KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, September 7, 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 04 SEPTEMBER 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 04 SEPTEMBER 2015

“DARI KITAB MALEAKHI”

Subtema: MENGHARGAI HAK KESULUNGAN

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita sekalian, salam dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

Kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dalam KITAB MALEAKHI.
Maleakhi 3: 18
(3:18) Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Kita dapat melihat perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Orang benar = orang yang beribadah kepada Allah.
Orang fasik = orang yang tidak beribadah kepada Allah, sekalipun ia beribadah dan melayani di tengah-tengah ibadah tersebut.

Saat ini kita tidak dapat mengatakan bahwa ibadah yang kita jalankan lebih benar dari pada ibadah-ibada yang dijalankan orang lain, tetapi satu hal yang patut kita syukuri adalah bahwa sejauh ini kita telah digembalakan oleh firman pengajaran mempelai dalam terang Tabernakel yang membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna untuk menjadi pengantin perempuan-Nya.
Itu sebabnya sampai saat ini Tuhan tidak berhenti bekerja, Ia tidak tertidur, Ia tidak terlelap, Ia sedang menyediakan/menyiapkan tempat sebanyak jiwa yg akan diselamatkan.
Pada saat itulah kita dapat melihat perbedaan antara orang yang beribadah dan orang yang tidak beribadah, antara orang benar dengan orang fasik.

Berkaitan dengan IBADAH, kita perhatikan ...
Filipi 3: 3
(3:3) karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.

Kitalah orang-orang yang beribadah oleh Roh Allah, bermegah dalam Kristus Yesus, tidak bermegah pada hal-hal lahiriah.

Kejadian 25: 30-34
(25:30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
(25:31) Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
(25:32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
(25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Intinya; Esau menjual hal kesulungannya kepada Yakub, adiknya.

Keluaran 4: 22-23
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
(4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."

Israel ialah anak sulung bagi Allah, buktinya; mereka beribadah kepada Allah.
Berarti, ibadah dan pelayanan = hak kesulungan.

Pertanyaannya; MENGAPA ESAU MENJUAL HAK KESULUNGANNYA?
Kejadian 25:30
(25:30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.

Esau menjual hak kesulungannya kepada Yakub hanya karena sepiring sop kacang merah = bermegah pada hal-hal lahiriah bukan kepada Kristus Yesus.

Kejadian 25: 34
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Esau memandang ringan hak kesulungan itu, sehingga ia menjualnya.
Hanya karena sesuap nasi, hanya karena pekerjaan, lalu seseorang jauh dari ibadah dan pelayanan = memandang ringan ibadah & pelayanan.
Kalau dikaitkan dengan situasi masa sekarang sama dengan meninggalkan ibadah pelayanan hanya karena hal-hal lahiriah = bermegah karena hal-hal lahiriah.
Kalau beribadah oleh Roh Allah = bermegah dalam salib Kristus.

Akibat tidak menghargai ibadah dan pelayanan.
Keluaran 12: 6-7
(12:6) Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
(12:7) Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.

Anak domba paskah harus disembelih pada waktu senja/petang. Kemudian, darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas dengan menggunakan hisop.

Keluaran 12: 22-23, 25
(12:22) Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.
(12:23) Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.
(12:25) Dan apabila kamu tiba di negeri yang akan diberikan TUHAN kepadamu, seperti yang difirmankan-Nya, maka kamu harus pelihara ibadah ini.

Karena ada tanda darah pada ambang atas dan kedua tiang pintu, bangsa Israel dibebaskan dari tulah pemusnah. Tulah pemusnah = kematian anak sulung.

Keluaran 12:25
(12:25) Dan apabila kamu tiba di negeri yang akan diberikan TUHAN kepadamu, seperti yang difirmankan-Nya, maka kamu harus pelihara ibadah ini.

Menjadi anak sulung bagi Allah, bangsa Israel beribadah kepada Allah di negeri yang dijanjikannya.
Sebaliknya, memandang ringan hak kesulungan (ibadah dan pelayanan) = tidak menghargai korban Kristus, itulah anak domba paskah yang disebelih = tidak ada tanda darah baik pada tubuh, jiwa dan roh.
Kedua tiang pintu à jiwa dan roh. Ambang atas pintu à tubuh.

2 Timotius 3: 1-5
(3:1) Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
(3:2) Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
(3:3) tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
(3:4) suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.







1
Mencintai dirinya sendiri
7
Tidak tahu berterima kasih
13
Garang
2
Menjadi hamba uang
8
Tidak mempedulikan agama
14
Tidak suka yang baik
3
Membual
9
Tidak tahu mengasihi
15
Suka mengkhianat
4
Menyombongkan diri
10
Tidak mau berdamai
16
Tidak berpikir panjang
5
Pemfitnah
11
Suka menjelekkan orang
17
Berlagak tahu
6
Berontak terhadap orang tua
12
Tidak dapat mengekang diri
18
Lebih menuruti hawa nafsu
Ada 18 macam dosa akhir zaman. 18 dibagi 3 = 6.
Berarti, tubuh dikuasai oleh daging, jiwa dikuasai oleh daging, roh dikuasai oleh daging = 666.
Angka 6 à manusia daging.

Wahyu 13: 16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
(13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

3 angka 6 = 666, adalah cap meterai dari antikris, dan cap ini diberi/menjadi tanda pada dahi dan tangan kanan, sehingga mereka yang telah menerima cap meterai antikris bebas menjual dan membeli.
Pendeknya, roh antikris 666 adalah roh jual beli. Bilangan ini adalah bilangan manusia, dimana tubuh, jiwa, rohnya dikuasai daging.
Tubuh dikuasai daging = 6. Roh dikuasai daging = 6. Jiwa dikuasai daging = 6.
Jadi, mulai dari sejak sekarang, biarlah kita bijaksana.
“... barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia (daging), dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam

Hati-hati, jangan seperti Esau menganggap ringan hak kesulungan, itulah ibadah dan pelayanan, hanya karena perkara lahiriah, yaitu; sepiring sop kacang merah.

1 Yohanes 2: 18-19
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
(2:19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

Roh antikris sudah bermunculan di dalam gereja, buktinya; gereja dikuasai oleh roh jual beli, hamba Tuhan berorientasi pada uang, lebih menunjukkan dirinya sebagai yang besar dengan mujizat, tanda-tanda heran, pelayanan-pelayanan yang sifatnya lahiriah, itu adalah roh antikris. Segala sesuatu yang mengarah pada daging adalah; roh antikris.

Jadi, penyebab menjadi antikris: Karena tidak sungguh-sungguh kepada Tuhan, perhatian kepada Tuhan masih terbagi-bagi karena perkara lahiriah. Seandainya sungguh-sungguh di dalam Tuhan, niscaya ia masih tetap menjadi bagian dari anggota tubuh Kristus, berarti melayani Kristus.
Itu sebabnya, saya tidak pernah mencoba-coba berpikir untuk melakukan/mencari pekerjaan lain, saya ingin fokus melayani Tuhan, supaya saya dapat memberi teladan yang baik kepada jemaat, supaya orang lain tidak memperhitungkan lebih dari apa yang saya ucapkan.

Matius 23: 16-19
(23:16) Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.
(23:17) Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
(23:18) Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.
(23:19) Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu?

Ahli-ahli Taurat beribadah dan melayani Tuhan tetapi terikat dengan perkara-perkara lahiriah.
Berarti; tubuh, jiwa dan rohnya masih dikuasai oleh daging.
Mereka berkata:
-      “Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat”
-      “Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat”
= Beribadah dan melayani, tetapi terikat pada perkara lahiriah à tubuh, jiwa, roh dikuasai oleh daging = roh antikris.

Praktek manusia daging.
Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Esau adalah gambaran dari manusia daging, sebab ia seorang yang pandai berburu daging.
Kesukaan dari manusia adalah daging; berburu daging = memikirkan hal-hal yang dari daging. Hari-hari ini adalah hari terakhir, kedatangan Tuhan sudah semakin dekat, waktu yang tersisa semakin singkat, jangan gunakan untuk berburu daging, itu terlalu beresiko, terlalu berbahaya.

Roma 8: 5
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Mereka yang hidup menurut daging; memikirkan hal-hal yang dari daging, tidak akan pernah memikirkan hal-hal yang dari roh, itulah perkara rohani, perkara di atas, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan ibadah dan pelayanan.
Itu sebabnya, dengan mudahnya Esau menjual hak kesulungannya, dia memandang ringan hak kesulungan itu.

Roma 8: 6-7
(8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Keinginan daging adalah maut, dan orang yang menuruti keinginan daging menjadi seteru dari Allah karena ia tidak takluk kepada hukum Allah = tidak patuh kepada ajaran yang benar, yaitu; ajaran tentang salib Kristus.

Galatia 5: 19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada 15 tabiat daging: (1) percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.

Hidup menurut 15 tabiat daging; tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga, sesuai dengan ayat firman yang lain. Darah dan daging tidak mewarisi Kerajaan Sorga.

Tempat manusia daging:
Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

Esau suka tinggal di padang. Padang à dunia.
Jadi, tempat yang nyaman bagi daging adalah dunia, sebab dunia mampu memberi kenyamanan bagi daging, memberi pengertian bagi daging, sehingga dunia menjadi tempat yang nyaman bagi daging.
Tetapi bagi anak-anak Tuhan, dunia bukanlah tempat yang nyaman. Kita, anak-anak Tuhan, hanya menumpang di dunia, dan dari sini (ibadah dan pelayanan) kita memandang Kerajaan Sorga, menantikan Kerajaan Sorga yang akan diwariskan.

1 Yohanes 2: 15-16
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Jika seseorang yang mengasihi dunia, maka kasih akan Allah Bapa tidak ada di dalam orang itu, sebab segala yang ada di dalam dunia, adalah:
-      Keinginan daging untuk memuaskan hawa nafsunya.
-      Keinginan mata, sebab dunia ini penuh dengan dinamika, warna-warni untuk memuaskan mata, segala sesuatu ada di dunia ini untuk memuaskan mata, sehingga tanpa disadari mata tidak tertuju kepada Tuhan.
-      Keangkuhan hidup. Manusia duniawi berlomba-lomba untuk menjadi angkuh, ia tidak akan pernah berlomba-lomba untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan. Banyak gaya juga mengarah pada keangkuhan. Anehnya, pada puncak keangkuhan itu, justru digemari banyak orang, itulah tanda bahwa ia adalah manusia duniawi.

Dampak negatif berburu daging.
YANG PERTAMA.
Kejadian 25: 28
(25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Ishak sayang kepada Esau, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
Pendeknya; hubungan daging hanya sebatas sayang, bukan hubungan kasih Agape = tidak kekal.
Jadi, kalau perbuatan dagingnya selesai, maka rasa sayangnya juga selesai, tetapi kasih Agape; mampu menutupi kekurangan, kesalahan orang lain, biar salah namun tetap dikasihi = kekal.
Rasa sayang bisa terlihat bila ada perbuatan daging, sedangkan kasih Agape bersifat kekal.

Penggenapan dari nubuatan ini.
Roma 9: 12-14
(9:12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"
(9:13) seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
(9:14) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!

Allah membenci Esau tetapi mengasihi Yakub. Kalau hanya sebatas hubungan daging, itu dibenci oleh Tuhan, karena hubungan daging hanya sebatas sayang, bukan kasih (agape).
Kalau berbuat baik karena keinginan daging / sayang karena keinginan daging, Tuhan membenci hal demikian, sebab itu berarti berbuat baik karena ada maunya / pamrih.

Tuhan mengasihi Yakub tetapi membenci Esau. Apakah Tuhan tidak adil? Mustahil, sebab Tuhan itu maha adil.
Saya ingatkan; jangan berbuat sesuatu untuk Tuhan ditengah-tengah ibadah dan pelayanan bila ada maunya, sebaliknya lakukanlah dengan hati yang tulus.

Maleakhi 1: 2-3,4
(1:2) "Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub,
(1:3) tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."
(1:4) Apabila Edom berkata: "Kami telah hancur, tetapi kami akan membangun kembali reruntuhan itu," maka beginilah firman TUHAN semesta alam: "Mereka boleh membangun, tetapi Aku akan merobohkannya; dan orang akan menyebutkannya daerah kefasikan dan bangsa yang kepadanya TUHAN murka sampai selama-lamanya."

Ikut Tuhan tidak perlu pakai logika. Kalau Tuhan mengasihi Yakub, maka Tuhan akan tetap mengasihi Yakub.
Sekali Tuhan mengasihi Yakub, tetap untuk selamanya. Jadi, jangan menggunakan logika, karena gedung mewah, karena jemaat banyak, karena kaya, karena jabatan, dan sebagainya, seperti pada ayat 2 : “Bukankah Esau itu kakanya Yakub?”

Esau membangun, Tuhan merubuhkan karena hubungan manusia dengan Tuhan bukan hubungan sebatas sayang, tetapi hubungan dengan kasih Agape.
Sekalipun Esau berkata: “aku membangun”, tetapi Tuhan berkata: “Aku merubuhkan”
Jadi, jangan coba-coba membangun hubungan dengan Tuhan, dengan menggunakan mamon, kekuatan, harta, kekayaan karena Tuhan bukanlah manusia daging. Sekali waktu Tuhan berkata kepada murid-murid: Engkau lihat gedung-gedung ini, semuanya akan diruntuhkan sekalipun mewah.

1 Petrus 4: 8
(4:8) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

Yang terutama adalah memiliki kasih, karena kasih menutupi banyak sekali dosa.
Kalau hubungan kita dengan Tuhan dibangun dengan kasih, maka hubungan itu akan kekal, tetapi kalau hubungan dengan Tuhan dibangun karena berdasarkan daging, maka hubungan itu tidak akan kekal, justru Tuhan membenci.
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia mengorbankan Anak-Nya yang tunggal. Seluruh kepenuhan Allah terdapat di dalam diri Yesus, artinya; sepenuhnya, seluruh kasih-Nya ia berikan kepada dunia.
Itulah hubungan kasih, sedangkan sayang = hubungan daging karena ada maunya / kepentingan-kepentingan pribadi.

Dampak negatif berburu daging.
YANG KEDUA.
Kejadian 25: 29-30
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
(25:30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.

Esau menjadi lelah. Lelah = tanpa hari perhentian.
Enam hari lamanya Allah menciptakan langit dan bumi, dan pada hari ketujuh Allah berhenti dari segala pekerjaan-Nya..

Keluaran 20: 10-11
(20:10) tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
(20:11) Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Hari ketujuh adalah  hari sabat = hari perhentian bagi Tuhan Allah, itulah ibadah dan pelayanan.
Kalau tidak ada hari perhentian / tidak menguduskan diri, tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok, itulah yang menyebabkan seseorang menjadi lelah.
Lelah adalah tanda bahwa seseorang sedang berbeban berat karena dosa.

Pendeknya, yang membuat kita menjadi lelah adalah beban dosa.
Bersyukurlah kepada Tuhan; tiga macam ibadah pokok ini tidak membebankan saya dan saudara, justru melepaskan kita dari rasa lelah.
Dalam Injil Matius 11:29 dikatakan; kamu yang letih lesu dan berbeban berat (lelah), datanglah kepada-Ku = berhenti pada hari ketujuh, hari Sabat, karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari sabat.... (Maitus 12:8).

Yesaya 28: 11-12
(28:11) Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada bangsa ini
(28:12) Dia yang telah berfirman kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau mendengarkan.

Sabat adalah tempat perhentian / tempat peristirahatan bagi yang lelah.
Oleh sebab itu, jangan jauh dari pertemuan-pertemuan ibadah, tekun dalam tiga macam ibadah pokok.
Tetapi mereka tidak mau mendengarkan”, persis seperti Esau, sehingga orang yang tidak masuk dalam hari perhentian menjadi lelah, tidak mampu menyelesaikan masalahnya, tidak mampu mengakui dosa dengan tuntas maka otomatis tidak mau mengampuni dosa orang lain, sehingga ia lelah.

Yesaya 28:13
(28:13) Maka mereka akan mendengarkan firman TUHAN yang begini: "Harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini tambah itu!" supaya dalam berjalan mereka jatuh telentang, sehingga luka, tertangkap dan tertawan.

Lebih menuruti aturan-aturan yang ada (aturan yang dibuat oleh manusia), yaitu; "Harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini tambah itu!"
Dan pada akhirnya menjadi lelah, supaya dalam berjalan mereka jatuh telentang, akibatnya:
-      Luka = mengalami penderitaan.
-      Tertangkap, artinya berada dalam jerat Iblis / Setan.
-      Tertawan, artinya terikat, terpenjara = tidak bebas dari dosa.

Kejadian 25: 29-30
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
(25:30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.

Kemudian kita perhatikan di sini, untuk melepaskan rasa lelahnya itu, ia mengharapkan sop kacang merah dari Yakub, artinya; dengan cara-cara daging, dengan cara-cara perkara lahiriah, namun itu tidak akan mampu menyelesaikan rasa lelah.
Sekalipun kita menghirup aroma segala sesuatu yang ada di dunia ini, namun itu tidak akan mampu menyelesaikan masalah. Tetapi Esau sesat, dia tidak mengerti tentang kebenaran, seharusnya dia datang kepada Tuhan, menguduskan Sabat, hari perhentian.

Jalan keluarnya.
Kejadian 25: 31-34
(25:31) Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
(25:32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
(25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Yakub memberi kacang merah demi hak kesulungan yang akan dia terima dari Esau = Yakub betul-betul menghargai hak kesulungan.
Bagi Yakub, hak kesulungan lebih berharga dari pada sepiring sop kacang merah.
Kemudian, supaya hak kesulungan itu benar-benar menjadi milik Yakub, ia meminta supaya Esau bersumpah bahwa ia sudah menjual hak kesulungannya kepada Yakub. Ini adalah suatu pertanda, bahwa Yakub lebih memikirkan hak kesulungan dibangding dengan sepiring sop kacang merah.
Menghargai hak kesulungan = menghargai ibadah dan pelayanan, lebih dari segala yang ada.

Ciri-ciri menghargai hak kesulungan.
YANG PERTAMA: Yakub seorang yang tenang.”
Mazmur 23: 1-2
(23:1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
(23:2) Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

Kalau tergembala dengan baik domba-domba dibimbing ke air yang tenang, artinya; hidup dalam pimpinan Roh kudus, menjadi pribadi yang tenang.
Kalau  hidup menurut daging, persis seperti Esau; kesukaannya adalah tinggal di padang, sebab ia suka berburu daging.
Dunia ini sedang bergelora, seluruh penduduk bumi tidak tenang, mereka memburu apa yang bisa diburu, berlomba-lomba mencari apa yang bisa dicari untuk memuaskan hawa nafsunya.
Manusia duniawi boleh sibuk dengan urusan duniawi, tetapi anak-anak Tuhan tetap tenang, tidak perlu gelisah, tanda bahwa kita hidup dalam Roh Tuhan / tenang.
Beribadah oleh Roh Allah, bermegah dalam Kristus Yesus, bukan kepada perkara lahiriah = tenang.

Yesaya 30: 15
(30:15) Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

Dalam tinggal tenang dan percaya kepada Tuhan, di situlah letak kekuatan kita.

Tandanya:
1 Petrus 4: 7
(4:7) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

Saat kita melangsungkan doa dan menyembah kepada Tuhan adalah tanda bahwa kita memiliki kekuatan.
Kekuatan yang kita miliki adalah pada saat kita tenang, yaitu berlutut, berdoa, menyembah kepada Tuhan.
Oleh sebab itu, sekiranya mungkin, sedapat mungkin, biarlah kita hidup dalam doa penyembahan.

Wahyu 8: 1-3
(8:1) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
(8:2) Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.

Ketika meterai yang ketujuh dibuka, maka sunyi senyaplah di sorga.
Ketika sorga sunyi senyap, ada dua kegiatan:
1.     Sangkakala ditiup = firman yang keras diperdengarkan.
2.     Membakar kemenyan sehingga asap kemenyan itu bergumpal naik ke hadapan Tuhan, itulah doa penyembahan dari orang-orang kudus.
Jadi, kehidupan yang tenang = sunyi senyaplah sorga, sehingga terlihatlah kegiatan rohani yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yaitu; membakar ukupan, itulah doa penyembahan.

Ciri-ciri menghargai hak kesulungan.
YANG KEDUA: “Yakub tinggal di kemah.”
Kemah = Bait Allah. Mazmur Daud..... “lebih baik satu hari di  pelataran Bait Allah, dari pada beribu-ribu hari di tempat lain.”

Hal ini dinubuatkan oleh Yesaya.
Yesaya 2: 2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
(2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Rumah Allah Yakub pada akhirnya disebut Gunung Sion, dari sana akan keluar pengajaran, firman Tuhan dari Yerusalem.
Tinggallah di rumah Allah Yakub, tinggallah di kemah, supaya akhirnya menjadi gunung Sion, sehingga bangsa-bangsa akan melihat kebenaran dan terbeban, kemudian, raja-raja akan melihat kemuliaan Allah dan mereka menjadi pengasuh atas segala kegiatan-kegiatan dalam rumah Tuhan.

Wahyu 14: 1-5
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
(14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
(14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia; 144.000 orang, dan mereka itu adalah orang-orang yang ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu, karena sudah terlebih dahulu menghargai hak kesulungan, ibadah dan pelayanan.

Ciri-ciri anak sulung:
1.     Di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya, yaitu huruf T à salib Kristus, itulah kasih Allah.
Yesus yang disalibkan, itulah korban Kristus, itulah nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Tanda huruf T ada di dahi: senantiasa memikirkan pekara di atas, mata selalu tertuju pada korban Kristus, bukan perkara lahiriah.

2.     Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru yang tidak dapat dipelajari oleh siapapun à hubungan intim = terjadinya persekutuan yang indah antara tubuh dengan kepala.
Pendeknya; tubuh menempatkan Kristus sebagai kepala. Hubungan intim suami isteri tidak bisa didengar orang lain, sama seperti orang yang berlogat ganjil, tidak dapat dimengerti orang lain, kecuali oleh dirinya sendiri.
Kalau hubungan tubuh dan kepala begitu intim, maka akan terus ada nyanyian baru, hubungannya terus baru, terjadi pembaharuan manusia batiniah, tidak mempertahankan hidup yang lama.

3.     Murni sama seperti perawan = suci di atas suci.
Mereka tidak lagi mencemarkan diri dengan perempuan-perempuan, artinya; tidak lagi dikuasai oleh hawa nafsu dan keinginan daging.
Sehingga, kalau kita perhatikan, pengikutan mereka benar, mereka mengikuti Anak Domba itu kemana saja Ia pergi. Pengikutan yang benar = tergembala dengan baik dalam satu kandang, satu gembala.
Kalau tergembala dengan baik, maka domba-domba:
(1) Domba-domba mendengar suara gembala = dengar-dengaran.
(2) Mengikuti gembala kemana saja ia dibawa.
Sejauh ini kita sudah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai yang membawa kita masuk dalam pembangunana tubuh Kristus yang sempurna / menjadi pengantin perempuan.

4.     Di dalam mulut mereka tidak ada dusta = tidak ada tipu, sehingga mereka tidak bercela.
Tidak ada dusta, berarti sempurna.

Yakobus 3:2
(3:2) Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

Barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna.”
Bukti jika seseorang sempurna dalam perkataan: Ia dapat mengendalikan seluruh anggota tubuhnya = berkuasa dalam perkataan dan perbuatan.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment