KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, October 16, 2015

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 17 OKTOBER 2015

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 17 OKTOBER 2015

“STUDY YUSUF”
(Seri 89)

Subtema : DUA JENIS BANGUNAN

Shalom...!
Selamat malam bagi kita sekaliannya, salam sejahtera, salam dalam kasih sayang bahkan kasih setia Tuhan yang abadi, kita dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Kaum Muda Remaja sebagaimana biasanya pada malam hari ini.

Kita kembali memperhatikan pribadi Yusuf dari kitab Kejadian.
Kejadian 39:5
(39:5) Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.

Tuhan memberkati rumah potifar karena Yusuf. Jadilah Yusuf-Yusuf di hari-hari terakhir ini dan menjadi berkat dimanapun kita berada.
Sejak potifar memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, maka Tuhan memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf. Oleh sebab itu biarlah kiranya kita menghargai apa yang dipercayakan Tuhan kepada kita di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini kita hargai dan junjung tinggi. Bahkan oleh karena kepercayaan Tuhan biarlah kita melayani Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.
Kemudian tidak berhenti sampai disitu berkat Tuhan ada atas Potifar baik yang di rumah maupun yang di ladang.
Pendeknya, rumah Potifar diberkati Tuhan oleh karena keberadaan Yusuf.

RUMAH YANG DIBERKATI
1 Korintus 3:9
(3:9) Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Anak-anak Tuhan / pemuda remaja adalah bangunan Allah = bait suci = rumah Tuhan.

Lebih jauh kita lihat...
1 Korintus 3:10-11
(3:10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
(3:11). Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

Rasul Paulus adalah seorang ahli bangunan yang cakap. Sedangkan Musa dipercaya untuk mendirikan Tabernakel sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang ia terima di atas gunung Sinai selama 40 hari 40 malam. Ia mendirikan Tabernakel sesuai dengan petunjuk Tuhan, mulai dari panjang dan lebar Tabernakel.
-     Panjang Tabernakel = 100 hasta à dari pintu gerbang sampai kepada ruangan maha suci = dari Timur sampai ke Barat.
-     Lebar Tabernakel = 50 hasta à Utara dan Selatan.
Kemudian semua ukuran Tabernakel harus tepat (tidak boleh tambah dan kurang) termasuk alat-alat / perabotan yang ada di dalamnya.

Kita patut bersyukur apabila ada seorang hamba Tuhan dipercaya untuk melayani Tuhan / menggembalakan sidang jemaat sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang ia terima dari Tuhan dalam rangka pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Musa menerima petunjuk di atas gunung Sinai selama 40 hari 40 malam itu berbicara tamatnya daging. Berarti menerima petunjuk itu dibutuhkan penyerahan diri secara total dari seorang hamba Tuhan.
Jadi ukuran pengorbanan dari seorang imam bukan uang, materi, bukan perkara-perkara lahiriah, melainkan penyerahan diri seorang hamba Tuhan. tersebut. Apa yang tidak ada menjadi ada kalau ukurannya penyerahan / pengabdian. Kalau ukurannya lahiriah seseorang pasti gagal, pasti ia berkata; “aku tidak punya, aku tidak bisa”  = gagal, tidak akan berhasil.

Kita patut bersyukur oleh karena pelayanan rasul Paulus, kita juga boleh menikmati pembangunan tubuh Kristus sampai pada malam ini. Dia seorang ahli bangunan yang cakap, ia telah meletakkan dasar dari bangunan, itulah Yesus Kristus yang dikorbankan, dan orang lain membangun terus di atasnya, tetapi setiap orang harus memperhatikan bagaimana ia harus membangun di atas dasar yang telah diletakkan itu. Jadi, jangan sampai membangun / mendirikan bangunan di atas dasar yang diletakkan itu tetapi tidak memperhatikannya, itu mengandung resiko, bahkan merugikan diri sendiri sesuai dengan ayat 13.

Mari kita perhatikan jenis-jenis bangunan itu...
1 Korintus 3:12
(3:12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,

Jenis-jenis bangunan antara lain;
Yang pertamaEmas, perak, batu permata.
Yang keduaKayu, rumput kering atau jerami.

1 Korintus 3:13
(3:13) sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.

Saudaraku, kita semua telah datang beribadah dan melayani Tuhan, berarti memberi diri dibangun di atas dasar yang diletakkan itu, tetapi perlu diketahui; setiap bangunan harus diuji oleh nyala api, karena apa? Karena Tuhan mau melihat kualitas dari bangunan itu sendiri. Jadi jangan salah, banyak orang berpikir, ketika ia telah menyerahkan dirinya dibangun di atas dasar yang telah diletakkan itu, ia tidak memperhatikan bagaimana ia membangun di atasnya, sehingga seringkali menolak ujian/nyala api siksaan, ini adalah suatu pengertian yang salah.

1 Petrus 4:12
(4:12). Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

Janganlah heran akan nyala api siksaan yang datang, sebagai ujian seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa menimpa atas kita.

1 Petrus 4:13
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

Justru, sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kita dapat dalam penderitaan Kristus.
Bagian yang kita terima dalam penderitaan Kristus adalah ibadah dan pelayanan. Berarti dalam ibadah dan pelayanan kita banyak menanggung penderitaan/sengsara salib = nyala api siksaan, bahkan menjadi tawanan Roh/terikat dengan ibadah dan pelayanan, namun kita tetap bersukacita dan bergembira.
Alasannya; supaya kita juga tetap bersukacita dan bergembira pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya, yaitu ketika Ia datang pada kali yang kedua sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.

1 Petrus 4:14
(4:14) Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Selanjutnya, berbahagialah jika harus dinista karena nama Kristus, karena ibadah dan pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.
Alasannya: Roh kemuliaan, Roh Allah, tinggal di dalam kita sekaliannya.
Jadi, Roh kemuliaan itu tidak bisa diundang dengan kecakapan, kemampuan, kekuatan manusia. Roh Kemuliaan itu bisa menjadi bahagian dari manusia dengan satu cara yaitu; dinista, menderita karena nama Kristus / dinista karena ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.
Sebab itu kalau kita perhatikan Mazmur 51:19 ... “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah” berarti dipandang mulia oleh Tuhan.
Dunia bisa saja memandang hina orang-orang yang menderita, karena nama Tuhan, tetapi dihadapan Tuhan kita begitu mulia. Sebab itu kalau kita perhartikan dalam Yesaya 57:15 ... “Allah bersemayam di tempat yang tinggi tetapi juga tinggal diam dihati yang hancur, hati yang patah dan remuk” tujuannya; memberi semangat dan gairah kepada orang yang remuk dan rendah hati, di tengah-tengah ibadah dan pelayanan kepada Tuhan

Pertanyaannya: Bangunan manakah yang mendapat bagian di dalam penderitaan Kristus?
1 Korintus 3:12
(3:12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,

Disini ada dua jenis bangunan, antara lain, yang pertama: Emas, perak, batu permata. Yang kedua: Kayu, rumput kering / jerami.

Kalau kita perhatikan jenis bangunan yang kedua, terbuat dari kayu, rumput kering jerami, jikalau diuji oleh nyala api maka kayu akan terbakar, berubah menjadi abu/debu, begitu juga dengan rumput kering/jerami, akan terbakar hangus dan berubah menjadi abu.
Alasannya:
-     Kayu à daging dengan segala tabiatnya.
Kita lihat perbuatan daging itu dalam....
Galatia 15:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

(1)    Percabulan (2) Kecemaran (3) Hawa Nafsu (4) Penyembahan Berhala (5) Sihir (6) Perseteruan (7) Perselisihan (8) Iri Hati (9) Amarah (10) Kepentingan Diri Sendiri (11) Percideraan (12) Roh Pemecah  (13) Kedengkian  (14) Kemabukan (15) Pesta Pora.
Dan selanjutnya di sini dikatakan: “Barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”Kemudian, keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh. Keinginan Roh = keinginan Tuhan.
Dalam kitab Roma; setiap orang yang hidup menuruti keinginan daging hanya memikirkan hal-hal yang dari daging, tidak akan pernah memikirkan hal-hal yang dari Roh, itu sebabnya keinginan daging bertolak belakang / berlawanan dengan keinginan Roh, sehingga setiap orang yang hidup menurut keinginan daging tidak mendapat tempat dalam kerajaan sorga, sebab darah daging tidak mewarisi kerajaan sorga.
Pendeknya, bangunan yang terbuat dari kayu tidak tahan terhadap nyala api siksaan sebagai ujian.

-     Rumput kering.
Yohanes 15:1-6
(15:1) "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
(15:2) Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
(15:3) Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
(15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
(15:5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
(15:6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Rumput kering = tidak ada persekutuan yang indah antara tubuh dengan kepala, digambarkan sebagai ranting yang tidak melekat pada pokoknya, menjadi kering dan akhirnya dicampakkan orang ke dalam api.
Tanpa persekutan = di luar Tuhan, tidak mendapat apa-apa, tidak menghasilkan buah, tidak dapat berbuat sesuatu yang baik dihadapan Tuhan.
Pendeknya, rumput kering tidak tahan terhadap ujian, akan terbakar dan berubah menjadi debu.

Sementara yang menjadi makanan dari pada ular untuk selama-lamanya adalah; debu / abu à bangunan yang tidak tahan terhadap uji/nyala api siksaan. Inilah jenis bangunan yang kedua.

Kita bandingkan dengan jenis bangunan YANG PERTAMA, antara lain: EMAS.
Ayub 23:10
(23:10) Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.

Pernyataan dari Ayub: “seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.”
Ayub ini gambaran dari jenis bangunan yang terbuat dari emas, tahan terhadap ujian itulah nyala api siksaan.

Ciri-ciri bangunan yang terbuat dari emas.
Ayub 23:11-12
(23:11) Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.
(23:12) Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.

Pertama: Kaki tetap mengikuti jejak/jalan Tuhan = tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan.
Yosua 1:6-7
(1:6) Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
(1:7) Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.

Orang yang mengikuti jejak Tuhan = menuruti firman Tuhan, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan = kuat dan teguh hati.
Tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, berarti bertindak hati-hati sesuai dengan hukum yang diperintahkan oleh Tuhan.

Yosua 1:8
(1:8) Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengikuti jejak Tuhan adalah;
-     Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat” berarti firman itu dekat di mulut = menyembah hanya kepada Allah yg hidup, tidak kepada allah lain.
-     Renungkanlah itu siang dan malam.”
Sama seperti lembu sapi, siang hari makan rumput, malam hari dikunyah kembali, diproses kembali sampai mendapat sari-sarinya, sampai firman itu mendarah daging. Inilah binatang yang tidak haram dihadapan Tuhan, yang tidak najis, yang layak untuk dinikmati.

Merenungkan firman Tuhan siang dan malam berarti hidup suci = kehidupan yang tidak najis.
Ciri-cirinya; memamah biak dan berkuku belah dua dan bersela panjang.
Kuku belah dua dan bersela panjang artinya; melakukan firman Tuhan itulah perjanjian lama dan perjanjian baru, sehingga dengan demikian perjalanan anak-anak Tuhan akan berhasil dan beruntung. Selanjutnya Tuhan mempercayakan tongkat estafet itu kepada Yosua.

Kita lihat kuat dan teguh hati dari sisi Salomo..
1 Raja-raja 2:1-3
(2:1). Ketika saat kematian Daud mendekat, ia berpesan kepada Salomo, anaknya:
(2:2) "Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki.
(2:3) Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju,

Pesan Daud yang terakhir kepada Salomo, anaknya, ialah; kuatkanlah hatimu / kuat dan teguh hati dan berlakulah seperti laki-laki, dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya = tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan.
Tujuannya; untuk melanjutkan tongkat estafet (1 Raja-raja 2:4).

1 Raja-raja 2:4
(2:4) dan supaya TUHAN menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.

Tongkat estafet yang dimaksud di sini adalah keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel, tetap menjadi raja, memerintah sebagai raja di atas bumi = imamat rajani.

Kedua: Ayub berkata: “Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.”
Keterangan: “Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar.”
Yesaya 55:11
(55:11) demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Perintah dari bibir Tuhan tidak dilanggar, berarti; firman Tuhan yang keluar dari mulut Allah tidak kembali kepada-Nya dengan sia-sia, tetapi itu terlaksana sesuai dengan kehendak Tuhan, berhasil dalam apa yang diperintahkan oleh Tuhan kepadanya.

Yesaya 55:12-13
(55:12) Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.
(55:13) Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.

Sehingga dua hal yang terlihat di sini: “Berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai.”
Tandanya:
-     “Gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.” = ada sukacita dan sorak-sorai besar.
-     Terjadi pemulihan antara lain:
·  Ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar.”
Semak duri adalah kehidupan yang suka menyakiti dan menusuk perasaan orang lain, kemudian setelah dipulihkan tumbuh pohon sanobar.
Pohon sanobar digunakan untuk membangun bait Allah dan digunakan menjadi perabot-perabot di dalam rumah Allah = alat kemuliaan.
·  “Sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad.”
Pohon kecubung juga berduri. Pohon murad digunakan sebagai alat-alat musik, untuk memuji Tuhan = pemulihan.
Dan itu akan menjadi kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.

Biarlah kiranya firman Allah yang keluar dari mulut Allah terlaksana dan berhasil apa saja yang diperintahkan oleh Tuhan, karena firman Allah tidak akan pernah gagal, ia akan tergenapi.
Dalam doa penyembahan setiap Sabtu pagi di Cilegon, setelah penyembahan satu jam dilanjutkan dengan pembacaan firman, dan itu sampai satu jam. Penyembahan mulai dari jam 5, kemudian syafaat dan membaca firman sampai jam 7. Jadi lamanya sama seperti beribadah. Kenapa saya lakukan itu? Firman Allah tidak akan pernah gagal, ia pasti berhasil. Berbahagialah setiap orang yang mendengar, membaca dan yang menurutinya.
Firman Tuhan itu akan bernubuat sendiri dalam kehidupan kita, dia terlaksana, tergantung sejauh mana kita berpegang pada firman  yang kita dengar itu.

Keterangan: “Dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.”
Berarti firman Allah itu aman, tinggal diam di dalam hati. Menunjuk kepada orang yang lemah lembut dan rendah hati digambarkan seperti tanah yang subur.
Biarlah firman Allah tersimpan di dalam hati, di dalam sanubari kita masing-masing, supaya menjadi pribadi yang lemah lembut dan rendah hati.

Jenis bangunanPERAK
Kemudian, jenis bangunan perak, pada saat diuji oleh nyala api, perak tidak akan berubah menjadi abu, justru semakin diuji oleh nyala api semakin terlihat kemurniannya.

Yehezkiel 22:19-22
(22:19) Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena kamu semuanya menjadi sanga, maka sungguh, Aku akan mengumpulkan kamu di tengah-tengah Yerusalem.
(22:20) Seperti orang mengumpulkan perak, tembaga, besi, timah hitam dan timah putih di dalam peleburan dan mengembus api di bawahnya untuk meleburnya, demikianlah Aku akan mengumpulkan kamu dalam murka-Ku dan amarah-Ku dan menaruh kamu di dalamnya dan melebur kamu.
(22:21) Aku akan mengumpulkan kamu dan menyemburkan api kemurkaan-Ku kepadamu, sehingga kamu dilebur di dalamnya.
(22:22) Seperti perak dilebur dalam peleburan, begitulah kamu dilebur di dalamnya. Dan kamu akan mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, yang mencurahkan amarah-Ku atasmu."

Ujian lewat nyala api siksaan / peleburan api terjadi bukan tanpa alasan, tetapi itu terjadi atas seijin Tuhan, sebab Tuhan mau lihat kualitas setiap bangunan, termasuk bangunan perak.
Ketika perak dilebur dalam dapur api, maka semua sanga perak antara lain; besi, timah, tembaga akan terpisah.
Penyucian itu terjadi bukan hanya dari firman yang kita terima, tetapi penyucian itu terjadi lewat sengsara salib / aniaya karena firman, lewat ujian-ujian yang kita hadapi. Barangkali ujian satu belum selesai datang ujian kedua, ujian kedua, belum selesai kita harus menghadapi ujian selanjutnya, terus silih berganti, Tuhan mau lihat hidup kita di dalam kemurnian = terpisah dari sanga perak,yaitu: segala jenis dosa.
Jadi semakin dilebur semakin terlihat kemurnian. Apabila saat dilebur dalam api siksaan, seseorang segera putus asa dan kecewa maka kecillah kekuatannya. Bersikaplah seperti laki-laki, jangan seperti perempuan, sebab kalau perempuan menghadapi masalah, mudah gelisah. Tetapi perempuan tidak salah bersikap seperti laki-laki, berarti kuat dan teguh hati. Sepintar-pintarnya seorang perempuan, tetapi kalau bicara tentang kuat dan teguh hati itu diarahkan kepada laki-laki.

Sedikit kesaksian.
Saudaraku, banyak hal yang mungkin kita alami, barangkali pada saat menghadapi ujian itu, awalnya kaget, karena mungkin saja menurut pemikiran kita itu tidak masuk akal, tetapi seiring waktu berjalan lewat pemberiitaan firman Tuhan semakin bertambah-tambah dan akhirnya ujian demi ujian memang harus terjadi. Kalau mengunakan logika atau manusia daging saat menghadapi ujian akan terjadi banyak gejolak. Oleh sebab itu biarlah kita menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga di dalam Kristus Yesus ... Filipi 2:5.
Kesimpulannya; perak adalah jenis bangunan yang tahan terhadap nyala api siksaan sebagai ujian.

Jenis bangunanBATU PERMATA
Wahyu 21:10-11
(21:10)Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Kota Yerusalem, kota yang kudus, digambarkan seperti batu pertama yaspis, jernih seperti kristal.

Kita lihat Yerusalem baru, pengertian secara rohani...
Wahyu 12:1-3
(12:1). Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
(12:2) Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
(12:3) Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Yerusalem yang baru, kota yang kudus, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Di sini kita melihat penampilan dari pengantin perempuan:
Pertama: Berselubungkan matahari à tabiat Allah Bapa yaitu; kasih.
Kedua: Bulan di bawah kaki à tabiat dari Allah Anak, berdiri di atas korban Kristus = kebenaran.
Saudaraku, kebenaran sejati hanya terletak pada salib Kristus,  di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
Ketiga: sebuah mahkota dari 12 bintang di atas kepala à urapan Roh Kudus.
Kehidupan yang diurapi itu sama seperti bintang-bintang di langit, menuntun banyak orang kepada kebenaran, seperti bintang Timur menuntun tiga orang majus sampai akhirnya bertemu dengan kebenaran itu sendiri.
Ketika orang majus melihat bayi Yesus, mereka mempersembahkan tiga hal, yaitu;
-     Mur à urapan Roh Kudus.
-     Emas à kesucian Ilahi.
-     Kemenyan à doa penyembahan = kasih.
Kemudian, setelah mereka mempersembahkan semuanya itu, dalam mimpi Tuhan melarang mereka kembali kepada Herodes, berarti tidak kembali kepada jalan yang salah, sebab Tuhan yang memimpin langkah-langkah mereka dan terus berada di jalan kebenaran.
Barangkali kita pernah melintasi jalan yang tidak baik, mulai dari keras hati, harga diri, pada saat kita bertemu dengan Allah, biarlah kita persembahkan yang terbaik. Dan biarkanlah firman para nabi terus menyatakan, mengoreksi segala sesuatu di dalam hati, dan langkah-langkah dipimpin oleh Roh Tuhan supaya kita tidak melintasi jalan-jalan lain, termasuk kekuatiran.

Bukti bahwa batu permata tahan uji...
Wahyu 12:4-6
(12:4) Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
(12:5) Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
(12:6) Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Perempuan itu lari ke padang gurun = terlepas dari mata ular, karena terang kemuliaan Allah yaitu; matahari, bulan dan bintang.
Ada pemeliharaan dari Tuhan pada masa aniaya antikris selama 3,5 tahun = terlepas dari mata ular.

Praktek menjadi batu permata.
Wahyu 21:11
(21:11) Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Batu permata Yaspis itu jernih seperti kristal. Ini keberadaan dari batu permata Yaspis.
Jernih disini...
Wahyu 22:1
(22:1). Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

Senantiasa terus menerus disucikan oleh firman pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel = disucikan oleh Injil Kerajaan.

2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Injil kerajaan = cahaya injil tentang kemuliaan Allah yaitu; firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Ketika terjadi pembukaan rahasia firman maka semua yang terselubung tersingkap, sehingga menjadi kehidupan yang jernih seperti Kristal = transparan

2 Korintus 3:14-18
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.
(3:15) Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.
(3:16) Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.
(3:17) Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
(3:18) Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Sampai pada akhirnya kembali pada wujud yang semula, segambar dan serupa dengan Allah, itulah jernih.
Saya tambahkan sedikit mengenai Kristal, berarti transparan, tulus, polos tampil apa adanya, tidak ada yang ditutup-tutupi, tidak munafik dan lain sebagainya.

Itulah Yerusalem yang baru, kota yang kudus, yang berhias,bagaikan pengantin perempuan yg berdandan untuk suaminya.
Itulah jenis bangunan yang tahan terhadap ujian tidak dapat digoyahkan.
Kita sudah lihat akhir dari rumah yang diberkati dan yang tidak diberkati, minggu yang akan datang kita akan melihat Kejadian 39:6, biralah kiranya Tuhan kembali membukakan rahasia firman-Nya sehingga kita boleh menjadi Yusuf-Yusuf di akhir zaman. Sebab Oleh karena keberadaan Yusuf rumah Potifar diberkati, dan oleh karena pemuda remaja Serang, biarlah setiap rumah diberkati oleh Tuhan. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


No comments:

Post a Comment