KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, April 20, 2015

IBADAH RAYA MINGGU, 19 APRIL 2015

IBADAH RAYA MINGGU, 19 APRIL 2015

Tema:  JEMAAT DI LAODIKIA (Wahyu 3: 14-22)
            (Seri 04)

Sutema : allah itu esa

Shalom….
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu sebagaimana biasanya, semua karena kasih karunia demi kasih karunia yang telah kita terima dari Tuhan sampai pada hari ini dan kita membutuhkan kasih karunia yang lebih besar lagi supaya kita dapat melihat Allah sesuai dengan pemberitaan firman Tuhan dalam Ibadah Doa Penyembahan 15 April 2015.
Apabila ada sidang jemaat yang tidak dapat mengikuti tiga macam ibadah pokok, sedapat mungkin memperhatikan firman Tuhan yang ada di dalam majalah GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon, supaya tetap tergembala dalam tiga macam ibadah pokok.
Saudara mengerti tentang tiga macam ibadah pokok dan rindu untuk terus digembalakan oleh firman pengajaran mempelai, tetapi oleh karena kesibukan tidak mampu tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Tetapi kalau saudara rindu tetap tekun dalam tiga macam ibadah pokok, itu dapat terlihat / tercemin lewat sikap untuk terus membaca yang ada di dalam majalah / warta. Kalau tidak ada kerinduan untuk membaca tidak tercermin, bahwa saudara rindu untuk tekun dalam tiga macam ibadah pokok, apapun alasannya. Banyak waktu untuk membaca warta, satu jam cukup membaca satu khotbah, bahkan tidak sampai.
Sesungguhnya kalau saya perhatikan, kita semua sudah banyak mengerti kebenaran, bahkan kita mengakui bahwa firman pengajaran mempelai ini lebih dari pada yang lain, tidak ada yang melebihi dari firman pengajaran mempelai. Bukan saya sedang menyombongkan firman pengajaran mempelai, tetapi ini pengakuan dari hati saya, justru semakin hari saya semakin cinta firman pengajaran mempelai. Kalau dahulu, pada awal pelayanan, saya masih kurang bisa mempertanggungjawabkannya, tetapi sekarang saya mau mempertanggungjawabkan kebenaran firman pengajaran mempelai.
Firman pengajaran mempelai dan pengajaran Tabernakel adalah pengajaran yang besar,  benar dan mulia oleh sebab itu kita akan perjuangkan semua ini.

Kita kembali memperhatikan sidang jemaat di Laodikia dari kitab Wahyu 3:14-22, pembacaan ayat 15
Wahyu 3:15
(3:15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

Setelah Tuhan mengoreksi sidang jemaat di Laodikia, lewat penampilan-Nya sebagai saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah, maka terlihat dengan jelas keberadaan sidang jemaat di Laodikia, sesuai dengan pernyataan Tuhan yaitu; “Aku tahu segala pekerjaanmu”.

Yeremia 17:9-10
(17:9) Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?
(17:10) Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."

Tuhan mengetahui segala kelicikan hati manusia, sebab Ia yang menyelidiki hati dan batin setiap orang.

Yeremia 16:17
(16:17) Sebab Aku mengamat-amati segala tingkah langkah mereka; semuanya itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku, dan kesalahan merekapun tidak terlindung di depan mata-Ku.

Tuhan mengamat-amati segala tingkah langkah manusia, dan tidak ada yang tersembunyi di pemandangan Tuhan, Tuhan menyelIdiki hati dan batin manusia.
Oleh sebab itu, saya tambahkan sedikit, kalau barangkali ada di antara kita yang pandai bersandiwara, pandai menutupi segala kekurangan seperti Adam dan Hawa ketika mereka jatuh dalam dosa sehingga menjadi telanjang dihadapan Tuhan, mereka berusaha menutupinya dihadapan Tuhan. Mungkin saja kita dapat menutupinya di hadapan manusia, tetapi dihadapan Tuhan tidak ada yang tersembunyi. Inilah yang harus kita perhatikan.

Ibrani 4:12-13
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
(4:13) Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Yesus Kristus, Dialah firman yang menjadi manusia, Dia bagai sebilah pedang yang tajam, menusuk amat dalam, itulah firman pengajaran, untuk menyingkapkan segala yang terselubung, sehingga tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi dihadapan Tuhan, sebab segala sesuatu telanjang, terbuka di mata Tuhan, justru kita harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang kita perbuat dihadapan Tuhan. Kalau hanya bersandiwara tidak ada artinya. Inilah yang saya dan kita semua harus waspadai.
Bukan memuji diri, dari kecil saya kurang pandai bersandiwara bahkan sampai sudah besar, saya kurang pandai bersandiwara (dulu tergolong kurang berprestasi di sekolah). Justru sekarang, kalau saya mau, saya bisa bersandiwara, saya bisa memanipulasi firman Tuhan, kalau saya mau.
Biasanya ketulusan tanpa cerdik; bodoh. Dan cerdik tetapi tanpa ketulusan; licik.
Ini harus diperhatikan, tidak ada artinya bagi kita pandai bersandiwara.

Pertanyaannya; APA YANG DIKETAHUI TUHAN DARI SIDANG JEMAAT DI LAODIKIA?
Jemaat di Laodikia, tidak dingin dan tidak panas, sesuai dengan Wahyu 3:15
Tidak dingin tidak panas = suam-suam kuku, arti rohaninya; tidak sanggup mengasihi Tuhan dengan segenap hati = mengasihi Tuhan dengan sebagian hati.

Segera kita perhatikan orang yang mengasihi Tuhan dengan sebagian hati.
Kejadian 4:2-3
(4:2) Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
(4:3). Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;

Kain menjadi petani, kemudian Kain mempersembahkan sebagian hasil tanahnya kepada Tuhan sebagai korban persembahan, artinya; tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati.
Oleh sebab itu, Tuhan tidak mengindahkan kain dan korban persembahannya.
Kalau kita tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan kekuatan, maka semua korban persembahan itu tidak diindahkan oleh Tuhan. Alangkah sayangnya segala perbuatan baik, pengorbanan baik yang kita telah kerjakan menjadi tidak berkenan dihadapan Tuhan, tidak diindahkan dihadapan Tuhan, karena tidak sepenuh hati mengasihi Tuhan.
Mengasihi Tuhan dengan setengah hati, dalam perjanjian lama diwakili oleh Kain, karena dosa semacam ini dimulai dari Kain.
Berbicara tanah menunjuk kepada hati.

Lebih jauh kita melihat, sebagian hati.
Kisah para rasul 5:1-2
(5:1). Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.
(5:2) Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Ananias mempersembahkan kepada Tuhan sebagian dari hasil tanah yang dijualnya dengan sepengetahuan isterinya, Safira. Berarti suami isteri ada kesepakatan.
Sebagian dari hasil penjualan tanah itu dipersembahkan kepada Tuhan, sebagian lagi dia tahan / disimpan.

Penyebab tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati.
Kisah para rasul 5:3
(5:3) Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?

Hati Ananias telah dikuasai oleh Iblis.
Berbicara mengenai uang memang  rentan sekali dan riskan , mengandung resiko tinggi. Salah satu bukti adalah; Yudas, ia ditunjuk sebagai bendahara / menyimpan uang. Tetapi justru karena uang ini, ia menjual Yesus dengan harga 30 keping uang perak, karena hatinya sudah dirasuki setan.
Dalam 1 Timotius 6:10;“akar dari segala kejahatan adalah cinta uang.”
Waspada bagi bendahara atau yang berhubungan dengan itu, walaupun saudara saat ini sedang belajar untuk tidak cinta uang, sebab setan paling pintar, dia tahu segala kekurangan orang.

Karakter Iblis/Setan.
Yohanes 8:44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Ada tiga tabiat Iblis/Setan yang paling mendasar, yaitu;
1.   Pembunuh manusia sejak semula.
2.   Tidak hidup dalam kebenaran.
3.   Bapa segala pendusta.
Inilah karakter dari Iblis Setan yang paling mendasar.

Jadi kalau Ananias mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya dan sebagian lagi ditahan untuk kepentingannya sendiri, itu karena hatinya sudah dikuasai Iblis.
Jadi, kalau ada yang tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati adalah pendusta, dan orang yang berdusta adalah anak setan, sebab bapa segala dusta adalah Iblis/Setan.
Ananias dan Safira mewakili kehidupan nikah gereja hujan awal yang tidak mampu mengasihi Tuhan dengan segenap hati.

Kembali kita memperhatikan...
Kisah para rasul 5:3-4
(5:3) Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
(5:4) Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."

Ananias dan Safira mendustai Roh kudus serta mendustai Allah, bukan manusia.
Oleh sebab itu di atas tadi saya sudah katakan, tidak perlu menutupi segala sesuatu dihadapan Tuhan, sebab segala sesatu terbuka dihadapan Tuhan, justru segala sesuatu harus dipertanggung jawabkan kepada Tuhan, supaya tidak mendustai Roh Kudus dan Allah.

Ananias dan Safira mendustai Allah.
1 Yohanes 1:9-10
(1:9) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
(1:10) Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

Kalau tidak mengakui dosa maka yang terjadi adalah;
-     Membuat Allah menjadi pendusta
-     Kebenaran / firman Allah tidak ada di dalam diri seseorang
= menipu diri sendiri.

Adalah suatu kebodohan kalau kita menipu diri sendiri, tetapi nyatanya tanpa disadari banyak manusia menipu dirinya sendiri. Barangkali sering terjadi diluar sana, biasa menipu sesamanya, tetapi kalau di dalam Tuhan, menipu diri sendiri itu adalah suatu kebodohan.

Ananias dan Safira mendustai Roh Kudus.
Kisah para rasul 2:38-39
(2:38) Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
(2:39) Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."

Setelah bertobat,  masuk dalam baptisan air, selanjutnya menerima karunia Roh kudus tanda dari baptisan Roh Kudus.
Saya merindukan ini terjadi di dalam diri kita semua yaitu; bertobat (ada tanda darah), kemudian dibaptis (masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan), kemudian masuk dalam baptisan Roh Kudus, supaya kita semua menerima karunia, dan oleh karena karunia Roh Kudus kita dimampukan untuk  melayani Tuhan  dalam ibadah-ibadah yang Tuhan percayakan.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Ananias dan Safira.
Kisah para rasul 2:42-43
(2:42.) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
(2:43) Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
(2:44) Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,

Keadaan gereja hujan awal;  mereka bertekun dalam pengajaran rasul – rasul, berarti;
Bertekun dalam persekutuan = tekun dalam Ibadah Raya Minggu, menghasilkan pengharapan.
- Bertekun dalam pemecahan roti = tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, menghasilkan iman.
-  Bertekun dalam doa = tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan,menghasilkan kasih.
Ketekunan dalam tiga macam ibadah utama / pokok yang dalam pimpinan Roh Kudus, sebab Yesus telah naik, Roh Kudus turun. Jadi ini bukan lagi pekerjaan manusia, melainkan pekerjaan Roh Kudus.

Selain itu, ada kegiatan lain.
Kisah para rasul 2:44
(2:44) Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,

Kemudian, kegiatan yang lain yang tercermin pada gereja hujan awal, yaitu;semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu dalam pimpinan Roh Kudus.

Mari kita perhatikan kesatuan dalam Roh Kudus.
Efesus 4:1-6
(4:1) Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
(4:2). Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
(4:3) Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
(4:4)satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
(4:5)satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
(4:6) satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

Setelah memelihara kesatuan Roh, maka terlihat adanya kesatuan. 
-  Satu tubuh.  
  Tubuh memang terdiri dari banyak anggota tetapi hanya satu tubuh di dalam Tuhan, berarti supaya tercipta kesatuan, tiap-tiap orang / anggota tidak boleh mementingkan diri sendiri, terlepas dari roh egosentris.
-  Satu Roh.
    Melayani Tuhan dengan karunia yang berbeda-beda, namun satu Roh.
-  Satu Tuhan. 
   Yaitu; Allah yang hidup, itulah Allah Abraham Ishak dan Yakub. Tidak mempertuhankan allah yang lain, termasuk pekerjaan, uang, perut, anak, keluarga, isteri, suami dan lain sebagainya.
-  Satu iman. 
   Iman adalah  dasar untuk berharap kepada Tuhan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, berarti; percaya walau tidak melihat, seperti Abraham, percaya walau tidak melihat. Satu iman tidak lagi mengandalkan kekuatan pemikiran, manusia, diri sendiri, tidak menaruh harap kepada yang lain.
   Kita semua adalah anak-anak Abraham, Abraham adalah bapa orang percaya, kalau kita anak Abraham berarti kita akan dibenarkan karena iman = satu iman.
-  Satu baptisan.
    Baptisan = satu dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
-  Satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Inilah kesatuan dari pada gereja hujan awal.

Kemudian, sikap yang terlihat dari gereja hujan awal dalam Kisah para rasul 2: 4 adalah; segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama. Berarti, ada rasa kebersamaan dalam hal ini, bergandengan tangan dalam melayani Tuhan.

1 Korintus 12:25-26
(12:25) supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
(12:26) Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.

Satu anggota menderita, semua anggota turut menderita, satu anggota dihormat, semua anggota turut bersukacita, supaya tidak terjadi perpecahan dalam tubuh.

Oleh sebab itu kalau kita memiliki apa saja, ingat firman Tuhan; “berilah tumpangan kepada yang lain”, ingat segala yang kita punya itu, apa saja bentuknya yang Tuhan karuniakan kepada kita, baik dalam bentuk fisik, harta kekayaan, pemikiran atau lain sebagainya, berilah tumpangan kepada yang lain. Kalau ada ide-ide cemerlang yang berkaitan dengan ibadah dan pelayanan,tuangkan. Belajarlah, apa yang kita punya menjadi milik bersama. Dari Tuhan oleh Tuhan untuk Tuhan.

Kisah para rasul 2:45
(2:45) dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

Selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang, tanpa terkecuali, sesuai dengan keperluan masing – masing,ini kegiatan dari gereja hujan awal dalam pimpinan Roh Kudus dan ini digunakan untuk kepentingan bersama, bukan kepentingan sendiri.
Kalau saya mementingkan diri saya, tidak perlu saya susah-susah mengedit firman Tuhan. Menyita waktu saya itu sebetulnya. Tetapi, walaupun saya tau itu menyita waktu saya, saya tahu saya capek, ya sudahlah, sebab saya rindu supaya firman pengajaran mempelai ini diketahui oleh banyak orang, dalam maupun luar negeri.

Kisah para rasul 2:46-47
(2:46) Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
(2:47) sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Kemudian mereka berkumpul setiap hari di dalam Bait Allah, memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan dengan gembira dan mereka terus memuji Allah, menyenangkan hati Tuhan.
Perlu diketahui; mereka melakukan itu semua dengan sehati dan tulus hati, di dalam kebersamaan.

Syarat di dalam kesatuan tubuh, supaya tercipta kebersamaan.
Roma 12:9-11
(12:9)Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
(12:10)Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
(12:11)Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

-     Hendaklah kasih itu jangan pura-pura jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
-     Hendaklah kamu saling mengasihi mendahului dalam memberi hormat.
-     Hendaklah kerajinanmu jangan kendor biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Roma 12:12-14
(12:12) Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
(12:13) Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!
(12:14) Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!

-     Bersukacitalah dalam pengharapan sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa = tekun dalam tiga macam ibadah utama.
-     Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan.
-     Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuki.

Kisah para rasul 12:15-16
(12:15)Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
(12:16) Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!

“Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis”, menunjukkan bahwa sehati sepikir.
Saat ada yang bersukacita,bersukacitalah, jangan menangis dan sebaliknya kalau ada yang menangis jangan bersukacita, kalau bersukacita saat ada yang menangis, dan menangis saat ada yang bersukacita menunjukkan tidak sehati dan sepikir.
Inilah yang dikerjakan oleh gereja hujan awal, dan semua dikerjakan dalam pimpinan Roh Kudus.

Sehingga kita dapat mengambil kesimpulan; ketika Ananias yang menahan sebagian dan mempersembahkan sebagian kepada Tuhan = mendustai Roh Kudus. Kalau satu dengan yang lain tidak sehati dan sepikir, tidak mau mengerti satu dengan yang lain, tidak mau memberi tumpangan dan tidak mau mengerti keadaan orang lain = mendustai Roh Kudus. Oleh sebab itu, janganlah hendaknya kasih itu pura-pura! Jangan sampai kita salah satu yang mewakili gereja hujan akhir dalam hal mengasihi Tuhan dengan sebagian hati.

Kisah para rasul 5:9
(5:9) Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."

Safira (isteri Ananias) juga mencobai Roh Tuhan, sebab Safita tidak segera mengakui kesalahannya.
Saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengakui kesalahan dalam hal mengasihi Tuhan dengan sebagian hati (separuh hati / tidak sepenuh hati).

Lukas 12:9-10
(12:9) Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.
(12:10) Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.

“Barangsiapa menghujat Roh Kudus ia tidak akan diampuni.”
Mulai dari pada Adam sampai Abraham itu adalah 2000 tahun pertama. Abraham sampai Yesus disalibkan itu adalah 2000 tahun kedua. Dari zaman Yesus sampai saat ini adalah zaman Roh Kudus, 2000 tahun ketiga.
Saudaraku, kalau kita melawan Anak Manusia (zaman Allah Anak) Tuhan masih beri pengampunan, tetapi kalau menghujat Roh Kudus, tidak ada pengampunan, sebab zaman sekarang adalah zaman terakhir, tidak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki kelakuan.
Kedatangan Yesus yang pertama adalah untuk mencari orang yang berdosa, kita masih mendapatkan pengampunan, bahkan pengampunan itu sampai saat ini masih kita rasakan tetapi kalau saat ini kita melawan Roh Kudus, menghujat Roh Kudus, maka tidak ada pengampunan. Tidak ada 2000 tahun keempat. Zaman ini jangan lagi didustai, jangan lagi dihujat, sebab tidak ada kesempatan lagi.

Ciri-ciri tidak mengasihi Tuhan dengan segenap hati;
Kejadian 4:5
(4:5) tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.

Yang pertama ; hatinya menjadi sangat panas, artinya berada dalam suasana api neraka.
Kalau di dalam suatu keluarga, hatinya sama-sama panas, suami, isteri dan anak juga hati panas, inilah yang disebut nereka kecil dibumi.

Markus 9:46,48
(9:46) (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)
(9:48) di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.

Kalau bersuasanakan api neraka, ulat-ulat bangkai tidak mati.
Sebaliknya, pengalaman kematian bersama dengan Yesus maka burung nazar berkumpul, janji-janji Tuhan dinyatakan, tetapi, kalau panas hati; ulat-ulat bangkai tidak mati, ini menunjukkan kebusukan hati, kelicikan hati .Ulat bangkai = belatung, timbul dari bangkai busuk.
Kalau ada orang yang hatinya panas ketika dikoreksi firman berarti; hatinya masih busuk, masih licik.Mungkin saja saudara dapat menutupinya dihadapan manusia, tetapi tidak dihadapan Tuhan.
Sudah berapa lama hati ini seperti bangkai dan bau busuk ?
Tidak ada orang yang menyukai bau busuk. Jangankan bangkai, bau sampah saja kita tidak suka.
Setiap kali dikoreksi firman Tuhan, katakanlah dalam hati; Tuhanlah yang benar (firman Allah yang benar) dan sayalah yang salah.

Yang kedua; muka muram, artinya; merusak gambar dan rupa Allah, berarti menunjukkan ketelanjangan = hilang kemuliaan Allah.
Ketika Adam dan Hawa telanjang, maka rusaklah gambar dan rupa Allah = kehilangan kemuliaan Allah.

Kejadian 1:27-28
(1:27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
(1:28) Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Allah menciptakan manusia (laki-laki dan perempuan) menurut gambar dan rupa-Nya, penuh dengan kemuliaan Allah sehingga   manusia berkuasa atas tiga hal;
-     ikan-ikan di laut gambaran dari antikris.
-     burung-burung di udara gambaran roh jahat di udara.
-     segala binatang yang merayap di bumi gambaran nabi-nabi palsu.

Kejadian 3:6-7
(3:6). Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
(3:7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Ketika Adam dan Hawa melanggar aturan-aturan yang ditetapkan oleh Allah, Adam dan isterinya menjadi telanjang sehingga mereka kehilangan kemuliaan Allah, merusak gambar dan rupa Allah = muka muram.
Kalau kita mau memikul salib, ada kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus maka akan terlihat dengan jelas kemuliaan Allah.
Kalau bersukacita karena hal dunia saja dapat membuat wajah berseri-seri apalagi kalau bersukacita di dalam Tuhan.

Kejadian 4:6-8
(4:6). Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
(4:7) Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
(4:8). Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.?

Disini kita melihat, Tuhan bertanya kepada Kain; “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Dalam hal ini Tuhan masih menunjukkan kemurahan hati-Nya, supaya Kain tidak dikuasai dosa.

Setelah Kain dikuasai dosa Tuhan masih berusaha untuk menolong Kain
Kejadian 4:7
(4:7) Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Tuhan sudah ingatkan, kalau hati panas dan muka muram, maka dosa sudah mengintip di depan pintu.
Tuhan masih menolong Kain tetapi syaratnya; harus berkuasa atas dosa.

Kejadian 4:8
(4:8). Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.

Tetapi Kain mengabaikan tegoran firman Tuhan sebab dosa yang tadi mengintip di depan pintu sudah menguasai Kain, itu sebabnya Kain membunuh Habel. Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh manusia (1 Yohanes 3:15). Dan tidak ada seorang pembunuh yang dapat masuk ke dalam kerajaan surga.
Jangan lagi mempertahankan hati yang panas dan muka muram. Hati panas dan muka muram biasanya suka iri hati, iri melihat pelayanan orang lain diindahkan oleh Tuhan.

Mari kita lihat lebih jauh, setelah Kain di kuasai dosa.
Kejadian 4:9
(4:9) Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"

Allah berfirman; "Di mana Habel, adikmu itu?" jawab Kain;
-     "Aku tidak tahu” jawaban ini  menunjukkan bahwa Kain adalah anak dari bapa pendusta karena ia telah mendustai Tuhan (Yohanes 8:44).
-     “Apakah aku penjaga adikku?"
Kain terlalu berani berkata hal itu kepada Tuhan, sebab Kain berbicara kepada gembala Agung yang memelihara / menjaga jiwa, berarti; bagi Kain keselamatan jiwa tidak terlalu penting.

Kejadian 4:10-11
(4:10) Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah
(4:11) Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.

Konsekuensi tidak mau mengakui dosa; terkutuk, terbuang jauh dari Tuhan.
Setiap dusta, pada akhirnya akan diketahui seperti darah Habel, yang langsung berbicara kepada Tuhan.
Mungkin saat ini kita teraniaya, menderita, terima saja, nanti itu yang akan langsung teriak kepada Tuhan.

Kejadian 4:12
(4:12) Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi."

Kain menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi." Artinya; tidak mempunyai ketetapan hati, tidak tergembala, tidak terpelihara dan menjadi liar.

Jalan keluarnya;
Wahyu 3:15
(3:15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

“Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!”
Artinya; mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan.
Kalau panas, betul-betul panas, kalau dingin, betul-betul dingin, jangan setengah-setengah.

Markus 12:29
(12:29) Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.

Tuhan Allah itu Esa berarti tunggal = tidak ada yang lain.
Karena Tuhan itu Esa, maka kasihilah Tuhan Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan kekuatan.
Kalau Allah itu dua, tentu kita akan mengasihi allah yang satu dengan sebagian hati dan sebagian hati lagi untuk allah yang lain, tetapi disini dikatakan; Tuhan itu Esa, satu bukan dua.

Markus 12:32-33
(12:32) Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
(12:33) Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."

Keuntungannya bila kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan kekuatan, maka kita dimampukan untuk mengasihi sesama. Karena mengasihi Tuhan dan sesama adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan dan apa saja yang kita perbuat.
Kesimpulannya; mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan kekuatan menunjukkan bahwa; Tuhan itu satu / Esa.

Markus 12:34
(12:34) Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Orang yang mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan kekuatan, maka orang itu tidak jauh dari kerajaan Allah. Melayani Tuhan dengan sistem kerajaan surga, didalamnya terdapat kebenaran yang sejati.

1 Timotius 2:5-6
(2:5) Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
(2:6) yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.

Allah itu esa, itulah pribadi Yesus Kristus, Ia telah menyerahkan diri-Nya menjadi tebusan bagi manusia.
Hanya Yesus satu satunya yang mampu memperdamaikan dosa manusia kepada Allah, dengan darah-Nya yang suci. Sedangkan allah lain, misalnya; emas perak, harta kekayaan, apa saja tidak mampu menebus kesalahan / dosa manusia. Jadi jangan sampai kita menyombongkan diri dengan harta dan segala yang kita punya, karena itu tidak dapat menyelamatkan kita, selain kasih Allah.

1 Timotius 2:7
(2:7) Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita dan rasul--yang kukatakan ini benar, aku tidak berdusta--dan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi, dalam iman dan kebenaran.

Pengakuan dari Rasul Paulus, antara lain;
-  untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita dan rasul.
Artinya; rasul Paulus mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan kekuatan, dia mau menyaksikan Yesus di dalam dirinya, maksudnya; menyaksikan penderitaan Kristus.
-  Sebagai pengajar yang bukan Yahudi di dalam iman dan kebenaran = mengasihi sesama, seperti mengasihi diri sendiri.
  
  Kolose 2:1-2
 2:1. Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi,
 2:2 supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus,

Rasul Paulus mengajar orang-orang yang bukan Yahudi, yaitu; jemaat-jemaat di Asia kecil, secara khusus di Laodikia supaya mereka memperoleh kekayaan dan keyakinan, pengertian dan mengenal rahasia Allah, yaitu; Kristus.

Apa yang telah diperbuat oleh Rasul Paulus ini, tidak ada dusta, apa yang ia katakan baik kepada anak-anak rohaninya, baik juga kepada sidang jemaat di asia kecil, apa yang diungkapkannya sesuai dengan apa yang diperbuatnya, sehingga perkataannya tidak melebihi dari apa yang diperbuatnya, sehingga tidak ada yang mengukurkan itu pada dirinya. Rasul Paulus sangat menyadari hanya Yesus satu-satunya Tuhan dan Juruselamat, tidak ada yang mampu menyelamatkan manusia selain Dia.
Kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwa, akal budi dan kekuatanmu. Terpujilah Tuhan kekal sampai selamanya. Amin

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment