KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, September 10, 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 09 SEPTEMBER 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 09 SEPTEMBER 2015

Tema:   DARI KITA KOLOSE
`          (Seri 54)

Subtema:  BERJALAN DALAM RENCANA TUHAN ATAU DI JALAN KEKUATIRAN???

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.

Sebelum kita membawa diri rendah di bawah kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1: 21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Perhatikan kalimat pada ayat ini: Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah”, ini menunjuk kepada;
-      Bangsa kafir = orang-orang yang tak bersunat.
-      Orang fasik dengan segala kefasikannya.

Lebih jauh kita melihat; YANG DAHULU HIDUP JAUH DARI ALLAH.
Efesus 2: 11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah, berarti; “Tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” = BINASA (mati).

Efesus 2: 1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah; mati karena banyaknya pelanggaran dan dosa-dosa = tanpa Kristus = tidak termasuk kewargaan Israel = tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan = tanpa pengharapan = tanpa Allah di dalam dunia.
Kemudian, upah dosa adalah maut (Matius 6: 23).

Efesus 2: 2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab banyaknya pelanggaran dan dosa-dosa:
1.     “Mengikuti jalannya dunia ini.”
2.     “Mentaati penguasa kerajaan angkasa (penghulu di udara), yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.”
3.     Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran yang jahat.”
Jadi 3 hal inilah yang menyebabkan banyaknya pelanggaran dan dosa seseorang.

Keterangan:
YANG PERTAMA: MENGIKUTI JALAN DUNIA INI.
Di dunia ini banyak jalan, ada jalan yang lebar, ada jalan yang sempit, terserah, tergantung seseorang mau memilih jalan yang mau ditempuh.

Selain itu ada jalan yang lain ...
Matius 13: 22
(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Salah satu jalan dari sekian banyak jalan di dunia ini adalah jalan kekuatiran.

Matius 6: 31
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Kuatir akan makan, minum, dan yang akan dipakai.

Keterangan: KUATIR SOAL MAKANAN.
Keluaran 16: 1-3
(16:1) Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung Sinai, pada hari yang kelima belas bulan yang kedua, sejak mereka keluar dari tanah Mesir.
(16:2) Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;
(16:3) dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."

Bangsa Israel kuatir soal apa yang akan dimakan, sehingga mereka bersungut-sungut kepada Musa di hadapan Tuhan.
Bersungut-sungut adalah suara daging = tidak hidup menurut roh.

Keluaran 16: 8
(16:8) Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan kepada-Nya -- apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."
Perlu untuk diketahui dan diperhatikan dengan baik; bersungut-sungut di bumi karena tuntutan ibadah dan pelayanan = bersungut-sungut kepada Tuhan.
Jadi, sidang jemaat terlebih seorang imam, apabila bersungut-sungut karena terlalu banyak kegiatan yang ia kerjakan di tengah-tengah ibadah dalam kandang penggembalaan, ia bukan bersungut-sungut kepada gembala sidang, melainkan bersungut-sungut kepada Tuhan.

Keluaran 16: 11-12
(16:11) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
(16:12) "Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."

Di sini kita perhatikan, Tuhan mendengarkan sungut-sungut dari bangsa Israel, sehingga;
-      Pada waktu senja bangsa Israel makan daging.
-      Pada waktu pagi mereka makan roti (manna).

Keluaran 16: 13-14
(16:13) Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu.
(16:14) Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.

Pada waktu senja mereka makan daging, itulah daging burung puyuh. Kemudian, pada waktu pagi mereka makan roti; sesuatu yang halus seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi, itulah jenis dari pada roti itu.

Keluaran 16: 15
(16:15) Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.

Bangsa Israel makan roti yang turun dari sorga yang sebelumnya tidak dikenal oleh mereka.
Perlu saya tandaskan malam ini; sejak lahir kita sudah disebut menjadi orang Kristen, tetapi firman pengajaran mempelai yang kita terima malam ini, dahulu belum kita kenal, dan akhirnya kalau kita menerimanya, itu karena kemurahan Tuhan, bukan karena kebetulan saya dan saudara digembalakan oleh firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Puji Tuhan, kita bisa menerima firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel karena iman dan oleh karena kemurahan hati Tuhan, sebab ahli-ahli Taurat dan orang Farisi tidak mengenal roti yang turun dari sorga, sehingga mereka menolak dan menyalibkan Yesus Kristus.

Keluaran 16: 16-18
(16:16) Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
(16:17) Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit.
(16:18) Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.

Bangsa Israel mengumpulkan menurut keperluannya, menurut jumlah jiwa, berarti; segomer untuk tiap-tiap orang.
Mereka mengumpulkannya, ada yang banyak, karena jumlah jiwa dalam kemah banyak, kemudian ada yang mengumpulkan sedikit, berarti jumlah jiwa dalam kemah sedikit.
Tetapi, mereka yang mengumpulkan banyak tidak kelebihan, dan mereka yang mengumpulkan sedikit tidak kekurangan.

Setelah mereka menerima sesuai dengan persungutan mereka di hadapan Tuhan, sekarang kita perhatikan ...
Aturan-aturan sewaktu makan daging.
Keluaran 16: 19
(16:19) Musa berkata kepada mereka: "Seorang pun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi."

Seorang pun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi”, inilah aturan untuk makan daging.
Mereka mengumpulkan daging pada waktu senja, dan tidak boleh meninggalkannya sampai pagi.
Malam ini, lewat ibadah doa penyembahan, kita sedang mengumpulkan roti yang turun dari sorga, itulah firman Allah yang kita terima, jangan dibiarkan/ditinggalkan sampai pagi, artinya; kita mendengar firman Allah dan jangan menyia-nyiakannya.

Keluaran 16: 20
(16:20) Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa menjadi marah kepada mereka.

Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa = tidak dengar-dengaran.
Bukti ketidakdengar-dengaran mereka: meninggalkan dari padanya (daging) sampai pagi, mereka tidak menghabiskan daging burung puyuh yang mereka kumpulkan.
Ini adalah kesalahan besar. Mereka menuntut supaya makan daging, kemudian Tuhan meluluskan permintaan mereka, tetapi bangsa Israel mengabaikan aturan-aturan, mereka meminta namun tidak menuruti aturan yang ada.

Akibat meninggalkan sampai pagi:
-    Berulat, artinya dikuasai Iblis / Setan yaitu; roh jahat dan roh najis.
-    Berbau busuk = dosa-dosa dan pelanggaran yang banyak.

Aturan-aturan makan roti/manna (Bagian A) :
Keluaran 16: 21
(16:21) Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu.

Mereka harus memungut roti itu tiap-tiap pagi sebelum matahari terbit menurut keperluannya.
Kita mengumpulkan setiap firman Tuhan karena kita sangat memerlukannya.
Panas matahari à ujian/aniaya karena firman/sengsara salib.

Matius 26: 41-44
(26:41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
(26:43) Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat.
(26:44) Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.

Pokok doa Yesus Kristus di taman Getsemani: “... cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!
Yesus Kristus harus meminum cawan Allah, artinya Yesus harus menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung di atas kayu salib, dengan demikian jadilah kehendak Allah.

Tujuan minum cawan Allah: Memberi kemampuan untuk menghadapi pencobaan-pencobaan = aniaya karena firman.
Itu sebabnya Yesus berkata: “Supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.
Kekuatan kita untuk menghadapi ujian terbatas. Ujian satu belum selesai, muncul ujian kedua, ujian kedua belum selesai muncul ujian ketiga, dan seterusnya. Kemudian, ujian terjadi, ada atas seijin Tuhan dan ada ujian karena dosa/pelanggaran.
Siapa yang mampu menghadapi ujian bertubi-tubi? Oleh sebab itu, bangsa Israel harus memungut manna/roti itu sebelum matahari terbit, sebab setelah matahari terbit, manna (roti) itu akan segera mencair.

Aturan-aturan makan roti/manna (Bagian B) :
Keluaran 16: 22
(16:22) Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.

Bangsa Israel memungut roti dua kali lipat untuk hari keenam = dua gomer untuk tiap-tiap orang.

Keluaran 16: 23-26
(16:23) Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."
(16:24) Mereka membiarkannya di tempatnya sampai keesokan harinya, seperti yang diperintahkan Musa; lalu tidaklah berbau busuk dan tidak ada ulat di dalamnya.
(16:25) Selanjutnya kata Musa: "Makanlah itu pada hari ini, sebab hari ini adalah sabat untuk TUHAN, pada hari ini tidaklah kamu mendapatnya di padang.
(16:26) Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu."

Bangsa Israel memungut dua gomer untuk tiap-tiap orang, sebab pada hari ketujuh (hari Sabat) adalah hari perhentian bagi Tuhan Allah à ibadah dan pelayanan, sehingga pada hari ketujuh itu bangsa Israel tidak akan menemukan roti di padang.

Keluaran 16: 27-28
(16:27) Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.
(16:28) Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?

Tetapi pada hari ketujuh, ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya = tidak dengar-dengaran, tidak mengikuti aturan-aturan yang Tuhan tetapkan = tidak mengikuti perintah Tuhan.

Keluaran 16: 29
(16:29) Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorang pun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu."

Tuhan memberikan Sabat, itulah hari ketujuh, hari perhentian kepada Tuhan, itu sebabnya pada hari keenam, Tuhan memberikan roti untuk dua hari (dua gomer untuk tiap-tiap orang).

Kesimpulannya: Bangsa Israel tidak menuruti aturan-aturan yang ada, mereka melanggar aturan-aturan = tidak berpegang pada firman Allah = tidak dengar-dengaran.
Tuhan membawa bangsa Israel melalui padang gurun, tentu Tuhan sudah memperhitungkan semua itu, apa resiko, apa untung ruginya, semuanya itu Tuhan sudah perhitungkan, bahkan jauh dari apa yang dipikirkan manusia termasuk bangsa Israel.
Namun pada saat mereka kelaparan, mereka bersungut-sungut, menuntut kepada Musa supaya diberikan makan daging. Bukan berarti Tuhan tidak tahu bahwa mereka sedang kelaparan, yang penting adalah bangsa Israel mengikuti rencana Allah dalam kehidupan mereka.
Tetapi dengan bersungut-sungut menunjukkan bahwa bangsa Israel menolak rencana Allah dalam kehidupan mereka.
Akhirnya, Tuhan memberikan apa yang mereka tuntut, yaitu; makan daging dengan aturan-aturan yang ada tetapi harus mengikuti aturan-aturan yang ada. Seandainya bangsa Israel tidak bersungut-sungut, maka tidak akan muncul aturan-aturan yang baru. Demikian juga dengan sidang jemaat.

Sekretariat GPT Betania ada di PCI blok D, sekarang yang menempatinya dua orang pemuda. Setelah kehadiran mereka dari awal saya sampaikan setiap kali mau tidur, mereka harus menaikkan satu pujian atau paling tidak menaikkan doa, demikian juga pada waktu pagi. Rupaya mereka tidak dengar-dengaran, mereka mengabaikan apa yang saya sampaikan. Saya terlalu capek menegur, nanti ada anggapan saya tukang marah, cerewet dan sebagainya. Sudah seringkali saya sampaikan hal itu namun mereka tidak dengar-dengaran. Karena tidak dengar-dengaran, akhirnya Tuhan langsung berbicara kepada mereka.
Tepatnya dua hari lalu, Setan hinggap kepada salah satu pemuda remaja tersebut sampai dia tidak bisa bergerak. Rohnya berteriak memanggil Tuhan Yesus, walaupun mulutnya tidak bersuara. Barulah akhirnya lepas.
Berselang satu hari, pemuda yang lain juga kena, setelah pemuda pertama disentil oleh Tuhan, lalu pemuda kedua bercerita kepada saya, lalu saya nasihati dia supaya berdoa sungguh-sungguh, dia berkata iya, namun tidak dilakukan. Di pagi hari, dia juga kena. Dia melihat wajah pemuda pertama jadi memanjang dan buram semuanya, dia juga kaku pada waktu itu, tetapi dia tengking dengan sebutan darah Yesus.
Kalau suara gembala ditolak, maka Tuhan lah yang bersuara.
Hati-hati jikalau tidak dengar-dengaran, tempatkanlah Kristus sebagai kepala.
Demikian juga dengan bangsa Israel; karena mereka menolak rencana Allah, mereka harus menerima aturan-aturan Tuhan.

Roma 5: 20
(5:20) Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,
Hukum Taurat/aturan-aturan ditambahkan supaya pelanggaran menjadi semakin banyak.
Semakin banyak aturan, maka semakin banyak pelanggaran.

Roma 5: 13
(5:13) Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.
Dosa tidak akan diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat/aturan-aturan.
Sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia ini, tetapi dosa itu tidak diperhitungkan.
Dosa diperhitungkan setelah bangsa Israel menerima hukum Taurat/aturan-aturan yang ada.

Tujuan Tuhan memberikan daging & roti.
Keluaran 16: 4
(16:4) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.
Tuhan mau melihat apakah bangsa Israel hidup menurut firman atau tidak.
Jadi, adanya aturan itu karena Tuhan mau melihat apakah mereka mau hidup menurut firman atau tidak.

Ulangan 8: 2-3
(8:2) Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
(8:3) Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.

Tuhan ijinkan mereka dalam rencana Allah yang besar yaitu berada dalam padang gurun selama 40 tahun.
Tujuan berada dalam rencana Allah:
-    Untuk merendahkan hati mereka / bangsa Israel.
-    Untuk mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, yakni, berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
Sebab manusia hidup bukan dari roti (makanan), tetapi manusia hidup dari setiap perkataan yang diucapkan Tuhan.

Matius 4: 1-2
(4:1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
(4:2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.

Setelah berpuasa 40 hari 40 malam, akhirnya laparlah Yesus Kristus.
Yesus adalah Tuhan tetapi juga merasakan apa yang dirasakan manusia.

Matius 4: 3-4
(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
(4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Pada saat Yesus mengalami kelaparan yang hebat, Iblis tahu, sebab itu ia mencobai Yesus dan berkata: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Perlu untuk diketahui: makan untuk hidup tetapi hidup bukan untuk makan, melainkan hidup karena firman.

Kalau kita perhatikan kuasa firman dalam Roma 4: 17, firman Allah menjadikan yang tidak ada menjadi ada. Kemudian dalam Ibrani 1:3, menciptakan segala sesuatu dengan penuh kekuasaan.
Bangsa Israel mengalami kelaparan tetapi mereka tidak kuat, akhirnya mereka bersungut-sungut, berbeda dengan Yesus, setelah berpuasa 40 hari 40 malam Ia kelaparan, dan Setan tahu, namun Yesus tidak jatuh dalam dosa.
Itulah perbedaan manusia rohani dan manusia daging.

Matius 4: 5-10
(4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
(4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
(4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
(4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

Setelah Yesus lolos dari ujian  yang pertama, maka Yesus pun lolos pada ujian yang kedua dan ketiga, karena ujian pertama sangat menentukan lulus tidaknya pada ujian-ujian yang berikutnya.
Ujian kedua: Yesus ditempatkan di bubungan Bait Allah à tempat yang tinggi.
Setan menyuguhkan banyak hal di dunia ini termasuk kedudukan dan jabatan yang tinggi. Kedudukan dan jabatan tinggi bisa diperoleh setiap orang, bisa diperoleh dari hasil usaha, juga atas seijin Tuhan.
Kalau kedudukan/jabatan yang diperoleh karena kekuatan sendiri, berarti resiko ditanggung sendiri, tetapi kalau Tuhan menempatkan anak-anak Tuhan berada di suatu tempat yang tinggi, menjadi raja-raja dan imam-imam bagi Allah, maka Tuhan yang menanggung kehidupan anak-anak Tuhan.

Selanjutnya, Iblis Setan berupaya menjatuhkan Yesus Kristus, dengan alasan: “Allah akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.
Apabila seseorang jatuh dalam dosa, tidak akan ada yang bisa mengangkatnya / menatangnya, menolongnya kecuali darah Anak Domba Allah, bahkan malaikat sendiri pun tidak akan mampu.

Kemudian, Yesus juga lulus dari ujian yang ketiga: Ia tidak sujud menyembah kepada Setan, sebab Ia tidak tergiur dengan semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.
Dalam Matius 6: 25 dikatakan: Untuk apa seseorang memperoleh seisi dunia kalau ia harus kehilangan nyawanya.?

Yesaya 55: 11
(55:11) demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Firman Allah yang keluar dari mulut Allah tidak kembali dengan sia-sia, tetapi:
-      Ia akan melaksanakan apa yang dikehendaki Allah.
-      Akan berhasil dalam apa yang disuruhkan kepadanya.

Biarlah kita senantiasa berada dalam rencana Allah yang besar. Dari sekian banyak jalan di dunia ini, termasuk jalan kekuatiran, tetapi biarlah kita hanya menyembah Tuhan saja, karena kita hidup dari firman.Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala sidang; Pdt.Daniel U.Sitohang. 
                                                                                                      

No comments:

Post a Comment