KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, October 15, 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 OKTOBER 2015

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 OKTOBER 2015

“KITAB KOLOSE”
  (SERI 59)

Subtema : DITENUN DARI SEJAK KANDUNGAN

Shalom…!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus.
Kita bersyukur kepada Tuhan oleh karena kasih sayang dan kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan ibadah doa penyembahan.

Segera kita perhatikan firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat rasul Paulus yang dikirim kepada sidang jemaat di Kolose.
Kolose 1:21
(1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Kalimat yang harus kita perhatikan pada ayat ini: “Kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah.”
Ini menunjuk kepada:
-      Bangsa kafir = orang yang tidak bersunat.
-      Orang fasik dengan segala kefasikan mereka.

Mereka itu memusuhi Allah dalam hati dan pikiran, itu terlihat dari perbuatan yang jahat.
Pendeknya; setiap perbuatan jahat menunjukkan bahwa mereka memusuhi Allah di dalam hati dan pikiran.
Segala perbuatan jahat tanda bahwa ia memusuhi Allah.

Lebih jauh kita memperhatikan…
Efesus 2:11-12
(2:11). Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu--sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Yang dahulu hidup jauh dari Allah berarti; tanpa Kristus, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia = binasa.

Efesus 2:1
(2:1). Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Upah dosa adalah maut à orang-orang yang dahulu hidup jauh dari Allah.

Efesus 2:2-3
(2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

Penyebab-penyebab terjadinya dosa, antara lain;
-      Mengikuti jalan dunia ini.
-      Mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
-      Hidup menurut hawa nafsu & menuruti kehendak daging.

Keterangan: MENGIKUTI JALAN DUNIA.
Matius 13:22
(13:22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Kalimat: “Lalu kekuatiran dunia ini”, menunjukkan bahwa di dunia ini ada jalan yang bernama kekuatiran.

Matius 6:31
(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

Setiap orang yang melewati jalan kekuatiran akan berkata:
-      Apakah yang akan kami makan dan minum?
-      Apakah yang akan kami pakai?
Pendeknya; dikuasai roh kekuatiran.
Tergantung dimana kita berada duduk dan berdiri; kalau kita bergaul dengan komunitas yang suci, maka kita akan hidup dalam kesucian, tetapi kalau kita bergaul dengan orang fasik maka kita akan turut dalam kefasikan.
Demikian juga kalau seseorang berada di jalan kekuatiran, maka ia akan turut dalam kekuatiran.

Tentang: APA YANG AKAN DIPAKAI.
Matius 6:25
(6:25). "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Perlu diketahui: tubuh lebih penting, lebih berharga dari pakaian.
Pada kesempatan yang lalu saya telah menyampaikan hal ini.
Bukti bahwa tubuh lebih penting dari pakaian:
1.   Tubuh dapat dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah = ibadah yang sejati... (Roma 12:1).
Jadi benar bahwa tubuh lebih penting dari pakaian, jangan dibalik. Semahal dan seindah apapun pakaian, tidak akan lebih penting dan tidak lebih berharga dari tubuh. Jangankan pakaian, langit dan bumi saja akan berlalu, bahkan orang-orang yang mengasihi dunia ini juga akan berlalu.

2.   Yesus Kristus sebagai kepala sangat memperhatikan tubuh-Nya, dengan dua cara;
Pertama: Menguduskan tubuh-Nya sesudah menyucikan, memandikannya dengan air dan firman.
Tujuannya; untuk menempatkan jemaat dihadapan-Nya cemerlang, tanpa cacat cela, kerut, atau yang serupa itu.
Kedua: Mengasuh dan merawat tubuh-Nya.
-        Mengasuh = dididik lewat tegoran dan nasihat firman Tuhan.
-        Merawat = menyembuhkan = membalut / membebat segala luka.
Sampai akhirnya tubuhnya menjadi rumah Tuhan tempat Roh Allah berdiam.
Oleh sebab itu muliakanlah Tuhan dengan tubuh dan selanjutnya memuliakan Allah dengan harta.

Jadi, betul-betul harus diperhatikan bahwa tubuh lebih penting dari pakaian, supaya betul-betul kita merawat tubuh untuk dipersembahkan kepada Tuhan.

Di sini dikatakan: “Janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
Yang dahulu terlalu terobsesi untuk memperhatikan pakaiannya, jangan lagi berlebihan, boleh saja mengenakan pakaian yang rapi. Kemudian saya tegaskan, janganlah, mengenakan pakaian yang tembus pandang, sederhana saja.
Oleh sebab itu, berkali-kali saya sampaikan; saya dan jemaat GPT Betania adalah termasuk keluarga yang paling diperhatikan oleh Tuhan, sebab oleh karena kemurahan hati Tuhan kita dapat menikmati pembukaan rahasia firman Tuhan.
Oleh sebab itu, saya dan saudara harus bersyukur karena perhatian Tuhan lewat pembukaan rahasia firman Tuhan dengan kuasa yang luar biasa, Dia rela menanggung dosa kita di atas kayu salib.

Lanjut....
Matius 6: 25-27
(6:27) Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
(6:28) Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,

Perlu diketahui; tidak ada seorang pun di dunia ini oleh karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya. Sehasta ± 45 cm = selangkah.
Jangan kuatir tentang apa yang akan dipakai, perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal.
Jadi, kita dapat memetik pelajaran dari bunga bakung di ladang: yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal.

Lebih jauh kita melihat perkataan MEMINTAL.
Lukas 12: 27
(12:25) Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?
(12:26) Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain?
(12:27) Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.

Sekali lagi saya sampaikan: Tidak ada seorangpun oleh karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya = tidak sanggup membuat barang yang kecil = tidak dapat berbuat apa-apa oleh karena kekuatiran
Selanjutnya kita perhatikan kalimat “Tidak memintal dan tidak menenun.” Berarti memintal = menenun.

Mari kita lihat MENENUN.
Mazmur 139: 13
(139:13) Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku

Tuhan yang membentuk dan menenun setiap orang dalam kandungan / rahim ibu.

Yesaya 49: 1-3
(49:1) Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
(49:2) Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
(49:3) Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."

Panggilan dan pilihan terhadap seorang hamba Tuhan sudah ditentukan dari sejak kandungan ibu.
Kembali saya himbau; jadilah hamba Tuhan, jadilah hamba kebenaran untuk menjadi terang di tengah-tengah suku bangsa, dimanapun kita berada.

Jadilah hamba Tuhan, jadilah hamba kebenaran, menjadi terang di tengah-tengah setiap bangsa, dimulai dari dalam kandang penggembalaan dan selanjutnya di luar kandang penggembalaan = menjadi saksi dari Yerusalem sampai ke ujung bumi.
Saya berharap kita semua saling mendukung satu dengan yang lain, supaya setiap gerak-gerik menjadi benar.

Ciri-ciri hamba Tuhan.
Pertama: Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam.”
Di sini kita melihat, Tuhan membuat mulut seorang hamba Tuhan sebagai pedang yang tajam.
Pedang yang tajam = firman yang berkuasa.
Galatia 1: 15-16
(1:15) Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,
(1:16) berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;

Panggilan dan pilihan Allah telah ditentukan terhadap Paulus sebagai seorang hamba Tuhan yang telah menerima jabatan rasul, dipercayakan tugas untuk memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa yang bukan bangsa Yahudi, itulah bangsa kafir. Memberitakan Dia (Yesus Kristus) = Tuhan membuat mulutnya sebagai pedang yang tajam.
Perlu diperhatikan; dari mulut yang satu keluar kata-kata berkat dan dari mulut yang sama tidak boleh keluar kata-kata kutuk, karena Tuhan sudah membuat mulut seorang hamba Tuhan sebagai pedang yang tajam = memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar.

Selanjutnya, di sini dikatakan: “Sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia.”
Sebagai hamba Tuhan tidak kompromi terhadap dosa, tidak kompromi terhadap daging, tidak kompromi terhadap segala sesuatunya, kebenaran tetaplah kebenaran, sesaat pun jangan kompromi.

Ibrani 4: 12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Inilah kuasa firman yang keluar dari mulut:
-    Memisahkan jiwa dan roh = menyucikan dosa dari jiwa dan roh, supaya setiap perbuatan kita benar di hadapan Tuhan, karena motor penggerak tubuh adalah roh itu sendiri.
-    Memisahkan sendi-sendi dan sumsum = menyucikan dosa yang disembunyikan dibalik kekerasan hati = menyucikan dosa dari kebenaran diri sendiri.
-    Sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati manusia = menyucikan pertimbangan dan pikiran hati manusia.
Pertimbangan dan pikiran hati manusia banyak salahnya. Mata manusia tidak bisa melihat, tetapi pedang yang tajam sanggup menyucikan sesuatu yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran manusia.

Ibrani 4: 13
(4:13) Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Firman Allah itu sanggup menelanjangi dosa, oleh sebab itu, tidak boleh kompromi sesaat pun, seringkali kita menjaga perasaan manusia daging, tetapi tidak menjaga perasaan Tuhan.
Tuhan telah membuat mulut seorang hamba Tuhan sebagai pedang yang tajam, tidak kompromi terhadap dosa, tidak kompromi terhadap daging, sehingga Tuhan tidak sia-sia membentuk, menenun seorang hamba Tuhan dari sejak kandungan ibunya.
Pekerjaan Tuhan tidak pernah gagal, pasti berhasil, karena Tuhan sudah mengetahui dari sejak kandungan, persis seperti Yakub dan Esau; sebelum mereka mengetahui yang baik dan yang jahat, Tuhan sudah tahu, kepada siapa Ia menyatakan kasih-Nya.

Jaminan ketika Tuhan membuat mulut seorang hamba Tuhan sebagai pedang yang tajam....
Yesaya 49: 2
(49:2) Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Sebagai seorang hamba Tuhan, tugasnya hanya memberitakan firman Tuhan, supaya mulut kita ini benar-benar seperti pedang yang tajam.


Jaminannya: Berlindung dalam naungan tangan Tuhan.
Setiap hamba Tuhan di tengah-tengah pengutusan harus ada jaminan, karena keberadaan seorang hamba Tuhan di tengah-tengah pengutusan seperti domba di tengah-tengah serigala.
Berlindung di dalam naungan tangan Tuhan yang kuat, berarti melepaskan, membebaskan manusia dari dosa, persis seperti bangsa Israel yang dibebaskan dari perbudakan dosa oleh dua tangan Tuhan yang kuat = menanggung, memikul dan menyelamatkan. Itulah jaminannya.
Untuk menjadi hamba Tuhan tidak perlu ragu, jaminannya adalah dua tangan Tuhan yang kuat, sehingga ketika mengangkat dua tangan maka Tuhan turun tangan untuk membebaskan, melepaskan dari dosa. Angkat tangan = penyerahan diri sepenuhnya = bergantung kepada kemurahan hati Tuhan.

Ciri-ciri hamba Tuhan.
Kedua: Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing.”
Disini kita melihat, Allah membuat seorang hamba Tuhan menjadi anak panah yang runcing.
Anak panah à ayat-ayat Firman Tuhan yang disampaikan.

Proses untuk menjadi anak-anak panah yang runcing...
2 Korintus 3: 1-3
(3:1) Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?
(3:2) Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
(3:3) Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.

Menjadi surat Kristus, surat pujian yang dapat dibaca dan yang dikenal = anak panah yang runcing, yang akan ditancapkan ke dalam setiap hati orang yang membaca dan mengenal.
Menjadi anak panah yang runcing berarti firman Allah telah ditulis/ dimeteraikan oleh Roh Kudus di dalam loh-loh daging yaitu di dalam hati, bukan lagi ditulis dengan tinta, kalau ditulis dengan tinta bisa dihapus atau dilabur/dicat. Tetapi kalau firman dimeteraikan dalam loh-loh daging berarti ditulis/dimeteraikan dalam hati = menjadi surat pujian, surat Kristus, yang dapat dibaca dan dikenal setiap orang,  sehingga lewat perbuatan-perbuatan kita,  firman itu tertancap dalam hati setiap orang yang membaca, bagaikan anak panah yang runcing.
Kerinduan saya sebagai gembala dalam setiap ibadah dan pelayanan yang kita jalankan ini, kita boleh menikmati pelayanan roh bukan pelayanan tubuh. Pelayanan tubuh; malam ini kita bisa menangis hancur-hancuran, tetapi kalau tidak ditindaklanjuti dengan perubahan sikap dan perbuatan, itu adalah pelayanan tubuh.
Tetapi pelayanan Roh; mengalami pembaharuan manusia batiniah dari sehari ke sehari / perubahan itu ditindaklanjuti dari sehari ke sehari, sekalipun manusia lahiriah merosot.
Lihatlah tanah yang berbatu-batu = tanahnya tipis, ketika benih itu ditaburkan, ia segera tumbuh, tetapi ketika matahari terbit, ia segera layu karena benih itu tidak berakar, tidak menikmati pelayanan Roh.
Jangan keraskan hati, nikmatilah pelayanan Roh supaya kita semua menjadi anak-anak panah yang runcing yang siap ditancapkan ke setiap hati yang membaca firman karena kita adalah surat Kristus.
Saya tidak katakan bahwa saya ini suci, tetapi perhatikanlah firman Tuhan.

2 Timotius 3:16
(3:16) Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Anak panah yang runcing, yaitu: surat Kristus, surat pujian yang dapat dikenal dan dibaca setiap orang, berkuasa dan bermanfaat; untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Jaminannya bila menjadi anak panah yang runcing: Menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya (Yesaya 49:2).
Tabung panah à urapan Roh Kudus.
Jadi, jaminan untuk menjadi anak panah yang runcing (surat Kristus, surat pujian) firman Allah yang ditulis di dalam loh-loh daging, yaitu di dalam hati adalah urapan Roh Kudus.
Kita tidak mampu menjadi anak-anak panah yang runcing yang siap ditancapkan ke dalam hati setiap orang yang membaca kalau tidak ada tabungnya.
Kita butuh Roh Kudus untuk memberi kekuatan dan kemampuan supaya menjadi kesaksian, sebab daging itu lemah. Jadi, jaminannya bukan daging, bukan harta, bukan kedudukan jabatan, apapun yang ada di dunia ini. Sebab memang untuk menjadi kesaksian, untuk menjadi 7 mata Allah yang diutus ke seluruh bumi, itulah 7 Roh Allah, seperti dua pohon zaitun, yaitu; Musa dan Elia.

Zakharia 4: 6
(4:6) Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.

Bukan dengan keperkasaan, bukan dengan kekuatan manusia, melainkan oleh Roh Tuhan saja, kita dimampukan menjadi anak panah yang runcing.

Zakharia 4: 13-14
(4:13) Ia menjawab aku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?" Jawabku: "Tidak, tuanku!"
(4:14) Lalu ia berkata: "Inilah kedua orang yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi!"

Hamba Tuhan menjadi kesaksian adalah hamba Tuhan yang diurapi. Pendeknya, yang menjadi jaminan urapan Roh Kudus.
Maka sekiranya apabila sekali waktu daging hendak bersuara, langsung ingatlah kepada firman, jangan keraskan hati. sekiranya roh najis mulai merasuki hati dan pikiran, ingat kembali firman, supaya pergerakan tangan, pergerakan kaki, pergerakan tubuh, tidak salah-salah di mata Tuhan.
Ada kalanya tangan menyentuh yang tidak seharusnya disentuh, karena apa? itu karena roh najis merasuki hati dan pikiran. Langsung saja ingat; saya ini hamba Tuhan, saya ini anak Tuhan, anak panah yang runcing yang siap ditancapkan ke hati setiap orang yang membaca.

Saya berkali-kali berkata; kalau pergerakan saya banyak salah-salah, tidak apa-apa untuk ditegor, tetapi sebagai seorang gembala saya selalu berupaya melakukan pergerakan yang tidak salah-salah, supaya saudara mengikuti itu/teladan yang baik, Yesus Kristus adalah teladan yang sempurna.
Jadilah anak panah yang runcing, jaminannya Roh Tuhan mengurapi kita.

Yohanes 14: 15
(14:15) "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Sekali lagi saya tandaskan; kalau kita memang hamba Tuhan, hamba kebenaran yang diurapi, kembali ingat firman Tuhan/menuruti segala perintah-Nya, tanda bahwa kita mengasihi Tuhan.

Yohanes 14: 16-17, 26
(14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
(14:17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
(14:26) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Yohanes 16: 13, 8
(16:13) Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

(16:8) Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
Pekerjaan Roh Kudus tidak dapat dilihat, hanya bisa dirasakan, sesuai dengan Yohenes 3:8.... “Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

Roh Kudus itu berkuasa untuk:
(1)    Menolong. (2) Menyertai. (3) Menghibur. (4) Mengajar. (5) Mengingatkan. (6) Memimpin dalam seluruh kebenaran. (7) Menginsafkan dunia.
Supaya kita tetap dalam Roh Tuhan, ayo, ingat kembali firman Tuhan,  tanda bahwa kita mengasihi Tuhan, tetap dalam pimpinan Roh Tuhan / Roh Tuhan tetap tinggal diam dalam kita, supaya kita dapat menyembah Tuhan, menjadi rumah doa bagi segala suku, kaum, bahasa, bangsa di muka bumi ini. Amin.





TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment