KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, May 8, 2012

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 08 MEI 2012


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 08 MEI 2012

Tema:  HAL BERDOA
           (seri 3)

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan Tuhan, kita dimungkinkan untuk menyembah Tuhan, dalam Ibadah Doa Penyembahan, sehingga dengan demikian, kita dapat merendahkan diri serendah-rendahnya.

Kembali kita memperhatikan Matius 6.
Matius 6: 5-13
(6:5) "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
(6:6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
(6:7) Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
(6:8) Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
(6:9) Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
(6:10) datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
(6:11) Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
(6:12) dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]

Kita fokus memperhatikan ayat yang kelimaDan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya”.

Berdoa itu penting, bahkan berdoa itu adalah suatu keharusan, sebab doa adalah nafas hidup manusia.
Berarti, jika tidak berdoa; tidak ada nafas hidup = mati = binasa.

Wahyu 11: 1
(11:1) Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

Selain Bait Suci Allah, yang diukur adalah mezbah.
Mezbah -> doa.
Diukur artinya; mendapat perlindungan, pemeliharaan, pertolongan, pembelaan dari Tuhan

Berarti kalau tidak hidup dalam doa penyembahan, tidak mendapat perlindungan, pemeliharaan, pertolongan, pembelaan dari Tuhan = tidak diukur = binasa.
Itu sebabnya, malam hari ini kita mengadakan doa penyembahan dan ini sudah menjadi suatu keharusan.

Bandingkan dengan mereka yang tidak hidup di dalam doa.
Wahyu 11: 2
(11:2) Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci di sebelah luar = tidak diukur.
Dalam pola Tabernakel, Bait suci di sebelah luar, terkena pada halaman = pelataran.

Halaman adalah daerah pembenaran, dibenarkan oleh darah Yesus juga kematian dan kebangkitan Yesus.
Di halaman ada 2 alat, yaitu;
1.    Mezbah Korban Bakaran = dibenarkan oleh darah Yesus Kristus.
2.    Kolam pembasuhan = dibenarkan oleh kematian dan kebangkitan Kristus.
Tetapi kehidupan anak-anak Tuhan tidak cukup hanya dibenarkan oleh darah Yesus juga kematian dan kebangkitan Yesus, harus ada tindak lanjutnya, yaitu berada di ruangan suci dan hidup dalam doa penyembahan.

Itu sebabnya, dari sejak kecil, anak-anak harus dibawa ke dalam rumah Tuhan, untuk tetap hidup dalam doa penyembahan.
Tetapi banyak orang kristen tidak mengerti, sehingga mereka menomorsatukan perkara-perkara lahiriah, oleh sebab itu, suatu saat nanti, banyak orang kristen kaget, terkejut, sebab; tiba-tiba dia sudah menjadi bagian dari antikris, pada saat antikris berkuasa selama 3,5 tahun.
Oleh sebab itu, tidak cukup hanya dibenarkan / lahir baru saja, tetapi harus ditingkatkan sampai Ibadah Doa Penyembahan.

Syarat untuk berdoa.
Kembali kita perhatikan Matius 6: 5
(6:5) "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Syarat untuk berdoa adalah janganlah berdoa seperti orang munafik.
Munafik, artinya; di luar dan di dalam tidak sama.
Di luar terlihat tampak baik dan menarik, tetapi berbanding terbalik dengan apa yang ada di dalamnya, itulah munafik.

Sebagai contoh.
Bagian kedua.
  Ahli-ahli taurat & orang-orang Farisi berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang = berdoa secara lahiriah.
Bagi mereka yang berdoa secara lahiriah, mereka sudah mendapat upah dari orang-orang yang melihat dan yang memberi pujian.

Matius 23: 18-19
(23:18) Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
(23:19) Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?

Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat
Artinya; bagi mereka yang hidup di dalam doa penyembahan, tetapi penuh dengan kemunafikan, bagi mereka yang terpenting adalah perkara-perkara lahiriah, itulah persembahan yang di atas mezbah.
Mezbah -> doa penyembahan, sedangkan bersumpah = mengikatkan janji.
Berarti kalau seseorang hidup dalam kemunafikan maka doa penyembahan itu dilangsungkan secara lahiriah = bersumpah demi persembahan di atas mezbah, sumpah itu mengikat, sehingga tidak berjanji untuk mengikatkan diri di dalam doa penyembahan.
Kalau tidak mengikat janji dengan doa penyembahan = tidak menjadi penyembah-penyembah di dalam roh dan kebenaran, sesuai dengan penyembahan yang dikenan oleh Allah Bapa.
Sesungguhnya yang benar adalah anak-anak Tuhan mengikatkan janji dengan doa penyembahan = bersumpah demi mezbah.

Ciri-ciri jika hidup di dalam doa tetapi terikat dengan perkara-perkara lahiriah; menjadi buta.
Buta artinya; tinggal dalam kegelapan dosa.

Kalau seseorang tinggal dalam kegelapan dosa, maka yang terjadi adalah;
-      Ia tidak tahu kemana ia harus pergi (1 Yohanes 2: 11)
= tidak tahu berbuat yang baik.
-      Tidak dapat melihat cahaya injil kemuliaan (2 Korintus 4: 4)
= tidak suka mendengarkan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, itulah firman nubuatan yang
disampaikan oleh para nabi, yang sifatnya mengoreksi, memeriksa, sampai menyucikan dosa.

Praktek hidup di dalam doa tetapi terikat dengan perkara-perkara lahiriah.
Matius 6: 5
(6:5) "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Praktenya;
1.    Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat.
Berdoa dengan berdiri di dalam rumah-rumah ibadat / rumah Tuhan, tujuannya; supaya dilihat orang lain.
Ini adalah sikap berdoa yang tidak baik & tidak berkenan di hadapan Tuhan.

Bandingkan dengan berdoa yang benar & berkenan.
Mazmur 95: 6-7
(95:6) Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
(95:7) Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!

Sesungguhnya, ketika masuk / berada di dalam rumah Tuhan sikap yang benar adalah sujud menyembah = berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Itulah yang benar.

Tetapi sikap orang munafik; masuk ke rumah Tuhan, lalu berdoa dengan berdiri, dengan tujuan untuk dilihat orang lain.
Oleh sebab itu, ketika malam ini kita berada di dalam rumah Tuhan, biarlah kita juga memposisikan diri rendah di kaki Tuhan, inilah sikap yang baik & benar di hadapan Tuhan.

1 Korintus 15: 24-27
(15:24) Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.
(15:25) Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
(15:26) Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
(15:27) Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan", maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya.

Suatu kemurahan yang besar bagi kita, kalau kita berlutut menyembah di bawah kaki Tuhan, sebab saat itulah kita menaklukkan segala musuh, termasuk musuh yang terakhir, itulah maut.
Maut itulah upah dari dosa.
Oleh sebab itu, marilah kita berlutut menyembah di bawah kaki Tuhan, karena Tuhan sudah menaklukkan musuh di bawah kaki-Nya.

Musuh utama kita ada 2;
-      Iblis setan = roh jahat dan roh najis.
-      Daging, itulah hawa nafsu dan keinginannya

Selama kita berada di ketinggian, selama itu pula musuh berusaha mengguncangkan dan menjatuhkan kita dalam berbagai-bagai dosa, tetapi apabila kita menempatkan diri di tempat yang paling rendah, yaitu berada di bawah kaki Tuhan, tidak satupun musuh dapat menjatuhkan saya dan saudara = tidak dapat diganggu gugat lagi, baik oleh daging dengan hawa nafsu keinginannya, maupun setan dengan roh jahat & roh najis, bahkan maut pun sudah ditaklukkan.

Mengapa saat merendahkan diri, musuh dikalahkan? Karena saat merendahkan diri di bawah kaki Tuhan, tidak ada peluang untuk dijatuhkan oleh iblis setan maupun daging, karena sudah terlebih dahulu berada di tempat yang paling rendah.

Misalnya; benda yang berada di atas / ketinggian, benda itu akan mudah terjatuh ke bawah, tetapi jika benda berada di bawah / di tanah, di tempat yang paling rendah, benda itu tidak dapat lagi dijatuhkan.

Demikian juga dengan kita, kalau kita berada di ketinggian, dengan segala kesombongan, maka iblis setan akan mudah menjatuhkan kita, tetapi jika kita memposisikan diri rendah di bawah kaki Tuhan, siapa yang akan menjatuhkan kita ?? Tentu tidak ada.

2.    Berdoa dengan berdiri pada tikungan-tikungan jalan raya.
Berdoa dan berdiri di tikungan-tikungan jalan raya, artinya; berdoa secara lahiriah, berdoa yang hanya untuk dilihat orang lain.

Tikungan-tikungan adalah tempat yang aman untuk menghadang musuh.
Kalau jalan yang lurus, itu bukan tempat yang aman untuk menghadang musuh, sebab kalau menghadang musuh di jalan yang lurus, musuh sudah terlebih dahulu melihat si penghadang.

Berarti kalau berdoa di tikungan-tikungan, membuat diri kuat, aman dan menjadikan orang lain tawanan. Ini sangat  lucu, bukan ?
Seharusnya kalau kita berdoa, orang lain yang masih terikat dengan dosa, kita doakan untuk melepaskan mereka dari tawanan iblis setan, tetapi kalau berdoa di tikungan-tikungan, menjadikan diri sendiri kuat tetapi membuat orang lain menjadi tawanan musuh.

Banyak hamba Tuhan dan sidang jemaat yang membuat diri kuat, karena kedudukan / takhta tetapi menjadikan orang lain tawanan. Ini tidak benar.

Matius 23: 13
(23:13) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.

Kalau berdoa di tikungan-tikungan, berarti merintangi orang lain untuk masuk ke dalam kerajaan sorga, bukankah jalan menuju kerajaan sorga adalah jalan yang lurus ?
Tetapi kalau berdoa hanya supaya dilihat orang lain, itu membuat diri kuat dan aman tetapi orang lain menjadi tawanan musuh.
Inilah yang harus kita sadari dan pahami di hari-hari terakhir ini.

Mari, kita yang sudah mengerti firman Tuhan, janganlah kita bagaikan orang munafik yang berada di tikungan-tikungan. Biarlah kita semua menjadi kehidupan yang mau merendahkan diri di bawah kaki Tuhan.

Sebagai Contoh:
1 Timotius 4: 1-5
(4:1) Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
(4:2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
(4:3) Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.
(4:4) Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur,
(4:5) sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa.

Segala sesuatunya sudah dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa, tetapi ada ajaran-ajaran setan yang menyesatkan, yaitu
-      melarang orang kawin
kawin = menikah = laki-laki dan perempuan menjadi satu daging = tubuh dan kepala menjadi satu.
Tubuh gambaran dari gereja Tuhan sebagai mempelai perempuan, sedangkan kepala itu adalah gambaran dari Kristus sebagai Kepala dari tiap-tiap gereja = suami dari mempelai perempuan.

Kalau ada larangan untuk kawin, itu adalah ajaran sesat yang berusaha untuk merintangi gereja Tuhan masuk ke dalam kerajaan sorga, merintangi gereja Tuhan untuk menjadi mempelai perempuan / perawan suci.
Apalagi kalau menolak pengajaran mempelai, kemudian pengajaran mempelai dikatakan sesat, ini salah besar, tetapi yang benar; memang harus kawin, dengan kata lain masuk dalam pesta nikah Anak Domba, jadi, bukan kawin mengawinkan.
Kawin mengawinkan = perzinahan = dikuasai roh najis

-      Melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah.
Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah boleh dimakan, apa saja, tetapi syaratnya; harus berucap syukur, sebab semuanya itu sudah dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa.
  • Dikuduskan oleh firman, berarti anak - anak Tuhan harus hidup benar sesuai dengan firman Tuhan. 
  • Dikuduskan oleh doa, berarti anak - anak Tuhan harus hidup di dalam doa.

Mazmur 95: 7
(95:7) Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!

Kalau kita sujud menyembah, berlutut di bawah kaki-Nya, itu bukti bahwa kita adalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Jadilah domba-domba yang tergembala, dengan merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki Tuhan, sebab ketika kita berlutut, disitulah kita memperoleh kekuatan yang ajaib.
Berlutut adalah letak kekuatan manusia.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment