KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, September 1, 2015

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 29 AGUSTUS 2015

Ibadah kaum muda remaja, 29 agustus 2015

Tema:   STUDY YUSUF (Kejadian 37: 1-36, Kejadian 39)
            (seri 87)

Subtema: BANGUNAN KAYU 

Shalom....!!!!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Kaum Muda Remaja sebagaimana biasanya ditempat ini.

Kita segera memperhatikan pribadi Yusuf dalam Kejadian pasal 39...
Kejadian 39:5
(39:5) Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.

Perhatikan: Sejak Potifar memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf maka Tuhan memberkati rumah orang mesir itu.
Jadi, keberadaan dari seorang anak Tuhan bila sungguh-sungguh di dalam Tuhan sangat menentukan tempat dimana ia berada. Jadilah Yusuf-Yusuf di akhir zaman.
Kalau Tuhan sudah memberikan kuasa dan kepercayaan kepada kita, jadilah berkat, jangan jadi batu sandungan dimanapun kita berada.

Mari kita lihat rumah yang diberkati...
1 Korintus 3:9
(3:9) Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Anak-anak Tuhan / muda-mudi remaja adalah bangunan Allah, Bait Suci Allah = rumah Allah.

1 Korintus 3:10-11
(3:10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
(3:11) Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

Rasul Paulus adalah seorang ahli bangunan yang cakap dan ia telah meletakkan dasar bangunan itu. Selanjutnya setiap orang harus memperhatikan bagaimana caranya ia membangun di atas dasar yang diletakkan itu.
Dasar bangunan à korban Kristus (Yesus Kristus yang disalibkan).
Bangunan à rumah Tuhan itulah kehidupan pemuda remaja.

Adapun jenis bangunan itu antara lain....
1 Korintus 3:12
(3:12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,

Emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering / jerami.
Inilah jenis-jenis bangunan, gambaran dari kehidupan anak-anak Tuhan secara khusus pemuda remaja.

Keterangan: KAYU.
Kayu à manusia daging dengan segala tabiatnya.
Perlu diketahui; setiap orang yang hidup menurut keinginan daging memikirkan hal-hal yang dari daging, ia tidak akan memikirkan perkara yang dari Roh / perkara di atas / perkara rohani, itulah ibadah dan pelayanan dan segala kegiatan yang ada di dalamnya.
Itulah gambaran dari seorang Esau, dia adalah seorang yang pandai berburu daging dan kesukaannya adalah tinggal di padang. Berbanding terbalik dengan Yakub; seorang yang tenang suka tinggal di kemah, ini adalah kehidupan yang diurapi Roh Kudus, memikirkan perkara-perkara rohani / perkara di atas itulah ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.

Mari kita lihat suatu kisah mengenai bangsa Israel, hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging....
Bilangan 11:4
(11:4). Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?

Bangsa Israel berkata:"Siapakah yang akan memberi kita makan daging?” Perkataan ini menunjukkan bahwa bangsa Israel hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging.

Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Ada 15 perbuatan daging antara lain;
(1)  Percabulan (2) Kecemaran (3) Hawa nafsu = daging (4) Penyembahan berhala. Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan (5) Sihir, berarti terjadinya sesuatu tanpa proses = instan. Segala sesuatu yang terjadi di atas muka bumi ini yang benar harus melalui proses, misalnya; yang jahat berubah menjadi baik prosesnya lewat salib. Yang tidak baik menjadi baik, prosesnya lewat salib. Yang tidak suci menjadi suci prosesnya lewat salib. Yesus juga datang ke dunia ini menjadi manusia bukan menjelma, prosesnya lewat kelahiran. Kalau keadaan / sesuatu berubah tanpa proses itulah sihir / instan = jalan pintas, Tuhan tidak inginkan, itu pekerjaan setan. (6) Perseteruan, antara si A dan B berseteru / bermusuhan. (7) Perselisihan berarti ada selisih paham (8) Iri hati, tidak suka melihat orang lain maju (9) Amarah, berarti hati yang meluap-luap tetapi bukan karena pekerjaan Roh Kudus (10) Kepentingan diri sendiri = egosentris. Biasanya orang yang mementingkan diri sendiri tidak memperdulikan ibadah dan pelayanan, tidak memperdulikan agama, tidak mengasihi Tuhan dan sesama. (11) Percideraan, berarti suka menyakiti sesamanya (12) Roh pemecah berarti memisahkan antara yang satu dengan yang lain (13) Kedengkian (14) Kemabukan = hawa nafsu dan keinginan daging (15) Pesta pora, berarti hanya menginginkan semarak-semarak yang ada di dunia ini.

Inilah 15 perbuatan daging, tetapi rasul Paulus dengan jelas mengatakan kepada jemaat di Galatia: “Terhadap semuanya itu aku perintahkan kamu seperti yang telah ku perbuat dahulu, bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”
Hidup dalam 15 perbuatan daging, tidak mendapat kerajaan sorga, sebab darah daging tidak mewarisi kerajaan sorga.
Perlu diketahui: Ada aturan untuk masuk dalam kerajaan sorga, yaitu; darah daging tidak mewarisi kerajaan sorga.

Ciri-ciri manusia daging.
Bilangan 11:5
(11:5) Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.

Bangsa Israel selalu mengingat segala sesuatu yang ada di Mesir, arti rohaninya;
Yang pertama: Mengasihi dunia dan segala yang ada di dalamnya, sebab Mesir adalah gambaran dunia.
1 Yohanes 2:15-16
(2:15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Semua yang ada di dalam dunia, yaitu;
-  Keinginan daging. Orang yang hidup menurut daging, tidak memikirkan perkara yang berasal dari Roh, perkara di atas / perkara rohani, itulah ibadah dan pelayanan dan segala kegiatan yang ada di dalamnya.
-  Keinginan mata, berarti; tidak memiliki pandangan yang tulus dan tidak memiliki pandangan nubuatan.
·   Pandangan yang tulus artinya; senantiasa memandang korban Kristus / salib Kristus.
·   Pandangan nubuatan artinya; memandang jauh ke depan = memandang kedatangan Yesus Kristus di  dalam kemuliaan-Nya sebagai raja dan mempelai pria sorga.
-  Keangkuhan hidup = sombong = pongah / merasa diri besar dan suka bermegah.

Itu sebabnya di sini dikatakan: Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.”

1 Yohanes 2:17
(2:17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Dengan jelas Rasul Palus berkata: “Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya.”


Bangsa Israel selalu mengingat segala sesuatu yang ada di Mesir, arti rohaninya;
Yang kedua: Mengingat hal-hal yang ada di belakang.
Kalau selalu mengingat yang dibelakang berarti ada keinginan untuk mengulangi dosa.
Lupakan dosa pacar-pacaran, lupakan dosa kartu / judi dan rokok! Yang lama tidak perlu diingat lagi, yang lalu biarlah berlalu.

Kita lihat gambarannya dalam....
2 Petrus 2:22
(2:22) Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Digambarkan dalam dua hal, yaitu: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Keterangan: "Anjing kembali lagi ke muntahnya.”
Artinya: Kembali mengulangi segala dosa kenajisan.
Tabiat anjing....
-     Suka menjilat borok artinya; menyukai kelemahan orang lain, termasuk kenajisan-kenajisan orang lain.
-     Memecah belah, sebab serigala disebut juga anjing hutan, pekerjaannya; menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba = memecah belah.
Itulah tabiat-tabiat anjing yang terus diulangi.

Keterangan: “Babi yang mandi kembali ke kubangan.”
Sudah mandi (bersih) kembali lagi berkubang.

1 Petrus 4:3-4
(4:3) Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
(4:4) Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.

Kubangan ketidaksenonohan antara lain:
(1)  Hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu (2) Keinginan (3) Kemabukan (4) Pesta pora (5) Perjamuan minum (6) penyembahan berhala yang terlarang.

Kolose 3 :5-7
(3:5) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
(3:6) semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
(3:7) Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.

Segala sesuatu yang duniawi, yang dahulu di belakang antara lain: Percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, dahulu hidup di dalamnya, sebelum dipanggil oleh Tuhan.

Adapun yang diingat bangsa Israel di Mesir adalah:
Bilangan 11:5
(11:5) Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.

Bangsa Israel hanya teringat terhadap ikan, semangka dan mentimun = hanya mengingat-ingat perkara yang kecil saja. Ikan, semangka dan mentimun adalah perkara kecil bagi Tuhan. Berapa ikan sekilo? Semangka sekilo? Mentimun sekilo? Itu kecil bagi Tuhan. Mengingat perkara kecil = murahan.

Alasan bangsa Israel mengingat-ingat Mesir: Sebab bangsa Israel makan ikan, semangka dan mentimun dengan tidak bayar apa-apa = gratisan, arti rohaninya; ikut Tuhan tetapi tidak mau bayar harga.

Matius 16:24
(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Syarat mengikut dan melayani Tuhan: Sangkal diri dan pikul salib= bayar harga, jangan suka yang gratisan.
Di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, jangan duduk kemudian pulang itu sama dengan gratisan, harus mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan, selain waktu, tenaga dan pikiran juga dalam materi / keuangan, jangan suka gratisan. Kalau ikut Tuhan, bayar harga.
-     Sangkal diri = tidak bermegah / tidak mengakui kelebihan-kelebihan pada diri sendiri / tidak mengakui keberadaan diri sendiri sekalipun mampu dan bisa sebab hidup ini hanya karena kemurahan Tuhan.
-     Pikul salib artinya; memikul tanggung jawab yang Tuhan percayakan. Ibadah ini juga kepercayan Tuhan, kita harus memberi pertanggungjawaban kepada Tuhan, berarti jangan pernah berhenti untuk beribadah. Tuhan juga mempercayakan pelayanan,  berarti harus melayani sungguh-sungguh, Tuhan juga mempercayakan Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, berarti kita juga harus siap dikoreksi dan hidup di dalamnya, Tuhan mempercayakan kita ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, berarti kita juga harus memikulnya. Apa yang sudah dipercayakan oleh Tuhan pikul saja = bayar harga, jangan suka gratisan.
Bangsa Israel pikirannya hanya daging / ingat daging, daging dan daging saja, akhirnya keinginannya selalu gratisan, tidak mau bayar harga.

1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
(1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Dosa kita ditebus bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak / emas, tetapi dengan darah yang mahal.
Kita sudah ditebus dari dosa, dari kutuk nenek moyang, dari maut bukan dengan barang fana, bukan dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal dan harganya sudah dibayar dengan lunas di atas kayu salib.
Berbicara salib itu berbicara tentang pengorbanan, berarti bayar harga = korbankan diri kepada Tuhan.

Matius 16:21-23
(16:21) Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
(16:22) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
(16:23) Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Kalau tidak mau bayar harga berarti berpikir seperti setan. Setan tidak mengerti tentang korban, tetapi sekali waktu dia akan dikorbankan untuk selama-lamanya. Lebih baik hari ini kita berkorban / bayar harga tetapi memperoleh hidup yang kekal, dari pada hari ini jauh dari ibadah, jauh dari pelayanan tidak mau berkorban, tetapi suatu kali kelak menjadi korban / dikorbankan untuk selama-lamanya, pilih mana?
Jangan berpikir seperti Setan, sebab Tuhan tidak tertarik, itu sebabnya Tuhan mengusir roh itu dari pikiran Petrus.
Kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, sebab tadi kita sudah lihat penampilan Setan, dia membuat suatu kota tanpa malam, tandingan dari kota Kudus yaitu; Yerusalem baru. Di Medan, di padang sudah terjadi hujan es. Mau apalagi kita? Fenomena ini menunjukkan bahwa kedatangan Tuhan tidak lama lagi, kenapa kita santai-santai? Tidak mau bayar harga? Kemudian, cari firman yang enak bagi daging, tidak mau ditegor, dan dikoreksi dosanya. Bayar harga, jangan cari firman dongeng-dongeng.

Tanda seseorang memiliki pikiran Setan: Tidak memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah.
Perlu untuk diketahui: Di dalam seluruh pemikiran Allah adalah supaya semua manusia berdosa memperoleh keselamatan, sehingga Allah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, sebab di dalam diri Yesus terdapat seluruh kepenuhan Allah.
Ini pemikiran Allah supaya semua orang mendapatkan keselamatan, berarti; kalau tidak memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah = batu sandungan.
Jangan menjadi batu sandungan dalam pembangunan tubuh Kristus, bukan hanya di dalam kandang, di rumah di tempat bekerja, di kampus, di mana saja komunitas kita berada, jangan menjadi batu sandungan.

Selain mengingat ikan, semangka dan mentimun (perkara murahan) bangsa Israel juga mengingat...
Bilangan 11:5
(11:5) Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.

Bangsa Israel juga mengingat: Bawang prei, bawang merah dan bawang putih, inilah pemikiran dari manusia daging, selalu ingat-ingat perkara yang murahan saja, memang manusia daging hidupnya murahan karena hidup menurut hawa nafsu daging.
Manusia daging membuat seseorang murahan / tidak berharga, berbeda dengan anak-anak Tuhan, yang telah dipanggil dari kegelapan, dipilih melayani Tuhan, berharga dan mahal.
Jadi yang membuat seseorang mahal bukan karena harta, kekayaan, kedudukan / jabatan yang tinggi disebuah instansi / perusahaan. Mungkin saja keadaan ekonomi pas-pasan, tetapi setelah dipanggil dari kegelapan dosa, lalu dipilih untuk melayani Tuhan, maka seseorang berharga dimata Tuhan dan mahal.
Agak lucu melihat bangsa Israel, mereka tidak mengingat kemurahan Tuhan, yang diingat bawang prei, bawang merah, bawang putih, saya tidak habis pikir, sebab itu  adalah perkara kecil = murahan.
-     Bawang prei menunjukkan seolah-olah itu adalah Roh Kudus.
-     Bawang merah menunjukkan seolah-olah bahwa itu adalah kasih Allah.
-     Bawang putih menunjukkan seolah-olah itu adalah firman kebenaran.

Markus 12:26-27
(12:26) Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?
(12:27) Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"

Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah yakub = Allah yang hidup bukan Allah yang mati, artinya rohaninya: Sanggup memberikan iman, harap dan kasih. Kalau allah yang mati, yaitu; bawang merah, bawang putih, bawang prei tidak sanggup memberi iman, harap dan kasih.
Allah Abraham = memberi kasih, tandingan dari bawang merah.
Allah Ishak = memberi iman, tandingan dari bawang putih.
Allah Yakub = memberi harap, tandingan dari bawang prei.
Jadi, Setan pintar sekali membuat suatu tandingan, seperti memberi jaminan padahal tidak. Yang memberi jaminan hidup adalah Allah yang hidup yaitu; Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah yakub.
Pendeknya: Pemikiran dari bangsa Israel sudah menjadi sesat, karena hanya mengingat bawang prei, bawang merah, bawang putih = mengingat hal-hal yang murahan.

Akibat hidup menurut daging.
Bilangan 11:6-7
(11:6) Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."
(11:7) Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah.

Bangsa Israel tidak tertarik kepada manna = muak terhadap manna, arti rohaninya; bosan bahkan muak mendengarkan firman Allah. Firman Allah adalah roti yang turun dari sorga.

Yohanes 6:32-35
(6:32) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.
(6:33) Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."
(6:34) Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."
(6:35) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Yesus adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia = tidak lapar dan tidak haus lagi = tidak hidup di dalam dosa kejahatan dan dosa kenajisan.

Yohanes 6:51-54
(6:51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
(6:52) Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."
(6:53) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
(6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

Barangsiapa makan daging Yesus dan minum darah Yesus, ia memperolah hidup yang kekal, kemudian dia akan dibangkitkan pada akhir zaman, dibangkitkan dari antara orang mati / terlepas dari kematian yang kedua itulah api neraka.
Yesus telah mempersembahkan tubuh-Nya di atas kayu salib dan darah-Nya tercurah atas kita.
Jadi, roti yang turun dari sorga itulah pribadi Yesus Kristus yang disalibkan, itulah kebenaran yang sejati.

Yohanes 6:60-65
(6:60). Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
(6:61) Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
(6:62) Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
(6:63) Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
(6:64) Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
(6:65) Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."

Firman Pengajaran Mempelai adalah firman penyucian, keras, sehingga banyak orang mengundurkan diri termasuk murid-murid yang lain.
Memang kalau kita lihat pada injil Yohanes 6:1-14.... dasar mereka mengikut Yesus karena mujizat kesembuhan dan mujizat lima roti dan dua ikan.

Dan akhirnya....
Yohanes 6:66
(6:66) Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Pada ayat 60 orang banyak berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
Kemudian Injil Yohanes 6:66 akhirnya mereka mengundurkan diri. Yohanes 6:66 berarti terdapat tiga angka 6, kesimpulannya; kalau menolak Firman Pengajaran Mempelai yang keras dan tegas,  menjadi antrikris.
666 adalah cap meterai dari antrikris. Bukan suatu kebetulan ayat ini disusun, ini firman yang tertulis lewat ilham Roh Kudus.

Jalan keluar supaya terlepas dari antikris dan kebinasaan.
Bilangan 11:8
(11:8) Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.

Pada saat mereka mengumpulkan manna itu, bangsa Israel berlari kian kemari untuk memungutnya.
Jadi harus ada upaya dan usaha yang diawali dari kerinduan yang mendalam.
Ada istilah bahasa dunia: kalau ada niat di situ ada jalan, itulah yang disebut kerinduan. Kalau tidak ada kerinduan maka tidak ada usaha, tidak ada upaya untuk mengumpulkan Firman Pengajaran Mempelai.
Awalnya kerinduan / cinta dulu, berupaya untuk mencintai dulu.

Mari kita lihat suatu kisah....
Lukas 16:19
(16:19) "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.

Orang kaya tersebut setiap hari bersukaria dalam kemewahan.
Tidak salah mempunyai ini dan itu, tetapi jangan bersukaria di dalam kemewahan.
Kerajaan sorga bukan soal makan, minum dan pakaian tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Biarlah kita bersukacita oleh pekerjaan Roh Kudus sebab sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus adalah sukacita mempelai. Sukacita mempelai adalah pada saat kita di undang kemudian duduk makan sehidangan dengan Allah. Malam ini kita duduk makan sehidangan, inilah sukacita mempelai. Lewat ibadah kita mendengar sabda Allah, dan sanggup memulihkan dan menyembuhkan serta memberi jalan keluar dari setiap persoalan = Tuhan memberi penghiburan = bersukaria dalam Tuhan.

Bandingkan...
Lukas 16:20-21
(16:20) Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
(16:21) dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.

Lazarus berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, tujuannya; ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu = memungut remah-remah.
Biarlah malam ini kita kumpulkan firman Tuhan yang kita dengar, ayat demi ayat, pasal demi pasal.

Saudaraku, perhatikan....
Karena orang kaya itu bersukaria dalam kemewahan akibatnya: Banyak makanan berjatuhan / berceceran = tidak menghargai firman Tuhan sebagai makanan rohani.

Keadaan selanjutnya antara orang kaya dan orang miskin...
Lukas 16:22-23
(16:22) Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
(16:23) Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.

Pada akhirnya Lazarus dan orang kaya itu mati, lalu dikubur.
Selanjutnya, Lazarus berada dipangkuan  bapa Abraham tetapi orang kaya itu berada di alam maut. Terlihat perbedaan antara Lazarus dan orang kaya tersebut.

Sekarang kita melihat, suasana ketika berada di pangkuan Abraham.
Yesaya 46:3-4
(46:3) "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
(46:4) Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

“Sampai masa tua rambut putih tetap berada dalam gendongan tangan Tuhan.”
Suasana dalam gendongan tangan Tuhan:
Yang pertama: “Ditanggung.”
Kalau kita perhatikan Mazmur Daud pasal 23, Daud berkata: Yesus adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Jadi orang yang ditanggung à orang yang tergembala.
Ditanggung jasmani dan rohani dan segala sesuatu ditanggung.

Yang kedua: “Dipikul.”
Berarti; Yesus telah memikul dosa kita di atas kayu salib. Ia telah menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung, Ia yang benar dijadikan dosa supaya kita yang berdosa mejadi benar.

Yang ketiga: “Diselamatkan.”
Tempat bagi orang yang diselamatkan adalah; kerajaan sorga / kerajaan yang tidak tergoncangkan, hidup yang kekal.
Itulah suasana dalam gendongan tangan Tuhan. Inilah yang dialami Lazarus karena memungut setiap remah-remah.

Orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, berarti masih tetap berada dalam rumah Tuhan, beribadah dan melayani Tuhan.
Banyak orang Kristen di luaran sana terhilang (di luar Tuhan), sebaliknya kita tinggal di dalam Tuhan, tidak berada di pembuangan.
Pada zaman Yesaya, mengenai bangsa Israel berada di pembuangan, tetapi sebagian ada yang tinggal.
Tempat pembuangan à Babel, tempatnya roh jahat dan roh najis bersembunyi (Wahyu 18:1-2).

Bandingkan dengan orang kaya...
Lukas 16:23
(16:23) Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.

Orang kaya menderita sengsara di alam maut / tidak mengalami kebahagiaan.

Suasana ketika berada di alam maut, orang kaya tersebut memohon sebanyak dua kali....
Permohonan pertama.
Lukas 16:24-25
(16:24) Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
(16:25) Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.

Orang kaya itu sangat kesakitan dalam nyala api, sehingga ia berharap belas kasihan dari bapa Abraham, yaitu; supaya bapa Abraham menyuruh Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahnya.
Tetapi Abraham menolak, sebab ia tidak menghargai makanan = mengabaikan firman Allah, sehingga ia tidak pantas untuk mendapat belas kasihan.
Perlu untuk diperhatikan: Untuk menyejukkan lidah, maka terlebih dahulu lidah menikmati makanan, selanjutnya air akan menyejukkan lidah.

Bandingkan dengan kisah tentang perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari...
Yesus menulis di tanah dengan ujung jari–Nya, sebanyak dua kali, sehingga perempuan tersebut mendapat keselamatan / tertolong = mendapat belas kasihan.
Jari Tuhan itulah pekerjaan Roh Kudus, ibadah dan pelayanan adalah pekerjaan Roh Kudus, di situ kita mendapatkan belas kasihan, bagaikan air yang menyejukkan hati.
Sejenak kita memperhatikan peta zaman:
2000 tahun pertama: Adam sampai kepada Abraham = zaman Allah Bapa.
2000 tahun kedua: Abraham sampai kepada Yesus = zaman Allah Anak.
2000 tahun yang ketiga: Yesus Kristus sampai dengan sekarang = zaman Roh kudus. Zaman Roh Kudus adalah kesempatan terakhir untuk mendapatkan belas kasihan dari Tuhan.
Ingat ujung jari, itu adalah pekerjaan Roh Kudus. Pekerjaan Roh Kudus adalah pekerjaan Tuhan. Lima jabatan itu adalah pekerjaan Roh Kudus. Ibadah dan pelayanan ini adalah pekerjaan Roh Kudus, ini bukan pekerjaan daging, ini bukan pekerjaan Daniel  U. Sitohang, Tuhan mau menuliskan / menyatakan kasih-Nya di dalam hati kita masing-masing bagaikan air yang menyejukkan dan memuaskan rasa dahaga.

Lukas 16:26
(16:26) Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.

Selain itu terbentang jurang yang tak terseberangi, antara Abraham / tempat yang tinggi, dan orang kaya / alam maut.
Selagi masih ada kesempatan, Yesus Kristus yang disalibkan adalah; jalan, kebenaran menuju hidup = pengantara / penghubung.
Kesimpulannya: Jalan menuju ke tempat yang tinggi adalah salib Kristus (Filipi 2:1-9).
Jadi perhatikan, kalau orang sudah mati, jangan percaya kalau rohnya berubah menjadi Setan, sebab Setan bukan berasal dari roh manusia.
Kalau seseorang sudah mati maka roh manusia itu akan ditempatkan sesuai dengan perbuatannya selama hidup, sama seperti orang kaya tersebut, berada di alam maut, karena dia mengabaikan firman Allah (banyak makanan yang tercecer)
Lazarus tempatnya dipangkuan bapa Abraham. Karena ia menghargai firman Allah, ayat demi ayat, pasal demi pasal.
Jadi tidak ada roh gentayangan, yang gentayangan adalah Setan. Jadi tidak ada Setan si A, si B dan si C. Banyak orang Batak salah dan kebodohan orang Batak ini dimanfaatkan oleh Setan supaya pengertian ini seolah-olah benar, padahal salah.

Permohonan kedua.
Lukas 16:27
(16:27) Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
(16:28) sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.

Orang kaya itu meminta kepada bapa Abraham supaya menyuruh Lazarus ke rumah ayahnya untuk memperingati lima saudaranya dan orangtuanya, tujuannya; supaya jangan masuk ke tempat penderitaan / alam maut.

Sepertinya benar, tetapi pengertian yang seperti ini salah...
Lukas 16:29
(16:29) Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.

Yang terpenting adalah mendengar kesaksian Musa dan para nabi.
-  Kesaksian Musa:
·   Membuat Tabernakel sesuai dengan contoh yang ditunjukkan Allah di atas gunung Sinar, artinya; masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi pengantin perempuan.
·   Menerima dua loh batu yang berisikan firman Allah artinya; menjadi surat pujian / surat Kristus yang dapat dibaca, dikenal oleh setiap orang = menerima pelayanan Roh.
Kemudian, berbicara tentang 10 hukum Allah à kasih Allah, sebab inti dari 10 hukum Allah adalah: kasih.
-  Kesaksian nabi: Tugas seorang nabi adalah bernubuat. Berarti; menyelidiki dan mengoreksi segala sesuatu yang terkandung di dalam hati=menyingkapkan segala yang terselubung.

Lukas 16:30
(16:30) Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.

Tetapi jawab orang kaya itu: “Tidak, bapa Abraham”, artinya: kesaksian Musa dan para nabi tidaklah penting.
Alasannya, jika ada seorang yang datang dari antara orang mati mereka akan bertobat.

Lukas 6:31
(16:31) Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."

Perlu untuk diketahui: Sebelum seseorang diselidiki, dikoreksi segala sesuatu yang terkandung dalam hati / sebelum selubung itu tersingkap, seseorang tidak dapat diyakinkan oleh siapapun, sekalipun ada seorang yang bangkit dari antara orang mati yaitu pribadi Yesus Kristus.
Seperti orang-orang Yahudi, mereka menolak Yesus Kristus karena mereka tidak dapat diyakinkan (Injil Yohanes 5-9).

Banyak gereja mencari mujizat tetapi hatinya tidak mau diubahkan dan diyakinkan oleh firman para nabi, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang berkuasa untuk menyingkapkan segala yang terselubung / menyelidiki, mengoreksi segala sesuatu yang terkandung dalam hati.
Melayani Tuhan tanpa mengalami keubahan hidup, semuanya itu adalah kesia-siaan = tidak berarti = NOL.
2 Petrus 1:16
(1:16) Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.

Ketika rasul Petrus memberitakan tentang kedatangan Tuhan pada kali yang kedua sebagai Raja dan Mempelai Pria sorga, dia tidak memberitakan firman yang ditambahkan.
Firman yang ditambahkan: Menyampaikan satu atau dua ayat firman Tuhan disertai dengan dongeng nenek-nenek tua, cerita-cerita isapan jempol (cerita lucu untuk menarik perhatian), takhayul-takhayul, filsafat-filsafat, silsilah-silsilah yang tidak ada putus-putusnya dan lain sebagainya.

2 Petrus 1:17-19
(1:17) Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
(1:18) Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.
(1:19). Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Simon Petrus diteguhkan oleh firman para nabi, mengoreksi dan menyelidiki segala sesuatu yang terkandung di dalam hati = firman penyucian.
Memperhatikan firman para nabi = memperhatikan pelita yang bercahaya.
Kuasanya: Melepaskan seseorang dari kegelapan dosa.
Setelah terlepas dari kegelapan dosa, berada dalam terang yang ajaib, selanjutnya bintang timur terbit bersinar di dalam hati, berarti Yesus menjadi Raja berkuasa dan bertakhta di dalam hati kita masing-masing. Dan itu akan terlihat / terpancar dari wajah kemuliaan.

Filipi 3:13-14
(3:13) Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
(3:14) dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku. Tujuannya  supaya jangan ingat Mesir,daging segala yang di belakang/masa lalu. Amin.


Tuhan yesus kristus kepala gereja mempelai pria sorga memberkati

Pemberita firman:

Gmebala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment