KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, April 6, 2015

IBADAH RAYA MINGGU & IBADAH KEBANGKITAN KRISTUS, 05 APRIL 2015

IBADAH RAYA MINGGU & IBADAH KEBANGKITAN YESUS KRISTUS, 05 APRIL 2015

Tema:  JEMAAT DI LAODIKIA (dari Wahyu 3: 14-22)
            (Seri 03)

Subtema: MENINGGALKAN CARA IBADAH YANG LAMA

Shalom...
Selamat malam, salam sejahtera, salam di dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang & kasih setia Tuhan yang abadi, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Raya Minggu, disertai ibadah Kebangkitan Yesus Kristus.

Kita kembali memperhatikan jemaat di Laodikia dari Wahyu 3:14-22.
Kita akan memperhatikan ayat 15-16
Wahyu 3: 15-16
(3:15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
(3:16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Setelah jemaat di Laodikia dikoreksi oleh Tuhan, maka Tuhan berkata: “Aku tahu segala pekerjaanmu”, berarti Tuhan mengetahui pekerjaan jemaat di Laodikia, sampai sekecil apapun, semua terlihat jelas di pemandangan Tuhan, tidak ada yang bisa ditutup-tutupi.
Adapun keberadaan & cara pengikutan mereka di hadapan Tuhan: tidak dingin dan tidak panas.
Tidak dingin atau tidak panas = suam-suam, berarti; setengah-setengah.
Pengikutan mereka kepada Tuhan tidak dengan segenap hati, tidak dengan segenap jiwa, tidak dengan segenap akal budi dan tidak dengan segenap kekuatan = beribadah melayani kepada Tuhan dengan cara-cara yang lama.
Berarti, berada dalam suasana kebangkitan tetapi kebangkitan Yesus tidak/belum berkuasa terhadap sidang jemaat di Laodikia.

Markus 16: 6-7
(16:6) tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.
(16:7) Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."

Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, serta Salome, pergi ke kuburan untuk melihat mayat Yesus, tetapi kenyataannya Yesus telah bangkit, Ia tidak ada lagi di dalam kuburan, sesuai dengan perkataan dari malaikat itu: “Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.

Lukas 24: 5-6
(24:5) Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?
(24:6) Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea,

Mereka mencari Yesus yang telah bangkit / yang hidup di antara orang mati.
Inilah yang terjadi kalau beribadah dengan cara-cara yang lama, beribadah tetapi kuasa kebangkitan Yesus Kristus belum nyata.

Lukas 24:11-12
24:11 Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu.
24:12 Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.

Ketika perempuan-perempuan tersebut memberitahukan tentang kebangkitan Yesus Kristus, Petrus tidak percaya, bahkan menganggap bahwa itu adalah omongan kosong, sehingga iapun cepat-cepat pergi ke kubur Yesus, Petrus hanya melihat kain kafan, berarti hanya melihat kain pembungkus mayat.

Saudara jangan mencari Tuhan di antara orang mati, Yesus tidak ada di situ. Hanya orang yang mempertahankan hidup yang lama, mencari Tuhan di antara orang mati, persis seperti Simon Petrus.
Sesungguhnya ini merupakan kesia-siaan, karena hanya buang-buang tenaga, waktu, pikiran dan lain-lain.

Lebih jauh ...
Yohanes 20: 9
(20:9) Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.

Kalau beribadah dengan cara yang lama & mencari Tuhan di antara orang mati, menunjukkan bahwa mereka belum mengerti firman Tuhan.

Matius 26: 31-33
(26:31) Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
(26:32) Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
(26:33) Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."

Di sini sudah sangat jelas disampaikan kepada 12 murid sebelum Ia diserahkan: “sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea”. Petrus adalah salah seorang murid yang menjadi saksi atas perkataan Yesus tentang kebangkitan-Nya.
Berarti kalau mencari Tuhan di antara orang mati = tidak mengerti firman = mengabaikan firman yang disampaikan.
Seharusnya kalau mereka mengerti firman Tuhan, mereka langsung saja ke Galilea, tetapi mereka justru pergi ke kuburan, hanya membuang-buang waktu dan energi, mencari Tuhan di antara orang mati adalah kesia-siaan.

Lukas 24: 24-25
(24:24) Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat."
(24:25) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!

Mengabaikan firman Tuhan disebutlah orang bodoh.
Bodoh, berarti; hatinya lamban untuk mengerti firman Tuhan = mendengar tetapi tidak sampai mengerti.
Ini terjadi bagi kebanyakan orang; mendengar tetapi tidak sampai tanggap, tidak sampai mengerti.

Matius 13: 4, 19
(13:4) Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
(13:19) Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.

Benih yang ditaburkan di pinggir jalan, arti rohaninya; mendengar firman Tuhan tetapi tidak sampai mengerti., tidak sampai tanggap.
Kerugiannya; burung memakan habis benih yang ditaburkan di pinggir jalan, artinya; dikuasai oleh si jahat.

Contoh benih yang ditaburkan di pinggir jalan.
Markus 10: 46
(10:46) Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.

Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan menunjuk kepada kerohanian di pinggir jalan.
Kondisi Bartimeus: ia adalah seorang yang buta = tidak dapat melihat, berarti; tidak dapat mengenal.

Lukas 24: 15-16
(24:15) Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
(24:16) Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.

Yesus dan kedua murid yang lain sedang berjalan ke Emaus tetapi dua murid tersebut tidak dapat mengenal pribadi Yesus Kristus, persis seperti yang dikatakan oleh nabi Yesaya; punya mata tetapi tidak melihat (tidak mengenal).
Apa yang menyebabkan mereka tidak mengenal Yesus Kristus? Penyebabnya: ada sesuatu yang menghalangi mata mereka = ada penghalang sehingga mereka tidak dapat mengenal Yesus Kristus.
Banyak penghalang dalam kehidupan pribadi lepas pribadi sehingga ia tidak memperoleh pengenalan yang benar tentang Anak Allah.

Lukas 24: 18-19
(24:18) Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
(24:19) Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.

Kalau buta rohani: tidak mengenal Yesus dan hanya pandai menceritakan pribadi Yesus Kristus.
Bisa menceritakan belum tentu itu menjadi pengalaman hidupnya, dengan kata lain bukan berarti karena hubungannya dekat dengan Yesus.

Seorang dari murid itu yang bernama Kleopas, memberitakan bahwa Yesus adalah seorang nabi yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah & di depan manusia, tetapi Kleopas tidak menceritakan tentang kebangkitan Yesus karena kebangkitan Yesus tidak/belum berkuasa atas hidupnya, inilah keadaan seorang yang buta rohani.
Seorang gembala, seorang pemberita firman Tuhan, tidak boleh hanya menceritakan firman Tuhan, tetapi juga harus menjadi pengalaman hidupnya.
Biarlah kita mampu menceritakan pribadi Yesus, bukan hanya lewat perkataan, tetapi juga lewat perbuatan dan pengalaman hidup.

Lukas 24: 20-21
(24:20) Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
(24:21) Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.

Kleopas hanya pandai bercerita tetapi tidak tahu apa yang diceritakannya, sebab dia menyesal atas terjadinya penyaliban terhadap Yesus Kristus, ia tidak mau terima Yesus disalibkan = tidak menerima kenyataan, yaitu salib Kristus.
Banyak anak Tuhan yang seperti itu; banyak kekurangan tetapi tidak mengerti salib, tidak mau mengakui kekurangan (hanya pandai bercerita).

Lukas 24: 26
(24:26) Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"

Sesungguhnya Yesus harus menanggung penderitaan dari semua pihak sebagai langkah awal menuju kemuliaan.
Jadi, Kleopas tidak mengerti langkah awal untuk menuju kemuliaan, dia hanya pandai bercerita namun tidak mengenal = buta rohani.
Tidak ada orang sampai kepada Bapa tanpa melalui Anak, yaitu; Yesus yang disalibkan.

Efesus 4: 10-13
(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
(4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
(4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah = kedewasaan penuh/dewasa rohani = tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, ini terjadi lewat kematian & kebangkitan Yesus Kristus = naik & turun.
Jadi, jemaat di Laodikia maupun 12 murid, termasuk dua murid yang lain (berjalan ke Emaus), masih tetap beribadah dengan cara yang lama (berada dalam suasana kebangkitan), namun kebangkitan Yesus Kristus belum berkuasa / belum nyata dalam kehidupan mereka.

Pekerjaan Bartimeus.
Markus 10: 46
(10:46) Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.

Bartimeus adalah seorang pengemis, artinya; berharap dari uluran tangan manusia = mengandalkan manusia.
Saya menghimbau kepada sidang jemaat; jangan membuat saya, sebagai gembala, mengemis kepada saudara apalagi soal pelayanan.
Perhatikanlah saudaraku, salib adalah langkah awal bagi kita, untuk menuju kemuliaan. Jangan gunakan cara-cara lahiriah.

Yeremia 17: 5
(17:5) Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!

Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia/mengandalkan kekuatan sendiri, sebab orang yang demikian pasti hatinya jauh dari Tuhan, dan akhirnya keadaan orang Israel pada zaman Yeremia sangat memprihatinkan karena kutuk.

Yesaya 31: 1
(31:1) Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.

Orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, tetapi hatinya jauh dari Tuhan, tidak memandang Yang Maha Kuasa adalah orang-orang yang celaka.

Dimana letak celaka itu?
Yesaya 31: 3
(31:3) Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama.

Orang Mesir adalah manusia, bukan Allah, sedangkan kekuatan manusia terbatas,  dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa, bukan Roh Kudus.

Letak celaka mereka; apabila Tuhan mengacungkan tangan-Nya; tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu.
Jadi, yang membantu tergelincir & yang dibantu celaka  berarti; sama-sama celaka.

Mazmur Daud berkata: Aku melayangkan pandangku ke gunung-gunung, dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolongan hanya datang dari Tuhan, supaya tidak mencelakakan diri (Mazmur 121:1-3).

Bandingkan dengan orang yang mengandalkan Tuhan.
1 Yohanes 3: 3
(3:3) Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Setiap orang yang menaruh pengharapan kepada Tuhan pasti semakin hari semakin menyucikan dirinya.
Menaruh harap kepada Tuhan = mengandalkan Tuhan.

Matius 5: 8
(5:8) Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah, sedangkan orang yang buta rohani tidak akan melihat Allah.

Dampak negatif beribadah dengan cara yang lama.
Wahyu 3: 16
(3:16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Jemaat di Laodikia dimuntahkan dari mulut Tuhan.
Artinya;
YANG PERTAMA.
Matius 15: 10-11
(15:10) Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka:
(15:11) "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."

Apa yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang, berarti dimuntahkan dari mulut Tuhan = najis.
Najis = haram.

Imamat 11: 3-7
(11:3) setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan.
(11:4) Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
(11:5) Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
(11:6) Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.
(11:7) Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.

Ada 4 jenis binatang yang haram, yang tidak boleh dimakan, antara lain; unta, pelanduk, kelinci, babi hutan.
Dibagi menjadi 2 bagian;
Bagian pertama: “Unta, pelanduk dan kelinci”.
Memamah biak tetapi tidak berkuku belah & bersela panjang, itu haram = najis.
Artinya; beribadah melayani kepada Tuhan tetapi tidak terbeban dengan pelayanan itu, persis seperti orang Farisi.
Bagian kedua: “babi hutan”.
Memang berkuku belah dua & bersela panjang tetapi tidak memamah biak, itu adalah binatang haram = najis.
Artinya; mengerti firman Tuhan (Perjanjian Lama & Perjanjian Baru) tetapi tidak menjadi pelaku firman. Itu adalah gambaran orang yang najis, persis seperti ahli Taurat.

Berkuku belah & bersela panjang à Perjanjian Lama & Perjanjian Baru.
Perjanjian Lama = firman para nabi, karena yang menuliskannya adalah para nabi. Tugas nabi: bernubuat, berarti membangun, menghibur, menasihati, artinya; menunjuk-nunjuk dosa, menyelidiki segala sesuatu yang terkandung di dalam hati.
Ahli Taurat mengerti firman tetapi tidak menjadi pelaku, orang yang demikian tidak mau disucikan & dikoreksi dosanya.
Perjanjian Baru ditulis oleh para rasul = firman Kristus. Iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan firman Kristus, firman yang diurapi; ayat satu menjelaskan ayat yang lain sampai tersingkap rahasianya.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan & bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat = percaya pada firman walaupun tidak melihat.
Pendeknya, berkuku belah dan bersela panjang tetapi tidak memamah biak = binatang haram = najis. Sebaliknya, memamah biak tetapi tidak berkuku belah dan bersela panjang itu haram = najis, tidak boleh dimakan.

Matius 15: 7-9, 14
(15:7) Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
(15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
(15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
(15:14) Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."

Kehidupan yang najis di mata Tuhan; mereka menjalankan ibadah secara lahiriah, berarti bibir memuliakan Tuhan tetapi hatinya jauh dari Tuhan, sehingga mereka disebut dengan 2 sebutan;
1. Orang munafik; di luar terlihat baik tetapi berbeda dengan di dalamnya (penuh dengan kejahatan) = di luar dan di dalam tidak sama.
2. Pemimpin buta; Kalau orang buta mengikuti orang buta akan jatuh ke lobang yang sama.
Satu hal yang saya syukuri; Tuhan memberikan firman pengajaran mempelai dalam terangnya pola Tabernakel, supaya mencelikkan mata rohani kita supaya tidak ada lagi selubung itu, dengan demikian kita memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.

Saudaraku, saat mendengar firman, upayakan sampai mengerti, jangan munafik, jangan pura-pura, jangan keraskan hati persis seperti pemimpin buta. Biarlah kita sama-sama memperhatikan firman ini dengan baik.

Dimuntahkan dari mulut Allah, artinya;
YANG KEDUA.
1 Yohanes 2: 18-19
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
(2:19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

Antikris awalnya berasal dari tubuh Kristus, tetapi karena tidak sungguh-sungguh di dalam Tuhan, mereka keluar dari anggota tubuh Kristus dan menjadi antikris = najis.
Sekarang muncul banyak antikris, menyampaikan firman seenaknya saja, itulah tandanya bahwa waktu ini adalah waktu yang terakhir.

1 Yohanes 2: 22
(2:22) Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.

Antikris itu adalah pendusta, sebab mereka menyangkal baik Bapa maupun Anak, berarti mereka menyangkal salib Kristus.
Antikris berarti; musuh Kristus, mereka tidak menyatakan kebenaran yang sesungguhnya = pendusta.

Yohanes 8: 44
(8:44) Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Setan adalah musuh utama, ialah bapa pendusta.
Berarti kalau anak-anak Tuhan suka berdusta, ia adalah anak pendusta, bukan anak Tuhan.
Saudaraku, setelah mendengar firman Tuhan, biarlah kita dengan segala kerendahan hati, mengakui segala pelanggaran-pelanggaran yang kita perbuat / mengakui dosa.

1 Yohanes 1: 8-10
(1:8) Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
(1:9) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
(1:10) Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

Kalau tidak mengakui dosa, akibatnya:
1.    menjadikan Allah sebagai pendusta.
2.    firman-Nya/kebenaran tidak ada di dalam kita.
Dengan demikian, kita menipu diri sendiri.
Untuk apa kita beribadah melayani Tuhan kalau tidak mengakui dosa? Karena hanya menipu diri sendiri.

Ciri-ciri cara ibadah yang lama.
Wahyu 3: 17
(3:17) Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

Tidak menyadari diri sebagai orang yang hina; suka bermegah, suka menonjolkan diri, merasa diri mampu, merasa diri bisa, merasa diri dibutuhkan, merasa punya. Tetapi kenyataannya, Tuhan berkata: “engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang” = hina.
Perhatikan, yang membuat seseorang hina: 3M + B & T = melarat, malang, miskin + buta & telanjang. Ini merupakan pengalaman dari Adam dan isterinya, karena pada akhirnya mereka telanjang, selanjutnya mereka diusir dari taman Eden, untuk mengusahakan tanah dari mana mereka diambil. Pendeknya; menjadi hina seperti debu tanah.

Jalan keluarnya.
Lukas 24: 30-31
(24:30) Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
(24:31) Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.

Mereka (kedua murid yang lain) duduk makan sehidangan dengan Yesus Kristus, menikmati roti yang dipecah-pecahkan.
Malam ini kita duduk makan sehidangan dengan Tuhan, oleh karena kemurahan-Nya kita menikmati roti yang dipecah-pecahkan, itulah ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain sampai betul-betul tersingkap rahasia firman.

Yohanes 6: 55
(6:55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.

Kalau kita menikmati roti yang dipecah-pecahkan = makan daging Yesus dan minum darah Yesus, sebab daging (tubuh) Yesus adalah benar-benar makanan, dan darah Yesus adalah benar-benar minuman. Pada saatnya Ia kembali, kita diselamatkan.
Jangan tinggalkan 3 macam ibadah utama / pokok, tekunlah di dalamnya untuk terus menikmati roti yang dipecah-pecahkan sampai Tuhan datang pada kali yang kedua.

Yohanes 6:59-60
(6:59) Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
(6:60) Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

Yesus mengajarkan bahwa Dialah roti hidup, roti yang turun dari sorga, roti yang dipecah-pecahkan, artinya; Yesus menyampaikan firman Allah yang keras kepada orang banyak.
Firman Allah yang keras, berarti; firman Allah yang sifatnya menegor dan mengoreksi dosa.

Kuasa menikmati roti yang dipecah-pecahkan.
Yohanes 6:66-68
(6:66) Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
(6:67) Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
(6:68) Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;

Firman Allah yang keras adalah perkataan hidup yang kekal, dengan kata lain berkuasa memberi hidup yang kekal, sesuai dengan injil Yohanes 6:63; perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Allah adalah Roh dan hidup.

Yohanes 6:56
(6:56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

Makan daging dan minum darah Yesus = menyatu dengan Tuhan / ia tinggal di dalam Tuhan, Tuhan di dalam dia. Ini gambaran dari orang yang berhasil / menghasilkan buah (Yohanes 15:1-5).

Matius 26:26-28
(26:26) Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."
(26:27) Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
(26:28) Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.

Makan daging dan minum darah Yesus (roti yang dipecah-pecahkan), juga berkuasa untuk pengampunan dosa.

Selanjutnya....
1 Korintus 11: 23-25
(11:23) Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
(11:24) dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
(11:25) Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"

Menikmati roti yang dipecah-pecahkan, berarti memperingati akan kematian & kebangkitan Yesus Kristus = satu di dalam kematian & kebangkitan-Nya .

1 Korintus 11: 26
(11:26) Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Makan roti & minum darah Yesus, berarti memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang pada kali yang kedua sebaga Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Memberitakan kematian Tuhan bukan dengan perkataan-perkataan kosong, seperti 2 murid yang berjalan ke Emaus, (terkhusus  Kleopas), yang benar; lewat  sikap, tingkah laku, cara berfikir, sudut pandang, gerak-gerik.
Dalam Roma 6 dikatakan: kalau kita satu dalam kematian Yesus Kristus, maka kita juga satu dengan kebangkitan-Nya. Sebab kematian Yesus satu paket dengan kebangkitan-Nya.

Kisah Para Rasul 9: 15-18
(9:15) Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.
(9:16) Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."
(9:17) Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."
(9:18) Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.

Rasul Paulus dipakai oleh Tuhan untuk memberitakan kematian Yesus sampai Yesus datang pada kali yang kedua, dia menikmati roti yang dipecah-pecahkan yaitu makan daging Yesus dan minum darah Yesus, berarti ia banyak menanggung penderitaan oleh karena nama Tuhan di tengah-tengah pelayanan, selanjutnya, dia penuh dengan Roh Kudus.
Pada saat itulah selaput gugur dari matanya sehingga ia dapat melihat kemuliaan, dari kemuliaan yang satu sampai kepada kemuliaan yang kekal, yaitu: pada saat Yesus datang pada kali yang kedua sebagai Raja dan Mempelai Laki-Laki Sorga di awan – awan nan permai di dalam kemuliaan-Nya, bersama para Malaikat di Sorga.
Pendeknya; penderitaan Kristus itulah roti yang dipecah-pecahkan, langkah awal menuju kemuliaan.
Sama halnya dengan dua murid, setelah mereka menikmati roti yang dipecah-pecahkan itu, barulah mereka mengenal Yesus Kristus = melihat = selaput gugur.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment