KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, April 19, 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 17 APRIL 2015


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 17 APRIL 2015

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema:  MENDUAKAN HATI TUHAN

Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, kita patut bersyukur karena Tuhan masih memberikan kesempatan kepada kita.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan dari KITAB MALEAKHI.
Malam hari ini kita hanya memperhatikan ayat 18.
Maleakhi 3: 18
(3:18) Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Kita dapat melihat perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Orang benar    = orang yang beribadah kepada Allah.
Orang fasik      = orang yang tidak beribadah kepada Allah.

Saat ini kita tidak mungkin dapat mengatakan bahwa ibadah kita lebih benar dari ibadah orang lain, tetapi yang patut kita syukuri adalah kita digembalakan oleh pengajaran mempelai dalam terang-Nya pengajaran Tabernakel, yang disebut dengan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, akan membawa kita kepada pembentukan tubuh Kristus yang sempurna/menjadi pengantin perempuan.
Sebagaimana dalam ayat 17, di mana mereka akan menjadi milik kesayangan Tuhan sendiri pada hari yang Tuhan siapkan, yaitu mereka yang melayani dalam kesucian.
Sampai pada hari ini, Tuhan tidak pernah tertidur, tidak pernah terlelap, sebab sampai hari ini Tuhan tidak berhenti bekerja, Ia sedang menyediakan / mempersiapkan tempat sebanyak jiwa yang diselamatkan.

Yosua 24: 15
(24:15) Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

Yosua berkata kepada bangsa Israel: “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!
Yosua mengatakan ini setelah mereka berada di tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan oleh Tuhan Allah kepada nenek moyang bangsa Israel, Abraham, Ishak, Yakub.

Respon bangsa Israel terhadap perkataan Yosua.
Yosua 24: 16-18
(24:16) Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!
(24:17) Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui,
(24:18) TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita."

Bangsa Israel juga beribadah kepada Allah yang hidup, bukan kepada allah yang lain.
Kalau bangsa Israel beribadah kepada Allah yang hidup, itu masuk akal, sesuai dengan alasan yang ada dalam ayat 17-18, antara lain;
1.    Allah telah menuntun bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, oleh darah Anak Domba Paskah.
2.    Allah telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar di depan mata mereka di tengah perjalanan.
3.    Allah telah melindungi bangsa Israel sepanjang jalan yang mereka tempuh di antara semua bangsa yang dilalui.
4.    Allah menghalau 7 penduduk negeri tanah Kanaan sehingga mereka boleh beribadah kepada Tuhan Allah.

Demikian juga, hal yang sama kalau kita dapat beribadah, itu semua karena kasih & kemurahan Tuhan. Tuhan telah membebaskan kita dari perbudakan dosa, selanjutnya dibawa masuk ke dalam negeri yang dijanjikan, itulah ibadah & pelayanan.
Oleh sebab itu, jangan sampai oleh karena perkara-perkara lahiriah, kita lupa beribadah kepada Tuhan. Ingat, Tuhan telah berkorban satu kali untuk kita, sehingga kita dibebaskan dari dosa & diberi kesempatan untuk beribadah melayani Tuhan.

Syarat beribadah kepada Tuhan.
Yosua 24: 19
(24:19) Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.

Beribadah kepada Tuhan, berarti memperhatikan 2 hal;
1.    Dialah Allah yang kudus.
2.    Dialah Allah yang cemburu.

Keterangan: DIALAH ALLAH YANG CEMBURU, yang dikaitkan dengan 10 hukum Allah.

Keluaran 20: 3-5
(20:3) Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
(20:4) Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
(20:5) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

Tuhan Allah adalah Allah yang cemburu, hal ini Allah sendiri yang mengatakan-Nya kepada bangsa Israel.

Kecemburuan Allah disini bersifat prefentif, maksudnya mencegah bangsa Israel supaya jangan jatuh dalam dosa.
Sebagai bukti;
YANG PERTAMA: Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku (Keluaran 20: 3)
Arti rohaninya; jangan menduakan hati Tuhan dengan allah lain.
Saudaraku, jangan duakan Tuhan dengan perkara-perkara lahiriah, dengan harta benda, kekayaan, atau dengan apa saja.

Matius 6: 19-20, 24
(6:19) "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
(6:20) Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
(6:24) Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Tidak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan, yaitu kepada Allah dan kepada Mamon.
Mamon adalah harta benda atau kekayaan, bayangan satu oknum (dalam bentuk yang jahat).
Mengabdi kepada Mamon, berarti mengumpulkan harta di bumi = menduakan hati Tuhan.

Lukas 12: 16-21
(12:16) Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
(12:17) Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
(12:18) Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
(12:19) Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
(12:20) Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
(12:21) Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Orang yag mengumpulkan harta di bumi hanya untuk memperkaya diri sendiri, seperti orang kaya dalam perumpamaan yang disampaikan Yesus.
Orang kaya tersebut mewujudkan rancangan dalam hati, yaitu: untuk merombak lumbung-lumbungnya dibuat lebih besar untuk menyimpan di dalamnya segala gandum dan harta benda, barang-barangnya.
Tujuannya: “beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah” bertahun-tahun lamanya (jangka waktu yang lama), itulah yang terjadi kalau seseorang mengumpulkan Mamon, harta di bumi.

4 perkara ini dibagi menjadi 3 bagian.
BAGIAN PERTAMA:BERISTIRAHATLAH
Berarti tanpa kegiatan rohani dalam pimpinan Roh Kudus, itulah ibadah & pelayanan kepada Tuhan = tidak mengerti hukum Allah, terkhusus hukum keempat.

Keluaran 20: 8-10
(20:8) Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
(20:9) enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
(20:10) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.

Ingat & kuduskanlah hari Sabat. Sabat adalah hari ketujuh, hari perhentian bagi Tuhan Allah = beribadah dan melayani Tuhan,

Dampak positif yang diperoleh dari ibadah & pelayanan.
Keluaran 20: 11
(20:11) Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Berpatokan pada cara kerja Allah.
Kalau Allah saja berhenti pada hari ketujuh, maka kita harus mengikuti cara kerja Allah.
Kalau berpatokan pada cara kerja Allah, semua menjadi baik. Ketika 2 tangan & 2 kaki Yesus dipatokkan pada kayu salib, semua menjadi baik.

Yohanes 19: 32-34
(19:32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
(19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
(19:34) tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Ketika Yesus mati di atas kayu salib dengan 2 tangan & 2 kaki yang terpaku/dipatokkan, terlihat dengan jelas 2 hal, yaitu:
Hal Pertama: Kaki Yesus & tulang-tulang Yesus tidak dipatahkan.
Artinya;
1.    Ada persekutuan yang erat antara tubuh dan kepala = tubuh dengan kepala menyatu.
Sehingga tubuh tidak menjadi;
-      Liang serigala à roh jahat.
Pekerjaan roh jahat: mencerai-beraikan kawanan domba, sehingga kawanan domba terpisah jauh dari Tuhan = tidak tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan.
-      Sarang burung à roh najis.
Pekerjaan roh najis: menghambat pembangunan tubuh Kristus.
Dalam kitab Hagai, semua orang najis disingkirkan, tidak ikut campur dalam rangka pembangunan Bait Allah.
Saudaraku, roh najis sangat menghambat pembangunan tubuh Kristus.
-       Tubuh menunjuk kepada gereja Tuhan = mempelai perempuan / isteri.
-       Kepala menunjuk kepada Kristus = mempelai Laki-Laki = suami.

2.    Ada persekutuan yang baik antara anggota-anggota tubuh Kristus.
1 Korintus 12: 14-18
(12:14) Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
(12:15) Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
(12:16) Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
(12:17) Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
(12:18) Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.

Tubuh tidak terdiri dari satu anggota saja, tetapi dari banyak anggota, antara lain kaki, tangan, mata, hidung, dan sebagainya.
Fungsi dari tiap-tiap anggota tubuh berbeda-beda, tidak sama, misalnya; mata untuk melihat, kaki untuk berjalan/melangkah, telinga untuk mendengar.
Sehingga dengan demikian pekerjaan besar dapat terselesaikan = terwujudnya pembangunan tubuh Kristus.
Kalau tubuh hanya terdiri dari satu anggota, misalnya semuanya adalah mata, dengan fungsi yang sama, yaitu melihat, maka pekerjaan Kristus tidak akan terselesaikan.

Itu sebabnya pada ayat 18 dikatakan: “Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya”.
Jadi, Tuhan sudah menyusun anggota tubuh sedemikian rupa dan fungsinya berbeda-beda, tidak sama. Kalau anggota tubuh hanya memiliki satu fungsi, maka tidak terwujud pembangunan tubuh Kristus.
Sama halnya dalam kandang penggembalaan ini, kalau hanya saya sendiri, maka pemberitaan firman ini tidak sampai ke luar negeri. Itu sebabnya tadi saya katakan, kalau berpatokan pada cara kerja Allah, maka semuanya baik.

1 Korintus 12: 19
(12:19) Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?

Kalau tubuh hanya terdiri dari satu anggota, maka tidak terlihat anggota tubuh yang lain, sehingga pembangunan tubuh Kristus tidak terwujud. Oleh sebab itu masing-masing anggota tubuh tidak boleh mementingkan diri sendiri supaya terlihat anggota tubuh yang lain dan terwujudnya pembangunan tubuh Kristus.

1 Korintus 12: 20-22
(12:20) Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.
(12:21) Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
(12:22) Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.

Oleh sebab itu, masing-masing anggota tubuh tidak dapat berkata, “Aku tidak membutuhkan engkau”, sebab masing-masing anggota tubuh saling membutuhkan satu dengan yang lain.
Bayangkan saudaraku, kalau dalam kandang penggembalaan, gembala sidang menjadi kepala, imam-imam menjadi tangan, kaki, mulut, dan sebagainya, tetapi kalau semuanya menjadi kepala, maka tidak terwujud pembangunan tubuh Kristus, sebaliknya, kalau semua mundur, maka tidak terwujud pembangunan tubuh Kristus.

Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan
Saudaraku, tidak boleh anggap remeh jari kelingking, sebab tanpa jari kelingking, kekuatan untuk menggenggam tidak seberapa. Tetapi dengan adanya jari kelingking, dapat menggenggam dengan erat.

1 Korintus 12: 23-24
(12:23) Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.
(12:24) Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,

Justru kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.
Perhatian khusus & penghormatan tidak dibutuhkan anggota-anggota yang elok, melainkan kepada anggota yang lemah.
Jadi, Tuhan telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sesuai dengan tempat yang dikehendaki oleh Tuhan.

Dengan tujuan ...
1 Korintus 12: 25
(12:25) supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.

Supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, melainkan anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.

Ketika Yesus mati di atas kayu salib dengan 2 tangan & 2 kaki yang terpaku/dipatokkan, terlihat dengan jelas 2 hal, yaitu:
Hal Kedua: lambung Yesus ditikam, lalu segera mengalir keluar darah dan air.
Artinya; gereja Tuhan dilahirkan kembali, seperti anak yang baru lahir, terlebih dahulu ditandai dengan 2 tanda; darah dan air.
Darah à pertobatan. Air à baptisan air (baptisan Yesus Kristus; satu dalam kematian & kebangkitan Yesus Kristus = mengubur hidup yang lama dan hidup dalam hidup yang baru).

4 perkara ini dibagi menjadi 3 bagian.
BAGIAN KEDUA: MAKANLAH, MINUMLAH”
Makanlah à dosa pesta pora.
Minumlah à dosa kemabukan.

Roma 13: 11-13
(13:11) Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
(13:12) Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
(13:13) Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.

Pesta pora dan kemabukan adalah perbuatan-perbuatan kegelapan dari orang-orang malam.

1 Petrus 4: 3-4
(4:3) Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
(4:4) Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.

Orang-orang yang hidup dalam pesta pora & kemabukan berarti mencemplungkan diri dalam kubangan ketidaksenonohan.
Yang diinginkan manusia duniawi adalah kesenangan bagi daging, yaitu pesta pora & kemabukan hanya untuk memuaskan hawa nafsu & keinginannya, mereka mengabaikan ibadah, mengabaikan Tuhan = mencemplungkan diri dalam kubangan ketidaksenonohan.
Terpujilah Tuhan, karena kita berada dalam Tuhan, menikmati hadirat Tuhan, kita merasakan sinar kemuliaan-Nya dipancarkan kepada kita karena saya & saudara mencari kepuasan, kebahagiaan yang berasal dari Tuhan. Pergunakanlah waktu yang ada.

Persamaan mencemplungkan diri dalam kubangan ketidaksenonohan.
2 Petrus 2: 22
(2:22) Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
Seperti babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya = hidup dalam pesta pora & kemabukan.
Pesta pora & kemabukan = babi yang berkubang.

2 Petrus 2: 12-13
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,
(2:13) dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.

Mereka itu berfoya-foya pada siang hari = memboroskan harta pada siang hari, itulah perbuatan-perbuatan kegelapan dari orang-orang malam.
Orang yang seperti ini sama seperti binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap & dimusnahkan, itulah babi yang berkubang.

Lebih jauh ...
1 Tesalonika 5: 4-6
(5:4) Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,
(5:5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
(5:6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.

Anak-anak terang = anak-anak siang, mempergunakan waktu yang ada, selagi ada kesempatan, mereka berjaga-jaga dan sadar.
Sebaliknya, orang-orang malam, hidup dalam perbuatan-perbuatan kegelapan, memboroskan harta pada siang hari, mereka tidak mempergunakan waktu yang ada dengan berjaga-jaga dan sadar.

Berjaga-jaga à hidup dalam doa penyembahan selama 1 jam (Matius 26: 42)
Sadar = tidak pingsan.

Matius 15: 32, 35-36
(15:32) Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."
(15:35) Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
(15:36) Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.

Yesus memberi makan 4000 orang dengan 7 roti dan beberapa ikan, dengan tujuan supaya mereka jangan pingsan di jalan. Kalau Yesus melakukan hal itu, karena belas kasihan.
Perjalanan rohani kita menuju rumah Bapa di sorga, kita membutuhkan roti yang dipecah-pecahkan itu dengan tujuan supaya kita sampai di rumah Bapa di sorga. Kalau kita menikmati roti yang dipecah-pecahkan, itu karena belas kasihan Tuhan kepada kita.

Syarat menikmati roti yang dipecah-pecahkan: duduk di tanah.
Artinya; mau merendahkan diri & mau menjadi kecil.
Firman yang rahasianya dibukakan sifatnya keras karena dia menyelidiki mengoreksi segala sesuatu yang terkandung dalam hati. Apabila kita dikoreksi, jangan bersungut-sungut, jangan mengeraskan hati, akuilah kesalahan di hadapan Tuhan jika kita memang bersalah supaya jangan menjadikan Tuhan pendusta. Akuilah kalau ada kekurangan, supaya kita jangan mempersalahkan orang lain = merendahkan diri & menjadi kecil.

Sikap orang-orang yang hidup dalam perbuatan-perbuatan kegelapan.
1 Tesalonika 5: 2-3
(5:2) karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
(5:3) Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput.
                                                                                                                                            
Mereka semua berkata “damai dan aman”, mereka tidak berjaga-jaga & sadar, sehingga tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, gambarannya seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin, mereka pasti tidak akan luput = binasa.

4 perkara ini dibagi menjadi 3 bagian.
BAGIAN KETIGA: BERSENANG-SENANGLAH”.
Lukas 16: 19-21
(16:19) "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
(16:20) Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
(16:21) dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.

Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu, setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan = bersenang-senanglah.
Pada saat bersenang-senang, banyak makanan yang berjatuhan dari meja orang kaya tersebut = mengabaikan firman Tuhan sebagai makanan rohani.

Lukas 24: 10-12
(24:10) Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul.
(24:11) Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu.
(24:12) Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.

Simon Petrus pergi ke kuburan untuk melihat mayat Yesus namun ia hanya melihat kain kapan, menunjukkan bahwa Simon petrus mengabaikan firman yang ia dengar.
Bahkan ketika Maria meberitahukan bahwa Yesus telah bangkit, Simon Petrus tidak percaya, seakan-akan perkataan itu adalah omong kosong.  Ini merupakan kesia-siaan.
Ironisnya lagi, ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi, semakin membuktikan bahwa Simon Petrus mengabaikan perkataan-perkataan yang pernah disampaikan oleh Yesus Kristus.

Matius 26: 32
(26:32) Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."

Sebelum mati di atas kayu salib, Yesus telah berkata: “sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea”.
Tetapi justru kita melihat, bahwa Petrus pergi ke kuburan. Seharusnya kalau ia memperhatikan perkataan yang disampaikan Yesus Kristus, ia tidak perlu pergi ke kuburan. Tetapi perbuatan Petrus menunjukkan bahwa ia masih mempertahankan cara-cara yang lama di tengah-tengah ibadah pelayanannya kepada Tuhan.
Mencari Tuhan di antara orang mati adalah cara-cara ibadah yang lama.

Sehingga ...
Matius 26: 33-35
(26:33) Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."
(26:34) Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
(26:35) Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.

Kerugian kalau mengabaikan firman Tuhan: Simon Petrus menyangkal Yesus dan salibNya.
Kalau kita mengerti kebenaran lalu kita mengabaikan kebenaran yang kita terima hanya karena sebuah perkara, itu adalah suatu kebodohan.
Kalau mengabaikan firman yang didengar, maka yang terjadi hanyalah penyangkalan terhadap salib Kristus.
Saya merindu supaya sidang jemaat memiliki keteguhan hati, tunduklah pada kebenaran firman Tuhan, jangan terpengaruh dengan situasi, kondisi & keadaan.
Ikutilah teladan yang baik supaya jangan terjadi penyangkalan terhadap salib.

Kalau mengabaikan firman Tuhan, maka banyak makanan yang tercecer dari meja itu. Meja adalah gambaran dari hati, yang seharusnya menjadi tempatnya firman.
Kalau kita perhatikan, di dalam Matius 26: 69-75, tiga kali Simon Petrus menyangkal Salib Kristus.
YANG PERTAMA, ia berkata aku tidak tahu apa yang ia maksud = pura-pura tidak tahu, tidak mau tahu dengan pekerjaan Tuhan.
YANG KEDUA, Simon Petrus bersumpah, seharusnya tidak perlu bersumpah baik itu demi langit maupun demi bumi, baik itu demi Yerusalem (tempat kita beribadah melayani), baik itu demi kepala. Yang benar adalah ya di atas ya, tidak di atas tidak lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Selanjutnya Petrus berkata “Aku tidak kenal orang itu.” Simon Petrus tidak mengakui keberadaan Yesus. Saudaraku, jangan malu karena salib dan jangan malu mengakui dosa apa saja. Kalau memang harus berdoa, berdoalah kepada Tuhan, naikkan permohonan kepada Tuhan, jangan sangkal Yesus, yang benar adalah sangkal diri, pikul salib .
YANG KETIGA, Simon Petrus mengutuk. Menunjukkan bahwa ia berada di bawah kutuk dosa, kutuk hukum Taurat.
Hukum Taurat: tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi, artinya kejahatan dibalas dengan kejahatan. Ibadah yang dijalankan hanyalah lahiriah, bibir memuliakan Tuhan tetapi hati jauh dari Tuhan.
Orang yang hidup di bawah kutuk, mengerjakan pekerjaan yang tidak benar, tidak bermanfaat, seperti bangsa Israel; ketika di Mesir, mereka mengerjakan tanah liat sampai memilukan hati bangsa itu.
Selanjutnya, Petrus bersumpah dan kembali berkata aku tidak kenal orang itu.

Posisinya dimulai dari halaman, dan akhirnya turun sampai ke pintu gerbang dan hampir terhilang dari Tuhan. Kalau saja Tuhan tidak memberikan roti hidup yang sifatnya teguran lewat ayam berkokok setelah Petrus menyangkal sampai 3 kali, maka Simon Petrus akan terhilang / binasa.

Dampak negatif mengabaikan firman Tuhan.
Lukas 16: 23
(16:23) Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.

Setelah mati, sementara orang kaya menderita sengsara di alam maut, sedangkan Lazarus di pangkuan Bapa Abraham.
Roti hidup, roti yang turun dari sorga, sifatnya keras, karena menegur seperti ayam berkokok  setelah Petrus menyangkal Ysus sebanyak 3 kali; menegur, mengingatkan Simon Petrus, sehingga ia tertolong, tetapi di sini, orang kaya tersebut berujung pada kebinasaan.

Lukas 16: 24
(16:24) Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.

Orang kaya tersebut butuh belas kasih dari Bapa Abraham karena ia kesakitan dalam nyala api (kepanasan), inilah dampak negatif mengabaikan firman Tuhan.
Saudaraku, kena api lilin saja sudah terasa panas, apalagi jika masuk dalam nyala api neraka, berada di alam maut.

Markus 9: 46, 48
(9:46) [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]
(9:48) di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.

Di dalam kematian yang kedua, ulatnya tidak akan mati, apinya tidak akan padam, dan panasnya tujuh kali lebih panas dari dapur api.
Jadi, orang kaya ini sangat menderita sehingga ia penuh penyesalan, ia berharap belas kasih Bapa Abraham, tetapi sayangnya itu sudah terlambat. Kesempatan yang ada tidak dipergunakan.
Kita adalah orang yang paling bersyukur karena kita digembalakan oleh firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel. Kita butuh belas kasih Tuhan selama masih ada kesempatan. Jangan sampai ketika kesempatan sudah tidak ada, barulah kita mencari belas kasih.

Yesus menulis dengan ujung jari-Nya di tanah sebanyak dua kali, sebagai tanda belas kasih untuk perempuan yang kedapatan berzinah. Tetapi kalau sudah di alam maut, tidak ada kesempatan untuk mendapat belas kasih.

Pada saat itulah orang kaya meminta beals kasih kepada Bapa Abraham.
Adapun belas kasih yang lain, yaitu;
Lukas 16: 25-26
(16:25) Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
(16:26) Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.

Di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.
Artinya; tidak ada lagi kesempatan untuk mendapatkan belas kasih.
Jadi, orang yang mati tidak bisa hidup kembali. Kalau rohnya sudah diangkat, roh itu tidak bisa lagi kembali ke raga.
Selagi roh kita masih menyatu dengan raga, itu adalah kesempatan bagi kita.
Malaikat yang jatuh dalam dosa tidak diberi kesempatan untuk bertobat, tetapi manusia, makhluk mulia, memiliki kesempatan untuk bertobat.

Lukas 16: 27-31
(16:27) Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
(16:28) sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
(16:29) Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
(16:30) Jawab orang itu: Tidak, Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.
(16:31) Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."

Kesempatan yang ada biarlah kita gunakan untuk memperhatikan, mendengarkan kesaksian Musa dan kesaksian para nabi.

-      Kesaksian Musa: menerima 10 hukum Allah yang ditulis pada loh-loh batu, itulah firman Tuhan, ketetapan Tuhan = kebenaran. untuk memperoleh ini, diawali dengan tulah yang pertama: air menjadi darah. Darah à pertobatan.
Selanjutnya menyeberang laut Teberau à baptisan air = kematian & kebangkitan Yesus Kristus.
Pendeknya; kesaksian Musa: 10 hukum Allah/firman Allah = KEBENARAN.

-      Kesaksian Elia: menurunkan api ke bumi untuk menghanguskan tabiat daging.
Ketika lidah-lidah api turun di atas loteng Yerusalem, 120 orang penuh dengan Roh Kudus.
Jadi, pekerjaan Roh Kudus adalah untuk menghanguskan tabiat daging, selanjutnya diperlengkapi dengan karunia-karunia Roh Kudus.
Kesaksian Elia adalah ROH KUDUS mematikan perbuatan daging (Roma 8: 13)

Hal ini bisa terjadi kalau kita mengabaikan kehinaan, tidak merasa bahwa nyala api siksaan adalah sesuatu yang luar biasa. Kalau kita mengabaikan kehinaan dan tekun menanggung penderitaan, maka roh kemuliaan turun memenuhi kehidupan kita masing-masing.
Jadi, kalau ada sengsara salib, aniaya firman, tidak perlu bersungut-sungut, seolah-olah ada sesuatu yang besar.
Sengsara salib adalah penengah: pengantara manusia dengan Allah, supaya kita penuh dengan roh kemuliaan.

-      Kesaksian Para nabi.
Tugas nabi adalah untuk bernubuat, berarti membangun, menghibur, menasihati = menunjuk dosa yang terselubung dalam hati, menyucikan dosa yang terselubung. Bagi daging memang sakit, tetapi kalau merelakan diri, maka segala yang terselubung akan tersingkap. Kesimpulannya: firman para nabi adalah firman kasih karunia.
Pendeknya; kesaksian para nabi adalah KASIH ALLAH.

Berbeda dengan permintaan orang kaya tersebut .
Lukas 16: 28-31
(16:28) sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
(16:29) Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
(16:30) Jawab orang itu: Tidak, Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.
(16:31) Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."

Sekalipun salah seorang yang bangkit dari antara orang mati, ia tidak akan dapat diyakinkan, kecuali oleh kesaksian Musa & para nabi, itulah firman Tuhan yang dibukakan rahasianya, ayat menjelaskan ayat.
Siapa yang bangkit dari antara orang mati? Itulah Yesus Kristus.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment