KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, May 27, 2012

IBADAH RAYA MINGGU, 27 MEI 2012

IBADAH RAYA MINGGU, 27 MEI 2012

tema; SUPAYA TERLEPAS DARI KETELEDORAN

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh kemurahan-Nya, kita dimungkinkan untuk beribadah pada malam hari ini, sehingga kita dapat merasakan kasih-Nya, lewat pemberitaan firman Tuhan.

Mari kita menikmati firman Tuhan dari 2 Samuel 6: 1-10.
Ini adalah suatu peristiwa yang sangat menarik untuk kita perhatikan pada malam hari ini.
kita fokus memperhatikan ayat 6 dan 7.
(6:6) Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir.
(6:7) Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.

Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah, lalu memegangnya karena lembu-lembu itu tergelincir, maka bangkitlah murka Allah terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia disana karena keteledorannya itu.
Uza menggambarkan kehidupan seorang pelayan Tuhan yang akhirnya menuju kepada kematian.

Sekilas kita melihat, apa yang diperbuat oleh Uza itu baik; mengulurkan tangan untuk menolong.
Saya katakan, ini adalah pelayanan yang mendatangkan celaka

Yesaya 30: 1
(30:1) Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,

CELAKALAH ANAK-ANAK PEMBERONTAK, demikianlah firman Tuhan.

Saya, sebagai gembala sidang mengharapkan kepada seluruh sidang jemaat, terlebih kepada para imam yang sudah mengambil bagian dalam pelayanan ; jangan membiarkan diri dikuasai oleh roh pemberontak, supaya ibadah pelayanan ini boleh berjalan dengan baik dan berkenan di hadapan Tuhan.

Mengapa dikatakan “Celakalah anak-anak pemberontak”, apa yang menyebabkan anak-anak pemberontak ini celaka ??
-      Melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada Tuhan.
Jangan melaksanakan suatu rancangan diluar otoritas dari pada Tuhan, dalam segala sesuatu terlebih dalam ibadah pelayanan.
Itu sebabnya, saya dengan kasih menyampaikan; segala sesuatu / apa saja yang berkaitan dengan ibadah pelayanan dalam kandang penggembalaan, bertanyalah terlebih dahulu kepada Tuhan, sebagai Gembala Agung.

-      Memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh Kudus.
= Memasuki suatu persekutuan karena keingingan daging yaitu; karena adanya kepentingan - kepentingan pribadi.

Biarlah kiranya apapun yang kita kerjakan, hanya untuk kemuliaan dan keagungan bagi Tuhan Yesus Kristus, itu adalah dorongan Roh-El Kudus.


Inilah yang menyebabkan anak-anak Tuhan disebut anak-anak pemberontak, seperti Uza celaka, sehingga akhirnya menuju kepada kematian.


Kembali kita memperhatikan 
2 Samuel 6: 7
(6:7) Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.

Anak-anak pemberontak, seperti Uza; mati terbunuh karena keteledorannya.

Melaksanakan suatu rancangan tetapi yang bukan rancangan Tuhan dan memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh Kudus, itu disebut KETELEDORAN.
Menganggap ringan suatu perkara, memandang rendah ibadah pelayanan = keteledoran.

APAKAH KETELEDORAN YANG DILAKUKAN UZA SEHINGGA UZA MATI TERBUNUH ??
Keteledoran Uza adalah; mengulurkan tangan kepada tabut Allah.
Artinya; campur tangan manusia kepada kesucian dan kesempurnaan Allah. Ini adalah keteledoran.
Tidak boleh ada campur tangan manusia terhadap kesucian dan kesempurnaan Allah, sebab Allah begitu mulia sedangkan manusia hina karena dosa.

Penyebab terjadinya keteledoran ada 2 hal;
1.    Tabut Allah diletakkan di dalam kereta

2 Samuel 6: 3
(6:3) Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu.

Tabut Allah diletakkan di dalam kereta.
Arti rohaninya;
a.   Jika ada campur tangan manusia atas kesucian dan kesempurnaan Allah, maka yang tampak jelas terlihat adalah perkara - perkara lahiriah, bukan kemuliaan Allah.
Kereta -> perkara-perkara lahiriah.

2 Samuel 6: 2
(6:2) Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim.

Tabut Allah adalah takhta Allah, hadirat Allah = kemuliaan Allah di dalam kesucian dan kesempurnaan Allah.
Kalau dalam ibadah pelayanan ada campur tangan manusia, maka yang terlihat adalah hal lahiriah, sehingga kemuliaan Allah, hadirat Allah tidak terlihat. Ini tidak boleh terjadi.

Di hari-hari terakhir ini, di dalam gereja, rumah Tuhan, tidak terlihat lagi kemuliaan Allah, justru yang ditonjolkan /  yang terlihat adalah hal-hal yang lahiriah.


Sebagai contoh; 
Gereja-gereja seringkali mengundang artis-artis yang terkenal masuk ke dalam gereja, selanjutnya diberi kesempatan untuk bersaksi, sampai akhirnya menyampaikan firman Tuhan / kotbah, sementara ia bukan gembala yang selalu menyediakan makanan-minuman untuk domba-domba.


Kalau ibadah pelayanan dicampur aduk dengan hal-hal lahiriah, yang terlihat adalah hal lahiriahnya, bukan hadirat Allah / kemuliaan Allah.
Dengan situasi seperti ini, memicu terjadinya roh pemberontakan; mereka memang memuji Tuhan tetapi roh mereka memberontak, apalagi saat firman penyucian disampaikan.
Bagaimana mungkin ibadah pelayanan dicampur aduk dengan hal yang lahiriah ??

Arti rohaninya;
b.    Melayani Tuhan tetapi dengan mengandalkan hal-hal yang lahiriah.

Yesaya 31: 1-3
(31:1) Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.
(31:2) Akan tetapi Dia yang bijaksana akan mendatangkan malapetaka, dan tidak menarik firman-Nya; Ia akan bangkit melawan kaum penjahat, dan melawan bala bantuan orang-orang lalim.
(31:3) Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama.

Kalau kita datang kepada dunia / kepada mesir, berarti; tidak meminta pertolongan kepada Tuhan; sedangkan dunia / Mesir, terbataslah kekuatannya, justru yang terjadi adalah; tergelincirlah yang membantu, jatuhlah yang dibantu, sampai akhirnya binasa.
Berharaplah pada pertolongan Tuhan, jangan berharap pada kekuatan manusia.

Kemudian kalau kita lihat disini, kereta itu adalah kereta yang baru.
Kalau ada hal-hal yang baru di dunia, kemudian dibawa masuk ke dalam gereja, tidak perduli apakah itu berkenan atau tidak, kemudian dicampur aduk dengan ibadah pelayanan, supaya terlihat baik dan menarik tetapi menyalahi aturan.

Penyebab terjadinya keteledoran ada 2 hal;
2.    Kereta ditarik oleh lembu-lembu.

Lembu-lembu kegunaannya adalah untuk dipersembahkan sebagai korban persembahan kepada Tuhan, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan hati Tuhan, tetapi disini, lembu-lembu digunakan untuk menarik pedati / kereta.
Berarti, kalau kita perhatikan disini; seolah-olah korban persembahan itu ditunggangi oleh hal-hal yang lahiriah.

Binatang, menggambarkan manusia tanpa roh, seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan.

Roma 12: 1
(12:1) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Seharusnya lembu sapi itu dipersembahkan kepada Tuhan.
Manusia tanpa roh = binatang, seharusnya dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, itulah ibadah yang sejati, ibadah yang hakiki, yang berkenan di hadapan Tuhan.
Manusia tanpa roh / binatang tidak boleh dipakai untuk melayani Tuhan, sebab ia tidak akan berkobar-kobar melayani Tuhan.

Lembu -> manusia tanpa roh = binatang
Oleh sebab itu, ibadah pelayanan tidak boleh dipercayakan kepada binatang.

2 Petrus 2: 2-3, 12
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,

Nabi-nabi palsu juga digambarkan seperti binatang, sebab mereka melayani hanya untuk mencari keuntungan, dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua = ditunggangi perkara-perkara lahiriah, seperti lembu menarik kereta / pedati.
Jangan heran karena banyak hamba Tuhan menyampaikan firman Tuhan hanya dengan dua tiga ayat, selanjutnya ditambahkan dengan ilustrasi-ilustrasi, cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul, semua itu hanya untuk mencari keuntungan saja.
Sesungguhnya, mereka sama seperti binatang yang tidak berakal budi.

Kalau mereka dipakai untuk melayani Tuhan, untuk menarik kereta, maka akan tergelincir. Kita harus menyadari hal ini.
Saya tidak mau disebut binatang yang menarik kereta, oleh sebab itu saya bangga untuk menyampaikan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan = firman nubuatan = ayat menjelaskan ayat = ayat yang satu menguatkan ayat yang lain, bukan dengan cerita-cerita isapan jempol.
Saudaraku, Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, berkuasa untuk memeriksa, mengoreksi dan menyucikan dosa.

Akibat keteledoran.
1.    2 Samuel 6: 8
(6:8) Daud menjadi marah, karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Peres-Uza sampai sekarang.

Akibat pertama; Daud menjadi marah.
Kemarahan ini berbahaya sekali, sebab orang marah memiliki iri hati yang besar sekali.
Seperti kisah anak yang hilang, kembali kepada bapanya, kemudian anak yang sulung yang baru saja pulang dari ladang melihat semuanya itu, ia menjadi marah. 


Pada saat dia (anak sulung) marah  ada 3 hal yang terlihat;
-      Ia tidak mau masuk = di luar kandang penggembalaan = tidak tergembala dengan baik (Lukas 15: 28).
-      Menyatakan kebenarannya (Lukas 15: 29).
-      Menyatakan kesalahan adiknya / anak yang hilang (Lukas 15: 30).

Ciri-ciri orang marah; muka muram, hati panas.

Akibat keteledoran.
2.    2 Samuel 6: 9
(6:9) Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: "Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?"

Akibatnya; Daud menjadi takut kepada Tuhan.
Takut disini bukan membenci kejahatan, tetapi takut disini adalah Daud sudah kehilangan kepercayaan diri = minder.
Kalau kita sudah berusaha tetapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tidak perlu minder, ayo maju terus sebab kita bukan ekor tetapi kepala, bukan turun tetapi naik.

Akibat keteledoran.
3.    2 Samuel 6: 10
(6:10) Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu.

Akibatnya; Daud tidak memindahkan tabut Tuhan ke tempatnya, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom.
Berarti; perjalanan rohani tertunda untuk sementara waktu.
Seharusnya, tabut sudah tiba di kota Daud, tetapi melihat situasi yang ada, Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom.

Saya teringat ketika Miryam menghakimi Musa, akibatnya; dia menerima hukuman dari Tuhan, yaitu penyakit kusta, sehingga perjalanan bangsa Israel tertunda satu minggu lamanya = tujuh hari.
Satu hari bagi Tuhan = 1000 tahun bagi manusia.
Itu berarti, kerugian yang sangat besar sekali kalau perjalanan rohani tertunda.

Mungkin saja, perjalanan rohani kita belum sampai ke Yerusalem yang baru, kota yang kudus, karena masih mempertahankan cara hidup yang lama. Berarti, perjalanan ibadah pelayanan kita masih tertunda.
Kota Daud -> Yerusalem.
Yerusalem yang baru, yaitu; langit yang pertama dan bumi yang pertama sudah berlalu = kota kudus (Wahyu 21: 1-2).

Tetapi Tuhan berkemurahan karena panjang sabar serta kasih sayang dan kasih setianya bagi kita, jangan putus asa, jangan kecewa, sebab di dalam Tuhan pasti ada jalan keluarnya.

Jalan keluar.
2 Samuel 6: 11-12
(6:11) Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.
(6:12) Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.

JALAN KELUARNYA BAGI KITA;
Ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan adalah tanggung jawab yang harus dipikul di atas pundak, tidak boleh diletakkan di dalam kereta lalu ditarik lembu.

Kita harus bersyukur karena dipercaya melayani Tuhan, dalam wahyu 1: 6, jika dipercaya melayani Tuhan, berarti kita menjadi suatu kerajaan bagi Allah, ini adalah kedudukan yang sangat tinggi, yang tidak dapat diperoleh di luar sana, karena Tuhan yang mengangkat kita.

Hai imam-imam yang melayani Tuhan, kerjakanlah apa yang dipercayakan oleh Tuhan dalam setiap ibadah pelayanan, memikul tanggung jawab dengan sepenuhnya di atas pundak.
Seringkali saya sampaikan; ibadah pelayanan yang dipercayakan oleh Tuhan harus dipikul di atas pundak dengan sungguh-sungguh.

Syarat memikul tanggung jawab:
1.    2 Samuel 6: 13
(6:13) Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.

Syarat pertama; setiap 6 langkah, mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.
Arti semua ini adalah melayani dengan pengorbanan, kasih Allah dan sukacita.
6 langkah -> manusia daging, rela berkorban / berdiri di atas korban Kristus.

Tuhan hanya memakai anak-anak Tuhan yang rela berkorban untuk ibadah pelayanan, sebab tabut harus dipikul di atas pundak, karena melayani Tuhan butuh pengorbanan.

2.    2 Samuel 6: 14A
(6:14) Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.

Syarat kedua; Daud menari-nari.
Menari-nari adalah tanda sukacita.

Kalau ada orang yang sedang berduka, saudara jangan menari.
Tetapi kalau Tuhan mempercayakan ibadah pelayanan, harus dipikul di atas pundak, bertanggung jawab atas kepercayaan Tuhan, pada saat itulah kita boleh menari di hadapan Tuhan = dikuasai roh sukacita = berkobar-kobar, berapi-api dalam setiap ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Menari berarti dikuasai roh sukacita, sebab motor penggerak dari tubuh adalah roh manusia itu sendiri.

3.    2 Samuel 6: 14B
(6:14) Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.

Syarat ketiga; Daud berbaju efod dari kain lenan.

Keluaran 28: 2-6
(28:2) Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.
(28:5) Untuk itu haruslah mereka mengambil emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus.
(28:6) Baju efod itu harus dibuat mereka dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: buatan seorang ahli.

Baju efod adalah pakaian kekudusan bagi seorang yang memegang jabatan imam.
Seseorang yang memegang jabatan imam, harus hidup dalam kekudusan, berusaha hidup suci baik dalam perkataan, sikap, tingkah laku dan gerak gerik, dalam segala hal.

Adapun baju efod dibuat dari:
1.    Emas -> urapan Roh Kudus
Berarti, seorang imam harus diurapi Roh Kudus, supaya dalam ibadah pelayanan terlepas dari hawa nafsu dan keinginan daging.

2.    Kain ungu tua / biru laut -> seorang hamba, yaitu melayani dengan rendah hati.

3.    Kain ungu muda -> kemuliaan sang Raja.
Berbicara raja, berbicara tentang kuasa dan otoritas, berkuasa atas dosa yang disebabkan oleh;
-      Daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
-      Iblis setan = roh jahat dan roh najis.
-      Dunia dengan segala pengaruhnya yang menghanyutkan.

4.   Kain kirmizi / merah -> pengorbanan Kristus = Salib Kristus = sengsara salib = aniaya firman = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung = kasih karunia.

5.    Lenan halus -> kebenaran, keadilan dan kesucian Allah.

Syarat ini perlu kita perhatikan dengan sungguh-sungguh, supaya semua yang kita persembahkan layak dan berkenan di hadapan Tuhan. Biarlah hal ini terjadi dalam kehidupan kita semua. Amin, saudaraku???

Hasilnya:
2 samuel 6: 15
(6:15) Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.

Hasilnya; diiringi sorak sorai dan bunyi sangkakala.
-      Diiringi sorak sorai = disertai sukacita.
Kalau kita menabur dengan mencucurkan air mata, kita akan pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkas / hasil tuaian.

-      Diiringi bunyi sangkakala.
Sangkakala adalah perintah dan petunjuk dari Allah.
Dalam hal melayani Tuhan, harus mendengar sangkakala, menuruti petunjuk Tuhan, tidak boleh berlaku seenaknya, memakai aturan sendiri dan jangan memberontak.

JIKALAU ADA SUKACITA DAN MENURUTI / MENGIKUTI PETUNJUK DARI TUHAN, KITA TIDAK AKAN KELIRU MEMIKUL TANGGUNG JAWAB YANG TUHAN PERCAYAKAN KEPADA SAYA DAN SAUDARA.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment