KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, September 18, 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 SEPTEMBER 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 SEPTEMBER 2015

Tema:   DARI KITA KOLOSE
`          (Seri 55)

Subtema:  KUATIR SOAL APA YANG AKAN DIMINUM

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus, dengan kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Doa Penyembahan malam ini.

Sebelum kita membawa diri rendah di bawah kaki Tuhan, terlebih dahulu kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 1: 21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah”, ini menunjuk kepada;
-      Bangsa kafir = orang-orang yang tak bersunat.
-      Orang fasik dengan segala kefasikannya.

Orang yang dahulu hidup jauh, mereka itu memusuhi Allah dalam hati dan pikiran, itu terlihat dari perbuatan yang jahat.
Pendeknya, setiap perbuatan jahat menunjukkan bahwa seseorang memusuhi Allah dalam hati dan pikiran = hidup jauh dari Allah.

Lebih jauh kita melihat; YANG DAHULU HIDUP JAUH DARI ALLAH.
Efesus 2: 11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah, berarti; “Tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” = BINASA à kematian.

Efesus 2: 1
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Dahulu sudah mati karena banyaknya pelanggaran dosa-dosa, menunjukkan seseorang tanpa Kristus, tanpa Allah di dalam dunia.

Pertanyaannya; SIAPAKAH MEREKA ITU?
Efesus 2: 2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Orang-orang yang berada dalam 3 perkara, antara lain;
1.     Orang-orang yang mengikuti jalan dunia ini.”
2.     Orang-orang yang mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.”
Penguasa kerajaan angkasa = penghulu di udara.
3.     “Orang-orang yang,  "hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran yang jahat.”

Keterangan: “MENGIKUTI JALAN DUNIA INI” (bagian kedua).
Di dunia ini banyak jalan, ada jalan yang lebar, ada jalan yang sempit, ada jalan salib, tergantung seseorang mau memilih jalan yang mana. Tuhan tidak pernah memaksa kehendak-Nya supaya kita mengikuti jalan yang Ia inginkan.

Terlebih dahulu kita melihat ...
Matius 13: 22
(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

“Kekuatiran dunia ini”... kalimat tersebut menunjukkan bahwa di dunia ini ada jalan yang bernama kekuatiran.
Pendeknya, salah satu jalan yang ada di dunia ini adalah jalan kekuatiran.
Perlu untuk diketahui; mereka telah mendengar firman ternyata masih juga dikuasai roh kekuatiran adalah mereka yang beribadah, juga telah mendengar firman.

Matius 6: 31
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

Mereka kuatir soal apakah yang akan dimakandiminum dan apa yang dipakai.

Keterangan: KUATIR SOAL APA YANG AKAN DIMINUM.
Pada minggu lalu kita telah menerima pemberitaan firman kuatir soal apa yang akan dimakan, sekarang kita perhatikan kuatir soal apa yang akan diminum. Tentu setelah makan, selanjutnya seseorang akan minum.

Keluaran 17: 1-2
(17:1) Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu.
(17:2) Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?"

Pada saat berkemah di Rafidim, bangsa Israel mengalami kehausan karena tidak ada air untuk diminum.

Keluaran 17: 3
(17:3) Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"

Bangsa Israel bersungut-sungut kepada Musa di hadapan Tuhan, bukti bahwa mereka kuatir soal apa yang akan diminum.
Bersungut-sungut adalah tanda, bahwa:
-      Tidak ada ucapan syukur.
-      Tidak mengalami kepuasan.

Yohanes 4: 15
(4:15) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

Perempuan Samaria berkata; "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus  lagi” Berarti perempuan samaria itu mengalami kehausan = tidak mengalami kepuasan.

Yohanes 4: 17-18
(4:17) Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
(4:18) sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

Perempuan Samaria mempunyai lima suami = mengalami kehausan = tanpa kepuasan.
Kalau seorang suami ada rasa syukur kepada Tuhan, maka ia tidak akan pernah menginginkan dua isteri, atau tiga atau lebih. Sebaliknya, kalau seorang isteri ada rasa syukur, ia tidak akan mungkin menginginkan dua suami bahkan lebih.
Biarlah kita senantiasa mengucap syukur dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki oleh Allah di dalam Kristus Yesus, kalau tidak ada rasa syukur, berarti tidak ada kepuasan, semuanya nanti menjadi salah.

Yohanes 4: 12-13
(4:12) Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"
(4:13) Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,

Perempuan Samaria minum dari sumur Yakub, sehingga ia haus lagi = mencari kepuasan dari dunia.
Barangsiapa mencari kepuasan dari dalam dunia ini, ia akan haus lagi, sebab dunia ini tidak melepaskan seseorang dari rasa dahaga.
Sumur Yakub adalah gambaran dari dunia ini.

Yesaya 14: 16-17
(14:16) Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang,
(14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

Setan telah membuat dunia ini seperti; “padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?”
Sekarang kita lihat pengertian secara rohani, yaitu....
a.     Padang gurun.”
Berarti; tandus = kering-kering = tidak menghasilkan apa-apa.
Digambarkan seperti ranting yang tidak melekat pada pokok anggur, menjadi kering dan tidak menghasilkan apa-apa, artinya; di luar Tuhan tidak dapat berbuat apa-apa.
b.     “Menghancurkan kota-kotanya.”
Artinya: tanpa ibadah dan pelayanan.
Yerusalem adalah kota Raja Besar, pusat kerajaan damai. Berarti kalau tanpa ibadah dan pelayanan = tanpa damai sejahtera.
c.     “Tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah”, artinya; terikat, terbelenggu dengan dosa kejahatan dan kenajisan.
Kalau tidak beribadah dan melayani Tuhan, sama seperti orang yang tidak memiliki pakaian pesta, sampai akhirnya dua tangan dan dua kakinya diikat dan dilemparkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di situ ada ratap tangis dan kertakan gigi.

Akibat bersungut-sungut.
YANG PERTAMA.
Keluaran 17: 3
(17:3) Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"

Perkataan: “Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?”, menunjukkan bahwa mereka tidak mengerti rencana-rencana Allah = tidak mengenal Allah dengan sempurna.

Bandingkan dengan perempuan Samaria..
Yohanes 4: 10-12
(4:10) Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
(4:11) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
(4:12) Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"

Perempuan Samaria tidak mengenal bahwa Yesus adalah Tuhan dan Kristus, Dialah Juruselamat manusia.
Perempuan Samaria tidak mengenal Allah secara sempurna dapat dilihat dari dua sisi, yaitu;
-       Dari sisi Yesus Kristus, Ia berkata: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu.
Pendeknya, perempuan Samaria tersebut tidak tahu karunia Allah = tidak mengenal kasih Allah.
“Karena begitu besar kasih Allah sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal...(Yohanes 3:16).
-   Dari sisi perempuan Samaria, ia berkata: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalamdari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?” Perkataan ini menunjukkan bahwa ia tidak mengenal Allah = tidak mengerti rencana-rencana Allah.

Perkataan perempuan Samaria dibagi menjadi tiga bagian:
BAGIAN PERTAMA: ENGKAU TIDAK PUNYA TIMBA.
Berarti perempuan Samaria ini hanya melihat dari sisi luarnya/melihat dari sisi lahiriahnya.
Banyak anak-anak Tuhan (orang Kristen) hanya melihat sisi timbanya, artinya; hamba Tuhan tersebut sudah punya nama atau belum, terkenal atau tidak.
Saudaraku, jangan mengikuti Tuhan karena hamba Tuhan tersebut terkenal, itu adalah pengikutan yang keliru, yang benar adalah; hamba Tuhan tersebut dipakai Tuhan atau tidak dalam hal pembukaan rahasia firman Allah = tinggal di dalam rencana Allah yang besar.
Perlu untuk diketahui, kalau seorang hamba Tuhan tidak punya pembukaan rahasia firman Allah, pelayanannya hanya dengan firman yangditambahkan dan dikurangkan, dengan tegas saya katakan; tinggalkan dan tidak perlu takut, karena tidak memberi jaminan keselamatan = tidak berada dalam rencana Allah yang besar.
Firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel membawa gereja Tuhan masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna = menjadi pengantin perempuan, sebagai sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan di atas muka bumi ini.

Firman pengajaran mempelai = firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, berkuasa untuk menyelidiki, mengoreksi segala sesuatu yang terkandung di dalam hati, sehingga kehidupan menjadi nyata dihadapan Tuhan.
Firman yang ditambahkan: Menyampaikan firman dua tiga ayat disertai dengan cerita isapan jempol, dongeng-dongeng nenek tua, takhayul-takhayul, silsilah-silsilah yang tidak ada putus-putusnya, filsafat-filsafat kosong manusia.
Firman yang dikurangkan: Pemberitaan firman tentang Salib Kristus diganti dengan dua hal, yaitu:
- Teori kemakmuran = orang Kristen tidak boleh miskin harus kaya. Biasanya hamba Tuhan yang menganut paham seperti ini tidak berani menyampaikan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan (firman para nabi), justru sebaliknya mempersalahkan pemberitaan firman tentang salib, alasannya; pemberitaan firman tentang salib adalah khotbah padang gurun / perjanjian lama, sementara, anak-anak Tuhan, orang Kristen hidup oleh karena kasih karunia.
Kesimpulannya;
1.     Tidak perlu menyampaikan firman tetang salib = mengecilkan salib Kristus.
2.     Diganti dengan tanda-tanda heran /mujizat mujizat.
Berarti pelayanannya hanya berorientasi kepada mujizat, tidak sampai kepada pemberitaan firman tentang Yesus yang disalibkan.

- Tanda-tanda heran / mujizat-mujizat 
Perlu untuk diketahui; Yesus tidak tertarik kepada pengikut-pengikut yang hanya mencari tanda-tanda heran / mujizat- mujizat, justru karena itu Yesus dua kali menyingkir, naik ke gunung seorang diri.. Yohanes pasal 6.

Perkataan perempuan Samaria dibagi menjadi tiga bagian:
BAGIAN KEDUA: SUMUR INI AMAT DALAM.
Sumur Yakub tidak lebih dalam dari kasih Allah. Kasih Allah lebih dari segala-galanya, lebih dalam dari apa yang dipikirkan manusia.
Buktinya...
-      Apa yang tidak dipikirkan manusia, apa yang tidak timbul dalam hati, apa yang tidak pernah didengar telinga, itulah yang Dia sediakan bagi mereka yang mengasihi Tuhan.
-      Rancangan Tuhan bukanlah rancangan manusia, jalan Tuhan bukan jalan manusia. Jalan manusia bisa kita ikuti, tetapi hati Tuhan tidak bisa kita selami.
Pendeknya; pembukaan rahasia firman Tuhan tidak dapat diukur oleh akal manusia = kasih Allah lebih dalam dari lautan, lebih luas dari samudera, lebih tinggi dari langit biru = tidak terselami oleh akal pikiran manusia.

Yesaya 55: 8-9
(55:8) Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
(55:9) Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Rancangan Tuhan bukanlah rancangan manusia, jalan manusia bukanlah jalan Tuhan, sebab seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan Tuhan dari jalan manusia dan rancangan Tuhan dari rancangan manusia.
Firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel disebut firman pengajaran yang rahasianya dibukakan; begitu dalam, sampai mampu mengoreksi, menyelidiki segala sesuatu yang terkandung dalam hati.

Perkataan perempuan Samaria dibagi menjadi tiga bagian:
BAGIAN KETIGA: DARI MANAKAH ENGKAU MEMPEROLEH AIR HIDUP ITU?
Yohanes 7: 37-38
(7:37) Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
(7:38) Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."

Yesus adalah air hidup, itu sebabnya di sini dikatakan: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.
Yesus adalah air hidup, yang sanggup melepaskan dan memuaskan kita dari rasa dahaga = memberi kepuasan = ada ucapan syukur.
Sebaliknya dengan sumur Yakub, gambaran dari dunia ini, tidak memberi kepuasan selain Kasih Yesus.

Dalam 1 Yohanes 2:15-17..barangsiapa mengasihi dunia, maka kasih Bapa tidak ada di dalam dirinya.
Segala sesuatu dalam dunia adalah; keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, tetapi pada akhirnya dunia ini akan lenyap bersama dengan orang yang mengasihi semua itu.

Akibat bersungut-sungut.
YANG KEDUA.
Keluaran 17: 2-3
(17:2) Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?"
(17:3) Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"

Bangsa Israel bertengkar dengan Musa di hadapan Tuhan.
Bertengkar = berbantah-bantah = dikuasai roh pendurhakaan.
Kalau seorang anak bertengkar dan melawan terhadap orang tuanya, itu adalah roh pendurhakaan.

Keluaran 17: 2, 7
(17:2) Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?"
 (17:7) Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: "Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?"

Bangsa Israel bukan hanya bertengkar kepada Musa, juga mencobai Tuhan dengan berkata: “Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?
Sebetulnya ini perkataan yang sangat memilukan hati Tuhan. Bukankah Allah sendiri yang membawa mereka keluar dari rumah perbudakan (Mesir) oleh darah Anak Domba paskah? Dalam hal ini mereka lupa akan kasih Allah.
Persungutan bukan hanya berujung pada pertengkaran, tetapi juga mencobai Tuhan.
Banyak orang Kristen yang demikian; manakala dalam keadaan haus, dalam pergumulan, dia lupa bahwa Tuhan sudah memberkati dia, lupa bahwa Tuhan sudah memberikan ibadah dan pelayanan.

Mencobai Tuhan menunjukkan bahwa hati mereka telah dikuasai oleh Iblis/Setan.
Matius 4: 3
(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."

Si pencoba adalah Setan, sedangkan Tuhan tidak pernah mencobai manusia, sebab Ia juga tahan terhadap segala cobaan dan ujian.
Kalau suka mencobai Tuhan, tanda bahwa hatinya;
-      Hatinya telah dikuasai Iblis/Setan.
-      Tidak tahan terhadap ujian dan cobaan.
-      Jauh dari ibadah pelayanan, tidak sangkal diri dan tidak pikul salib.

Sekarang kita melihat; ketika bangsa Israel berbantah-bantah kepada Musa, dari SISI MUSA.
Saudaraku, jangan sekali-kali berbantah-bantah dengan hamba Tuhan, sebab hamba Tuhan juga adalah manusia, yang sekali waktu bisa terpancing.

Bilangan 20: 10
(20:10) Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?"

Musa mengungkapkan kata-kata: “Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka ...”, adalah tanda bahwa Musa jengkel, terpancing emosi. Seharusnya Musa cukup mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Tuhan, yaitu; mengumpulkan umat Israel di bukit batu dan membawa tongkat untuk memukul bukit batu itu, tetapi di sini kita lihat, Musa terpancing emosi.

Bilangan 20: 11-12
(20:11) Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.
(20:12) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."

Karena Musa terpancing emosi menunjukkan 2 hal;
1.     Tidak percaya kepada Tuhan.
Berarti tidak percaya kepada kuasa salib, tidak percaya kepada kuasa penggembalaan, tidak percaya kepada kasih Allah.
Tongkat kerajaan adalah tongkat kebenaran yang menggembalakan bangsa Israel. Kemudian batu karang yang teguh adalah Yesus Kristus yang sanggup memberikan air yang memuaskan dahaga bangsa Israel.
2.     Tidak menghormati kekudusan Allah.
oleh sebab itu, jangan sering mencobai hamba Tuhan sebab hamba Tuhan harus melayani dengan panjang sabar. Sekalipun Musa adalah seorang yang paling lemah lembut, rupanya terpancing emosi juga.
Oleh sebab itu, jangan sering mencobai, itu menghambat pemberitaan firman. Di sini kita melihat, pekerjaan Musa seharusnya cukup mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Tuhan, tetapi disini Musa terpancing emosi.

2 Timotius 2: 24-25
(2:24) sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
(2:25) dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,

Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar; tidak boleh berbantah-bantah, tidak boleh terpancing emosi.
Sikap seorang hamba Tuhan yang berkenan:
a.     Ramah terhadap semua orang.
Berarti tidak memandang muka di tengah-tengah ibadah pelayanan.
b.    Ia harus cakap mengajar.
Berarti sungguh-sungguh memberitakan firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel, kemudian memberitakan firman Tuhan baik atau tidak baik waktunya, tidak takut menyampaikan firman para nabi yang menyelidiki, mengoreksi segala sesuatu dalam hati.
c.     Sabar.
Berarti panjang sabar, lebar kasih, tinggi hikmat di tengah-tengah ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.
d.    Lemah lembut.
Berarti mampu menerima kelemahan sidang jemaat.
Tujuannya: Berkuasa menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sampai mereka mengenal kebenaran.

Kuasa bila seorang hamba Tuhan tidak berbantah-bantah...
2 Timotius 2: 26
(2:26) dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.

Mereka yang dilayani menjadi sadar kembali dan terlepas dari jerat Iblis yang mengikat.

Yang harus kita perhatikan di sini ialah ...
2 Timotius 2: 23
(2:23) Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,

Menghindari beberapa hal, antara lain;
-      Soal-soal yang dicari-cari, berarti jangan mencari-cari masalah/perkara.
-      Yang bodoh dan yang tidak layak.
Setiap kesalahan-kesalahan dan perbuatan yang tidak berkenan adalah perbuatan bodoh dan tidak layak di hadapan Tuhan, sebab kedua hal itu menimbulkan pertengkaran.
Oleh karena kebodohan dan sesuatu yang tidak layak, seringkali terjadi pertengkaran, karena orang yang demikian seringkali tidak mengakui dosanya, hindari itu.
Perhatikanlah dua hal ini di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, tidak perlu kita mencari soal-soal, hindari juga hal yang bodoh dan tidak layak. Taklukkan diri kepada firman Allah.

Jalan keluarnya.
Bilangan 20: 11-13
(20:11) Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.
(20:12) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."
(20:13) Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.

Akhirnya Tuhan memberikan air kehidupan supaya umat Israel dan ternak mereka dapat minum = Tuhan menunjukkan kekudusan-Nya kepada bangsa Israel = menguduskan umat Israel.

Yohanes 4: 14-18
(4:14) tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
(4:15) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
(4:16) Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
(4:17) Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
(4:18) sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

Yesus memberikan air kehidupan kepada perempuan Samaria = menyucikan perempuan samaria dari dosa kenajisannya.
Bukti disucikan dari dosa kenajisan perempuan Samaria mengakui segala kekurangannya/kenajisannya, sesuai dengan perkataannya: “Aku tidak mempunyai suami.
Dengan pengakuan ini, selanjutnya Yesus berkata; “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami”, artinya Yesus telah menyucikan perempuan Samaria.
Pengakuan yang tuntas itu menyucikan seseorang, seperti perempuan Samaria.
Biarlah kita membuka pintu bagi Tuhan, supaya ada tanda darah. Dengan demikian, seseorang sukar untuk mengulangi dosa.

Setelah dibenarkan ...
Yohanes 4: 19
(4:19) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.

Perempuan Samaria mengakui bahwa Yesus adalah seorang nabi.
Pekerjaan seorang nabi: Bernubuat, berarti menyelidiki dan mengoreksi segala sesuatu yang terkandung dalam hati, supaya nyata keberadaan kita dihadapan Tuhan dan orang lain turut menyembah Tuhan.
Jadi, dimulai dari kita, dimulai dari saya, keluarga saya, sidang jemaat, dan orang lain akan turut menyembah Tuhan.

Pada ayat 18, Yesus berkata; “Engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar”, berarti tidak ada dusta.
Bila mengakui dosa dengan tuntas; tidak ada dusta. Ya di atas ya, tidak di atas tidak.
Perlu diketahui; kalau seseorang benar dalam perkataannya, ia sempurna dalam seluruh hidup. Dalam hidup ini ada banyak anggota tubuh, semuanya terkuasai = berkuasa dalam perkataan dan berkuasa dalam perbuatan, itulah kuasa dari pengakuan.
Kalau kita mengakui dengan tuntas; berkuasa dalam perkataan dan berkuasa dalam perbuatan.

Wahyu 21: 6
(21:6) Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

Orang yang haus akan diberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Syaratnya; kita harus mengetahui bahwa Yesus adalah Alfa dan Omega = Yang Awal dan Yang Akhir.
Semuanya telah terjadi karena Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Dia yang awalnya hidup, kemudian turun ke bumi, Dia mati untuk dosa manusia, tetapi akhirnya Dia bangkit / Dia hidup. Dia telah mati untuk membenarkan kehidupan yang berdosa.
-      Alfa = yang awal = yang hidup.
-      Turun ke bumi = mati, untuk membenarkan manusia berdosa.
-      Omega = yang akhir = yang hidup = bangkit.
Memang Dia memberikan air dengan cuma-cuma, tetapi harus diperhatikan bahwa Yesus adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, Dia menjadikan segala sesuatu, menciptakan segala sesuatu, dan semuanya terjadi karena Alfa dan Omega. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment