KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, October 4, 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 1 OKTOBER 2015

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 1 OKTOBER 2015

“KITAB MALEAKHI”

Subtema : Domba-domba di sebelah kanan

Shalom...!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Kristus dengan kasih sayang dan Kasih setia-Nya yang abadi kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

Kita kembali memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari kitab Maleakhi.
Maleakhi 4:1
(4:1). Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

Kalimat yang mengatakan: Bahwa sesungguhnya hari itu datang” menunjukkan tentang kedatangan Yesus Kristus untuk yang kedua kalinya.

Berkaitan dengan itu...
Wahyu 19:6-7
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Kedatangan Yesus Kristus untuk kali yang kedua; Ia akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Laki-Laki sorga.

Keterangan: TAMPIL SEBAGAI RAJA.
Matius 25:31-32
(25:31). "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
(25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,

Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya = tampil sebagai Raja, kemudian semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya untuk mengadakan pemisahan sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing.

Matius 25:33
(25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Lalu Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya sedangkan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Keterangan: Domba-domba di sebelah kanan.
Berbicara domba berarti:
Yang pertama: Tergembala dengan baik.
Yohanes 10:2-4
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
(10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

Keadaan bila domba-domba tergembala dengan baik.
A.  Domba-domba mendengar suara gembala = dengar-dengaran = mendengar sampai mengerti = menjadi pelaku firman.
Tanda bila domba dengar-dengaran: Gembala memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya = dikenal.
Gembala harus mengenal domba-dombanya, berarti domba-domba harus memberi diri dikenal oleh gembala, mulai dari sikap tingkah lakunya, hati dan pikirannya, semua harus dikenal oleh gembala. Adakalanya domba-domba tidak dikenal, sebab pada waktu beribadah domba-domba terlihat baik, tetapi ketika di luar, persis seperti orang di luaran sana, sehingga dapat kita simpulkan domba tidak dikenal gembala.
Dikenal artinya: Nama ditulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Wahyu 3:5
(3:5) Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

Kalau nama tertulis dalam kitab kehidupan maka;
-     Diakui dihadapan Allah Bapa = tinggal dalam kasih Allah, sebab tabiat dari Allah Bapa adalah kasih.
-     Diakui di hadapan para malaikat = berada dalam perlindungan, penjagaan, pembelaan Tuhan.
Itu kalau domba-domba dikenal oleh gembala.

B.   Domba-domba mengikuti gembala.
Sejauh ini kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai perempuan Tuhan.
Biarlah kita mengikuti geraknya firman pengajaran mempelai kemana saja kita dibawa, sebab itu tidak perlu menyimpang ke kiri dan ke kanan, artinya; tidak perlu memberontak.

Tanda mengikuti gembala: Mengenal suara gembala, berarti; tidak mengenal suara asing.
Yohanes 10:5
(10:5) Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

Domba-domba lari karena tidak mengenal suara asing, itulah firman yang ditambahkan dan dikurangkan.
Ditambahkan artinya; pemberitaan firman yang disertai dengan cerita-cerita isapan jempol, dongeng-dongeng nenek tua, takhayul-takhayul, silsilah-silsilah yang tiada putus-putusnya, filsafat-filsafat kosong.
Dikurangkan artinya; pemberitaan firman tentang salib diganti dengan dua hal:
-   Teori kemakmuran, artinya; orang Kristen tidak boleh miskin.
-   Tanda-tanda heran / mujizat-mujizat.

Kalau seorang hamba Tuhan hanya menyampaikan firman yang ditambahkan dan melayani Tuhan hanya sebatas tanda-tanda heran / mujizat-mujizat = separuh dari pelayanan Yesus Kristus, tidak berujung pangkal = pingsan.
Kalau pelayanan tidak berakhir sampai pada ujungnya = pingsan = tidak sadar, sehingga kalau sidang jemaat hanya menikmati separuh dari pelayanan Yesus Kristus, kebanyakan mereka itu tidak sadar diri, merasa diri rohani padahal tidak mengerti tentang kebenaran, tentang memikul salib Kristus.

Yohanes 10:1-2
(10:1). "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
(10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

Masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu yang sempit, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok, ia bukanlah seorang gembala.
Kalau berjalan lewat pintu  yang sempit berarti mau menanggung salib Kristus dan tidak menyampaikan firman yang ditambahkan dan dikurangkan.
Jadi tidak melalui jalan yang sempit = menyampaikan firman yang ditambahkan dan dikurangkan, kalau pelayanan hanya sebatas cerita isapan jempol dan mujizat-mujizat semata, itulah yang disebut hamba-hamba Tuhan pencuri dan perampok.

2 Korintus 11:2-3
(11:2) Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
(11:3) Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

Sedangkan Firman Pengajaran Mempelai membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba à gereja Tuhan yang disempurnakan = menemukan padang rumput.
Itu sebabnya rasul Paulus cemburu kepada jemaat Korintus, tetapi dengan cemburu Ilahi. Kecemburuan disini bersifat preventif, pencegahan terhadap dosa, supaya jemaat Korintus tidak diperdaya oleh ajaran asing / suara asing. Tetapi kalau kita bertahan dan berpegang teguh pada suara Firman Pengajaran Mempelai, maka kita akan dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna = perawan suci = pengantin perempuan.

Yang kedua: Menjadi korban sembelihan = dipersembahkan sebagai korban.
Mazmur 51:19
(51:19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Korban sembelihan kepada Allah adalah..
-     Jiwa yang hancur.
Kalau jiwa hancur karena memikul salib / aniaya karena firman, itulah yang disebut korban sembelihan kepada Tuhan.
-     Hati yang patah dan remuk.
Selain jiwa hancur, juga hati patah dan remuk, tetapi sekalipun demikian tidak dipandang hina oleh Tuhan, berarti dipandang mulia oleh Tuhan.
Barangkali orang diluaran sana melihat kita begitu bodoh, karena salib Kristus yang kita pikul di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, tetapi tidak dihadapan Tuhan, dihadapan-Nya kita begitu mulia. Jauh lebih baik kita hina dihadapan manusia tetapi mulia dihadapan Tuhan, dari pada kita membuat diri kita mulia dihadapan manusia tetapi hina bagi Tuhan karena menolak salib di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Yesaya 53:7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Ketika dianiaya, mulut tidak terbuka, berarti daging tidak bersuara ketika menanggung penderitaan, sebagian salib, aniaya karena firman di tengah-tengah ibadah dan pelayanan kepada Tuhan, itulah domba sembelihan.

Lukas 20:17-18
(20:17) Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: "Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru?
(20:18) Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk."

Batu yang dibuang itulah Yesus Kristus, menjadi batu penjuru à korban Kristus.
Menjadi domba sembelihan, tanda bahwa ia menghargai korban Kristus, sebab; “Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk.”
Itulah domba sembelihan. Biarlah kita tetap menjadi domba sembelihan, korban yang dipersembahkan kepada Tuhan.

Yesaya 57:15
(57:15) Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

Allah bersemayam di tempat tinggi / di tempat kudus, juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati.
Tujuannya: untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk = memberi gairah dan semangat di tengah-tengah ibadah pelayanan kita dihadapan Tuhan, sekalipun berat dan sakit.
Berarti motor penggerak untuk terus semangat melayani Tuhan, kerajinan tidak menjadi kendor adalah salib Kristus. Uang tidak memberi semangat, tidak memberi gairah, bahkan harta, kekayaan, kedudukan, jabatan yang tinggi tidak memberikan gairah, semangat, kalau ia tetap dalam dosanya tetap saja tidak bergairah melayani, tetapi salib Kristus memberi gairah untuk terus berjuang di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Kesimpulannya: Domba-domba tergembala dan menjadi korban sembelihan = ibadah dan pelayanan.
Pertama: Tergembala = ibadah, berarti tekun dalam tiga macam ibadah pokok.
-     Tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci = domba-domba diberi makan, ibadah ini menghasilkan iman.
-     Tekun dalam Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian = domba-domba diberi minum, ibadah ini menghasilkan pengharapan.
-     Tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan = domba-domba diberi nafas kehidupan, ibadah ini menghasilkan kasih.

Kedua: Domba sembelihan = pelayan.
Tugas dari seorang pelayan adalah; untuk mempersembahkan korban.
1 Petrus 2: 5
(2:5) Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Imamat kudus à imam-imam = pelayan-pelayan Tuhan, tugasnya untuk mempersembahkan persembahan rohani.

Persamaanya...
1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Bangsa yang terpilih = imamat yang rajani = bangsa yang kudus = umat kepunyaan Allah sendiri, tugasnya; untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah.
Pada Ibadah Doa Penyembahan, perbuatan-perbuatan yang besar dalam Keluaran 19:5-6; mendengar dan berpegang kepada firman Tuhan yang didengar  = melakukan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh = hidup dalam kebenaran.
Kemudian, memerintah sebagai raja di atas bumi, sesuai dengan Wahyu 5:9-10. Memerintah sebagai raja di bumi = tidak diperintah = tidak diperdaya = tidak menjadi hamba dosa, berarti berkuasa atas dosa. Itu menunjuk kepada orang-orang yang diurapi oleh Roh Kudus, itulah perbuatan yang besar.
Inilah berbicara tentang domba apabila tergembala.

Wahyu 22:3-5
(22:3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
(22:4) dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
(22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

Ada tujuh perkara di dalam kerajaan sorga, yaitu:
1.   Maka tidak akan ada lagi laknat.
2.   Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya .
3.   Hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya.
4.   Mereka akan melihat wajah-Nya.
5.   Nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
6.   Malam tidak akan ada lagi di sana.
7.   Memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

Ada tujuh perkara di dalam kerajaan sorga, tetapi hanya ada dua kegiatan di dalamnya, yaitu:
-     Beribadah kepada-Nya dalam kandang penggembalaan = tekun dalam tiga macam ibadah pokok = tergembala dengan baik.
-     Memerintah sebagai raja untuk selama-lamanya = melayani Tuhan selama-lamanya.

Ciri-ciri domba.
Daud adalah seorang pribadi yang tergembala dengan baik, mari kita lihat pengalamannya....
Mazmur 23:1-6
(23:1). Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
(23:2) Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
(23:3) Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
(23:4) Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
(23:5) Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
(23:6) Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Ciri-ciri kalau domba tergembala dengan baik: Mengakui segala kebaikan dan kemurahan Tuhan.
Daud mengakui segala kebaikan dan kemurahan Tuhan, pertolongan Tuhan di dalam hidupnya. Kalau seseorang belum merasa tergembala, dia tidak akan pernah mengakui pertolongan Tuhan, tidak akan pernah mengakui bahwa Tuhan itu sangat baik dan mengasihi. Sebaliknya, kalau tergembala pasti mengakui segala kebaikan, kemurahan, pertolongan dan perhatian Tuhan dan lain sebagainya, seperti Daud.

Sesungguhnya Daud adalah seorang raja yang besar, tetapi sekalipun dia seorang raja, dia tetap mengakui segala kemurahan Tuhan. Kalau dibandingkan dengan Daud, kita bukanlah siapa-siapa. Kalau Daud saja seorang raja yang besar mau mengakui segala kebaikan, pertolongan Tuhan, seharusnya kita lebih lagi, karena kita bukanlah siapa-siapa.

Pengalaman Daud dibagi menjadi dua bagian..
Pertama: Ayat 1-3.
a.   “Takkan kekurangan aku”, ini berlaku secara jasmani maupun rohani.
-  Jasmani, berarti hal yang jasmani dicukupkan.
-  Rohani, bearti Tuhan menyucikan segala dosa-dosa sampai tidak terlihat lagi kekurangan-kekurangan, kelemahan-kelemahan.
b.   “Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau.” Dibaringkan di padang rumput yang hijau berarti; menikmati firman penggembalaan. Ini menunjuk kepada orang-orang yang benar, memiliki keyakinan iman yang teguh.
c.   “Ia membimbing aku ke air yang tenang” ini menunjuk orang yang selalu memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus = hidup menurut Roh Kudus.

Kedua: Ayat 4-5.
a.   “Gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
-  Gada à Roh Kudus. Berfungsi untuk memimpin dalam seluruh kebenaran, menyertai, memberi kekuatan, menopang saat berjalan di dalam lembah kekelaman, sehingga tidak jatuh ke dalam dosa.
-  Tongkat à Firman Allah = kebenaran.
Yohanes 17:17
(17:17) Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Tongkat fungsinya untuk menguduskan, sehingga sekalipun berjalan dalam lembah kekelaman, tetap dalam pengudusan.
Coba bayangkan, seandainya tidak ada gada dan tongkat sebagai penghiburan, maka, apabila seseorang berjalan dalam lembah kekelaman, maka ia akan terjatuh dan terjatuh dalam dosa. Dunia ini adalah lembah kekelaman,  penuh dengan ratap tangis dan dukacita, karena dunia ini berada di bawah kuasa si jahat.
Kita bersyukur oleh karena gada dan tongkat.

b.   “Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku, Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.”
-  Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan lawanku, artinya; kebenaran mengalahkan musuh.
-  Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh melimpah, artinya; pengurapan memberi upah yaitu kemenangan.

Saudaraku, kalau kita hidup di dalam kebenaran di antara orang fasik = menyediakan hidangan dihadapan mereka = menunjukkan kebenaran Allah menjadi bagian hidup kita.
Demikian juga kalau kita hidup di dalam pengurapan dari Allah Roh Kudus, disini dikatakan; “pialaku penuh melimpah”. Melimpah ruah, berarti pengurapan itu sampai kepada orang lain, itulah yang disebutkan kita memperoleh kemenangan oleh karena pengurapan Roh Kudus, orang lain merasakannya.

c.   “Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.”
-       Kebajikan dan kemurahan Tuhan senantiasa mengikuti = dipelihara Tuhan.
-       Diam di dalam rumah Tuhan seumur hidup = menerima keselamatan.

Inilah ciri-ciri bila domba tergembala.

Bandingkan dengan kambing-kambing.
Kambing kebalikan dari domba, berarti:
a.   Tidak tergembala = liar = tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok.
Yohanes 10:12
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

     Tidak tergembala / liar, berarti sedang diterkam oleh binatang buas, yaitu serigala.

b.   Tidak menjadi domba sembelihan, tidak mengerti ibadah dan pelayanan, berarti; tidak menghargai korban Kristus. Ketika kita beribadah dan melayan kepada Tuhan, dan karena itu kita harus menanggung penderitaan , itu artinya kita telah mengambil bagian di dalam penderitaan Kristus.

c.   Tidak menghargai kemurahan Tuhan.
     Berarti; sombong, congkak, merasa diri besar, mampu dan lain sebagainya, tidak rendah hati à orang yang suka mengandalkan manusia dan bergantung kepada harta, uang dan lain sebagainya.

Sekarang kita perhatikan...
Keterangan: DITEMPATKAN DISEBELAH KANAN.
Yang pertama.
Ibrani 1:3
(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

“Duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi” ini berlaku setelah Ia mengadakan penyucian dosa.

Yohanes 4:34
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Makanan dari Yesus Kristus adalah:
-     Melakukan kehendak Allah Bapa.
-     Menyelesaikan pekerjaan Allah Bapa di atas kayu salib.
Dua hal ini dilakukan Yesus Kristus di atas kayu salib sampai selesai.

Yohanes 19:28
(19:28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"

Yesus menyelesaikan pekerjaan-Nya di atas kayu salib.
Selesai artinya; Yesus telah selesai mengadakan penyucian dosa di atas kayu salib, baik dosa kejahatan dan kenajisan, baik dosa masa lalu maupun dosa yang sedang merintangi di depan, Tuhan sudah selesaikan di atas kayu salib.
Kalau Yesus tidak melakukan kehendak Allah Bapa, tidak menyelesaikan pekerjaan-Nya di atas kayu salib, maka dosa menjadi bahagian dari manusia , manusia akan tetap berada di bawah hukum Taurat untuk selama-lamanya.

Yesus Kristus adalah Imam Besar, Ia telah memperdamaikan dosa kita kepada Allah Bapa, Ia menjadi pengantara antara Allah dengan manusia lewat salib Kristus.
Pekerjaan Imam Besar.
Ibrani 5:6-7
(5:6) sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.

-     Mempedamaikan dosa manusia di atas kayu salib.
-     Mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan, dan karena kesalehan-Nya, doa itu didengar.
     2015 tahun yang lalu, Ia telah menaikan doa penyahutan kepada Allah Bapa, Ia berseru; “Eloi, Eloi lama sabakhtani” artinya; “Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku.” Memang Yesus untuk sesaat lamanya di tinggalkan di atas kayu salib, tetapi hasil dari doa penyahutan itu, doa yang dinaikkan itu dipantulkan sampai pada saat malam ini, itu sebabnya kita dapat menjalankan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci, itu doa dari seorang Imam Besar.

Biarlah kita tidak menyia-nyiakan apa yang menjadi tugas dari seorang Imam Besar, berarti tidak menyia-nyiakan ibadah dan tugas-tugas dan kegiatan-kegiatan di tengah-tengah ibadah dan  pelayanan yang Tuhan percayakan.
Kalau kita mengerti ini maka akan menerima penyucian demi penyucian dari sehari ke sehari.

YANG KEDUA.
Berada di tanah Kanaan.
Kejadian 13:8-12
(13:8) Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.
(13:9 )Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."
(13:10) Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --
(13:11) Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
(13:12) Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.

Karena Lot memilih sebelah kiri, itulah lembah Yordan maka Abraham menetap di tanah Kanaan = di sebelah kanan.
Kalau kita kaitkan dengan pola Tabernakel:
-     Kiri à sebelah Timur = pintu gerbang = kerohanian yang sedang menurun / merosot = pandangan lahiriah.
-     Kanan à sebelah Barat = Ruangan Maha suci, artinya; mengalami kemajuan rohani dari sehari ke sehari, bertambah, bertambah dan bertambah rohani, ada kemajuan rohani bukan malah merosot. Dari sehari ke sehari semakin diubahkan, sampai puncaknya berada di dalam Ruangan Maha suci menunjuk puncak kedewasaan rohani.

Efesus 4:12-13
(4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

kita semua telah mencapai kesatuan iman = pengetahuan yang benar tentang Anak Allah = kedewasaan penuh = tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sampai betul-betul menempatkan Kristus sebagai kepala.
Kalau Kristus menjadi kepala atas tubuh akan terlihat dua hal, sesuai dengan Efesus 5:26-28.
-  Tubuh mengalami penyucian, disucikan / dikuduskan oleh air dan firman.
-  Tubuh diasuh dan dirawat.

Kelebihan-kelebihan bila mencapai kedewasaan penuh.
Efesus 4:14
(4:14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Tidak mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran. Sebaliknya, kalau kerohaniannya masih kanak-kanak mudah sekali diombang-ambingkan angin-angin pengajaran palsu . Kanak-kanak itu mudah dipengaruhi, mudah nangis, mudah cemberut, mudah bersungut-sungut, mudah marah, mudah juga tertawa dan lain sebagainya.

Ciri-ciri berada di sebelah kanan.
Kejadian 13:8-9
(13:8) Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.
(13:9) Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."  

-     Berusaha  untuk menghindari perkelahian, perbantahan, iri hati, kedengkian dan lain sebagainya, menghindari soal-soal yang dicari-cari.
-     Senantiasa menunggu keputusan dari Tuhan, tidak gegabah, tidak mendahului apa yang menjadi kehendak Tuhan.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita firman;
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang








No comments:

Post a Comment