KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, January 16, 2013

IBADAH RAYA MINGGU, 13 JANUARI 2013



Tema:  BERKAT TUHAN PANGKAL SELAMAT
            (Seri 06)

Subtema: TUHAN ADALAH PENJAGA YANG BAIK; TIDAK TERLELAP DAN TIDAK TERTIDUR.

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah Tuhan, beribadah melayani Tuhan, untuk mempersembahkan korban bakaran, mempersembahkan korban sembelihan dan mempersembahkan korban sajian.
-      Kiranya keturunan imam dari orang-orang Lewi tidak terputus, asal kita tetap setia beribadah melayani di dalam rumah Tuhan = setia melayani Tuhan untuk mempersembahkan korban persembahan,
-     dan juga kiranya keturunan Daud tidak terputus, berarti; kita tetap menjadi raja yang berkuasa atas dosa, yang ditimbulkan oleh hawa nafsu daging dan keinginannya, iblis setan (itulah roh jahat dan roh najis), arus dan pengaruh dunia yang menghanyutkan.

Kembali kita memeriksa Mazmur 127: 1-5, namun kita cukup membaca ayat 1-2 saja.
Mazmur 127: 1-2
(127:1) Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
(127:2) Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.


Ada 3 hal yang mendatangkan kesia-siaan di atas muka bumi ini:
-      YANG PERTAMA: Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.
-      YANG KEDUA: Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
-      YANG KETIGA: Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah.
Itulah 3 hal yang mendatangkan kesia-siaan di atas muka bumi ini.

Sekarang kita memperhatikan KESIA-SIAAN YANG KEDUA, yaitu;
JIKALAU BUKAN TUHAN YANG MENGAWAL KOTA, SIA-SIALAH PENGAWAL BERJAGA-JAGA.

Yesaya 56: 9-11
(56:9) Hai segala binatang di padang, hai segala binatang di hutan, datanglah untuk makan!
(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;
(56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.

Saudaraku, bangsa Israel sebagai kawanan domba Allah menjadi mangsa dari pada binatang buas (itulah binatang hutan dan binatang di padang), karena pengawal-pengawal yang berjaga-jaga adalah orang-orang buta.
Binatang buas, itulah daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Pemimpin-pemimpin buta adalah pengawal yang berjaga-jaga, namun mendatangkan kesia-siaan.

Mari kita lihat: ORANG-ORANG BUTA.
Yesaya 42: 19-20
(42:19) Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN?
(42:20) Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar.

Orang buta; melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan = mempunyai mata, tetapi tidak melihat, inilah yang disebut pemimpin buta.

Kita kaitkan dengan kisah yang ada dalam injil Yohanes 9.
Yohanes 9: 39-41
(9:39) Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."
(9:40) Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?"
(9:41) Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu."

Orang Farisi mempunyai mata tetapi tidak melihat = melihat tetapi tidak memperhatikan = pemimpin-pemimpin buta.

Yohanes 9: 15-16
(9:15) Karena itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat."
(9:16) Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: "Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat." Sebagian pula berkata: "Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di antara mereka.

Orang Farisi sebagai pemimpin buta, telah mengetahui bahwa Yesus telah menyembuhkan orang buta (memelekkan orang buta), tetapi mereka tidak percaya, justru mereka berkata, bahwa mereka yang benar dan Yesus adalah orang berdosa.
Orang Farisi telah melihat tetapi tidak memperhatikan = punya mata tetapi tidak melihat.

Penyebab pengawal-pengawal yang berjaga-jaga menjadi buta.
Yohanes 9: 16
(9:16) Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: "Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat." Sebagian pula berkata: "Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di antara mereka.

YANG PERTAMA:
Orang-orang Farisi (sebagai pemimpin buta) memelihara / lebih memperhatikan hari sabat, hari yang ketujuh, dari pada menolong orang-orang yang harus ditolong.
Artinya; orang-orang Farisi (pemimpin buta) MELANGSUNGKAN IBADAH HANYA SECARA LAHIRIAH, bibir (mulut) memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan.

Bayangkan saja; ketika Yesus menyembuhkan orang buta, orang-orang Farisi justru mempersalahkan Tuhan, karena yang terpenting bagi mereka adalah sabatnya saja / harinya saja = ibadah lahiriah, sehingga mereka tidak peduli terhadap orang buta = tidak peduli dengan kelemahan-kelemahan / dosa-dosa yang lain.

Kita lihat sejenak tentang: IBADAH LAHIRIAH.
Matius 15: 7-9
(15:7) Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
(15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

Ibadah lahiriah itu; bibir mulut memuji Tuhan tetapi hati jauh dari pada Tuhan.
Kalau mulut memuji Tuhan, hati jauh dari pada Tuhan, disebut ORANG MUNAFIK.
Munafik, artinya; di luar dan di dalam tidak sama = di luar tampak baik, tetapi di dalamnya penuh dengan kejahatan.
Itu sebabnya pada ayat 9 dikatakan: “Percuma mereka beribadah kepada-Ku”, sebab mereka menjalankan ibadah menurut ajaran / perintah manusia / aturan yang ada, bukan sesuai dengan dorongan Roh Kudus, namun sesungguhnya ibadah itu tidak berkuasa atas mereka.

YANG KEDUA:
Orang-orang Farisi TIDAK MENGAKUI YESUS DATANG DARI ALLAH, yang diutus oleh Allah Bapa, bahkan ironisnya, orang-orang Farisi MENGANGGAP YESUS SEBAGAI ORANG YANG BERDOSA, bukan sebagai utusan Allah.

Kalau tidak mengakui Yesus datang dari Allah, ada 2 hal yang terjadi.
1.    Yohanes 9: 17
(9:17) Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: "Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?" Jawabnya: "Ia adalah seorang nabi."

Orang-orang Farisi tidak mengakui bahwa Yesus adalah NABI.
Sesungguhnya Yesus adalah SEORANG NABI, tetapi orang Farisi tidak mengakui bahwa Yesus adalah seorang nabi.
Kalau orang-orang Farisi mengakui bahwa Yesus adalah nabi, berarti orang-orang Farisi juga mengakui nubuat, sebab tugas nabi adalah bernubuat.

1 Korintus 14: 2-3
(14:2) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.

Tugas dari pada seorang nabi adalah bernubuat, berarti;
-      MEMBANGUN (Efesus 2: 20-22)
·    Kalau bait Allah dibangun, itu dimulai dari pondasinya / dasarnya, itulah batu penjuru, Yesus Kristus yang disalibkan (korban Kristus) = berdiri di atas korban Kristus, bukan di atas dasar yang lain.
·      Kemudian, di atasnya tumbuh seluruh bangunan = bangunan yang hidup.
a.  Bangunan yang hidup, berarti; MANUSIA ROHANI yang tidak hidup menuruti hawa nafsu daging.
b.   Bangunan yang hidup, berarti; IMAMAT KUDUS yang mempersembahkan korban persembahan (1 Petrus 2: 5).
·      Kemudian tersusun rapi, mulai dari perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik, semuanya terusun rapi, terlebih di tengah-tengah ibadah pelayanan tersusun rapi.
Itulah membangun, sampai akhirnya menjadi tempat Allah berdiam dalam Roh / kediaman Allah / Bait Allah yang suci.
-      MENGHIBUR
Kita banyak mengadapi masalah; masalah yang satu belum selesai, masalah yang kedua muncul, masalah yang kedua belum selesai, masalah ketiga muncul, dan seterusnya. Kemudian, beban hidup yang berat kita pikul di atas pundak kita, orang yang seperti ini butuh penghiburan.
Hiburan yang berasal dari dunia sifatnya semu, tetapi kalau kita mau mendengar firman Tuhan sampai rahasianya dibukakan, itu merupakan hiburan yang kekal, yang sifatnya membawa kepada kehidupan yang kekal.
-      MENASIHATI.
Kita butuh nasihat firman, kenapa kita butuh nasihat? Sebab biasanya, setelah dibasuh dengan air firman.
Kita sekaliannya, sadar atau tidak sadar kembali melakukan kesalahan, oleh sebab itu kita membutuhkan nasihat firman nubuatan / firman para nabi.
Sebaliknya, kalau menerima nasihat firman jangan mengeraskan hati dan ngomel, sebab orang yang keras hati adalah orang yang masih mempertahankan dosanya, bahkan menikmatinya.

Jauh lebih baik kita memperhatikan nasihat dari pada kita terus-terus memberi nasihat, supaya jangan terulang lagi kesalahan yang sama.
Yesus adalah penasihat yang ajaib, Dia terus memberi nasihat dengan sabar, itulah sebabnya ada kitab Ulangan. Bangsa Israel terus menerus mengulangi kesalahannya, tetapi dengan sabarnya Tuhan memberi nasihat. Saudaraku, biarlah kita menghargai, memperhatikan panjang sabarnya Tuhan, menghargai didikan Tuhan, dan memperhatikan nasihat-nasihat firman Tuhan.

SELANJUTNYA MARI KITA MEMPERHATIKAN LEBIH JAUH MENGENAI; BERNUBUAT.
Bernubuat = menyampaikan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Bila tersingkap firman-firman Tuhan, maka segala sesuatu yang terselubung dalam hati akan tersingkap, segala dosa-dosa kejahatan yang masih tersembunyi di dalam hati akan tersingkap, itulah kuasa firman nubuatan.

Mazmur 119: 130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Bila terjadi penyingkapan rahasia firman Tuhan, maka;
-      Memberi terang, berarti; segala sesuatu / dosa yang tersembunyi dalam kegelapan diterangi.
-      Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Orang-orang bodoh acap kali melakukan kesalahan / melakukan perbuatan yang bodoh, tetapi bila tersingkap rahasia firman Tuhan, memberi pengertian kepada orang bodoh.

Kalau tidak mengakui Yesus datang dari Allah, ada 2 hal yang terjadi.
2.    Yohanes 9: 22
(9:22) Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.

Tidak mengakui bahwa Yesus adalah MESIAS.
Mesias, artinya Kristus = yang diurapi.
Berarti kalau tidak percaya, tidak mengakui bahwa Yesus adalah Mesias = tidak menempatkan Kristus sebagai kepala, sedangkan Kristus adalah kepala dari tiap-tiap gereja.

Dalam Matius 8: 20, dikatakan, kalau tidak menempatkan Kristus sebagai kepala, berarti tubuh menjadi;
-      LIANGNYA SERIGALA = tempatnya roh-roh jahat.
Oleh sebab itu jangan heran, kalau seseorang berbuat jahat, itu karena dia menjadi liangnya serigala (tempatnya roh jahat).
-      SARANGNYA BURUNG.
Artinya; tempat roh najis bersembunyi.
Kalau seseorang dikuasai roh najis di situ terjadi banyak sekali pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum Allah.
Perzinahan terjadi karena, seseorang dikuasai oleh roh najis.
Berzinah, artinya;
a.    Menduakan hati Tuhan.
b.    Melangsungkan hubungan yang tidak sah.

Kalau tubuh tidak dikendalikan oleh kepala, tubuh banyak melakukan pelanggaran-pelanggaran, banyak terjadi kesalahan-kesalahan di sana sini = tidak bisa berbuat apa-apa, itulah kerugian kalau tidak menempatkan Kristus sebagai kepala.
Bukankah Kristus adalah kepala dari tiap-tiap gereja? Tetapi orang-orang Farisi (pempimpin buta) betul-betul; tidak mengakui Yesus sebagai NABI (firman nubuatan) dan tidak mengakui Yesus sebagai MESIAS (kepala dari tiap-tiap gereja).

Yohanes 9: 22
(9:22) Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.

Kalau menempatkan Kristus sebagai kepala, dia akan dikucilkan, ini adalah kesepakatan orang-orang Farisi sebagai pemimpin buta pada masa itu = kesepakatan yang bodoh, tidak punya pengertian.

Ciri-ciri pengawal-pengawal yang buta.
Yesaya 56: 10-11
(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;
(56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.

Pengawal-pengawal yang berjaga-jaga tetapi mendatangkan kesia-siaan, ciri-cirinya adalah;
-      MEREKA DISEBUT ANJING-ANJING BISU.
Anjing-anjing bisu = tidak tahu menyalak.
Arti rohaninya; tidak mengoreksi, tidak menegor dosa-dosa dari umat Tuhan, sebagai domba-dombanya Allah, sebab mereka lebih suka berbaring, melamun dan suka tidur saja = seorang pemalas.

-      MEREKA DISEBUT ANJING-ANJING PELAHAP.
Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang.

Yudas 1: 12
(1:12) Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

Mereka itu adalah anjing-anjing pelahap yang tidak tahu kenyang, itulah guru-guru palsu.
Anjing-anjing pelahap hanya mementingkan diri sendiri; melayani tetapi tidak peduli terhadap kawanan domba = tidak mau tahu keadaan kawanan domba dalam segala kondisi.
Nabi-nabi palsu juga disebut pemimpin-pemimpin buta, sebagai pengawal yang sia-sia.

Biarlah kiranya kita senantiasa berada di kota Allah, beribadah melayani dengan setia, biarlah Tuhan yang menjaga kita. Berbeda dengan pemimpin buta, tidak peduli dengan keadaan domba-domba, sebab dia adalah anjing pelahap yang hanya mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan orang lain dalam kesusahannya.
Orang susah itu seperti domba yang tersesat, dia mengembek, ingin kembali ke kandang tetapi tidak mengerti jalan pulang. Siapa yang dapat mengembalikan dia ke kandang, kalau bukan gembala yang datang untuk mencari, itulah Yesus, sebagai Gembala yang baik, yang telah memberikan nyawa-Nya kepada domba-domba-Nya.

Saya tidak mau disebut anjing pelahap, itu sebabnya saya selalu memperhatikan kawanan domba, memperhatikan seluruh sidang jemaat dan imam-imam, baik juga yang mendurhaka seperti Korah, tidak ada yang terlewati, sebab saya malu jika disebut anjing pelahap.
Pelayanan ini dimulai dengan dasar korban Kristus, tetapi anjing / serigala hanya bisa mencerai-beraikan kawanan domba, tidak tahu perasaan gembala agung yang telah menyerahkan nyawanya bagi kawanan domba, oleh sebab itu saya tidak mau disebut anjing pelahap.

Yesaya 56: 11
(56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.

Anjing pelahap itu mengambil jalannya sendiri-sendiri, masing-masing mengejar laba = gembala upahan.

Jalan keluarnya.
JIKALAU BUKAN TUHAN YANG MENGAWAL KOTA, SIA-SIALAH PENGAWAL BERJAGA-JAGA. (Mazmur 127: 1b)

Mazmur 121: 1-2
(121:1) Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?
(121:2) Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

Pengalaman dari pada Daud ini dituliskan dalam Mazmur 21; Dia melayangkan mata ke gunung-gunung, kemudian dia bertanya “Dari manakah akan datang pertolonganku?”. Kemudian (ayat 2) Daud berkata “Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi”, bukan dari siapa-siapa.

Tuhan adalah Penjaga Israel yang baik; PENJAGA YANG BAIK TIDAK TERLELAP, TIDAK TERTIDUR.
a.     Mazmur 121: 3-4
(121:3) Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.
(121:4) Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.

KAKI TIDAK DIBIARKAN GOYAH = kuat di tengah-tengah perjalanan mengiringi Tuhan, karena penjaga tidak tertidur.
Biarlah kita mampu melangkahkan kaki, sekalipun kita harus berjalan di bukit yang terjal, sekalipun harus menghadapi banyak cobaan / masalah. Biarlah kita seperti rusa yang senantiasa naik bukit-bukit yang terjal, masalah-masalah yang terjal, karena Tuhan tidak pernah terlelap / tertidur, Tuhan penjaga yang baik, Tuhan memperhatikan kita semua.

Dia tidak pernah tertidur, tidak pernah lelap, mata-Nya selalu terjaga untuk memandang saya dan saudara, pribadi lepas pribadi, Dia tahu segala persoalan yang kita alami.

b.    Mazmur 121: 5
(121:5) TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.

Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.
Naungan, berarti; berlindung di bawah kepak sayap Allah, sehingga kita aman dalam Tuhan.

Sesungguhnya Yerusalem juga ingin dikumpulkan bagaikan anak-anak yang dikumpulkan di bawah induk ayam, tetapi Yerusalem tidak mau, bagaimana dengan kita, apakah mau dikumpulkan di bawah naungan sayap Allah di sebelah tangan kanan kita masing-masing (berarti kuat dan berkemenangan).

Bukti aman di dalam naungan Tuhan:
Mazmur 121: 6
(121:6) Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.

-      MATAHARI TIDAK MENYAKITI ENGKAU PADA WAKTU SIANG.
Matahari adalah gambaran dari Allah Bapa dengan kasih-Nya.
Bukti seseorang merasakan kasih Allah: kuat terhadap pencobaan, aniaya karena firman.
Kalau berlindung di bawah kepak sayap Allah, terik matahari tidak menyakiti, sekalipun menghadapi ujian / aniaya karena firman Tuhan, menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, Tuhan tetap tolong, Tuhan tetap pelihara, Tuhan tidak menyakiti kita.
Berbeda dengan orang yang tidak berada dalam naungan sayap Allah, ketika ada aniaya karena firman dia murtad, dia merasa bahwa ujian itu sangat menyentuh, menyakiti, melukai hatinya, sesungguhnya aniaya karena firman adalah kasih Allah.
-      BULAN TIDAK MENYAKITI ENGKAU PADA WAKTU MALAM.
Bulan adalah gambaran dari pengorbanan Yesus Kristus sebagai Allah Anak = sengsara salib, berdiri di atas korban Kristus.
Sekalipun harus menanggung penderitaan / sengsara salib, tetapi tetap kuat = bulan tidak menyakiti pada waktu malam karena berlindung di dalam naungan Tuhan.

c.     Mazmur 121: 7
(121:7) TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.

TUHAN MENJAGA SAYA DAN SAUDARA TERHADAP SEGALA KECELAKAAN = Tuhan yang menjaga nyawa kita.
Oleh sebab itu saya tidak takut kalau anak-anak Tuhan pulang malam karena beribadah, sebab Tuhan yang menjaga kita dengan baik, Tuhan yang mengawal, justru yang saya takutkan kalau anak-anak Tuhan pulang malam karena dugem (dunia gemerlap / dunia malam), sebab dia tidak akan mendapat penjagaan yang baik.

d.    Mazmur 121: 8
(121:8) TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.

Tuhan menjaga keluar dan masuk setiap saat, dari sekarang sampai selama-lamanya.
Berilah diri digembalakan oleh gembala yang baik, oleh firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Tergembalalah dengan baik dalam satu kandang, satu gembala, bukan dua tiga gembala, bukan dua tiga kandang penggembalaan, sehingga baik ketika masuk ke dalam kandang penggembalaan, maupun di luar kandang penggembalaan, Tuhan menjaga sampai selama-lamanya.

Hargailah firman nubuatan yang MEMBANGUN, MENGHIBUR, MENASIHATI kita sekalian.

Pengawal-pengawal buta adalah penjaga yang mendatangkan kesia-siaan, membiarkan binatang buas menerkam kawanan domba, itulah daging dengan segala hawa nafsunya, tetapi Tuhan adalah penjaga yang baik; kalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal yang berjaga-jaga. Berilah dirimu digembalakan oleh Penjaga yang baik, Yesus Kristus, lewat firman pengajaran, sehingga nyawa dipelihara, keluar masuk hari ini sampai selama-lamanya dipelihara oleh Tuhan, karena Tuhan kita tidak pernah tertidur, terlelap.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment