KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, September 14, 2015

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 12 SEPTEMBER 2015

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 12 SEPTEMBER 2015

Tema:   STUDY YUSUF (Kejadian 37: 1-36, Kejadian 39)
            (seri 88)

Subtema: BANGUNAN YANG TERBUAT DARI RUMPUT KERING/JERAMI.

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang dan kasih setia Tuhan yang abadi, oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Kaum Muda Remaja sebagaimana biasanya di tempat ini.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja tentang pribadi Yusuf dalam Kejadian 39.
Kejadian 39:5
(39:5) Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.

Tuhan memberkati rumah Potifar itu karena keberadaan Yusuf.
Pemuda remaja di kandang penggembalaan Serang, jadilah Yusuf -Yusuf di akhir zaman ini, menjadi berkat dimanapun kita berada.

Selanjutnya, di sini dikatakan: Berkat Tuhan ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang. 

Mari kita perhatikan RUMAH & LADANG yang diberkati.
1 Korintus 3: 9
(3:9) Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Anak-anak Tuhan, terkhusus pemuda remaja, adalah ladang Allah & bangunan Allah.
Yang kita perhatikan di sini adalah BANGUNAN ALLAH = Bait Suci = rumah Tuhan.

1 Korintus 3:10-11
(3:10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
(3:11) Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

Rasul Paulus adalah seorang ahli bangunan (arsitek) yang cakap, ia telah meletakkan dasar dari tiap-tiap bangunan itu, itulah pribadi Yesus Kristus yang disalibkan = korban Kristus.

Kemudian, setiap orang membangun terus di atas dasar yang telah diletakkan itu tetapi harus memperhatikan bagaimana ia harus membangun di atasnya.
Berarti, jangan asal membangun apalagi dasar dari bangunan itu adalah korban Kristus, bangunan itu harus diperhatikan.

1 Korintus 3:12
(3:12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,

Jenis-jenis bangunan: Emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering/jerami.

Sekarang kita akan memperhatikan jenis bangunan yang terakhir.
Keterangan: BANGUNAN YANG TERBUAT DARI RUMPUT KERING/JERAMI.
Maleakhi 4: 1
(4:1) Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Rumput kering/jerami à orang fasik dengan segala kefasikan mereka.

Lebih jauh kita melihat ORANG FASIK.
Mazmur 10: 1-4
(10:1) Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?
(10:2) Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN.
(10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.

"Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikiran orang fasik sehingga dengan bebas berbuat dosa.
Kalau saja mereka berpikiran kalau Tuhan itu ada, Ia yang menguji hati dan batin manusia, maka orang akan takut berbuat dosa, tetapi dalam seluruh pemikiran orang fasik, Allah tidak akan menuntut, tidak ada Allah, sehingga orang fasik bebas berbuat dosa, itu sebabnya mereka disebut orang fasik.

Ciri-ciri orang fasik.
1.     Congkak.
= sombong = angkuh = tinggi hati.
Biasanya orang congkak itu memburu orang yang tertindas namun pada akhirnya terjebak pada tipu daya yang mereka rancangkan.
Saya ingin menyampaikan banyak hal tentang mimpi, namun saya takut memberitahukannya, takut saudara tersinggung.
Belajar untuk tidak congkak, tidak sombong, tidak angkuh, tetaplah rendah hati, karena itu adalah suatu kerugian, sebab orang congkak terjebak dalam segala tipu daya yang mereka rancangkan.
2.     Memuji-muji keinginan hatinya.
= penyembahan berhala.
Hati setiap orang belum tentu benar. Berarti kalau memuji-muji hati = memuji-muji hal-hal yang tidak baik = merasa diri benar.
3.     Loba.
= serakah = tamak = cinta uang.
Kalau seseorang cinta uang, maka ia tidak akan cinta akan Tuhan.
4.     Mengutuki & menista Tuhan.

Itulah ciri-ciri orang fasik, sehingga kalau berbicara, orang-orang fasik menaikkan batang hidungnya ke atas = mengecilkan yang kecil dan membesar-besarkan diri.

Mazmur 10: 5
(10:5) Tindakan-tindakannya selalu berhasil; hukum-hukum-Mu tinggi sekali, jauh dari dia; ia menganggap remeh semua lawannya.

Hukum-hukum Tuhan itu tinggi sekali, jauh dari orang fasik. Firman Tuhan itu begitu agung dan mulia, sangat jauh sekali dari orang fasik. Jadi, tidak ada persamaan antara orang fasik dan kebenaran, jaraknya antara langit dan bumi, tidak terukur.

Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.

Tidak ada sangkut paut antara jerami dengan gandum; perbedaannya begitu jauh. Ini adalah pasangan yang tidak seimbang, seperti rel kereta api, ujungnya tidak pernah ketemu. Dua garis lurus bersanding tetapi ujungnya tidak pernah ketemu.
Gandum à hukum-hukum Tuhan.
Jerami/rumput kering à orang fasik.
Berarti gandum, tidak ada persamaan dengan rumput kering / jerami.

Gambarannya...
2 Korintus 6: 11-13
(6:11) Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
(6:12) Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
(6:13) Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!

Nasihat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus: “Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!” maksudnya ialah; membuka hati selebar-lebarnya terhadap pelayanan yang Tuhan percayakan.
Demikian juga kehidupan muda remaja Serang; bukalah hati selebar-lebarnya untuk ibadah dan pelayanan, termasuk kepada kebenaran firman Tuhan. Hati jangan sampai tertutup karena noda kekafiran à bangsa kafir yang dahulu hidup jauh dari Allah = orang yang tidak bersunat, tanpa Allah dalam dunia ini dan tanpa pengharapan.

2 Korintus 6: 14-16
(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
(6:15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
(6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini:  "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka  dan hidup di tengah-tengah mereka,  dan Aku akan menjadi Allah mereka,  dan mereka akan menjadi umat-Ku.

Pasangan yang tidak seimbang berarti sama halnya dengan jerami tidak ada sangkut pautnya dengan gandum.

Pasangan yang tidak seimbang/tanpa kesamaan, antara lain:
A.   Antara kebenaran dan kedurhakaan.
Kebenaran yang sejati berasal dari Salib Kristus = menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Kedurhakaan adalah pemberontakan seorang anak kepada ayahnya.
Pemuda remaja adalah anak-anak rohani, sedangkan gembala sidang adalah bapa rohani.
B.   “Antara terang dan gelap.”
Terang berarti tidak ada dosa yang disembunyikan = tidak ada yang terselubung, berarti dosa masa lalu telah diakui dengan tuntas.
Gelap adalah tempat yang paling efektif untuk menyembunyikan dosa, berarti masih ada dosa yang terselubung.
Perlu diketahui; Yesus Kristus adalah terang dunia, sedangkan kuasa kegelapan adalah Iblis/Setan.
C.   “Antara Kristus dengan Belial.”
Kristus adalah kepala dari jemaat, Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Kristus, artinya; Yang Diurapi.
Dalam Alkitab, ada 3 yang diurapi, antara lain;
1.   Raja.
Yesus adalah Raja yang berkuasa dan kita juga adalah raja-raja.
Kemuliaan seorang raja terletak pada kuasa, berarti berkuasa terhadap dosa yang ditimbulkan oleh daging dengan segala keinginannya, Iblis/Setan itulah roh jahat dan roh najis serta arus dan pengaruh dunia.
2.   Imam-imam.
Yesus adalah Imam Besar, dan kita adalah imam-imam yang telah ditahbiskan oleh darah Anak Domba, untuk dipakai melayani Tuhan.
3.   Nabi.
Tugasnya adalah; untuk bernubuat, berarti, membangun, menasihati dan menghibur, dengan kata lain menyelidiki, mengoreksi segala rahasia yang terkandung di dalam hati = jari telunjuk menunjuk-nunjuk dosa.
Pendeknya, seorang raja, imam dan seorang nabi, dipakai oleh Tuhan untuk memberitakan kabar baik melepaskan orang-orang dari kegelapan dosa, dari ikatan dosa dan melepaskan orang-orang yang terkurung.

Belial à roh si dajal, roh pemberontakan terhadap Kristus, bisa dilihat seperti anak-anak imam Eli, tidak segan-segan berbuat jinah di depan pintu kemah dengan perempuan-perempuan yang melayani dan tidak menghargai korban Kristus.
D.  Orang yang percaya dengan orang yang tak percaya.”
·       Orang-orang percaya, berarti...
          - Mengaku Yesus adalah Tuhan, beribadah dan menyembah hanya kepada Tuhan saja.
     - Mulut percaya bahwa Yesus telah dibangkitkan = manusia baru = hidup baru.
·       Orang-orang yang tak percaya, tidak mengaku Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat dan tetap di dalam dosanya.

E.   “Antara Bait Allah dan berhala.”
Bait Allah = rumah Tuhan = tempat Roh Allah berdiam = Allah bertakhta, berkuasa di dalamnya = Allah bertabernakel.
Berhala artinya; segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan, antara lain; kekerasan hati, pekerjaan, dan lain sebagainya.
                                            
Inilah hubungan yang tidak seimbang, tidak ada hubungan antara gandum dengan jerami.
GANDUM
>< 
JERAMI
Kebenaran
Kedurhakaan
Terang
Gelap
Kristus
Belial
Orang-Orang Percaya
Orang –Orang Tak Percaya
Bait Allah
Berhala

Sekarang kita memperhatikan ...
Penyebab jarak orang fasik jauh dari Tuhan.
Yang pertama.
Ayub 21: 16-18
(21:16) Memang, kemujuran mereka tidak terletak dalam kuasa mereka sendiri! Rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku.
(21:17) Betapa sering pelita orang fasik dipadamkan, kebinasaan menimpa mereka, dan kesakitan dibagikan Allah kepada mereka dalam murka-Nya!
(21:18) Mereka menjadi seperti jerami di depan angin, seperti sekam yang diterbangkan badai.

Penyebab pertama; pelita orang fasik padam, berarti tidak menjadi terang dunia, digambarkan seperti;
-      Pelita diletakkan di bawah gantang...(Matius 5:15).
Gantang adalah ukuran / sukat dengan volume 3,125 Kg.
Gantang arti rohaninya; suka mengukur orang lain dengan ukuran sendiri = kebenaran diri sendiri.
Matius 7:1-3
 (7:1). "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
 (7:2) Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu     
 pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
 (7:3) Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau   
 ketahui?
              
Orang yang mengukur orang lain dengan ukurannya sendiri adalah orang yang suka menghakimi sesama, tandanya; melihat selumbar di mata orang lain, sedangkan balok di mata sendiri tidak dia ketahui.

Matius 7:4-5
 (7:4) Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu,
 padahal ada balok di dalam matamu.
(7:5) Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Pendeknya kalau pelita diletakkan di bawah gantang, tidak dapat menerangi orang lain yang ada disekitarnya.
Mata = pelita tubuh, untuk menerangi seluruh tubuh.

-      Pelita berada di bawah tempat tidur...(Markus 4:21)
Arti rohaninya; tanpa hubungan yang intim dengan Tuhan = tidak ada persekutuan yang indah antara tubuh dengan kepala, lewat doa penyembahan.
Lewat doa penyembahan kita dapat bertemu dengan Allah di dalam kasih-Nya.

-      Pelita berada di bawah kolong rumah...(Lukas 11:33).
Arti rohaninya; senantiasa memikirkan perkara lahiriah/perkara di bawah, tidak memikirkan perkara yang di atas.

Jadi, betul-betul pikiran orang fasik itu jauh dari Tuhan.

Yang kedua.
Yesaya 47: 12-14
(47:12) Bertahan sajalah dengan segala manteramu dan sihirmu yang banyak itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; mungkin engkau sanggup mendatangkan bantuan, mungkin engkau dapat menimbulkan ketakutan.
(47:13) Engkau telah payah karena banyaknya nasihat! Biarlah tampil dan menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu!
(47:14) Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang!

Penyebab kedua; mereka menolak salib Kristus karena lebih berkanjang pada pengetahuan dan mengandalkan kekuatan = meneliti segala penjuru langit, menilik bintang-bintang dan yang ada di setiap bulan baru, mereka itu digambarkan seperti jerami/rumput kering yang dibakar api.
Biasanya orang yang seperti ini menolak salib Kristus, lebih menyukai sihir, lebih menyukai mantera.
Menyukai sihir, mantera = lebih menyukai jalan pintas, serba instan, tanpa melalui proses salib.
Gambarannya, sama seperti orang yang melayani Tuhan tetapi tidak hidup dalam hidup yang baru; hanya ingin melayani saja. Sementara pembaharuan manusia batiniah / hati, terwujud lewat proses salib, pengorbanan. Yesus telah mati di atas kayu salib, dan pada hari ketiga Ia bangkit.

Kita sudah melihat keadaan jenis bangunan yang terbuat dari rumput kering/jerami.
Setelah dibangun di atas dasar yang telah diletakkan, SAATNYA UNTUK DIUJI.
1 Korintus 3: 13
(3:13) sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.

Selanjutnya, pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh nyala api, sebab Tuhan mau melihat kualitas dari semua jenis bangunan yang dibangun di atas dasar yang telah diletakkan (korban Kristus), termasuk rumput kering/jerami.
Kalau jenis bangunan itu terbuat dari rumput kering/jerami; pada saat diuji oleh nyala api, maka jerami akan terbakar dan akan berubah menjadi abu/debu.
Berbanding terbalik dengan bangunan yang terbuat dari; emas, perak, batu permata, jikalau diuji dengan nyala api, ketiganya tidak akan terbakar dan tidak akan berubah, bahkan semakin diuji oleh nyala api akan semakin terlihat kemurniannya.

Kejadian 3: 14
(3:14) Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

Debu tanah menjadi santapan empuk bagi ular, karena debu tanah menjadi makanan dari pada ular.
Ular adalah gambaran dari Iblis/Setan.

Bukti-bukti bahwa debu tanah menjadi santapan dari pada ular.
Mazmur 10: 6-8
(10:6) Ia berkata dalam hatinya: "Aku takkan goyang. Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun-temurun."
(10:7) Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan.
(10:8) Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah;

Tanda bahwa debu tanah adalah santapan dari pada ular:
-      Aku takkan goyang = merasa diri kuat.
-      Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun-temurun = terlepas dari kutuk nenek moyang, tetapi anehnya tidak menghargai korban Kristus seperti dalam kitab Ayub tadi.
-      Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan.
-      Di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan = kata-kata dusta.
-      Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk.
-      Di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah = fitnah = tidak mengaku dosa.
Dalam 1 Yohanes 1: 8, kalau seseorang tidak mengaku dosa, maka ia menipu diri sendiri & menjadikan Tuhan pendusta.
-      Matanya mengintip orang yang lemah = menikmati kelemahan orang lain = menjilat borok.

Mazmur 10: 9
(10:9) ia mengendap di tempat yang tersembunyi seperti singa di dalam semak-semak; ia mengendap untuk menangkap orang yang tertindas. Ia menangkap orang yang tertindas itu dengan menariknya ke dalam jaringnya.

Menangkap orang yang tertindas dengan menariknya ke dalam jaringnya = menjerat orang yang tertindas.
Hati-hati, jangan suka menjerat orang yang tertindas. Jerat itu bisa digunakan lewat perkataan yang halus, lemah lembut, sepertinya benar, tetapi sedang menggiring musuhnya untuk masuk ke dalam jerat.
Inilah tandanya bahwa debu tanah menjadi santapan dari pada ular, gambaran dari Iblis/Setan.

Sekarang kita lihat; AKHIR HIDUP DARI ORANG FASIK.
Maleakhi 4: 1
(4:1) Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Orang fasik sama seperti jerami/rumput kering; akan terbakar oleh hari yang datang itu, yaitu pada saat Yesus datang pada kali yang kedua, sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Orang fasik akan mendapatkan hukuman, mereka akan dilemparkan ke dalam api neraka, dan mereka akan terbakar seperti rumput kering/jerami, bahkan sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka = tidak ada kesempatan untuk hidup, tidak diberi kesempatan untuk bertobat.
Kalau hanya batang saja yang terpotong, berarti masih ada kesempatan untuk bertunas, masih ada kesempatan untuk bertobat, tetapi kalau sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka berarti Tuhan sudah mengambil kesempatan dari mereka = binasa.
Kesimpulannya; bangunan dari jerami/ rumput kering tidak tahan terhadap nyala api / ujian, sehingga mengalami kerugian besar.

Matius 3: 12
(3:12) Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan, itulah api neraka, bagian dari orang fasik, yang digambarkan seperti rumput kering.
Berbanding terbalik dengan gandum, dikumpulkan dalam lumbung = masuk dalam Kerajaan Sorga.
Jadi, betul-betul tidak ada sangkut pautnya antara jerami dengan gandum, jaraknya bagaikan langit dengan bumi, sebab gandum adalah firman Tuhan yang agung dan mulia, sedangkan rumput kering / jerami itulah gambaran dari orang-orang fasik = debu tanah yang hina.

Jalan keluarnya.
Yeremia 23: 28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.

Menghargai nabi yang menceritakan mimpinya = menghargai firman nubuatan, itulah firman para nabi.
Pada saat seorang nabi menceritakan mimpinya, biarlah kita menghargainya, menghargai segala kemurahan Tuhan, nasihat firman yang sifatnya membangun, menasihati dan menghibur, supaya kita terlepas dari jerami, menjadi gandum yang disimpan di dalam lumbung = masuk dalam kerajaan sorga.

1 Korintus 14: 3
(14:3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.

Seorang nabi tugasnya bernubuat, berarti; membangun, menasihati dan menghibur = berkata-kata kepada manusia, bukan kepada binatang.
Kita semua adalah manusia, makhluk yang paling tertinggi, bukan binatang buas, bukan serigala, bukan nabi palsu, oleh sebab itu, hargailah firman nubuatan.
Kalau malaikat berubah, tidak dengar-dengaran kepada Tuhan jatuh di dalam dosa, akhirnya menjadi pengikut Lucifer = Setan. Berarti Tuhan tidak memberi kesempatan = tidak mendapat kemurahan, demikian juga dengan binatang buas, serigala yang buas = nabi-nabi palsu, termasuk antikris, akan dilemparkan ke dalam api neraka.
Itu menunjukkan bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang paling mulia, baik dari binatang maupun para Malaikat.
Berbanding terbalik dengan manusia berdosa, jikalau ia mau menghargai firman para nabi / nubuatan firman, berarti memberi diri untuk dikoreksi, diselidiki segala sesuatu yang terkandung di dalam hatinya.
Kalau tidak mau disebut binatang, hargailah nasihat firman, sebab kita adalah manusia, makhluk tertinggi dari segala ciptaan Allah.

1 Korintus 14: 4
(14:4) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.

Siapa yang bernubuat, ia membangun jemaat.
Jadi, jangan salah mengerti ketika setiap kali firman para nabi, firman nubuatan yang disampaikan.

1 Korintus 14: 5
(14:5) Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.

Perlu diketahui; firman nubuatan lebih berharga dari orang yang berkata-kata dalam bahasa Roh/bahasa lidah/berlogat ganjil.
Karunia bahasa lidah itu boleh, bagus, sah, tetapi yang lebih utama adalah nubuat firman = firman para nabi.

1 Korintus 14: 22
(14:22) Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.

Firman para nabi/nubuatan firman adalah untuk orang yang beriman, bukan untuk orang yang tidak beriman.
Siapakah orang yang beriman? Percaya walaupun tidak melihat. Mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.
Prakteknya; imannya tidak digeser oleh perkara-perkara lahiriah = kuat dan teguh hati, itulah manusia rohani, orang-orang yang beriman.
Sedangkan bahasa lidah adalah; untuk orang yang tidak beriman.

1 Korintus 14: 23-25
(14:23) Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?
(14:24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
(14:25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Kuasa dari firman nubuatan: Menyelidiki, mengoreksi segala rahasia yang terkandung di dalam hati, supaya kehidupan kita menjadi nyata di hadapan Tuhan, dan orang lain juga turut menyembah Allah yang hidup.
Jadi, kalau pengikutan kita hanya sebatas bahasa lidah = binatang, setara dengan orang gila. Makhluk hidup tetapi tidak berarti itulah orang gila = binatang.
Biarlah nabi yang beroleh mimpi menceritakan mimpinya, dan kalau kita manusia, makhluk Allah yang tinggi, hargailah itu. Tidak perlu gelisah hati, dengar saja, katakan: Ya saja, tempatkan Kristus sebagai kepala.
Pekerjaan saya adalah untuk menyampaikan firman nubuatan, menceritakan mimpi, walapun ditolak, itu adalah tugas saya sebagai gembala. Apa saudara pikir pekerjaan ini enak? Tidak, tetapi pekerjaan ini harus tetap saya lakukan, menyampaikan firman dengan pengajaran dan kesabaran.
Seorang gembala harus sabar, kalau tidak, maka ibadah dan pelayanan ini tidak akan berjalan dengan baik, itu adalah bukti bahwa seorang gembala menempatkan Kristus sebagai kepala.

Yesaya 23:28-29
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.
(23:29) Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

Firman para nabi, firman nubuatan digambarkan seperti;
- Api.
Berarti menghanguskan segala tabiat daging, termasuk dosa kejahatan dan kenajisan.
- Palu yang menghancurkan bukit batu.
Arti rohaninya; menghancurkan segala kesombongan, keangkuhan.
Dengan demikian, menjadi gandum yang dikumpulkan ke dalam lumbung, bukan rumput kering/jerami yang akan dibakar ke dalam api neraka.Amin.



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gmebala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment