KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, January 6, 2013

IBADAH AWAL TAHUN, 01 JANUARI 2013



IBADAH AWAL TAHUN, 01 JANUARI 2013

Tema: MENANTIKAN LANGIT YANG BARU DAN BUMI BARU, DI MANA TERDAPAT KEBENARAN.

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kemurahan-Nya kita boleh beribadah pada malam hari ini, ini adalah ibadah sulung bagi kita tahun ini.
Kiranya ibadah sulung ini betul-betul mengandung janji dan mengandung kuasa bagi kita.
Sehingga di tahun yang baru ini, hidup kita menjadi baru, mulai dari perkataan, sikap, tingkah laku, gerak-gerik, tubuh, jiwa, roh, semuanya menjadi baru dan terus menerus dibaharui sampai puncaknya adalah Yerusalem baru, menjadi pengantin perempuan Tuhan yang senantiasa berdandan untuk suaminya.

Kita lihat firman Tuhan untuk tahun yang baru ini dari...
2 Petrus 3: 13
(3:13) Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Janji Allah sesuai dengan firman-Nya: LANGIT YANG BARU dan BUMI YANG BARU, di mana di dalamnya terdapat kebenaran, itulah yang kita nanti-nantikan sesuai dengan apa yang telah DIJANJIKAN OLEH ALLAH.

Sekarang, kita melihat: Keadaan yang lama sebelum Tuhan menjadikan segala sesuatu baru.
Dikaitkan dengan penciptaan langit dan bumi.
Kejadian 1: 1-2
(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
(1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Saudaraku, sebelum segala sesuatunya menjadi baru, keadaan bumi dalam 3 hal;
1.    Belum berbentuk.
2.    Kosong.
3.    Gelap gulita.

Keterangan YANG PERTAMA:
BELUM BERBENTUK.
Kejadian 1: 26-27
(1:26) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
(1:27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Allah menciptakan manusia, baik laki-laki dan perempuan, menurut gambar dan rupa Allah.

Kejadian 2: 7
(2:7) ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah, dibentuk menurut gambar dan rupa Allah.
JADI, BENTUK MANUSIA ITU SEGAMBAR DAN SERUPA DENGAN ALLAH.

Kejadian 3: 6-7
(3:6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
(3:7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Akhirnya, manusia dan isterinya jatuh dalam dosa, karena mereka melanggar hukum Allah.

1 Yohanes 3: 4
(3:4) Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.

Setiap orang yang berdosa, melanggar hukum Allah, sebaliknya orang yang melanggar hukum Allah, itu adalah dosa.
Setelah Adam dan Hawa melanggar hukum Allah, mereka jatuh dalam dosa = Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, karena melanggar hukum Allah.

Sesungguhnya, Allah telah memberi perintah, yaitu: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kejadian 2: 16-17).
Tetapi perintah Allah itu dilanggar, akhirnya manusia dan isterinya itu jatuh dalam dosa, berarti; merusak bentuk Allah, merusak gambar dan rupa Allah, merusak wujud Allah di dalam diri manusia dan isterinya = belum berbentuk.

Keterangan YANG KEDUA:
KOSONG.
1 Korintus 3: 16
(3:16) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
(3:17) Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

Saya dan saudara, laki-laki / perempuan, besar / kecil, tua / muda, disebut Bait Allah = rumah Tuhan, tempat Roh Allah berdiam.

Kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel, Bait Allah / Bait Suci itu terkena pada RUANGAN SUCI.
Di dalam ruangan suci terdapat 3 macam alat, yaitu;
-      Meja roti sajian = penuh dengan firman.
-      Pelita emas = penuh dengan Roh Kudus.
-      Mezbah dupa = penuh dengan kasih Allah.

Berarti, kalau Bait Allah kosong = Bait Allah tanpa 3 oknum Allah;
-      tidak dipenuhkan dengan firman Tuhan, itulah Allah Anak,
-      tidak dipenuhkan dengan Roh Kudus,
-      dan tidak dipenuhkan dengan kasih Allah Bapa.

Saya bersyukur kepada Tuhan, sejak saya terpanggil menjadi hamba Tuhan, saya hidup oleh karena firman, hidup oleh Roh Kudus dan tinggal dalam kasih, walaupun jatuh bangun di tengah-tengah ibadah pelayanan, dibanding dengan kehidupan saya sebelum terpanggil betul-betul kosong, tidak memiliki firman, tidak memiliki Roh Kudus dan tidak memiliki kasih.
Kalaupun mengasihi, itu karena ada keinginan sendiri, karena ada motivasi, karena ada kepentingan-kepentingan di dalamnya. Sesungguhnya, kasih Allah tanpa kepentingan-kepentingan, tanpa embel-embel, itulah yang saya syukuri pada saat ini.

Matius 12: 43-45
(12:43) "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
(12:44) Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
(12:45) Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."

Saya menghimbau kepada saudara: jangan tandus, maksudnya; jangan kering-kering, layanilah Tuhan, berarti harus ada persekutuan, seperti ranting yang melekat pada pokok anggur, supaya menghasilkan buah, dan yang menikmati buah bukan rantingnya tetapi orang lain.

Saudaraku, kalau Bait Suci tanpa Allah dengan 3 oknum-Nya, roh jahat yang pernah keluar, akan kembali.
Oleh sebab itu, jangan hanya puas karena sudah dilepaskan, karena sudah meninggalkan kehidupan / tabiat yang lama, sebab kalau tidak sungguh-sungguh, roh jahat itu akan kembali, sehingga keadaan orang itu menjadi lebih buruk dan lebih parah dari yang semula.

Kalau anak Tuhan sudah dilepaskan dari kegelapan, dari dunia dengan arusnya, kemudian kembali mencemarkan diri, seperti babi yang kembali ke kubangan; kejahatannya akan lebih parah lagi dari sebelumnya.
Itu sebabnya dalam 2 Petrus dikatakan: “Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka”.
Kalau anak Tuhan sudah di dalam Tuhan namun kembali melakukan suatu kejahatan, maka akan lebih parah / lebih jahat dari pada orang dunia, sampai mampu merusak ibadah pelayanan dalam satu kandang penggembalaan.

Matius 12: 45
(12:45) Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."

Itu akan berlaku kepada setiap orang, kepada angkatan yang jahat ini.
Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, di mana dosa kejahatan semakin memuncak, itu akan berlaku.

Kalau seorang hamba Tuhan kembali mengulangi kejahatannya, saya melihat ia akan sukar sekali untuk bangkit kembali.
Inilah yang saya kuatirkan, oleh sebab itu saya memohon doa kepada saudara, sebab saya ini bukan superman, bukan batman, tetapi saya manusia biasa. Daging jika dicubit masih ada rasa, tetapi saya berusaha berjuang, belajar dari pengalaman, sebab pengalaman adalah guru yang terbaik.
Kalau mengulangi kesalahan yang sama, di manakah pengalaman saudara yang dahulu? Pengalaman itu harus menjadi guru yang baik, supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Keterangan YANG KETIGA:
GELAP GULITA.
Lukas 22: 53
(22:53) Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu."

Saudaraku, kegelapan itu terjadi ketika Yesus ditangkap dan disalibkan oleh imam-imam kepala, tua-tua, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, itulah SAAT KEGELAPAN.

Ada 4 hal yang terjadi saat dalam kegelapan, yaitu:
1.    Matius 27: 41-42
(27:41) Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:
(27:42) "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.

Ketika Yesus disalibkan, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua mengolok-olok = mengecilkan Yesus sebagai Raja = tidak mengakui Yesus sebagai Raja = TIDAK MENJADIKAN DIRI SENDIRI SEBAGAI RAJA.
Berbicara raja, berarti berbicara tentang kuasa, berbicara tentang otoritas, sebab kemuliaan seorang raja, terletak pada kuasanya.
Berarti, jika mengecilkan / mengolok-olok Yesus sebagai Raja;
-      Tidak berkuasa terhadap dosa yang ditimbulkan oleh IBLIS SETAN, itulah roh jahat dan roh najis.
-      Tidak berkuasa terhadap dosa yang ditimbulkan oleh DAGING dengan hawa nafsu dan keinginannya.
-      Tidak berkuasa terhadap dosa yang ditimbulkan oleh DUNIA dengan segala arus pengaruhnya yang menghanyutkan, yang membawa pada kematian.

2.    Lukas 23: 35
(23:35) Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah."

Ketika Yesus disalibkan, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua mengolok-olok = mengejek Yesus sebagai Mesias.
Artinya; TIDAK HIDUP DALAM URAPAN ROH KUDUS.
Mesias -> orang yang diurapi. Yesus adalah Mesias = Kristus, artinya; yang diurapi.

Kalau seseorang tidak hidup dalam urapan Roh Kudus, maka ia hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging, itu sudah pasti.
Bagaimana kita melihat seseorang tidak hidup dalam urapan Roh Kudus? Itu terlihat kalau ia hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging saja;
-      Memikirkan hal-hal yang dari daging (Roma 8: 5).
-      Tidak takluk kepada hukum Allah (Roma 8: 7).

3.    Yohanes 19: 19
(19:19) Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi."

Ketika Yesus disalibkan, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua mengolok-olok Yesus orang Nazaret = MENGECILKAN YESUS SEBAGAI SEORANG NABI.
Sebab kalau berbicara Yesus orang Nazaret, itu berbicara bahwa Yesus adalah seorang nabi.

Kalau mengecilkan Yesus sebagai seorang nabi, itu artinya; tidak mengakui firman nubuatan, firman para nabi = tidak mengakui pembukaan rahasia firman Tuhan = tidak mengakui firman pengajaran yang rahasianya dibukakan = berada dalam kegelapan.
Kalau mau mengakui pembukaan rahasia firman Tuhan, dalam Mazmur dikatakan: “Bila tersingkap firman-firman-Mu maka seluruh kehidupan akan diterangi” = segala sesuatu yang terselubung dalam hati akan tersingkap.
Sebaliknya, kalau seseorang tidak mau mengakui firman para nabi, firman nubuatan, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, berarti berada dalam masa kegelapan.

4.    Yohanes 19: 23
(19:23) Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian -- dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.

Mereka membagi-bagi pakaian dan juga MENGAMBIL JUBAH YANG MAHA INDAH.
Artinya; mengecilkan pelayanan, sebab jubah itu adalah pakaian dari imam besar = masa kegelapan / berada dalam kegelapan dosa.
Kalau tidak melayani Tuhan, itu adalah masa kegelapan; oleh sebab itu, setialah melayani Tuhan sampai nafas terakhir.
Kalau tidak melayani Tuhan, mengecilkan pelayanan, berarti yang kita layani adalah roh-roh jahat, roh-roh najis = berada dalam kegelapan.

Sekali lagi saya katakan: layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh, sesuai dengan talenta dan karunia jabatan yang Tuhan percayakan. Talenta yang Tuhan percayakan kepada setiap orang berbeda-beda; ada yang satu talenta, ada yang dua talenta, ada yang lima talenta, itu adalah masa depan, oleh sebab itu jangan menyembunyikan talenta dalam tanah.
Menyembunyikan talenta dalam tanah = mengubur masa depan.
Hargailah karunia jabatan yang Tuhan percayakan, baik sebagai pemimpin pujian, singer, pemain musik, kolektan, multimedia, guru sekolah minggu, transleter, dan lain sebagainya.

Efesus 4: 18-19
(4:18) dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
(4:19) Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.

PENGERTIAN MENJADI GELAP adalah;
1.    Yang pertama: JAUH DARI HIDUP PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH, sehingga yang terjadi adalah ...
-      Kebodohan.
Orang bodoh banyak melakukan perbuatan-perbuatan yang bodoh.
Perbuatan yang bodoh adalah perbuatan yang tidak menyenangkan hati Tuhan.
-      Kedegilan hati.
= kekerasan hati = mempertahankan dosa kejahatan = menyukai dosa kejahatan bahkan menikmatinya, inilah pengertian gelap.

2.    Yang kedua: PERASAAN MEREKA TELAH TUMPUL, sehingga yang terjadi adalah ...
-      Menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan keinginan daging.
Kalau tumpul, digambarkan seperti pisau atau golok yang tumpul, sekalipun diasah dengan sekuat tenaga, tidak akan bisa tajam, sehingga hanya menyerahkan diri kepada hawa nafsu daging dan keinginannya, sekalipun diberi pengertian yang benar, sesuai dengan ketajaman firman Tuhan, kalau tumpul tetap saja menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan keinginannya.
Segala sesuatu yang tidak baik, segala sesuatu yang tidak suci, akan berakhir dengan kepahitan, tetapi karena tumpul, ia akan terus menuruti hawa nafsu dan keinginan dagingnya saja.
-      Mengerjakan dengan serakah, segala macam kecemaran.
Segala kecemaran dikerjakan dengan serakahnya, berarti dosa kejahatan itu masih kurang-kurang.
Ini adalah perasaan yang tumpul, biarpun sudah dinasihati, tetap saja masih kurang-kurang / tidak ada puas-puasnya melakukan kejahatan.
Orang yang tumpul, biar sampai mulut berbusa-busa memberi nasihat, mengingatkan, tetap saja tumpul, bahkan kurang-kurang / tidak ada puas-puasnya dengan segala macam kecemaran.
Saudaraku, jangan biarkan hati dan pengertian tumpul, supaya karunia jabatan dipertajam dan supaya firman Tuhan menajamkan hidup saya dan saudara.

Itulah keadaan sebelum Tuhan menjadikan segala sesuatu baru.

Jalan keluarnya.
2 Petrus 3: 12-13
(3:12) yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
(3:13) Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Biarlah kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, sebab di dalam segala sesuatu yang baru terdapat kebenaran.
Kalau masih mempertahankan hidup yang lama, tidak ada kebenaran di dalamnya; BELUM BERBENTUK, GELAP GULITA, KOSONG, itu bukanlah kebenaran.
Oleh sebab itu, biarlah kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, sesuai dengan janji-Nya.

2 Petrus 3: 14
(3:14) Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.

Sambil kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, syaratnya; harus berusaha supaya tidak kedapatan bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya + BERDAMAI DENGAN ALLAH.

Efesus 2: 15-16
(2:15) sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
(2:16) dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

Supaya berdamai dengan Allah, dimulai dengan salib Kristus; menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Galatia 5: 24-25
(5:24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
(5:25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

Barangsiapa menjadi milik Kristus, dia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya = berdamai dengan Allah = hidup oleh Roh, selanjutnya dipimpin oleh Roh Kudus.
Kalau kita hidup oleh Roh, biarlah kita memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus.
Apa buktinya kita hidup oleh Roh? kita dapat beribadah malam hari ini, karena hidup oleh Roh, tetapi tidak hanya sebatas itu, selanjutnya daging harus dipimpin oleh Roh Kudus, sehingga tabiat daging tidak terlihat.

Kolose 3: 5
(3:5) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

Masuk dalam pengalaman kematian, secara khusus segala sesuatu yang bersifat duniawi.

·         Roma 6: 3-4
(6:3) Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Dibaptis dalam Kristus, berarti dibaptis dalam kematian Kristus = yang lama telah dikuburkan, supaya kita satu dalam kebangkitan Kristus, yaitu; hidup dalam hidup yang baru = manusia baru, yang terus menerus dibaharui.

·         Kolose 3: 5
(3:5) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

Segala sesuatu yang duniawi harus dimatikan, berarti yang lama dikubur, yaitu
-      Percabulan dimatikan.
Cabul adalah perbuatan yang rendah.
-      Kenajisan dimatikan.
Berarti; terlepas dari dosa kenajisan, terlepas dari roh najis, mulai dari perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik.
-      Hawa nafsu serta keinginannya dimatikan / dikubur.
Hawa nafsu adalah suatu keinginan yang datang dari daging, bukan dari mana-mana.
Hawa nafsu bisa juga disebut kepentingan-kepentingan / melakukan segala sesuatu untuk diri sendiri, bukan untuk Tuhan, karena datangnya dari keinginan daging.
Selama manusia hidup dalam hawa nafsu, segala sesuatu yang diperbuatnya belum tentu positif, sekalipun terlihat baik.
-      Nafsu jahat dimatikan.
Keinginan untuk berbuat jahat, harus dimatikan / dikubur.
-      Serakah dimatikan.
Serakah = tamak = cinta akan uang = melayani karena cinta uang, karena upah.

Semua itu sama dengan penyembahan berhala.

Kolose 3: 6
(3:6) semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].

Orang-orang durhaka adalah orang-orang yang tidak dapat melakukan sesuatu yang baik di hadapan Tuhan, maupun terhadap sesama, itulah manusia duniawi, sehingga mendatangkan murka Allah.

Kolose 3: 7-8
(3:7) Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
(3:8) Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.

Sekarang, ada hal yang harus dibuang, yaitu;


-      Marah.                    -  Fitnah.
-      Geram.                   -  Kata-kata kotor.
-      Kejahatan.



Kolose 3: 9
(3:9) Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

Jangan lagi saling mendustai, berarti; terlepas dari roh dusta dan tipu muslihat, karena manusia lama serta kelakuannya telah ditanggalkan.

Kolose 3: 10
(3:10) dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Perbuatan daging dan kecemaran dunia telah dimatikan = telah mengenakan manusia baru yang terus menerus dibaharui, sampai kita memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya / gambar sang Pencipta = segambar dan serupa dengan Allah = kembali berbentuk.

Di tahun 2013, biarlah kita mengiringi Yesus Kristus dengan bentuk semula; segambar dan serupa dengan Allah.
Biarlah kita berjalan mengikuti jejak Kristus dengan bentuk semula, segambar dan serupa dengan Allah.
Biarlah kita beribadah melayani Tuhan dengan bentuk semula; segambar dan serupa dengan Allah.
Di manapun kita berada di tahun 2013 ini, kembali pada bentuk yang semula; segambar dan serupa dengan Allah.
Oleh sebab itu, dalam setiap ibadah, terlebih saat mendengar firman, kiranya firman itu terus membaharui kita, sampai kita memperoleh pengetahuan yang benar, menurut gambar Khaliknya.

Ayo, kembalikan gambar dan rupa Allah, kembali pada bentuk semula; segambar dan serupa dengan Allah.
Kalau tidak segambar dan serupa dengan Allah; maka segambar dan serupa dengan setan. lihat saja orang yang segambar dan serupa dengan setan, mukanya persis seperti setan, kotor, bau, semuanya seperti setan; tidak ada yang mengundang tertawa, ia tertawa sendiri, persis seperti setan.

Hasilnya.
Wahyu 21: 1-2
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
(21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

Kota yang kudus, Yerusalem yang baru = hidup suci.
Kemudian, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Perhiasan rohani dari seorang perempuan adalah ketundukannya, bukan dengan rambut yang dikepang-kepang atau perhiasan-perhiasan yang lain.
Inilah yang tampak jelas terlihat kalau lagit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu.

Wahyu 21: 3
(21:3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

-      KEMAH ALLAH ADA DI TENGAH-TENGAH MANUSIA DAN IA AKAN DIAM BERSAMA-SAMA DENGAN MEREKA.
Artinya;
·        Allah berhadirat.
·        Allah bertabernakel.

Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Firman Allah telah menjadi manusia (firman menjadi daging), dan diam di antara kita = Allah bertabernakel / berhadirat.
Kalau Allah berkemah / bertabernakel, berhadirat di antara umat-Nya, maka akan terlihat kemuliaan Allah, seperti pribadi Yesus Kristus, sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Kebenaran yang sejati adalah; menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung (1 Petrus 2: 19).
Kesimpulannya: inilah kebenaran yang terdapat di dalam langit yang baru dan bumi yang baru.

-      MEREKA AKAN MENJADI UMAT-NYA DAN IA AKAN MENJADI ALLAH MEREKA .
Kita menjadi umat-Nya = menjadi kawanan domba, dan Allah adalah Tuhan, tidak ada lagi allah yang lain.

Wahyu 21: 4
(21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Air mata terhapus, tidak ada derita, tidak ada perkabungan, dukacita, ratap tangis karena yang lama sudah berlalu. Biarlah di tahun 2013 ini, kita hidup dalam hidup yang baru = manusia baru.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment