maka nama itulah yang dihapuskan dari kitab kehidupan Anak Domba, tetapi Musa tidak.
 
Kita sudah melihat kisah Musa dan bangsa Israel, di mana mereka yang jatuh dalam penyembahan berhala, maka namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba. Namun, masih ada lagi orang-orang yang menyembah antirkis, yang akan binasa, yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan.
 
Wahyu 21:27
(21:27) Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
 
Yang masuk dalam Kerajaan Sorga, Yerusalem Baru, itulah orang-orang yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba. Sementara yang namanya terhapus dari kitab kehidupan Anak Domba, antara lain;
-          Orang-orang yang melakukan sesuatu yang najis. 
-          Orang-orang yang melakukan kekejian.
-          Orang-orang yang melakukan dusta.
Inilah tiga golongan yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba. Tiga golongan inilah juga yang turut menyembah binatang yang keluar dari dalam laut, yaitu; antikris.
 
Mari kita melihat penjelasan dari 3 (tiga) hal yang namanya terhapus dari kitab kehidupan Anak Domba, tentang: Sesuatu yang NAJIS.
Wahyu 17:4-5
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. (17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
 
Singkatnya: Melacur dengan wanita Babel bebar, sama artinya; hidup dalam kenajisan percabulannya. Gereja yang melacur dengan wanita Babel, artinya; hidup di dalam kenajisan percabulan.
 
Kita lihat KENAJISAN PERCABULAN.
Ibrani 12:16
(12:16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
 
Janganlah ada orang yang menjadi cabul ... Apa itu cabul? Yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau. Roh cabul = nafsu rendah, itulah pribadi Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
 
Menjual hak kesulungannya, menjual ibadah dan pelayanannya, meninggalkan ibadah dan pelayanannya hanya demi semangkok sop kacang merah, itu nafsu cabul.
Jadi, kalau ibadah hanya sibuk berbicara soal kelimpahan, itu nafsu cabul, itu nafsu rendah. Nafsunya terlalu rendah, nafsu murahan, itulah Esau; sehingga ia menyimpan jubahnya di rumahnya.
Jubah itu adalah karunia-karunia, jabatan-jabatan Roh Kudus, namun itu dia simpan, karena menganggap rendah ibadah dan pelayanan; itu nafsu cabul. Berarti, dia sedang melacur dengan perempuan pelacur, itulah Babel; ini adalah pelacuran rohani, di mana hanya demi kelimpahan, lantas dia jual hak kesulungan, dia jual ibadah dan pelayanan, hanya karena sesuap nasi, hanya untuk uang. Itu adalah nafsu cabul, nafsunya rendah, murahan.
 
Ibrani 12:17
(12:17) Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
 
Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak ... Tetapi pada saat ia hendak menerima berkat yang satu itu, itulah berkat dari hak kesulungan, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya.
Selagi yang namanya ada kesempatan untuk bertobat, gunakanlah kesempatan ini sebaik mungkin. Jangan sampai kita ditolak TUHAN nanti, karena sudah melacur dengan perempuan Babel, itulah nafsu rendah, nafsu cabul.
 
Kita kembali membaca Wahyu 18.
Wahyu 18:3,9
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya." (18:9) Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.

-          Semua bangsa minum dari anggur hawa nafsu cabul, semua bangsa hanya sibuk mencari kelimpahan, itu adalah nafsu cabul.

-          Juga raja-raja di bumi berlaku cabul dengan perempuan Babel; sudah melacur rohani juga.

-          Bahkan sampai kepada pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh karena kelimpahan hawa nafsunya. 

Semua bangsa, pelayan TUHAN, sampai kepada pedagang-pedagang menjadi kaya oleh karena kenajisan percabulan dari pada perempuan Babel
 
Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia ... Kalau beribadah hanya karena kelimpahan, itu nafsu cabul, itu melacur rohani.  Nama orang yang semacam ini dihapuskan dari kitab kehidupan Anak Domba, ngeri betul.
 
Mari kita melihat penjelasan dari 3 (tiga) hal yang namanya terhapus dari kitab kehidupan Anak Domba, tentang: KEKEJIAN.
Wahyu 17:4
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

Di tangan perempuan Babel itu ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Berbeda dengan cawan emas di tangan satu malaikat di dalam Wahyu 8, di mana isinya adalah dupa kemenyan (doa penyembahan).
Tetapi di tangan Babel besar, di tangannya ada cawan emas yang isinya dua hal, yakni;
1.      Kenajisan percabulan, yang tadi sudah dijelaskan.
2.      Penuh dengan segala kekejian.
 
Jadi, di tangan perempuan Babel itu ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian, apakah itu?
Wahyu 17:5
(17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

Selain disebut ibu dari wanita-wanita pelacur yang menyebabkan gereja melacur, kemudian ia disebut juga ibu dari kekejian bumi, sebab di tangannya ada cawan, selain isinya kenajisan percabulan, tetapi juga berisi kekejian bumi. Itulah perempuan Babel.
 
Wahyu 17:3
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.

Babel besar menunggangi seekor binatang yang keluar dari dalam laut, itulah Antikris.
 
Praktek ibadah dari antikris, yang diunggangi oleh Babel besar tadi.
Daniel 8:12
(8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.

Antikris mengadakan kebaktian fasik. Apa itu kebaktian fasik? Yang tidak berbicara soal salib, tetapi hanya berbicara soal keberhasilan; berhasil, berhasil, berhasil.
 
Antikris mengadakan kebaktian fasik menggantikan korban sehari-hari. Apa itu korban sehari-hari? Antara lain;
1.      Korban sembelihan à Ibadah yang dihubungkan dengan salib.
2.      Korban santapan à Pengajaran Firman Allah yang benar dan murni.
Dua perkara, sebagai korban sehari-hari itu akan dihentikan dari atas muka bumi ini, supaya tergenapilah Amos 8:11, di mana suatu kali nanti TUHAN akan mengirimkan kelaparan atas negeri ini, bukan lapar karena makanan, bukan haus karena minuman, tetapi akan Firman TUHAN.
Karena, pada saat antikris berkuasa selama 3.5 (tiga setengah) tahun di atas muka bumi ini, mereka mengadakan kebaktian fasik menggantikan korban sehari-hari, itulah;
-          Korban sembelihan, yaitu ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan salib.
-          Dan korban santapan, itulah pengajaran Firman Allah yang benar dan murni.
Korban sehari-hari kelak akan dihentikan, sehingga tergenapilah Amos 8:11.
 
Hati-hati, selagi masih ada kesempatan untuk memungut remah-remah yang jatuh dari meja tuannya, selagi masih ada kesempatan untuk menikmati pembukaan Firman TUHAN, itulah remah-remah -- berarti, ayat demi ayat, pasal demi pasal -- yang jatuh dari meja tuannya.
Karena, sesungguhnya roti itu hanya diberikan kepada “anak”, itulah bangsa Israel, tetapi karena bangsa Israel keras hati, maka jatuhlah kepada bangsa kafir. Oleh sebab itu, selagi yang namanya masih ada kesempatan, gunakanlah dengan baik, sebab suat kali nanti, ibadah fasik akan dijalankan manakala antikris sebagai diktator buas sudah berkuasa di bumi ini, menggantikan korban sehari-hari. Itulah praktek kekejian.
 
Jadi, kalau orang Kristen berdoa kepada TUHAN, tetapi memalingkan telinga kepada pengajran Firman Allah yang benar, memalingkan telinga dari korban santapan, doanya itu merupakan kekejian. Tetapi anehnya, banyak umat TUHAN, banyak orang Kristen berdoa tanpa mau mendengarkan Firman Allah, mereka menaikkan permohonannya disertai sungut-sungut tanpa mau mendengarkan perkataan yang keluar dari mulut Allah; doa semacam ini di dalam Amsal 28:9 mengatakan kekejian, “Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.
Kalau seseorang berdoa tanpa mendengar Firman, itu merupakan doa kekejian, sama juga dengan; ibadah tetapi mengentikan korban sehari-hari, itu kekejian.
 
Selagi masih ada kesempatan untuk menikmati Pengajaran Firman Allah yang benar, gunakan kesempatan itu, supaya nama kita tetap tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba. Sebab jika kita mempraktekkan kekejian, maka nama kita langsung dihapus dari kitab kehidupan Anak Domba.
Jadi, sudah seharusnya, saya, sidang jemaat, dan anda yang mengikuti pemberitaan firman lewat live streaming baik di dalam dan di luar negeri, sudah seharusnya kita bersyukur bisa mendapatkan pengertian yang luar biasa dari TUHAN, berarti TUHAN sedang menyatakan rencana keselamatannya bagi kita semua. TUHAN tidak menghendaki kita untuk binasa.
 
Mari kita melihat penjelasan dari 3 (tiga) hal yang namanya terhapus dari kitab kehidupan Anak Domba, tentang: PENDUSTA.
Yohanes 8:44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Ini adalah perkataan Yesus kepada orang Yahudi, keturunan Abraham yang bukan dari Allah: “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu.” Apa keinginan Setan?
1.      Pembunuh manusia dari sejak semula = Tidak memiliki kasih.
2.      Tidak hidup di dalam kebenaran, berarti; menyangkal salib Kristus.
3.      Ia adalah pendusta, dan bapa segala dusta menyangkal Allah Roh Kudus.
 
Ia adalah pendusta dan bapa segala dusta .. Jadi, orang yang berdusta, berarti dia adalah anak Setan, sebab bapa pendusta adalah Setan.
Siapa yang pernah berdusta? Siapa yang suka berdusta? Siapa yang sudah berada di dalam TUHAN, melayani TUHAN, namun masih berdusta? Minta ampunlah kepada TUHAN.
Pendusta adalah Setan; ia adalah bapa pendusta, dan itu adalah keinginan Setan yang ketiga yang dia lakukan. Maka, setiap orang yang berdusta, dia adalah anak Setan, sebab Setan adalah bapa pendusta. Jadi, setiap orang yang suka berdusta, maka namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.
 
Seringkali saya lucu melihat orang Kristen; untuk memperbaiki keadaan, dia harus terpaksa berdusta, sehingga adalah yang disebut berdusta demi kebaikan. Sesungguhnya, tidak ada kaitan antara “benar” dengan “dusta”. Dusta adalah dusta; kebenaran adalah kebenaran. Jadi, tidak ada kaitannya. Ya di atas ya, tidak di atas tidak”; apapun resikonya, terima, sebab tidak ada dusta demi kebaikan.
 
Inilah orang yang berdusta, yaitu anak-anak Setan, sebab bapa pendusta adalah Setan. Ingat; dalam satu rumah, antara suami dan istri, dan anak-anak harus saling mengingatkan soal dusta.
Jujur saja, seorang bapa harus tegas terhadap dirinya lebih dulu. Kalau seandainya melihat anak sudah tidak jujur, sudah mulai dusta, paksa untuk berkata jujur, tetapi alaskan saya tidak apa-apakan, yang penting jujur, jangan dusta. Ini adalah awal, supaya nanti kita semua penuh dengan Roh Kudus.
 
Inilah tiga golongan dan praktek-prakteknya dari mereka yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, namanya dihapuskan dari kitab kehidupan Anak Domba, sebab TUHAN dengan tegas berkata kepada Musa: “Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku”.
Jadi tidak bisa; ayah menggantikan anak, atau anak menggantikan ayah, atau sebaliknya ibu menggantikan anak perempuannya, atau anak perempuannya kepada ibunya, dan seterusnya dan seterusnya, itu tidak bisa, sebab masing-masing kita memberikan pertanggung-jawaban kepada TUHAN.
 
Inilah tiga golongan dengan prakteknya yang tidak tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.
 
Tetapi marilah kita perhatikan Jalan keluar supaya akhirnya nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, yang kita bandingkan dalam Filipi 4, dengan perikop: “Nasihat-nasihat terakhir”.
Filipi 4:2-3
(4:2) Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan. (4:3) Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
 
Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan. Biarlah kita sehati sepikir dalam TUHAN, ingat itu; jangan bawa hati kita masing-masing, walaupun menurutmu itu baik.
Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia ... Sunsugos setia sebab ia telah berjuang bersama bapa rohaninya, yaitu Rasul Paulus dalam pekabaran Injil, termasuk Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
 
Ada dua hal harus kita perhatikan sebagai hal pokok dari ibadah dan pelayanan kita di atas muka bumi ini:
1.      Supaya kiranya kita sehati sepikir dalam TUHAN, seperti Euodia dan Sintikhe.
2.      Setia dan berjuang di dalam pekabaran Injil, seperti Sunsugos dan Klemens.
Kalau kita sehati sepikir dalam TUHAN, kemudian setia di dalam perjuangan di dalam hal pekabaran injil, maka nama orang semacam inilah yang tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.
 

-          Siapa yang mau sehati sepikir di tengah ibadah pelayanan ini, dengan satu visi dan misi? Kiranya nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.

-          Siapa yang mau setia di hadapan TUHAN, berjuang bersama-sama? Nama inilah yang tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.

Dua hal pokok inilah yang terpenting;
1.      Sehati sepikirlah kita di dalam melayanai pekerjaan TUHAN.
2.      Setia di dalam perjuangan di dalam pekabaran injil.
Apalagi, TUHAN sudah memberikan PPT (Pengajaran Pembangunan Tabernakel) kepada kita, dan sudah disahkan oleh negara KEMENHUNKAM; jangan sampai TUHAN memberikan ini, tetapi kita sia-siakan. Yang namanya sudah terdaftar, masuk dalam kepengurusan, hargai ini, karena tahun ini kita rindu supaya pelantikan pengurus pusat yang harus melibatkan pemerintah daerah, Bimas Kristen provinsi Banten, mungkin juga dari kepolisian dan tentara, dan KESBANGPOL, itu yang terutama sebagai saksi pelantikan itu.
Jadi, nama-nama yang sudah terdaftar di situ, sungguh-sungguh; jangan sampai tidak sehati sepikir. Saya beritahukan hal ini sekarang, supaya jangan sampai memberontak di kemudian hari, karena sesungguhnya terbuka lebar, ada kesempatan untuk memberontak; tetapi ini adalah pekerjaan TUHAN. Sesudah itu, barulah kita melantik pengurus-pengurus daerah di tanah air ini. Kekuatan kita tidak seberapa, kita ini seperti jemaat di Makedonia, tetapi biarlah kiranya kita kaya dalam kemurahan.
 
Ingat hal pokok dalam melayani:

1.      Sehati sepikir, bukan soal siapa yang lebih hebat, lebih benar, melainkan sehati sepikir.

2.      Kemudian, setia dan tetap berjuang dalam pekabaran Injil, lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.

 
Filipi 4:4-5
(4:4) Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! (4:5) Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
 
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Yang terpenting adalah bersukacita sajalah; jangan ada sungut-sungut.
Apa tanda sukacita itu ada? Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Kebaikan hati perlu untuk diketahui semua orang, mengapa? Karena kedatangan TUHAN sudah dekat. Jadi, jangan bertahan dalam kebodohan hanya karena pengertian sendiri dan kebenaran sendiri.
 
Filipi 4:6-7
(4:6) Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (4:7) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
 
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, baik soal studymu, soal masa depanmu, soal pekerjaanmu, soal jodohmu, soal ekonomimu, soal keuanganmu, soal makan minummu, apa saja, bahkan soal penyakit sekalipun, tidak usah kuatir. Yakinlah; tidak usah kuatir, maka kita berkemenangan.
 
Tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Katakanlah: “TUHAN, saya ingin ada di dalam TUHAN. Saya ingin ada di dalam ibadah dan pelayanan. Saya ingin melayani engkau. Saya ingin melayani pekerjaan TUHAN”, disertai dengan ucapan syukur.
 
Filipi 4:8-9
(4:8) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (4:9) Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
 
Jadi akhirnya, kesimpulannya, saudara-saudara, keluarga Allah, keluarga besar GPT BETANIA Serang & Cilegon, keluarga Allah Bandung dan Malaysia, keluarga Allah yang ada di tanah air yang senantiasa mengikuti Firman penggembalaan lewat live streaming youtube, Facebook GPT BETANIA Serang & Cilegon, di mana pun saudara berada, baik di dalam negeri (di tanah air), termasuk anak TUHAN, umat TUHAN di luar negeri (manca negara) yang terus memberikan dirinya tergembala lewat GPT BETANIA Serang & Cilegon live streaming, akhirnya perhatikanlah: (1) semua yang benar, (2) semua yang mulia, (3) semua yang adil, (4) semua yang suci, (5) semua yang manis, (6) semua yang sedap didengar, (7) semua yang disebut kebajikan, (8) semua yang patut dipuji, pikirkan 8 (delapan) perkara ini.
 

-          Dan apa yang telah kamu pelajari ... Apa yang sudah kita pelajari di petang ini dan hari-hari yang sudah lalu ...

-          ... dan apa yang telah kamu terima ... Apa yang sudah kita terima, itulah kemurahan TUHAN yang sudah kita terima, pengertian yang sudah kita terima ...

-          ... dan apa yang telah kamu dengar ... Apa yang sudah kita dengar lewat Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel, Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan dalam terangnya Roh-El Kudus ...

-          ... dan apa yang telah kamu lihat padaku ... Apa yang sudah kita lihat, yaitu contoh teladan yang ditinggalkan oleh Yesus, mengikuti tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah ...

Lakukanlah itu, sampai nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu, TUHAN akan menyertai setiap pekerjaan TUHAN.
Itu saja yang perlu kita lakukan, jangan untuk kepentingan diri, apalagi untuk terkenal, top, dan kaya, itu semua tidak ada artinya, sebab kalau bukan dari TUHAN, sia-sia waktumu di situ.
 
Biarlah nama tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba;
-          sehati sepikir, seiya sekata dalam TUHAN.
-          Tetapi juga SETIA BERJUANG dalam pekabaran injil.
 
Kekekalan; Penyembahan!
Kekekalan; Penyerahan diri!
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 

No comments:

Post a Comment