KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, June 13, 2021

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 29 MEI 2021


 
IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 29 MEI 2021
 
STUDY YUSUF
(Seri: 235)
 
Subtema: PENGALAMAN YUSUF; HAMBA TUHAN YANG TULUS & JUJUR
 
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita masing-masing.
Tidak lupa saya menyapa umat TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook, baik yang ada di luar negeri maupun di luar negeri, di mana pun anda berada.
Selanjutnya, mari kita berdoa, kita mohon kemurahan TUHAN, supaya kiranya TUHAN membukakan Firman-Nya bagi kita, dan menjangkau setiap kehidupan muda remaja, kehidupan kita di hari-hari terakhir ini, sama seperti kehidupan muda Yusuf.
 
Sekarang, kita akan memperhatikan Kejadian 41, sebetulnya kita akan kembali memperhatikan ayat 43-44 saja, namun tidak salah kita mengulangi pembacaan dari ayat 41, dengan perikop: “Yusuf di Mesir sebagai penguasa”.
Kejadian 41:41
(41:41) Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir." (41:42) Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus dan digantungkannya kalung emas pada lehernya. (41:43) Lalu Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, dan berserulah orang di hadapan Yusuf: "Hormat!" Demikianlah Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir. (41:44) Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Akulah Firaun, tetapi dengan tidak setahumu, seorang pun tidak boleh bergerak di seluruh tanah Mesir."
 
Yusuf dilantik menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir, atau menjadi kepala pemerintahan di seluruh tanah Mesir. Jabatan Yusuf pada saat itu, istilah sekarang disebut mangkubumi, atau mangkunegara, atau perdana menteri.
 
Dengan meminjam tangan Firaun, TUHAN memberikan 3 (tiga) hal kepada Yusuf:
1.      Cincin meterai.
2.      Pakaian dari lenan halus.
3.      Kalung emas.
 
Selanjutnya, Firaun menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, sehingga setiap orang berserulah di hadapan Yusuf, dan berkata: “Hormat!
Pendeknya: Semua rakyat disuruh oleh Firaun untuk bertelut di hadapan Yusuf, sebab kekuasaan yang teramat besar telah diberikan kepada Yusuf. Dengan demikian, tidak ada lagi orang yang setara dengan Yusuf di negeri Mesir -- mengenai kebesaran dan kemuliaan --, kecuali Firaun.
Hal itu terbukti pada ayat 44, Firaun berkata: “Akulah Firaun, tetapi dengan tidak setahumu, seorang pun tidak boleh bergerak di seluruh tanah Mesir.” Berarti, seluruh Mesir dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dikendalikan oleh Yusuf, dengan kata lain; seluruh rakyat Mesir harus mendengarkan Yusuf.
Singkat kata: Yusuf layak untuk menjadi bayangan dari TUHAN Yesus Kristus.
 
Sesudah melewati bermacam-macam sengsara, akhirnya Yusuf dipermuliakanlah; dengan demikian, Yusuf layak menjadi bayangan dari TUHAN kita, Yesus Kristus, dan itu dikatakan di dalam Injil Lukas 24.
 
Lukas 24:26
(24:26) Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
 
Setelah kebangkitan-Nya, Yesus berkata kepada 2 (dua) murid yang sedang berjalan ke Emaus: “Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?
Pendeknya: Yesus dipermuliakan setelah melewati bermacam-macam penderitaan, bermacam-macam sengsara, Dia menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung.
 
Jadi, tidak usah heran, manakala di luar dugaan, ada sesuatu hal yang tidak enak menimpa kehidupan kita, manakala tiba-tiba ada suatu sengsara penderitaan yang kita alami, yang seharusnya penderitaan itu tidak harus kita tanggung, itu menandakan bahwa tidak lama lagi TUHAN akan menyatakan kemuliaan-Nya. Jadi, jangan heran kalau seandainya tiba-tiba penderitaan itu harus dialami, itu tanda bahwa TUHAN mau mempermuliakan kehidupan muda remaja.
Itu sebabnya, Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk dalam kemuliaan-Nya, artinya; Yesus dipermuliakan setelah melewati bermacam-macam penderitaan. Ada kemuliaan, itu karena sudah terlebih dahulu melewati penderitaan; sebaliknya, ada penderitaan, itu karena ada kemuliaan di depan. Itu seiring dan sejalan.
 
Lukas 24:27
(24:27) Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
 
Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci ... Selanjutnya, Yesus menjelaskan kepada 2 (dua) murid tersebut tentang diri-Nya sendiri yang tertulis dalam Kitab Suci, secara khusus kitab-kitab Musa (kitab Taurat) dan segala kitab para nabi. Apa maksud dari ayat ini?
 
Ulangan 18:15
(18:15) Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
 
Dari tengah-tengah umat Israel akan dibangkitkan seorang nabi bagi mereka oleh TUHAN, maka umat Israel harus mendengarkan Dia. Inilah yang tertulis tentang pribadi Yesus, yang dituliskan dalam kitab Musa dan kitab para nabi.
Inti dari kitab Musa dan kitab para nabi adalah seorang nabi akan dibangkitkan dari antara bangsa itu, dan mereka harus mendengarkan nabi itu.
 
Ulangan 18:16-18
(18:16) Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati. (18:17) Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; (18:18) seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
 
Singkatnya: Yesus disediakan bagi kita supaya kita beroleh hidup, sebab kita tidak dapat bertahan jikalau kita menjalankan ibadah ini secara Taurat. Kita tidak dapat menjalankan ibadah ini dengan kemampuan sendiri.
 
Ayat 16 adalah gambaran dari ibadah Taurat: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati. Jadi, ayat 16 ini merupakan gambaran dari ibadah Taurat. Kita tidak mampu menjalankan ibadah ini secara lahiriah dengan mengandalkan kemampuan daging; tidak mampu kita.
Sedangkan ayat 18, jelas itu menunjuk; Pribadi Yesus sebagai Nabi yang harus didengar.  Itulah seorang nabi yang dibangkitkan dari tengah-tengah bangsa itu, dan bangsa itu harus mendengarkan Dia, tidak lain tidak bukan, itulah pribadi Yesus Kristus yang telah mati di atas kayu salib.
 
Sebab, kalau kita menjalankan ibadah dalam bentuk lahiriah, maka keadaan kita sama seperti keadaan bangsa Israel ketika beribadah kepada Allah di atas gunung Horeb, di mana mereka berkata: “Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati.” Itu suasana ibadah Taurat; kita tidak akan dapat bertahan hidup.
Tetapi puji TUHAN, apa yang diceritakan dalam semua kitab Suci, secara khusus kitab Musa dan kitab nabi telah diceritakan, itulah pribadi Yesus Kristus, di mana dari tengah-tengah umat itu, diangkat menjadi nabi, dan umat itu harus mendengarkan suara-Nya.
Jadi, kita ini menjalankan ibadah oleh karena rahmat, oleh karena kasih dan kemurahan TUHAN Yesus Kristus. Kita tidak mampu bertahan hidup manakala kita menjalankan ibadah ini dalam bentuk Taurat, seperti yang dialami oleh bangsa Israel di gunung Horeb, gunung Sinai, gunung TUHAN.
 
Kembali saya sampaikan: Ulangan 18:16 adalah gambaran dari ibadah Taurat. Di dalam ibadah Taurat, tidak ada yang dapat bertahan hidup, tidak ada masa depan, tidak ada hidup kekal; oleh sebab itu, TUHAN berikan seorang nabi, dan umat itu harus mendengarkan Dia, orang Kristiani (umat nasrani) harus mendengarkan Dia supaya kita hidup. Jadi, kita sekarang menjalankan hidup oleh karena kemurahan hati TUHAN.
 
Mari kita perhatikan Efesus 2, dengan perikop: “Semuanya adalah kasih karunia”. Semua adalah karena kasih karunia, kemurahan hati TUHAN.
Efesus 2:4-5
(2:4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, (2:5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
 
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita. Allah itu kaya dengan rahmat; kemudian, oleh karena kasih-Nya yang besar, dilimpahkan kepada kita semua, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --.
Singkatnya: Oleh karena kasih karunia, kita hidup dan diselamatkan.
 
Efesus 2:7-10
(2:7) supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. (2:8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (2:9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. (2:10) Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
 
Pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman ... Oleh karena kasih karunia, kita semua -- orang yang percaya -- diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, bukan karena hasil usaha, bukan karena kita menjalankan ibadah Taurat, bukan karena kemampuan kita, tetapi pemberian Allah, karena kemurahan hati TUHAN, itu bukan hasil pekerjaanmu: oleh sebab itu, jangan ada orang yang memegahkan diri. Jangan ada orang yang merasa diri hebat. Jangan ada orang yang merasa diri bisa dan mampu.
 
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik ... Kita diciptakan oleh TUHAN supaya kita beribadah dan melayani kepada TUHAN, itu adalah perbuatan yang baik, pekerjaan yang baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Jadi, kita dibentuk (diciptakan) untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN.
 
Intinya: Beribadah dan berbakti kepada TUHAN, tidak kepada yang lain, sebab untuk memperoleh keselamatan, itu hanyalah karena kasih karunia Allah yang berlimpah-limpah, yang dianugerahkan kepada kita sekaliannya.
 
Inilah kelanjutan tentang apa yang disampaikan oleh Yesus kepada 2 (dua) murid yang berjalan ke Emaus: Yesus dipermuliakan, sesudah melewati bermacam-macam penderitaan; selanjutnya, Yesus menceritakan tentang seorang nabi yang akan dibangkitkan, supaya kita hidup.
 
Demikian juga dengan kesaksian Rasul Paulus tentang pribadi Yesus Kristus, bahwasanya Yusuf itu merupakan bayangan dari TUHAN kita, Yesus Kristus, di dalam suratan Filipi 2, dengan perikop: “Nasihat supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus.
Filipi 2:6-8
(2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
 
Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, Dia melepaskan kemuliaan-Nya, selanjutnya menghampakan diri atau telah mengosongkan diri-Nya sendiri. Sesudah menghampakan diri, barulah Dia mengambil rupa seorang hamba, kemudian menjadi sama dengan manusia. Kemudian, dalam keadaan sebagai manusia, Yesus Kristus telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
 
Pendeknya: Mesias telah melewati suatu penderitaan yang hebat. Demikian juga tadi, Yusuf telah melewati bermacam-macam penderitaan.
 
Filipi 2:9-11
(2:9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, (2:10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (2:11) dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
 
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus, bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi -- seperti semua lapisan masyarakat di Mesir  dengan berbagai golongan, kedudukan dan jabatan bertekuk lutut di depan kereta Yusuf dan berkata: “Hormat!” --, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
 
Intinya: Ketika seluruh rakyat Mesir bertelut di hadapan kereta kebesarannya, tentu saja Yusuf teringat dengan mimpinya, yang semuanya itu dituliskan dalam kitab Kejadian 37:6-10.
Berarti, Filipi 2:6-10 sama dengan Kejadian 37:6-10. Apakah ayat ini kebetulan sama? Tidak. Tetapi memang begitu rupa TUHAN membuat kitab suci ini menjadi suatu keajaiban bagi kita semua.
 
Jadi, sudah sangat jelas, pada Filipi 2:9-10, dikatakan: Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi.
Jadi, seluruh lapisan masyarakat di tanah Mesir dari berbagai golongan, dari berbagai kedudukan, dari berbagai jabatan, semuanya bertekuk lutut di hadapan kereta kebesaran Yusuf.
 
Intinya: Ketika seluruh rakyat Mesir bertelut di hadapan kereta kebesarannya, tentu saja Yusuf teringat akan mimpinya itu, yang dituliskan di dalam Kejadian 37.
 
Kita akan memeriksa sejenak Kejadian 37, dengan perikop: “Yusuf dan saudara-saudaranya”.
Kejadian 37:6-10
(37:6) Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: (37:7) Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu." (37:8) Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu. (37:9) Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku." (37:10) Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?"
 
Adapun mimpi Yusuf dibagi 2 (dua) mimpi.
YANG PERTAMA, ayat 7: Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."
Intinya: Satu berkas gandum milik Yusuf tegak berdiri, kemudian 11 (sebelas) berkas gandum saudara-saudaranya datang mengelilingi dan sujud kepada berkas Yusuf tersebut.
YANG KEDUA, ayat 9: Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."
Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepada Yusuf, dengan demikian; mimpi Yusuf yang dahulu itu sudah tergenapi, sebab di hadapan Yusuf, bertelut orang-orang yang dari berbagai kalangan, berbagai golongan, serta berbagai kedudukan dari lapisan masyarakat di seluruh tanah Mesir, padahal dahulu ayahnya telah menegornya, bahkan saudara-saudaranya semakin benci kepada Yusuf karena ia menceritakan mimpinya itu.
 
Yeremia 23:28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.
 
Perlu untuk diketahui: Nabi yang beroleh mimpi harus menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh Firman TUHAN harus menceritakan Firman TUHAN itu dengan benar.
Berarti, yang dituntut dari seorang hamba TUHAN di tengah-tengah pemberitaan Firman TUHAN adalah ketulusan dan kejujuran di hatinya, supaya ia jangan menambahkan dan mengurangkan Firman TUHAN.
 
Kemudian, pada Yeremia 23:28 bagian B dikatakan: Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum?
Antara gandum dengan jerami tidak ada sangkut pautnya. Gandum dengan jerami sungguh teramat tidak sama, sungguh sangat berbeda sekali; oleh sebab itu, yang dibutuhkan dari seorang hamba TUHAN adalah kejujuran dan ketulusan di hatinya, karena tidak ada sangkut paut antara gandum dan jerami. Gandum dan jerami sungguh berbeda, tidak sama.
 
Jadi, sekalipun harus menerima resikonya oleh karena mimpi itu, namun Yusuf tetap menceritakan mimpinya itu.
 
Ulangan 18:18
(18:18) seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
 
Jadi, seorang nabi Allah harus jujur di dalam hal menyampaikan Firman Allah.
 
Tadi memang kita sudah mendengarkan, bahwa dari tengah-tengah umat itu, TUHAN mengangkat seorang nabi bagi mereka, dan mereka harus mendengar nabi itu. Tetapi yang mau saya sampaikan kembali dari ayat 18 ini adalah seorang nabi Allah harus jujur di dalam hal menyampaikan Firman Allah.
 
Ulangan 18:19
(18:19) Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
 
Orang yang tidak mendengarkan Firman Allah, orang yang menolak Firman Allah yang disampaikan oleh seorang nabi yang jujur dan tulus, konsekuensinya ialah Allah akan menuntut pertanggung-jawaban dari pada dia.
 
Oleh sebab itu, jangan biasakan mengeraskan hati disaat mendengarkan Firman TUHAN, apalagi Firman yang disampaikan itu tidak menambahkan dan mengurangkan.
Tetapi banyak sekali orang-orang Kristen di hari-hari terakhir ini, kecenderungan hatinya lebih suka mendengarkan Firman TUHAN dari seorang hamba TUHAN yang pandai-pandai di dalam hal menambahkan dan mengurangkan Firman TUHAN, kecenderungan hatinya lebih suka mendengarkan Firman TUHAN dari seorang hamba TUHAN yang suka pandai dalam memberi bumbu-bumbu di dalam memberitakan Firman TUHAN; dan pemberitaan Firman semacam ini sangat mengerikan sebetulnya.
Saya tahu sendiri mengapa saya katakan: Kalau seorang hamba TUHAN pandai menyampaikan Firman TUHAN, pandai menambahkan bumbu-bumbu, itu mengerikan sekali, karena mata saya sendiri melihat.
 
Jadi, konsekuensi menolak Firman TUHAN yang disampaikan oleh seorang hamba TUHAN yang jujur adalah TUHAN akan menuntut pertanggung-jawaban terhadap orang itu.
 
Ulangan 18:20
(18:20) Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.
 
Sebaliknya, seorang hamba TUHAN yang tidak jujur di dalam pemberitaan Firman TUHAN, konsekuensinya ialah ia harus mati.
Perlu untuk diketahui: Orang buta menuntun orang buta, maka sama-sama jatuh dalam kubangan yang sama. Jadi, jangan biasakan untuk mengeraskan hati, atau jangan biasakan menolak Firman yang baik dan benar.
 
Ulangan 18:21-22
(18:21) Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? -- (18:22) apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."
 
Bagaimana umat TUHAN dapat membuktikan dan mengetahui bahwa Firman yang disampaikan itu bukan berasal dari Allah?
Jawabnya: Apabila Firman yang disampaikan itu tidak tergenapi.
 
Banyak hamba TUHAN terlalu berani bernubuat, namun kenyataannya, banyak Firman Allah yang disampaikannya tidak tergenapi. Terhadap hamba TUHAN semacam ini, tidak perlu gentar dan tidak usah takut.
Sebaliknya, kalau hamba TUHAN itu jujur dan tulus, murni di dalam pemberitaan Firman para nabi, maka saudara harus takut dan gentar; jangan menyombongkan diri terhadap dia, karena engkau akan berurusan dengan TUHAN sendiri. Hati-hati.
Sekali lagi saya sampaikan: Kepada seorang nabi yang tidak jujur, tidak perlu gentar terhadapnya.
 
Bukti Yusuf adalah nabi yang jujur yang berasal dari TUHAN, dan sekaligus bayangan dari TUHAN kita, Yesus Kristus.
Kejadian 37:6-8
(37:6) Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: (37:7) Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu." (37:8) Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu.
 
Yusuf menceritakan mimpinya itu dengan jujur dan benar.
 
Mimpi Yusuf YANG PERTAMA, yaitu: Satu berkas Yusuf tegak berdiri, lalu kemudian datang 11 (sebelas) berkas-berkas saudaranya mengelilingi dan sujud menyembah.
Mimpi yang pertama ini menunjukkan bahwa Yusuf adalah gambaran dari gunung Sion.
 
Mari kita melihat GUNUNG SION dalam Yesaya 2, dengan perikop: “Sion sebagai pusat kerajaan damai”. Suatu kali nanti, hal ini akan tergenapi.
Yesaya 2:2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, (2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
 
Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung ... Seperti mimpi Yusuf yang pertama tadi, di mana satu berkas, itulah berkas Yusuf, tegak berdiri.
 
Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana. Apa buktinya bahwa ini adalah gunung Sion? Banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem." Jelas, gunung TUHAN, itu adalah gunung Sion.
 
Gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit, jelas itu menunjuk kepada; gunung Sion tegak berdiri.
Apa praktek gunung Sion di hari-hari terakhir ini? Akan kita perhatikan dalam Wahyu 14:1-3.
 
Semakin dalam kita memahami isi hati TUHAN, maka akan semakin mempermudah bagi kita untuk menyatu dengan hati TUHAN, dengan kata lain; selamat, memperoleh hidup di dalam kekekalan.
 
Kita perhatikan Wahyu 14:1-3, dengan perikop: “Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya”.
Wahyu 14:1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
 
Singkat kata: 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang yang dimeteraikan itu adalah inti mempelai = Gunung Sion.
 
PRAKTEK GUNUNG SION.
Wahyu 14:2-3
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
 
Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru dan tidak ada seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu, selain dari pada 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang yang telah ditebus dari bumi ini, jelas ini menunjuk; suatu persekutuan yang indah dengan TUHAN, lewat doa penyembahan. Itulah praktek gunung Sion.
 
Sebanyak apapun aktivitas kita di atas muka bumi ini, kalau ibadah belum memuncak kepada puncaknya, belum sampai kepada doa penyembahan, maka gunung tempat rumah TUHAN belum disebut gunung Sion.
Tetapi praktek untuk menjadi gunung Sion adalah ibadahnya sudah memuncak sampai doa penyembahan; masuk dalam suatu persekutuan yang indah dengan TUHAN, masuk dalam suatu persekutuan yang indah (intim) dengan TUHAN, itulah doa penyembahan, hanyut dan tenggelam dalam kasih-Nya. Inilah praktek gunung Sion.
 
Mimpi Yusuf YANG KEDUA.
Kejadian 37:9-10
(37:9) Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku." (37:10) Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?"
 
Tampak matahari, bulan dan 11 (sebelas) bintang sujud menyembah kepada Yusuf.
Mimpi yang kedua ini, jelas menunjuk bahwa; Yusuf adalah gambaran dari Mempelai wanita TUHAN, pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.
 
Kita buktikan di dalam Wahyu 12.
Wahyu 12:1
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
 
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit, yaitu: Seorang perempuan. Inilah tampilan atau wujud dari mempelai perempuan TUHAN, apa tandanya?
-          Ia berselubungkan matahari.
-          Dengan bulan di bawah kakinya.
-          Dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Jadi, sudah jelas, mimpi yang kedua itu menunjukkan bahwa Yusuf adalah gambaran atau bayangan dari mempelai wanita TUHAN.
Inilah mimpi yang kedua yang diceritakan Yusuf kepada Yakub, ayahnya, dan ibunya, serta kepada 11 (sebelas) saudara-saudaranya.
 
Wahyu 12:3
(12:3) Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
Tetapi, tampak juga suatu tanda yang lain di langit. Jadi, “tanda besar”, itulah mempelai perempuan TUHAN, berhadapan dengan “tanda yang lain”, itulah seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh, bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Jadi, sidang gereja yang sempurna atau mempelai wanita TUHAN berhadapan dengan naga besar, yang berkepala tujuh, bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Itu akan terjadi.
 
Selama kita hidup di bumi ini dan beribadah kepada TUHAN, kita juga berhadapan dengan Setan; sampai pada akhirnya pun, sebelum berada pada kekekalan, mempelai perempuan TUHAN juga akan berhadapan dengan naga besar berkepala tujuh, bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
 
Kemudian, ada 6 (enam) kegiatan dari pada Iblis atau naga merah padam yang besar itu, secara khusus di dalam Wahyu 12.
1.      Ayat 4 bagian A: Ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Kegiatan yang pertama adalah menyeret seperti bintang-bintang.
2.      Ayat 4 bagian B: Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Kegiatan yang kedua adalah berusaha untuk menelan.
3.      Ayat 7: Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu  dibantu oleh malaikat-malaikatnya. Kegiatan yang ketiga adalah berperang di sorga.
4.      Ayat 13: Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. Kegiatan yang keempat adalah memburu atau mengejar mempelai perempuan TUHAN.
5.      Ayat 15: Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu. Kegiatan yang kelima adalah menghanyutkan.
6.      Ayat 17: Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus. Kegiatan yang keenam adalah menginjak-injak gereja yang tertinggal.
Inilah 6 (enam) kegiatan dari pada naga merah padam atau Iblis itu.
 
Tetapi, mempelai perempuan TUHAN tertolong dari 6 (enam) kegiatan naga merah padam, atau yang disebut Iblis atau Satan.
 
Jadi, itulah kedua mimpi yang diceritakan dengan lengkap oleh Yusuf kepada kedua orang tuanya, serta kepada saudara-saudaranya. Memang, waktu Yusuf menceritakan mimpi yang pertama kepada saudara-saudaranya mengenai satu berkas berdiri tegak, kemudian 11 (sebelas) berkas saudara-saudaranya datang mengelilingi dan sujud menyembah berkasnya itu, lalu saudara-saudaranya berkata: “Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?” Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu.
Dan hal itu sudah terjadi di hari-hari terakhir ini: Manakala saya menyampaikan Firman Allah dengan jujur, terlalu banyak orang yang tidak suka dengan apa yang saya sampaikan. Jadi, saudara harus pahami hal itu.
Itu sebabnya, berkali-kali dan berulang kali saya menyampaikan: Keluarga besar GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon, Banten, Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, anda sudah seharusnya bersyukur dan berterima kasih kepada TUHAN, karena pemberitaan Firman yang anda terima adalah pemberitaan Firman yang membawa anda dalam sebuah rencana yang besar.
Tetapi lihat, hanya orang yang rendah hati yang dapat menerimanya, karena banyak orang menolaknya, dan berkata seolah-olah kita yang paling sempurna, tetapi itu hanyalah alasan karena mereka menolak Firman itu. Ingat, Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) ini bukan suatu kebetulan TUHAN berikan kepada kita. Camkanlah itu.
 
Tetapi nabi yang benar, nabi yang jujur, dia harus menyampaikannya dengan benar, sekalipun Yakub menegurnya, sekalipun perkataan itu menimbulkan kebencian, tetapi dia harus menyampaikannya dengan tegas, karena tidak ada sangkut pautnya antara gandum dengan jerami.
Gandum akan dikumpulkan dalam lumbung Allah, sementara jerami akan dibakar di dalam kekekalan, dibakar hangus di dalam api neraka sampai selama-lamanya. Jadi, kalau saudara bertahan untuk menerima Firman yang benar dan murni, itu adalah kasih karunia, sebab ini bukanlah cerita isapan jempol.
 
Itu sebabnya, apa yang disampaikan Yesus kepada dua murid yang sedang berjalan ke Emaus, di mana Mesias terlebih dahulu akan dipermuliakan, tetapi setelah melewati bermacam-macam penderitaan di atas muka bumi; setelah menyampaikan itu, Yesus kembali berkata bahwa; Ia menceritakan diri-Nya sendiri, dan semuanya itu dituliskan dalam kitab Suci, secara khusus Kitab Musa dan kita para nabi.
Dialah seorang nabi yang diangkat dari tengah-tengah umat Israel, dan umat Israel harus mendengarkan perkataan-Nya, karena tiadalah mungkin kita dapat beribadah dengan kekuatan kita, tiadalah mungkin kita memperoleh keselamatan dengan kemampuan kita sendiri. Jadi, kalau saat ini kita beribadah kepada TUHAN, itu karena kelimpahan kasih karunia.
Bukankah semakin terbuka pemikiran ini? Oleh sebab itu, jangan bodoh lagi.
 
Sedangkan mimpi yang kedua juga diceritakan dengan tegas kepada ayahnya, ibunya, juga 11 (sebelas) saudaranya, di dalam Kejadian 37:9-10, di mana matahari, bulan dan 11 (sebelas) bintang sujud menyembah kepada Dia.
Dan arti mimpi ini tentu sangat dipahami oleh saudara-saudaranya; tetapi oleh karena itulah, Yusuf ditegur oleh Yakub, ayahnya dan dalam teguran itu, Yakub berkata: “Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?” Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.
Jadi, mimpi yang kedua adalah tampak matahari, bulan dan 11 (sebelas) bintang, jelas Yusuf adalah gambaran dari mempelai wanita TUHAN.
 
Inilah kedua mimpi yang disampaikan Yusuf dengan jujur dan tulus, walaupun harus menerima perlakuan dan resiko yang besar yang harus dia tanggung. Bukti Yesus adalah seorang nabi yang jujur, bukti Yesus adalah seorang nabi yang tulus; Dia siap menerima resiko hukuman mati di atas kayu salib.  Itulah resiko kejujuran, yaitu siap menerima resiko.
 
Kalau imam belum siap menerima resiko gaji kecil hanya karena berubah shift, dia bukan imam yang benar, dia bukan imam yang jujur. Kalau engkau mau jujur melayani TUHAN, maka engkau harus siap menerima resiko.
TUHAN sedang menantikan seorang hamba TUHAN, seorang imam yang tulus, seorang pelayan TUHAN yang jujur di dalam melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN. TUHAN menunggu pribadimu, pribadi lepas pribadi, seorang demi seorang sekarang juga, tidak menunggu besok; ambil keputusan.
 
Siap menerima teguran, siap menerima resiko, itulah bukti seorang hamba TUHAN yang jujur, itulah bukti bahwa Yesus jujur. Bukti Yesus tulus adalah siap menerima resiko, yaitu menerima hukuman mati.
Demikian halnya dengan Yusuf; dia siap menerima resiko, karena dia tahu, kalau dia ke Mesir mendahului Yakub dan saudara-saudaranya, itu karena rencana Allah untuk menyelamatkan seantero dunia. Dia tahu, dia sadar, walaupun di tengah-tengah rencana Allah yang besar itu terkadang dagingnya bersuara. Apa buktinya? Ketika dia menceritakan mimpinya itu kepada dua pelayan Firaun (juru roti dan juru minuman), dia berkata secara khusus kepada juru minuman itu: “Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini.
Apa hal ihwal dari pada Yusuf? Dia diculik dari negeri Ibrani lalu dijual ke Mesir sebagai budak belian, lalu dimasukkan ke dalam liang tutupan tanpa dosa, tanpa salah.
 
Jadi, seorang hamba TUHAN yang jujur, seorang nabi yang tulus, maka 2 (dua) berita besar, 2 (dua) berita pokok utama dari seluruh pemberitaan yang tertulis di dalam Alkitab ini harus disampaikan. Dalam seluruh Alkitab ini, hanya 2 (dua) pokok berita penting yang harus disampaikan hamba TUHAN yang jujur dan tulus:
1.      Berita tentang gunung Sion, prakteknya; doa penyembahan.
2.      Dia harus menyampaikan bahwa sasaran ibadah di atas muka bumi ini adalah pesta nikah Anak Domba.
Kalau dia keluar dari 2 (dua) berita utama ini, jangan gentar dan jangan takut kepada dia, sebab dia bukan hamba TUHAN yang diutus oleh TUHAN. Ingat itu.
 
Tampaklah matahari, bulan dan 11 (sebelas) bintang, itulah mempelai wanita TUHAN, sedangkan Yesus adalah Mempelai Laki-Laki Sorga. Mari kita lihat Wahyu 19, dengan perikop: “Perjamuan kawin Anak Domba”.
Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
 
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.” Kedatangan Yesus kembali untuk yang kedua kalinya, dia akan tampil sebagai Raja.
Selain itu, marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Kemudian, yang kedua; Yesus Kristus tampil sebagai Mempelai Laki-Laki Sorgawi dalam pesta nikah Anak Domba, dalam perjamuan malam kawin Anak Domba.
 
Jadi, singkat kata: Sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini, tidak lain tidak bukan, ialah perjamuan malam kawin Anak Domba, pesta nikah Anak Domba, di situlah Yesus tampil sebagai Raja dan Mempelai Laki-Laki Sorga.
 
Wahyu 19:8-9
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.] (19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
 
Kepada mempelai wanita TUHAN dikaruniakan lenan halus putih bersih berkilau-kilauan, itulah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.
 
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Hal ini harus dituliskan dan disampaikan oleh hamba TUHAN yang jujur dan tulus dalam pemberitaan Firman.
 
Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah." Jadi, dua pokok utama yang disampaikan oleh Yusuf kepada ayah, ibu dan saudara-saudaranya, itu adalah perkataan-perkataan yang benar, itu adalah Firman Allah yang benar dan murni.
Maka, di dalam pemberitaan Firman TUHAN, seorang hamba TUHAN harus jujur dan tulus. Apa buktinya dia tulus? Dia harus siap menerima resiko ditolak, dia harus siap menerima resiko dibenci, mengapa? Karena berita utama yang disampaikan dari seluruh kitab Suci ini hanya ada 2 (dua):
1.      Bicara soal gunung Sion, prakteknya; doa penyembahan, sebab itulah puncak ibadah di atas bumi.
2.      Matahari, bulan dan bintang, berbicara soal; pengantin perempuan mempelai Anak Domba, dan memang itulah sasaran akhir ibadah pelayanan kita di atas muka bumi ini, tidak yang lain.
 
Kalau dalam setiap pertemuan ibadah, seorang hamba TUHAN sibuk menceritakan berkat-berkat, sibuk menceritakan soal keberhasilan, sibuk bersaksi soal yang lahiriah, sibuk untuk mengadakan sensasi-sensasi, sibuk hanya karena kepentingan diri, sibuk mencari keuntungan, sibuk hanya untuk mengadakan sidang jemaat rubuh-rubuh, ketawa-ketawa, muntah-muntah, dia bukan hamba TUHAN yang diutus oleh TUHAN, sebab dia mengabaikan 2 (dua) pokok penting yang harus diajarkan dari seluruh Alkitab, itulah gunung Sion dan pesta nikah Anak Domba.
 
Jadi, kaum muda remaja yang sedang mendengar Firman hari ini sudah seharusnya engkau tahu kedudukanmu di mana; kalau engkau bisa menerima Firman ini dengan hati yang tulus. Dan TUHAN menyatakan hal ini kepada kita malam ini, bukan suatu kebetulan. Saudara ada di dalam rencana Allah, itu bukan suatu kebetulan; walaupun kita ditolak dunia, asal kita diterima oleh TUHAN lewat berita Firman yang jujur dan tulus dan murni.
Ingat: Hanya ada 2 (dua) pokok berita utama di dalam ALKITAB;
1.      Gunung Sion, puncak ibadah, doa penyembahan.
2.      Mempelai perempuan TUHAN; pesta nikah Anak Domba.
 
Lalu, perlu untuk kita ketahui, dalam suasana pesta nikah Anak Domba, kembali kita membaca Wahyu 19, secara khusus ayat 6. Angkat 6 ini selalu terikat dengan daging, tetapi supaya kita lepas dari daging, di situ ada suatu peristiwa yang luar biasa.
Wahyu 19:6
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
 
Rasul Yohanes mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak. Kalimat ini sama dengan Wahyu 14:1-3 tentang himpunan besar orang banyak.
Kemudian, kalimat kedua: Seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat; ini adalah tanda kelepasan. Ketika dunia ini mengalami gempa bumi, mengalami suatu guncangan yang hebat;
-          Itu tanda kelepasan bagi sidang mempelai wanita TUHAN,
-          Tetapi bagi dunia, itu merupakan suatu celaka, penghukuman bagi dunia.
 
Ketika kita mulai memahami isi hati TUHAN, maka kita akan tampil sama seperti Maria yang duduk dekat kaki TUHAN dan terus dengar Firman. Satu jam berlalu, namun terus dengar Firman; satu jam setengah berlalu, namun terus dengar Firman; bahkan dua jam berlalu, namun terus dengar Firman, karena ada daya tarik lewat pembukaan rahasia Firman.
Seluruh kitab suci, hanya ada 2 (dua) pokok utama yang harus disampaikan;
1.      Gunung Sion, itulah doa penyembahan.
2.      Pesta nikah Anak Domba
Sehingga, manakala rahasia ini disampaikan, di situlah daya tarik bagi gereja Maria, sehingga dia terus dengar Firman, lupa jam-jam dan waktu. Tetapi manakala kaum muda remaja lupa jam-jam ibadah, lupa jam-jam doa, lupa dan menolak Pengajaran Firman Allah yang benar dan murni, secara khusus Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel, Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT), karena sibuk dengan jam-jam dunia, maka dia tidak berada dalam rencana Allah yang besar, ingat itu; dia tidak berada dalam rencana keselamatan.
 
Ayo, saling mendorong satu dengan yang lain; saling menasihati. Tegur saudaramu, tegur sahabatmu, saling mengingatkan satu dengan yang lain.
 
KESIMPULANNYA, kita akan lihat dalam nubuatan Yesaya 60. Ini adalah kesimpulan dari pengalaman Yusuf sebagai nabi yang jujur dan tulus.
Yesaya 60:15
(60:15) Sebagai ganti keadaanmu dahulu, ketika engkau ditinggalkan, dibenci dan tidak disinggahi seorang pun, sekarang Aku akan membuat engkau menjadi kebanggaan abadi, menjadi kegirangan turun-temurun.
 
Keadaan Yusuf dahulu:
1.      Ditinggalkan.
2.      Dibenci.
3.      Tidak disinggahi seorangpun, tidak ada orang yang peduli dengan dia.
Sebagai gantinya adalah Allah membuat Yusuf menjadi kebanggaan abadi, menjadi kegirangan turun temurun, jelas ini adalah gambaran dari; gunung Sion.
 
Yesaya 60:14
(60:14) Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau "kota TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."
 
Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu. mereka akan menyebutkan engkau "kota TUHAN", dan menyebut engkau “gunung Sion”. Siapa gunung Sion ini? "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel." Gunung Sion, itulah milik kepunyaan Allah sendiri.
 
Kalau hanya datang beribadah di rumah TUHAN, itu belum jaminan sebagai milik kepunyaan TUHAN. Tetapi kalau ibadah itu sudah dibawa sampai kepada puncak ibadah, itulah gunung Sion -- prakteknya adalah doa penyembahan --, jelas; dia adalah milik kepunyaan Allah. Oleh sebab itu, jangan malas-malas menyembah TUHAN, jangan bersungut-sungut di dalam melayani pekerjaan TUHAN, jangan lelet-lelet, jangan ditunda-tunda. Apa yang bisa dikerjakan detik itu juga, kerjakan, jangan tunggu besok, jangan banyak tidur. Jangan bawa dirimu ke ladang si pemalas, yang digambarkan seperti engsel yang berputar-putar di situ-situ saja.
 
TUHAN membalas segala sesuatunya nanti; TUHAN balikkan keadaanmu nanti. Jika sekarang engkau “susah”, maka TUHAN balikkan keadaanmu nanti menjadi “enak”, bahkan nanti dipermuliakan sampai kemuliaan kekal. Jangan buat matamu tertutup (tidur).
Orang dunia saja tahu peribahasa: “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”, artinya; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian; itulah keadaan gunung Sion.  Jangan kita kalah dengan dunia, tetapi biarlah keadaan kita melebihi dari dunia, melebihi dari kemuliaan dunia.
 
Yesaya 60:2-4
(60:2) Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. (60:3) Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. (60:4) Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.
 
Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.  Intinya: Kalau ibadah dibawa sampai kepada puncaknya, itulah gunung Sion, maka terang TUHAN terbit atasnya, kemudian kemuliaan TUHAN menjadi nyata atasnya.
 
Kalau itu sudah nyata, lihatlah ayat 3: Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepadamu karena engkau terang, dan raja-raja, pemimpin-pemimpin dunia ini akan datang kepada cahaya yang terbit bagimu.
Firman itu pelita. Cahaya itu adalah Pengajaran. Bangsa-bangsa akan datang mencari Pengajaran, dimulai dari kita; oleh sebab itu, satu dengan yang lain, kita harus bergandengan tangan untuk membawa Pengajaran Pembangunan Tabernakel dari Timur sampai ke Barat, tidak boleh egois lagi dengan kejahatan kenajisannya.
 
Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu ... Lihat, saat TUHAN mempermuliakan gunung Sion, semua datang berhimpun kepadanya. Lalu akhirnya, saat mereka berhimpun ke gunung Sion, yang terjadi adalah;
1.      anak-anakmu laki-laki datang dari jauh,
2.      dan anak-anakmu perempuan digendong.
“Digendong”, harusnya itu menjadi beban kita, tetapi diambil alih oleh para pemimpin-pemimpin dunia ini nanti, kalau TUHAN sudah mempermuliakan gunung Sion, kedudukannya di atas gunung TUHAN, gunung Sion, puncak tertinggi, tegak berdiri di hulu gunung-gunung, seperti satu berkas milik Yusuf yang tegak, sehingga datang 11 (sebelas) berkas mengelilingi dan sujud menyembah kepada dia.
 
Yesaya 60:5
(60:5) Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.
Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri ... Dan ini akan nyata; kita akan terheran-heran dengan wajah berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, disertai dengan tercengang-cengang dan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepada gunung Sion.
 
Lihat, saat ini kita sedang bersusah-susah, bagaimana caranya Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) ini disampaikan. Kita harus mengorbankan tenaga, pikiran, waktu, uang, materi, harta kita, semua; oleh sebab itu, jangan bersungut-sungut. Apabila TUHAN membawa kita sampai kepada puncak gunung TUHAN, itulah gunung Sion, maka TUHAN akan balikkan keadaan, sampai kita tercengang-cengang.
Jadi, jangan kita bersungut-sungut dan berkata: “Korban lagi ... korban lagi ... korban lagi” Kemuliaan yang akan kita terima kelak tidak sebanding dengan korban-korban yang kita persembahkan sekarang ini. Camkan itu.
 
Yesaya 49:22-23
(49:22) Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Lihat, Aku akan mengangkat tangan-Ku sebagai tanda untuk bangsa-bangsa dan memasang panji-panji-Ku untuk suku-suku bangsa, maka mereka akan menggendong anak-anakmu laki-laki dan anak-anakmu perempuan akan didukung di atas bahunya. (49:23) Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah dan akan menjilat debu kakimu. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan mendapat malu."
 
Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Lihat, Aku akan mengangkat tangan-Ku sebagai tanda untuk bangsa-bangsa dan memasang panji-panji-Ku untuk suku-suku bangsa  ... Lihat, TUHAN Yesus adalah keselamatan kita; Dialah Yehova Nissi, panji keselamatan.
Maka mereka akan menggendong anak-anakmu laki-laki dan anak-anakmu perempuan akan didukung di atas bahunya. Lihat, segala berkat-berkat dari seberang lautan akan datang menjadi bagian kita. Tidak berhenti sampai di situ, segala beban-beban kita dalam melayani pekerjaan TUHAN, semuanya akan ditanggung oleh mereka, karena TUHAN yang menjadi Yehova Nissi (panji keselamatan) bagi kita semua.
 
Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu ... Lihat, yang lebih heran lagi; yang menjadi pengasuh adalah pemimpin-pemimpin bangsa, raja-raja bangsa. Saya yakin hal ini akan tergenapi; kalau tidak tergenapi, maka saudara tidak perlu gentar kepada saya, tidak usah takut dan hormat kepada saya. Hal ini akan tergenapi.  Dan malam ini saya sampaikan ini, bukan semata-mata maunya saya, tetapi jelas ini maunya TUHAN Yesus Kristus dalam urapan Roh Kudus.
 
Dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Kemudian, yang menjadi inang pengasuh adalah permaisuri-permaisuri; bayangkan, dia akan bertanggung jawab dengan segala beban-beban kita.
 
Apa lagi? Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah ... Dalam keadaan sujud dengan muka sampai ke tanah, bukan dengan ambil muka, bukan sambil cari muka, tetapi dengan sujud dan dengan muka sampai ke tanah.
Dan akan menjilat debu kakimu. Artinya; mengakui bahwa gunung Sion adalah milik TUHAN.
 
TUHAN akan balikkan semua. Jadi, jangan ragu mengambil keputusan untuk menjadi pelayan yang jujur, menjadi seorang imam yang tulus, tidak usah takut mengambil resiko, sebab TUHAN akan balikkan keadaan itu nanti. Ingat: Jangan karena kita egois, lalu orang lain tersandung. Orang lain juga ingin menjadi imam; tetapi karena kita egois, orang lain tidak bisa menjadi imam, karena kita tidak tekun 3 (tiga) macam ibadah pokok. Jangan egois. Jangan turuti hawa nafsumu. Kalau engkau mengerti Firman, menangislah engkau malam ini.
 
Yesaya 43:4-7
(43:4) Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. (43:5) Janganlah takut, sebab Aku ini menyertai engkau, Aku akan mendatangkan anak cucumu dari timur, dan Aku akan menghimpun engkau dari barat. (43:6) Aku akan berkata kepada utara: Berikanlah! dan kepada selatan: Janganlah tahan-tahan! Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi, (43:7) semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"
 
Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau ... Ingat: Gunung Sion, sidang mempelai wanita TUHAN sangat berharga di mata TUHAN. Dan TUHAN terlalu mengasihi gunung Sion lebih dari pada gereja-gereja lain, sama seperti Yakub lebih mengasihi Yusuf dari pada 11 (sebelas) saudara-saudaranya yang lain.
Selanjutnya di sini dikatakan: Maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. TUHAN akan memberi manusia sebagai ganti dari segala penderitaan yang dialami, antara lain;
-          raja-raja menjadi pengasuh,
-          permaisuri-permaisuri menjadi inang mengasuh,
untuk menanggung beban semuanya dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon, sebab terlalu banyak pekerjaan yang harus kita kerjakan.
 
Oleh sebab itu, janganlah takut mengambil keputusan malam ini sampai seterusnya. Mengapa kita tidak boleh takut? Sebab Aku ini menyertai engkau. Ingat: TUHAN senantiasa menyertai kita. Begitu Yesus lahir ke dunia ini, Yusuf dan Maria harus memberi nama Imanuel, sesuai dengan mimpi Yusuf itu. Kita harus yakin dengan Firman nubuatan, itulah “mimpi”.
Kemudian, di sini dikatakan: Aku akan mendatangkan anak cucumu dari timur, dan Aku akan menghimpun engkau dari barat. Selanjutnya, ada suatu persekutuan yang indah; bangsa kafir dan Israel bersatu.
 
Aku akan berkata kepada utara: Berikanlah! dan kepada selatan: Janganlah tahan-tahan! Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi.
-          Kalau TUHAN sudah mengangkat, maka tidak ada yang bisa menahan.
-          Kalau TUHAN sudah membuka pintu, maka tidak ada yang bisa menutup.
Mengapa demikian? Sebab Dia memegang kunci Daud.
 
Semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan! Dan semuanya nanti akan menjadi indah, kembali kepada wujud semula, segambar serupa dengan Allah, lewat pesta nikah Anak Domba.
 
Jadi, seluruh kitab suci, hanya ada 2 (dua) pokok utama yang harus disampaikan oleh seorang hamba TUHAN.
1.      Ibadah harus memuncak sampai gunung Sion, prakteknya; doa penyembahan.
2.      Pesta nikah Anak Domba.
Itulah dua rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad.
1.      Rahasia ibadah, di mana ibadah harus dibawa sampai kepada puncaknya, itulah doa penyembahan.
2.      Rahasia nikah, itulah perjamuan malam kawin Anak Domba.
 
Mari, saya akan tunjukkan; kita akan sejenak melihat dua rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad.
Kolose 1:25-26
(1:25) Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, (1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
 
Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu. Hal ini menunjukkan bahwa Rasul Paulus adalah seorang hamba TUHAN yang jujur dan seorang hamba TUHAN yang tulus. Apa buktinya? Di atas tadi saya sudah sampaikan; dia berani mengambil resiko, walaupun akhirnya dia mati terbunuh di Yerusalem, hanya demi gandum yang tidak ada hubungannya dengan jerami.
 
Apakah Firman yang disampaikan itu? Yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
Singkatnya: Rasul Paulus menyatakan rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari keturunan ke keturunan dinyatakan kepada sidang jemaat di Kolose (secara khusus) dan kepada bangsa kafir (secara umum).
 
Apakah itu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad?
-          Yang pertama: Rahasia ibadah, di mana ibadah itu harus memuncak sampai doa penyembahan, itulah gunung Sion, prakteknya adalah doa penyembahan.
-          Yang kedua: Rahasia nikah.
 
Tentang: RAHASIA IBADAH.
1 Timotius 3:15-16
(3:15) Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. (3:16) Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
 
Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah. Seperti apa keluarga Allah yang sebenarnya? Yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran; harus menjadi tiang penopang dan harus menjadi dasar kebenaran. Ingat itu. Jangan asal melayani TUHAN, tetapi harus menjadi tiang penopang -- itulah keluarga Allah --, dan harus menjadi dasar kebenaran. Jangan engkau ngikut-ngikut, itu bukanlah dasar kebenaran; tetapi engkau menjadi contoh teladan, itulah dasar kebenaran.
 
Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah ... Inilah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, itulah rahasia ibadah. Apa puncak ibadah? Itulah doa penyembahan.
Puncak ibadah adalah gunung Sion. Prakteknya adalah doa penyembahan. Prakteknya bukanlah sensasi, bukan berkat, bukan kalau hamba TUHAN mengadakan sensasi, lalu mengadakan kesembuhan mujizat, bukan itu puncak ibadah, melainkan doa penyembahan.
 
Inilah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad yang pertama, dan selanjutnya kita akan melihat rahasia yang kedua. Jadi, hanya ada 2 (dua) rahasia; oleh sebab itu, jangan mau disesatkan oleh nabi-nabi yang tidak bertanggung jawab.
Saya gereget melihat hamba TUHAN, karena saya menyampaikan Teologia Penderitaan, lalu dia berkata bahwa saya iri kepada dia, karena dia memiliki gereja besar; saya tidak terima bahasa itu, karena sesungguhnya dia tidak mengerti Firman TUHAN, dia terlalu dangkal, dia terlalu bodoh, dia tampil sebagai pengejek tetapi dia tidak tahu apa yang diucapkannya.
 
Tentang: RAHASIA NIKAH.
Efesus 5:32
(5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
 
Rahasia yang kedua adalah rahasia nikah; hubungan antara sidang jemaat dengan Kristus sebagai Kepala Gereja dan Mempelai Pria Sorga, sedangkan sidang jemaat (gereja TUHAN) adalah tubuh-Nya, adalah sidang mempelai TUHAN. Itulah rahasia yang besar, yang kedua, yaitu “rahasia nikah”.
 
Jadi, seorang hamba TUHAN harus jujur, harus tulus. Kalau dia jujur dan tulus, maka pokok utama dari seluruh pemberitaan Firman TUHAN, hanya ada 2 (dua):
1.      Dia harus menyampaikan rahasia ibadah, di mana puncaknya adalah doa penyembahan.
2.      Dia harus menyampaikan rahasia nikah; hubungan antara tubuh dengan Kepala, itulah yang disebut hubungan nikah yang suci antara Kristus, yang adalah Kepala, Mempelai Laki-Laki Sorga, dengan sidang jemaat, yang adalah tubuh, mempelai wanita-Nya, berdasarkan kasih.
 
Inilah yang disampaikan oleh Yusuf kepada ayahnya, ibunya, dan saudara-saudaranya, tanpa terkecuali. Jangan kita pakai perasaan; jangan turuti tabiat daging walaupun itu ayah, walaupun itu ibu, walaupun itu saudara laki-laki, walaupun itu saudara perempuan. Lepaskan tabiat daging dari semua, karena musuh orang adalah seisi rumahnya; jadi, harus mengalami pemisahan mulai dari sekarang. Kalau engkau mau terima resiko menerima dia rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, maka TUHAN akan berkati engkau
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment