KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, May 25, 2012

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 25 MEI 2012


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 25 MEI 2012

Shalom
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita bersyukur kepada Tuhan, karena Dia senantiasa menjadi pembela bagi kita, sehingga kita berkemenangan oleh karena kemurahan Tuhan.

Kembali kita memeriksa Maleakhi 1: 12
(1:12) Tetapi kamu ini menajiskannya, karena kamu menyangka: "Meja Tuhan memang cemar dan makanan yang ada di situ boleh dihinakan!"

Imam-imam yang melayani Tuhan di Tabernakel, mencemarkan meja Tuhan dan menghinakan makanan / persembahan yang ada di atasnya, dengan kata lain; imam-imam menajiskan nama Tuhan yang besar, serta Tabernakel, tempat imam-imam melayani Tuhan.

Berkaitan dengan ayat ini, kita memeriksa 1 Samuel 2: 22.
(2:22) Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,

Anak-anak imam Eli tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan.
Berarti, anak-anak imam Eli; menajiskan nama Tuhan, sedangkan nama Tuhan itu besar, sesuai dengan Maleakhi 1: 11.
Selain menajiskan nama Tuhan, juga menajiskan Tabernakel; rumah Tuhan, tempat kediaman Allah di dalam Roh.

Disini kita melihat bahwa imam Eli sudah mendengarkan berita tentang apa yang dilakukan oleh kedua anaknya, Hofni dan Pinehas.

1 Samuel 22: 12
(2:12) Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,

Anak-anak imam Eli, yaitu Hofni dan Pinehas, adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan Tuhan, sekalipun mereka tahu bahwa Tuhan itu besar dari terbitnya sampai terbenamnya matahari / dari timur sampai ke barat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dursila artinya berperilaku yang buruk dan jahat.
Orang yang berperilaku buruk dan jahat, tidak akan pernah mengindahkan nama Tuhan, sekalipun dia mengetahui bahwa nama Tuhan itu besar.

Selanjutnya saudaraku, pada ayat-ayat berikutnya dituliskan bahwa; anak-anak imam Eli melayani tanpa batas kepada umat Israel, sehingga setiap korban yang dipersembahkan oleh umat Israel, mereka tidak segan-segan mencucukkan daging itu dengan garpu bergigi tiga dan juga tidak segan-segan merampas lemak dari korban itu sendiri.
Berarti, perbuatan dari Hofni dan Pinehas ini sudah lama berlangsung dan sudah lama pula didengar oleh imam Eli.

Sekarang pertanyaannya;
MENGAPA ANAK-ANAK IMAM ELI MENJADI ORANG-ORANG DURSILA, MENAJISKAN NAMA TUHAN YANG BESAR ??

1 Samuel 3: 12-13
(3:12) Pada waktu itu Aku akan menepati kepada Eli segala yang telah Kufirmankan tentang keluarganya, dari mula sampai akhir.
(3:13) Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!

Anak-anak imam Eli; Hofni dan Pinehas, telah menghujat Allah tetapi ia tidak memarahi kedua anaknya tersebut.
Tidak memarahi kedua anaknya, artinya untuk kita sekarang adalah; tidak menyampaikan firman Tuhan dengan tegas, jelas dan benar, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan = firman yang disampaikan oleh para nabi = pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, yang sifatnya mengoreksi, memeriksa dan menyucikan dosa-dosa.

Saya sangat bersyukur, memiliki firman pengajaran yang rahasianya dibukakan yang sifatnya memeriksa, mengoreksi dan menyucikan dosa = memiliki ketegasan sehingga saya bangga juga senang untuk menyampaikannya. 
Oleh sebab itu, saudara harus bangga memiliki firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.

Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Firman Allah yang benar dan murni itu; ia TEGAS, berarti = 3 hal, yaitu;
1.    Firman Allah hidup
Hidup berarti tidak mati = firman Allah dapat bergerak dan menjalankan segala sesuatu yang Tuhan inginkan.

Yesaya 55: 11
(55:11) demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Inilah firman yang hidup, yaitu;
-      Firman Allah melaksanakan apa yang dikehendaki oleh Tuhan.
-      Firman Allah berhasil dalam apa yang disuruhkan kepadanya.

Kalau firman kembali ke mulut Allah, berarti firman Allah tidak berhasil = ia gagal = firman Allah tidak berkuasa = mati.
Huruf yang tertulis itu mati = logos, tetapi Roh Allah yang memberi hidup = menjadi rema.

Roma 10: 17
(10:17) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Iman timbul dari pendengar oleh firman Kristus.
Firman Kristus = firman yang diurapi Roh-El Kudus = ayat menjelaskan ayat = ayat yang satu menguatkan ayat yang lain = firman yang hidup, karena menghasilkan iman.
Saudaraku, perlu kita ketahui; kalau firman Allah menghasilkan berarti firman Allah hidup.

Firman Allah yang benar dan murni itu; ia TEGAS, berarti = 3 hal, yaitu;
2.    Firman Allah kuat.

a.     Kuat berarti; tidak lemah = tidak kalah = menang terhadap dosa.

Wahyu 6: 1-2
(6:1) Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
(6:2) Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

Firman Allah itu kuat, bagaikan orang yang menunggangi kuda putih; dia tampil sebagai pemenang, untuk merebut kemenangan.
Menang terhadap dosa yang disebabkan oleh;
-      Iblis setan = roh jahat dan roh najis.
-      Daging dan segala keinginannya.
-      Dunia dengan arusnya yang menghanyutkan, membawa kepada kematian rohani.

Kuda putih adalah gambaran dari kekuatan yang berasal dari Allah.

Roma 8: 31-33
(8:31) Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
(8:32) Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
(8:33) Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?

Kalau Tuhan di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita ?? tentu tidak ada, karena kita yang lebih kuat, sebab Allah berada di pihak kita untuk menjadi pembela.
Kehidupan yang kuat digambarkan seperti umat pilihan = umat yang dibenarkan oleh Allah.

b.    Kuat berarti; tidak rapuh, tidak mudah goyah terhadap dosa apapun.

Firman Allah yang benar dan murni itu; ia TEGAS, berarti = 3 hal, yaitu;
3.    Firman Allah lebih tajam dari pedang bermata dua manapun.

Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Ketajaman firman Allah; ia menusuk amat dalam.
Menusuk amat dalam = pedang yang terhunus = pedang yang dihunuskan.

Yosua 5: 13-15
(5:13) Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?"
(5:14) Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?"
(5:15) Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus." Dan Yosua berbuat demikian.

Pedang yang terhunus itu, ada di tangan Panglima Balatentara Tuhan.

Kemudian, ada yang unik disini, yaitu;
Ketika Yosua bertanya ; Kawankah engkau atau lawan?
Jawab dari laki - laki itu ; “Bukan, Tetapi akulah Panglima Balantentara Tuhan. Sekarang aku datang."
Seharusnya, jawaban dari Balatentara Tuhan adalah YA atau TIDAK

Artinya; firman Tuhan, firman pengajaran itu bukan kawan, bukan lawan, sehingga firman Tuhan itu dapat menguasai dan menusuk amat dalam, sehingga dosa terpisah dari kehidupan saya dan saudara = disucikan dari dosa.

JADI, JANGAN COBA-COBA MELAWAN FIRMAN TUHAN = LAWAN, DAN BERKAWAN DENGAN FIRMAN TUHAN TANPA MENGALAMI KEUBAHAN = MUNAFIK.

Mulai malam hari ini, ijinkan firman terhunus / menusuk amat dalam, pada kehidupan saya dan saudara sampai disucikan dari dosa.

Ciri-ciri jika firman menusuk amat dalam.
Yosua 5: 14-15
(5:14) Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?"
(5:15) Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus." Dan Yosua berbuat demikian.

Cirinya;
a.     Yosua menyembah dengan mukanya sampai ke tanah
= merendahkan diri serendah-rendahnya.
= menganggap diri hina di hadapan Tuhan.

b.    Menanggalkan kasut = menanggalkan cara hidup yang lama.
Biarlah kita menanggalkan hidup yang lama, sebab kehidupan yang lama adalah perbuatan yang sia-sia, yang tidak perlu dipertahankan lagi.

Praktek bila tidak menyampaikan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan / firman nubuatan, firman yang disampaikan oleh para nabi.
1 Samuel 2: 29
(2:29) Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?

Prakteknya;
1.    Memandang loba kepada korban sembelihan dan korban sajian.
Artinya; memperkaya diri / mencari keuntungan lewat ibadah pelayanan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, loba artinya; serakah dan tamak.

Kalau hamba Tuhan tidak menyampaikan firman Tuhan dengan tegas kepada sidang jemaat yang dilayani, berarti dia menyampaikan firman Tuhan hanya untuk mencari kekayaan, hanya untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri.
Di akhir zaman ini banyak hamba Tuhan yang demikian; mempersembahkan korban sembelihan = pelayanan, dan mempersembahkan korban sajian = pelayanan firman, tetapi hanya untuk mencari keuntungan.
Berhati-hatilah dengan hamba Tuhan yang seperti ini !

2.    Imam Eli lebih menghormati anak-anaknya dari pada Tuhan.
Ini adalah sikap yang salah yang diperbuat oleh imam Eli; ia lebih menghormati anak-anaknya dari pada menghormati Tuhan.

Roma 14: 17-18
(14:17) Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
(14:18) Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Melayani bukan soal makan dan minum, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus = melayani dengan pola kerajaan Allah.
Kalau melayani dengan pola kerajaan sorga; dikenan Allah, dihormati manusia.

1 Samuel 2: 23
(2:23) berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu?
Pertanyaan imam Eli ini, menunjukkan bahwa imam Eli tidak tegas terhadap anak-anaknya.

Sedangkan seorang perempuan yang mengeluarkan lelehan saja harus diasingkan selama 7 hari, dan setelah tahir dari lelehan, ia harus menghitung 7 hari lagi, sesudah itu, barulah ia tahir, terlebih seorang imam, ia harus mempertahankan kesucian (Imamat 15: 19, 28), tetapi imam Eli tidak tegas dalam hal mendidik anak-anaknya.

3.    Menggemukkan diri
Tidak salah kalau seseorang gemuk, yang salah adalah menggemukkan diri dari bagian yang terbaik dari setiap korban sajian.

Menggemukkan diri artinya;
-      Lamban = tidak kreatif dalam segala aktivitas ibadah pelayanan.
Perhatikan saja orang gemuk; tidak bisa cepat dalam melakukan aktivitas, terutama dalam ibadah pelayanan.

-      Tidak mampu untuk menyembah.
Saudara perhatikan orang gemuk; untuk berlutut saja susah, sementara untuk menyembah harus dengan berlutut.

-      Mencari posisi aman = berada di zona kenyamanan.
Perhatikan orang gemuk; mencari tempat / posisi yang aman dan enak untuk duduk, kemudian, ia tidak lagi berjalan ke sana dan ke sini karena tubuh yang berat. 

Ini adalah kesalahan yang dilakukan oleh imam Eli.

Saudaraku, tidak perlu menggemukkan diri dalam pelayanan, sebab kita tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia (1 Korintus 15: 58).

Jalan keluar.
Dikaitkan dengan pribadi Samuel, karena Samuel berada di antara keluarga imam Eli dan berada di dalam Tabernakel.

1 Samuel 3: 1-3
(3:1) Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering.
(3:2) Pada suatu hari Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya.
(3:3) Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.

Jalan keluarnya;
a.    Samuel yang muda menjadi pelayan.

Wahyu 1: 6
(1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Menjadikan kita suatu kerajaan bagi Allah = menjadi imam-imam bagi Allah = imamat yang rajani.
Berbicara raja, itu berbicara tentang kuasa dan otoritas. Berarti, seorang imam / pelayan berkuasa atas dosa yang disebabkan oleh daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya, iblis setan, roh jahat dan roh najis, juga arus dunia yang menghanyutkan, yang membawa kepada kematian rohani.

1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

-      Bangsa yang terpilih
-      Imamat yang rajani
-      Bangsa yang kudus
-      Umat kepunyaan Allah sendiri

Inilah yang disebut imam-imam, yang tugasnya; untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah.

b.    Samuel tidur di dalam Bait Suci.
Artinya; masuk dalam pengalaman kematian.

Yohanes 11: 11-13
(11:11) Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."
(11:12) Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh."
(11:13) Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.

Tidur arti rohaninya; masuk dalam pengalaman kematian, mematikan seluruh hawa nafsu dan keinginan daging = mati terhadap dosa = tubuh dosa kita, hilang kuasanya.

Yohanes 11: 14-15
(11:14) Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati;
(11:15) tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."

Lewat pengalaman kematian ini, kita diajar untuk mempercayakan diri sepenuhnya ke dalam  tangan Tuhan yang ajaib, berarti; tidak mempercayakan diri kepada harta, kedudukan dan jabatan, ijazah, tidak mengandalkan manusia, dan yang lain-lain.

Kalau kita menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada Tuhan, disitulah kita bisa menangis, mencucurkan air mata, sebagai bukti bahwa kita merasakan kasih sayang dan kasih setia Tuhan.

Pertanyaannya; DIMANAKAH TEMPAT SAMUEL TIDUR ???
1 Samuel 3: 3
(3:3) Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.

Samuel tidur di tempat tabut Allah = berada di dalam Ruangan Maha Suci.
Artinya;
a.    Ada persekutuan yang erat antara tubuh dengan kepala.
b.    Menjadi tubuh Kristus = mempelai perempuan Tuhan = perawan suci = tidak dicemarkan oleh dosa.

Kesimpulannya: masuk dalam pengalaman kematian; harus berada dalam hadirat Tuhan.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment