KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, September 30, 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 29 SEPTEMBER 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 29 SEPTEMBER 2015

“KITAB KOLOSE”
  (SERI 57)

Subtema : TUBUH LEBIH PENTING DARI PAKAIAN

Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan pada malam ini.
Sebelum kita merendahkan diri dibawah kaki Tuhan, terlebih dahulu kita perhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.

Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kalimat yang kita perhatikan dari ayat ini adalah: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah”, menunjuk kepada...
-     Bangsa kafir = orang-orang yang tak bersunat.
-     Orang-orang fasik dengan segala kefasikan mereka.
Orang yang dahulu hidup jauh dari Allah, memusuhi Allah dalam hati dan pikiran mereka dapat dilihat dari perbuatan mereka yang jahat. Pendeknya, setiap perbuatan jahat adalah tanda bahwa seseorang memusuhi Allah dalam hati dan pikiran. Inilah yang sering kali tidak kita sadari ditengah-tengah ibadah dan pelayanan, pengikutan kita kepada Tuhan.

Lebih jauh kita melihat; yang dahulu hidup jauh dari Allah...
Efesus 2:11-12
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti; tanpa Kristus, tanpa pengharapan, tanpa Allah di dalam dunia = binasa.

Efesus 2:1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Binasa karena banyaknya dosa dan banyaknya pelanggaan-pelanggaran, sebab upah dosa adalah maut (Roma 6:23).

Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa:
-     Mengikuti jalan dunia ini.
-     Mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
-     Hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat.

Keterangan: Mengikuti jalan dunia ini.
Perlu untuk diketahui ada banyak jalan di dunia ini; ada jalan lurus, ada jalan berliku-liku, ada jalan yang lebar , ada jalan yang sempit, ada jalan yang terjal, ada jalan yang berbatu-batu, dan lain sebagainya, sekarang kita tinggal memilih jalan mana yang harus kita tempuh.
Tuhan tidak memaksa kita, tetapi Tuhan merindukan supaya kita memilih jalan yang benar tentunya. Tidak ada pemaksaan untuk mengikuti Tuhan. Oleh sebab itu jangan terpaksa mengikuti jalan Tuhan, jangan terpaksa beribadah dan melayani Tuhan.

Matius 13:22
(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Kalimat pada ayat ini; “...lalu kekuatiran dunia ini.” Menunjukkan bahwa di dalam dunia ini ada jalan kekuatiran. Saudaraku, sangat beresiko sekali apabila mengikuti jalan kekuatiran, karena berdampak negatif kepada kerohanian seseorang.

Matius 6:31
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

Kuatir soal apa yang akan dimakan dan diminum, juga kuatir soal apa yang akan dipakai.
Pada minggu yang lalu dan lusa, berturut-turut kita memperhatikan kuatir tentang apa yang akan dimakan dan diminum.

Sekarang kita akan memperhatikan: Kuatir akan apa yang dipakai.
Matius 6:25
(6:25) "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Kuatir akan tubuh kaitannya adalah atas apa yang hendak dipakai.

Hidup kaitannya dengan makan dan minum sedangkan tubuh kaitannya adalah; apa yang hendak dipakai.
Perlu diketahui: ”Hidup itu lebih penting dari pada soal apa yang akan dimakan dan diminum, tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?”
Oleh sebab itu jangan karena perkara perut / makan dan minum saudara jauh dari ibadah dan pelayanan (sudah saya sampaikan minggu lalu).
Kemudian tubuh lebih penting dari pada pakaian. Jadi, tubuh ini harus diperhatikan dengan baik, di rawat dengan baik sebagaimanan dalam Efesus 5; 62-28 Kristus adalah kepala, Dia telah menyelamatkan tubuh dengan jalan...
- Menyucikan tubuh-Nya dengan air dan firman.
- Mengasuh dan merawat tubuh-Nya.
Ini bukti bahwa tubuh itu jauh lebih penting dari pakaian.

Sewaktu saya mengikuti Mubes GPT pada bulan 5 kemarin, saya perhatikan ada saja hamba Tuhan, terlalu menjaga gaya / style pakaiannya. Tidak salah memiliki pakaian yang rapih, baik dan sopan, tetapi jangan berlebihan. Jangan terlalu fokus memperhatikan pakaian mewah, pakaian yang supaya dilihat orang menarik, itu tidak baik, seolah-oleh pakaian lebih penting dari pada tubuh.

Bukti tubuh lebih penting dari pakaian...
Roma 12:1
(12:1) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Tubuh harus dipersembahkan kepada Tuhan, itu sebabnya tubuh itu jauh lebih penting dari pada pakaian. Tidak ada artinya pakaian yang indah-indah, mewah bila tubuhnya, tidak dipersembahkan kepada Tuhan.

Tubuh harus dipersembahkan kepada Tuhan sebagai; persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Allah.
Keterangan: Persembahan yang hidup.
1 Petrus 2:4-5
(2:4) Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
(2:5) Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Persembahan yang hidup berarti...
A.  Sebagai batu hidup / menjadi batu hidup.
Kegunannya: Untuk pembangunan suatu rumah rohani.

Efesus 2:20-21
(2:20) yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
(2:21) Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

Tumbuh seluruh bangunan = batu hidup. Kalau batu mati, bangunan itu tidak tumbuh.
Keadaan dari batu hidup: Rapih tersusun, berarti; bata di atas bata tersusun dengan rapi. Artinya; setiap perkataan dan perbuatan, semuanya tersusun dengan rapih = menjadi kesaksian = menjadi garam dan terang dunia.
-     Garam = memberi rasa dalam hal perbuatan yang baik.
Jangan memberi rasa dalam hal tidak baik, supaya tidak tumbuh akar pahit, tidak rusuh dan tidak onar.
-     Terang = menerangi / menelanjangi segala perbuatan-perbuatan yang tersembunyi.

Efesus 2:22
(2:22) Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Pada akhirnya menjadi tempat kediaman Allah di dalam Roh = bagunan rohani / rumah rohani = rumah Tuhan = bait Allah yang kudus.
Jadi benar-benarlah tubuh lebih penting dari pakaian, supaya tubuh ini akhirnya menjadi rumah rohani.
Rawat tubuhmu baik-baik! Jadi, kita memang tidak boleh sembarangan makan, tidak boleh sembarangan begadang, tubuh harus dirawat untuk mempermuliakan Tuhan, dipersembahkan kepada Tuhan, sebab itu tidak boleh juga merokok, tidak boleh minum-minuman keras/mabuk.

PERSEMBAHAN YANG HIDUP BERARTI;
B.   Bagi suatu imamat kudus.
Kegunannya: Untuk mempersembahkan persembahan rohani.

Lebih jauh kita lihat....
1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Bangsa yang terpilih = imamat yang rajani = bangsa yang kudus = umat kepunyaan Allah.
Kegunannya; supaya memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah = melayani Tuhan.
Sebab itu saya tidak membatasi sidang jemaat untuk melayani Tuhan.
Tetapi bagi yang sudah melayani Tuhan, kalau tidak sungguh-sungguh, tidak dengar-dengaran, suatu waktu Tuhan mengambil kepercayaan itu. Sebab itu harus menyatu dengan kandang penggembalaan, tidak boleh membawa hati masing-masing. Kalau menurut saudara bagus, tetapi mendahului apa yang menjadi kehendak Tuhan, itu tidak boleh. Sebab itu harus menyatu; taat, setia dengar-dengaran. Ini pelajaran yang paling bagus yang tidak dapat dipelajari oleh siapapun di dunia ini dengan menggunakan logika..

Mari kita lihat perbuatan-perbuatan yang besar, antara lain:
Yang pertama
Keluaran 19:5-6
(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
(19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

Berpegang terhadap firman Tuhan yang didengar = melakukan firman Tuhan, inilah perbuatan yang besar dari orang-orang yang melayani Tuhan (itulah imamat kudus, imamat rajani, umat kepunyaan Allah, bangsa yang terpilih).
Kalau melakukan sesuatu yang buruk, perbuatan jahat seperti orang fasik menjadi kecil, sedangkan perbuatan yang besar: Dengar dan lakukan firman Tuhan.

Yang kedua
Wahyu 5:9-10
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Memerintah sebagai raja di bumi, berarti; tidak diperintah, tidak hamba dosa = hidup dalam pimpinan Roh Kudus, ini perbuatan besar.
Melakukan firman dan hidup dalam pimpinan Roh Kudus / memerintah sebagai raja di bumi adalah perbuatan-perbuatan besar dari orang-orang yang melayani Tuhan. Kemuliaan dari sang raja terletak pada kuasanya, berarti, berkuasa terhadap dosa yang ditimbulkan oleh daging dengan segala hawa nafsunya, berkuasa terhadap dosa yang ditimbulkan oleh roh jahat dan roh najis dan berkuasa terhadap dosa yang ditimbulkan oleh dunia dan arusnya.
Jadi perbuatan besar itu bukan yang sakit sembuh, itu karunia Roh, perbuatan besar dari Allah.
Sedangkan, perbuatan besar di mata Tuhan dari manusia; melakukan firman dan  hidup dalam pimpinan Roh, menjadi raja, memerintah di bumi, berkuasa terhadap dosa, tidak menjadi hamba dosa, tidak hamba najis, tidak hamba uang, tidak menjadi hamba kejahatan.
Jadi jangan keliru, kesembuhan bukan perbuatan besar dari manusia, itu dari Allah. Seperti perkataan Nikodemus; “saya tahu guru Engkau datang dari Allah untuk melakukan perbuatan-perbuatan besar dari Allah.”

Wahyu 1:5-6
(1:5) dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
(1:6) dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Melakukan perbuatan-perbuatan besar dihadapan Tuhan tujuanya; supaya nama Tuhan dipermuliakan di bumi dan di sorga. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.

Keterangan: Persembahan yang KUDUS.
Kudus = suci berarti hidup dalam kesucian.
1 Petrus 1:15-16
(1:15) tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
(1:16) sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Hendaklah menjadi kudus dalam seluruh hidup.
Hidup manusia, terdiri dari tubuh, jiwa dan roh, berati: Tubuh, jiwa, roh di dalam kesucian.
Bagian yang kedua; hati, pikiran dan perasaan di dalam kesucian.

Mazmur 1:1
(1:1) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,

Tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh” = hidup dalam kesucian.

Siapa mereka..?
Mazmur 1:2
(1:2) tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

Mereka adalah orang-orang:
-     Yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN = hidup dalam kebenaran.
-     Merenungkan Taurat itu siang dan malam = mendengar dan melakukan = melayani Tuhan.

Merenungkan taurat Tuhan siang dan malam = binatang yang tidak haram, siang hari makan rumput, malam hari dikunyah kembali, sampai memperoleh sari-sarinya.
Imamat 11:2-3
(11:2) "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada di atas bumi:
(11:3) setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan.

Binatang berkaki empat yang tidak haram yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang meamah biak.

Imamat 11:4-6
(11:4) Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
(11:5) Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
(11:6) Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.

Unta, pelanduk dan kelinci  'memamah biak tetapi tidak berkuku belah', artinya; mengerti firman bahkan melayani Tuhan tetapi tidak menjadi pelaku = haram = najis = tidak suci.
Unta, pelanduk dan kelinci = binatang yang haram = najis, yang tidak boleh dimakan supaya tetap di dalam kesucian.

Imamat 11:7
(11:7) Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.

“Babi hutan memang berkuku belah tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.”
Artinya; mengerti firman Tuhan yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru tetapi tidak melakukan dan tidak melayani Tuhan = haram = najis = tidak suci.
Kuku belah dua = firman Allah: Perjanjian lama dan perjanjian baru.
Memamah biak = merenungkan firman Allah siang dan malam.

Memamah biak tetapi tidak berkuku belah dan bersela panjang itu najis, tidak suci atau sebaliknya berkuku belah tetapi tidak memamah biak = haram = najis = tidak suci.
Binatang yang berkaki empat yang tidak haram yaitu,, memamah biak dan berkuku belah = tidak najis = suci dihadapan Tuhan.
Mendengar firman Tuhan dan melakukannya dan melayani Tuhan di dalam kesucian itu yang bolah kita nikmati dihadapan Tuhan.

Matius 5:8
(5:8) Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Orang yang suci hatinya, pasti berbahagia karena mereka akan melihat Allah, sebaliknya tanpa kesucIan tidak dapat melihat Allah dan tidak akan berbahagia.
Dalam roh kita melihat Allah, manusia batin kita telah bertemu dengan Allah, wujudnya; pengajaran mempelai dalam terang tabernakel / lewat firman Allah yang kita dengar. Jangan biarkan kebahagiaan itu diambil dari kehidupan kita masing-masing, oleh karena ketidaksucian.

Keterangan: Persembahan yang berkenan.
Berkenan = layak, berarti; dilayakkan oleh karena kemurahan hati Tuhan.
Bangsa kafir adalah bangsa yang dahulu hidup jauh dari Allah, dan kalau malam ini kita dapat beribadah dan melayani Tuhan itu karena kita dilayakkan, bukan karena kita merasa diri layak.
Kiranya dapat dipahami dengan baik, supaya kita boleh menghargai kemurahan hati Tuhan, menghargai segala yang sudah dipercayakan oleh Tuhan, menghargai kasih karunia Tuhan. Seringkali kita menganggp enteng ibadah dan pelayanan Tuhan, anggap enteng terhadap pemberitaan firman Allah, jangan lagi, ikuti saja apa yang Tuhan mau, supaya kita layak.

Kita layak karena dilayakkan, bukan karena kita pintar, tetapi karena kemurahan hati Tuhan. Kemurahan Tuhan lebih dari hidup dan dari segala yang ada. Kejar belas kasih Tuhan, jangan keraskan hati seperti firaun dari tulah pertama, tulah kedua, tulah ketiga, dan sampai tulah kesepuluh / tulah yang terakhir ia tetap mengeraskan hati, sehingga binasa, tidak mendapat kemurahan.
Yakub menghargai kemurahan Tuhan, menghargai hak kesusulangan; ibadah dan pelayanan. Sebaliknya, Esau adalah seorang yang pandai berburu daging dan kesukaannya tinggal di padang. Ingat waktu yang tersisa tinggal sedikit jangan gunakan untuk berburu daging. Jangan karena pekerjaan, kesibukan dan apapaun yang ada dimuka bumi ini kita jauh dari ibadah dan pelayanan = tidak menghargai hak kesulungan.
Kita sudah melihat Edom itulah Esau, dia berusaha membangun tetapi Tuhan meruntuhkan kembali, segala sesuatu yang dibangun tetapi berasal dari daging itu tidak berkenan, kejarlah kemurahan hati Tuhan supaya kita berkenan dihadan-Nya.
Kesimpulannya, mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang; hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan, itu adalah ibadah yang sejati kepada Tuhan (Roma 12:1).


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang









No comments:

Post a Comment